Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik yang terdiri dari berbagai panjang gelombang yang
dapat bervibrasi kesegala arah. Cahaya putih dapat diubahmenjadi cahaya monokromatik (hanya terdiri
dari satu panjang gelombang) denganmenggunakan suatu filter atau sumber cahaya yang khusus.
Cahaya monokromatik ini disebut cahaya terpolarisasi.

Peristiwa polarisasi tidak dapat diamati secara langsung oleh matamanusia, sehingga diperlukan
suatu alat yang dapat membantu untuk menunjukangejala polarisasi tersebut. Melalui polarimeter
gejala polarisasi dapat ditunjukan,selain itu melalui alat ini dapat dilihat pula bagaimana larutan

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan polarimetri ?

2. Apa jenis - jenis polarimetri ?

3. Bagaimana fungsi polarimteri ?

4. Bagaimana prinsip kerja polarimetri ?

5. Apa kelemahan dan kelebihan polarimetri ?

6. Apa komponen- komponen polarimetri ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Polarimetri

Polarimetri adalah pengukuran dan interpretasi dari polarisasi dari garis gelombang, terutama
electromagnetic gelombang, seperti gelombang radio atau cahaya. Polarimetri biasanya dilakukan pada
gelombang electromagnetic yang telah melalui perjalanan atau telah tercermin, dibelokkan, atau
diffraksi oleh beberapa bahan untuk menggambarkan objek tersebut. Polarimeter menjadi penafsiran
dan pengukuran dari polarisasi gelombang transversal, khususnya gelombang elektromagnetis, seperti
gelombang cahaya atau radio. secara khas Polarimeter dilaksanakan pada atas gelombang
elektromagnetis yang sudah menempuh perjalanan melalui/sampai atau telah dicerminkan,
membelokkan, atau diffracted oleh beberapa material dalam rangka menandai obyek itu. Beberapa
arkais dan dalam beberapa saat ini digunakan yang paling sensitif polarimeter didasarkan pada
interferometers, sedangkan lebih konvensional polarimeters adalah berdasarkan perjanjian yang
polarising filter, gelombang piring atau perangkat lain. Suatu Polarimeter menjadi instrumen yang ilmiah
yang basis dasar dulu membuat pengukuran ini, walaupun istilah ini jarang digunakan untuk
menguraikan suatu proses Polarimeter yang dilakukan oleh suatu komputer, seperti dilakukan dalam
lobang bidik kamera radar buatan polarimetric.

Polarimetri adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran daya putaran
optis dari suatu larutan. Daya putaran optis adalah kemampuan suatu zat untuk memutar bidang getar
sinar terpolarisir. Sinar terpolarisir merupakan suatu sinar yang mempunyai satu arah bidang getar dan
arah tersebut tegak lurus terhadap arah rambatannya. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat
memutar bidang getar sinar terpolarisir. Zat yang optis ditandai dengan adanya atom karbon asimetris
atau atom C kiral dalam senyawa organik, contoh : kuarsa ( SiO2 ), fruktosa.

Polarimeter dapat digunakan untuk :

1. Menganalisa zat yang optis aktif

2. Mengukur kadar gula

3. Penentuan antibiotik dan enzim

Syarat senyawa yang bisa dianalisa dengan polarimetri adalah :

1. Memiliki struktur bidang kristal tertentu ( dijumpai pada zat padat)

2. Memiliki struktur molekul tertentu atau biasanya dijumpai pada zat cair. Struktur molekul adalah
struktur yang asimetris, seperti pada glukosa.

Sinar mempunyai arah getar atau arah rambat kesegala arah dengan variasi warna dan panjang
gelombang yang dikenal dengan sinar polikromatis. Untuk menghasilkan sinar monokromatis, maka
digunakan suatu filter atau sumber sinar tertentu. Sinar monokromatis ini akan melewati suatu prisma
yang terdiri dari suatu kristal yang mempunyai sifat seperti layar yang dapat menghalangi jalannya sinar,
sehingga dihasilkan sinar yang hanya mempunyai satu arah bidang getar yang disebut sebagai sinar
terpolarisasi. Rotasi spesifik disimbolkan dengan [α] sehingga dapat dirumuskan :

[α] = α / dc

Dimana :

α = besar sudut yang terpolarisasi oleh suatu larutan dengan konsentrasi c gram zat terlarut per mL
larutan.

d = merupakan panjang lajur larutan ( dm )

c = merupakan konsentrasi ( gram/mL ).

Karena panjang gelombang yang sering digunakan adalah 589,3 nm yaitu garis D lampu natrium dan
suhu standar 20oC, maka [α]T ditulis menjadi [α].

Hal-hal yang dapat mempengaruhi sudut putar suatu larutan adalah sebagai berikut :

1. Jenis zat.

Masing – masing zat memberikan sudut putaran yang berbeda terhadap bidang getar sinar terpolarisir.

2. Panjang lajur larutan dan panjang tabung.

Jika lajur larutan diperbesar maka putarannya juga makin besar.

3. Suhu.

Makin tinggi suhu maka sudut putarannya makin kecil, hal ini disebabkan karena zat akan memuai
dengan naiknya suhu sehingga zat yang berada dalam tabung akan berkurang.

4. Konsentrasi zat

Konsentrasi sebanding dengan sudut putaran, jika konsentrasi dinaikkan maka putarannya semakin
besar.

5. Jenis sinar ( panjang gelombang)

Pada panjang gelombang yang berbeda zat yang sama mempunyai nilai putaran yang .berbeda.

6. Pelarut

Zat yang sama mempunyai nilai putaran yang berbeda dalam pelarut yang berbeda.
Prinsip dasar polarimetris ini adalah pengukuran daya putar optis suatu zat yang menimbulkan
terjadinya putaran bidang getar sinar terpolarisir. Pemutaran bidang getar sinar terpolarisir oleh
senyawa optis aktif ada 2 macam, yaitu :

1.Dexro rotary (+), jika arah putarnya ke kanan atau sesuai putaran jarum jam.

2.Levo rotary (-), jika arah putarnya ke kiri atau berlawanan dengan putaran jarum jam.

B. Jenis-jenis polarimetri

1. Spektropolarimeter

Merupakan satu jenis polarimeter yang dapat digunakan untuk mengukur aktifitas optik dan besarnya
penyerapan. Pada alat ini mula – mula sinar berada dari lampu akan melalui suatur monokromator dan
melewati suatu polarisator untuk menghasilkan sinar terpolarisir. Polarisator ini berhubungan langsung
dengan modulator yang berguna untuk menghatur tingkat sinar yang terpolarisasi secara elektris yang
dapat diamati pada servo amplifier. Kemudian sinar melewati sampel dan analisator sebelum mencapai
tabung pengadaan sinar, dan dapat dilakukan dengan pengamatan pada indikator.

2. Optical rotatory dispersion ( ORD )

Alat ini merupakan modifikasi dari spektropolarimeter, prinsipnya sama dengan spektropolarimeter,
tetapi terdapat perbedaan yaitu pada ORD ini sinar diatur berdasarkan tingkat polarisasinya, yaitu pada
frekuensi 12 Hz oleh motor driven yang menyebabkan polarisator bergerak – gerak dan membentuk
sudut 1 atau 2 derajat atau lebih. Selain itu servoamplifiernya hanya dapat merespon pada frekuensi 12
Hz sehingga servomotor akan mengatur analisator secara kontinu dan servomotor juga memposisikan
penderkorder untuk menghasilkan suatu grafik.

3. Circular Dichroism Apparatus ( CDA )

CDA ini merupakan modifikasi dari spektrofotometer konfensional yang digunakan untuk menentukan
dua serapan atau absorban. Nilai polarisasi sekular ini dapat ditentukan dalam 2 langkah, yaitu yang
pertama sinar harus mengalami polarisasi bidang dan kedua yaitu sinar terpolarisasi tersebut diubah
menjadi komponen terpolarisasi sirkular kanan dan sirkular kiri. Untuk mengubah komponen menjadi
terpolarisasi sekular kanan dan kiri, dapat digunakan tiga tipe alat, yaitu the Fresnel rhomb, modulator
pockets elektro-optik dan modulator tekanan photo-elastic.

4. Saccarimeter

Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan kadar gula.

C. Komponen-komponen polarimetri

Komponen-komponen alat polarimeter adalah:

1. Sumber Cahaya monokromatis


Yaitu sinar yang dapat memancarkan sinar monokromatis. Sumber cahaya yang digunakan biasanya
adalah lampu D Natrium dengan panjang gelombang 589,3 nm. Selain itu juga dapat digunakan lampu
uap raksa dengan panjang gelombang 546 nm.

2. Lensa kolimator

Berfungsi mensejajarkan sinar dari lampu natrium atau dari sumber cahaya sebelum masuk ke
polarisator.

3. Polarisator dan Analisator.

Polarisator berfungsi untuk menghasilkan sinar terpolarisir. Sedangkan analisator berfungsi untuk
menganalisa sudut yang terpolarisasi. Yang digunakan sebagai polarisator dan analisator adalah prisma
nikol. Prisma setengah nikol merupakan alat untuk menghasilkan bayangan setengah yaitu bayangan
terang gelap dan gelap terang.

4. Skala lingkar.

Merupakan skala yang bentuknya melingkar dan pembacaan skalanya dilakukan jika telah didapatkan
pengamatan tepat baur-baur.

5. Wadah sampel ( tabung polarimeter )

Wadah sampel ini berbentuk silinder yang terbuat dari kaca yang tertutup dikedua ujungnya berukuran
besar dan yang lain berukuran kecil, biasanya mempunyai ukuran panjang 0,5 ; 1 ; 2 dm. Wadah sampel
ini harus dibersihkan secara hati-hati dan tidak bileh ada gelembung udara yang terperangkap
didalamnya.

6. Detektor.

Pada polarimeter manual yang digunakan sebagai detektor adalah mata, sedangkan polarimeter lain
dapat digunakan detektor fotoelektrik.

Sinar monokromatis dari lampu natrium akan melewati lensa kolimator sehingga berkas sinarnya dibuat
paralel. Kemudian dipolarisasikan oleh prisma kalsit atau prisma nikol polarisator. Sinar yang
terpolarisasi akan diteruskan keprisma setengah nikol untuk mendapatkan bayangan setengah dan akan
melewati sampel yang terdapat dalam tabung kaca yang tertutup pada kedua ujungnya yang panjangnya
diketahui. Sampel tersebut akan memutar bidang getar sinar terpolarisasi ke kanan atau ke kiri dan
dianalisa oleh analisator. Besarnya sudut putaran oleh sampel dapat dilihat pada skala lingkar yang
diiamati dengan mata.

D. Prinsip kerja polarimetri

Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumbercahaya (misalnya
lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer),kemudian diteruskan ke sel
yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasikedua (analizer).
Macam macam polarisasi antara lain, polarisasi dengan absorpsi selektif, polarisasi akibat
pemantulan, dan polarisasi akibat pembiasan ganda.

1.Polarisasi dengan absorpsi selektif, dengan menggunakan bahan yang akanmelewatkan (meneruskan)
gelombang yang vektor medan listriknya sejajar dengan arahtertentu dan menyerap hampir semua arah
polarisasi yang lain.

2.Polarisasi akibat pemantulan, yaitu jika berkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkanoleh suatu
permukaan, berkas cahya terpanyul dapat berupa cahaya tak terpolarisasi,terpolarisasi sebagian, atau
bahkan terpolarisasi sempurna.

3.Polarisasi akibat pembiasan ganda, yaitu dimana cahaya yang melintasi medium isotropik(misalnya
air). Mempunyai kecepatan rambat sama kesegala arah. Sifat bahan isotropik yangdemikian dinyatakan
oleh indeks biasnya yang berharga tunggal untuk panjang gelombangtertentu. Pada kristal-kristal
tertentu misalnya kalsit dan kuartz, kecepatan cahayadidalamnya tidak sama kesegala arah. Bahan yang
demikian disebut bahan anisotropik ( tidakisotropik). Sifat anisotropik ini dinyatakan dengan indeks bias
ganda untuk panjanggelombang tertentu. Sehingga bahan anisotropik juga disebut bahan pembias
ganda

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Polarimetri adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran daya putaran optis
dari suatu larutan. Daya putaran optis adalah kemampuan suatu zat untuk memutar bidang getar sinar
terpolarisir. Sinar terpolarisir merupakan suatu sinar yang mempunyai satu arah bidang getar dan arah
tersebut tegak lurus terhadap arah rambatannya.
B. Saran

Dengan adanya makalah ini semoga pembaca dapat mendapatkah ilmu, dan kami berharap kepada
pembaca untuk memberikan saran dan kritik, agar makalah ini bisa lebih baik kedeoannya

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai