Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB GELOMBANG (1-4) 01111740000061

Polarimeter
Athariq Dias Muyasar, Muhamad Andri Jauhari , Syabania Ridha Arfianda dan Ibu Faridawati M,Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: andrim@gmail.com
Abstrak ― Telah dilakukan percobaan dengan judul Pada umumnya, gelombang yang dihasilkan suatu sumber
Polarimeter. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prinsip memiliki arah osilasi medan yang berubah-bah secara acak.
polarimeter, mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai Gelombang dengan arah osilasi demikian dikatakan
fungsi konsentrasi, dan menentukan konsentrasi larutan gula gelombang yang tidak terpolarisasi. Dengan adanya
dengan polarimeter. Pada percobaan ini digunakan polarimeter polarisator maka hanya dengan medan listrik yang arah
1 set, beker glass, batang pengaduk, sumber cahaya natrium, getarnya sesuai dengan polarisator itu yang diizinkan untuk
gelas ukur, gula pasir, dan aquades. Percobaan ini dilakukan
melewati polarisator. Sehingga cahaya yang keluar arah
dengan polarimeter diamati hingga muncul pola terang-terang
dan gelap-terang sesuai larutan yang dikehendaki. Prinsip yang medan listriknya tidak sembarangan inilah yang disebut
digunakan yaitu polarisasi cahaya. Dari percobaan yang telah polarisasi. [2]
dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa prinsip pada Metode polarisator yang paling umum yaitu melibatkan
polarimeter yaitu menggunakan prinsip polarisasi cahaya, oenggunaan polaroid filter atau polarisator. Polaroid filteratau
cahaya yang memiliki arah getar yang sama dengan bidang polarisator terbuat dari bahan khusus yang mampu memblokir
polarisator akan diteruskan, cahaya yang dipancarkan saat salah satu dari bahan khusus yang mampu memblokir saslah
melalui tabung diputar dengan menggunakan zat optik aktif, dan datu getarang gelombang elektromagnetik. Dalam hal ini,
cahaya yang mengenai bidang analisatir membentuk pola terang- polarisator berfungsi sebagai perangkat yang menyarig
gelap sedangkan yang tidak mengenai bidang analisator
membentuk pola terang-terang. Selain itu didapatkan rata-rata
setengah dari getaran pada transmisi cahaya melalui filter.
sudut putar jenis pada larutan gula 1 gram sebesar 252,46ᵒ dan Ketika cahaya yang tidak terpolarisasi ditrasnmisikan melalui
pada larutan gula 2 gram sebesar 187,00ᵒ. Dan juga didapatkan filter polaroid, ia muncul dengan intensitas setengah dan
nilai konsentrasi larutan unknown sebesar 0.34 molar. dengan getaran satu bidang atau muncull sebagai cahaya
terpolarisasi.[2]
Kata Kunci— Cahaya, Konsentrasi, Polarisasi cahaya, Zat optik aktif adalah zat-zat yang dapat memutar bidang
Polarisator, Polarimeter. polarisasi cahaya dimana zat-zat tersebut molekulnya
mempunyai pusat asimetris dan kurang simetris disekitar
I. PENDAHULUAN bidang tunggal. Pada po;arisasi terjadi gejala pemutaran pada
bidangnya dan biasa disebut dengan aktivitas optik. Senyawa-

D alam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan terlepas


dari penggunaaan cahaya. Tanpa ada cahaya maka
manusia tidak akan melihat apa-apa, karena pada dasarnya
senyawa organik seperti alkohol gula, antibiotik dan
komponen minyak atsiri mempunyai sifat memutar bidang
polarisasi sinar terpolarisasi yang melewati yang
benda yang dapat dilihat adalah benda yang memantulkan mengakibatkan perputaran bidang kearah kanan dapat disebut
cahaya sehingga dapat terlihat oleh mata. Di balik itu semua, pemutar kanan dan yang mengakibatkan perputaran ke arah
terdapat banyak sifat yang dimiliki oleh cahaya meliputi kiri disebut pemutar kiri.[3]
pemantulan, pembiasan, transmisi, dan polarisasi cahaya. Aplikasi polarisasi dalam kehidupan sehari-hari bisa kita
Cahaya adalah bagian dari spektrum gelombang lihat pada industri hiburan/entertainment dalam memproduksi
elektromagnetik, yang berkisar dari gelombang radio hingga dan menampilkan film 3-D. Film tiga dimensi sebenarnya
sinar gamma. Gelombang radiasi elektromagnetik, seperti adalah dua film yang ditampilkan secara bersamaan melalui
namanya adalah fluktuasi medan listrik dan medan yang dapat dua proyektor. Dua film difilmkan dari dua lokasi kamera
mengangkut energi dari satu tempat ke tempat yang lain. yang sedikit berbeda. Setiap film kemudian diproyeksikan
Cahay menunjukkan sifat ganda. Dalam praktiknya, lintasan dari berbagai sisi penonton ke layar logam. Film
melalui instrumen optik seperti teleskop dan mikroskop paling diproyeksikan melalui filter polarisasi. Filter polarisasi yang
mudah ditunjukan oleh diagram sinar geometri. Cahaya digunakan untuk proyektor di sebelah kiri mungkin memiliki
merupakan radiasi elektromagnetik yang daoat didetekdi oleh sumbu polarisasi yang disejajarkan secara horizontal
mata manusia. Radiasi elektromagnetik terjadi pada rentang sedangkan filter polarisasi yang digunakan untuk proyektor di
panjang gelombang yang sangat luas, dari sinar gamma sebelah kanan akan memiliki sumbu polarisasi yang
dengan panjang gelombang kurang dari sekitar 1x10-4 meter disejajarkan secara vertikal. Akibatnya, ada dua film yang
hingga gelombang radio yang diukur dalam meter. Dalam sedikit berbeda diproyeksikan ke layar. Setiap film
spektrum luas itu, panjang gelombang yang terlihat oleh dilemparkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan orientasi
manusia menempati pita yang sangat sempit dan sekitar 700 tegak lurus terhadap film lainnya. Penonton kemudian
nm untuk cahaya merah hingga 400 nm untuk cahaya ungu. memakai kacamata yang memiliki dua filter Polaroid. Setiap
Daerah spektral yang berdekatan dengan pita tampak sering filter memiliki sumbu polarisasi yang berbeda - satu horisontal
juga disebut dengan cahaya.[1] dan lainnya vertikal. Hasil pengaturan proyektor dan filter ini
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB GELOMBANG (1-4) 01111740000061

adalah bahwa mata kiri melihat film yang diproyeksikan dari


proyektor kanan sementara mata kanan
Gambar 2. Flowchart Polarimeter.

Neraca Start
beban

Tempat
gula Alat dirangkai sesuai skema rangkaian.

Sumber
cahaya Teropon
g Dicatat nilai temperatur dan panjang tabung.

Tabung
Tabung diisi larutan dan dimasukan kedalam
Gambar 1. Skema rangkaian

Aquades diganti larutan


polarimeter.
melihat film yang diproyeksikan dari proyektor kiri. Ini
memberi penonton persepsi tentang kedalaman. [4]

gula.
Ditentukan titik nol pada teropong sambil diatur
II. METODOLOGI hingga terlihat pola terang-gelap dan terang-
terang .
A. Alat dan Bahan
Pada percobaan polarimeter digunakan beberapa alat dan
bahan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah
polarimeter yang berfungsi untuk mengukur besarnya putaran Ditentukan Փ (besar sudut pemutar polarisasi).
optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif
yang terdapat dalam larutan, sumber cahaya natrium yang
berfungsi sebagai cahaya yang bergerak ke dalam zat optik
aktif untuk memutar bidang optik, gelas ukur yang berfungsi
sebagai pengaduk larutan, beaker glass berfungsi sebagai
wadah larutan yang akan dibuat, aquades sebagai zat pelarut, Pengamatan
dan gula pasir sebagai media zat optik aktif. dilakukan 3 kali.
B. Skema Rangkaian
Skema rangkaian atau gambar alat yang dipakai dalam
percobaan Polarimeter ini dapat dilihat pada gambar 1.
C. Langkah Kerja End
Dalam percobaan, langkah kerja yang dilakukan dalam
percobaan ini adalah alat dan bahan seperti pada gambar 1
disiapkan. Temperatur dan panjang tabung larutan dicatat. E. Persamaan
Kemudian, tabung larutan diisi dengan aquades hingga terisi Persamaan yang digunakan pada percobaan Polarimeter
penuh dan tidak ada gelembung udara di dalam tabung yaitu yang pertama untuk menghitung konsentrasi larutan
tersebut. Titik nol ditentukan dengan memperhatikan teropong menggunakan persamaan :
sambil alat putar diatur hingga terlihat pola terang-terang dan m 1000
terang-gelap. Pengamatan untuk larutan aquades dilakukan C= x
dengan tiga kali pengulangan. Langkah yang sama digunakan Mr v
pada larutan gula gram dalam 50 ml larutan. Selisih Kemudian untuk menghitung sudut putar bidang pada pola
pembacaan skala yang didapatkan pada pola terang-terang dan terang terang :
terang-gelap adalah Φ dan ditentukan sudut putar jenis larutan
(α). Kemudian, dengan Langkah yang sama digunakan pada ∆ φTT =|φ TT glukosa - φ TT aquades|
larutan gula gram dalam 50 ml larutan dan pada larutan Untuk menghitung sudut putar bidang pada pola terang gelap :
unknown dalam 50 ml larutan.
D. Flowchart
∆ φTG =|φTGglukosa - φTGaquades|
Dan untuk menentukan sudut putar bidang rata – rata :
Flowchart atau diagram alir dalam percobaan ini dapat
dilihat pada gambar 2. ∆φTT+ ∆φTG
∆φ =
2
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB GELOMBANG (1-4) 01111740000061

Menentukan sudut putar jenis Ditanyakan :


λ?
∆φ= α x L x C
Tabel 1. Tabel 5.
Data hasil percobaan pada aquades. Data hasil perhitungan pada percobaan polarimeter.
Pengulanan Larutan φTT φTG Pengulanga Larutan ∆φ C ⍺ ⍺rata-rata
1 Aquades -22,00 19,90 n
2 -20,15 21,85 1 Aquades 1,05 0 - -
3 -23,40 18,35 2 0,85 0 -
Rata-rata -21,85 20,03 3 2,53 0 -
1 Gula 1 6,63 0,11 266,52 252,46
Tabel 2. 2 gram 7,86 0,11 315,74
Data hasil percobaan pada larutan gula 1 gram. 3 4,36 0,11 175,11
Pengulangan Larutan φTT φTG 1 Gula 2 9,58 0,22 192,52 187,00
1 Gula 1 gram 8,40 4,87 2 gram 9,48 0,22 190,51
2 7,90 7,82 3 8,86 0,22 177,96
3 6,95 1,77 1 Unknown 16,58 0,34 219,73 219,73
Rata-rata 7,75 4,82 2 16,86 0,34
3 17,33 0,35
Tabel 3.
Data hasil percobaan pada larutan gula 2 gram. Perhitungan: ∆φ= α x L x C
Pengulangan Larutan φTT φTG
1 Gula 2 gram 9,70 9,47
6,63 = α x 0,224 x 0,11
2 9,20 9,77 ⍺ = 6,63 / 0,224 x 0,11
3 9,00 8,72 ⍺ = 266,52ᵒ
Rata-rata 9,30 9,32

Tabel 4.
2. Menentukan kosentrasi larutan dan nilai massa pada
Data hasil percobaan pada larutan unknown. larutan unknown.
Pengulangan Larutan φTT φTG
1 Unknown 21,55 11,62 Diketahui
2 21,40 12,32
3 21,30 13,37
vair = 50 ml
Rata-rata 21,42 12,43 ∆Փterang-terang = 21,55
∆Փterang-gelap = 11,62
Dengan keterangan: C = konsentrasi larutan (molar), m = ∆Փrata-rata = 16,58
massa gula (kg), Mr = massa atom relatif , v = volume air (ml), ⍺ = 219,73
L = panjang tabung (m), α = sudut putar jenis (̊ ), ∆φ = sudut Ltabung = 0,224
putar bidang (̊), φTT = sudut putar bidang pola terang terang (̊) Ditanyakan :
dan φTG = sudut putar bidang pola gelap terang (̊). C?
Perhitungan :
III. HASIL DAN DISKUSI ∆φ= α x L x C
16,58 = 219,73 x 0,224 x C
A. Analisa Data
C = 16,58 / 219,73 x 0,11
Setelah dilakukan percobaan didapatkan beberapa data yang
nantinya akan digunakan untuk mendapatkan nilai yang
C = 0,34
penting dalam praktikum ini. Tabel hasil percobaan dapat
Maka dari perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai sudut
dilihat pada tabel 1.
putar jenis pada 1 gram gula dan konsentrasi larutan pada
B. Perhitungan larutan unknown dan dapat dilihat pada tabel 5.
Dari data yang telah didapatkan dalam percobaan C. Pembahasan
Polarimeter, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
Prinsip kerja pada percobaan Polarimeter yaitu suatu cahaya
1. Menentukan sudut putar jenis pada 1 gram gula. tak terpolarisasi dilewatkan pada sebuah alat polarimeter. Pada
polarimeter ada lensa yang berfungsi untuk mensejajarkan
Diketahui arah getar cahayanya, dimana awalnya arah getar cahaya
mgula = 1 gram tersebut ke segala arah. Selanjutnya, melewati polarisator yang
vair = 50 ml berfungsi untuk mempolarisasikan cahaya, sehingga hanya
Mr = 1000 menjadi satu arah getar saja yang lolos, dimana arah getar
∆Փterang-terang = 8,40 gelombang elektromagnetik yang lolos, dimana ada
∆Փterang-gelap = 4,87 gelombang elektromagnetik maka juga akan ada medan
∆Փrata-rata = 6,63 magnetiknya, maka kedua nya lolos melewati polarisator.
Clarutan gula = 0,11 molar Kemudian, melewati larutan gula, larutan gula ini dapat
Ltabung = 0,224 memutar sudut putar cahaya. Setelah itu, cahaya melewati
analisator yang berfungsi untuk menganalisa cahaya
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB GELOMBANG (1-4) 01111740000061

terpolarisasi. Cahaya yang tegak lurus dengan bidang gelap. Hal ini dikarenakan warna terang dan warna gelap pada
analisator akan diserap sehingga tidak dapat lolos menembus pengamaran sulit dibedakan. Begitu pula pada warna cahaya
bidang. Sedangkan cahaya yang sejajar dengan analisator akan terang-terang. Kemudian untuk faktor eksternal yaitu alat yang
mampu menembus analisator tersebut sehingga terbentuknya digunakan sudah lama tidak digunakan yang kemudian dapat
pola terang. Panjang analisator ini lebih kecil daripada mempengaruhi error pada saat pengamatan. Contohnya pada
polarisator, sehingga ada cahaya yang langsung lolos tanpa alat tabung didalam alat polarimeter, ada sedikit kecacatan
melewati analisator. Cahaya tersebut menyebabkan yaitu retaknya pada bagian ujung tabung sehingga ada
terbentuknya pola gelap pada polarimeter. Dan yang terakhir, gelembung pada tabung. Selain itu juga ruang yang digunakan
cahaya akan melewati lensa yang berfungsi untuk yaitu bukan ruang hampa sehingga masih ada gesekan udara
memusatkan/mengumpulkan cahaya pada satu titik fokus lagi. yang mempengaruhi. Kemudian ada juga suhu pada tabung
Terdapat dua percobaan dalam percobaan kali ini. Yang saat percobaan. Kemungkinan perbedaan suhu pada larutan
pertama yaitu percobaan yang digunakan ialah larutan gula dan larutan aquades dan akan mempengaruhi pada
aquades. Untuk mencari nilai sudut putar jenis dan persamaan saat Փ larutan gula dikurangi Փ larutan aquades.
membandingkannya dengan larutan gula sebagai fungsi Dan hal ini dapat mempengaruhi perhitungan. Karena saat
konsentrasi. Yang kedua yaitu percobaan yang digunakan terjadi penambahan molekuk lain pada larutan air dan bereaksi
ialah larutan gula. Pada larutan gula, akan mencari dua nilai maka kemudian akan terjadi perbedaan suhu dan akan
yaitu mencari nilai ⍺ (sudut putar jenis) dan mencari nilai mempengeruhi nilai Փ aquades dan Փ larutan gula. Sehingga
konsentrasi larutan. Larutan gula in digunakan karena larutan Փ akan berbeda suhunya.
gula merupakan larutan atau zat optik aktif yang dimana sudah
diketahui bahwa larutan gula memiliki ikatan karbon yang
IV. KESIMPULAN
dapat memutar polarisasi. Selain itu juga, untuk mencari nilai
konsentrasi pada larutan gula digunakan larutan unknown Setelah dilakukan percobaan, didapatkan data – data yang
yang artinya tidak diketahui berapa massa zat sehingga nilai diperlukan, perhitungan serta pembahasan, maka dapat
konsentrasinya tidak diketahui. disimpulkan bahwa prinsip pada polarimeter yaitu
Dalam percobaan digunakan beberapa variasi bahan yaitu menggunakan prinsip polarisasi cahaya, cahaya yang memiliki
larutan aquades, larutan gula dengan massa zat 1 gram, larutan arah getar yang sama dengan bidang polarisator akan
gula dengan massa zat 2 gram dan larutan gula unknown. Dari diteruskan, cahaya yang dipancarkan saat melalui tabung
setiap variasi dilakukan 3 kali pengulangan pada percobaan. diputar dengan menggunakan zat optik aktif, dan cahaya yang
Dari hasil percobaan yang dilakukan, didapatkan nilai nilai mengenai bidang analisatir membentuk pola terang-gelap
rata-rata sudut putar bidang pada aquades pada terang-terang sedangkan yang tidak mengenai bidang analisator membentuk
sebesar -21,85ᵒ dan pada terang-gelap sebesar 20,03ᵒ. pola terang-terang. Selain itu didapatkan rata-rata sudut putar
Kemudian pada larutan gula 1 gram didapatkan rata-rata sudut jenis pada larutan gula 1 gram sebesar 252,46ᵒ dan pada
putar bidangnya pada terang-terang sebesar 7,75ᵒ dan pada larutan gula 2 gram sebesar 187,00ᵒ. Dan juga didapatkan nilai
terang-gelap sebesar 4,82ᵒ. Kemudian pada larutan 2 gram
konsentrasi larutan unknown sebesar 0.34 molar.
didapatkan rata-rata sudut putar bidangnya pada terang-terang
sebesar 9,30ᵒ dan pada terang-gelap sebesar 9,32ᵒ. Dan pada
larutan unknown didapatkan sudut putar bidangnya rata-rata UCAPAN TERIMA KASIH
terang-terang sebesar 21,42ᵒ dan pada terang-gelap sebesar Saya sebagai praktikan mengucapkan terima kasih yang
12,43ᵒ.
sebesar-besarnya yang pertama pastinya kepada Tuhan Yang
Kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai
Maha Esa karena telah memberikan kesehatan dan rahmat-
sudut putar jenis pada tiap larutan gula 1 gram dan larutan 2
Nya, yang kedua kepada Bu Faridah selaku dosen Fisika
gram. Pada larutan gula 1 gram pada percobaan pertama
didapatkan sudut putar jenis 266.52ᵒ, pada percobaan kedua laboratorium, mas Andri dan mbak Bania selaku asisten
315.74ᵒ, dan percobaan ketiga 175.11ᵒ dan dirata-ratakan laboratorium pada percoban ini yang memberi arahan dan
menjadi 252,46ᵒ. Pada larutan gula 2 gram didapatkan sudut menjawab segala pertanyaan sehingga praktikum berjalan
putar jenis pada percobaan pertama 192.52ᵒ, pada percobaan lancar. Dan yang terakhir saya ucapkan kepada teman-teman
kedua 190.51ᵒ, percobaan ketiga 177.96ᵒ dan dirata-ratakan saya yaitu Rifdah, Irvan, Ahsan, Bakhtiar dan Roby yang
187,00ᵒ. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk senantiasa berkerja sama dengan baik saat pra, hari H, dan
menentukan nilai konsentrasi larutan unknown, pada pasca praktikum. Dan juga saya ucapkan kepada orangtua saya
percobaan pertama sebesar 0.34 molar, pada percobaan kedua yang selalu mensuport saya dalam segala hal dan juga
0.34 molar, pada percobaan ketiga 0.35 molar dan dirata- mendidik saya sehingga saya bisa ada dan ikut mengikuti
ratakan 0.34 molar. praktikum Fisika Laboratorium.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil percobaan
polarimeter yaitu faktor internal dan faktor ekstenal. Faktor
internal yaitu kesalahaan atau kurang ketelitian pada DAFTAR PUSTAKA
praktikan. Kemungkinan kesalahannya adalah ketika praktikan [1] Pain, H. J. “ Introduction to Vibrations and Waves ” London, UK : John
Wiley and Sons. (2015)
mengamati objek pada teropong alat polarimeter. Ketika [2] Pain, H. J. & Patricia Rankin. “The Physics of Vibrations and Waves.”.
pengamatan, sang praktikan baru mengetahui secara jelas United Kingdom : John Wiley & Sons. (2005)
bagaimana cahaya yang terlihat secara terang dan secara [3] Tipler, Paul A. “Fisika untuk saisn dan teknik ” Jakarta: Erlangga
(2001).
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB GELOMBANG (1-4) 01111740000061

[4] Serway, Raymond A. and Jr. John W. Jewett. “Fisika Untuk Sains dan
Teknik.”Jakarta : Salemba Teknika. (2010)

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai