Anda di halaman 1dari 13

JURNAL

PEMANFAATAN TEPUNG BULU AYAM YANG DIFERMENTASI


MENGGUNAKAN Bacillus sp. DARI UDANG GALAH DALAM PAKAN
BUATAN BENIH IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii, Lac)

OLEH

AGA FIFTY AISENODNI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
The Utilization of Feather Meal Fermented Using Bacillus sp. from Giant
Freshwater Prawn in diet for Silver Pompano (Trachinotus blochii,
Lac) Fingerling
Aga Fifty Aisenodni 1), Adelina 2), Indra Suharman 2)
agafifty@gmail.com
Fisheries and Marine Faculty, Riau University

ABSTRACT

The research was conducted on May to July 2017. The purpose of this
research was to know the best percentage of fermented feather meal in diet and
effect on growth of silver pompano (Trachinotus blochii, Lac) fingerling. This
study uses a completely randomized design (CRD) with one factor, five treatment
and three replications. The research used fish with initial average weight of 0,9 g.
Fish were reared in net cage of 1x1x1 m3 with the stocking density of 20 fish/net
cage. Treatments with fermented feather meal, P0 (0%), P1 (5%), P2 (10%), P3
(15%), P4 (20%). Feed protein content range between 43,94-46,33%. The result
show that fermented feather meal give significant effect (P<0,05) on growth, feed
efficiency and protein retentions. This result of this study suggest that fermented
feather meal can be used as feed material of silver pompano up to 15% from total
amount of feed.

Keyword: Bacillus sp., feather meal, fermented, fish feed, silver pompano
(Trachinotus blochii, Lac)

1. Student of the Fisheries and Marine Faculty, Riau University


2. Lecturer of the Fisheries and Marine Faculty, Riau University
Pemanfaatan Tepung Bulu Ayam Yang Difermentasi Menggunakan Bacillus
sp. dari Udang Galah dalam Pakan Buatan Benih Ikan Bawal Bintang
(Trachinotus blochii, Lac)

Aga Fifty Aisenodni 1), Adelina 2), Indra Suharman 2)


agafifty@gmail.com
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2017. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persentase penggunaan tepung bulu ayam fermentasi
yang terbaik dalam pakan dan melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan benih
ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lac). Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 3 kali
ulangan. Ikan yang digunakan pada penelitian ini memiliki bobot rata-rata 0,9 g.
Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa keramba berukura 1x1x1x m3
dengan padat tebar 20 ekor/keramba. Perlakuan dengan menggunakan tepung bulu
ayam fermentasi, P0 (0%), P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%), P4 (20%). Kandungan
protein pakan berkisar antara 43,94-46,33%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tepung bulu ayam fermentasi dapat berpengaruh nyata (P<0,05) pada
pertumbuhan, efisiensi pakan dan retensi protein. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tepung bulu ayam fermentasi dapat digunakan sebagai pakan
benih ikan bawal bintang sebanyak 15% dari total jumlah pakan.

Kata kunci : Bacillus sp., bawal bintang (Trachinotus blochii, Lac), fermentasi,
pakan buatan, tepung bulu ayam.

1. Mahasiswa Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas


Riau
2. Dosen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

PENDAHULUAN perikanan laut di Indonesia


Ikan bawal bintang (Juniyanto, 2008 dalam Arrokhman,
(Trachinotus blochii, Lac) Abdulgani dan Hidayati, 2012).
merupakan spesies budidaya Pakan komersil berkualitas
perikanan laut yang telah berbenah di baik yang diproduksi pabrik pakan
Indonesia sejak tahun 2010 (Minjoyo saat ini mempunyai harga relatif
dalam Arrokhman, Abdulgani dan mahal karena bahan- bahannya
Hidayati, 2012). Pertumbuhan yang sebagian besar impor seperti tepung
pesat dan tahan terhadap penyakit ikan dan tepung kedele. Sementara
membuat spesies ini potensial untuk dalam penyediaan pakan dibutuhkan
dikembangkan dalam rangka biaya sekitar 60-70% dari biaya
diversifikasi spesies budidaya operasional. Oleh karena itu, satu hal
yang harus dilakukan untuk dalam 15 keramba yang masin-
mengurangi biaya produksi pakan masing berukuran 1x1x1 m.
adalah membuat pakan dari bahan- Keramba kemudian dimasukkan ke
bahan limbah yang tidak bersaing dalam bak fiber bulat dengan
dengan manusia dan mudah untuk ketinggian air 75 cm. Kemudian
mendapatkannya, salah satunya untuk mengukur kecernaan pakan,
adalah tepung bulu ayam. benih ikan bawal bintang
Bulu ayam merupakan hasil (Trachinotus blochii, Lac)
samping industri pemotongan ayam dimasukkan pada wadah toples
yang cukup potensial untuk bervolume 25 L dengan kepadatan
digunakan sebagai alternatif bahan 20 ekor/wadah. Benih ikan diperoleh
baku pakan ikan. Jumlah ayam yang dari Balai Perikanan Budidaya Laut
dipotong meningkat setiap tahunnya Batam.
sehingga ketersediaan bulu ayam Pakan uji yang digunakan
akan tetap kontiniu. Kandungan berupa pakan buatan yang diramu
nutrien bulu ayam cukup baik yaitu sendiri dalam bentuk pelet dengan
protein 81%, lemak 1.2% dan abu kadar protein sekitar 43,94-46,33%.
1.3% (Zerdani et al., 2004), selain itu Komposisi yang digunakan adalah
bulu ayam mengandung mineral tepung ikan, tepung bulu ayam
kalsium 0.19%, fosfor 0.04%, kalium fermentasi, tepung kedelai, tepung
0.15% dan sodium 0.15% (Kim dan terigu, vitamin mix, mineral mix dan
Patterson, 2000). Selanjutnya, minyak ikan (Tabel 1).
Murtidjo (2001) menyatakan bahwa Metode yang digunakan pada
protein yang terkandung di dalam penelitian ini adalah metode
tepung bulu ayam sebesar 86,5 %, eksperimen dengan menggunakan
sedangkan Rebafka dan Kulshresta Rancangan Acak Lengkap (RAL)
(2012) menyebutkan sekitar 90%. satu faktor dengan 5 taraf perlakuan
Penelitian ini bertujuan untuk dan 3 kali ulangan sehingga
mengetahui persentase penggunaan diperlukan 15 unit percobaan.
tepung bulu ayam fermentasi yang Adapun perlakuannya sebagai
terbaik dalam pakan dan melihat berikut:
pengaruhnya terhadap efisiensi P0 = Pakan tanpa penggunaan
pakan dan pertumbuhan benih ikan tepung bulu ayam fermentasi
bawal bintang (Trachinotus blochii, P1= Pakan dengan tepung bulu
Lac). ayam fermentasi 5%
P2 = Pakan dengan tepung bulu
BAHAN DAN METODE ayam fermentasi 10%
Ikan uji yang digunakan P3 = Pakan dengan tepung bulu
adalah benih ikan bawal bintang ayam fermentasi 15%
(Trachinotus blochii, Lac) yang P4= Pakan dengan tepung bulu
berukuran 3-4 cm dan bobot 0,9 g ayam fermentasi 20%
sebanyak 300 ekor dimasukkan ke
Sebelum difermentasi terlebih berwarna kuning kecoklatan,
dahulu tepung bulu ayam diberi air bertekstur lembut, berbau agak
sampai lembab dan disterilisasi menyengat, dan menghasilkan uap
dengan autoclave pada suhu 141oC yang akan terlihat pada plastik
tekanan 1 atm selama 15 menit. pembungkus. Tepung bulu ayam
Setelah itu bulu ayam didinginkan hasil fermentasi kemudian
dan ditimbang masing- masing 200 dikeringkan dan dianalisis proksimat
g. Kemudian tepung bulu ayam untuk mengetahui peningkatan
ditetesi inokulum bakteri Bacillus sp. kandungan protein dan nutrien
sebanyak 12 ml/ 2 g. Bulu ayam lainnya. Hasil analisa proksimat
yang telah bercampur Bacillus sp. tepung bulu ayam sebelum dan
dimasukkan ke dalam wadah plastik, sesudah fermentasi adalah protein
ditutup rapat, dan disusun dalam meningkat dari 84,84% menjadi
inkubator. Fermentasi dilakukan 85,71%. Hasil analisa proksimat
selama 72 jam (Desi, 2002). Ciri-ciri pakan uji setiap perlakuan dapat
fermentasi yang berhasil adalah dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi Pakan


Perlakuan (% Tepung Bulu Ayam Fermentasi)
Protein
Bahan P0 (0) P1 (5) P2 (10) P3 (15) P4 (20)
Bahan
%B %P %B %P %B %P %B %P %B %P
T. Ikan 53,7 77 41,4 63 33,84 51 27,39 40 21,48 24 12,89
T. Bulu
85,7 0 0 5 4,28 10 8,57 15 12,86 20 17,14
ayam
T.
36,9 7 2,58 16 5,9 21 7,75 26 9,6 36 13,29
Kedelai
Tepung
12 10 1,2 10 1,2 12 1,44 13 1,56 14 1,68
Terigu
Vitamin
0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
mix
Mineral
0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
mix
Minyak
0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
ikan
Jumlah 100 43,94 100 45,92 100 46,23 100 46,33 100 45,06
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Nutrisi IPB
Tabel 2. Hasil Analisa Proksimat Pakan Uji Setiap Perlakuan
Perlakuan (% Karbohidrat
Kadar Kadar
Tepung Bulu Protein Lemak Serat
Air Abu BETN
Ayam) Kasar
P0 (0) 43,94 11,67 19,45 10,94 1,65 12,35
P1 (5) 45,92 11,07 16,48 11,95 2,27 12,31
P2(10) 46,23 10,00 14,81 11,46 2,04 15,46
P3 (15) 46,33 10,55 11,72 10,84 2,42 18,14
P4 (20) 45,06 12,13 8,82 7,6 3,65 22,74
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Nutrisi IPB

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah melakukan setiap 14 hari sekali diperoleh data
pemeliharaan ikan bawal bintang pertumbuhan bobot rata- rata ikan uji
(Trachinotus blochii, Lac) selama seperti pada Gambar 1.
56 hari dan melakukan sampling
6
Bobot rata-rata ikan (g)

5
P0
4
P1
3
2 P2
1 P3
0
P4
0 14 28 42 56
Pengamatan hari ke-
Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Bobot Ikan Bawal Bintang (Trachinocus
Blochii, Lac)
Pada minggu awal penelitian fermentasi dalam pakan). Hal ini
benih ikan bawal bintang masih terjadi disebabkan karena pakan P2
beradaptasi terhadap pakan uji. Pada (10% tepung bulu ayam) memiliki
Gambar 1 dapat dilihat pertambahan aroma yang disukai ikan dan
bobot tubuh ikan bawal bintang yang membuat ikan menjadi lebih nafsu
terlihat jelas pada hari ke14 sampai makan. Selanjutnya dilakukan
hari ke-56. Pertumbuhan bobot tubuh perhitungan nilai kecernaan pakan,
benih ikan bawal bintang tertinggi kecernaan protein, efisiensi pakan,
pada perlakuan P2 (10% tepung bulu retensi protein, laju pertumbuhan
ayam fermentasi dalam pakan) dan spesifik, dan kelulushidupan ikan
pertumbuhan bobot terendah terdapat kakap putih yang dapat dilihat pada
pada perlakuan P0 (0% tepung bulu Tabel 3.
ayam fermentasi dalam pakan ) dan
P4 (20% tepung bulu ayam
Tabel 3. Kecernaan Pakan, Kecernaan Protein, Efisiensi Pakan, Retensi
Protein, Laju Pertumbuhan Spesifik, Kelulushidupan (%) Ikan
Bawal Bintang Pada Setiap Perlakuan Selama Penelitia
Perlakuan Kecernaan
Kecernaan Efisiensi Retensi
(TBAF Protein LPS (%) SR (%)
Pakan (%) Pakan (%) Protein (%)
%) (%)
P0 (0) 49,24 65,69 36,37+6,08a 36,43+5,68a 2,78±0,39a 66,67+16,07
P1 (5) 46,24 67,85 43,43+8,97ab 43,35+12,86a 3,07±0,43a 63,33+11,54
P2 (10) 50,25 72,89 42,84+5,75ab 50,13+9,79a 3,34±0,12a 78,33+5,77
P3 (15) 50,25 77,63 60,94+7,41b 70,30+3,73b 3,20±0,18a 78,33+5,77
P4 (20) 34,64 63,37 51,61+10,21ab 45,43+8,88a 2,87±0,26a 70,00+18,02
Keterangan : Huruf superscript yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05).
Berdasarkan Tabel 3 dapat komposisi ini tepat untuk pakan
dilihat bahwa nilai kecernaan pakan benih ikan bawal bintang. Proses
benih ikan bawal bintang berkisar fermentasi pada tepung bulu ayam
34,64-50,25% dan nilai kecernaan menggunakan Bacillus sp. dari udang
protein berkisar 63,37-77,63%. Nilai galah mampu meningkatkan kualitas
kecernaan pakan dan kecernaan protein dan mengurangi serat kasar
protein ini menggambarkan pada tepung bulu ayam sehingga
kemampuan ikan mencerna pakan uji mampu meningkatkan kecernaan
dan juga menggambarkan kualitas pakan dan kecernaan protein pakan
pakan yang dikonsumsi oleh ikan. uji. Pada P4 (penambahan 20%
Nilai kecernaan menyatakan tepung bulu ayam fermentasi dalam
banyaknya komposisi nutrisi suatu pakan) menghasilkan nilai kecernaan
bahan maupun energi yang dapat pakan dan kecernaan protein yang
diserap dan digunakan oleh ikan terendah. Hal ini diduga bahwa ikan
(NRC, 1993 dalam Selpiana, 2013). bawal bintang hanya mampu
Nilai kecernaan pakan mencerna pakan yang diberi tepung
tertinggi pada perlakuan ini terdapat bulu ayam fermentasi dengan jumlah
pada P2 (penggunaan 10% tepung yang terbatas. Jumlah tepung bulu
bulu ayam fermentasi dalam pakan) ayam fermentasi pada pakan uji P4
dan P3 (penggunaan 15% tepung dianggap terlalu banyak dan
bulu ayam fermentasi dalam pakan), menyebabkan pakan ikan tidak
sedangkan nilai kecernaan protein memiliki aroma penambah nafsu
tertinggi pada P3 (penggunaan 15% makan ikan (atraktan).
tepung bulu ayam fermentasi dalam Semakin banyak pakan yang
pakan). Pakan uji dengan mengandung tepung bulu ayam
penambahan 10% dan 15% tepung fermentasi dikonsumsi ikan maka
bulu ayam fermentasi menghasilkan semakin banyak bakteri Bacillus sp.
tekstur pakan yang disukai ikan yang termakan. Bakteri Bacillus sp.
bawal bintang yaitu lembut dan tidak Merupakan salah satu jenis bakteri
gampang pecah dan diduga yang diyakini mampu untuk
meningkatkan daya cerna ikan. Bacillus sp. membantu proses
Menurut Fardiaz (1992) dalam pencernaan ikan. Selain itu efisiensi
Sainah, Adelina dan Heltonika pakan juga dipengaruhi oleh
(2016) menyatakan bakteri Bacillus kemampuan ikan dalam mencerna
sp. mempunyai sifat yang dapat pakan. Jumlah dan kualitas pakan
mengsekresikan enzim protease, yang diberikan kepada ikan
lipase dan amilase. berpengaruh terhadap pertumbuhan
Hasil kecernaan pakan dan ikan. Semakin tinggi nilai efisiensi
kecernaan protein yang diperoleh pakan maka respon ikan terhadap
selama penelitian sebesar 50,25% pakan tersebut semakin baik yang
dan 77,63% termasuk tinggi ditunjukkan dengan pertumbuhan
dibandingkan dengan penelitian ikan yang cepat (Hariyadi et al.,
Purba (2017) dengan menggunakan 2005 dalam Sainah, Adelina dan
Bacillus sp. dari udang windu Heltonika, 2016).
sebagai fermentor tepung bulu ayam Dari Tabel 3 terlihat nilai
dalam pakan buatan ikan bawal retensi protein berkisar 36,43%-
bintang dengan rata-rata kecernaan 70,30%. Berdasarkan uji ANAVA
pakan 23,21% dan kecernaan protein yang dilakukan, pakan P3 (15%
56,56%. tepung bulu ayam fermentasi)
Dari Tabel 3 dapat dilihat berbeda nyata dengan perlakuan
bahwa nilai efisiensi pakan berkisar lainnya dan merupakan perlakuan
36,37-60,94%. Berdasarkan Uji terbaik. Ini berarti protein yang
ANAVA, nilai efisiensi pakan P3 tersimpan dalam tubuh ikan P3 lebih
berpengaruh nyata dengan perlakuan tinggi dibandingkan perlakuan
lainnya. Pemberian pakan percobaan lainnya. Hal ini disebabkan pakan
yang mengandung 15% tepung bulu P3 merupakan pakan yang memiliki
ayam fermentasi menunjukkan nilai efisiensi dan kecernaan pakan
efisiensi pakan lebih baik yang paling baik. Dengan demikian,
dibandingkan perlakuan lainnya. Hal protein yang diberikan melalui pakan
ini diduga karena benih ikan bawal dapat disimpan menjadi protein
bintang dapat memanfaatkan dan tubuh dalam jumlah yang besar.
mencerna pakan yang diberi dengan Nilai retensi protein pakan juga
baik. Hal ini sesuai dengan NRC ditentukan oleh sumber protein yang
(1993) bahwa efisiensi pakan digunakan dalam pakan yang sangat
berhubungan erat dengan kesukaan erat kaitannya dengan kualitas
ikan akan pakan yang diberikan, protein yang ditentukan oleh
komposisi pakan uji 15% tepung komposisi asam amino dan
bulu ayam fermentasi yang paling kebutuhan ikan akan asam amino
disukai ikan. Pakan yang tersebut (Webster dan Lim, 2002).
menggunakan tepung bulu ayam Tingginya nilai retensi protein
fermentasi terdapat bakteri Bacillus tersebut dipengaruhi oleh
sp. didalamnya yang mana bakteri penggunaan tepung bulu ayam yang
difermentasi. Proses fermentasi bulu ayam dalam pakan membantu
dengan menggunakan Bacillus sp. ikan mencerna pakan dengan baik
yang mengandung enzim keratinase sehingga ikan mampu memanfaatkan
menyebabkan protein pakan berubah pakan dengan baik untuk
menjadi struktur yang lebih meningkatkan bobot tubuhnya dan
sederhana, mudah dimanfaatkan dan mempercepat pertumbuhan ikan.
diproses tubuh ikan menjadi protein Laju pertumbuhan spesifik P2
tubuh. sebesar 3,34% tergolong tinggi jika
Laju pertumbuhan spesifik dibandingkan penelitian Alghifari
bawal bintang (Trachinocus blochii, (2017) dengan laju penelitian
Lac) yang dipelihara selama spesifik ikan kakap putih (Lates
penelitian berkisar 2,78-3,34 %. Laju calcalifer, Bloch) sebesar 2,34%
pertumbuhan spesifik tertinggi dengan pemberian pakan yang sama.
terdapat pada perlakuan P2 (10% Tingkat kelulushidupan ikan
tepung bulu ayam fermentasi dalam berkisar 63,33 - 78,33%.
pakan) sebesar 3,34% dan yang Kelulushidupan ikan tertinggi
terendah terdapat pada P0 (0% terdapat pada P3 (15 % tepung bulu
tepung bulu ayam fermentasi dalam ayam fermentasi) yaitu 78,33% dan
pakan) yaitu 2,78%. Berdasarkan yang terendah terdapat pada P1 (5%
analisa variansi (ANAVA) tepung bulu ayam fermentasi) yaitu
penggunaan tepung bulu ayam 63,33%. Berdasarkan analisa
fermentasi yang digunakan dalam variansi (ANAVA) penggunaan
pakan tidak berpengaruh nyata tepung bulu ayam fermentasi yang
terhadap pertumbuhan spesifik digunakan dalam pakan tidak
(P>0,05). Hal ini terjadi karena berpengaruh nyata terhadap
pemberian pakan uji selama pertumbuhan spesifik (P>0,05).
penelitian, yaitu ad statiation dimana Mortalitas ikan selama
ikan selalu kenyang dan sesuai pemeliharaan disebabkan karena ikan
dengan sifat ikan bawal bintang bawal bintang (Trachinocus blochii,
tergolong rakus. Perlakuan P2 (10% Lac) mengalami stress. Ikan stress
tepung bulu ayam fermentasi dalam karena kegiatan penyiponan yang
pakan) menghasilkan laju dilakukan selama pemeliharaan.
pertumbuhan spesifik yang tertinggi. Selain dari itu mortalitas juga
Hal ini disebabkan tingkat dipengaruhi oleh kemampuan ikan
penggunaan tepung bulu ayam beradaptasi terhadap lingkungan,
fermentasi dalam pakan cukup dimana kemampuan ikan dalam
optimal untuk meningkatkan beradaptasi dengan lingkungan tidak
efisiensi pakan dan retensi protein sama. Tingkat kelulushidupan ikan
sehingga berpengaruh terhadap laju selama pemeliharaan tergolong baik,
pertumbuhan spesifik ikan bawal hal ini dinyatakan oleh Husen
bintang. Bakteri Bacillus sp. yang (1985) dalam Kusnandar (2009)
digunakan pada proses fermentasi bahwa tingkat kelangsungan ≥ 50%
tergolong baik, kelangsungan hidup dan kualitas air yang cukup
30-50% sedang dan kurang dari 30% mendukung pertumbuhan.
tidak baik. Menurut Fatimah (1992) Pada penelitian ini parameter
dalam Murjani (2011) bahwa kualitas air yang diukur adalah suhu,
kelangsungan hidup ikan sangat derajat keasaman (pH), salinitas,
amoniak (NH) dan oksigen terlarut
bergantung pada daya adaptasi ikan
(DO). Data hasil pengukuran dilihat
terhadap makanan dan lingkungan, pada Tabel 4.
status kesehatan ikan, padat tebar,

Tabel 4. Parameter Kualitas Air Pada Pemeliharaan Ikan Bawal Bintang


(Trachinocus blochii, Lac)
Parameter Nilai Pengamatan Standar Nasional Indonesia
o
Suhu ( C) 29,4 28-32
pH 7,89 7,5-8,5
Salinitas (ppt) 28 minimal 28
Oksigen terlarut (ppm) 6,3 minimal 5
Amoniak (NH3) (ppm) 0,06 maksimal 1
pada penelitian masih tergolong
Suhu air yang didapat selama layak yaitu 6,3 mg/l, hal ini sesuai
penelitian adalah 29,4oc. Suhu air dengan standar nasional Indonesia
pada penelitian yang dilakukan yaitu > 5 ppm. Sitta dan hermawan
masih pada standar nasional (2011) menyatakan bahwa
Indonesia, yang berarti suhu air pada konsentrasi dan ketersediaan DO
penelitian ini tergolong bagus. Suhu dalam air sangat dibutuhkan ikan.
air mempengaruhi proses fisiologis Nilai salinitas yang diperoleh selama
ikan meliputi pernafasan dan penelitian adalah 28 ppt. Hal ini
metabolisme. Apabila suhu air sesuai dengan standar nasional
meningkat maka laju metabolisme Indonesia yaitu > 28 ppt. Fluktuasi
juga akan meningkat yang akan salinitas dapat mempengaruhi
meningkatkan konsumsi dan pertumbuhan dan nafsu makan ikan.
pertumbuhan ikan (Haetami dan Adapun salinitas yang ideal untuk
Sukaya, 2005). Selanjutnya, Kordi budidaya ikan bawal bintang yaitu
(2010) mengatakan bahwa suhu yang 28-32 ppt (Sitta dan Hermawan,
cocok untuk kegiatan budidaya biota 2011).
air yaitu antara 23-32oC. Treatment air pada
Derajat keasaman (pH) yang pemeliharaan ikan Bawal Bintang
didapat selama penelitian yaitu 7,89. (Trachinocus blochii) yaitu
Nilai pH ini masih pada kisaran menggunakan sistem resirkulasi
optimum dimana hal ini merujuk sehingga kualitas air berdasarkan
pada standar nasional Indonesia yaitu Tabel 4 tergolong baik karena
kisaran 7,5-8,5 dan baik bagi memenuhi Standar Nasional
pertumbuhan dan kehidupan ikan. Indonesia (SNI) untuk pemeliharaan
Nilai Oksigen terlarut yang didapat
benih ikan Bawal Bintang bahan yang digunakan dan rincian
(Trachinocus blochii, Lac). biaya. Data rincian biaya pembuatan
Adapun analisa biaya pakan pakan setiap perlakuan dapat dilihat
uji pada setiap perlakuan dapat pada Tabel 5.
dihitung berdasarkan komposisi

Tabel 5. Rincian Pembuatan Pakan


Perlakuan (% tepung bulu ayam) Biaya (Rp.)
P0 (0) 9130
P1 (5) 8045
P2 (10) 7210
P3 (15) 6430
P4 (20) 5200
Pada Tabel 5 dapat dilihat tepung bulu ayam fermentasi lebih
bahwa biaya termurah pembuatan menguntungkan dari pada perlakuan
pakan terdapat pada perlakuan P4 lainnya, karena biaya yang
(20% Tepung Bulu Ayam dikeluarkan untuk membuat 1 kg
Fermentasi dalam Pakan) yaitu Rp. pakan paling murah. Namun jika
5200,-/kg, hal ini disebabkan pada dilihat dari segi pemanfaatan untuk
perlakuan P4 lebih banyak pertumbuhan, pakan yang
menggunakan tepung bulu ayam dan menggunakan 15% tepung bulu
harganya relative murah dari pada ayam fermentasi (P3) lebih baik
perlakuan lainnya. Secara ekonomis dibandingkan dengan P4 karena
perlakuan yang memanfaatkan 20% mampu mempercepat pertumbuhan
ikan.

KESIMPULAN DAN SARAN tepung bulu ayam fermentasi dalam


Berdasarkan data hasil pakan sebesar 15% dapat
penelitian dan analisis yang telah dimanfaatkan sebagai bahan pakan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengganti tepung ikan.
tepung bulu ayam fermentasi dapat Penulis menyarankan adanya
digunakan untuk menggantikan penelitian lanjutan dengan
tepung ikan pada pakan benih ikan penambahan bahan perekat atau
bawal bintang (Trachinocus blochii, binder pada bahan pembuatan pelet.
Lac). Perlakuan terbaik yaitu P3 Penambahan perekat ditambahkan
(15% penggunaan tepung bulu ayam agar pakan uji bertahan lebih lama di
fermentasi dalam pakan buatan) yang dalam air.
menghasilkan kecernaan pakan
50,25%, kecernaan protein 77,63%, DAFTAR PUSTAKA
efisiensi pakan 58,56%, retensi
protein 70,30%, laju pertumbuhan Alghifari, M.F., Adelina dan N.
spesifik 3,20% dan kelulushidupan Aryani. 2017. Pemanfaatan
78,33%. Hal ini berarti penggunaan Tepung Bulu Ayam
Fermentasi Menggunakan
Bacillus sp. Dari Udang Kim, W. K and Patterson, P. H.,
Galah (Macrobranchium 2000. Nutritional Value of
rosenbergii) Pada Pakan Enzyme- or Sodium
Hydroxide-Treated Feathers
Buatan Benih Ikan Kakap
from Dead Hens. Poultry
Putih (Lates calcalifer, Science 79:528-534
Bloch). Jurnal Online
Kordi, H. G. M. 2010. Budidaya
Mahasiswa. 1-14 hal.
Bawal Air Tawar di Kolam
Arrokhman, S., N. Abdulgani dan D. Terpal. Andi. Yogyakarta.
Hidayati. 2012. Survival 102 hlm.
Rate Ikan Bawal Bintang Murtidjo, B. A. 2001. Pedoman
(Trachinotus blochii, Lac) Meramu Pakan Ikan. PT
dalam Media Pemeliharaan Kanisius. Yogyakarta. 128
Menggunakan Rekayasa hal.
Salinitas. Jurnal Sains dan
Seni ITS. 1 (1) : 32-35. NRC. 1993. Nutritional Requirement of
Desi, M. 2002. Aktivitas Keratinase Warmwater Fishes. National
Bacillus licheniformis dalam Academic of Science.
Memecah Keratin Bulu Washington, D. C. 248 p.
Ayam. Skripsi. Fakuktas Purba, R.U., Adelina dan I. Suharman.
Matematika dan Ilmu 2017. The Utilization of
Pengetahuan Alam. Institut Feather Meal Fermented
Pertanian Bogor. Bogor. Using Bacillus sp. from Tiger
Shrimp (Penaeus monodon)
Haetami, K., dan S. Sukaya. 2005. for Fish Feed of Silver
Evaluasi Kecernaan Tepung Pompano (Trachinotus
Azola Dalam Ransum Ikan blochii, Lac) Fingerling.
Bawal Air Tawar Jurnal Online Mahasiswa. 1-9
(Colossoma macropomum, hal.
CUVIER 1818). Jurnal
Bionatura. Vol 7, No 3, Rebafka, F. dan Kulshrestha, A.
November 2005: 225-233. 2012. Adding value to
Fakultas Pertanian. feathermeal.www.Ge-
Universitas Padjajaran. oro.de/templates/imagines/n
Jatinangor. ews/48.pdf. Diakses pada 29
Januari 2017.
Haryanto. P, Pinandoy dan W.A.
Restiana. 2014. Pengaruh Sainah. Adelina dan B. Heltonika.
Dosis Pemberian Pakan 2016. Penambahan Bakteri
Buatan yang Berbeda Probiotik (Bacillus Sp)
terhadap Pertumbuhan Isolasi Dari Giant River
Juvenil Kerapu Macan Frawn (Macrobrachium
(Epinephelus fuscoguttatus). Rosenbergii, De Man) Di
Journal of Aquaculture Pakan Buatan Untuk
Management and Meningkatkan Pertumbuhan
Technology. 3 (4): 58-66. Ikan Baung (Hemibagrus
nemurus). Jurnal Berkala
Perikanan Terubuk. 44(2):
36-50 hal.
Selpiana, L. Santoso dan B. Putri. 2013.
Kajian tingkat kecernaan
pakan buatan yang berbasis
tepung ikan rucah pada ikan
nila merah (Oreochromis
niloticus). Jurnal Rekayasa
dan Teknologi Budidaya
Perairan. 1(2):101-108.
Sitta, A., Hermawan, T. 2011.
Penambahan Vitamin dan
Enrichment pada Pakan
Hidup untuk Mengatasi
Abnormalitas Benih Bawal
Bintang (Trachinotus
blochii, Lac). Balai
Budidaya Laut Batam.
Direktorat Perikanan
Budidaya. Departemen
Kelautan dan Perikanan. 47
hal.
Zerdani, I., M. Faid and A. Malki.
2004. Feather
wastesdigestion by new
isolate strains Bacillus sp. In
Marocco. African Journal
Biotech. 3(1): 67 – 70.

Anda mungkin juga menyukai