Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

“ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK


MENGGUNAKAN METODE DESTILASI UAP”

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D
Dr. rer. nat. Lalu Rudyat Telly Savalas, M.Si

DISUSUN OLEH:

M. NAJAMUDIN NOPRIADI
(I2E019012)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2020

1
LAPORAN PRAKTIKUM
ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK MENGGUNAKAN
METODE DESTILASI UAP

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui prosedur pemisahan minyak atsiri
dari kulit jeruk dengan menggunakan destilasi uap.
2. Hari, tanggal praktikum : Selasa, 1 September 2020
3. Tempat Praktikum : Laboratorium MIPA, Fakultas MIPA,
Universitas Mataram

B. LANDASAN TEORI
Tanaman jeruk sudah tumbuh di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu, baik tumbuh
secara alami maupun dibudidayakan. Tanaman buah jeruk yang ada di Indonesia adalah
peninggalan bangsa Belanda, yang telah mendatangkan jeruk keprok dan jeruk manis dari
Itali dan Amerika. Menurut Albrigo dan Carter (1977), dalam Mauliyah, N.H, (2006)
buah jeruk jika dilihat dari bagian luar ke arah dalam, mempunyai bagian-bagian utama:
kulit, segmen-segmen dan core. Kulit jeruk tersusun atas bagian epidermis, flavedo,
kelenjar minyak, dan bagian paling dalam ikatan pembuluh. Bagian segmen-segmen
jeruk,terdiri dari dinding segmen, rongga cairan dan biji jeruk. Sedangkan core jeruk
adalah bagian tengah yang terdiri dari ikatan pembuluh dan jaringan parenkim.
Kulit buah jeruk biasanya dibuang setelah diambil daging buahnya akibat kurangnya
pengetahuan akan manfaatnya. Secara umum, ekstrak kulit buah jeruk mengandung asam
sitrat, asam amino, dan minyak atsiri. Dari ketiga senyawa di atas, presentase kandungan
minyak atsiri adalah yang tertinggi (Kartika dkk, 2013).
Minyak atsiri banyak dimanfaatkan di bidang perindustrian untuk minyak
wangi/parfum, obat-obatan, kosmetik, dan makanan.Pada minyak atsiri terkandung
terpen, sesquiterpen, aldehida, ester, dan sterol dengan rincian komponen sebagai berikut:
limonene(95%), myrcene(2%), noctanal(1%), pinene(0,4%), linanool(0,3%),
decanal(0,3%), sabiene(0,2%), geranial(0,1%), dodecanal(0,1%), neral(0,1%), dan
senyawa minor lain (0,5%). Dari komponen-komponen tersebut, limonene memiliki
prosentase terbesar dan merupakan bahan aktif yang paling berperan disbanding yang
lainnya (Kurniawan dkk2008).

1
Limonenemerupakan sebuah hidrokarbon yang diklasifikasikan sebagai siklus
terpene. Limonene adalah cairan berwarna pada suhu kamar dengan bau yang sangat kuat
dari jeruk.Dinamakan limonene karena diambil nama dari lemon sebagai kulit dari jeruk,
seperti berbagai jenis buah jeruk, mengandung banyak sekali senyawa kimia ini
(limonene). Limonene berfungsi untuk aditif bahan makanan, kosmetik, bahan tambahan
perasa, aroma tambahan. Limonene sangat bermanfaat jika dapat diambil dari limbah
kulitsebagai minyak atsiri. Selain mengurangi kuantitas sumber sampah, minyak atsiri
yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi.
Proses ekstraksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 (tiga) cara, yaitu: (1)
pengempaan (pressing), (2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction), dan (3)
destilasi. destilasi merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan
minyak atsiri. Penyulingan atau distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap lebih dulu (Hidayari, 2012).
Dalam industri minyak atsiri dikenal 3 macam metode distilasi, yaitu: Distilasi dengan
air, distilasi dengan air dan uap, dan distilasi dengan uap. Distilasi dengan uap pada
dasarnya hanya mengalirkan uap yang bertekanan tinggi. Boiler air dipisahkan dari ketel
penyuling yakni ketel yang berisi bahan (material).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Pisau
b. Seperangkat alat destilasi uap
c. Neraca analitik
d. Botol vial
2. Bahan
a. Kulit jeruk
b. Air
c. Magnesiumanhidrad

2
D. LANGKAH KERJA
a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Disiapkan sampel yakni kulit jeruk, kemudian dirajang/diiris dengan pisau hingga
berukuran kecil.
c. Ditimbang sampel yang sudah dirajang sebanyak 150 gram.
a. Dipasang set alat destilasi uap.
b. Dimasukkan air ke dalam labu alas datar.
c. Dinyalakan mantel dan diatur suhunya.
d. Dinyalakan pompa air untuk kondensor.
e. Dimasukkan sampel ke dalam labu ekstraktor.
f. Sampel didestilasi uap selama 3 jam.
g. Dipisahkan minyak atsiri dari air.
h. Ditimbang berat minyak atsiri.
i. Diukur persentase rendemen minyak atsiri
massa minyak atsiri
Persentase rendemen minyak atsiri: x 100 %
massa kulit jeruk
j. Minyak atsiri disimpan di dalam botol vial dan ditutup agar tidak menguap.

E. HASIL PENGAMATAN
No. Keterangan Gambar
1 Sampel kulit jeruk yang
telah di Rajang

3
2 Kulit jeruk yang telah
ditimbang seberat 15 gram.

