Anda di halaman 1dari 27

REFRAKTOMETER dan POLARIMETER

REFRAKTOMETER
1. PENGERTIAN REFRAKTOMETER
Refraktometer (ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan
20) adalah alat ukur untuk menentukan indeks bias cairan
refractometry. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Indeks

dari German pada permulaan abad


atau

padat,

bahan

transparan

dan

bias sendiri adalah perbandingan


kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias
berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20 oC dan suhu
tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.
Prinsip Kerja Refraktometer memanfaatkan refraksi cahaya. Pengukurannya didasarkan atas
prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas
antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang
ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas

gambar : refrakometer
2. Pembiasaan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
- Mendekati Garis Normal
Cahaya dibiakan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optic kurang rapat kemedium optic
lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari .udara kedalam air.
- Menjauhi Garis Normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optic lebih rapat kedalam optic kurang
rapat, contoh cahaya merambat dari dalam air ke udara.

3. Ada empat jenis

refraktometer utama:
a. refraktometer genggam tradisional (traditional handheld refractometers),
b. refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers),

c. laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan


d. proses refraktometer inline(inline process refractometers).
4. Bagian-bagian Refraktometer

Gambar 2. Bagian-Bagian Refraktometer


a. Day Light Plate
Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma
tergores oleh debu atau benda asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh
atau tumpah.
b. Prisma
Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk membaca
skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi
monokromatis.
c. Knop Pengatur Skala
Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara
kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga
specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.
d. Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian
handle.
e. Handle (pegangan)
Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi dengan grip
(permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut. Handle berfungsi untuk area
memegang refraktometer dan menjaga suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena
karet merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat menjaga
kestabilan suhu.
f. Biomaterial Skip
Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C 280C
dan berada di bagian dalam handle.
g. Skala
Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G), indeks refraksi atau
indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle.

h. Lensa Pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di
bagian dalam handle.
i. Eye Pieces berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.
5. Cara Pengoperasian dan Cara pemeliharaan

Cara Pengoperasian
1. Day light plate dibuka dengan menggunakan ibu jari.
2. Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades.
3. Kemudian dilakukan penyekaan dilakukan secara satu arah dan bebas.
4. Apabila refraktometer sudah lebih dari tiga bulan tidak digunakan, bleaching (pemutih 10%)
digunakan untuk membersihkan plat-plat yang terbentuk.
5. Lalu kalibrasi dilakukan menggunakan aquades.
6. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat
gelembung, maka akan mempengaruhi nilai ND sehingga pengukura tidak tepat.
7. Mata melihat hasil pengukuran dari eye piece hingga ada garis perbatasan antara biru dan
putih yang menunjukkan hasil pengukuran.

8. Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquades.
9. Kemudian diseka dengan satu arah.
10. Refraktometer disimpan kembali di dalam box (wadah).
Cara Pemeliharaan
1. Sebelum dan setelah digunakan, prisma dan day light plate selalu dibersihkan dengan
aquades serta diseka dengan tisu.
2. Refraktometer diletakkan pada wadah khusus.
3. Apabila refraktometer tecelup dalam air, segera dikeringka dengan udara, lalu dipaparkan
terhadap cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun pada permukaan lensa.
4. Jangan terkena cahaya matahari langsung.
5. Prisma dijaga agar tidak tergores.
POLARIMETER
1.

PENGERTIAN

POLARIMETER

Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang
dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter
ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis
aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan yang
dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinar atau radiasi
elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa
optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni struktur
molekul, temperatur, panjang gelombag, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat,
ketebalan,
konsentrasi
dan
juga
pelarut.
2.
Jenis-jenis
Polarimeter
a.Manual

Polarimeter paling awal, yang tanggal kembali ke tahun 1830-an, yang dibutuhkan pengguna
secara fisik memutar analyzer, dan detektor itu mata pengguna menilai saat yang paling bersinar
cahaya melalui. Sudut ditandai pada skala yang mengelilingi analyzer tersebut. Desain dasar
masih digunakan dalam polarimeter sederhana.

b.Semi Otomatis
Hari ini ada juga polarimeter semi-otomatis, yang membutuhkan deteksi visual tetapi push
menggunakan-tombol untuk memutar analisa dan menawarkan tampilan digital.

c. Sepenuhnya Otomatis
Yang paling polarimeter modern yang sepenuhnya otomatis, dan hanya memerlukan user untuk
menekan tombol dan menunggu pembacaan digital.
Polarimeter dapat dikalibrasi - atau setidaknya diverifikasi - dengan mengukur piring
kuarsa, yang dibangun untuk selalu membaca di sudut rotasi tertentu (biasanya 34 , tetapi +17
dan 8,5 adalah juga populer tergantung pada sampel) . piring Quartz yang disukai oleh banyak
pengguna karena contoh padat jauh lebih sedikit dipengaruhi oleh variasi suhu, dan tidak perlu
dicampur on-demand seperti solusi sukrosa.

Sudut rotasi zat optik aktif dapat dipengaruhi oleh:


Konsentrasi sampel
Panjang gelombang cahaya melewati sampel (umumnya, sudut rotasi dan panjang
gelombang cenderung berbanding terbalik)
Suhu sampel (umumnya kedua secara langsung proporsional)
Panjang sel sampel (masukan oleh pengguna ke polarimeter otomatis paling untuk
memastikan akurasi yang lebih baik)

polarimeter modern Sebagian besar metode kompensasi untuk atau mengendalikan ini.
3. Prisip kerja Polarimeter

Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut: sinar yang datang dari sumber cahaya
(misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer), kemudian
diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer).
Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar sesuai keinginan.
Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus), maka sinar
tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi. Pristiwa ini disebut
tidak optis aktif.
Jika zat yang bersifat optis aktif ditempatkan pada sel dan ditempatkan diantara prisma
terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik adalah sudut yang dilalui analizer
ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang intensitasnya semakin berkurang hingga
nol.Untuk menentukan posisi yang tepat sulit dilakukan, karena itu digunakan apa yang disebut
setengah bayangan (bayangan redup). Untuk mancapai kondisi ini, polarizer diatur sedemikian
rupa, sehingga setengah bidang polarisasi membentuk sudut sekecil mungkin dengan setengah
bidang polarisasi lainnya. Akibatnya memberikan pemadaman pada kedua sisi lain, sedangkan
ditengah terang. Bila analyzer diputar terus setengah dari medan menjadi lebih terang dan yang
lainnya redup. Posisi putaran diantara terjadinya pemadaman dan terang tersebut, adalah posisi
yang tepat dimana pada saat itu intensitas kedua medan sama. Jika zat yang bersifat optis aktif
ditempatkan diantara polarizer dan analizer maka bidang polarisasi akan berputar sehingga posisi
menjadi berubah. Untuk mengembalikan ke posisi semula, analizer dapat diputar sebesar sudut
putaran dari sampel.
Sudut putar jenis ialah besarnya perputaran oleh 1,00 gram zat dalam 1,00 mL larutan yang
barada dalam tabung dengan panjang jalan cahaya 1,00 dm, pada temperatur dan panjang
gelombang tertentu. Panjang gelombang yang lazim digunakan ialah 589,3 nm, dimana 1 nm =
10-9m. Sudut putar jenis untuk suatu senyawa (misalnya pada 25 o C) Macam macam polarisasi
antara lain, polarisasi dengan absorpsi selektif, polarisasi akibat pemantulan, dan polarisasi
akibat pembiasan ganda.

a. Polarisasi dengan absorpsi selektif, dengan menggunakan bahan yang akan melewatkan
(meneruskan) gelombang yang vektor medan listriknya sejajar dengan arah tertentu dan
menyerap hampir semua arah polarisasi yang lain.
b. Polarisasi akibat pemantulan, yaitu jika berkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh suatu
permukaan, berkas cahya terpanyul dapat berupa cahaya tak terpolarisasi, terpolarisasi sebagian,
atau bahkan terpolarisasi sempurna.
c. Polarisasi akibat pembiasan ganda, yaitu dimana cahaya yang melintasi medium isotropik
(misalnya air). Mempunyai kecepatan rambat sama kesegala arah. Sifat bahan isotropik yang
demikian dinyatakan oleh indeks biasnya yang berharga tunggal untuk panjang gelombang
tertentu. Pada kristal kristal tertentu misalnya kalsit dan kuartz, kecepatan cahaya didalamnya
tidak sama kesegala arah. Bahan yang demikian disebut bahan anisotropik ( tidak isotropik).
Sifat anisotropik ini dinyatakan dengan indeks bias ganda untuk panjang gelombang tertentu.
Sehingga bahan anisotropik juga disebut bahan pembias ganda
4. Cara kerja
a. Siapkan larutan sampel yang akan diuji.
b. Tabung porselin dibersihkan dengan air.
c.

Tabung porselin diisi dengan aquades sampai penuh, diusahakan jangan sampai timbulgelembung udara,
kemudian tabung ditutup hingga rapat.

d. Tabung dimasukkan ke dalam polarimeter.


e.

Analizer diputar hingga medan pandang yang nampak pada teropong gelap semua.

f.

Kedudukan sudut polarizer dapat dibaca pada skala polarimeter.

g. Kemdian atur cahaya hingga terlihat setengah terang, terang, setengah gelap dan diukurPutaran optiknya.
h. Suhu aquades diukur dengan menggunakan thermometer.
i.

Tabung porselin dicuci hingga bersih

5. Bagian-bagian Polarimeter
Bagian-Bagian Alat Polarimeter
a. Sumber Cahaya
Alat polarimeter terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang pertama ialah sumber cahaya. Sumber
cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu sumber cahaya filament dan sumber cahaya natrium. Sumber cahaya
filament digunakan untuk alat model lama, sedangkan sumber cahaya natrium digunakan untuk alat
model baru. Filter dari sumber cahaya natrium ialah filter orange dengan panjang gelombang 589 nm.
Sumber cahaya ditutup agar cahayanya focus dan tidak ada udara.
b. Prisma Nicole
Bagian lain dari polarimeter ialah prisma Nicole. Bagian ini disebut polarisator yang berfungsi mengubah
cahaya monokromatis menjadi lebih terpolarisasi. Ilustrasi perubahannya yakni sebagai b
c. Tabung Sampel

Bagian berikutnya ialah tabung sampel. Tabung sampel terbuat dari kaca yang memiliki dua
pengaman, yaitu karet dan skrup. Pemasangan pengaman harus dilakukan secara berurutan jika tidak
akan merusak lensa. Urutan pemasangan ialah lensa, karet, setelah itu baru skrup. Tabung sampel
terdiri dari bermacam-macam ukuran tergantung jumlah sampel yang diuji. Pada saat memasukkan
sampel lebih baik yang dibuka ialah bagian bawahnya supaya tidak ada gelembung udara pada tabung.
Pengisian sampel jangan sampai ada gelembung udara karena dapat menyebabkan pembiasan cahaya.
Bagian gondok pada tabung dirancang untuk menjebak udara dalam tabung.
d. Prisma Analisator
Prisma analisator merupakan bagian lain dari alat ini. Fungsi prisma ini ialah untuk mensejajarkan
sudut yang dihasilkan dari senyawa aktif optik. Bagian lain dari polarimeter ialah mikroskop dan skala.
Mikroskop berguna untuk menentukkan cahaya yang sudah sejajar sehingga sudut hitung rotasinya
dapat dilihat dari skala. Bagian yang diatur pada alat polarimeter ini ialah lensa analisator. Sudut putar
adalah sudut yang ditunjukkan oleh analisator setelah sinar melewati larutan dan membentuk cahaya
yang redup. Apabila bidang polarisasi berputar kea rah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini
disebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya (dextro).

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/69388116/Cara-Kerja-Alat-Polarimeter
http://www-supadi.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://arfiyahtrimeirina.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pemeliharaan-dan.html
http://murtyaprilia.blogspot.com/2012/10/refraktometer-dan-polarimeter.html

Refractometer
1.

Pengertian Refractometer

Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi


bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer
sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti
terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam gelas
yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan
dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan
terbengkok lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya.
Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan
semakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya sudut pembengkokan ini
disebut Refractive Index (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang
ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.

2.

Jenis-jenis Refractometer
Ada empat jenis refraktometer utama:
1. refraktometer genggam tradisional (traditional handheld refractometers),
2. refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers),
3. laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan
4. proses refraktometer inline(inline process refractometers).
Ada juga Refractometer Rayleig yang digunakan (biasanya) untuk mengukur
indeks bias gas. Dalam kedokteran hewan(veterinary medicine), refractometer

digunakan untuk mengukur jumlah protein plasma dalam sampel darah dan berat
jenis urin.
Dalamgemmology,
refractometer
digunakan
untuk
membantu
mengidentifikasi bahan permata dengan mengukur indeks biasnya.
Macam-macam Refraktometer :

3.

Refraktometer Abbe

Refraktometer tangan / Hand Refraktometer

Prinsip Kerja Refractometer


Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan
memanfaatkan refraksi cahaya. Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan Skala. Refractive index
prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
2. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi
akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar. Maka
pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
3 Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar terlihar
sinar b jatuh pada skala besar.

Refraktometer merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengukur


pembengkokan dari cahaya yang dilewatkan dari satu medium ke medium lainnya.
Satuan yang digunakan dalam instrument refractometer ini adalah refractive index
(RI). Aldof Brix, ilmuan dari jerman kemudian membuat konversi dari nilai refractive
index tersebut ke satuan brix yang diambil dari namanya. Brix sendiri didefinisikan

sebagai banyaknya sucrose murni per 100 gram air. Sebagai contoh : 10 gram
sucrose murni di dalam 90 gram air akan menghasilkan nilai 10 % brix. Pada
praktek analisa di laboratorium, pengukuran % brix sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungan, sehingga hal ini teramat sangat penting untuk diperhatikan. Tabel
conversi nilai temperature tersebut bisa didapatkan dari ICUMSA, Appendix 2, SPS
3 (1998) halaman 8. Dimana dalam tabel tersebut digambarkan pengaruh
perubahan suhu dari 15 derajat celcius s/d 40 derajat celsius untuk nilai brix dari 0
85 % brix untuk setiap perubahan 5 % brix. Sebagai contoh Nilai brix dari sucrosa
10 % adalah 10 % pada suhu 20 derajat celsius tetapi nilai tersebut akan
bertambah 0.36 % jika analisa dilakukan pada suhu 25 derajat celsius sehingga
menjadi 10.36 % brix. Demikian signifikannya pengaruh perubahan suhu pada
pengukuran
refraktometer
sehingga
hal
ini
sangat
penting
untuk
diperhatikan. Dalam melakukan verivikasi refractometer dapat menggunakan air
yang tentunya bebas dari pengotor di suhu 20 dimana hasilnya harus menunjukkan
nilai 0% brix plus minus nilai akurasi alat yang biasanya bisa kita dapatkan dari
manual book alat bersangkutan. Jika kita menginginkan untuk melakukan verivikasi
refraktometer di beberapa titik (hal ini sangat disarankan) kita bisa membeli
standar sukrosa bersangkutan yang biasanya dijual di agen bersangkutan. Meskipun
untuk standar sukrosa ini tergolong mahal (kisaran harga sekitar Rp. 700.000,untuk volume sekitar 5 ml). Standar sukrosa tersebut biasanya tersedia untuk nilai
brix 5, 10, 20, 30, dst. Pembuatan larutan sukrosa sendiripun sebenarnya bisa
dilakukan tetapi sangat tidak disarankan karena mengingat larutan sukrosa ini
mudah sekali rusak dan harus segera digunakan, dari dari pengalaman saya sendiri
sukrosa tersebut juga sangat tidak stabil pada saat dilakukan penimbangan.
Sehingga sampai saat ini banyak yang lebih suka menggunakan larutan standar
pabrikan untuk menjamin ketelusurannya. Satu hal yang juga harus diperhatikan
dalam operasional brix ini adalah pastikan bahwa lensa untuk tetap dijaga agar
tidak tergores karena hal ini akan mempengaruhi nilai pembacaan.
4.

Bagian-bagian Refractometer

1. Day light plate (kaca)


Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu, benda
asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak
menetes atau jatuh.
2. Prisma (biru)
Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi
untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis
(cahaya lampu/matahari) menjadi monokromatis.
3. Knop pengatur skala

Knop pengagtur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan aquades.


Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hinggan
didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas, 1.000 untuk
refraktometer urine).
4. Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang monokromatis.
5. Handle
Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar
stabil.
6. Biomaterial strip
Biomaterial strip teerletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan berfungsi
untuk mengatur suhu sekitar 18 28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai
kurang dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka secara otomatis refraktometer akan
mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 28 OC.
7. Lensa pembesar
Sesuai dengan namanya, lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar skala yang
terlihat pada eye piece.
8. Eye piece
Eye piece merupakan
refraktometer.

tempat

untuk

melihat

skala

yang

ditunjukkan

oleh

9. Skala
Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan.

5.

Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Refractor


Cara Pengoperasian
1.

Day light plate dibuka dengan menggunakan ibu jari.

2.

Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades.

3.

Kemudian dilakukan penyekaan dilakukan secara satu arah dan bebas.

4. Apabila refraktometer sudah lebih dari tiga bulan tidak digunakan, bleaching
(pemutih 10%) digunakan untuk membersihkan plat-plat yang terbentuk.

5.

Lalu kalibrasi dilakukan menggunakan aquades.

6. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila
terdapatgelembung, maka akan mempengaruhi nilai N D sehingga pengukura tidak
tepat.
7. Mata melihat hasil pengukuran dari eye piece hingga ada garis perbatasan
antara biru dan
putih yang menunjukkan hasil pengukuran.
8.

Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquades.

9.

Kemudian diseka dengan satu arah.

10. Refraktometer disimpan kembali di dalam box (wadah).


Cara Pemeliharaan
1. Sebelum dan setelah digunakan, prisma dan day light plate selalu dibersihkan
dengan
aquades serta diseka dengan tisu.
2. Refraktometer diletakkan pada wadah khusus.
3. Apabila refraktometer tecelup dalam air, segera dikeringka dengan udara, lalu
dipaparkan terhadap cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun
pada permukaan lensa.
4. Jangan terkena cahaya matahari langsung.
5. Prisma dijaga agar tidak tergores.

6.

Aplikasi Refractometer dalam Industri

Aplikasi refraktometer dalam dunia industri dan kesehatan


Setiap industri termasuk Makanan, Minuman, Wewangian, penggilingan
Gula,Refining, Pengolahan, Minyak, Kimia, Farmasi, Flavor, Kosmetika, dan
pengujianToksikologi, memiliki persyaratan aplikasi yang unik, kendala lingkungan
dan isu-isu penanganan operator dengan yang bersaing.Oleh karena itu, salah satu
aplikasi penggunaan refraktometer antara lain seperti berikut:
-Dalam kedokteran hewan
Dalam kedokteran hewan, Refraktometer yang digunakan untuk mengukur total protein
plasma dalam sampel darah dan urin berat jenis.
-Dalam diagnostik obat

Dalam
diagnostik
obat,
refraktometer
mengukur berat jenisdalam urin manusia.

yang

digunakan

untuk

-Dalam gemmology
Dalam gemmology, r e f r a k t o m e t e r
yang
digunakan
untuk
m e m b a n t u mengidentifikasi bahan permata dengan mengukur indeks bias mereka.
-Dalam akuarium laut pembukuan
Dalam akuarium
laut pembukuan,
refraktometer
untuk mengukur salinitas dan berat jenis air.

yang

digunakan

Para refraktometer HKI p r o s e s s e r i u n t u k m e m a n t a u , m e r e k a m


d a n mengendalikan konsentrasi padatan terlarut dalam garis proses. Para HKI secara
akuratmengukur indeks bias, suhu, dan pembacaan dalam indeks, dikompensasikan
Brix dankonsentrasi skala standar dan custom. Ini adalah refractometers
refractometers sudutk r i t i s d i b a n g u n d i s e k i t a r p r i s m a s a fi r d a n f o t o
b e r b a g a i r e s o l u s i d i o d a t i n g g i . Pengukuran indeks bias tidak dipengaruhi oleh
warna atau kekeruhan sampel. Indeks biasadalah perbandingan antara kecepatan
cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias
memiliki fungsi untuk mengidentifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan
pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan
karena sangat mempengaruhi indeks bias. Nilai indeks bias dinyatakan dalam
farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada
panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk
digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias
adalah Refraktometer . Untuk mencapai kestabilan, alat Refraktometer harus
dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standard.

8. Kesimpulan
1

Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi


bahan terlarut

Prinsip kerja dari refractometer


memanfaatkan refraksi cahaya

sesuai

dengan

namanya

adalah

Ada empat jenis refraktometer utama:


1. refraktometer genggam tradisional (traditional handheld refractometers),
2. refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers),
3. laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan

dengan

4. proses refraktometer inline(inline process refractometers).


4

Penggunaan refraktor meliputi:

Dalam kedokteran hewan

Dalam diagnostik obat

Dalam gemmology

Dalam akuarium laut pembukuan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.
Refractometer.http://duniaanalitika.wordpress.com/2010/03/04/refractometer.
Diakses pada tanggal 29 November 2013.
Wibowo,
Wahyu
Adi.
2013. Refractometer
kegunaannya. http://www.multimeterdigital.com/refraktometer-dankegunaanya.html. Diakses pada tanggal 28 November 2013.

dan

Asih,
Murti
Aprilia.
2012. Refraktometer
Polarimeter. http://murtyaprilia.blogspot.com/2012/10/refraktometer-danpolarimeter.html.Diakses
pada tanggal 29 November 2013.

dan

Arofelia,
Destri
Rizki.
2012. Hand
Refractometer. http://destririzkiarifelia.blogspot.com/2012/10/ penjelasan-handrefraktometer.html
Diakses pada tanggal 28 November 2013.
http://siratenseii-instrumen.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Penjelasan Hand Refraktometer

PENGERTIAN dan FUNGSI


Refraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks cairan atau padat,
bahan

transparan

dengan

refrektometry.

Prinsip

pengukuran:

oleh

cahaya,

penggembalaan kejadian, total refleksi. Ini adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi
total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan 3 prinsip, satu
dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya merambat dalam transisi antara
pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan kecepatan yang berbeda
indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan refleksi cahaya (Wikipedia,
2010).
Refraktometer analog tradisional sering digunakan sebagai sumber cahaya
sinar matahari atau lampu pijar untuk berpisah dengan filter warna detektor adalah
skala yang dapat dibaca dengan sistem optik, optik dengan mata. Contoh
refraktometer adalah Obbe refraktometer, Pulfrich refraktometer, Woltan Stans
refraktometer (1802), Jellay refraktometer (Widodo, 2010).
Ada empat jenis refraktometer utama:
1. refraktometer genggam tradisional (traditional handheld refractometers),
2. refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers),
3. laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan
4. proses refraktometer inline(inline process refractometers).
Ada juga Refractometer Rayleig yang digunakan (biasanya) untuk mengukur
indeks bias gas. Dalam kedokteran hewan(veterinary medicine), refractometer
digunakan untuk mengukur jumlah protein plasma dalam sampel darah dan berat
jenisurin.

Dalam gemmology,

refractometer

digunakan

untuk

mengidentifikasi bahan permata dengan mengukur indeks biasnya.


Macam-macam Refraktometer :

Refraktometer Abbe

membantu

Refraktometer tangan / Hand Refraktometer

PRINSIP KERJA REFRAKTOMETER


Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan nama adalah dengan
memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini
sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan
terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan dicelupkan kedalam
sebuah gelas yang berisi larutan gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam.
Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakintinggi konsentrasi
bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akansemakin terlihat
bengkok secara proporsional. Besarnya sudut pembengkokan ini disebut
RefractiveIndex (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang
ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.
Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma


dan Papan Skala.
Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample. Jika
sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah,
maka sudut refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan
sample besar. Maka pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
2. Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecilkarena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar
terlihar sinar b jatuh pada skala besar.

Prinsip dasar pengukuran


Prinsip

kerja

dari

refractometer

sesuai

dengan

namanya

adalah

dengan

memanfaatkan refraksi cahaya. Konsentrasi padatan terlarut berpengaruh pada


sudut refraksi, sehingga dapat memutar prisma yang terdapat di dalam alat. Kadar
gula atau padatan terlarut dapat dihitung dengan rumus :
TPT = Kapasitas dan sensitivisas
Skala

penggunaan

hand

refractometer

disesuaikan

dengan

skala

penggunaannya, Refraktometer yang dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan


gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refraktometer untuk larutan

garam, protein. Bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu
merupakan persentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kapasitas
pengukuran alat ini adalah 0-32%.

PROSEDUR PENGUKURAN
Hand Refraktometer memiliki flap iluminator yang menghasilkan cahaya
menyebar pada sudut penggembalaan dan membantu untuk menjaga sampel di
tempat. Cahaya melewati sampel, memasuki prisma ukur dan lensa kemungkinan
lainnya, dan akhirnya jatuh pada skala pengukuran di tempat yang dapat
dibaca. Tergantung pada alasan untuk menggunakan refraktometer, skala dapat
lulus dalam derajat Brix, persentase persentase alkohol atau glikol, dll

Untuk menjaga perbedaan temperatur, refrak-tometer tangan sederhana


diadakan harus baik dikalibrasi sebelum mengambil pengukuran (menggunakan
sekrup kalibrasi dan air suling), atau hasilnya harus dikonversi menggunakan tabel
koreksi suhu (yang membutuhkan pengukuran temperatur yang terpisah). Namun,
refrak-tometer banyak dibangun di kompensasi suhu - baik wedge optik skala atau
tambahan dipasang pada strip bimetal, yang membungkuk ketika perubahan suhu,
mengkompensasi perubahan indeks bias. Yang membuat mereka lebih mudah untuk
digunakan.

Teknik Pengukuran sangat sederhana. Pertama, Anda membuka tutup


iluminator (itu terhubung ke perangkat dengan engsel kecil) dan menempatkan
sampel pada permukaan prisma pengukuran. Untuk menempatkan sampel pada
prismaAnda dapat menggunakan pipet, tetapi ketika melakukan pengukuran di
lapangan

bahkan

memeras

beberapa

tetes

jus

dari

buah

yang

akan

dilakukan. Setelah flap ditutup, Anda melihat melalui lensa mata, dan membaca
hasil dari skala. Untuk membaca lebih mudah mungkin perlu untuk menempatkan
refraktometer dalam arah beberapa sumber cahaya (seperti Matahari atau lampu.

Cara mengkalibrasi rentang yang berbeda dari Refractometers.

Suhu Kompensasi

Skala Penyesuaian

MASTER- seri

Tidak Diperlukan

Otomatis

Tidak Diperlukan sebagai hari

Otomatis

[, P, 2, 3, 4, 53, 10, 20, S28,


S10, S / Mill]

MASTER-T series
[2T, 3T, 4T, 53T]

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Brix
MASTER-M, 10M, 20M, 53m, S28M,

0,0%. (Zero Set)

S10M, S / MillM

Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu


lingkungan.

Sesuaikan skala dengan Solusi Sukrosa


MASTER-2M

30%
( 0,03%)

MASTER-3M

Sesuaikan skala dengan LB Cair

Lihat tabel kompensasi

Standard .

suhu pada instruksi

* Silakan lihat instruksi manual.

manual.

Sesuaikan skala dengan Solusi Sukrosa


MASTER-4M

50%
( 0,05%)

MASTER-seri H

Tidak Diperlukan

Otomatis

[50H, 80h, 93H, 100H]

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk 0% 0


MASTER-BR

C. (Zero Set)
Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu
lingkungan.

MASTER-RI

Sesuaikan skala dengan LB Cair Standard . * Silakan lihat instruksi


manual.

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Brix
N-8

0,0%. (Zero Set)


Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu
lingkungan.

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Conc
AL-21

0,0%. (Zero Set)


Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu
lingkungan.

Sesuaikan skala dengan LB Cair


HHR-2N

Standard .
* Silakan lihat instruksi manual.

Baca termometer pada


theunit.

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan


menyesuaikan skala untuk Brix
HSR-500

0,0%. (Zero Set)


Silakan kembali melakukan prosedur ini

Baca termometer pada


theunit.

ketika perubahan suhu lingkungan.

R-5000

Mengukur Air pada suhu lingkungan (20 C, dan menyesuaikan skala


untuk nD 1,3330. (Zero Set))

[Hand-Held Refractometers (produk lama)]

Skala Penyesuaian

ATC-20E

Tidak Diperlukan sebagai hari

N-10E, N-20E

S-10E, S-28E

ATC-S/Mill-E

Suhu Kompensasi

Otomatis

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Brix 0,0%. (Zero Set)
Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu lingkungan.

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Brix 0,0%. (Zero Set)
Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu lingkungan.

Tidak Diperlukan sebagai hari

Otomatis

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Salinitas 0,0%. (Zero
S / Mill-E

Set)
Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu lingkungan.

Ukur Air pada suhu lingkungan, dan menyesuaikan skala untuk Conc. 0,0%. (Zero
SM-20E, BR-1E

Set)
Silakan kembali melakukan prosedur ini ketika perubahan suhu lingkungan.

PERAWATAN ALAT
Setelah pengukuran, gunakan tisu bebas serat untuk menyeka sampel dari
permukaan prisma.Jika sampel mengandung minyak atau lemak, gunakan isopropil
alkohol dan air untuk membersihkan permukaan prisma. Bila tidak digunakan, tetap
refraktometer dalam kasus penyimpanan pada suhu kamar (20 C).Hindari
menyimpan unit di bawah sinar matahari langsung atau dalam lingkungan yang
lembab dan tidak tunduk unit terhadap guncangan kuat atau getaran. Suhu
lingkungan di mana Anda dapat dengan aman menyimpan unit adalah antara 0 dan
40 C.

LAMPIRAN

REFERENSI
http://www.refractometer.pl/hand-held-refractometer
http://www.atago.net/english/QandA_hsr.html
http://destririzkiarifelia.blogspot.com/2012/10/penjelasan-hand-refraktometer.html

Refractometer
Posted on Maret 4, 2010 | 10 Komentar

Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar /


konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari
refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya.
Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam
gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan
dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan terbengkok
lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi
konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan semakin terlihat
bengkok secara proporsional. Besarnya sudut pembengkokan ini disebut Refractive
Index (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German
pada permulaan abad 20.

Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut :


1.

Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan
Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.

2.

Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi
akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar. Maka
pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.

3.

Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar

terlihar sinar b jatuh pada skala besar.


Dari penjelasan di atas jelas bahwa konsentrasi larutan akan berpengaruh secara
proporsional terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya Refractometer akan ditera pada
skala sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh Refractometer yang dipakai untuk
mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan
refractometer untuk larutan garam, protein dll.
Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu merupakan
pronsentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar bahan terlarut
merupakan total dari semua bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb.
Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari cane sugar yang terdapat
dalam larutan 100g cane sugar. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus
benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.
Dibawah ini tabel yang menunjukkan korelasi antara Brix(%) dengan Refractive Index
(nD).

https://duniaanalitika.wordpress.com/2010/03/04/refractometer/

Pengertian Refraktometer
Refraktometer atau refractometer adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan atau zat terlarut. Misalnya gula (Brix), garam (Baume), protein, dsb. Metode kerja
dari refraktometer ini dengan memanfaatkan teori refraksi cahaya. Alat Refraktometer ini ditemukan oleh
Dr. Ernest Abbe, yaitu seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 (Sekitar tahun, 2010 an).
Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yang merupakan pronsentasi dari
bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar zat terlarut merupakan total dari semua zat atau bahan
dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah
gram dari gula tebuyang terdapat dalam larutan 100g gula tebu. Jadi pada saat mengukur larutan gula,
Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.

Pengertian Index Bias


Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya
dalam zat tersebut. Indeks bias memiliki fungsi untuk mengidentifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran
dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat
mempengaruhi indeks bias. Nilai indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat
dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat
dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias
adalah Refraktometer . Untuk mencapai kestabilan, alat Refraktometer harus dikalibrasi dengan
menggunakan plat glass standard.
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau
serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk
menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara
1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai
dengan 0,0002 dari gelas skala di dalam (Mulyono, 1997).
Metode Pengukurannya didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk melewati prisma-cahaya
hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Macam macam jenis Refraktometer :


Refraktometer memiliki berbagai jenis dan tipe, yang sudah banyak digunakan dipasaran sekarang ini
adalah refraktometer Brix, Baume ( natrium klorida / NaCl), refractometer madu dan lainya dengan
berbagai type dan model mulai dari model genggam(hand refractometer) sampai dengan yang model
digital.

https://multimeter-digital.com/refraktometer-dan-kegunaanya.html

Anda mungkin juga menyukai