Anda di halaman 1dari 20

BIOTEKNOLOGI

INDUSTRI
Kelompok 2
1. Amalina Atikah 4401416005
2. M. Kurnia Ramadhan 4401416030
3. Nurtantuhu nastiti 4401416045
CAPAIAN PEMBELAJARAN

■ Mahasiswa memahami lingkup Bioteknologi Industri


■ Mahasiswa dapat mengetahui Mikroorganisme yang
berperan,substrat,proses/mekanisme dan karakter produknya
Pengertian Bioteknologi Industri

■ Jadi BIOINDUSTRI adalah salah satu bagian dari bioteknologi , yakni


penerapan mikroorganisme dan enzim dalam skala besar (skala
industri) serta memperhitungkan kajian ekonomi dan untung rugi
suatu proses produksi

■ Point Penting:
1. Penerapan agen biologis (mikroorganisme)
2. Skala Produksi Besar (Skala Industri)
3. Adanya Kajian Ekonomi
Effect of Solid-State Fermentation with Rhizopus oligosporus on Bioactive
Compounds and Antioxidant Capacity of Raw and Roasted Buckwheat Groats

Metode yang digunakan :


Bahan yang digunakan: • Proses Fermentasi Tempe Gandum Analisis yang digunakan :
1. Gandum mentah Sampel yang diambil masing-
• Kapasitas antioksidan masing rangkap tiga dari
2. Gandum yang gandum mentah dan gandum
dipanggang • Pada analisis kadar ruttin, tiamin, riboflavin, yang telah dipanggang
dan vitamin B6 menggunakan metode HPLC terlebih dahulu. Kemudian
3. Tempe gandum hasilnya dibuat rata-rata
mentah • Kapasitas tochopherol dapat dianalisis dengan standar deviasi.
dengan menyulingkan methanol yang Hasilnya akan diuji
4. Tempe gandum yang selanjutnya digunakan metode HPLC menggunakan analisis Anova
telah dipanggang two-way.
• Kapasitas hexaphosphate menggunakan
metode Honke
hasil

Berdasarkan studi korelasi dan pengetahuan tentang aktivitas antioksidan dari komponen bioaktif yang dianalisis, perlu
dicatat bahwa kandungan rutin adalah faktor utama yang bertanggung jawab untuk kapasitas antioksidan dari produk
fermentasi. Di sisi lain, produk yang difermentasi adalah sumber kaya vitamin B dan C dan karenanya metode fermentasi
dengan Rhizopus oligosporus dapat direkomendasikan untuk produksi makanan berbasis gandum fungsional seperti tempe.
PENGARUH FERMENTASI JALI (Coix lacryma jobi-L) PADA PROSES
PEMBUATAN TEPUNG TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA
COOKIES DAN ROTI TAWAR

Metode untuk pembuatan tepung jail agar mendapatkan hasil terbaik adalah dengan cara
fermentasi ragi tape karena didasarkan pada komposisi kimia, sifat fungsional tepung dan
kualitas jika dibandingkan menggunakan starter L.brevis, Lcasei, mocal dan enzim
transglutaminase.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama fermentasi (24, 48, dan 72 jam)
jali pada proses pembuatan tepung terhadap karakteristik cookies dan roti tawar.

Analisis hasil dilakukan dengan dilakukan dua kali pengulangan percobaan


hasil
PARAMETER HASIL ANALISIS HASIL ANALISIS BIJI JALI TERFERMENTASI
BIJI JALI (%)
24 48 72

Kadar Air 10.0 3.77 3.41 3.33

Kadar Protein 8.64 7.70 6.59 5.69

Kadar Pati 69.74 66.53 65.64 57.95

Kadar Amilosa 22.59 26.33 27.28 29.06

Total Gula 10.84 12.45 14.71 24.17

Perlakuan lama fermentasi biji jali pada proses pembuatan tepung berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein dan
daya patah cookies jali, serta berpengaruh terhadap kadar protein, daya kembang, dan tekstur roti tawar substitusi tepung
jali.
Cookies dan roti tawar terbaik diperoleh dari perlakuan lama fermentasi 72 jam. Cookies perlakuan terbaik memiliki
karakteristik kadar air 4.07%; kadar protein 5.49%; daya patah 2.95 N. Roti tawar perlakuan terbaik memiliki
karakteristik kadar protein 8.01%; daya kembang 249.25%; tekstur 1.95 N.
Industri Fermentasi Alkohol, asam dan
lainnya
■ Fermentasi Alkohol dapat ditemui pada makanan, minuman, bahan bakar, dan
produk farmasi. Cth : tape ketan,tape singkong,brem padat,brem
cair,wine,anggur,dan tape.
■ Pembuatan Alkohol
Analisis Jurnal
Intisari Jurnal
■ Asam asetat dapat dihasilkan dari bahan baku berupa nira nipah
dengan proses fermentasi 2 tahap menggunakan mikroorganisme
Saccharomyces cerevicae dan Acetobacter aceti. Konsentrasi asam
asetat tertinggi diperoleh sebesar 59,39 g/L dengan yield sebesar
51,59% pada waktu fermentasi selama 9 hari. Semakin tinggi
konsentrasi gula awal yang digunakan pada proses fermentasi, maka
konsentrasi dan yield asam asetat yang dihasilkan juga semakin
meningkat. Semakin lama waktu fermentasi yang dibutuhkan pada
proses fermentasi asam asetat, maka konsentrasi dan yield asam
asetat yang dihasilkan juga semakin meningkat.
Industri Antibiotik

Antibiotik merupakan salah satu produk bioindustri yang menggunakan jasa


mikroorganisme, hingga saat ini masih sangat berperan dalam memerangi penyakit
infeksi. Penggunaannya sangat luas bukan saja pada manusia, tetapi pada hewan,
tumbuhan dan pengawet buah-buahan. Upaya yang dilakukan untuk menemukan
antibiotika baru diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam seoptimal mungkin.
Industri Antibiotik

Artikel : Potensi Mikroorganisme Sebagai Sumber Bahan Obat-obatan Dari Laut


yang Dapat Dibudidayakan.
Kajian bahasan :
1. Bakteri dan jamur merupakan sumber obat-obatan yang terpenting yang
digunakan saat ini antara lain penicillins, cyclosporine A, adriamycine dan Iain-
lain diperoleh dari mikroorganisme darat. Penemuan metabolit baru dari
actinomycetes darat tersebut saat ini mengalami penurunan.
2. Sebagian besar senyawa aktif yang diisolasi dari biota laut mempunyai struktur
yang komplek dan kuantitasnya sangat sedikit, padahal untuk proses sintesis
senyawa organik diperlukan jumlah yang cukup banyak dan berbagai kendala
dalam budidayanya.
Industri Antibiotik

3. MIKROORGANISME DARI BIOTA LAUT SEBAGAI SUMBER


PRODUKSI METABOLIT SEKUNDER

Alteramide A, aburatubolactamA, asperazin, halichomycin, leptosins dan


neomangicols diantaranya adalah metabolit sekunder dari mikroorganisme laut
yang mempunyai keaktifan sebagai antikanker. Sedangkan senyawa Marinone,
dibromomarinone, Massetol, Microspaeropsisin,(3S)-(3’5’-Dihydroxyphenyl)
butanol, 2-( 1 ‘(E) Propenyl)-octa-4(E),6(Z)-diene-1,2-diol merupakan senyawa
antibakteri. Senyawa antivirus yang berhasil diisolasi diantaranya adalah
macrolactin A, caprolactin A & B, Haovir. Dan untuk antifungal salah satu
diantaranya adalah senyawa lipodepsipeptida 15G256γ.
Industri Antibiotik
3. PROSPEK MIKROORGANISME LAUT
SEBAGAI BIOMEDIKA
Prospek mikroorganisme laut sebagai sumber
obat-obatan, tidak lepas dan potensi jenis
mikroorganisme laut yang sangat beragam. kondisi
lingkungan laut yang spesifik memicu mikroorganisme
menghasilkan metabolit yang mempunyai struktur kimia
yang spesifik dan unik. Oleh karena itu peluang untuk
mendapatkan metabolit baru sangatlah besar.
Industri Antibiotik
Adapun prospek yang sangat potensial ini harus didukung oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah:
a) Pengembangan Riset di bidang Mikrobiologi Laut
■ Kemajuan metode klasifikasi mikroorganisme laut sangat
berpengaruh terhadap penemuan senyawa baru hasil metabolit
sekunder.
■ Pengetahuan yang terbatas tentang pertumbuhan, kondisi
fermentasi maupun nutrien
b) Peran Industri dan Lembaga Penelitian
Industri farmasi yang kuat dibutuhkan untuk membawa
produk mikroba laut sebagai bahan obat.
Pertanyaan

■ Efi Trihastuti
Metode yang dilakukan oleh jurnal pertama, apa metode honke dan HPLC ?
■ Wildha
Apa yang menyebabkan citarasa dari proses penyimpanan ?
■ Defina
Pertumbuhan kapang pada Gandum dan Bakteri yang muncul ?
■ Istafta
Bagaimana Prinsip kerja dari metabolit sekunder sehingga digunakan sebagai obat ?
Pertanyaan

■ Mila Nur
Kesimpulan secara umum tentang hasil jurnall 1
■ Shinta
Apakah semua spesies anggur bisa digunakan sebagai pembuatan wine ? Kenapa bisa
mahal ?

Anda mungkin juga menyukai