Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PRAKTIKUM ASS 1 13/3/2020

APLIKASI BIOKIMIA DAN FISIOLOGI PASCA PANEN

EKSTRAKSI PROTEIN
NAMA :ESPERALDA MAGGIE NATASIA
NIM :G031181507
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)
ASISTEN : NURHILMI HALISA R

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
EKSTRAKSI PROTEIN

EM Natasia), N Halisa 2)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin
2)
Asisten Mata Kuliah Aplikasi Biokimia dan Perubahan Pasca Panen, Program Studi Ilmu dan
Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang


merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan dengan
ikatan peptida, fungsi ekstrasi untuk memisahkan bahan dari campurannya dengan
menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi protein bertujuan untuk mengetahui prosedur
ekstraksi protein pada beberapa bahan pangan. Metode yang digunakan pada
praktukum ini adalah salting out dan isoHasil yang diperoleh dari praktikum ekstraksi
protein yaitu pada sampel susu skim diperoleh rendemen sebanyak 5,2%, telur ayam
3,09% dan tepung hunkwe 99,42%. Kesimpulan yang didapatkan yaitu Ekstraksi
protein dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemisahan protein seperti salting
out, isoelectric precipitation dan metode ekstraksi basa.
Kata kunci: Albumin, ekstraksi, Protein

I. PENDAHULUAN diperlukan oleh tubuh, yang berasal dari


hasil-hasil hewani seperti daging (sapi,
a. Latar Belakang
kerbau kambing, dan ayam) telur
Protein merupakan makromolekul Protein yang berasal dari nabati
polipeptida yang tersusun dari sejumlah merupakan protein yang berasal dari
L-asam amino yang dihubungkan oleh tumbuhan yang bersifat rendah kalori,
ikatan peptide yang terdiri atas unsure contohnya seperti kacang-kacagan, dan
N, H, dan O. Protein terbentuk karena biji-bijian kandungan protein pada
adanya ikatan peptide yang tiap bahan pangan itu berbeda-
menghubungkan rantai asam amino. beda. Sehingga perlu untuk
Fungsi protein membentuk jaringan diketahui salah satunya dengan
dalam masa pertumbuhan dan melalui proses ekstraksi
perkembangan tubuh, kemudian
memelihara jaringan tubuh serta Ekstraksi protein merupakan
memperbaiki mengganti jaringan yang proses pemisahan protein dengan
rusak atau mati Berdasarkan menggunakan pelarut tertentu dengan
sumbernya, protein dibedakan menjadi menggunakan 3 teknik pemisahan yaitu
dua yaitu protein nabati dan protein salting out kemudian isoelectric
hewani. precipition dan utra sentrifungasi
Protein hewani disebut sebagai b. Rumusan Masalah
protein yang lengkap dan bermutu
tinggi, karena mempunyai kandungan Protein merupakan makromolekul
asam-asam amino esensial yang lengkap yang berfungsi sebagai sumber energi
yang susunannya mendekati apa yang serta zat pengatur didalam tubuh.
Protein terdapat dalam bahan pangan ayam segar, tepung hunkwe, dan susu
dan dibedakan berdasarkan sumbernya skim.
yaitu protein nabati dan protein hewani. c. Prosedur Praktikum
Oleh karena itu, dilakukan praktikum
1. Ekstraksi Kasein
ini untuk mengetahui kandungan dan
rendemen protein yang terdapat dalam Ekstraksi protein kasein dilakukan
bahan pangan serta mengetahui dengan cara menimbang 20 gr susu
prosedur ekstraksi protein. skim kemudian dilarutkan kedalam 80
c. Tujuan dan Kegunaan Praktikum ml aquades. Larutan kemudian
dipanaskan dengan suhu 55 C, setelah
O

Berdasarkan rumusan masalah, itu ditambahkan dengan asam klorida


tujuan dilakukannya praktikum (HCl) 10% sebanyak 2 ml dan
Ekstraksi Protein yaitu: dihomogenkan. Larutan yang telah
1. Untuk mengetahui teknik ekstraksi homogen diukur pHnya, kemudian
protein. ditambahkan 200 ml aquades dan 2 ml
2. Untuk mengetahui hasil rendemen HCl 10% lalu didiamkan selama 30
protein. menit. Larutan yang telah didiamkan
Untuk mengetahui jenis - jenis selama 30 menit kemudian ditambahkan
protein dengan 20 ml aquades kemudian
disaring menggunakan kertas saring.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM Setelah dilakukan penyaringan,
a. Waktu dan Tempat Praktikum kemudian sampel ditambahkan dengan
etanol 45% sebanyak 20 ml lalu dicuci
Praktikum Pembuatan Larutan Buffer menggunakan aseton. Setelah dilakukan
dilakukan pada Kamis, 5 maret 2020, pencucian sampel disaring kembali
pukul 08.00-14.00 WITA di kemudian dikeringkan menggunakan
Laboratorium Kimia Analisa dan oven dengan suhu 50OC dan dihitung
Pengawasan Mutu Pangan, Program rendemen proteinnya.
Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,
Departemen Teknologi Pertanian, 2. Ekstraksi Albumin
Fakultas Pertanian, Universitas Ekstraksi albumin dilakukan dengan
Hasanuddin, Makassar. cara menyiapkan dua butir telur ayam
b. Alat dan Bahan segar. Telur yam yang telah disiapkan
kemudian dipisahkan putih telur dengan
Alat yang digunakan dalam kuning telurnya. Kuning telur
praktikum ini adalah beaker glass ditambahkan dengan asam asetat
(pyrex), bulp (D&N), corong buncer (CH3COOH) 6% setelah itu disaring
(pyrex), Erlenmeyer (pyrex), oven menggunakan kertas saring. Sampel
(memmert), pipet volume, pompa yang telah disaring kemudian
vakum, sentrifus, tabung sentrifus, dan ditambahkan dengan ammonium sulfat
thermometer. (NH4)2SO4 lalu dilakukan sentrifugasi.
Bahan yang digunakan dalam Sampel yang telah disentrifugasi
praktikum ini adalah amonium sulfat kemudian disaring dan dilakukan
(NH4)2SO4, aseton, asam klorida (HCl) pencucian dengan menggunakan aseton.
10%, asam asetat (CH3COOH), Sampel yang telah dicuci menggunakan
aquades, etanol 95%, kain kasa, kertas aseton kemudian dikeringkan
pH, natrium hidroksida (NaOH), telur menggunakan oven dan ditimbang
rendemen proteinnya.
3. Ekstraksi Protein Tepung Hunkwe Kasein merupakan fraksi utama protein
yang akan mengendap saat susu
Ekstraksi protein tepung hunkwe diasamkan pada pH 4,6 dengan suhu
dilakukan dengan cara menimbang 20oC. Kandungan kasein pada total
tepung hunkwe sebanyak 100 gram protein susu skim sebesar 76-86%.
kemudian dilarutkan dengan aquades Susu skim dapat digunakan oleh orang
150 ml. Larutan kemudian di yang menginginkan nilai kalori yang
campurkan dengan natrium hidroksida rendah dalam makanannya karena
4% sebanyak 10 ml dan dilakukan hanya mengandung 55% dari seluruh
pengukuran pH. Sampel yang telah energi susu, karakteristik susu skim
diukur pHnya kemudian di tambahkan yaitu berwarna putih berbentuk bubuk
dengan HCl 5%, setelah itu disaring kemudian larut dalam air. Hal ini sesuai
menggunakan kertas saring. Sampel dengan pernyataan Handayani, dkk
yang telah disaring kemudian dicuci (2014) yang menyatakan bahwa susu
dengan aseton dan dikeringkan pada skim merupakan susu yang terbuat dari
suhu 50OC menggunakan oven. Sampel sisa krim susu yang telah diambil
yang telah dikeringkan kemudian sebagian dan memiliki kandungan
dihitung rendemen proteinnya. lemak yang rendah.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Telur Telur tersusun atas kerabang
telur (9,5%), kerabang tipis, putih telur
a. Hasil (61,5), dan kuning telur (29%)
Hasil yang diperoleh dari praktikum (Romanoff dan Romanoff, 1963). Rata-
ekstraksi protein yaitu : rata berat telur ayam antara 55-56 g,
variasi berat telur relatif kecil, hal ini
Tabel 02. Hasil Pengukuran pH Buffer disebabkan karena genetik ayam petelur
Karbonat sudah homogen akibat seleksi pada
Sampel
Berat Berat Rendemen tingkat pembibit yang ketat
Awal (gr) Akhir (gr) (%) merupakan protein hewani yang
Susu memiliki kandungan protein yang
100 99,42 99,42
Skim tinggi, kadar protein telur segar antara
Telur
12,8% - 13,4%. Semakin lama telur
65,82 2,04 3,09 disimpan, maka pH dalam telur akan
ayam
meningkat karena penguapan CO2
Tepung
20,0 1,04 5,2 sehingga menyebabkan ion bikarbonat
hunkwe berkurang, akibatnya kemampuan
buffer telur akan berkurang dan putih
Sumber: Data Primer Praktikum Aplikasi telur menjadi encer. Hal ini sesuai
Biokimia Dan Fisiologi Pasca dengan pernyataan
Panen, 2020. Nurfijrin (2018) yang menyatakan
bahwa telur merupakn sumber protein
b. Pembahasan hewani dan dikatakan sebagai protein
sempurna.
Susu Skim atau susu tanpa lemak
Tepung hunkwe merupakan tepung
dengan komposisi protein dan kalsium
yang bahan dasarnya dari pati kacang
yang tinggi. Susu skim mengandung
hijau, Kacangan hijau merupakan jenis
semua zat makanan dari susu kecuali
kacang-kacangan yang memiliki
lemak dan vitamin-vitamin yang larut
kandungan protein nabati. i supaya
dalam lemak, Protein pada susu terbagi
terbelah, perendaman dalam air selama
menjadi dua yaitu kasein dan whey.
tiga jam, penghilangan kulit, kemudian ammonium sulfat sehingga dapat
penggilingan (ekstraksi) dengan menurunkan kelarutan protein sehingga
penambahan air (rasio kacang hijau : air terbentuk endapan
= 1 : 3) dan penyaringan. Bagian Faktor yang mempengaruhi
filtratnya dibiarkan selama 30 menit kelarutan protein yaitu faktor eksternal
supaya terjadi pengendapan pati. Pati antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik
yang diperoleh dicuci 2-3 kali supaya dan konstanta dielektrik pelarutnya.
bersih, kemudian dikeringkan. Tepung Sedangkan faktor internal yaitu
hunkwe yang diperoleh dapat dijadikan berdasarkan pada berat molekul protein
bahan baku pembuatan aneka kue dan dan kandungan asam amino yang
sounTepung hunkwe memiliki beberapa terdapat dalam protein tersebut. Asam
komponen diantaranya karbohidrat, amino yang terdapat dalam protein akan
pati, gula, serat, energi, lemak, dan memiliki sifat hidrofilik ataupun
protein. kadar protein pada tepung hunkwe hidrofobik tergantung pada jenis
23%, Pati pada kacang hijau memiliki daya proteinnya sehingga sifat tersebut yang
cerna yang sangat tinggi yaitu 99.8 %, akan mempengaruhi kelarutan protein
sehingga tepung hunkwe ini baik untuk didalam air. Hal ini sesuai dengan
dijadikan bahan makanan pada bayi Hal ini Prasetia (2012) yang menyatakan
sesuai dengan Afiah (2017), yang
bahwa pemanasan, suhu, pengadukan
menyatakan bahwa tepung huankwe
merupakan jenis tepung yang berasal dari
jenis pelarut dan pH merupakan faktor-
kacang hijau dengan komponen terbesar faktor yang mempengaruhi peroses
yaitu karbohidrat. ekstraksi.
Ekstraksi protein merupakan proses Hasil yang diperoleh dari ekstraksi
pemisahan protein dengan protein dengan sampel susu skim kasein
menggunakan pelarut tertentu dengan rendemen yang diperoleh sebanyak
menggunakan 3 teknik pemisahan yaitu 5,2%. Hasil rendemen protein diperoleh
salting out kemudian isoelectric berat awal 20 gram dan berat akhir 1,04
precipition dan utra sentrifungasi gram. Susu skim merupakan susu tanpa
dimana teknik salting out digunakan lemak dan mengandung protein yang
untuk peningkatan kekuatan ion atau tinggi. Menurut SNI 01-2970-2006 kadar
menaikkan kekuatan ionic perlahan- protein susu skim sebesar 30%. Hal ini
karena Analisa protein susu skim hanya
lahan pada larutan, secara selektif dapat
memakai 20 gram sampel sehingga
mengendapkan protein, pada isoelectric diperoleh rendemen yang beda jauh dan hal
precipition metode yang digunakan ini tidak sesuai dengan SNI 01-2970-2006.
untuk melihat adanya endapan pada Hasil yang diperoleh dari praktikum
protein dengan menentukan pH dari ekstrasi protein yaitu pada sampel telur
protein berdasarkan pada titik ayam segar dengan menggunakan
isoelektrik kandungan protein, dengan metode ultra sentrifungasi dan salting
pH protein 4,5-5. Metode ini dapat out yaitu diperoleh berat awal sebesar
digunakan pada ekstraksi protein tepung 65,82 gram dan beratnya., akhir 2,04
hunkwe. Kemudian ultra sentrifungasi gram didapatkan rendemen protein
digunakan merupakan metode yang sebesar 3,09%. Hasil ini tidak sesuai
digunakan untuk menghilangkan lipid dengan literature yang menyatakan
sehingga terbentuk suatu endapan. Hal bahwa Protein telur 12,9 %
ini sesuai dengan pernyataan Karso, dkk Hasil yang didpatkan pada ekstraksi
(2014) yang menyatakan bahwa metode
peotein pada tepung hunkwe dengan
salting out merupakan metode yang
dilakukan dengan cara penambahan menambahkan asam untuk melarutkan
protein. Dengan berat awal 20,0 dan Andrianto R.2013. Kandungan albumin
berat akhir 1,04 hal kemudian dan organoleptik telur ayam
didapatkan rendemen 5,2. Menurut SNI leghorn dan ayam kampung setelah
01-3726-1995 terdapat kandungan penambahan ekstrak bawang
protein pada tepung hunkwe yaitu 23%. putih(allium sativum) dengan
Hasil yang diperoleh tidak sesuai konsentrasi yang berbeda.
dengan literatur karena pada tepung Skripsi.Fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan.
hunkwe dan pada saat penambahan HCl
hingga mencapai titik isoelektriknya. Parasetia, D. E., Ritaningsih.,
Hal ini sesuai dengan pernyataan Afiah Purwanto., dea. 2012. Pengambilan
(2016) yang menyatakan bahwa tepung Zat Warna Alami dari Kayu
hunkwe memiliki kandungan protein Nangka. Jurnal Teknologi Kimia
sangat kecil dan sangat tinggi pada dan Industri. Vol. 1(1): 502-507.
kandungan karbohidrat dan patinya. Nurfijrin, R. Herlina. Anjani, C. P. 2018.
Perbandingan Kadar Protein pada
Telur Ayam dengan Metode
IV. PENUTUP
Spektrofotometri Sinar Tampak.
a. Kesimpulan Jurnal Ilmiah Farmasi. Akademi
Farmasi Al-Fatah Bengkulu.
Kesimpulan dari praktikum ekstraksi
protein yaitu :
1. Ekstraksi protein dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik
pemisahan protein seperti salting
out, isoelectric precipitation dan
metode ekstraksi basa.
2. Kandungan protein pada susu skim
mengandung kasein sebesar 5,2%,
pada telur mengandung albumin
sebesaar 3,09% dan untuk tepung
hunkwe mengandung protein
globulin sebesar 99,42%

b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Afiah D. N. 2017. Pengaruh
Perbandingan Gula Merah dengan
Sukrosa dan Perbandingan Tepung
Jagung, Ubi Jalar dengan Kacang
Hijau Terhadap Karakteristik
Jenang. Skripsi. Universitas
Pasundan. Bandung.
LAMPIRAN
Lampiran 08. Diagram Alir Prosedur Ekstraksi Protein
1. Prosedur Ekstraksi Kasein
2. Prosedur Ekstraksi Albumin
3. Ekstraksi Protein Tepung Hunkwe
Lampiran 02. Gambar Prosedur
Ekstraksi Protein

Sampel ditambahkan larutan HCl 10% 2


mL

Susu skim

Sampel diukur pHnya

susu skim ditambahkan dengan aquades

Sampel didiamkan

Sampel dipanaskan
Sampel yang telah ditambahkan
aquades 20 mL di saring kembali

Endapan disaring

Sampel dicuci menggunakn aseton

Sampel ditambahkan aquades 20 mL

Hasil yang didapatkan setelah


dimasukkan ke dalam oven
Lampiran 03. Perhitungan Ekstraksi Protein

1. Perhitungan Ekstraksi Tepung Hunkwe

Berat albumin awal = 65,82 gr


Berat alufo = 1,65 gr
Berat kertas saring = 0,89 gr
Berat setelah dikeringkan= 4,58 gr
Berat akhir = berat setelah dikeringkan – berat alufo + berat kertas saring

= 4,58 – 2,54
= 2,04 gr

berat akhir
Rendemen albumin¿ x 100%
berat awal
2,04
¿ x 100%
65,82
¿ 3,09 %
2. Perhitungan Ekstraksi Kasein
Sampel = 20,0 gr
Berat alufo = 0,87 gr
Berat kertas saring = 2,88 gr
Berat setelah dikeringkan= 4,79 gr
Berat akhir = berat setelah dikeringkan - berat alufo + berat kertas saring

= 4,79 – (0,87 + 2,88)


= 4,79 – 3,75
= 1,09 gr
berat akhir
Rendemen kasein¿ x 100%
berat awal
1,04
¿ x 100%
20,0
¿ 5,2 %

3. Perhitungan Ekstraksi Tepung Hunkwe

Sampel = 100 gr
Berat alufo = 0,47 + 0,80 = 1,77
Berat kertas saring= 0,75+0,69= 1,44
Berat setelah dikeringkan= 45,83+56,80 = 102,63 gr
Berat akhir = berat setelah dikeringkan - berat alufo + berat kertas saring

= 102,63–(1,77+1,44)
= 102,63 – 3,21
= 99,42 gr
berat akhir
Rendemen kasein¿ x 100%
berat awal
99,42
¿ x 100%
100
¿ 99,42 %

Anda mungkin juga menyukai