3 Rangkaian alat destilasi uap

4
Minyak aksiri yang
diperoleh setelah destilasi

F. ANALISIS DATA
massa minyak atsiri
Persentase rendemen minyak atsiri : x 100 %
massa kulit jeruk
2 gram
: x 100 %
150 gram
: 1,33%
Jadi, presentase rendemen minyak atsiri dari kulit jeruk adalah 1,33%.

G. PEMBAHASAN
Metode yang digunakan pada pratikum ini yaitu metode pemisahan destilasi uap.
Destilasi merupakan proses pemisahan komponen dapat berupa cairan atau padatan yang
di bedakan berdasrkan titik didh dari masing-masing zat tersebut. Dalam indrustri minyak
atsiri dikenal tiga macam metode, yaitu: Distilai air (water Distilation), Distilasi kukus
(stean and water distilation), dan Distilasi uap (stean distilation). Pada pratikum ini,
pratikan melakukan distilasi air sederhana.

5
Prinsip kerja dalam percobaan ini, dimulai dengan menyiapkan sampel kulit jeruk.
Kulit jeruk yang digunakan sebaiknya kuli jeruk yang tipis dan masih segar. Kulit jeruk
kemudian dirajang atau diiris kecil-kecil dengan menggunakan pisau. Pengirisan kulit
jeruk menjadi tipis-tipis bertujuan untuk memperluas permukaan bidang sentuh dengan
uap air yang dialirkan, sehingga uap air tersebut akan lebih banyak mengalir dan masuk
kedalam pori-pori kulit jeruk. Dimana prinsip laju reaksi adalah semakin luas permukaan
bidang sentuh, maka laju reaksi akan semakin cepat.
Massa sampel kulit jeruk yang digunakan dalam percobaan ini adalah 150 gram.
Sampel kulit jeruk dimasukkan kedalam labu destilasi yang sebelumnya sudah diisi air
sebanyak 100 mL. alat destilasi kemudian dirangkai. Setelah pemasangan alat selesai,
kemudian dilakukanlah distilasi sederhana. Distilasi dilakukan ± 3 jam. Dalam proses
distilasi ini, uap air dalam labu destilasi akan menembus kulit jeruk, kemudian mengalir
melewati kondensor sehingga terjadi pengembunan yang akan mengalir dan ditampung
pada labu distilat. Pelarut yang digunakan dalam pratikum ini adalah air. Selain Itu, Air
juga digunakan sebagai proses pendinginan pada kondensor untuk distilat berupa
campuran air dan minyak atsiri yang dihasilkan dari proses ekstraksi.
Hasil distilasi kemudian diekstraksikan dengan corong pisah hingga terbentuk dua
lapisan. Lapisan bawah berupa air dan lapisan atas merupakan minyak atsiri. Lapisan
bawah atau air dibuang, sedangkan lapisan atas ditampung di gelas kimia. Pemurnian
minyak atsiri dilakukan dengan menghilangkan sisa-sisa air yang ada pada minyak atsiri.
Sisa air dapat dihilangkan dengan menambahkan senyawa magnesiumunhidrat. Masa
minyak atsiri yang diperoleh sebanyak 2 gram dengan persentase rendemen minyak atsiri
sebesar 1,22%.

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini sebagai berikut:
a. Proses ekstraksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 (tiga) cara, yaitu: (1)
pengempaan (pressing), (2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent
extraction), dan (3) destilasi.
b. Minyak atsiri dapat diekstrak dengan tiga metode distilasi, yaitu: Distilasi
dengan air, distilasi dengan air dan uap, dan distilasi dengan uap.
c. Masa minyak atsiri yang diperoleh sebanyak 2 gram dari 150 gram sampel
kulit jeruk dengan persentase rendemen minyak atsiri sebesar 1,22%.

6
2. Saran
Praktikum selanjutnya sebaiknya tidak mengambil sampel minyak atsiri hanya
dari satu sampel saja (kulit jeruk), tetapi pengambilan minyak aksiri dari sampel yang
lain supaya praktikan tahu perbedaan prosedur yang dilakukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mauliyah, N. H., 2006, Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin dari Limbah Proses Pengolahan
Jeruk Pontianak (Citrus nobilis var microcarpa), Departemen Teknologi Industri
Pertanian,Fakultas Teknologi Pertanian,Institut Pertanian Bogor, Bogor
Kartika. 2013. Pemanfaatan Limonene dari Limbah Kulit Jeruk Nipis Peras (Jeniper) dalam
Pembuatan Lilin Aromatik Penolak Serangga (Repelen). PKM-Penelitian
Kurniawan. 2008. Ekstraksi Minyak Kulit dengan Metode Destilasi, Pengepresan dan
Leaching. Jurnal Widya Teknik Vol. 7 No.1
Cahyati, S., Yeti K., & Yusran K. 2016. Efisiensi Isolasi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk
Dengan Metode Destilasi Air-Uap Ditinjau Dari Perbandingan Bahan Baku Dan
Pelarut Yang Digunakan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia“Hydrogen”. Vol. 4No. 2,
ISSN 2338-6480.
Yustinah & Dena Fanandara. 2016. Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk Sebagai Bahan
Tambahan Pada Pembuatan Sabun. Konversi Vol. 5 No. 1: ISSN 2252-7311
Hidayati. 2012. Distilasi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk Pontianak Dan Pemanfaatannya
Dalam Pembuatan Sabun Aromaterapi. Biopropal Industri Vol. 3 No. 2: 39-49.

Anda mungkin juga menyukai