Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WA ODE NUR RAHMAH A.

NIM : 1813041008
KELAS/ KELOMPOK : PEND. KIMIA B/ 3 (TIGA)
TUGAS PENDAHULUAN

Pemisahan Metodik Interferensi Fe (III) pada Penentuan Tembaga (Cu)

1. Tuliskan Pengertian dari:


a. Titrasi Iodometri
Jawab: Titrasi Iodometri merupakan titrasi oksidasi reduksi secara tidak
langsung dan digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang
mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem
iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti
CuSO4.5H2O..
b. Standarisasi
Jawab: Standarisasi merupakan proses penentuan konsentrasi suatu larutan
dengan akurat, standarisasi dilakukan untuk menetapkan konsentrasi
larutan standar sekunder dengan cara titrasi menggunakan larutan
standar primer.
Jawab: Larutan standar primer merupakan larutan yang konsentrasinya sudah
diketahui dengan pasti melalui metode gravimetri (perhitungan massa).
Larutan standar primer adalah larutan yang mudah didapat,
dimurnikan, dikeringkan, dan sisimpan dalam keadaan murni,
mempunyai kemurnian yang sangat tinggi, tidak berubah selama
penimbangan (bukan zat higoskopis), tidak berubah oleh O2 dan CO2
dari udara, susunan kimianya tepat sesuai jumlahnya, mempunyai berat
ekivalen yang tinggi, mudah larut dan reaksinya dengan zat yang
ditetapkan harus stoikiometri, cepat dan terukur.
Contohnya: As2O3, asam oksalat, K2Cr2O7, asam benzoat, Na2SO4
c. Larutan standar sekunder
Jawab: Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya
ditentukan dengan cara pembakuan menggunakan larutan baku primer,
biasanya melalui metode titrimetri.
Contohnya: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
2. Tuliskan Prinsip dasar dan Prinsip kerja Titrasi Iodometri!
Jawab:
 Prinsip dasar: Menentukan kadar zat-zat oksidator dan untuk
menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang
lebih besar dari pada sistem iodium iodide atau senyawa-senyawa yang
bersifat oksidator seperti CuSO4.5H2O.
 Prinsip kerja: Pelarutan, pengocokan dan penitrasian.

3. Dalam percobaan ini, manakah yang termasuk dalam larutan standar primer dan
larutan standar sekunder! Jelaskan?
Jawab:
 Larutan standar primer pada percobaan ini adalah kalium iodat (KIO3),
dan larutan kalium iodida (KI), karena konsentrasinya tidak berubah-
ubah dan stabil dalam penyimpanan.
 Larutan standar sekunder pada percobaan ini yaitu natrium tiosulfat
(Na2S2O3) karena konsentrasinya perlu ditentukan, dimana larutan
natrium tiosulfat sebagai larutan standar sekunder tidak stabil, pada
setiap penyimpanan konsentrasinya dapat berubah-ubah.

4. Mengapa titrasi iodometri dikatakan sebagai titrasi tidak langsung?


Jawab: Titrasi iodometri dikatakan titrasi tidak langsung karena sebelum
dilakukan titrasi ditambahkan terlebih dahulu suatu zat kedalam zat yang
ingin dititrasi. Dilakukan secara tidak langsung karena perubahan
indikatornya sangat lambat dan titik akhir titrasinya juga jauh dari titik
ekuivalen.

5. Mengapa titrasi iodimetri dikatakan sebagai titrasi langsung?


Jawab: Titrasi iodimetri dikatakan titrasi langsung karena proses titrasi ini
dilakukan secara langsung dengan larutan standar.

6. Tuliskan tujuan dari standarisasi!


Jawab: Proses standarisasi dilakukan untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan
secara teliti.

7. Tuliskan fungsi dari:


a. Larutan KI
Jawab: Larutan KI berfungsi untuk membebaskan ion I- yang nantinya akan
dioksidasi oleh kalium iodat menjadi I2. Penambahan KI juga
berfungsi untuk membebaskan iod dan mereduksi ion Cu yang terdapat
dalam sampel.
b. Larutan KIO3
Jawab: Larutan KIO3 berfungsi sebagai larutan standar primer dan merupakan
oksidator yang akan mengalami reduksi.
c. Larutan HCl
Jawab: HCl berfungsi untuk memberi suasana asam, karena larutan yang
terdiri dari kalium iodat dan KI berada dalam kondisi netral
d. Indikator amilum
Jawab: Indiaktor amilum digunakan karena sensitifitas warna biru gelap dari
kompleks iodin-amilum bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitif
untuk iodin. Indikator amilum juga berfungsi untuk memperjelas
perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi.
e. Larutan NaF
Jawab: Larutan NaF berfungsi untuk mencegah adanya inteferensi dari Fe
(III) karena NaF akan bereaksi dengan Fe3+ membentuk kompleks yang
lebih stabil, FeF63- sehingga tidak dapat lagi mengoksidasi iodida
menjadi iodium.
f. Larutan Natrium Tiosulfat
Jawab: Larutan Na2S2O3 digunakan sebagai larutan standar sekunder.

8. Mengapa indikator amilum ditambahkan pada saat menjelang titik akhir titrasi,
dan apa yang terjadi jika ditambahkan pada awal titrasi! Jelaskan?
Jawab: Penambahan indikator amilum dilakukan pada saat menjelang titik akhir
titrasi dilakukan karena kompleks amilum-iodium mempunyai kelarutan
yang kecil dalam air. Jika ditambahkan diawal titrasi maka akan
membentuk kompleks iodium-amilum, dan dapat menghambat
tercapainya titik akhir titrasi. Hal ini juga dilakukan agar amilum tidak
membungkus iod karena menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk
kembali ke senyawa semula.

Anda mungkin juga menyukai