Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERCOBAAN GELOMBANG-POLARIMETER 1114100095 (1-5)

Polarimeter
Annisa Nurul Aini, Khoirotul Yusro, Seni Ramadhanti, Endarko Jurusan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: annisa@tantowi.com

Abstrak—Telah dilakukan percobaan berjudul sudut datang. Demikian pula dengan hukum pembiasan
Polarimeter yang bertujuan untuk mempelajari prinsip atau refraksi yang berlaku untuk perambatan cahaya
polarimeter, untuk mengukur sudut putar jenis larutan yang menembus bidang batas dua medium yang
gula sebagai fungsi konsentrasi, dan untuk menentukan berbeda indeks bias, seperti pembiasan sewaktu cahaya
konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. Percobaan merambat dari udara menembus air atau dari udara
polarimeter ini berprinsip pada polarisasi. Dan dari
percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan masuk ke dalam kaca[1].
bahwa prinsip kerja dari polarimeter yakni sinar yang Teori cahaya yang telah dikemukakan
memiliki arah getar yang sama dengan bidang sebelumnya, mengalami kemajuan yang cukup berarti
polarisator diteruskan, sinar yang dipancarkan, saat setelah James Clerk Maxwell (1831-1879) pada tahun
melalui tabung diputar dengan menggunakan zat optik 1873 menunjukkan bahwa osilasi medan listrik
aktif. Sinar yang mengenai bidang analisator membentuk meradiasikan gelombang elektromagnetik. Kecepatan
pola gelap terang sedangkan yang tidak mengenai bidang perambatan gelombang yang dihitung dengan
analisator membentuk terang-terang. Sudut putar pengukuran medan listrik dan medan magnet diperoleh
larutan gula sebagai fungsi konsentrasi adalah 13.73 , dan
konsentrasi larutan gula dengan polarimeter sebesar 0.42
nilai yang sama dengan cepat rambat cahaya dalam
M. ruang hama yakni 3 108m/s. Pada saat itu Mawell
Kata kunci— Aktivitas Optik, Cahaya, Polarisasi mengatakan bahwa gelombang elektromagentik terdiri
Cahaya, Zat Optik Aktif. dari spektrum cahaya inframerah, cahaya tampak, dan
spektrum ultraviolet. Delapan tahun setelah Maxwell
I. PENDAHULUAN meninggal, eksperimen Heinrich Hertz mendapatkan
gelombang dengan panjang gelombang pendek yang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai memiliki sifat seperti cahaya, yaitu dapat terpantul,
penggunaan kacamata. Kacamata bagaikan kebutuhan terbias, terfokuskan oleh lensa, bahkan terpolarisasi.
pokok bagi tiap kalangan akhir-akhir ini. Entah Dengan demikian rentang spektrum gelombang
kacamata untuk rabun dekat, kacamata untuk rabun elektromagnetik semakin lebar[2].
jauh, bahkan kacamata untuk melindungi mata dari Menurut pandangan Maxwell, cahaya
sinar matahari pun tersedia. Dan kacamata-kacamata dipandang sebagai gelombang elektromagnetik yang
tersebut telah membantu banyak orang dalam medan listrik dan medan magnet pembentuknya
menyelesaikan pekerjaan. Tanpa kita sadari, kacamata berosilasi dengan frekuensi tetapi dalam arah getar
merupakan salah satu aplikasi dari polaritas cahaya. yang saling tegak lurus. Vektor medan listrik dari
Yakni polaritas karena absorbsi selektif yang gelombang cahaya yang dirumuskan sebagai.
mendasari ditemukannya kacamata yang digunakan (1)
untuk melindungi mata dari sinar matahari. Selektif Secercah cahaya normal atau cahaya biasa yang
Polaroid ini dapat menyerap arah bidang getar memiliki jumlah gelombang yang banyak,
gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu dihamburkan oleh elektron dari sumber cahaya. Setiap
bidang getar. Selain kacamata sunglasses, ada pula atom memproduksi gelombang yang memiliki orientasi
Polaroid untuk kamera yang merupakan aplikasi dari tertentu terhadap medan listrik yang memiliki arah, dan
peristiwa polarisasi ini. Oleh karena itu, dilakukanlah disebut vektor E, dan berhubungan dengan arah getaran
percobaan polarimeter ini yang salah satu tujuannya atom. Arah polarisasi dari masing-masing gelombang
adalah untuk mempelajari prinsip polarimeter. didefinisikan untuk menjadi searah di mana medan
Sampai pertengahan abad ke-17, umumnya listriknya bergetar. Karena semua arah vibrasi dari
dipercaya bahwa merupakan aliran corpuscle (zarah). sumber gelombang memungkinkan, maka resultan
Zarah tersebut dipancarkan oleh sumber cahaya, seperti gelombang elektromagnetiknya adalah superposisi dari
matahari atau nyala lilin, dan merambat keluar dari getaran gelombang yang berasal dari berbagai arah.
sumber cahaya dengan lintasan lurus. Cahaya dapat Apabila resultan medan listriknya berada di arah yang
menembus benda bening atau transparan, dan akan sama pada setiap waktu dari titik tertentu, maka
dipantulkan oleh bahan tak bening. Ketika zarah gelombang tersebut bisa dikatakan polarisasi linier.
mengenai mata, maka akan merangsang syaraf-syaraf Apabila sebuah garis lurus dibentuk oleh E dan arah
penglihatan, sedemikian sehingga mata bisa melihat. propagasinya sama dengan polarisasi tegak atau lurus
Teori corpuscular yang menyatakan bahwa cahaya dari suatu gelombang. Itu mungkin saja untuk
terdiri atas zarah-zarah yang merambat secara lurus, memperoleh polarisasi yang linier dari non-polarisasi
dapat dengan mudah menerangkan fenomena pantulan dengan menghilangkan semua gelombang dari balok
cahaya yang mengenai permukaan halus seperti tersebut kecuali dari medan listrik yang memiliki
cermin, misalnya kesamaan nilai sudut pantul dan vektor dan berosilasi di garis tunggal. Ada beberapa
proses untuk menghilangkan cahaya terpolarisasi dari
LAPORAN PERCOBAAN GELOMBANG-POLARIMETER 1114100095 (1-5)

