Anda di halaman 1dari 14

Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D.

P/Barakuda 45 4 (2), 101-114


e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022

PEMANFAATAN TEPUNG RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii TERFERMENTASI


PADA PAKAN BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Utilization of Fermented Eucheuma cottonii Flour in Feed for Cultivation of Tilapia (Oreochromis niloticus)

Fadlatul Anami1), Salnida Yuniarti Lumbessy1*), Dewi Putri Lestari1)


1
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Jl. Pendidikan no.37, Mataram Indonesia
*)
Korespondensi: salnidayuniarti@unram.ac.id

Diterima: 17 Februari 2022; Disetujui: 17 Oktober 2022

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung E. cottonii yang
difermentasi sebagai bahan baku pakan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang
terdiri atas 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diujicobakan terdiri atas, tepung
E. cottonii 0% (P1/Kontrol), tepung E. cottoni terfermentasi 4% (P2), tepung E. cottoni
terfermentasi 8% (P3), tepung E. cottoni terfermentasi 12% (P4). Parameter yang diamati adalah
laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, konversi
pakan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Data dianalisis
menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut E. cottonii yang difermentasi ragi tape
dalam formulasi pakan dapat mempengaruhi efisiensi pemanfaatan pakan namun tidak
mempengaruhi pertumbuhan, konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila.
Penambahan tepung E. cottonii yang difermentasi ragi tape hingga konsentrasi 8% (P3)
memberikan hasil terbaik karena dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan ikan nila
sebesar 71,16 % sampai 73,9 %.

Kata Kunci: ikan nila, pakan, fermentasi, E.cottonii

ABSTRACT
This study heads to analyze the effect of adding fermented E. cottonii flour as raw materials on
the growth and survival rate of tilapia. The method used in this study is an experimental method
with a Completely Randomized Design (CDR) using 4 treatments and 3 replications. The
treatments tested consisted of 0% E. cottonii flour (P1/Control), 4% fermented E. cottoni flour
(P2), 8% fermented E. cottoni flour (P3), 12% fermented E. cottoni flour (P4). Parameters
observed were specific growth rate, absolute weight growth, absolute length growth, feed
conversion, feed efficiency and tilapia fry survival. Data were analyzed using analysis of
variance (ANOVA) with 95% confidence level. The results showed that the addition of E.cottonii
seaweed flour fermented by tape yeast in the feed formulation could affect the efficiency of feed
utilization but did not affect the growth, feed conversion and survival rate of tilapia. The
addition of E. cottonii flour fermented by tape yeast to a concentration of 8% (P3) gave the best
results because it could increase the efficiency of tilapia feed by 71.16% to 73.9%.
Keywords: tilapia, feed, fermentation, E.cottonii
101
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022

PENDAHULUAN Hasil penelitian Tasruddin dan Erwin,


Ikan nila (Oreochromis niloticus) (2015) menunjukkan bahwa pencampuran
merupakan komoditas perikanan air tawar tepung rumput laut Kappaphycus alvarezii
yang banyak dibudidayakan dan diminati 5% kedalam pakan komersil untuk
oleh para penggemar ikan konsumsi.Ikan pertumbuhan ikan nila (O. niloticus) dapat
nila memiliki kandungan protein cukup menurunkan biaya produksi dan
tinggi untuk memenuhi gizi masyarakat. meningkatkan produktivitas ikan.
Menurut Pratiwi, et.al.,(2016) bahwa ikan Meskipun demikian potensi
nila merupakan ikan dengan kolestrol pemanfaatan rumput laut sebagai bahan
rendah dan memiliki kandungan gizi baku pakan masih terkendala oleh
sebanyak 17,7% protein dan 1,3% lemak kandungan serat kasar yang cukup tinggi
dalam tubuhnya. dan kandungan protein yang masih rendah.
Dalam budidaya ikan, pakan Oleh karena itu perlunya dilakukan upaya
merupakan hal pokok yang harus terpenuhi untuk mengurangi faktor pembatas tersebut
untuk mendukung pertumbuhan dan untuk meningkatkan kandungan nutrisi
kelangsungan hidup ikan. Salah satu pada rumput laut. Salah satunya yaitu
indikator pakan yang baik adalah dengan melakukan fermentasi pada tepung
pengaruhnya terhadap peningkatan laju rumput laut. Menurut Primasanti, et.al.,
pertumbuhan ikan. Menurut Suryaningrum, (2014) bahwa satu proses yang banyak
(2012) bahwa pemberian pakan yang sesuai dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi
kebutuhan akan memacu pertumbuhan dan suatu bahan berserat tinggi adalah melalui
perkembangan ikan secara optimal sehingga fermentasi. Bahan pakan yang mengalami
produktivitasnya dapat ditingkatkan. proses fermentasi akan mempunyai nilai
Kualitas pakan sangat tergantung dari bahan gizi yang lebih tinggi karena adanya
baku pakan yang digunakan, sehingga aktifitas mikroba yang mempunyai
ketersediaan bahan baku harus dijaga baik kemampuan memecah komponen suatu
dari segi kualitas maupun kuantitas. bahan dari senyawa kompleks menjadi
Rumput laut adalah salah satu bahan yang senyawa yang sederhana. Perubahan ini
dapat digunakan sebagai bahan baku pakan. menyebabkan bahan tersebut menjadi
Hal ini didukung oleh beberapa hasil mudah dicerna.
penelitian sebelumnya yang menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian
adanya peningkatkan laju pertumbuhan ikan sebelumnya yang dilakukan oleh Aslamyah,
dengan pakan penambahan tepung rumput et.al., (2018) dengan memfermentasi tepung
laut. Pada penelitian Endraswari,et.al., rumput laut jenis Sargassum sp.
(2021) bahwa fortifikasi pakan ikan dengan menggunakan campuran mikroorganisme
tepung rumput laut Gracilaria sp. (bakteri, jamur dan khamir) memberikan
mempengaruhi pertumbuhan mutlak ikan hasil bahwa pakan dengan bahan baku yang
nila (O. niloticus) pada konsentrasi 8%. difermentasi menggunakan mikrooragnisme
Pada hasil penelitian Nurfa, (2021) bahwa mix pada konsentrasi 10 mL/100 g dapat
pemanfaataan rumput laut Caulerpa sp. meningkatkan kinerja pertumbuhan,
20% dalam pakan ikan mampu komposisi kimia tubuh dan indeks
meningkatkan pertumbuhan bobot mutlak, hepatosomatik ikan yang lebih baik.
laju pertumbuhan harian, dan tingkat Berdasarkan uraian diatas maka
kelangsungan hidup benih ikan bandeng tepung rumput laut yang difermentasi
yang terbaik.

102
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
mempunyai potensi untuk dimanfaatkan Pembuatan Tepung Kedelai
sebagai pakan ikan. Oleh karena itu Kedelai dicuci bersih, kemudian direndam
penelitian ini dilakukan untuk mengkaji selama 3 jam, ditiriskan, kemudian
sejauh mana pengaruh pemanfaatan tepung direndam lagi dalam air panas selama ± 15
rumput laut Eucheuma cottonii yang menit, setelah itu kedelai dipisahkan dari
difermentasi sebagai bahan baku pakan kulit arinya dan dibersihkan kembali, lalu
terhadap pertumbuhan dan tingkat ditiriskan dan dikeringkan dibawah sinar
kelangsungan hidup ikan nila. matahari selama 3 hari. Kedelai dihaluskan
menggunakan blender kemudian diayak
METODE PENELITIAN dengan saringan 80 mesh. Hasil tepung
dianalisis proksimat di Laboratorium Ilmu
Waktu Dan Tempat Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Penelitian ini dilaksanakan selama 50 Peternakan Universitas Mataram.
hari di Laboratorium Program Studi
Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Pembuatan Tepung Ikan
Universitas Mataram dan Laboratorium Ilmu Ikan dibersihkan dari bagian isi
Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas perutnya, setelah itu ikan dimasak selama
Perternakan, Universitas Mataram. 30 menit, kemudian dihancurkan,
selanjutnya ikan dijemur dibawah paparan
Rancangan Penelitian sinar matahari hingga kering, kemudian
Penelitian ini menggunakan metode ikan yang sudah kering dijadikan tepung
eksperimental dengan pola Rancangan dan dianalisis proksimat di Laboratorium
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas
taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Peternakan Universitas Mataram.
Perlakuan yang diujicobakan terdiri atas :
P1 : Tepung E. cottonii 0% (Kontrol) Pembuatan Formulasi Pakan
P2 : Tepung E. cottoni terfermentasi 4% Pembuatan pakan dilakukan dengan
P3 : Tepung E. cottoni terfermentasi 8% mencampur semua bahan pakan yang
P4 : Tepung E. cottoni terfermentasi 12% jumlahnya paling sedikit disusul dengan
jumlah bahan pakan yang paling banyak.
Pembuatan Tepung E. cottonii Setelah semua bahan tercampur rata,
Rumput laut dicuci bersih kemudian adonan ditambahkan air + 300 ml.
dipotong-potong kecil. Setelah itu Kemudian adonan dibungkus dengan serbet
dikeringkan dibawah sinar matahari selama lalu dikukus selama 30 menit, kemudian
3 hari. Rumput laut digiling hingga adonan dicetak menggunakan mesin
berbentuk tepung dan diayak dengan penggiling, pakan yang sudah terbentuk
saringan 80 mesh. Tepung kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga
difermentasi ragi tape sebanyak 1,5 % dan kering,kemudianpakan dianalisis proksimat
molase 20 ml dalam 100 g tepung selama 4 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan
hari dalam kondisi anaerob (Aslamyah, Ternak Fakultas Peternakan Universitas
et.al., 2017). Hasil fermentasi tepung Mataram.
dianalisis proksimat di Laboratorium Ilmu
Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Persiapan Wadah Pemeliharaan
Peternakan Universitas Mataram. Wadah yang digunakan pada
penelitian ini berupa kontainer ukuran 45 L
sebanyak 12 unit dan aerator sebanyak 24

103
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
buah. Sebelum digunakan, wadah dicuci Wo : Bobot rata rata ikan pada awal
bersih dan kemudian dikeringkan selama 1 penelitian (g)
hari. Kemudian disusun secara acak dan t : Waktu pemeliharaan (hari)
diisi air sebanyak 25 L/kontainer yang
dilengkapi dengan perlengkapan aerasi. Pertumbuhan Bobot Mutlak
Rumus yang digunakan untuk
Persiapan Ikan Uji dan adaptasi menghitung pertumbuhan bobot adalah
Ikan yang digunakan pada penelitian (Panggabean, et.al., 2016):
ini yaitu benih ikan nila ukuran 4-6 cm
dengan bobot tubuh antara 2-5 g, selama 3 W = Wt – Wo
hari ikan dipelihara dalam bak
penampungan. Setelah itu dimasukkan Keterangan :
kedalam wadah pemeliharaan. Setiap W : Pertumbuhan bobot mutlak (g)
kontainer berisi 10 ekor ikan dengan ukuran Wt : Bobot ikan akhir (g)
seragam. Wo : Bobot ikan awal (g)

Pemeliharaan Ikan Pertumbuhan Panjang Mutlak


Ikan dipelihara selama 50 hari dengan Rumus yang digunakan untuk
pemberian pakan sebanyak 3% dari bobot menghitung pertumbuhan panjang mutlak
tubuh ikan. Frekuensi pemberian pakan tiga adalah (Diansari, et.al., 2013):
kali sehari yaitu pagi (08.00), siang (13.00)
dan sore (18.00) WITA. Parameter kualitas L = Lt – Lo
air yang diamati yaitu suhu, DO, dan
pH.Pengukuran dilakukan setiap 10 hari Keterangan:
sekali selama 50 hari masa pemeliharaan. L : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Untuk menjaga kualitas air dalam bak Lt : Panjang ikan awal pemeliharaan (cm)
pemeliharaan dilakukan penyiponan dan Lo : Panjang ikan akhir pemeliharaan (cm)
pergantian air sebanyak 50-80% setiap hari.
Sampling dilakukan pada awal dan setiap Konversi Pakan (FCR)
periode 10 hari sampai dengan akhir Nilai konversi pakan dihitung
penelitian. menggunakan rumus sebagai berikut
(Anggrek et.al.,2020):
Parameter Penelitian
FCR = ______F________
Laju Pertumbuhan Spesifik (𝑊𝑡+𝐷)−𝑊o
Rumus yang digunakan untuk
menghitung laju pertumbuhan spesifik Keterangan :
harian adalah (Wijayanti, et.al., 2019) : Wo : Berat ikan pada awal penelitian (g)
Wt : Berat ikan pada akhir penelitian (g)
SGR= D : Jumlah bobot ikan yang mati (g)
F : Jumlah pakan yang diberikan (g)

Efisiensi Pakan
Keterangan:
Rumus untuk menghitung efisiensi
SGR : Laju pertumbuhan harian
pakan adalah (Panggabean, et.al.,2016) :
Wt : Bobot rata-rata ikan pada akhir
penelitian (g)

104
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
EP = (Wt + D) – (Wo) x 100% variance (ANOVA) menunjukkan bahwa
F penggunaan tepung rumput laut E. cottonii
Keterangan : terfermentasi pada pakan tidak berbeda
EP : Efisiensi pakan (%) nyata secara signifikan (p>0,05) terhadap
Wt : Bobot ikan akhir (g) laju pertumbuhan spesifik benih ikan nila.
Wo : Bobot ikan awal (g)
D : Bobot ikan mati (g) 4,00 3,03±0,47a 2,91±0,66a

Pertumbuhan Spesifik
F : Pakan yang dikonsumsi (g) 2,87±0,09a
3,00 2,28±0,23a

Kelangsungan Hidup 2,00

(%)
Persentase kelangsungan hidup ikan
1,00
dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Azhari dan Aprilia, 2018): 0,00
P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%)
SR = Nt x 100% Konsentrasi Tepung E. cottonii
No Gambar 1. Laju Pertumbuhan Spesifik
Keterangan : Benih Ikan Nila (O. niloticus)
SR : Kelangsungan hidup hewan Uji
Nt : Jumlah ikan akhir penelitian (ekor). Pertumbuhan Berat Mutlak
No : Jumlah ikan awal penelitian (ekor). Gambar 2. menunjukkan bahwa rata-
rata pertumbuhan berat mutlak ikan nila
Analisis Data yang tertinggi terdapat pada perlakuan
Data yang diperoleh dianalisis penambahan tepung rumput laut E. cottonii
menggunakan Microsoft Excel 2010 dan sebanyak 4% (P2) sebesar 10.81 g, diikuti
Analysis Of Variance (ANOVA) dengan dengan perlakuan penambahan tepung
aplikasi SPSS. Data yang berbeda nyata, rumput laut E. cottonii sebanyak 8% (P3)
dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan sebesar 10.80 g, selanjutnya perlakuan
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf penambahan tepung rumput laut E. cottonii
nyata 0,05. sebanyak 12% (P4) yaitu 10.08 g dan
pertumbuhan berat mutlak terendah terdapat
HASIL pada perlakuan kontrol (P1) sebesar 9.97 g.

Laju Pertumbuhan Spesifik 15,00 10,81±1,70


10,80±0,28 10,08±1,57
Gambar 1. menunjukkan bahwa rata- a
Berat Mutlak (g)

9,97±0,48a a a
rata laju pertumbuhan spesifik ikan nila 10,00
yang tertinggi terdapat pada perlakuan
pakan dengan penambahan tepung rumput 5,00
laut E. cottonii sebanyak 4% (P2) sebesar
0,00
3.03%/hari, diikuti dengan perlakuan
P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%)
penambahan tepung rumput laut E. cottonii
Konsentrasi Tepung E. cottonii
sebanyak 12% (P4) sebesar 2.01%/hari,
selanjutnya perlakuan penambahan tepung
rumput laut E. cottonii sebanyak 8% (P3) Gambar 2. Pertumbuhan Berat Mutlak
sebesar 2.67%/hari dan laju pertumbuhan Benih Ikan Nila (O. niloticus)
terendah terdapat pada perlakuan kontrol
(P1) sebesar 2.28%/hari. Hasil analisys of Hasil Analisys Of Variance
(ANOVA) menunjukkan bahwa

105
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
penambahan tepung rumput laut E. cottonii Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa
terfermentasi pada pakan tidak berbeda penambahan tepung rumput laut E. cottonii
nyata secara signifikan (p>0,05) terhadap terfermentasi pada pakan tidak berbeda
pertumbuhan berat mutlak benih ikan nila. nyata secara signifikan (p>0,05) terhadap
feed convertion ratio (FCR) benih ikan nila.
Pertumbuhan Panjang Mutlak
Gambar 3. menunjukkan bahwa rata- 2,5
1,8±0,13a 1,5±0,43a
rata pertumbuhan panjang mutlak ikan nila 2
yang tertinggi terdapat pada perlakuan 1,4±0,18a 1,4±0,03a

Nilai FCR
1,5
penambahan tepung rumput laut E. cottonii
1
sebanyak 12% (P4) sebesar 3.87 cm dan
0,5
pertumbuhan panjang mutlak terendah
terdapat pada perlakuan kontrol (P1) 0
dengan nilai berkisar 3.21 cm. Hasil P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%)
Analisys Of Variance (ANOVA) Konsentrasi Tepung E. cottonii
menunjukkan bahwa penambahan tepung
rumput laut E. cottonii terfermentasi pada Gambar 4. Feed Convertion Ratio (FCR)
pakan tidak berbeda nyata secara signifikan Benih Ikan Nila (O. niloticus)
(p>0,05) terhadap pertumbuhan panjang
mutlak benih ikan nila. Efisiensi Pemanfaatan Pakan
Gambar 5 menunjukkan bahwa rata-
3,87±0,50a
rata nilai efisiensi pakan ikan nila yang
5,00 3,74±0,35a
Panjang Mutlak (cm)

