Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM KIMIA FISIS MODUL VI

PANAS PEMBAKARAN DERET ALKANOL

Disusun Oleh :

Nama : Rinaldo Jhonatan Simanjuntak


NIM : 191910401065
Hari/Tanggal Praktikum : rabu/30 Desember 2020
Asisten : Adelia Rosalina

PROGRAM STUDI REKAYASA/TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER
Desember, 2020
I. Judul Percobaan
Panas pembakaran deret alkanol

II. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor pembakaran deret
normal alkohol

III. Material Safety Data Sheet ( MSDS )


3.1. Aquades
Akuades atau air mempunyai rumus kimia H2O dan massa
molekul relative 18,02 gram/mol.Air tidak bersifat iritasi, korosif,
permeator atupun sensitif untuk bagian mata, kulit atau mulutJika
Aquadest terhirup secara tidak sengaja, tidak ada bahaya. Aquadest
merupakan senyawa yang tidak bersifat karsinogenik atau
mutagenik. Aquadest tidak mudah terbakar, mudah meledak dan
tidak beracun. Aquadest merupakan senyawa netral dengan kisaran
pH 6-8, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Akuades
dapat disimpan dalam wadah yang kering dan tertutup. Titik didih
air adalah 100 ° C, yang merupakan senyawa yang sangat stabil
(LabChem, 2020).

3.2. Etanol(CH3CH2OH)
Etanol yang merupakan senyawa alkohol dengan 2 rantai
karbon. Dengan rumus kimianya adalah CH3CH2OH dan berat
molekulnya sebesar 46.07 ° C. Etanol memiliki wujud fisik berupa
cairan tidak berwarna. Etanol memiliki bau yang mirip dengan
alkohol, dengan ambang batas bau 100 ppm dan juga sangat mudah
terbakar sehingga berbahaya. Titik lelehnya sebesar 78˚C dan titik
didihnya sebesar 25˚C. Karakteristik lain dari etanol adalah
tekanan kritis 63840 hPa dan suhu kritis 243C. Tekanan uapnya
sebesar 59 hPa pada 20 ° C, dan kerapatan relatif 0,8 pada 20 ° C.
Senyawa etanol ini bisa berbaya jika tidak sengaja terkena
area seperti mata, kulit, mulut, dan juga tidak sengaja tertelan. Pada
bagian mata senyawa ini bisa menyebabkan iritasi pada mata
sehingga perlu dilakukan pencucian pada mata yang tidak sengaja
terkena oleh senyawa ini. Tidak perlu memasukkan atau mencuci
mata yang terkena tadi dengan senyawa penetralisasi. Pada bagian
kulit senyawa ini dapat menyebabkan kekeringan pada permukaan
kulit dan bisa membuat kulit seperti terasa terbakar. Tindakan yang
harus dilakukan saat terkena senyawa ini pada bagian yang terkena
itu dibersihkan dengan air bersih atau air yang mengalir dari keran
selama beberapa menit dan ganti pakaiannya. Senyawa ini jika
tidak sengaja terkena mulut dan tertelan bisa mengakibatkan rasa
mual, pening seperti mabuk, dan narcosis. Jika demikian langsung
bilas dengan air mengalir mulutnya sampai betul betul bersih.
Kemudian kumur kumur juga, jika tertelan langsung bawa
praktikan tersebut kedokter. Pada bagian pernafasan senyawa ini
dapat menyebabkan susah bernafas. Jika tidak sengaja praktikan
menghirupnya maka pindahkan prkatikan ke ruang yang memiliki
udara segar dan jika tidak mempan bisa menggunakan bantuan
tabung oksigen. Jadi sebagai antisipasi digunakan masker sebagai
alat pelindung pernafasan (LabChem, 2017).