cahaya yang tidak terpolarisasi, yaitu polarisasi oleh II. METODOLOGI


absorbs yang selektif, polarisasi oleh refleksi, A. Alat dan Bahan
polarisasi oleh pembiasan ganda, polarisasi oleh Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
penyebaran, dan aktivitas optik[3]. Polarimeter ini adalah polarimeter yang terdiri dari
lensa cembung, polarisator, analisator, dan tabung
cairan yang berfungsi sebagai alat yang
mempolarisasaikan cahaya. Cahaya Natrium sebagai
sumber cahaya yang akan dipolarisasikan. Gelas ukur
10 ml untuk mengukur volume cairan yang digunakan
dalam percobaan. Beaker glass 100 mm, pipet, dan
batang pengaduk yang berfungsi sebagai alat pembuat
Gambar 1. Gelombang Polarisasi. cairan gula. Gula pasir 50 gram sebagai bahan baku
Aktivitas optik merupakan fenomena cairan gula, dan aquades 500 ml sebagai cairan yang
pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh bahan optik digunakan dalam tabung cairan selain cairan gula.
aktif. Gelombang terpolarisasi linier mengenai bahan Alat dan bahan ada sub bab A di atas disusun
optik aktif sejajar sumbu optik maka arah polarisasi seperti pada gambar 3 di bawah ini.
akan diputar oleh bahan sejauh θ. Pertama kali
fenomena optik aktif diamati oleh Dominique F. J.
Arago (1786-1853) pada tahun 1811 dengan
menyatakan bahwa arah polarisasi cahaya terputar bila
cahaya terpolarisasi linier merambat melalui kuarsa
dengan arah sejajar sumbu kristal. Sedangkan tahun
1815, Jean Baptise Biot (1774-1862) memperoleh
pengaruh yang sama bila berkas cahaya dilewatkan
dalam bahan dalam fase uap atau gas atau cair seperti
turpentine. Bahan optik aktif dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu Dextrorotatory bila arah perputaran
bidang polarisasi cahaya berlawanan arah jarum jam[3].

Gambar 3. Rangkaian Alat Polarimeter.

B. Langkah Kerja
Terdapat dua percobaan dalam percobaan
polarimeter ini. Yang pertama adalah percobaan untuk
mencari nilai α dan mencari konsentrasi larutan gula.
Berikut langkah-langkah kerja untuk masing-masing
Gambar 1. Skema Polarimeter. percobaan. Untuk percobaan mencari nilai α, langkah
Seperti yang kita ketahui, aktivitas optik memiliki pertama yang harus dilakukan adalah alat dirangkai
peristiwa pemutaran bidang polarisasi cahaya. Terdapat seperti pada gambar 3. Kemudian tabung diisi aquades
sebuah alat yang digunakan untuk mengukur putaran hingga penuh dan tidak ada gelembung udara, lalu
optik yang dihasilkan oleh zat optik aktif dan disebut tabung dimasukkan ke dalam polarimeter. Langkah
polarimeter. Polarimeter terdiri dari beberapa bahan. ketiga yaitu titik nol ditentukan dengan memperhatikan
Terdapat dua lensa cembung di tengah tabung yang teropong sambil alat putar diatur (pada pemutaran
berisi larutan, serta terdapat dua prisma nicol di tersebut akan nampak pola). Langkah keempat yaitu,
masing-masing sisi. Terdapat dua jenis polarimter, pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali. Langkah
yaitu Laurent’s Half-Shade yang terdiri dari polarisator selanjutnya adalah air tersebut diganti dengan larutan
dan analisator. Polarisator dan analisator ini mampu gula 3 gram dalam 50 ml larutan. Posisi skala
berotasi pada sumbu dan tabung yang ditempatkan di analisator dicatat pada saat keadaan 3 didapat. Selisih
beberapa jarak terpisah. Sebuah tabung kaca dengan pembacaan skala pada 3 dan 4 menyatakan besar sudut
diameter tertentu dan diisi dengan larutan zat aktif bidang polarisasi (ɸ). Langkah keenam yaitu,
optik. Tabung tersebut ditutup kedua ujungnya dengan percobaan diulangi dengan menggunakan larutan gula
pelat yang ditempatkan di antara nicol yang berbentuk 5 gram dalam 50 ml laritan. Dan langkah yang terakhir
prisma. Saat cahaya jatuh di atas polarisator, nicol adalah, temperatur ruang dan panjang tabung larutan
tersebut mampu mengubah cahaya tak terpolarisasi dicatat.
menjadi cahaya terpolarisasi. Dan jenis polarimeter Sedangkan untuk percobaan untuk menentukan
kedua adalah polarimeter Bi-quatz yang memiliki konsentrasi larutan gula, langkah pertama yang harus
prinsip kerja hampir sama dengan Laurent Half dilakukan adalah gula yang akan dihitung
Shade[4]. konsentrasinya, disediakan. Kemudian langkah-
langkah pada percobaan untuk mencari besar α
dilakukan lagi. Dan langkah yang terakhir adalah α
LAPORAN PERCOBAAN GELOMBANG-POLARIMETER 1114100095 (1-5)

yang didapat tersebut digunakan untuk menghitung ............(3)


konsentrasi gula.
Untuk mempermudah pembacaan ada saat
percobaan, langkah kerja tersebut disusun menjadi III. PEMBAHASAN
flowchart seperti pada gambar 4 di bawah ini. A. Analisa Data
Pada percobaan polarimeter ini, didapatkan data
Start berupa sudut putar bidang polarisasi yang didapatkan
pada saat pola terang gelap dan pola terang gelap
dengan cairan aquades, larutan gula 40 ml dan larutan
Alat disusun sesuai gambar 3.
unknown. Berikut data-data tersebut disajikan dalam
tabel.
Tabung diisi larutan dan dimasukkan ke dalam Tabel 1. Data Hasil Percobaan Pertama.
polarimeter.
No Larutan Volume Suhu(
(ml) GT( TT(
Titik nol ditentukan hingga terlihat pola-pola.
1 13 3.5 91.3 31.5
2 Aquades 13 3.3 90.8 31.5
3 13 3.1 90.19 31.5
Pengamatan 4 Larutan 40 0.3 34.2 32
Ya
dilakukan dua 5 gula 2 40 0.4 34.6 32
kali. 6 gram 40 0.1 34.4 32
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Kedua.

Tidak
No Larutan Volume Suhu(
(ml) GT( TT(
Air diganti Ya larutan gula 1 Larutan 40 130 30.6 33.5
2 gula 40 129.8 30.4 33.5
unknown 33.5
3 40 130 31.2
Tidak
B. Perhitungan
Posisi skala analisator dicatat Setelah didapatkan data, maka dilakukanlah
perhitungan untuk mendapatkan nilai sudut putar
Temperatur ruang dan panjang tabung dicatat. cairan dan konsentrasi larutan gula.
Berikut perhitungan untuk menentukan sudut
putar jenis larutan
Konsentrasi larutan gula dihitung. Diketahui:
Gelap terang = 0.3
Terang-terang = 34.2
End Panjang tabung = 17 cm
Massa gula = 2 gram
Gambar 4. Flowchart Percobaa Polarimeter. Mr gula = 342
Ditanya:
C. Rumus
Setelah didapatkan data-data berupa sudut putar Sudut putar jenis larutan ?
bidang polarisasi pada pola terang gelap dan terang Jawab:
terang, maka sudut tersebut digunakan untuk mencari =
nilai sudut putar larutan gula, dan sudut putar larutan
gula digunakan untuk mencari nilai konsentrasi larutan =
gula. Berikut persamaan-persamaan yang digunakan
untuk mengolah data sudut putar bidang polarisasi. = mol/volume
Rumus untuk mengukur sudut putar jenis larutan
gula sebagai fungsi konsentris. = TT-GT
= .....................................(2)
= 34.2 -0.3
Rumus untuk menentukan konsentrasi larutan gula
= 33.9
dengan polarimeter.
LAPORAN PERCOBAAN GELOMBANG-POLARIMETER 1114100095 (1-5)

= ini berprinsip pada polarisasi. Alat dan bahan yang


digunakan pada percobaan Polarimeter ini adalah
= polarimeter yang terdiri dari lensa cembung,
polarisator, analisator, dan tabung cairan yang
= 13.64 cm2 C/gr berfungsi sebagai alat yang mempolarisasaikan cahaya.
Cahaya Natrium sebagai sumber cahaya yang akan
Perhitungan untuk menentukan konsentrasi gula dipolarisasikan. Gelas ukur 10 ml untuk mengukur
dengan polarimeter volume cairan yang digunakan dalam percobaan.
Diketahui: Beaker glass 100 mm, pipet, dan batang pengaduk
Gelap terang = 130 yang berfungsi sebagai alat pembuat cairan gula. Gula
Terang-terang = 30.6 pasir 50 gram sebagai bahan baku cairan gula, dan
Panjang tabung = 17 cm aquades 500 ml sebagai cairan yang digunakan dalam
tabung cairan selain cairan gula.
rata-rata = 13.73 cm2 C/gr Terdapat dua percobaan dalam percobaan
Mr gula = 342 polarimeter ini. Yang pertama adalah percobaan untuk
Ditanya: mencari nilai α dan mencari konsentrasi larutan gula.
Konsentrasi larutan gula ? Berikut langkah-langkah kerja untuk masing-masing
Jawab: percobaan. Untuk percobaan mencari nilai α, langkah
= GT-TT pertama yang harus dilakukan adalah alat dirangkai
seperti pada gambar 3. Kemudian tabung diisi aquades
= 130 -30.6 = 99.4
hingga penuh dan tidak ada gelembung udara, lalu
tabung dimasukkan ke dalam polarimeter. Langkah
C =
ketiga yaitu titik nol ditentukan dengan memperhatikan
teropong sambil alat putar diatur (pada pemutaran
= tersebut akan nampak pola). Langkah keempat yaitu,
pengamatan dilakukan sebanyak dua kali. Langkah
C = 0.43 mol/volume selanjutnya adalah air tersebut diganti dengan larutan
gula 3 gram dalam 50 ml larutan. Posisi skala
Dari perhitungan-perhitungan yang didapat analisator dicatat pada saat keadaan 3 didapat. Selisih
pada contoh perhitungan di atas, didapatkan hasil yang pembacaan skala pada 3 dan 4 menyatakan besar sudut
disajikan dalam tabel berikut. bidang polarisasi (ɸ). Langkah keenam yaitu,
Tabel 3. Hasil Perhitungan Data Aquades dan Larutan Gula 40ml.
percobaan diulangi dengan menggunakan larutan gula
5 gram dalam 50 ml laritan. Dan langkah yang terakhir
No Larutan (ᴼ)
adalah, temperatur ruang dan panjang tabung larutan
1 0.29 87.8
dicatat. Sedangkan untuk percobaan untuk menentukan
konsentrasi larutan gula, langkah pertama yang harus
2 Aquades 0.29 0.28 87.5 87.46 dilakukan adalah gula yang akan dihitung
3 0.28 87.09 konsentrasinya, disediakan. Kemudian langkah-
4 Larutan 13.64 33.9 langkah pada percobaan untuk mencari besar α
dilakukan lagi. Dan langkah yang terakhir adalah α
5 Gula 2 13.76 13.73 34.2 34.14 yang didapat tersebut digunakan untuk menghitung
6 gram 13.80 34.3 konsentrasi gula.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Data Larutan Gula Unknown. Pada percobaan ini dilakukan pada tiga cairan,
yakni aquades, larutan gula 40 ml, dan larutan
No Larutan (ᴼ) C (M) (M) unknown. Pada masing-masing larutan, dilakukan tiga
kali pengulangan untuk masing-masing pola terang
gelap dan terang terang. Dari percobaan yang
dilakukan, akan didapatkan data berupa sudut putar
1 99.4 0.43 bidang polarisasi yang didapatkan pada saat pola terang
Larutan gelap dan pola terang gelap dengan cairan aquades,
2 Gula 99.4 13.73 0.43 0.42 larutan gula 40 ml dan larutan unknown. Dan dari data-
unknown data tersebut akan didapatkan data berupa sudut putar
3 98.8 0.42 bidang polarisasi pada pola terang gelap dan terang
terang, maka sudut tersebut digunakan untuk mencari
nilai sudut putar larutan gula, dan sudut putar larutan
C. Pembahasan gula digunakan untuk mencari nilai konsentrasi larutan
Telah dilakukan percobaan berjudul Polarimeter gula. Dengan mengunakan persamaan (2) untuk
yang bertujuan untuk mempelajari prinsip polarimeter, menghitung nilai sudut utar larutan, dan persamaan (3)
untuk mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai untuk menghitung konsentrasi larutan gula dan
fungsi konsentrasi, dan untuk menentukan konsentrasi unknown.
larutan gula dengan polarimeter. Percobaan polarimeter
LAPORAN PERCOBAAN GELOMBANG-POLARIMETER 1114100095 (1-5)

Pada tabel 1, ditampilkan data pada aquades dan kelipatan ganjil dari , sehingga gelombang yang
larutan gula dan pada tabel 3 ditampilkan hasil dihasilkan akan berbentuk elips.
perhitungan sudut putar larutan dan konsentrasi larutan
aquades dan gula di mana sudut putar larutnan gula
sebagai fungsi konsentris sebesar 13.73 , sudut putar
aquades sebesar 0.28 . Sedangkan pada tabel 2
ditampilkan data pada cairan unknown dan tabel 4
menampilkan hasil perhitungan sudut putar cairan dan
konsentrasi larutan unknown. dari percobaan ini,
didapatkan sudut putar larutan gula sebagai fungsi
konsentrasi adalah 13.73 dan konsentrasi larutan gula
dengan polarimeter sebesar 0.42 M.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan polarimeter yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip kerja dari
polarimeter yakni sinar yang memiliki arah getar yang
sama dengan bidang polarisator diteruskan, sinar yang
dipancarkan, saat melalui tabung diputar dengan
menggunakan zat optik aktif. Sinar yang mengenai
bidang analisator membentuk pola gelap terang
sedangkan yang tidak mengenai bidang analisator
membentuk terang-terang. Dan dari percobaan ini,
didapatkan sudut putar larutan gula sebagai fungsi
konsentrasi adalah 13.73 dan konsentrasi larutan gula
dengan polarimeter sebesar 0.42 M.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Khoirotul Yusro dan Seni
Ramadhanti selaku asisten laboratorium yang bersedia
membagi ilmunya kepada kelompok kami. Terima
kasih pula kepada Bapak Hasto Sunarno selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami untuk
mempelajari Gelombang lebih dalam lagi. Dan terima
kasih untuk teman-teman satu kelompok, Natsza Putri,
Tri Ilma, Ria Dwi, Nurul Maulidiyah, Indria
Hanandini, dan Fauzi yang bersedia membantu dalam
menyelesaikan laporan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Rahayuningtijas, Endang dkk.”Optika.” Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Surabaya(2003)
[2]Halliday, David. Fisika Dasar II.”Erlangga. Jakarta(2011)
[3]Serway, Ramond.”Physics for Science and Engineer.” Cengage
Learning. New York(2004)
[4]Srivastava, S. K & Yadav R. A.”Engineering Physics Theory and
Experiment.”New Age Internationa. New Delhi(2006)

TUGAS TAMBAHAN
Berapa sudut yang dibentuk saat terjadi polarisasi
linier, elips, dan lingkaran?

Jawab.
Polarisasi terjadi pada saat beda fase suatu gelombang
0, , , , atau setiap kelipatan bulat dari , .
Sehingga gelombang yang dihasilkan akan menjadi
gelombang yang linier. Polarisasi lingkaran terjadi
ketika 2 gelombang elektromagnetik yang tegak lurus
memiliki beda fase , , atau kelipatan ganjil
dari , sehingga gelombang yang dihasilkan akan
berbentuk lingkaran. Polarisasi elips terjadi ketika 2
gelombang elektromagnetik yang tegak lurus memiliki
beda fase selain kelipatan bulat dari dan selain

Anda mungkin juga menyukai