3,21±0,35a 3,70±0,20a tertinggi terdapat pada perlakuan


4,00
penambahan tepung rumput laut E. cottonii
3,00 sebanyak 4% (P2) sebesar 73.9%, diikuti
2,00 dengan perlakuan penambahan tepung
1,00 rumput laut E. cottonii sebanyak 8% (P3)
0,00 sebesar 71.16%, selanjutnya perlakuan
P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%) penambahan tepung rumput laut E. cottonii
Konsentrasi Tepung E. cottonii sebanyak 12% (P4) sebesar 61.49 dan
efisiensi pemanfaatan pakan terendah
Gambar 3. Pertumbuhan Panjang Mutlak terdapat pada perlakuan kontrol (P1). Hasil
Benih Ikan Nila (O. niloticus) Analisys Of Variance (ANOVA)
menunjukkan bahwa penambahan tepung
Konversi Pakan (FCR) rumput laut E. cottonii terfermentasi pada
Gambar 4 menunjukkan bahwa rata- pakan berbeda nyata secara signifikan
rata FCR ikan nila yang terendah terdapat (p<0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan
pada perlakuan penambahan tepung rumput pakan benih ikan nila. Hasil uji lanjut
laut E. cottonii sebanyak 4% (P2) dan Duncan menunjukkan bahwa penambahan
perlakuan penambahan tepung rumput laut tepung rumput laut E. cottonii sebanyak 4%
E. cottonii sebanyak 8% (P3) sebesar 1,4, (P2) memberikan nilai efisiensi pakan yang
diikuti hasil pada perlakuan penambahan paling tinggi dan tidak berbeda nyata
tepung rumput laut E. cottonii sebanyak dengan perlakuan penambahan tepung
12% (P4) sebesar 1,5 dan pada nilai rata- rumput laut E. cottonii 8% (P3) dan 12%
rata tertinggi terdapat pada perlakuan (P4) namun berbeda nyata (p<0,05) dengan
kontrol (P1) sebesar 1,8. Hasil Analisys Of perlakuan kontrol (P1).

106
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022

100 Kualitas Air


73,9±10,16 71,16±1,58 61.49±12,1
ab Tabel 1 menunjukkan hasil
Efisiensi Pakan (%)

80 b b
54.56±3,75
a
parameter kualitas air yang didapatkan
60 selama penelitian berada pada kisaran
40
normal dan mampu mendukung
pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
20 ikan nila.
0
P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%) Tabel 1. Parameter Kualitas Air
Konsentrasi Tepung E. cottonii
Parameter Satuan Hasil Pustaka
kelayakan
Gambar 5. Efisiensi Pemanfaatan Pakan
Suhu ˚C 27,2- 25-300C
Benih Ikan Nila (O. niloticus)
28,8 (Rais, et.al.,
2018)
Kelangsungan Hidup
pH - 7,4- 6.5 – 8.6
Gambar 6 menunjukkan bahwa rata
8,5 (Salsabila dan
rata kelangsungan hidup benih ikan nila
Hari, 2018)
pada perlakuan kontrol (P1) merupakan
hasil kelangsungan hidup tertinggi sebesar DO mg/l 4,9- > 3 mg/L
73%, diikuti dengan perlakuan penambahan 7,4 (Panggabean,
tepung rumput laut E. cottonii sebanyak 4% et.al., 2016)
(P2) sebesar 70%, perlakuan penambahan
tepung rumput laut E. cottonii sebanyak 8% PEMBAHASAN
(P3) sebesar 57% dan terakhir terdapat pada Pertumbuhan
perlakuan penambahan tepung rumput laut Penambahan tepung rumput laut E.
E. cottonii sebanyak 12% (P4) sebesar 53%. cottonii yang difermentasi ragi tape dalam
Hasil Analisys Of Variance (ANOVA) pakan memberikan respon positif terhadap
menunjukkan bahwa penambahan tepung pertumbuhan ikan nila, walaupun hasil
rumput laut E. cottonii terfermentasi pada analisa statistik menunjukkan hasil yang
pakan tidak berbeda nyata (p>0,05) tidak berbeda nyata, baik pada pertumbuhan
terhadap kelangsungan hidup benih ikan berat, panjang dan laju pertumbuhan
nila. spesifik ikan nila (Gambar 1. 2. 3). Respon
positif pertumbuhan tersebut ditunjukkan
dengan rata-rata peningkatan pertumbuhan
Kelangsungan Hidup (%)

100
73±5,77a 70±10a 57±15,3a ikan nila yang lebih tinggi pada semua
80 perlakuan pakan dengan penambahan
53±5,77a
60 tepung rumput laut E. cottonii yang
40
difermentasi jika dibandingkan dengan
perlakuan kontrol (P1). Hal ini diduga
20
karena adanya pengaruh proses fermentasi
0 yang dilakukan pada tepung rumput laut E.
P1 (0%) P2 (4%) P3 (8%) P4 (12%) cottonii sebagai bahan baku pakan yang
Konsentrasi Tepung E. cottonii digunakan. Proses fermentasi ini mampu
meningkatkan atau memperbaiki nilai gizi,
Gambar 6. Kelangsungan Hidup Benih Ikan seperti kandungan protein (Pinandoyo et.
Nila (O. niloticus) al., 2015 ; Aslamyah et.al., 2018). Hal ini

107
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
sejalan dengan pendapat Ginting dan dalam 100 g memiliki kadar serat sebesar
Krisnan (2006), bahwa fermentasi dapat 11,6 g sedangkan dalam bentuk tepung
menurunkan kandungan serat kasar dan yaitu 57,2% per 100 g (Nurhayati, 2020).
meningkatkan kandungan protein. Namun diduga bahwa dengan adanya
Lebih lanjut menurut Amarwati, proses fermentasi ini dapat menurunkan
et.al., (2015), bahwa prinsip kerja kandungan serat rumput laut sehingga dapat
fermentasi adalah memecah bahan yang membantu meningkatkan daya cerna ikan
tidak mudah dicerna seperti selulosa terhadap nutrisi yang ada pada pakan
menjadi gula sederhana yang mudah tersebut. Serat kasar erat kaitannya dengan
dicerna dengan bantuan mikroorganisme. daya cerna ikan, semakin tinggi kandungan
Enzim yang dihasilkan dalam proses serat kasar pada pakan akan mempengaruhi
fermentasi dapat memperbaiki nilai nutrisi, daya cerna ikan. Serat kasar adalah bahan
pertumbuhan, serta meningkatkan daya organik yang tidak larut dalam asam lemah
cerna serat kasar, protein dan nutrisi pakan dan basa lemah yang terdiri dari selulosa,
lainnya. Lebih lanjut menurut Buntar, hemiselulosa dan lignin (Putri et al., 2012 ;
et.al.,(2019), bahwa fermentasi pakan Nurulaisyah, et.al., 2021).
mampu menguraikan senyawa kompleks Namun demikian kandungan serat
menjadi sederhana sehingga siap digunakan kasar ini dapat menjadi masalah apabila
ikan dan sejumlah mikroorganisme mampu melebihi standar optimum yang dibutuhkan
mensintesa vitamin dan asam-asam amino oleh ikan. Pada konsentrasi yang terlalu
yang dibutuhkan oleh hewan akuatik. tinggi maka serat kasar merupakan bagian
Secara keseluruhan hasil penelitian ini dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna
menunjukkan bahwa semua perlakuan dan dapat menimbulkan pengotoran dalam
pakan uji yang ditambahkan dengan tepung wadah kultur. Jika terlalu banyak serat
rumput laut E. cottonii hasil fermnetasi ragi kasar (>10%) akan mengakibatkan daya
tape memberikan pertumbuhan yang lebih cerna menurun, penyerapan menurun,
meningkat dibandingkan perlakuan kontrol meningkatnya sisa metabolisme, dan
(P0) tanpa penambahan tepung rumput laut penurunan kualitas air kultur (Watanabe,
E. cottonii hasil fermnetasi ragi tape. Hal ini 1996 ; Iskandar dan Subhan, 2017).
menunjukkan bahwa pemberian tepung Rata-rata peningkatan laju
rumput laut E. cottonii hasil fermnetasi ragi pertumbuhan spesifik ikan nila sebesar
tape pada pakan dapat memberikan nilai 3,03%/hari (Gambar 1) dan pertumbuhan
nutrisi pakan yang lebih baik, seperti berat mutlak sebesar 10.81 g (Gambar 2)
protein yang akan digunakan untuk pada perlakuan penambahant epung E.
pertumbuhan ikan. Protein berfungsi cottonii yang difermentasi sebanyak 4%
membentuk jaringan baru untuk (P2) pada penelitian ini menunjukkan hasil
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh ikan. yang lebih baik jika dibandingkan
(Prihadi, 2007 ; Aslamyah et.al., 2018). penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Faktor lain yang diduga Burhani (2021) tentang penambahan tepung
mempengaruhi peningkatan pertumbuhan rumput laut E. cottonii dalam pakan
yang lebih tinggi pada semua pakan uji budidaya ikan nila dimana memperoleh laju
dengan penambahan tepung E. cottonii pertumbuhan spesifik sebesar 1,77%/hari
yang difermentasi ragi tape adalah kadar dan pertumbuhan berat mutlak sebesar 3,58
serat pakan.Sebagaimana diketahui bahwa g. Sementara penelitian Endraswari, et.al.,
rumput laut merupakan sumber serat yang (2021), tentang penambahan tepung rumput
cukup tinggi. Rumput laut E. cottonii basah Gracilaria sp ke dalam pakan benih ikan

108
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
nila memperoleh hasil laju pertumbuhan pada pakan dapat dimanfaatkan dengan baik
spesifik sebesar 1.74%/hari dan oleh ikan.
pertumbuhan berat mutlak sebesar 3,21 g. Dengan demikian maka pemberian
Hal ini disebabkan karena penggunaan tepung tepung rumput laut E.cottonii yang
tepung rumput laut E. cottonii pada difermentasi menggunakan ragi tape pada
penelitian sebelumnya tidak dilakukan penelitian ini dapat menjadi alternatif bahan
proses fermentasi sehingga kandungan serat baku tambahan yang baik dalam formulasi
pakan masih tinggi dan dapat mengganggu pakan ikan nila karena memberikan
daya cerna ikan. Menurut Yulianingrum, pengaruh yang sama saja dengan perlakuan
et.al., (2018) bahwa pakan yang kontrol, bahkan rata-rata konversi pakannya
difermentasi lebih mudah dicerna oleh ikan lebih baik jika dibandingkan perlakuan
dibandingkan pakan yang tidak kontrol (P1). Menurut Mudjiman, (2004),
difermentasi sehingga ikan hanya bahwa nilai rasio konversi pakan
memerlukan energi yang lebih sedikit untuk berhubungan erat dengan kualitas pakan,
mencernanya dan kelebihan energi tersebut semakin rendah nilainya maka semakin
dapat digunakan untuk pertumbuhan. rendah kualitas pakan dan semakin efisien
Menurut Endraswari, et.al.,(2021) bahwa ikan dalam memanfaatkan pakan yang
pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh kualitas dikonsumsinya untuk pertumbuhan,
pakan yang diberikan, dan kebutuhan sehingga bobot tubuh ikan dapat meningkat
nutrisi pada ikan. Damayanti, et al., (2012) dikarenakan pakan dapat dicerna secara
menyatakan bahwa ikan akan optimal. Menurut Iskandar dan Elrifadah,
mengkonsumsi pakan hingga dapat (2015), bahwa nilai rasio konversi pakan
memenuhi kebutuhan energinya yang dipengaruhi oleh protein pakan, protein
sebagian besar digunakan untuk proses pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi
metabolisme dan sisa pakan lainnya ikan mengakibatkan pemberian pakan lebih
digunakan untuk proses pertumbuhan. efisien. Menurut Sugih (2005), bahwa
enzim pencernaan yang dihasilkan mikroba
Konversi Pakan (FCR) selama proses fermentasi akan membantu
Konversi pakan merupakan dalam memecah senyawa kompleks
perbandingan jumlah pakan yang menjadi komponen-komponen sederhana
dikonsumsi ikan dengan pertambahan berat sehingga pakan akan mudah diserap usus.
ikan yang dipelihara (Chotimah, et.al.,
2017). Berdasarkan hasil penelitian selama Efisiensi Pemanfaatan Pakan
50 hari, menunjukkan bahwa pemberian Nilai efisiensi pemanfaatan pakan
pakan dengan pemanfaatan tepung rumput merupakan kemampuan ikan untuk dapat
laut E. cottonii yang difermentasi memanfaatkan pakan secara optimal
menggunakan ragi tape memberikan hasil sehingga mampu mendukung pertumbuhan
yang tidak berbeda pada setiap perlakuan (Mangananga dan Numisye, 2020).
(Gambar 4). Nilai konversi pakan pada Efisiensi pakan yang tinggi menunjukkan
penelitian ini tergolong baik yaitu berkisar penggunaan pakan yang efisien. Efisiensi
antara 1,4 – 1,8. Menurut Nurulaisyah, pakan berhubungan erat dengan konversi
et.al., (2021) bahwa nilai konversi pakan pakan. Semakin rendah nilai konversi pakan
masih dianggap efisien apabila kurang dari maka efisiensi pakan semakin meningkat.
3.Rendahnya nilai konversi pakan Berdasarkan hasil penelitian selama 50 hari
menunjukkan bahwa kandungan nutrisi masa pemeliharaan maka pakan dengan
pemanfaatan tepung rumput laut E. cottonii

109
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
yang difermentasi menggunakan ragi tape hidup ikan nila selama penelitian berkisar
sangat mempengaruhi nilai efisiensi pakan, antara 53% – 73% (Gambar 6). Hasil
dimana pemberian pada konsentrasi 4% tersebut tergolong baik untuk pemeliharaan
(P2) dan 8% (P3) memberikan efisiensi ikan nila. Menurut Mulyani, et.al., (2014),
pemanfaatan pakan ikan nila yang sama tingkat kelangsungan hidup ≥ 50%
baiknya. Sementara pada pemberian tepung tergolong baik, kelangsungan hidup 30-50%
E. cottonii dengan konsentrasi diatas 8% sedang dan kurang dari 30% tidak baik.
menyebabkan terjadinya penurunan nilai Perlakuan penambahan tepung E.
efisiensi pakan seperti pada perlakuan cottonii yang difermentasi pada penelitian
kontrol (P1) (Gambar 5). Hal ini ini tidak mempengaruhi tingkat
menunjukkan bahwa efisiensi pemanfaatan kelangsungan hidup ikan nila diduga
pakan ikan nila yang optimal dengan disebabkan karena kualitas air pemeliharaan
penambahan tepung E. cottonii selema penelitian berlangsung masih
terfermentasi hanya dapat terjadi pada optimum bagi pertumbuhan dan
pemberian sampai dengan konsentrasi 8%. kelangsungan hidup ikan nila (Tabel 1).
Nilai efisiensi pakan yang tinggi Hasil pengukuran suhu air pemeliharaan
menunjukan penggunaan pakan yang selama penelitian ini berkisar antara 27–
efisisen,sehinggahanya sedikit protein yang 28.80C, suhu tersebut tergolong optimal
dirombak untuk memenuhi kebutuhan untuk pemeliharaan ikan nila. Hal ini sesuai
energi dan selebihnya digunakan untuk dengan pendapat Rais, et.al., (2018), bahwa
pertumbuhan. Kualitas pakan yang baik habitat yang ideal untuk ikan nila adalah
adalah pakan yang memenuhi semua perairan tawar yang memiliki suhu antara
kebutuhan pakan ikan (Huet, 1970 ; 14-38ºC atau suhu optimal 25-30ºC.
Nurulaisyah, et.al., 2021). Nilai efisiensi Kisaran DO selama penelitian yaitu 4,8–7,4
pakan pada penelitian ini sebesar 73,9 % mg/L, hal ini tidak mengganggu proses
cukup baik dibandingkan dengan hasil metabolisme tubuh ikan karena jumlah
penelitian Burhani, (2021) tentang oksigen terlarut selama penelitian masih
penambahan tepung rumput laut E. cottonii sesuai dan tidak mengalami perubahan
pada pakan untuk pertumbuhan ikan nila ekstrim untuk pemeliharaan ikan nila.
yang memberikan hasil nilai efisiensi pakan Menurut Panggabean, et.al., (2016), bahwa
tertinggi yaitu 39.99%.Dengan demikian kisaran oksigen terlarut yang baik untuk
maka proses fermentasi pada tepung rumput pertumbuhan dan perkembangan ikan nila
laut dapat meningkatkan daya cerna pakan sebesar 5 mg/L. Menurut BSN (2009), nilai
karena terjadi penurunan kadar serat rumput oksigen terlarut untuk produksi ikan nila
laut akibat proses fermentasi tersebut pada kolam air tenang adalah ≥3 mg/L.
sehingga meningkatkan daya cerna nutrisi Derajat keasaman (pH) merupakan
pakan pada ikan nila. ukuran konsentrasi ion hidrogen yang
menunjukkan suasana asam atau basa suatu
Kelangsungan Hidup perairan. Faktor yang mempengaruhi pH
Hasil pemeliharaan ikan nila selama adalah konsentrasi karbon dioksida dan
50 hari, menunjukkan bahwa pemberian senyawa yang bersifat asam (Pratiwi,
pakan dengan penambahan tepung rumput et.al.,2016). Kisaran pH selama penelitian
laut E. cottonii yang difermentasi yaitu 7,4-8,6. Hal ini merupakan nilai
menggunakan ragi tape tidak optimal dan mampu mendukung
mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup pertumbuhan serta kelulushidupan ikan nila
benih ikan nila. Tingkat kelangsungan selama penelitian. Menurut Djarijah, (1995)

110
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
bahwa ikan nila dapat tumbuh dengan baik Aslamyah, S., Yusri, K., & Badraeni.
pada kisaran pH antara 6,5-8,5. Kualitas (2017). Fermentasi Tepung Rumput
hidup ikan akan sangat bergantung dari Laut dengan Berbagai Fermentor
keadaan lingkungannya. Kualitas air yang Untuk Meningkatkan Kualitas
baik dapat menunjang pertumbuhan, sebagai Bahan Baku Pakan Ikan.
perkembangan, dan kelangsungan hidup Jurnal Akuakultur Indonesia. 16 (1)
ikan (Effendi 2002 ; Nazar, et.al.,2017). :8–14.
Aslamyah, S., Yusri, K., &
Badraeni.(2018). Pengaruh Dosis
SIMPULAN
Mikroorganisme Mix.dalam
Memfermentasi Bahan Baku Pakan
Penambahan tepung rumput laut E.
yang Mengandung Sargassum sp.
cottonii yang difermentasi ragi tape dalam
terhadap Kinerja Pertumbuhan,
formulasi pakan dapat mempengaruhi
Komposisi Kimia Tubuh dan Indeks
efisiensi pemanfaatan pakan namun tidak
Hepatosomatik Ikan Bandeng,
mempengaruhi pertumbuhan, konversi
(Chanos chanos forsskal). Journal Of
pakan dan tingkat kelangsungan hidup ikan
Fisheries and Marine Science. 1(2) :
nila. Penambahan tepung E. cottoniiyang
59 – 70.
difermentasi ragi tape hingga konsentrasi
Azhari, D & Aprilia, M.T. (2018).Kajian
8% (P3) memberikan hasil terbaik karena
Kualitas Air dan Pertumbuhan Ikan
dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan
Nila (Oreochromis niloticus) yang
pakan ikan nila sebesar 71,16 % sampai
Dibudidayakan dengan Sistem
73,9 %.Perlu dilakukan penelitian lebih
Akuaponik.Jurnal Akuatika
lanjut mengenai optimasi dosis dan waktu
Indonesia. 3(2) : 84-90.
fermentasi yang dapat meningkatkan
BSN.(2009). SNI 01-7242-2006 Pakan
kualitas nutrisi tepung rumput laut E.
Buatan untuk Ikan Nila (Orechromis
cottoniisebagai bahan baku formulasi pakan
spp) pada Budidaya Intensif.
ikan.
BadanStandardisasi Nasional, Jakarta.
Buntar, B.E., Suryanto, D., Dalimunthe, M.,
DAFTAR PUSTAKA
& Ied, H.P. (2019).Asai Bakteri
Amarwati H., Subandiyon, dan Pinandoyo. Potensial Probiotik dari Ikan Gurami
(2015). Pemanfaatan Tepung Daun (Osphronemus gouramy Lac) dalam
Singkong (Manihot utilissima) yang Menghambat Pertumbuhan
Difermentasi dalam Pakan Buatan Aeromonas hydrophila. Universitas
terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Sumatera Utara : Medan.
Nila Merah (Oreochromis Burhani, R.A. (2021). Pengaruh
niloticus).Journal of Penambahan Tepung Rumput Laut
aquaculturemanagement and Eucheuma cottonii pada Pakan
technology. 4(2): 51-59. terhadap Pertumbuhan dan
Anggrek, V., Nuhman & Is, Y. Kelangsungan Hidup Ikan Nila
(2020).Fermentasi Tepung Limbah (Oreochromis
Rumput Laut (Gracilaria Sp) dengan niloticus).Skripsi.Mataram :Fakultas
Konsorsium Bakteri dari Saluran Pertanian. Universitas Mataram
Pencernaan Ikan Lele (Clarias Sp) Chotimah, S., Rusliadi & Usman, M.T.
sebagai Bahan Pakan untuk Ikan Lele. (2017).Pertumbuhan dan
Fisheries. 2(1) : 34-42. Kelangsungan Hidup Ikan Baung

111
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
(Mystus nemurus C.V) dengan Padat Iskandar, R., & Elrifadah. (2015).
Tebar Berbeda pada Sistem Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan
Resirkulasi.Pekanbaru : Fakultas Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Perikanan dan Kelautan Universitas yang Diberi Pakan Buatan Berbasis
Riau. Kiambang. Ziraa’ah. 40(1) : 18-24
Damayanti, A., Amir, S., & Saopadi. Iskandar, R., & Subhan, F. (2017).
(2012). Frekuensi Pemberian Pakan Analisa Proksimat Pakan Hasil
Optimum Menjelang Panen pada Ikan Olahan Pembudidaya Ikan Di
Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Kabupaten Banjar Kalimantan
Perikanan Unram. Program Studi Selatan.Ziraa’ah. 42(1) : 65-68.
Budidaya Perairan. Universitas
Mataram. Mangananga, Y.A.P., & Numisye, I.M.
Diansari, R.V.R., Endang, A & Tisa, E. (2020).Jumlah Konsumsi Pakan
(2013).Pengaruh Kepadatan yang Efisiensi dan Laju Pertumbuhan
Berbeda terhadap Kelulushidupan dan Relative Ikan Bawal (Colossoma
Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis macropomum) yang Diberi Pakan
niloticus) pada Sistem Resirkulasi Buatan Berbahan Tepung Lemna
dengan Filter Zeolit.Journal Of Minor Fermentasi.Jurnal Mipa. 8(3) :
Aquaculture Management and 116-121.
Technology. 2(3) : 37-45 Mudjiman, A. (2004). Makanan Ikan Edisi
Djarijah, A.S. (1995). Pembenihan dan Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pembesaran Nila Merah secara 190.
Intensif.Kanisius.Yogyakarta.87 hlm. Mulyani, Y. S., Yulisman, & Fitrani, M.
Effendi, I. (2002).Biologi Perikanan. (2014).Pertumbuhan dan Efisiensi
Yayasan Pustaka Nusatama. Pakan Ikan Nila (Oreochromis
Yogyakarta. niloticus) yang Dipuasakan Secara
Endraswari, L. P. M. D., Cokrowati, N., & Periodik.Jurnal Akuakultur Rawa
Lumbessy, S. Y. (2021). Fortifikasi Indonesia, 2(1), 1–12.
Pakan Ikan dengan Tepung Rumput
Laut Gracilaria Sp. pada Budidaya Nazar, A.D.P., Fajar, B & Tristiana, Y.
Ikan Nila (Oreochromis (2017).Pengaruh Lama Waktu
Niloticus). Jurnal Kelautan: Perendaman Embrio dalam Propolis
Indonesian Journal of Marine Science Terhadap Maskulinisasi Ikan Cupang
and Technology, 14(1), 70-81. (Betta splendens).Journal of
Ginting, S. P., dan Krisnan R. (2006). Aquaculture Management and
Pengaruh Fermentasi Menggunakan Technology.6(4) : 58-66
Beberapa Strain Trichoderma dan Nurfa.(2021). Pemanfaatan Rumput Laut
Masa Inkubasi Berbeda terhadap Caulerpa sp. dalam Pakan terhadap
Komposisi Kimiawi Bungkil Inti Pertumbuhan dan Sintasan Ikan
Sawit.Seminar NasionalTeknologi Bandeng (Chanos
Peternakan danVeteriner.939-944. chanos).Skripsi.Makassar : Program
Huet, M. (1970).Textbook of Firs Culture Studi Budidaya Perairan, Fakultas
Breeding and Cultivation of Pertanian, Universitas
Fish.Fishing News (Book Ltd), Muhammadiyah Makassar.
London.436 p. Nurhayati, A. (2020). Substitusi Rumput
Laut (Eucheuma cottonii) pada

112
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
Pembuatan Nugget PisangSebagai Budidaya Laut Lampung.Jurnal
Alternatif Makanan Tinggi Akuakultur Indonesia. 2(1):493-953.
Serat.Skripsi.Semarang : Progam Primasanti, R.R., Mahfudz, L. D &
Studi Pendidikan Kesejahteraan Sarengat, W. (2014). Pengaruh
Keluarga. Jurusan Pendidikan Penggunaan Tepung Rumput Laut
Kesejahteraan Keluarga. Fakultas (Gracilaria verrucosa) Terfermentasi
Teknik. Universitas Negeri Semarang. dalam Ransum terhadap Produksi
Nurulaisyah, A., Dewi, N.S., & Baiq, H.A. Karkas Ayam Broiler. Animal
(2021). Potensi Pemanfaatan Daun Agriculture Journal 3(2): 155-162.
Singkong (Manihot utilissima) Putri, D. R., Agustono, & Sri, S. (2012).
Terfermentasi sebagai Bahan Pakan Kandungan Bahan Kering, Serat
untuk Meningkatkan Pertumbuhan Kasar dan Protein Kasar Pada Daun
Ikan Mas (Cyprinus carpio).Jurnal Lamtoro (Lucaena gluca) yang
Perikanan. 11(1) : 13-25 difermentasikan dengan probiotik
Panggabean, T.B., Ade, D.S & sebagai Bahan Pakan Ikan. Jurnal
Yulisman.(2016). Kualitas Air, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan Kelautan.Universitas Erlangga
dan Efisiensi Pakan Ikan Nila yang Surabaya. 4 (2): 161-167
Diberi Pupuk Hayati Cair pada Air Rais, A.F., Stalis, N.E & Ayu, R.S.
Media Pemeliharaan.Jurnal (2018).Analisis Profil Protein Ikan
Akuakultur Rawa Indonesia. 4(1) : Nila (Oreochromis niloticus) Berbasis
67-79. SDS-PAGE Berdasarkan Variasi
Pinandoyo, Subandiyono, & Heni, A. Lama Marinasi dan Konsentrasi
(2015). Pemanfaatan Tepung Daun Asam Cuka.Thesis.UNIMUS.
Singkong (Manihot utilissima) Yang Semarang.
Difermentasi Dalam Pakan Buatan Salsabila, M & Hari, S. (2018). Teknik
Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis
Nila Merah (Oreochromis niloticus). niloticus) Di Instalasi Budidaya Air
Jurnal Of Aquaculture Management
Tawar Pandaan , Jawa Timur. Journal
And Technology. 4(2):51-59.
Pratiwi, M.N., Nuhman & Ninis, T. Of Aquaculture And Fish Health. 7(3)
(2016).Pengaruh Substitusi Pakan : 3-8.
Komersial dengan Tepung Rumput Sugih, F, H. 2005. Pengaruh Penambahan
Laut (Gracilaria Sp.) terhadap Probiotik dalam Pakan Komersil
Pertumbuhan Ikan Nila Merah terhadap Pertumbuhan Benih Ikan
(Oreochromis Sp.).Surabaya : Jurusan Gurami (Osphronemus gouramy
Perikanan, Fakultas Teknik dan Ilmu Lac.).
Kelautan, Universitas Hang Tuah Suryaningrum, F.M. (2012). Aplikasi
Surabaya. Teknologi Bioflock pada
Prihadi, D.J. (2007). Pengaruh Jenis dan Pemeliharaan Benih Ikan Nila
Waktu Pemberian Pakan terhadap (Oreochromis niloticus).Tugas Akhir
Kelangsungan Hidup dan Program Magister.Program
Pertumbuhan Kerapu Macan Pascasarjana. Universitas Terbuka.
(Epinephelus fuscoguttatus) dalam Jakarta.
Keramba Jaring Apung di Balai Tasruddin & Erwin. (2015). Penambahan
Tepung Rumput Laut Kappaphycus
alvarezii dalam Pakan Komersial

113
Fadlatul, A, Lumbessy, S. Y, Lestari, D. P/Barakuda 45 4 (2), 101-114
e-ISSN : 2656-7474 DOI:https://doi.org/10.47685/barakuda45.v4i2.213 2022
terhadap Performan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal
Perikanan dan Kelautan.5(2) : 41 –
48.
Watanabe, T. (1996).Fish Nutrition and
Mariculture.Department Of Aquatic
Bioscience. Tokyo University Of
Fisheries. JICA.223 p.
Wijayanti, M., Husnul, K., Ade, D.S., Sefti,
H.D., & Madyasta, A.R.
(2019).Pemeliharaan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) dengan
SistemAkuaponik Di Desa Karang
Endah, KecamatanGelumbang,
Kabupaten Muara Enim Sumatra
Selatan.Journal Of Aquaculture And
Fish Health. 8(3) : 130 – 148.
Yulianingrum, T., Niken, A.P., & Iskandar,
P. (2018).Pemberian Pakan yang
Difermentasikan dengan Probiotik
untuk Pemeliharaan Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) pada Teknologi
Bioflok.

114

Anda mungkin juga menyukai