Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Veteriner September 2018 Vol. 19 No.

3: 404-411
pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665 DOI: 10.19087/jveteriner.2018.19.404
Terakreditasi Nasional, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, online pada http://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet
Kemenristek Dikti RI S.K. No. 36a/E/KPT/2016

Kualitas Semen Kambing Sapera yang Dibekukan


dalam Pengencer Tris Kuning Telur
dengan Imbuhan Pentoxifylline
(QUALITY OF SAPERA BUCK SEMEN FROZEN IN TRIS EGG YOLK
EXTENDER ADDED WITH PENTOXIFYLLINE)

Bq Hayyul Hidayati1, Raden Iis Arifiantini2,


Ni Wayan Kurniani Karja2, Diana Andrianita Kusumaningrum3

Program Studi Biologi Reproduksi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor


Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi,
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor,
Jl Agatis Kampus IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680.
3
Laboratorium Reproduksi Balai Penelitian Ternak,
Jl. Banjarwaru, PO Box 221, Ciawi, Bogor 16002
*Email: iis.arifiantinipurna@gmail.com, bqhayyulhidayati@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan dosis terbaik Pentoxyfilline (PTX) dalam pengencer tris
kuning telur (TKT) untuk meningkatkan kualitas semen beku kambing sapera. Dua ekor kambing sapera
umur 1,5 tahun digunakan sebagai sumber semen. Koleksi semen menggunakan vagina buatan, semen
segar dievaluasi secara makro dan mikroskopis. Ejakulat yang menunjukkan motilitas spermatozoa di
atas 70% dibagi menjadi empat tabung masing-masing diencerkan menggunakan pengencer TKT yang
diberi imbuhan PTX dengan konsentrasi PTX 0 mM (kontrol), 3,5 mM, 5 mM dan 6,5 mM. setelah diencerkan
semen dikemas dalam mini straw (0,25 mL) dan diequilibrasi 5oC selama empat jam, kemudian dibekukan
di atas uap nitrogen cair selama 10 menit, selanjutnya dimasukkan ke dalam nitrogen cair (-196 oC).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi terbaik imbuhan PTX pada berbagai konsentrasi
adalah 6,5 mM yang dapat meningkatkan motilitas dan skor individu spermatozoa setelah thawing
(P<0,05). Imbuhan PTX tidak memengaruhi viabilitas dan membran plasma setelah thawing. Simpulan
penelitian ini bahwa imbuhan PTX 6,5 mM dalam pengencer TKT dapat meningkatkan motilitas dan
skor individu spermatozoa.

Kata-kata kunci: antioksidan; pembekuan; pentoxifylline; kambing sapera

ABSTRACT

The aim of this study was to determine the effective dose of pentoxyfilline (PTX) to improve the
quality of sapera buck frozen semen in Tris Egg Yolk (TEY) extender. Two sexually mature sapera bucks
aged 1.5 years old was used as semen source. Semen collected with artificial vagina. Fresh semen were
evaluated macro and microscopically. Only ejaculates showing > 70% sperm motility were selected. Semen
were divided into four aliquots tubes containing TEY extender with 0 mM, 3.5 mM, 5 mM and 6.5 mM PTX
each tube. After dilution, semen were packed into mini straw (0.25 ml) and equilibrated at 5 oC for 4 hours,
then frozen above liquid nitrogen vapors for 10 minutes before plunged into liquid nitrogen (-196 oC).
Results of this study showed that 6.5 mM PTX addition to the TEY extender improve post-thaw semen
motility (P<0.05) but not viability and plasma membrane integrity. It concluded that 6.5 mM PTX addition
to TEY extender improved post-thaw sperm motility of sapera buck.

Keywords: antioxidant; cryopreservation; pentoxifylline; sapera buck.

404
hidayati et al., 2018 Jurnal Veteriner

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

Kambing sapera merupakan kambing perah Sumber semen yang digunakan dalam
unggul hasil persilangan antara kambing penelitian ini adalah dua ekor kambing sapera
saanen dan kambing peranakan etawa (PE) yang berumur ± 1,5 tahun dengan bobot badan
dengan rataan produksi susu sebanyak dua liter 44-45 kg. Kambing sapera dikandangkan secara
per hari pada laktasi pertama, lebih tinggi individu, dengan pemberian pakan konsentrat
dibandingkan kambing PE dan kambing saanen 1 kg/ekor/hari dan hijauan 4 kg/ekor/sehari.
(Praharani et al., 2013). Untuk meningkatkan Pemberian air minum secara ad libitum.
populasi kambing sapera dapat dilakukan Penelitian ini dilaksanakan di Labora-
dengan inseminasi buatan (IB). Inseminasi torium Fisiologi Reproduksi, Balai Penelitian
buatan merupakan teknologi reproduksi yang Ternak (Balitnak), Ciawi Bogor serta di
dapat diaplikasikan untuk mengoptimalkan Laboratorium Unit Rehabilitasi dan Reproduksi
potensi genetik pejantan unggul secara efisien. (URR), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH),
Keberhasilan IB pada kambing di Indonesia Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Bogor.
masih sangat rendah. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh rendahnya kualitas semen beku Penyiapan Bahan Pengencer
yang ditandai dengan penurunan motilitas Pengencer yang digunakan adalah Tris
spermatozoa setelah thawing. Kuning Telur (TKT) yang terdiri atas buffer tris
Penurunan motilitas salah satu (2,98 g Tris hydroxymethil amino methane, 1,65
penyebabnya adalah kerusakan pada g asam sitrat dan 2 g D-fruktosa dilarutkan
spermatozoa selama proses pembekuan sampai dengan aquadest sampai mencapai 100 mL).
thawing. Penurunan tersebut terjadi karena Pengencer TKT merupakan campuran dari tris
adanya peningkatan radikal bebas yang memicu buffer 76% dan kuning telur 20%. Larutan
peroksidasi lipid (Waluyo, 2006). Peroksidasi disentrifugasi selama 15 menit dengan
lipid juga menghambat proses oksidasi fosforilasi kecepatan 3000 rpm. Supernatan diambil dan
sehingga terjadi peningkatan reactive oxygen ditambahkan 4% gliserol serta antibiotik
species (ROS) spermatozoa. Kadar ROS yang penisilin dan streptomisin. Imbuhan
tinggi dalam sel dapat mengoksidasi lipid, Pentoxifylline dalam pengencer TKT diberikan
protein, dan DNA (Noori, 2012). Oleh karena dengan berbagai konsentrasi yaitu TKT kontrol;
itu penambahan antioksidan ke dalam bahan TKT+3,5 mM; TKT+5 mM; dan TKT+6,5 mM.
pengencer spermatozoa diharapkan dapat
menangkal peningkatan radikal bebas sehingga Koleksi dan Evaluasi Semen Kambing
penurunan motilitas spermatozoa tidak terjadi Sapera.
secara drastis. Semen kambing sapera ditampung
Pentoxifylline (PTX) adalah antioksidan menggunakan vagina buatan pada pagi hari
yang berfungsi menghambat aktivitas enzim mulai jam 08.00 WIB. Penampungan semen
phosphodiesterase, meningkatkan cAMP dilakukan sebanyak dua kali setiap minggu.
intraseluler dan tyrosin phosphorylation pada Semen yang telah dikoleksi diletakkan dalam
ekor spermatozoa (Calogero et al., 1998). penangas air atau water bath (32oC). Semen
Pentoxifylline terbukti mampu mempertahan dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis.
motilitas spermatozoa pada anjing (Milani et al., Evaluasi secara makroskopis meliputi volume,
2010), sapi (Barakat et al., (2015), dan kuda warna, konsistensi, dan pH semen. Evaluasi
(Gradil dan Ball, 2000; Ortgies et al., 2012; mikroskopis meliputi gerakan masa, motilitas,
Stephens et al., 2013; Tsunoda et al., 2015). viabilitas, membran plasma utuh (MPU),
Penggunaan imbuhan PTX dalam pengencer morfologi dan konsentrasi spermatozoa
untuk pembekuan semen kambing sapera belum (Arifiantini, 2012).
pernah dilaporkan. Oleh karena itu, perlu Pengamatan membran plasma utuh (MPU),
dilakukan penelitian pembekuan semen mengadopsi metode Fonseca et al. (2005), dengan
kambing sapera menggunakan bahan cara memaparkan 2 μL semen kambing ke
pengencer tris kuning telur dan susu skim yang dalam 1 mL larutan hypoosmotic swelling (HOS)
diimbuhi pentoxifylline terhadap kualitas test, dihomogenkan kemudian diinkubasi pada
spermatozoa semen beku kambing sapera. suhu 37 oC selama 30 menit. Larutan HOS

405
Jurnal Veteriner September 2018 Vol. 19 No. 3: 404-411

dibuat dari campuran 1,351 g fruktosa dan Karakteristik semen segar kambing sapera
0,735 g Na-sitrat dalam 100 mL aquadest disajikan dalam rataan. Penilaian kualitas
(osmolaritas 150 mOsm). Satu tetes campuran semen beku post thawing dirancang dengan
larutan yang telah diinkubasi diteteskan pada menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
gelas objek kemudian ditutup menggunakan dan dianalisis dengan sidik ragam. Perbedaan
cover glass. Evaluasi dilakukan secara acak hasil yang diperoleh diuji dengan uji lanjut
pada 10 lapang pandang, minimum 200 Duncan. Data diolah menggunakan software
spermatozoa, dihitung menggunakan bantuan SAS (Statistical Analysis System).
mikroskop cahaya (Olympus Japan) dengan
pembesaran 400 kali. Spermatozoa yang
memiliki membran plasma utuh ditandai oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
ekor melingkar atau menggembung, sedangkan
yang rusak ditandai oleh ekor yang lurus. Karakteristik Semen Segar
Semen segar kambing sapera menunjukkan
Pengolahan Semen rataan volume 0,95 mL dengan konsistensi
Semen dengan motilitas di atas 70% dan semen sedang sampai kental, berwarna krem
konsentrasi spermatozoa di atas 3000 juta, dan pH yang normal (6,4). Gerakan massa yang
semen kemudian dibagi dalam empat tabung, tinggi (+++) dan motilitas spermatozoa yang baik
masing-masing tabung diberi pengencer sesuai (75,00±1,11%). Viabilitas dan keutuhan
perlakuan. Setelah diencerkan, semen dikemas membran plasma spermatozoa berturut-turut
ke dalam straw mini berukuran 0,25 mL dengan adalah 78,16±1,71% dan 85,00±0,84%.
konsentrasi 50 x 106 spermatozoa motil per Konsentrasi spermatozoa kambing sapera
straw. Kemudian diekuilibrasi di dalam lemari hampir sama dengan kambing saanen dan PE
es (suhu 5 oC) selama 4 jam. Pembekuan semen yaitu 3 545±95.015x 106 spermatozoa per mL dan
dilakukan dengan cara meletakkan straw 0,25 abnormalitas spermatozoa cukup rendah hanya
mL di atas permukaan nitrogen cair (suhu sekitar 5-6% (Tabel 1).
sekitar -130 oC) selama 10 menit, kemudian Pada Tabel 1 disajikan karakteristik semen
straw dimasukkan ke dalam nitrogen cair (suhu segar kambing sapera, kambing saanen dan
sekitar -196 oC) dan disimpan di dalam kontainer kambing PE. Secara makroskopis karakteristik
nitrogen cair. Sampel semen dievaluasi semen segar kambing sapera memiliki volume
kualitasnya setelah pengenceran dan setelah lebih rendah dibandingkan dengan kambing
equilibrasi. saanen dan PE. Evaluasi semen kambing sapera
secara mikroskopis menunjukkan hasil yang
Pengujian Kualitas Semen Beku hampir sama dengan laporan penelitian
Pengujian kualitas semen beku kambing kambing saanen dan kambing PE. Kualitas
dilakukan 24 jam setelah pembekuan dan spermatozoa selain dipengaruhi genetik
penyimpanan dalam nitrogen cair. Semen beku tetuanya, dapat juga karena faktor kecukupan
di-thawing ada suhu 37 oC selama 30 detik. pakan, lingkungan dan umur (Dethan et al.,
Keberhasilan pembekuan dinilai dengan 2010). Oleh sebab itu dari hasil perbandingan
melihat kualitas spermatozoa yaitu motilitas, kambing sapera dengan tetuanya menunjukkan
viabilitas dan keutuhan membran plasma bahwa memiliki karakteristik yang normal dan
spermatozoa. Persentase penurunan motilitas layak untuk dilakukan pembekuan semen.
spermatozoa dihitung dengan cara Pemeliharaan kambing di tempat penelitian
membandingkan motilitas semen segar hingga termasuk baik, pakan yang diberikan dengan
kulitas semen post thawing. Keberhasilan jumlah dan kualitasnya cukup baik. Pakan yang
pembekuan semen kambing juga dinilai dari memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti
kemampuan spermatozoa untuk pulih kembali energi, protein, mineral dan vitamin sangat
setelah pembekuan atau disebut Recovery Rate penting untuk menunjang proses sperma-
(RR). Cara menghitung nilai RR menurut Hafez togenesis dan menghasilkan kualitas semen
(2000) adalah: RR= {(Persentase spermatozoa yang baik (Fias et al., 2010).
motil serelah thawing) x (Persentase
spermatozoa motil semen segar)-1} x 100%. Pentoxifylline dalam Pengencer Tris

Analisis Data

406
hidayati et al., 2018 Jurnal Veteriner

Tabel 1. Karakteristik semen segar kambing sapera, saanen, dan perakan etawa

Rataan±SEM
Spermiogram
Sapera Saanen PE (Ariantie 2013)

Makroskopis
Volume (mL) 0,95±0,19 1,22±0,23* 1.44±0.15
Warna Kream Kream** Kream
Konsistensi Sedang sampai kental Konsistensi** kental* Kental
pH 6,40±0,12 6,85±0,29** pH 6.60±0.15
Mikroskopis
Gerakan Masa +++ +++** +++
Motilitas (%) 75,00±1,11 77,00±4,83* 77,78±2,64
Viabilitas (%) 78,16±1,71 89,00±2,93* 84,90±4,37
MPU (%) 85,00±0,84 82,40±5,08** 77,01±3,18
Morfologi (%) 94,50±1,05 89,83±4,62* 91,38±3,05
Konsentrasi 3 545±95.015 3 620±0.41* 3 686.33±553.56
spermatozoa x 106/ ml

Keterangan: +++ (baik)= gelombang cepat dan tebal, MPU= membran plasma utuh, PE= Peranakan
Etawa. *= Kulaksiz dan Daskin (2010), **= Tambing et al. (2003).

Kuning Telur dan Kualitas Semen Beku jenis pengencer yang digunakan. Ortgies et al.
Kambing Sapera Setelah Thawing (2012) menyatakan bahwa imbuhan PTX 3,5
Stanic et al. (2002) menjelaskan bahwa mM pada spermatozoa kuda dapat
selama proses pembekuan, terjadi penurunan meningkatkan kecepatan sel bergerak dalam
kadar cAMP sebanyak tiga kali lipat diban- medium kapasitasi. Hal tersebut sejalan dengan
dingkan semen segar. Hal ini mengindikasikan Stephens et al. (2013) yang melaporkan bahwa
rendahnya aktivitas metabolisme pada imbuhan PTX pada semen kuda dalam
spermatozoa setelah pembekuan. Peran penting pengencer skim menunjukkan hasil motilitas
cAMP dalam mengatur jalur glikolisis terbaik adalah 3,5 mM.
memengaruhi pembentukan energi yang Kecepatan spermatozoa maju ke depan atau
dibutuhkan untuk pergerakan spermatozoa. disebut dengan skor individu dinilai antara 1-5
Pentoxifylline mencegah perombakan cAMP (1 sangat lambat dan 5 sangat cepat).
oleh cAMP-phosphodiesterase sehingga Spermatozoa maju setelah thawing disajikan
ketersediaan energi dapat mencukupi untuk dalam Tabel 3. Hasil penelitian menunjukkan
menunjang motilitas spermatozoa (Safarinejad, bahwa skor individu terbaik adalah 3,05 dengan
2011). konsentrasi PTX 6,5. Laporan pembekuan semen
Hasil penelitian menujukkan bahwa anjing dalam pengencer TKT konsentrasi PTX
persentase motilitas pada empat jenis pengencer 2,5 mM, 5 mM dan 7,5 mM menunjukkan
TKT yang diimbuhkan dengan PTX motilitas progresif yang sama (Milani et al.,
memberikan hasil yang berbeda pada berbagai 2010).
parameter yang diuji (Tabel 2). Motilitas Barakat et al. (2015) yang meneliti semen
spermatozoa terbaik yang diberi imbuhan PTX beku sapi FH dengan imbuhan PTX dengan
6,5 mM menunjukkan nilai rataan 51,33 yang konsentrasi 1 mM, 5 mM dan 10 mM dalam
lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan medium In Vitro Fertilization (IVF) melaporkan
konsentrasi lainnya. Kelompok kontrol (tanpa konsentrasi PTX terbaik untuk meningkatkan
imbuhan PTX) dengan PTX 3,5 mM dan 5 mM motilitas spermatozoa adalah 1 mM dan 5 mM.
tidak terdapat perbedaan (P>0,05). Hal ini Tsunoda et al. (2015) melaporkan bahwa
diduga karena PTX mampu menekan reactive imbuhan PTX 7,18 mM ke dalam pengencer
oxygen species (ROS) selama proses pembekuan susu skim tidak meningkatkan motilitas
sehingga sel spermatozoa mengurangi aktivitas spermatozoa kuda setelah thawing.
seluler. Viabilitas spermatozoa kambing sapera
Konsentrasi PTX juga dipengaruhi oleh setelah thawing menunjukkan tidak berbeda

407
Jurnal Veteriner September 2018 Vol. 19 No. 3: 404-411

Tabel 2. Kualitas semen beku kambing sapera dalam tris kuning telur yang diberi imbuhan berbagai
konsentrasi pentoxifylline (rataan±SEM).

Konsentrasi Parameter (Spermatozoa)


Pentoxifylline
Motilitas Gerakan individu Viabilitas MPU

0 mM 43,51±0,76b 2,53±0,13b 61,37±1,68 70,55±0,90


3,5 mM 42,40 ±1,4b 2,87±0,19ab 61,87±0,94 71,28±0,35
5 mM 41,59±1,09b 2,83±0,07ab 58,34±0,41 73,12±1,13
6,5 mM 51,33±0,46a 3,05±0,18a 63,32±0,70 75,63±0,89

Keterangan: Huruf berbeda yang mengikuti angka pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh
a,b,c

nyata (P<0.05).

Tabel 3. Penurunan motilitas spermatozoa kambing sapera dalam pengencer tris kuning telur
yang diberi imbuhan berbagai konsentrasi pentoxifylline/PTX

Konsentrasi Penurunan Motilitas Spermatozoa (%) Total


Pentoxifylline penurunan
SS – SP SP – SE SE- ST

0 mM 11,67±3,33a 5.83±0.83b 14,17±2,50b 31,67±2,47


3,5 mM 8,30±4,00ab 10.03±2.00a 14,27±3,00b 32,60±1,77
5 mM 8,33±3,00ab 3.34±2.00b 21,74±1,00a 33,41±5,49
6,5 mM 5,00±3,00b 4.16±2.00b 14,51±1,00b 23,67±3,31

Keterangan: Huruf berbeda yang mengikuti angka pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh
a,b,c

nyata (P<0,05). SS= Semen segar, SP= Setelah Pengenceran, SE= Setelah equilibrasi, ST=
Setelah thawing, *= Total penurunan mulai semen segar sampai setelah pembekuan.

antar perlakukan PTX (P>0,05) dengan nilai kehilangan daya pergerakan. Oleh sebab itu
viabilitas antara 61,37% dan 63,32% (Tabel 2). dengan imbuhan antioksidan PTX dapat
Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Esteves meningkatkan level cAMP intraseluler sehingga
et al. (2007) bahwa imbuhan PTX 5 mM tidak aktivtas seluler dikurangi. Penelitian ini sejalan
memengaruhi viabilitas semen beku pada dengan Uysal et al. (2007) bahwa imbuhan
spermatozoa manusia. antioksidan dapat melindungi keutuhan
Imbuhan PTX dalam berbagai konsentrasi membran plasma sel spermatozoa selama proses
dalam pengencer tidak memberikan efek yang pembekuan.
signifikan terhadap keutuhan membran plasma
setelah thawing. Adapun nilai MPU yang Penurunan Motilitas Spermatozoa
dihasilkan pada penelitian ini adalah antara Kambing Sapera Selama Proses
70,55 dan 75,63. Selama proses pembekuan Pembekuan
membran plasma mengalami kerusakan baik Secara umum persentase kerusakan akibat
pada bagian ekor maupun bagian kepala proses pembekuan antara 24-64% (Ozkavukcu
spermatozoa. Jika kerusakan spermatozoa et al., 2008). Kerusakan spermatozoa pada
terjadi pada bagian kepala maka enzim-enzim berbagai ternak, sangat bergantung pada
yang terdapat pada akrosom hilang dan kemampuan spermatozoa bertahan terhadap
menyebabkan kehilangan kemampuan untuk proses pembekuan (freezability).
melakukan fertilisasi. Kerusakan jika terjadi Pembekuan semen kambing sapera pada
pada bagian ekor maka enzim aspartat penelitian ini mulai dari semen segar, setelah
aminotransferase yang terdapat pada bagian pengenceran, setelah equilibrasi dan setelah
midpiece yang berfungsi untuk merombak ATP thawing mengalami penurunan yang berbeda
hingga menjadi AMP, hilang dan spermatozoa antarperlakuan. Total penurunan mulai dari

408
hidayati et al., 2018 Jurnal Veteriner

Tabel 4. Recovery rate spermatozoa kambing sapera dalam pengencer Tris Kuning telur yang
diberi imbuhan berbagai konsentrasi PTX

Konsentrasi Pentoxifylline (PTX)


Motilitas (%)
0 mM 3,5 mM 5 mM 6,5 mM

Semen segar 75,00±1,11 75,00±1,11 75,00±1,11 75,00±1,11


Setelah thawing 43,33±0,76b 42,40 ±1,44b 41,59±1,09b 51,33±0,46a
Recovery Rate 58,83±3,83b 56,59±2,07b 55,71±1,04b 65,29±2,10a

Keterangan: Huruf berbeda yang mengikuti angka pada baris yang sama menunjukkan pengaruh
a,b

nyata (P<0.05).

semen segar sampai setelah thawing antara meningkatkan aktivitas mitokondria sehingga
23,67 sampai dengan 33,41%. Penurunan pembentukan ATP dan ADP lebih baik dan
motilitas paling rendah ditunjukkan oleh menghasilkan motilitas yang lebih tinggi.
spermatozoa dalam pengencer TKT dengan Antioksidan PTX juga dapat menangkal radikal
imbuhan 6,5 mM PTX (Tabel 3). Hal tersebut bebas (Pozor et al., 2011). Adanya PTX dapat
kemungkinan karena imbuhan PTX mampu mengurangi radikal bebas, sehingga skor
melindungi membran sel sehingga fibril-fibril kecepatan sel bergerak lebih baik. Motilitas dan
pada bagian tengah ekor spermatozoa tetap gerakan individu pada penelitian ini sejalan
seimbang. dengan laporan Gradil dan Ball (2000) yang
Keberhasilan pembekuan semen selain melaporkan hasil yang serupa bahwa imbuhan
dapat dilihat dari kualitas spermatozoa kambing PTX 3,5 atau 7,0 dapat meningkatkan motilitas
setelah thawing, dapat juga dilihat dari spermatozoa dan skor individu spermatozoa
persentase motilitas spermatoza sebelum dan ternak kuda.
sesudah dibekukan. Nilai RR merupakan nilai
spermatozoa yang berhasil pulih setelah proses
pembekuan. Semakin tinggi nilai RR maka SIMPULAN
semakin banyak spermatozoa yang pulih setelah
dibekukan. Nilai RR pada spermatozoa dalam Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
pengencer TKT dengan PTX 6,5 lebih tinggi disimpulkan bahwa konsentrasi 6,5 mM PTX
(P<0,05) dibanding dengan spermatozoa dalam dalam pengencer TKT lebih baik dalam
pengencer lainnya dan tidak terdapat perbedaan meningkatkan motilitas dan gerakan individu
nilai RR antara kontrol dengan PTX 3,5 mM spermatozoa kambing sapera. Imbuhan PTX
dan PTX 5 mM. pada berbagai konsentrasi tidak berpengaruh
Imbuhan PTX dalam pengencer TKT terhadap viabilitas dan membran plasma utuh.
menunjukkan hasil terbaik hanya pada
konsentrasi 6,5 mM, pada konsentrasi lain tidak
terlihat peningkatan motilitas dan skor individu SARAN
spermatozoa. Konsentrasi 6,5 mM adalah
konsentrasi optimal untuk semen kambing Perlu dilakukan pengujian fertilitas untuk
sapera dalam pengencer TKT. Konsentrasi PTX melihat kemampuan fertilisasi dari semen beku
pada semen kambing lain dan menggunakan yang diberi imbuhan PTX.
pengencer lain masih perlu diteliti. Antioksidan
PTX merupakan salah satu senyawa 2
methylxantines yang dapat menghambat DAFTAR PUSTAKA
aktifitas phosphodiestrase, sehingga
meningkatkan level cAMP intraseluler pada ekor Ariantie OS, Yusuf TL, Arifiantini RI. 2013.
spermatozoa (Stephens et al., 2013). Ekor Pengaruh krioprotektan gliserol dan
spermatozoa mengandung mitokondria pada dimethilformamida dalam pembekuan
bagian midpiece (Garner dan Hafez, 2000) semen kambing peranakan etawah
merupakan penghasil energi untuk pergerakan menggunakan pengencer tris modifikasi.
spermatozoa. Meningkatnya cAMP otomatis Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 18: 239-

