PENDAHULUAN
Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan cara
ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan
perbedaan kelarutan. Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai
proses pemisahan dan isolasi zat dari suatu zat dengan penambahan pelarut
tertentu untuk mengeluarkan komponen campuran dari zat padat atau zat cair.
Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut
(solvent), sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut
akan menjadi sempurna jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya
dengan cara distilasi/penguapan (Wahyuni, 2004).
Hal yang melatarbelakangi percobaan ini yaitu untuk mempelajari cara isolasi
kurkumin dari kunyit.
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kunyit
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma Demostica Val.
Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma Demostica Val. Merupakan
tanaman yang mudah diperbanyak dengan rimpang ukuran 2-5 cm. Bibit
rimpang harus cukup tua dan kunyit dapat tumbuh dengan baik ditanah yang
tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun
dan ditempat yang sedikit terlindung. Untuk menghasilkan rimpang yang
lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna
kuning sampai kuning jingga ( Winarno, 2003).
2.3. Kurkumin
4
Kurkumin merupakan pigmen utama yang terdapat pada tanaman kunyit
Curcuma longa. Umumnya digunakan sebagai zat aditif (pewarna) pada
makanan. Selain itu, kurkumin juga banyak digunakan secara tradisional
untuk pengobatan penyakit kulit, penyakit yang berhubungan dengan saluran
pencernaan, nyeri perut, sembelit, infeksi saluran kencing, bengkak, rematik,
hepatitis, sakit mata dan pengobatan wanita setelah melahirkan (Achmad,
2007).
2.4. Ekstraksi
Ekstraksi padat cair merupakan proses pemisahan satu atau lebih konstituen
dari suatu padatan dengan menggunakan pelarut cair. Prinsip ekstraksi padat
cair adalah komponen yang terlarut dari suatu padatan yang mengandung
matriks inert dan agen aktif akan diekstraksi dengan menggunakan pelarut.
Bahan yang akan diekstraksi merupakan campuran homogen yang memiliki
banyak kapiler (Day, 2002).
5
2.5. Spektronik-20
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2019, pukul 10.00
WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tadulako, Palu.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu yaitu kunyit bubuk, etanol
96%, tisu, dan aluminium foil.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu neraca analitik, mesin kocok
agitasi, gelas ukur 100 ml, erlenmeyer 250 ml, corong kaca, gelas kimia 25
ml, pipet tetes, spektronik-20, dan kuvet.
A
𝑐=
2,45 × b
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Isolasi kurkumin dari kunyit dapat dilakukan dengan cara ekstraksi pelarut
menggunakan pelarut etanol.
2. Nilai adsorbansi yang diperoleh sebesar 0,5979 g/100 ml. pada panjang
gelombang maximum 500 nm.
5.2. Saran
Diketahui :
A500 = 1,465 nm
b = 1 cm
ditanya : C = ......?
penyelesaian :
A
𝑐=
2,45 × b
1,465
𝑐=
2,45 × 1
Achmad, S.A., Hakim, E.H., Makmur, L., Syah. Y.M, Juliawaty, L.D. dan
Mujahidin, D. (2007). “Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-Tumbuhan
Obat Indonesia”. ITB. Bandung.
Adrian, Peyne. (2000). Analisis Ekstraktif Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan
Obat. Pusat Penelitian, Universitas Negeri Andalas. Sumatera Barat.
Day. R.A. dan A.L. Underwood. (2002). Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta
Durst, R. W., and wrolstad, R.E. (2005). Unit F1.2.: characterization and
Measurement of Anthocyanins by UV-visible Spectroscopy. In R. E.
Wrolstad (Ed), Handbook of analytical food chemistry (pp. 33-45).
New York: John Wiley & Sons.
Gross,J. (1987). Pigments in Fruits. Academic Press. London. 1-55 hlm.
Majeed, M. Badmaev, V. Shirakumar U, and Rajendran, R. (1995). Curcuminoids
Antioxidant phytonutrients, 3-80. Nutrient Pubilsher Inc, PisCataway.
New Jersey.
Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta
Purnawanti. (2008). Kajian Efektifitas Pemberian Kunyit, Bawang Putih dan
Mineral Zink terhadap Perfoma, Kadar Lemak, Kolesterol dan Status
Kesehatan Broiler. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Rismunandar, R. (1994). Rempah-Rempah Komoniti Ekspor Indonesia. CV. Sinar
Baru. Bandung.
Sari, Puspita., Fitriyah Agustina., Mohammad Komar, Unus, Muhammad Fauzi,
Dan Triana Lindriati. (2005). Ekstraksi dan Stabilitas Antosianin dari
Kulit Buah Duwet (Syzygium cumini). Universitas Jember. Jember.
Stahl, E. (1985). Analisis Obat secara kromatografi dan Mikroskopi. ITB press.
Bandung.
Tonnesen, H.H, and Karlsen, J. (1985). Studies on Curcumin and Curcumin oids:
V. Alkaline Degradation Drug Molecule, Ph. D. Thesis. Institute of
Pharmacy University of Oslo. Oslo.
Wahyuni, dkk. (2004). “Ekstraksi Kurkumin dari Kunyit”. Prosiding Seminar
Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2004 ISSN : 1411- 4216.
Winarno, W.P. (2003). Khasiat dan Manfaat Kunyit. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Winarno, F.G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
LAPORAN LENGKAP
PERCOBAAN VI
KELOMPOK : I (SATU)
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019