3.3. Metanol (CH₃OH)


Metanol merupakan senyawa alkohol yang biasanya
memiliki satu rantai karbon. Rumus kimia metanol adalah CH 3OH
dan berat molekulnya 32. Metanol dalam bentuk fisik cair dan
tidak berwarna, methanol juga sangat mudah terbakar. Aroma
metanol juga mirip atau sangat mirip dengan etanol. Titik lelehnya
sekitar -97,8 ° C, dan titik didihnya sekitar 64,7 ° C. Ciri lainnya
adalah tekanan kritis metanol 79547 hPa dan suhu kritis sekitar 240
° C. Tekanan uapnya 128 hPa pada 20 ° C, dan kerapatan relatif
0,79-0 pada 20 ° C.
Senyawa ini bisa berbaya jika tidak sengaja terkena area
seperti mata, kulit, mulut, dan juga tidak sengaja tertelan. Pada
bagian mata senyawa ini bisa menyebabkan iritasi pada mata
sehingga perlu dilakukan pencucian pada mata yang tidak sengaja
terkena oleh senyawa ini. Tidak perlu memasukkan atau mencuci
mata yang terkena tadi dengan senyawa penetralisasi. Pada bagian
kulit senyawa ini dapat menyebabkan kekeringan pada permukaan
kulit dan bisa membuat kulit seperti pecah pecah. Tindakan yang
harus dilakukan saat terkena senyawa ini pada bagian yang terkena
itu dibersihkan dengan air bersih atau air yang mengalir dari keran
selama beberapa menit dan ganti pakaiannya. Senyawa ini jika
tidak sengaja terkena mulut dan tertelan bisa mengakibatkan rasa
mual, pening seperti mabuk, dan narcosis. Jika demikian langsung
bilas dengan air mengalir mulutnya sampai betul betul bersih.
Kemudian kumur kumur juga, jika tertelan langsung bawa
praktikan tersebut kedokter. Pada bagian pernafasan senyawa ini
dapat menyebabkan susah bernafas. Jika tidak sengaja praktikan
menghirupnya maka pindahkan prkatikan ke ruang yang memiliki
udara segar dan jika tidak mempan bisa menggunakan bantuan
tabung oksigen. Jadi sebagai antisipasi digunakan masker sebagai
alat pelindung pernafasan. (LabChem, 2020) .
3.4. n-Propanol (CH₃CH₂CH₂OH)
N-Propanol merupakan senyawa alkohol dengan 3 rantai
karbon. Rumus kimia N-propanol adalah CH3CH2CH2OH dan berat
molekulnya 60,1 g / mol. N-Propanol memiliki wujud fisik berupa
cairan dan tidak memiliki warna. Aroma metanol seperti bau
alkohol. Untuk titik leleh kira-kira -126,2 6,2 C dan titik didih kira-
kira 97,22 C, pH kira-kira 8,5 pada 200 g. Ciri lainnya adalah
tekanan uap propanol pada suhu 20 ° C adalah 19,3 hPa dan massa
jenis uapnya 2,07. Propanol adalah cairan yang mudah terbakar
atau korosif,
Senyawa n-propanol ini bisa berbaya jika tidak sengaja
terkena area seperti mata, kulit, mulut, dan juga tidak sengaja
tertelan. Pada bagian mata senyawa ini bisa menyebabkan iritasi
pada mata sehingga perlu dilakukan pencucian pada mata yang
tidak sengaja terkena oleh senyawa ini. Tidak perlu memasukkan
atau mencuci mata yang terkena tadi dengan senyawa penetralisasi.
Pada bagian kulit senyawa ini dapat menyebabkan kekeringan pada
permukaan kulit dan bisa membuat kulit seperti terasa terbakar.
Tindakan yang harus dilakukan saat terkena senyawa ini pada
bagian yang terkena itu dibersihkan dengan air bersih atau air yang
mengalir dari keran selama beberapa menit dan ganti pakaiannya.
Senyawa ini jika tidak sengaja terkena mulut dan tertelan bisa
mengakibatkan rasa mual, pening seperti mabuk, dan narcosis. Jika
demikian langsung bilas dengan air mengalir mulutnya sampai
betul betul bersih. Kemudian kumur kumur juga, jika tertelan
langsung bawa praktikan tersebut kedokter. Pada bagian
pernafasan senyawa ini dapat menyebabkan susah bernafas. Jika
tidak sengaja praktikan menghirupnya maka pindahkan prkatikan
ke ruang yang memiliki udara segar dan jika tidak mempan bisa
menggunakan bantuan tabung oksigen. Jadi sebagai antisipasi
digunakan masker sebagai alat pelindung pernafasan (LabChem,
2018)

IV. Dasar Teori


Pada suatu sistem yang merupakan bagian dari alam yang
perlu diamati perubahan dengan lingkungan. Kemudian sistem
diberi batas, biasa disebut batas sistem. Daerah di luar batas sistem
disebut lingkungan sekitar. Oleh karena itu, batasan sistem
membatasi jarak antara sistem dengan lingkungan sekitarnya.
Terdapat interaksi antara sistem dan lingkungan sekitarnya yaitu
perpindahan massa, perpindahan panas dan energi kerja.Sistem
yang melepas kalor kelingkungan disebut sebagai sistem
eksotermik sedangan sistem yang menerima kalor dari lingkungan
disebut sistem endotermik (Bird, 1993). Jika sistem berubah, maka
dapat dikatakan bahwa sistem bertransisi dari satu kondisi ke
kondisi lainnya. Ketika sistem diisolasi dari lingkungan sehingga
panas tidak dapat mengalir maka perubahan yang terjadi pada
sistem tersebut adalah perubahan adiabatik. Selama terjadi
perubahan adiabatik, suhu sistem akan berubah. Jika reaksinya
eksoterm, maka akan meningkat, dan jika reaksinya endotermik,
maka akan menurun. Jika sistem tidak diisolasi dari lingkungan
sekitarnya, panas akan mengalir di antara keduanya. Oleh karena
itu, jika terjadi reaksi, suhu sistem ditetapkan. Perubahan suhu
masih disebut perubahan isothermal (syukri,1999)
Satu kalori adalah jumlah kalori yang dibutuhkan untuk
memanaskan satu gram air untuk meningkatkan suhu 10C atau 1K.
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 10C atau 1K dari 1
gram material disebut kalor jenis , dengan rumus Q = m.Cp. ΔT,
satuan kalor jenis adalah Joule per gram per derajat Celcius (Jg-
1oC-1) atau Joule per gram Kelvin (Jg-1K-1) (Petrucci, 1987).
Kalor merupakan berbentuk energi yang dapat membuat
suatu zat mempunyai suhu. Jika zat menerima kalor ataupun panas,
Zat tersebut akan mengalami perubahan suhu sampai batas
tertentu, sehingga berubah bentuk dari padat menjadi cair.
Sebaliknya jika bentuk suatu zat berubah dari cair menjadi padat,
maka akan melepaskan panas atau kalor dalam jumlah tertentu.
Dalam Sistem Internasional (SI), satuan kalor dinyatakan dalam
kalori (kal), kilokalori (kkal) atau joule (J) dan kilojoule (kj).
Dimana; Q = Jumlah kalor
Cp = kalor jenis
ΔT = Selisih suhu akhir dan awal
Penyerapan ataupun pelepasan kalor yang mengikut
sertakan suatu reaksi dapat diukur secara eksperimental .Dikenal
beberapa macam kalor reaksi bergantung pada tipe reaksinya.
Diantaranya merupakan kalor netralisasi, kalor pembentukan, kalor
penguraian, dan kalor pembakaran. Suatu kalor pembakaran atau
panas dihasilkan ketika molekul suatu zat bereaksi sepenuhnya
dengan oksigen pada suhu tinggi. Panas pembakaran bahan organik
dinyatakan sebagai panas yang dihasilkan oleh oksidasi senyawa
yang mengandung C, H, dan O menjadi gas CO2 dan H2O, dan
akan dihasilkan gas N2 untuk bahan organik yang mengandung
N(Keenan, 1980). Kalorimeter adalahxalat yangxbiasanya di pakai
untuk mengukur perubahan panas yang terjadi. Hal ini disebabkan
oleh calorimeter yang menghisap panas atau kalor, sehingga tidak
semua panas terukur. Kalorimeter yang di gunakan dalam keadaan
sederhana adalah kalorimeter adiabatik. Di dalam laboratorium alat
ini merupakan alat ukur yang sangat teliti dan secara sederhana kita
mengatakan bahwa bejana panas mengalir ke dalam atau keluar
dari suatu sistem (Atkins, 1999).
Deret alkohol biasa adalah deretan bentuk alkohol tanpa
rantai samping sama sekali, jadi semua alkohol ini adalah alkohol
primer yang tidak memiliki rantai hingga, misalnya, metanol,
etanol, propanol, butanol, dan pentanol. Reaksi sempurna adalah
reaksi dimana dihasilkan air dan karbondioksida, contohnya saat
deret alkohol dipanaskan akan terjadi reaksi pembakaran
sempurna. Reaksi Pembakaran Etanol: C2H5OH + 3O2 → 2CO2 +
3H2O. Reaksi pembakaran metanol: CH3OH + 2O2 → CO2 + 2H2O
dan reaksi pembakaran dari n-butanol: C4H9OH + 6O2 → 4CO2 +
5H2O .Panas reaksi pembakaran dapat ditentukan. Jika kalor hasil
pembakaran bernilai negatif (δH negatif) berarti pembentukan zat
akan melepaskan energi atau panas, sehingga pembakaran alkohol
akan menghasilkan energi yang banyak. Semakin panjang rantai
CH2, semakin besar panas pembakaran dan peningkatan
keseimbangan daya. Prinsip dari asas black dapat digunakan untuk
menentukan nilai entalpi pembakaran seri alkohol biasa, yang
menunjukkan bahwa panas yang dihasilkan sama dengan panas
yang diserap. Entalphi adalah meruapakan suatu keadaan panas
yang diserap sitem atau yang dilepas sistem atau dengan katalain
perpindahan panas, dengan rumus ΔH =Q. Dimana Q= m.c.ΔT
.Pada asas black, jika dua benda dengan suhu berbeda disatukan
atau dicampur, panas akan mengalir dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah. Aliran akan berhenti sampai kesetimbangan
termal terjadi (suhu kedua benda adalah sama). Dengan kata lain
Q1=Q2. Benda yang mengeluarkan panas adalah benda bersuhu
tinggi, dan benda yang menyerap panas adalah benda bersuhu
rendah. Persamaan ini menyeimbangkan panas yang dilepaskan zat
pada suhu tinggi dan panas yang diterima zat pada suhu rendah.
Dengan demikian rumus dari persamaan prinsip asas black adalah
(G/ Mr) ΔHc=C . ΔT +m .c air ( ΔT )

Dimana G = massa suatu zat yang terbakar


Mr = berat molekul senyawa
ΔHc =entalpi pembakaran zat
C = kalor jenis zat
m = massa air
Cair = kalor jenis air
Panas standar pembakaran (δhc) adalah panas yang
dihasilkan ketika satu mol zat bereaksi sempurna dengan oksigen
dalam kondisi standar (25 c, 1 atm)

V. Alat dan Bahan

5.1. Alat
-Beaker gelas 100 ml - Kaki tiga
- Termometer - Kassa
- Neraca analitik
- Bunsen spiritus
5.2. Bahan
- Metanol
- Etanol
- n-propanol
- aquades
VI. Cara Kerja

Daftar Pustaka
LabCham, 2020. Matery Safety Data Sheet ; Water MSDS [Serial Online]
www.labcham.com. Diakses 2 Januari 2021.
LabCham, 2017. Matery Safety Data Sheet ; Ethanol MSDS
[Serial Online] www.labcham.com. Diakses 2 Januari 2021.
LabCham, 2020. Matery Safety Data Sheet ; Methanoll MSDS
[Serial Online] www.labcham.com. Diakses 1Januari 2021.
LabCham, 2017. Matery Safety Data Sheet ;n-propanoll MSDS
[Serial Online] www.labcham.com. Diakses 2 Januari 2021.
Atkins, P. W. 1996. Kimia Fisika. Jilid II. Edisi 4. Penerjemah :
Herman. Erlangga. Jakarta
Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Keenan , 1996. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta
Syukri,S. 1999.Termodinamika Kimia. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai