PENDAHULUAN
Tujuan percobaan praktikum minyak dan lemak ini adalah untuk menentukan
kadar minyak dan lemak dalam contoh uji air dan air limbah secara gravimetri
serta untuk mengetahui prinsip analisis gravimetri pada pengujian minyak dan
lemak.
Metode yang digunakan pada praktikum minyak dan lemak ini adalah metode
Ekstraksi gravimetri.
Minyak dan lemak dalam contoh uji air di ekstraksi dengan pelarut organik dalam
corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan Na2SO4
anhidrat . Pada proses ektraksi akan terbentuk dua lapisan, lapisan atas ditampung
dan dikeringkan pada suhu kamar, residu yang tertinggal ditimbang sebagai
minyak dan lemak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol. Lemak dan
minyak merupakan ester yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan gliserol. Lemak merupakan jenis trigliserida yang dalam suhu ruang berwujud
padat, sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruang (Pargiyanti, 2019).
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida
yaitu senyawa organik yang mempunyai satu sifat khas yaitu tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik misalnya ether, benzhene, dan lainnya. Lemak
dan minyak terdapat pada hampir semua jenis bahan pangan dan masing-masing
mempunyai jumlah kandungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, analisis kadar
lemak suatu bahan pangan sangat penting dilakukan agar kebutuhan kalori suatu
bahan makanan bisa diperhitungkan dengan baik. Penentuan kandungan lemak
menggunakan pelarut, selain lemak komponen-komponen lain seperti fosfolipida,
sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan pigmen lain akan ikut terlarut maka
kadar lemak disebut lemak kasar (crude fat). Cara analisis kadar lemak kasar
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu cara kering dan cara basah. Salah satu
cara analisis lemak dengan cara kering yaitu menggunakan metode ekstraksi
soxhlet (Pargiyanti, 2019).
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasil gliserol. Perbedaan antara
suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair
pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak
tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang
tidak larut dalam air. Minyak dan lemak sama-sama berasal dari ikatan Karbon
(C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) (Panagan, 2012).
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Lemak dapat dibedakan dari minyak berdasarkan pada asam lemak yang
terikat
dan wujudnya pada suhu ruang. Lemak banyak mengandung asam lemak jenuh
(satturated fatty acid). Lemak memiliki titik leleh di atas suhu ruang dan lebih
tinggi dibandingkan minyak sehingga lemak umumnya berwujud padat pada suhu
ruang sedangkan minyak berwujud cair. Perubahan fase dari minyak cair menjadi
lemak padat diantarannya adalah dengan meningkatkan titik lelehnya melalui
reaksi adisi yaitu dengan menambahkan atom hidrogen pada sisi ikatan rangkap
rantai karbon asam lemak sehingga membentuk ikatan jenuh (disebut juga reaksi
hidrogenasi). Contoh lemak padat yaitu: butter, lard, dan margarin sedangkan
salah satu contoh dari minyak cair yaitu minyak sawit (Kusnandar, 2019).
Di dalam air terdapat minyak dan lemak yang berasal dari berbagai sumber.
Sumber utama dari pencemaran minyak dan lemak umumnya adalah air buangan
dari masyarakat, rumah tangga, industri dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan
sumber utama pencemaran minyak dilaut berasal dari tumpahan minyak, baik dari
proses di kapal, pengeboran lepas pantai, maupun akibat kecelakaan kapal. Selain
itu, sumber tumpahan minyak dapat berasal dari operasi kapal tanker, terminal
bongkar muat tengah laut, scrapping kapal, bilga, dan tangki bahan bakar
(Sulistyono, 2013).
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
oleh bahan kimia dari perusahaan kapal merupakan suatu ancaman yang
benar-
benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui
apa itu pencemaran laut khususnya oleh bahan kimia, bagaimana terjadinya
pencemaran tersebut, dampaknya pencemaran tersebut terhadap ekosistem laut,
serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran laut tersebut
(Darza, 2020).
Minyak dan lemak yang terdapat di badan air akan membentuk lapisan di
permukaan, karena nilai dari densitas minyak lebih kecil dari densitas air. Lapisan
minyak dan lemak tersebut akan menghalangi masuknya cahaya matahari
sehingga tumbuhan air tidak dapat melakukan fotosintesis. Selain itu, minyak dan
lemak mampu mengikat oksigen yang dibutuhkan biota air untuk respirasi.
Penurunan estetika ekosistem perairan juga akan terjadi apabila ada pencemaran
minyak dan lemak. Untuk itu perlu diolah terlebih dahulu agar sesuai dengan baku
mutu yang ditetapkan (Maharani, 2017).
Minyak merupakan salah satu sumber pencemar dalam perairan, yang disebabkan
karena berbagai hal mulai dari eksplorasi minyak bumi, pengilangan minyak,
kecelakaan transportasi, kebocoran pipa, ataupun pembuangan air buangan kamar
mesin dan kapal lainnya. Cemaran minyak ini dapat menimbulkan polusi terhadap
perairan dan laut yang berdampak pada turunnya daya dukung lingkungan yang
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
berdampak pada terganggunya keberlangsungan hidup organism dalam
perairan
tersebut. Menurut Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan
Lingkungan Maritim, disebutkan bahwa kegiatan di atas kapal dapat menyumbang
bahan pencemar diantaranya; minyak, bahan cair beracun, muatan bahan
berbahaya dalam bentuk kemasan, kotoran, sampah, udara, air ballast, dan atau
barang dan bahan berbahaya bagi lingkungan yang ada di kapal. Dengan
demikian, setiap awak kapal wajib melakukan pencegahan dan menanggulangi
pencemaran yang bersumber dari kapalnya (Pamungkas, 2018).
Analisis gravimetri ialah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
suatu senyawa tertentu. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan
berat atom- atom unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa
yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti: metode gravimetri
pengendapan, metode penguapan, dan metode lainnya. Metode gravimetri
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji
dan perlu faktor-faktor koreksi untuk digunakan (Rahmelia, 2015).
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
berlangsung. Sampel bisa merupakan suatu gas, suatu cairan atau suatu padat.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi. Perbedaan metode, pelarut,
suhu serta waktu ekstraksi akan berpengaruh terhadap jumlah rendemen serta
kualitas ekstrak yang didapatkan (Wildan,dkk, 2013).
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Keterangan:
1. Kelas satu merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku
air minum, dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
2. Kelas dua merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
untuk mengairi pertanaman, dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman,
dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
4. Kelas empat merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
mengairi pertanaman dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
DOKUMENTASI KEGIATAN SAMPLING
Barak Poli terletak di Jl. Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera
Barat. Barak Poli ini digunakan oleh mahasiswa dan tenaga pendidik Politeknik
Negeri Padang untuk sarapan dan juga makan siang. Barak ini buka dari pagi
hingga sore untuk melayani para konsumennya.
Hari/Tanggal : Jumat/16 September 2022
Waktu : 14.10 WIB
Lokasi : Barak Poli
Koordinat : 00°54ʼ46ˮLS 100°28ʼ2ˮBT
Elevasi : 317 mdpl
Suhu : 23°
Cuaca : Cerah Berawan Arus
: Laminar Kelompok/Shift :
1(SATU)/IV(EMPAT)
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Gambar 4. Sampel
FARHAN 2110942035
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. N-hexana dengan titik didik 69°C
Berfungsi sebagai pelarut dalam blanko dan sampel sehingga menciptakan
batas bawah dan batas atas pada corong pisah;
2. Kristal natrium sulfat, Na2SO4 anhidrat
Berfungsi untuk menghilangkan air yang masih tersisa pada corong pisah.
3.3.2 Praktikum
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
2. N-hexana diukur sebanyak 15 ml dan dimasukkan masing-masing ke
dalam
corong pisah yang telah diisi oleh blanko dan sampel air tadi, kemudian
dikocok selama dua menit;
3. Cairan bagian bawah dikeluarkan dari corong sampai batas yang terbentuk
dari kocokan;
4. Cairan bagian atas yang tersisa pada blanko dan sampel air disaring dengan
kertas saring menggunakan Na2SO4 ke dalam beaker glass yang telah
dipanaskan tadi;
5. Langkah 2-4 dilakukan sebanyak dua kali;
6. Ekstrak minyak dan lemak pada blanko dan sampel air dimasukkan ke dalam
lemari asam dibiarkan selama dua hari.
3.4 Perhitungan
Adapun rumus yang digunakan pada pratikum minyak dan lemak adalah:
B 1000
L
Keterangan:
A = berat beaker glass + ekstrak (mg)
B = berat beaker glass kosong (mg)
FARHAN 2110942035
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Tabel 4.1 Data Berat Beaker Glass pada Sampel
Massa Beaker Glass (mg)
No. Penimbangan ke-
Sampel (A) Sampel (B)
1. I 62.672 62.622
2. II 62.671 62.622
3. III 62.671 62.622
4. IV 62.672 62.623
5. V 62.671 62.624
Rata-rata 62.671 62.622
Sumber: Hasil Praktikum Kimia Lingkungan, 2022
4.2 Perhitungan
4.2.1 Sampel
A = 62.671 mg
B = 62.622 mg
ml contoh uji 50 ml
( B) 1000
62 6 1 62 622 1000
50
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
4 1000
50
80 L
62 21 61 0 1000
50
14 1000
50
280 L
Kadar minyak lemak pada sampel = sampel – blanko
= 980 mg/L – 280 mg/L
= 700 mg/L
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
4.3 Pembahasan
Pengambilan sampel air dilakukan di badan air Barak Politeknik Negeri Padang
pada hari Jumat tanggal 16 September 2022 pukul 14.10 WIB. Titik koordinat
s p b s p 0°54’46” LS 100°28’2” BT s
sekitar lokasi adalah 23°C dan elevasi 89 mdpl. Keadaan cuaca pada saat
pengambilan sampel adalah cerah berawan dengan kondisi arus laminer. Sampel
diambil dengan cara memasukkan wadah sampel secara langsung ke badan air.
Saat pengambilan sampel pastikan wadah sampel hanya dibuka di dalam air dan
ditutup kembali di dalam air tanpa menyisakan sedikitpun gelembung di dalam
wadah. Kondisi larutan sampel yang diambil adalah keruh dan sedikit berbau.
Setelah dilakukan pengukuran pH dan DO dari sampel, didapatkan hasil nilai
pH sampel adalah 6,9 dan nilai DO 3,3.
Berdasarkan literatur seharusnya kadar minyak dan lemak pada blanko adalah 0
mg/L karena blanko berisi aquadest yang merupakan air murni. Kadar minyak dan
lemak yang didapatkan untuk blanko pada saat praktikum adalah 280 mg/L.
Berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 baku mutu minyak dan lemak untuk kelas II
adalah 1 mg/L, sedangkan dari hasil praktikum kadar minyak dan lemak pada
sampel adalah 980 mg/L. Kesalahan yang terjadi pada saat praktikum
FARHAN 2110942035
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
disebabkan oleh praktikan yang kurang berhati-hati saat melaksanakan
praktikum
sehingga menyebabkan terkontaminasinya aquadest dan larutan sampel dengan
zat-zat lain yang mengandung minyak dan lemak.
Minyak merupakan salah satu sumber pencemar dalam perairan. Pencemaran oleh
minyak disebabkan karena berbagai hal mulai dari eksplorasi minyak bumi,
pengilangan minyak, kecelakaan transportasi, kebocoran pipa, ataupun
pembuangan air buangan kamar mesin dan kapal lainnya. Cemaran minyak ini
dapat menimbulkan polusi terhadap perairan dan laut yang berdampak pada
turunnya daya dukung lingkungan yang berdampak pada terganggunya
keberlangsungan hidup organisme dalam perairan tersebut.
Proses pengolahan minyak dan lemak salah satunya dengan cara ekstraksi. Proses
Ekstraksi/pemisahan digambarkan sebagai proses perpindahan satu atau lebih
komponen dari satu fasa ke fasa lain. Salah satu teknik ekstraksi adalah ekstraksi
berpengaduk. Proses pemisahan jenis ini selalu melibatkan dua fase. Idealnya
kedua fase ini tidak saling terlarut pada saat proses ekstraksi berlangsung. Sampel
bisa merupakan suatu gas, suatu cairan atau suatu padat. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi proses ekstraksi seperti : perbedaan metode, pelarut, suhu
serta waktu ekstraksi akan berpengaruh terhadap jumlah rendemen serta kualitas
ekstrak yang didapatkan.
Peran Sarjana Teknik Lingkungan melalui percobaan ini adalah Sarjana Teknik
Lingkungan diharapkan mampu untuk mencarikan solusi dan melakukan upaya
pengelolaan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada, dengan
melakukan inovasi baru untuk mengembangkan berbagai metode dan teknologi
yang lebih efektif untuk mengatasi minyak dan lemak yang ada di perairan.
Sarjana Teknik Lingkungan juga diharapkan dapat melakukan penyuluhan kepada
masyarakat tentang bahaya minyak dan lemak di dalam air yang digunakan dan
dikonsumsi sehari-hari secara berkelanjutan dan sebagainya. Sehingga masyarakat
mulai sadar akan dampak yang bisa ditimbulkandari air yang tercemar minyak dan
lemak serta mampu mengajak masyarakat untuk lebih peduli lagi dalam menjaga
lingkungan.
FARHAN 2110942035
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan praktikum ini adalah:
FARHAN 2110942035
DAFTAR PUSTAKA
Panagan, A. T., Yohandini, H., & Wulandari, M. (2012). Analisis kualitatif dan
kuantitatif asam lemak tak jenuh omega-3, omega-6 dan
karakterisasi minyak ikan patin (Pangasius pangasius). Jurnal
Penelitian Sains, 15(3).
Hamuna, Baigo. 2018. Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran
Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik
Depapre, Jayapura. Jurnal ilmu lingkungan, Program Studi Ilmu
Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP : Semarang.
Wildan, A., Hartati, I., & Widayat, W. (2013). Proses pengambilan minyak
dari limbah padat biji karet dengan metode ekstraksi berpengaduk.
Majalah Ilmiah MOMENTUM, 9(1).