Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizki Chairurrahman

NIM : 03031381924098
Kelas : B Palembang
UTS Teknologi Bioproses

1. Pada suatu studi awal riset, kalian diminta untuk mempersiapkan kultur bakteri
metanotropik yang akan digunakan dalam mengkonversi metana menjadi methanol.
a. Jelaskan Langkah apa saya yang harus dipersiapkan dalam membuat kultur bakteri
tersebut sehingga siap digunakan
b. Jika waktu generasi bakteri tersebut selama 20 menit, berapa banyak populasi bakteri
selama 2 hari jika inoculum awal sebanyak 6 sel bakteri
c. Bagaimana cara anda untuk menentukan media pertumbuhan yang cocok dan sesuai
dengan karakterisitik bakteri tersebut. Jelaskan
d. Bagimana cara anda menentukan waktu penelitian agar mendapatkan konversi yang
optimal jika menggunakan proses batch
Jawab:
a. Analisis molekuler untuk identifikasi isolat bakteri dimulai dengan isolasi DNA dari
kultur bakteri baik dari medium padat maupun dari medium cair. Kemudian DNA
yang diperoleh dijadikan cetakan dalam tahap amplifikasi dengan PCR. Saat
menggunakan PCR primer
b. Jika bakteri awal tersebu adalah 6 dan akan beregerasi 20 menit jadi
48 x60/20: 144
144 x6: 864 Jumlah Bakteri
c. Pemilihan meda pertumbuhan untuk proses pertumbuhan bakteri didasarkan dari sifat
dan karakteristik dari bakteri tersebut. Fungsi suatu media yaitu secara kualitatif
digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroorganisme, sedangkan secara kuantitatif
digunakan untuk perbanyakan dan perhitungan jumlah suatu mikroorganisme. Contoh
untuk media cair digunakan pada zat befasa cair seperti anggur
d. Waktu pertumbuhan ini membutuhkan waktu hingga sampai 28 hari dari hasil
fermentasi both, menggunakan bakteri saccharomyces cerevisiae.
4. Proposal singkat pada Bioproses
Pengembangan Alternatif Teknologi Bioproses Pembuatan
Bioetanol dari Ubikayu Menggunakan Trichoderma viride, Aspergillus niger dan
Saccharomyces cerevisiae
1.1. Latar Belakang
Bioetanol merupakan hasil proses fermentasi glukosa dari bahan yang mengandung
komponen pati atau selulosa. Kedua komponen ini merupakan homopolimer dari glukosa.
Berbagai jenis sumber bahan baku bioetanol terdapat di Indonesia,seperti ubikayu, sagu, ubi
jalar dan tetes tebu. Ubi kayu sebagai bahan baku bioetanol mempunyaikelebihan yaitu
dapat tumbuh pada lahan yang kurang subur, mempunyai daya tahantinggi terhadap
penyakit dan dapatdiatur masa panennya. Perkembangan ubi kayu di Indonesia mengalami
peningkatansekitar23% (16 ton menjadi 20 ton) dari tahun 2000-2008.
Ubi kayu mempunyai kadar karbohidrat sekitar 32–35 %yang sebagian besar
adalahpatiyaitu sekitar 83,8%. Penggunaan ubi kayu sebagai bahan baku bioetanol
selama ini lebih banyakhanya memanfaatkan kandungan patinya, sedangkan komponen-
komponenbiomassaseperti selulosa dan hemiselulosayang juga mempunyai potensi
menghasilkan bioetanolbelum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan dalam
proses hidrolisisnya hanya menggunakan enzim-enzim amilolitik yang hanya mampu
menghidrolisis fraksipati.Proses pengolahan ubi kayu menjadi bioetanol secara umum
dimulai dari prosespencucian, pemarutan, hidrolisis atau dilikuifikasi dengan menggunakan
enzimα-milase,kemudian sakarifikasi dengan enzim amiloglukosidase dan fermentasi
menggunakan S.cerevisiae. Penggunaan enzimα-amilase dan amiloglukosidase pada proses
produksihanya mampu menghidrolisis fraksipati menjadi glukosa dengan memutus ikatanα-
1,4danα-1,6 glikosidik pada fraksi amilosa dan amilopektin.
Dalam penelitian ini, tahap hidrolisis yang biasanya dilakukan secara
enzimatisterhadap fraksi pati. Tahap sakarifikasi dan fermentasidilakukan secara bertahap
dan simultan (SFS) dengan menggunakan kultur campuranT.virid, A. nigerdanS. cerevisiae.
SFS dilakukan dengan mengkombinasikan prosessakarifikasi dan fermentasi pada satu
tahap. Dengan cara ini, matrik selulosa yangmelindungi fraksi pati, diharapkan menjadi
longgar atau terhidrolisis menjadi glukosa, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi
glukosa. Dengan meningkatnya konsentrasiglukosa diharapkan dapat meningkatkan
produksi etanol.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan alternatif teknologi bioproses
pembuatan bioethanol terbaik dari ubi kayu menggunakan filtrat enzim selulase kasardan
komersial serta kultur campuran T.viride, A.niger dan S.cerevisiae baik pada substrat
hidrolisat asam maupun enzim.
1.2.2. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penelitian ini yaitu :
1) Dapat mengetahui tentang Pengembangan Alternatif Teknologi Bioproses
Pembuatan Bioetanol dari Ubi kayu.
2) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana penggunaan bakteri
yang tergolong baik untuk mengembangkan suatu proses di dalam industri.
1.3. Metodologi Penelitian
1.3.1. Alat dan Bahan
1.2.1.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah oven, mixer,
timbangananalitik, incubator,otoklaf, termometer,erlenmeyer, pH meter, gelas ukur, alat
distilasi,kertas saring, mikropipet, spektrofotometerdan GC (Gas Chromatography).
1.2.1.2. Bahan
Bahan baku yang digunakan dalampenelitian ini adalah ubi kayuvarietas
DarulHidayahyang diperoleh dariSukabumi.Mikroorganisme yang digunakan
untukfermentasi adalahSaccharomyces cerevisiae,Trichoderma viridedanAspergillus
nigeryang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi PAU IPB. Bahan untuk
proseslikuifikasi, sakarifikasi danfermentasimeliputi: PDA, NPK, ZA,H2SO4, CMC,
AMG,α-amilase, selulase komersial.Bahan kimia untuk keperluan analisa meliputi: HCl1
N,larutan schroll H2SO425%, Na2S2O30,1 N, fenol 5%, H2SO4
1.3.2. Block Diagram
Karakterisasi ubi kayu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristikbahan baku
yang meliputi analisis kadar air, lemak, protein, pati, abu, selulosa,hemiselulosadan serat
kasar.Prosedur analisis dapat dilihat pada Lampiran 1.
Gambar 1.1. Tahap Penelitian
Tabel. 1.1. hasil hidrolisis asam dan enzim

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuanjenishidrolisis tepungubi


kayu berpengaruhnyata terhadap total gula yang dihasilkan(Lampiran 6). Hasil uji lanjut
Duncan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara hidrolisis asamdengan
hidrolisis yang hanya menggunakan enzim amilolitik (α-amilase, AMG), namunperlakuan
asam ini tidak bebeda nyata dengan perlakuan hidrolisis yang menggunakanenzim amilolitik
dan selulase
1.3.3. Variabel yang Diamati
Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu melalui tiga tahap Tahap pertama
dilakukan kultivasi pertumbuhanT. Viridedan A. niger untuk menentukan fase stasioner
yang menghasilkan jumlah spora maksimal. Tahap kedua dilakukan untuk menentukan lama
proses produksi yang menghasilkan aktivitas enzim maksimal. Pengujian enzim
dilakukan dengan mengukur aktivitas selulase (CMC-ase, FP-ase) dan amiloglukosidase
(AMG). Tahap ketiga dilakukan proses hidrolisis dan fermentasi dengan enam alternatif
proses produksi dan satu proses control.
1.4. Rencana Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Oktober 2021 di Laboratorium Teknologi
Bioproses UNSRI dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia UNSRI.

Sumber :
Arnata, I. W. 2009. Pengembangan Alternatif Teknologi Bioproses Pembuatan Bioetanol dari
Ubikayu Menggunakan Trichoderma viride, Aspergillus niger dan Saccharomyces
cerevisiae. [SKRIPSI]. Bogor (IDN). Institur Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai