Dosen Pengampu:
Rizki Fitria Darmayanti, S.T., M.Sc., Ph.D.
Disusun oleh:
Puput Suryaningrum 201910401002
Risa Dwi Rachmawati 201910401025
Ika Putri Nikmatur Rohmah 201910401026
Gusti Ayu Lunia Kandiva Hughy Desta 201910401079
Monika Jelita Siregar 201910401093
Nyimas Adhelia Mamay Fauziah 201910401104
Sekar Jasmin Azzahra 201910401117
TUJUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengukur dan mengkorelasikan koefisien
distribusi dan koefisien perpindahan masa dalam sistem MDP-ALB-etanol-air. Tangki yang
dipilih adalah tangki berpengaduk sebagai ekstraktor. Percobaan ekstraksi cair-cair akan
dilakukan untuk mengukur koefisien distribusi ALB menggunakan ALB campuran yang
diturunkan dari MDP (ALB-MDP). Gabungan data campuran akan diringkas dalam bentuk
korelasi empiris. Percobaan ekstraksi cair-cair dilakukan untuk mengukur koefisien perpindahan.
Data akan dikorelasikan dalam bentuk persamaan tak berdimensi.
METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan percobaan terdiri dari etanol, MDP dan ALB. Etanol berupa etanol pro analisis
(> 99,9%). MDP diperoleh dari pasar. ALB murni berupa asam oleat (> 90%). ALB MDP
diperoleh melalui penyabunan MDP.
Percobaan
Kesetimbangan cair-cair diukur dengan sebuah sel kesetimbangan tertutup. Campuran
MDP-ALB dan etanol-air dengan perbandingan tertentu dicampur dan diaduk dalam sel
kesetimbangan. Sel kesetimbangan kemudian direndam dalam bak air sambil digoyang selama
24 jam. Temperatur dikendalikan pada 25°C dengan sebuah pengendali temperatur yang
dilengkapi pemanas dan pendingin. . Konsentrasi ALB pada kondisi kesetimbangan, baik dalam
rafinat (fasa minyak) dan ekstrak (fasa etanol) diperoleh melalui pengukuran angka asam.
Koefisien distribusi didefinisikan sebagai perbandingan konsentrasi solut dalam ekstrak terhadap
rafinat dirumuskan:
( ) (1)
(2)
Konsentrasi ALB pada kondisi kesetimbangan, baik dalam rafinat dan ekstrak diperoleh
melalui pengukuran angka asam. Data membentuk garis lurus dengan kemiringan 0,00504, yang
juga memberikan berat molekul 283 g/mol.
Jika pelarut tidak mengandung ALB pada keadaan awal, neraca ALB dapat dinyatakan
sebagai:
( ) ( )
Luas permukaan dalam persamaan diatas dapat dihitung dari diameter tetes rafinat.
Dalam penelitian Abidin dkk (2014) mengulas berbagai persamaan empirik diameter tetes dalam
sistem ekstraksi cair-cair dan menyimpulkan bahwa diameter tetes dapat diperkirakan dengan
baik menggunakan persamaan
( ( ) )
Dengan mengukur sifat fisik ekstraksi dan rafinat, volume ekstrak dan rafinat,
konsentrasi ALB dalam ekstraksi dan rafinat serta dimensi tangki serta tangki pengaduk.
SKEMA KOEFISIEN
Koefisien perpindahan massa dipengaruhi oleh sifat fisis sistem, bentuk geometri
tangki, geometri pengaduk dan kecepatan pengadukan. Koefisien perpindahan massa volumetrik
caircair, Koa, akan menurun dengan peningkatan viskositas salah satu fasa baik dispersi maupun
fasa kontinyu. Peningkatan koefisien ini sebanding dengan kecepatan impeller pangkat ½ oleh
Rushton-NagataRooney
Pada operasi ekstrasi yang terjadi dari fasa rafinat ke fasa ekstrak terdapat proses
perpindahan massa dengan mengikuti mekanisme difusi antar fasa. Terdapat teori yang
digunakan sebagai representasi mekanisme perpindahan massa solute (B), yakni teori dua film.
Teori dua film memiliki penjelasan bahwa perpindahan massa B berawal dari badan utama fasa
cair pertama ke batas antar fasa yang di mana perpindahannya dari batas antar fasa ke badan
utama fasa cair kedua terjadi. Apabila fasa cair pertama atau fasa Feed dilambangkan sebagai F
dan fasa cair kedua berupa solvent dilambangkan sebagai S, maka dihasilkan mekanisme
perpindahan B dari fasa F ke fasa S sebagai berikut :
Dengan mengukur sifat fisik ekstrak dan rafinat, volume ekstrak dan rafinat, konsentrasi
ALB dalam ekstrak dan rafinat serta dimensi tangki dan kondisi pengadukan, koefisien
perpindahan massa ALB dapat dihitung dari persamaan
( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., Yulianto, M.E. and Wahyuningsih (no date) ‘Model Perpindahan Massa Sistem Cair-
Cair Dalam Tangki Berpengaduk Dengan Pendekatan Teori Lapisan Film’, pp. 17–21.
Elma, M. (2018) ‘Koefisien perpindahan massa dalam ekstraktor tangki berpengaduk’, Info
Teknik, 6(2), pp. 89–94.
Gede, I.D. et al. (2017) ‘Ekstraksi Asam Lemak Bebas dari Minyak Dedak Padi Menggunakan
Etanol-Air dalam Tangki Pengaduk’.
Handayani, S., Abrar, M.Z.N., Bellanimalona, O.Y., Enjarlis, 2021. Pemanfaatan Limbah Dedak
Padi Menjadi Minyak Sebagai Bahan Baku Obat. Jurnal IPTEK 5 No. 2, 69–79.
Nugroho, M.D., Liman, Sutrisna, R., Muhtarudin, 2022. Uji Kualitas Dedak Padi Di Kabupaten
Lampung Tengah. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 6 No. 3, 286–292.
Putrawan, I.D.G.A., Nugroho, R., Anggara, R., 2017. Ekstraksi Asam Lemak Bebas dari Minyak
Dedak Padi Menggunakan Etanol-Air dalam Tangki Pengaduk 17 No. 3, 166–176.