Anda di halaman 1dari 55

HAZARD

IDENTIFICATION
TRAINING OUTLINE

1. PENGERTIAN-PENGERTIAN
2. PENJELASAN JENIS BAHAYA DI TEMPAT KERJA
3. CONTOH MASING-MASING JENIS BAHAYA DI
DTEMPAT KERJA.
4. METODE DAN TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan

Hazard dapat berupa :


bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
 bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
Difinisi

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati.
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
Identifikasi dan analisis
kecelakaan kerja Kerusakan

Korban jiwa
“Accident Cacat,
“ HAZARD” cidera,

Sakit
Kerugian :
•Harta benda
•Citra
IDENTIFIKASI BAHAYA

Identifikasi Potensi Bahaya (Hazard


Identification) Adalah Suatu Kegiatan Yang
Dilakukan Untuk Menemukan Jenis Bahaya Dari
Setiap Tahapan Kegiatan Yang Tercantum
Dalam Alur Proses Yang Mempunyai
Kemungkinan Mengakibatkan Kerugian Pada
Manusia, Harta Benda Maupun Lingkungan
TUJUAN IDENTIFIKASI BAHAYA

❑Untuk mengetahui potensi bahaya yang ada


ditempat kerja.

❑Untuk mengetahui lokasi dari potensi bahaya


MANFAAT IDENTIFIKASI BAHAYA

❑Dapat menentukan sumber dan penyebab


timbulnya bahaya.

❑Dapat menentukan metoda mengatasi potensi


berbahaya.
HAZARD IDENTIFICATION CONCEPT

• Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk


mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses,
lingkungan kerja, material, atau kegiatan kerja.
• Identifikasi Bahaya merupakan landasan dari langkah pencegahan
kecelakaan yang disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsaf
act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition)
• Merupakan bagian dari Risk Assessment atau Risk Management
Process.
· Menentukan prioritas dalam penanganan LK3/HSE.
Iceberg Analogy
Fatalities
Lost Time Injuries
Medical Treatment
First Aid Cases

Unsafe Acts
Unsafe Conditions
Jenis Bahaya

❑ Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards)


❑ Bahaya Physis (Physical Hazards)
❑ Bahaya Mekanis (Mechanical Hazards)
❑ Bahaya Listrik (Electrical Hazards)
❑ Bahaya Biologi (Biological Hazards)
❑ Bahaya Statis (Statical Hazards)
❑ Bahaya Ergonomis ( Ergonomic Hazards)
❑ Bahaya Psikologi ( Psychology Hazards)
❑ Dan lain-lain
Jenis Bahaya
ALAT BEJANA
MESIN
ANGKUT TEKAN

MEKANIS
SHORT
CIRCUIT FIRE
FIRE TOXIC
LISTRIK KIMIAWI
ELECTRIC POLUSI
SHOCK
BAHAYA
HAZARDS
IRITASI
BISING
PSYCHOLOGY
FISIS STRESS
SUHU BEBAN
KERJA
RADIASI BIOLOGIS

TEKANAN

GETARAN FAUNA FLORA

ERGONOMI
Bahaya Kimia
• Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa
atau unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik
berupa unsur murni maupun dalam bentuk ikatan dengan bahan
lainnya.
• Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas 3
aspek yaitu
• Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards),
• sifat mudah menyala (flamability)
• sifat reaktifnya (reactivity)
• NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap klasifikasi
suatu sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan indeks Health
Hazards = 0 berarti tidak berbahaya dan aman bagi manusia,
sedangkan bahan dengan indeks 4 sangat berbahaya.
Bahaya Mekanik

• Bahaya Mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dari pergerakan


peralatan atau mesin seperti gerakan berputar, berayun, gesekan,
menumbuk dan lain-lain.
• Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin dan peralatan
mekanik yang menggunakan berbagai jenis tenaga penggerak seperti
penggerak uap, angin (pneumatik), listrik atau air.
• Diakibatkan energi kinetik yang terdapat dalam suatu sistem atau alat
misalnya tabung bertekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya
overpressure dan peledakan.
Bahaya Listrik

• Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan bagi kegiatan manusia
pada saat ini, namun dilain pihak listrik juga merupakan sumber potensi bahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan.
• Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara lain:
- Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock)
- Bahaya hubungan singkat (Short circuit)
- Bahaya petir
- Listrik Statis
BAHAYA LISTRIK

❑ Hubungan singkat (short circuit)


❑ Kebakaran (fire & explosion)
❑ Sengatan Listrik (Electric Shock)
❑ Electric Static
❑ Petir (lightning)
Bahaya Statik

• Bahaya Statik yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda atau


peralatan kerja yang tidak bergerak atau bersifat statik seperti
bangunan, lantai, jalan, tangga, konstruksi pipa, bords dan lain-
lain.
• Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi lingkungan kerja yang
tidak baik, seperti terjatuh dari lantai yang tinggi karena tidak
adanya pagar pengaman, kondisi jalan yang berlubang atau
tidak ada penutup, tenggelam di sungai atau jalan berlumpur
dan faktor lainnya.
BAHAYA FISIK
❑ Temperatur

❑ Suara/Bising

❑ Tekanan Udara
❑ Getaran

❑ Radiasi
Bahaya Biologi
• Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya yang
berasal dari unsur biologi yang terdapat di lingkungan
kerja dan dapat mengakibatkan cedera pada manusia.
• Bahaya ini dapat berasal dari flora atau fauna di
lingkungan kerja seperti mikrobiologik, tumbuhan
beracun atau berduri dan binatang berbisa atau buas.
Sumber Bahaya

• Pelaksana pekerjaan (Manusia)


• Peralatan yang digunakan
• Prosedur pekerjaan
• Lingkungan Tempat Kerja
• Energi yang terlibat
Teknik Identifikasi Bahaya

❑ Tradisional – Tunggu sampai kecelakaan terjadi


❑ Belajar dari pengalaman orang lain
❑ Prediksi Bahaya sebelum ada kejadian
Teknik Tradisionil
• Menunggu sampai ada kecelakaan baru
melakukan penyelidikan mencari faktor
penyebab.
• Bersifat pasif
• Kerugian telah terjadi baru ada tindakan
• Tidak efektif
Belajar dari Kecelakaan
• Belajar dari pengalaman yang menimpa orang
lain baru mengambil tindakan pencegahan.
• Tidak efektif, karena tidak semua kejadian dan
kondisi ada referensinya.
• Terlambat karena kecelakaan telah terjadi
walaupun menimpa orang lain.
Teknik Proaktif
• Mencari penyebab kecelakaan sebelum terjadi
• Lebih befektif karena kecelakaan dapat dicegah
sebelum kejadian.
• Bersifat proaktif dan lebih murah
• Bersifat terencana dan terarah menuju perbaikan
berkesinambungan
Teknik Pro-aktif
• Checklist
• Preliminary Hazards Analysis
• What If
• Fault tree Analysis
• Event Tree Analysis
• Hazops
• Failure Mode and Effect Analysis
• Layer of Protection Analysis (LOPA)
• dll
Checklist
Checklist merupakan daftar pertanyaan yang dibuat untuk memastikan bahwa
secara standard atau persyaratan minimum telah terpenuhi sehingga risiko dari
bahaya yang ada dapat dikurangi.
Pertanyaan dalam checklist dibuat dengan melihat persyaratan standard, code
practices atau expect judgment untuk terciptanya desain atau operasi yang
aman.

Kelebihan :
Checklist ini merupakan identifikasi yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula,
yang penting standard dan code practices tersedia.

Kelemahan :
Karena ini hanya daftar pertanyaan maka hasil identifikasinya bahayanya tidak
mendalam.
Checklist
Pertanyaan Ya/tidak
No.
1. Apakah kondisi lantai dalam bersih dan tidak
licin?
2. Apakah penerangan cukup dan kondisi baik
3. Apakah jalan-jalan aman dan tidak terhalang
4. Apakah ventilasi mencukupi dan terpelihara?
5. Apakah semua peralatan listrik dalam kondisi
baik dan aman?
6. Apakah alat pemadam tersedia dan kondisi
baik?
7. Apakah semua alat kantor dalam kondisi baik
dan aman
Fault tree analysis

• Fault Tree Analysis atau analisis pohon kegagalan merupakan metode


analisis yang sifatnya deduktif, dimulai dengan perumusan kejadian yang
tidak diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran sebagai kejadian puncak
(top event). Selanjutnya disususn suatu pohon logika ke arah bawah untuk
menyatakan semua rangkaian penyebab dari kejadian.

• Dalam identifikasi ini dimulai dengan membuat kejadian (event) yang tidak
diinginkan sebagai kejadian puncak (top event). Dari top event ini diuraikan
apa saja yang dapat menyebabkan top event itu terjadi, bila diperlukan
semua kondisi ada baru dapat terjadi maka digunakan pintu dan (and gate)
tapi bila ada salah satu bisa terjadi maka digunakan pintu atau (or gate).
Fault tree analysis

• Fault Tree Analysis atau analisis pohon kegagalan merupakan metode


analisis yang sifatnya deduktif, dimulai dengan perumusan kejadian yang
tidak diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran sebagai kejadian puncak
(top event). Selanjutnya disususn suatu pohon logika ke arah bawah untuk
menyatakan semua rangkaian penyebab dari kejadian.

• Dalam identifikasi ini dimulai dengan membuat kejadian (event) yang tidak
diinginkan sebagai kejadian puncak (top event). Dari top event ini diuraikan
apa saja yang dapat menyebabkan top event itu terjadi, bila diperlukan
semua kondisi ada baru dapat terjadi maka digunakan pintu dan (and gate)
tapi bila ada salah satu bisa terjadi maka digunakan pintu atau (or gate).
What - If Analysis
• Adalah suatu teknik identifikasi bahaya secara sistematis terhadap
suatu kegiatan dengan menggunakan kata dasar What if…
• Teknik identifikasi yang sederhana dan bermanfaat karena
memiliki beberapa kelebihan :
• Sangat efektif diaplikasikan pada berbagai kegiatan seperti
industri, jasa, penerbangan, angkutan, konstruksi dan lain-lain.
• Sebagai tahap awal untuk melaksanakan analisa secara
mendalam menggunakan teknik-teknik lainnya
What - If Analysis
❑ Teknik analisa What If dilaksanakan melalui pemeriksaan secara sistematis
terhadap suatu unit proses atau operasi dengan mengajukan pertanyaan yang
dimulai dengan kata “ What if…..?”, “What if the raw material is the wrong
concentration….?

❑ Lingkup pemeriksaan dapat mencakup bangunan, sistem pembangkit tenaga,


bahan baku, produk, tangki, pabrik dan setersusnya

❑ Agar hasil analisanya lengkap, maka dibutuhkan tim yang paham akan unit
proses /operasi yang dianalisa.
What - If Analysis

LEMBAR KERJA ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN


Aanalisa “What If”
PRELIMINARY HAZARDS ANALYSIS
Penggunaan PHA

❑ Dikembangkan Tahun 1984 oleh militer AS untuk identifikasi bahaya


pada system pertahanannya.
❑ Merupakan review awal yang hasilnya merupakan rekomendasi
bagi perancang atau desainer untuk mengantisipasi dan
mengurangi bahaya yang timbul pada tahap berikutnya.
❑ PHA memfokuskan pada bahaya-bahaya utama, karena informasi
dari proses masih minim/belum rinci.
❑ Merupakan tahap “saringan” untuk menentukan analisa lebih detail
Hazards & Operability Study (HazOpS)
• Hazard and operability study merupakan teknik identifikasi bahaya dengan
mempelajari atau mengamati bahaya bahaya yang mungkin terjadi bila suatu
kondisi atau kriteria operasi tidak sesuai dengan yang seharusnya, atau untuk
identifikasi penyimpangan dari tujuan rancangan proses. Dalam metoda ini
digunakan kata kunci yaitu

No, more, less, as well as, part of, reverse, other than

• Dengan diawali kata kunci tersebut dibuat prakiraan kondisi yang mungkin bisa
terjadi, dan melihat bahaya yang akan terjadi bila kondisinya seperti itu.

• Umumnya hazop dilaksanakan pada tahap preliminary engineering ketika


gambar desain telah ada atau bila ada perubahan dari suatu plant.
Hazards & Operability Study (HazOpS)

Tujuan :

❑ Mengidentifikasi semua deviasi dari maksud desain yang diharapkan


dapat bekerja, penyebabnya, dan semua bahaya serta masalah
operasi yang berkaitan dengan deviasi tersebut.
❑ Menentukan perlu tidaknya suatu tindakan diambil guna
mengedalikan bahaya / masalah operasi, serta bagaimana cara
mengidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.

❑ Mengidentifikasi kasus dimana tidak dapat segera dibuat keputusan


secara cepat, dan memutuskan informasi serta tindakan apa yang
diperlukan segera.
Hazards & Operability Study (HazOpS)

Kata Pandu / Parameter HAZOPS

Kata Pandu Parameter Arti


Complete negation of the
No Flow
design Intent
Quantitative increase or
More/Less Pressure
Decrease
Qualitative decrease (Only
Part Of Temperature part of intent is achieved)

As well as Level In addition to design intent,


something else occurs
Logical opposite of the design
Reverse Phase intent occurs

Other than Complete substitution


Hazards & Operability Study (HazOpS)
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)

Mentabulasikan jenis kegagalan dari peralatan-


peralatan termasuk dampaknya terhadap
sistem atau instalasi
Tujuan :
Mengidentifikasi jenis kegagalan dari peralatan
tunggal dan sistem, serta akibat-akibat potensial
dari setiap jenis kegagalan pada suatu sistem atau
instalasi. Jenis analisa ini secara khusus
menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan
keandalan peralatan, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan proses.
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Job Safety Analysis

Metode analisa bahaya / potensi bahaya pada


setiap langkah kerja atau prosedur kerja dan
menentukan rekomendasi perbaikan atau
cara pencegahan bahaya agar pekerjaan
dapat dilakukan dengan aman
Prioritas dari Job Safety Analysis

• Pekerjaan Baru
• Pekerjaan yang tidak rutin
• Potensi Keparahan
• Pernah terjadi Kecelakaan Parah/cacat
• Tingkat Kekerapan dari Kecelakaan
Job Safety Analysis-Flow Chart

1
Tentukan Pekerjaan
Yang akan dianalisa

2
Kontak dengan Uraikan Pekerjaan Dalam Analisa
Enerji tdk terkontrol Langkah-langkah Kerja perubahan

3
Penyekat Identifikasi bahaya pada Strategi kontrol
Enerji Setiap langkah kerja Terhadap bahaya

4
Buat rekomendasi
Tindakan pencegahan

5
Komunikasi dan
Kaji ulang
5 Langkah JSA

1. Seleksi Pekerjaan
Apa yang terpenting dalam menyeleksi
pekerjaan yang akan dianalisa ?
• Statistik kecelakaan kerja
• Pekerjaan/cara kerja yang baru
• Pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
• Pekerjaan yang dilakukan secara berkala
• Pekerjaan belum memiliki SOP
5 Langkah JSA
2. Mengurai langkah-langkah pekerjaan
Job Safety Analysis

Job : Mengganti Ban Kendaraan


Dianalisa oleh : Tgl. :
Diperiksa oleh : Tgl. :
Disyahkan oleh : Tgl.:

Langkah Kerja Potensi Bahaya Tindakan Pencegahan

1. Parkirkan kendaraan
2. Ambil ban serep dan
peralatan
3. Tutup bagasi
4. Buka baut ban
5. dst…………..
5 Langkah JSA

3. Identifikasi Potensi-potensi bahaya


a. Bagaimana mengidentifikasi potensi-
potensi bahaya ?

• Analisa perubahan
• Gunakan analisa “What If”

b. Pendekatan adanya enerji lain yang


tidak terduga dan menyekat
5 Langkah JSA

4. Rekomendasi tindakan perbaikan


• Rekomendasi sebaiknya dibuat dilokasi
pekerjaan
• Rekomendasi dibuat secara berurutan
dimulai dari bahaya pertama yang dijumpai.
• Rekomendasi harus spesifik
• Daftar kesimpulan dibuat sebanyak mungkin.
5 Langkah JSA
Rekomendasi Tindakan Perbaikan
Job Safety Analysis

Job : Mengganti Ban Kendaraan


Dianalisa oleh : Tgl. :
Diperiksa oleh : Tgl. :
Disyahkan oleh : Tgl.:

Langkah Kerja Potensi Bahaya Tindakan Pencegahan

1. Parkirkan kendaraan Ditabrak kendaraan lain


2. Ambil ban serep dan Keseleo saat angkat ban
peralatan Kabin mental dan hantam
Si sopir
3. Tutup bagasi Kunci slip dan menghan-
tam sisopir
4. Buka baut ban
5. dst…………..
5 Langkah JSA

5. Komunikasikan JSA kepada anggota


• Tool Box Meeting
• Safety Meeting
• Notice Board
• Surat edaran
• dsb.
Q&A

Anda mungkin juga menyukai