Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM STEREOKIMIA

Disusun oleh :

NAMA : ULIN SAHAMI


NIM : 442417021
KELOMPOK : I (SATU)
PRODI/KELAS : KIMIA / A
JUDUL PERCOBAAN : RUMUS STRUKTUR DAN ISOMER
REKAN KERJA :
1. DANDI SAPUTRA HALIDI
2. RIFALDO SALINDEHO
3. SITI KHAIRUNNISA KANDUSU
4. VIANITA M.Y. MAKSUM

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
A. Judul
Rumus Struktur dan Isomer
B. Tujuan
Mahasiswa dapat menyusun model suatu rantai, lingkaran dan isomer-isomer suatu
senyawa
C. Dasar Teori
Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen.
Banyak hidrogen menunjukkan isomer struktur: isomer-isomer struktur mempunyai
rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya. Alkana, alkena, dan
alkuna adalah golongan pertama pada hidrokarbon (Stanley, 1988).
Alkana hanya mengandung ikatan tunggal karbon-karbon, dinamakan pula
hidrokarbon jenuh. Empat ikatan pada setiap karbon dalam alkana tersusun dalam
tetrahedron beraturan; sudut antara dua ikatan ialah 109.50. pada suhu kamar, gugus
yang melekat pada ikatan tunggal pada alkana rantai lurus barotasi bebas pada ikatan
tunggal (Marappung, 1996).
Alkena mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon;
dinamakan pula hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang muncul dari setiap karbon
pada ikatan ganda dua karbon-karbon membentuk sudut 1200. alkena mempunyai
ikatan isomer geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis dan trans didasarkan
pada pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban ikatan ganda dua, jika
keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua dinamakan cis, dan bila
keduanya pada posisi yang berbeda disebut trans (Hart, 1987).
Alkuna mengandung ikatan ganda tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon
tak jenuh. Dua ikatan yang timbul dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat
sudut 1800. jadi, etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana (Fessenden, 1994).

a. Rumus Struktur
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan
informasi mengenai atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu. Untuk
senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimiapenyusun
dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang
ditemukan pada masing-masing molekul diskret dari senyawa tersebut. Jika suatu
molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai
dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang
menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip
tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus. Rumus kimia dapat dibagi
menjadi dua yaitu rumus molekul dan rumus empiris. Pembagian ini terkait dengan
informasi yang dikandungnya (Sitorus, 2010).

Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat
tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masingmasing
unsur. Misalnya satu molekul senyawa glukosa dengan rumus molekul C 6H12O6,
tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Banyaknya atom penyusun satu
molekul glukosa adalah 6 atom karbon (C), 12 atom Hidrogen (H) dan 6 atom
Oksigen (O).

b. Isomer
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi
memiliki pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan
berbeda yang diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada
ikatan tertentu (ikatan tunggal). Isomer adalah molekul-molekul yang mempunyai
rumus molekul yang sama tetapi strukturnya berbeda (atau susunan atomnya dalam
molekul berbeda). Keisomeran biasanya lazim dijumpai diantara senyawaan karbon,
tetapi jarang di temui dalam senyawaan kovalen lainya dan senyawaan ion. Isomer-
isomer biasanya berbeda sifat fisik dan kimianya (Wahyudi, 2000).

Tipe isomer ruang dimana 2 senyawa berbeda dalam hal kedudukan relatif 2
gugus terikat disekitar ikatan rangkapnya. Sebagai contoh adalah asam fumarat dan
asam maleat. Pada asam fumarat, kedua gugusnya yaitu gugus –COOH dan gugus –
H terletak pada sisi ikatan rangkap yang sama (disebut bentuk cis) sementara pada
asam maleat kedua gugus tersebut terletak pada sisi ikatan rangkap yang berlawanan
(disebut bentuk trans). Isomer geometris disebut juga isomer Cis-trans (Mulyono,
2005).

Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan stereoisomer. Isomer
struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom terikat satu
sama lain. Sedangkan stereoisomer memiliki struktur yang sama, namun beberapa
atom atau gugus fungsional memiliki posisi geometri yang berbeda.
Jenis jenis Isomer Struktur:

a. Isomer rantai

Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari


percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butana,
C4H10. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai
panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

b. Isomer posisi

Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-
atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua
isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah satunya bromin berada
diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.

c. Isomer fungsional

Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup


fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok molekul yang
berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat berarti
propanal (aldehid) or propanon (keton).
D. Alat dan Bahan
1. Alat

No. Nama Alat Kategori Gambar Fungsi

1. Bola Hitam 1 Alat untuk memperagakan


(Karbon) bentuk molekul khususnya
atom karbon

2. Bola Putih 1 Alat untuk memperagakan


(Hidrogen) bentuk molekul khususnya
atom hidrogen

4. Bola Merah 1 Alat untuk memperagakan


(Oksigen) bentuk molekul khususnya
atom oksigen

5. Batang Valensi 1 Alat untuk memperagakan


bentuk molekul khususnya
menyambung atom karbon
dengan atom lainnya
sebagai substituen
E. Prosedur Kerja
1. Model Rantai dan Lingkaran

Bola hitam (karbon) dan


bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang valensi


membentuk rantai karbon
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan

Terbentuk struktur zigzag


heksana C6H14

Melepaskan batang valensi atom C6


Menghubungkan atom C1 dengan atom C6
membentuk lingkaran segi enam

Terbentuk struktur
sikloheksana C6H14

Mengambil satu atom karbon dan tiga batang valensi


Menyusun kelima atom karbon sisanya menjadi
lingkaran segi lima

Terbentuk struktur
siklopentana C5H10

Mengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang


valensi
Menyusun keempat atom karbon sisanya membentuk
rantai lingkar

Terbentuk struktur
siklobutana C4H8
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menyusun 6 atom karbon membentuk rantai


Mengambil atom C6 dan tiga batang valensinya
Menghubungkan atom C6 dengan batang valensi
pada atom C4
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan

Terbentuk rantai karbon


bercabang (2-metilpentana)

2. Model Butana dan Isobutana

Bola hitam (karbon) dan


bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan


tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan

Terbentuk struktur zigzag


butana C4H10

Membuat isomer dari butana dengan melepas atom


C4 dan menghubungannya ke atom C2

Terbentuk struktur 2-metil-


propana
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 5 atom karbon menggunakan


ikatan tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom
karbon yang belum digunakan

Terbentuk struktur zigzag


pentana C5H12

Membuat isomer dari pentana

Terbentuk struktur 2-metil Terbentuk struktur 2,2-


butana dimetilpropana

Bola hitam (karbon),bola


putih (hidrogen), dan bola
merah (oksigen)

Menghubungkan 2 atom karbon, 6 atom


hidrogen, 1 atom oksigen
Membuat model molekul berbeda dari 3 atom

Terbentuk struktur etanol Terbentuk struktur dimetil


eter
F. Hasil Pengamatan

Nama
No Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial
1. n-heksana heksana

 sikloheksana heksametile
na

 siklopentana pentameti-
lena

 siklobutana butanameti-
lena

 2- isoheksana
metilpentana

2. Butane butana

 2- isobutana
metilpropana

 Pentane pentana
 2-metilbutana isopentana

 2,2- neopentana
dimetilpropa
na

 Etanol etil alkohol

 Metoksimeta dimetil eter


na
G. Pembahasan
1. Model rantai dan lingkaran
Pada percobaan ini,yang akan dilakukan adalah menghubungkan 6 buah
atom karbon dengan menggunakan 5 batang valensi, kemudian batang-batang
dimasukkan ke dalam semua lobang atom karbon,maka akan terbentuk suatu strutur
n-heksan (C6H12) seperti gambar dibawah ini:

n-heksana

Pada saat susunan ini diputar dengan cara memutar atom karbon-karbon
mengelilingi ikatan-ikatan yang menghubungkan atom-atom karbon, maka tidak
akan terbentuk garis lurus, Pada struktur ini akan terbentuk struktur zig-zag, dengan
sudut 109,50. Kemudian batang valensi dari atom C6 dilepaskan dengan memutar
atom karbon sekitar ikatan valensi yang menghubungkan atom-atom karbon,dan
dihubungkan atom C1 dengan atom C6 sehingga terbentuk lingkaran segi enam.maka
akan terbentuk suatu struktur sikloheksana (C6H12) dengan model rantai segienam.
pada struktur sikloheksana ini semua atom C tidak terletak pada bidang datar seperti
gambar di bawah ini:

Sikloheksena
Setelah itu satu atom karbon dengan tiga batang valensi diambil dari
lingkaran dan disusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi lima maka
akan terbentuk suatu struktur siklopentana (C5H10). Dan struktur ini semua atom
karbon tidak terletak pada bidang datar.gambar dari siklopentana seperti dibawah ini:
Siklopentana

Dari struktur siklopentana,diambil satu atom karbon dan tiga batang


valensinya, disusun sisanya membentuk rantai lingkar, maka akan terbentuk suatu
struktur siklobutana (C4H8) dan semua atom C tidak terletak pada bidang datar seperti
pada gambar:

Siklobutana

Enam atom karbon disusun kembali membentuk rantai. Atom C6


dihubungkan dengan atom C4 yang tidak digunakan, maka akan terbentuk suatu
struktur 2-metil pentana seperti pada ganbar dibawah ini:

2 metil pentana

Pada saat struktur 2-metil pentane di putar 180oC, susunan atom-atomya


tetap,tidak menghasilkan susunan atom yang berbeda.
2. Model butana dan isobutana
Pada percobaan yang kedua ini kita akan menghubungkan 4 atom karbon
dengan menggunakan ikatan tunggal.pekerjaan ini bisa dilakukan dengan lebih
dari satu cara.dimana akan terbentuk dua struktur yaitu n-butana(C4H10) dengan
2-metil propana seperti pada gambar di bawah ini.

n-butana

2-metilpropana

Kedua senyawa tersebut merupakan suatu isomer, yaitu suatu senyawa


yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus struktur yang berbeda.
Kemudian menghubungan 5 atom karbon dengan menggunakan ikatan
tunggal,pekerjaan ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, dimana akan terbentuk 3
struktur yang merupakan isomer dari senyawa tersebut.yaitu n-pentana ,2,2-dimetil
propane dan 2-metil butana dengan rumus molekulnya adalah C5H12.rumus struktur
dari masing-masing senyawa tersebut adalah sebagai berikut:

Pentana

pentana
2-metil-butana

2,2-dimetilpropana

Dengan menggunakan 2 atom karbon (hitam), 6 atom hidrogen (putih) dan


satu atom oksigen (merah), didapatkan 2 molekul yang berbeda yaitu n-etanol
dengan dimetil eter, kedua senyawa tersebut merupakan suatu isomer fungsi, yaitu
suatu senyawa yang memiliki suatu gugus fungsi yang berbeda tetapi rumus
molekul yang sama.Rumus struktur kedua senyawa tersebut sebagai berikut:

Etanol

Dimetil eter
H. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan,dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:


a) Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi
memiliki rums struktur yang berbeda.
b) Pada struktur n-heksan akan membentuk struktur Zig-zag dengan sudut
109,50.dan tak akan mungkin terbentuk suatu garis lurus.
c) Pada strktur sikloheksana,siklopentana,siklobutana,dan 2 metil pentana
didapatkan semua atom C tidak terletak pada bidang datar.
d) Pada rumus molekul C4H10 akan di dapatkan 2 isomer yaitu n-butana dan 2 metil
propane
e) Pada rumus struktur C5H12 akan didapatkan 3 isomer yaitu n-pentana,2 metil
butane,dan 2,2 dimetil propane
f) Etanol dan dimetil eter merupakan suatu isomer fungsi yaitu suatu senyawa yang
memiliki gugus fungsi yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul yang
sama.
I. Daftar Pustaka

Fessenden & Fessenden.1994. Kimia Organik Edisi III. Jakarta : Erlangga.


H. Hart dalam Suminar Achmad. 1987. Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat.
Jakatra: Penerbit Erlangga.

Marappung, 1996. Kimia Organik 1. Bandung.

Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Jakarta : Erlangga.

Sitorus, Marham. 2010. Kimia Organik Umum. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Stanley, Pine. 1988. Kimia Organik I. Bandung : ITB.

Wahyudi, Ismono. 2000. Kimia Organik 3. Jakarta : Depdikbud.


J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai