MANAJEMEN RESIKO
(RISK MANAGEMENT)
”
PEMBICARA : Dimas J Zahid A AMK,S.Kep,S.KM CWCCA Grad IOSH
Disampaikan dalam Traning Pembinaan Calon AHLI K3 UMUM KEMENAKER RI
MANAJEMEN RISIKO
REGULATORY MARKET
RISK RISK
INTEGRATED
RISK
MANAGEMENT
FINANCIAL
PROJECT
RISK
RISK
OPERATION
RISK
INTEGRATED RISK MANAGEMENT
Properti
K3
Finansial
Lingkungan
Manajemen
Bisnis
Sosial Risiko
Regulasi
Teknologi
Bencana
Alam
NATURAL RISK
Natural perils
• Typhoon
• Earthquake
• Flood
• Ice Storms
• Volcanoes
• Tsunami
Kecelakaan di Indonesia
• Kebakaran Tanki Cilacap (1995)
• Kecelakaan/kebakaran kapal Tampomas
• Kebakaran Pertokoan Ramayana
• Kebakaran Gedung Sarinah
• Kebakaran Gedung Bank Indonesia
• Kecelakaan Jembatan Layang Grogol
• Kecelakaan Kereta Api di Bintaro
• Kecelakaan kabel PLN Selat Madura
• Ledakan reaktor di LNG Bontang
• Kecelakaan KA Cirebon
• Ledakan Pabrik Kimia PT Petrowida-Gresik
• Lapindo Brantas Sidoardjo
Occupancy – Raw Materials
Gas Pipeline Supply (31/07/04)
– Recent failure in Belgium
– 15 dead, 120 injured
– Significant Third-party
exposure damage
Manfaat Risk Management
• Pemenuhan perundangan
• Mencegah kerugian finansial
• Meningkatkan nilai saham
• Menekan gangguan bisnis
• Memelihara kelangsungan usaha
How Manage Safety Risk??
Identify risks
Analyse risks
Evaluate risks
Assess risks
Treat risks
PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu
melakukan beberapa persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
Standar dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen risiko & komunikasi
daftar bahaya dan risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian
Identifikasi Sumber Risiko/Bahaya
• Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui
adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja,
material, atau kegiatan kerja.
• Identifikasi Bahaya merupakan landasan dari langkah pencegahan
kecelakaan yang disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsaf act) dan
kondisi tidak aman (unsafe condition)
• Merupakan bagian dari Risk Assessment atau Risk Management Process.
· Menentukan prioritas dalam penanganan K3.
Jenis Bahaya
MEKANIS
SHORT
CIRCUIT FIRE
FIRE TOXIC
LISTRIK KIMIAWI
ELECTRIC POLUSI
SHOCK
BAHAYA
HAZARDS
IRITASI
BISING
PSYCHOLOGY
FISIS STRESS
SUHU BEBAN
KERJA
RADIASI BIOLOGIS
TEKANAN
ERGONOMI
Bahaya Kimia
• Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa
atau unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik
berupa unsur murni maupun dalam bentuk ikatan dengan bahan
lainnya.
• Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas 3
aspek yaitu
• Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards),
• sifat mudah menyala (flamability)
• sifat reaktifnya (reactivity)
• NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap klasifikasi
suatu sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan indeks Health
Hazards = 0 berarti tidak berbahaya dan aman bagi manusia,
sedangkan bahan dengan indeks 4 sangat berbahaya.
Bahaya Mekanik
• Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan bagi kegiatan manusia
pada saat ini, namun dilain pihak listrik juga merupakan sumber potensi bahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan.
• Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara lain:
- Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock)
- Bahaya hubungan singkat (Short circuit)
- Bahaya petir
- Listrik Statis
BAHAYA LISTRIK
❑ Suara/Bising
❑ Tekanan Udara
❑ Getaran
❑ Radiasi
Bahaya Biologi
• Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya yang
berasal dari unsur biologi yang terdapat di lingkungan
kerja dan dapat mengakibatkan cedera pada manusia.
• Bahaya ini dapat berasal dari flora atau fauna di
lingkungan kerja seperti mikrobiologik, tumbuhan
beracun atau berduri dan binatang berbisa atau buas.
Sumber Bahaya
Kelebihan :
Checklist ini merupakan identifikasi yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula,
yang penting standard dan code practices tersedia.
Kelemahan :
Karena ini hanya daftar pertanyaan maka hasil identifikasinya bahayanya tidak
mendalam.
Checklist
Pertanyaan Ya/tidak
No.
1. Apakah kondisi lantai dalam bersih dan tidak
licin?
2. Apakah penerangan cukup dan kondisi baik
3. Apakah jalan-jalan aman dan tidak terhalang
4. Apakah ventilasi mencukupi dan terpelihara?
5. Apakah semua peralatan listrik dalam kondisi
baik dan aman?
6. Apakah alat pemadam tersedia dan kondisi
baik?
7. Apakah semua alat kantor dalam kondisi baik
dan aman
Job Safety Analysis
• Pekerjaan Baru
• Pekerjaan yang tidak rutin
• Potensi Keparahan
• Pernah terjadi Kecelakaan Parah/cacat
• Tingkat Kekerapan dari Kecelakaan
Job Safety Analysis-Flow Chart
1
Tentukan Pekerjaan
Yang akan dianalisa
2
Kontak dengan Uraikan Pekerjaan Dalam Analisa
Enerji tdk terkontrol Langkah-langkah Kerja perubahan
3
Penyekat Identifikasi bahaya pada Strategi kontrol
Enerji Setiap langkah kerja Terhadap bahaya
4
Buat rekomendasi
Tindakan pencegahan
5
Komunikasi dan
Kaji ulang
What are hazards in these picture ?
Risk Management Process
Establish Risk
Risk Risk Risk Monitoring Communication
The Identifi Review consultation
Analysis Evaluation Treatment
context cation
TINGKAT KEPARAHAN
4 20 16 12 8 4
3 15 12 9 6 3
2 10 8 6 4 2
1 5 4 3 2 1
Tingkat Resiko
• Tingkat resiko sangat tinggi = 25
• Tingkat resiko tinggi = 16 s/d 20
• Tingkat resiko Substansial = 8 s/d 15
• Tingkat resiko Menengah = 6 s/d 3
• Tingkat resiko diterima = 1 s/d 2
Kriteria Resiko
Establish Risk
Risk Risk Risk Monitoring Communication
The Identifi Review consultation
Analysis Evaluation Treatment
context cation
• Risk treatment involves identifying the range of options for treating risk, assessing those
options, preparing risk treatment plans and implementing
• Identifying options for risk treatment
•Avoid the risk
•Reduce likelihood of the occurrence
•Reduce the consequences
•Transfer the risk
•Retain the risk
• Assessing risk treatment options
• Preparing treatment plan
• Implementing treatment plans
CONTOH MANAJEMEN RESIKO : PROSEDUR IBPR DAN FORM IBPR
HOT WORK ACTIVITY
1.WELDING ACTIVITY/WELDER /FFP3
2.GRINDING ACTIVITY /GRINDER/HELPER/FFP1
3.CUTTING ACTIVITY /FITTER /FIT UP /CUT/FPP2
4.BURNING ACTIVITY /BURNER /PEMBAKARAN/HELPER /FPP1
5.PREHEATING ACTIVITY/UTMT/NDT/PEMANASAN ELEMEN
PANAS/FPP1/LISTRIK /QC/FPP1
6.GOUGING ACITIVITY/WELDER /REPAIR /PERBAIKAN/FPP3/N95
MENGGUNAKAN ARGON
Confined space /bekerja diruang terbatas
PERMIT/JSA/RA/PROSEDUR/CSE CHEKLIST/WAH
CHECKLIST/MEDIACAL DOCTOR /TRAINIG CSE LVL 1
AGT /HSE/Gast tester yang dicek Kandungan
OKSIGEN,LEL/BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR
,CO/RACUN,H2S/RACUN BERBAHAYA /SCBA/OKSIGEN MURNI
PENCAHAAAN ,KEBISINGAN ,STANBY WATCHMAN /ERT
/MEDIC/AMBULAN /ALAT EVAKUASI/FULL BODY HARNESS/TAG
LINE(2TALI)
SAFETY BRIEIFING (PJM)
KEBISINGAN /noise level/NOISE LEVEL METER
>85 Db wajib pake EAR Muff
<85 DB cukup pake EAR plug selama 8 jam kerja
PENCAHAYAN/LUX METER
200:400 diluar ruangan
350:600 didalam workshop/Gudang /safety clear gllses.
Risk Management Process
Establish Risk
Risk Risk Risk Monitoring Communication
The Identifi Review consultation
Analysis Evaluation Treatment
context cation
Establish Risk
Risk Risk Risk Monitoring Communication
The Identifi Review consultation
Analysis Evaluation Treatment
context cation