409
Jurnal Veteriner September 2018 Vol. 19 No. 3: 404-411

250. 442.
Arifiantini RI. 2012. Teknik Koleksi dan Kulaksiz R, Daskin A. 2010. In vitro evaluation
Evaluasi Semen pada Hewan. Bogor. IPB of Saanen buck semen frozen in different
Press. extenders supplemented with various
antioxidants. Ankara Üniv Vet Fak Derg 57:
Barakat IAH, Danfour MA, Galewan FAM,
151-156.
Dkhil MA. 2015. Effect of Various
Concentrations of Caffeine, Pentoxifylline, Milani C, Fontbonne A, Sellem E. 2010. Effect
and Kallikrein on Hyperactivation of Frozen of post-thaw dilution with caffeine,
Bovine Semen. Biomed 1: 1-7. pentoxifylline, 2-deoxyadenosine and
prostatic fluid on motility of frozen-thawed
Dethan AA, Kustono, Hartadi H. 2010. Kualitas
dog semen. Theriogenology 74: 153-164.
dan kuantitas sperma kambing Bligon
jantan yang diberi pakan rumput gajah Noori S. 2012. An Overview of Oxidative Stress
dengan suplementasi tepung darah. Bulletin and Antioxidant Defensive System. J
Peternakan 34: 145-153. Clinical & Cellular Immunol 1(8): 1-9
Emrecan B, Tulukoglu E, Bozok S, Kestelli M, Ortgies F, Klewitz J, Gorgens A, Martinsson G,
Onem G, Kupelioglu A, Yagdi S, Gurbuz A. Sieme H. 2012. Effect of procaine,
2006. Effects of iloprost and pentoxifylline pentoxifylline and trolox on capacitation and
on renal Ischemia-reperfusion in rabbit hyperactivationof stallion spermatozoa.
model. European J Med Res 11: 295-299. Andrology 44: 8-130.
Esteves SC, Spaine DM, Cedenho AP. 2007. Ozkavukcu S, Erdemli E, Isik A, Oztuna D,
Effects of pentoxifylline treatment before Karahuseyinoglu S. 2008. Effects of
freezing on motility, viability and acrosome cryopreservation on sperm parameters and
status of poor quality human spermatozoa ultrastructural morphology of human
cryopreserved by the liquid nitrogen vapor spermatozoa. J Assist Reprod Genet 25: 403-
method. Brazilian J Med Biol 40: 985-992. 411.
Fias M, Usmani RH, Abdullah M, Ahmad T. Pozor MA, Muehlhaus J, King A, Macpherson
2010. Evaluation of semen quality of ML, Troedsson MH, Bailey CS. 2011. Effect
Holstein Friesian and Jersey bulls of pentoxifylline treatment on testicular
maintained under subtropical environment. perfusion and semen quality in Miniature
Pakistan Vet J 30: 75-78. horse stallions. Theriogenology 76: 1027-
1035.
Fonseca JF, Tores CAA, Maffi Li VV, Borges
AM, Santos ADF, Rodrigues MT, Oliveira Praharani L, Adiati U, Budiarsana IGM. 2013.
RFM. 2005. The hypoosmotic swelling test Penampilan pertumbuhan anak kambing
in fresh goat spermatozoa. Anim Reprod Sci f-1 anglo nubian peranakan etawah, f-2
2: 139-144. sapera, dan peranakan etawah. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan
Garner DL, Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and
Veteriner. Hlm. 301-309.
seminal plasma. In: Hafez B, Hafez ESE.
2000. Reproduction in Farm Animals. 7th Safarinejad MR. 2011. Effect of pentoxifylline on
ed. Philadelphia (US). Lippincott Williams semen parameters, reproductive hormones,
and Wilkins. Hlm. 96-109. and seminal plasma antioxidant capacity in
men with idiopathic infertility: a randomized
Gradil CM, Ball BA. 2000. The use of
double-blind placebo-controlled study. Int
pentoxifylline to improve motility of
Urol Nephrol 43: 315-328.
cryopreserved equine spermatozoa.
Theriogenology 54: 1041-1047. Stanic P, Sonicki Z, Suchanek E. 2002. Effect of
pentoxifylline on motility and membrane
Hafez ESE. 2000. Preservation and
integrity of cryopreserved human
cryopreservation of gametes and embryo.
spermatozoa. Int J Androl 25: 186-190.
In: Hafez B, Hafez ESE. Reproduction in
Farm Animals. 7th ed. Philadelphia (US). Stephens TD, Ryan M, Julia L, Lulu C, Anne C.
Lippincott Williams and Wilkins. Hlm. 431-

410
hidayati et al., 2018 Jurnal Veteriner

Carrington, Cheryl A, Rebecca K. 2013. pentoxifylline to skim milk-based extender


Effects of pentoxifylline, caffeine, and on frozen-thawed equine sperm. JEVS 8: 1-
taurine on post-thaw motility and longevity 28.
of equine frozen semen. Equine Vet Sci 33:
Uysal O, Bucak MN, Yavas I, Varish O. 2007.
615-621.
Effect of various antioxidants on the quality
Tambing SN, Sutama IK, Arifiantini RI. 2003. of frozen-thawed bull semen. J Anim Vet
Efektivitas berbagai konsentrasi laktosa Adv 12: 1362-1366.
dalam pengencer Tris terhadap viabilitas
Waluyo TS. 2006. Pengaruh penggunaan prolin
semen cair kambing Saanen. Jurnal Ilmu
dalam pengencer susu skim pada
Ternak dan Veteriner 8: 84-90.
spermatozoa beku terhadap kualitas
Tsunoda RH, Arruda RP, Recalde ECS, Oliveira spermatozoa domba priangan. Anim Prod.
BMM, Rodriguez SAF, Alves MBR, Lanconi, 8(1): 22-27.
Nichi M, Celeghini ECC. 2015. Addition of

411

Anda mungkin juga menyukai