The Effect of Addition Masamix KWS with Different Doses on Feed to Layer Performances
ABSTRACT
This research was conducted in Juli-Agustus 2016 at layer farm in Sumber Sari, Taman Sari
Village of Gedong Tataan District, Pesawaran Regency and Laboratory of Nutrition and Food Livestock,
Animal Husbandry Departmen, Faculty of Agriculture, University of Lampung. This research aims to
study 1) the effect of using feed additive on feed for performances; 2) optimum doses of feed additive in
feed layer. This research used Completely Randomized Design with 4 treatments added feed additive
with a dose of (0; 0,15; 0,25; and 0,35%), 5 replications, there were 20 experiment unit and each unit
consists of 1 chicken. Material used in this research was 20 chickens strain of isa brown the age 48
weeks. The conclude that addition of feed additive with a doses of 0; 0,15; 0,25; 0,35% on feed influence
insignificantly (P>0.05) to the performances (feed consumption, feed convertion, egg weight, hen-day,
and income over feed cost (IOFC)) layer and not found optimum doses.
26
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Gedong ketelitian 0,001 g, termohigrometer, dan alat
Tataan, Pesawaran serta Laboratorium Nutrisi hitung.
dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Tabel 2. Kandungan nutrien masamix kws
Ayam yang digunakan pada penelitian Bahan Jumlah
ini sebanyak 20 ekor ayam ras petelur strain (Dalam
isa brown yang diperoleh dari PT. Charoen 1Ton)
Phokpand, ayam petelur fase kedua berumur 48 Vitamin A (IU) 5.000.000
minggu dengan rata-rata bobot tubuh 1,85±0,05 Vitamin D3 (IU) 1.000.000
kg (koefisien keragaman: 2,95%). Vitamin E (IU) 7.500
Komposisi ransum yang digunakan Vitamin K (mg) 1.530
(ransum kontrol) pada penelitian ini yaitu Vitamin B1 (mg) 800
jagung 55,5%, dedak 6,0%, bungkil kedelai Vitamin B2 (mg) 3.000
24,4%, meat bone meal 7,6%, dan grit 6,5%. Vitamin B6 (mg) 800
Kandungan nutrien ransum disajikan pada Vitamin B12 (mg) 10.000
Tabel 1. Vitamin C (mg) 5.000
Menurut Standar Nasional Indonesia Ca-d-Panthothenate (mg) 5.000
(SNI) 01-3929-2006, standar ransum ayam Niacin (mg) 7.530
petelur harus mengandung kadar air maksimal Asam Folat (mg) 140
14%, protein kasar minimal 16%, lemak kasar Choline chloride (mg) 100.000
maksimal 7%, serat kasar maksimal 7%, abu DL –Methionine (mg) 100.000
maksimal 14%, kalsium 3,25--4,25%, fosfor Copper (mg) 2.200
0,60--1,00%, dan energi metabolis minimal Cobalt (mg) 240
2.650 kkal/kg. Ferros (mg) 23.400
Iodium (mg) 1.200
Tabel 1. Kandungan nutrien ransum perlakuan Mangan (mg) 40.800
hasil analisis. Zinc (mg) 30.000
Ransum Sumber : PT. Mensana Aneka Satwa
Nutrien
P0 P1 P2 P3
Metode
KA (%)** 12,48 11,91 11,58 10,74 Penelitian ini menggunakan Rancangan
PK (%) ** 17,50 17,50 17,50 17,50 Acak lengkap dengan 4 perlakuan (ransum
SK (%) ** 7,90 7,90 7,90 7,90 kontrol (0% feed aditif); ransum kontrol + 0,15;
SK (%) ** 6,80 6,80 6,80 6,80 0,25 ; dan 0,35% feed aditif ) dan 5 ulangan,
Abu(%) ** 10,01 11,82 10,84 11,35 sehingga tedapat 20 satuan percobaan dan
Ca (%) * 2,17 2,21 1,92 1,20 setiap satuan percobaan terdiri atas 1 ekor
ayam. Ayam-ayam tersebut berbobot badan
P (%) * 0,72 0,73 0,74 0,75
1,8--1,9 kg (koefisien keragaman: 2,95%).
Keterangan : Setiap ayam dimasukkan ke dalam kandang
*) Hasil analisis Laboratorium Analisis individu secara acak. Data yang diperoleh
Politeknik Negeri Lampung, 2016. dianalisis menggunakan analisis ragam
**) Hasil analisis proksimat Laboratorium (Analysis of Variance/ANOVA), jika berdeda
Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas nyata akan di uji lanjut polinomial ortogonal
Lampung, 2016. pada taraf 5% ( Steel dan Torrie, 1991).
Prosedur penelitian yaitu membersihkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan dan fumigasi kandang yang digunakan
nutrien ransum perlakuan telah memenuhi menggunakan desinfektan; memilih 20 ekor
kebutuhan ayam petelur, kecuali kandungan ayam secara acak yang selanjutnya ditimbang
kalsium ransum kurang dari standar SNI, yaitu untuk mendapatkan bobot tubuh ayam serta
berkisar antara 1,20--2,21% memberikan kode pada masing-masing ayam
Feed aditif yang digunakan adalah sesuai pengacakan; pemberian makan sebanyak
masamix kws dengan kandungan nutrien yang 115 g/ekor/hari sesuai jadwal serta minum
disajikan pada Tabel 2. secara adlibitum; dan melakukan pengumpulan
Peralatan yang digunakan dalam data.
penelitian ini adalah kandang baterai Peubah yang diamati yaitu konsumsi
berukuran 35x35 cm2, egg tray, timbangan ransum, Hen-day (%), Bobot telur , Konversi
elektrik merk Bayco kapasitas 210 g dengan ransum, dan Income over feed cost (IOFC).
27
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
28
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
hasil metabolisme nutrien dari ransum Menurut Burhan (2013), pada kondisi
menghasilkan persentase hen-day relatif sama. normal, ayam tidak membutuhkan vitamin C,
Persentase hen-day selama penelitian hal ini karena ayam dapat mensintesis vitamin
masih tinggi (97,85--99,28%) pada umur 48-- C dalam tubuhnya. Sintesis vitamin C ini dapat
52 minggu. Menurut Isa brown management terjadi karena dalam ginjal ayam terdapat
guide (2015), persentase hen-day ayam strain enzim yang dibutuhkan dalam pembentukan
isa brown yaitu 89--90% pada umur produksi vitamin C yaitu NADPH, L-glunolakton, dan
48--52 minggu. D-glukuronolakton, namun hasil yang
Feed aditif yang digunakan (Tabel 2) diperoleh dalam jumlah yang sedikit, sehingga
memiliki indikasi dapat meningkatkan produksi biasanya dalam ransum ditambahkan vitamin
telur dan memperpanjang masa produksi telur, C. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, defisiensi
meningkatkan kualitas telur, meningkatkan vitamin C pada ayam tidak terjadi, namun
daya tahan tubuh dan meningkatkan vitamin C bermanfaat dalam situasi ayam yang
reproduksi, mencegah kekurangan vitamin, stres karena panas atau kondisi lainnya. Suhu
mineral dan asam amino, serta memperbaiki yang nyaman bagi ayam petelur yang berumur
mutu ransum dan konversi. Kandungan > 225hari (>32 minggu) yaitu 25--23oC dan
multivitamin yang terkandung di dalamnya kelembaban udara 55--65%.
seperti vitamin B dibutuhkan agar penyerapan
nutrisi menjadi efisien. Bersama dengan Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Telur
vitamin A, vitamin B sangat penting untuk Rata-rata bobot telur selama penelitian
membantu ayam dalam aktivitas yaitu antara 60,43--65,32g yang disajikan pada
metabolismenya dan untuk mempertahankan (Tabel 3). Hasil analisis ragam menunjukkan
serta meningkatkan kemampuan bertelur. bahwa perlakuan penambahan dosis feed aditif
Demikian juga vitamin C dan E yang sama- dengan dosis 0; 0,15; 0,25 dan 0,35 % dalam
sama dapat meningkatkan ketahanan ayam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
terhadap stres dan membantu mempertahankan terhadap bobot telur ayam.
kesehatan ayam (Burhan, 2013). Hasil Bobot telur yang tidak berbeda nyata
penelitian tentang penambahan vitamin A atau diduga disebabkan oleh konsumsi ransum yang
E maupun kombinasinya terhadap produksi tidak berbeda. Konsumsi ransum yang tidak
telur harian menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda menyebabkan nutrien yang diterima
nyata terhadap produksi telur harian (Sihaloho oleh ayam seperti protein, asam amino,
dkk., 2012). vitamin, mineral dan yang lainnya relatif sama
Hasil yang cenderung tidak sehingga menghasilkan telur dengan bobot
meningkatkan produksi harian (hen-day) yang relatif sama.
disebabkan adanya ayam yang tidak bertelur Keseimbangan makanan merupakan
yang dapat disebabkan oleh faktor masa salah satu faktor terpenting yang dapat
istirahat bertelur (clutch) ayam dalam satu memengaruhi bobot telur. Menurut Anggorodi
periode bertelur. Sehingga memengaruhi (1994), besarnya telur dipengaruhi oleh
produksi harian (hen-day) pada saat penelitian. beberapa faktor termasuk sifat genetik, tingkat
Penyerapan nutrisi yang efisien dewasa kelamin, umur, obat-obatan, dan
berakibat pada suplai nutrisi untuk makanan sehari-hari. Faktor makanan
pertumbuhan dan produksi juga akan terpenting yang diketahui memengaruhi besar
meningkat. Adanya vitamin C dan E yang telur adalah protein dan asam amino yang
berperan dalam meningkatkan daya tahan ayam cukup dalam ransum. Pada feed aditif yang
terhadap stres dan penyakit membuat ayam ditambahkan ke dalam ransum memiliki
tidak mudah sakit. Hal ini menyebabkan kandungan asam amino yang cukup tinggi
proses metabolisme serta fungsi organ-organ sehingga dapat memengaruhi metabolisme dan
reproduksi akan berjalan dengan baik, sehingga juga meningkatkan kualitas ransum yang
ayam dapat mempertahankan kemampuan diberikan pada ayam.
produksinya dan dapat berproduksi lebih lama. Bobot telur pada penelitian ini
Rata-rata suhu saat penelitian yaitu cenderung lebih berat pada perlakuan yang
22,53--31,82oC dan kelembabannya yaitu 57,89 mendapat penambahan feed aditif. Hal ini
-- 93,00%. Kondisi suhu tersebut, diatas suhu terjadi karena asam amino yang ditambahkan
yang normal, sehingga vitamin C yang memiliki peranan cukup besar. Asama amino
terkandung di dalam feed aditif cukup berperan seperti DL – methionin sendiri memiliki
penting. Vitamin C berfungsi untuk kandungan sebesar 100.000 mg (4%) dalam 2,5
mempertahankan daya tahan tubuh terhadap kg feed aditif sehingga diduga sumbangannya
stres. cukup besar terutama pada tinggi dan kualitas
29
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
30
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
31
Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol. 1(1): 26-32, April 2017 Zaeni Hidayat Z.P. et. al.
32