Anda di halaman 1dari 89

 Keselamatan Kerja  Keselamatan Pekerja

 Kesehatan Kerja  Kesehatan Pekerja


 Kecelakaan Kerja  Nasib
 Sakit Akibat Kerja  Sakit biasa

 Hazards
SAFETY
 Danger
 Risk
 Exposure
 Incident
 Accident
 Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic)
› Alat-alat berburu
 Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak)
› Sarung kapak, saluran air (sanitasi)
 Ramses II (1500 BC)
› Pelayanan kesehatan
 Hippocrates (460 BC)
› Penyakit tetanus di kapal
 Bernardino Ramazinni (1664-1714)
› Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan
gerakan janggal)
 Era revolusi industri (abad 18)
› Perubahan sistem kerja
› Penggunaan tenaga mesin
› Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
› Pengorganisasian pekerjaan
› Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
 Era industrialisasi
› Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety
device dan alat-alat pengaman)
 Era Manajemen
› Heirich (1931), teori domino
› Bird and German, teori Loss Causation Model
› ISO, SMK3 dll
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, baik jasmani maupun
rohani,
- hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dan sejahtera;

 Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
KESELAMATAN KERJA adalah penerapan
ilmu teknik (engineering) secara sistematik
dan manajerial untuk mencegah kejadian
berbahaya (INCIDENT) yang berpotensi
menimbulkan KONSEKUENSI : Hukum,
Sosial maupun Ekonomi yang harus dibayar
MAHAL (Cidera, Cacat, Kematian dan
Kerusakan, Hilangnya waktu kerja dan …..
berbagai kerugian)
August 19, 2022 9 9
KESEHATAN KERJA adalah penerapan
ilmu teknis medis, sistematik dan manajerial
untuk mewujudkan lingkungan kerja yang
conducive (RAMAH LINGKUNGAN) sehingga
tercipta tenaga kerja yang SEHAT dan
PRODUKTIF terhindar terjadinya penyakit
akibat kerja

August 19, 2022 10 10


1. Aspek keselamatan kerja
bertalian dengan hubungan manusia dengan
peralatan/mesin/alat kerja, proses, tempat kerja, dan
cara kerja
Kecelakaan Kerja

2. Aspek kesehatan kerja


bertalian dengan hubungan manusia dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan
adalah kejadian berbahaya (Insident) terjadi tiba-tiba,
tidak direncanakan dan tidak diinginkan menimbulkan
cidera/kematian/kerusakan/kerugian.

Jenis kecelakaan:
• Kecelakaan dalam hubungan kerja
• Kecelakaan diluar hubungan kerja
Kecelakaan dalam hubungan kerja
• Kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan dari rumah menuju ketempat
bekerja atau pulang kembali kerumah di jalan
yang biasa dilewati pada waktu jam berangkat
atau pulang
• Kecelakaan di tempat bekerja karena mati
mendadak atau kejadian berbahaya (insident)
Kecelakaan kerja (ACCIDENT)
Adalah suatu kejadian berbahaya dalam pelaksanaan
pekerjaan yang mengakibatkan pekerjaan yang telah
direncanakan terganggu /kacau (Accident).
Peristiwa yang terjadi dalam kasus tersebut (Accident)
adalah pelepasan energi/zat yang tidak terkendali
(berbahaya). Pada insident itu kemungkinan ada yang
terkena paparan yang mengakibatkan konsekuensi
korban luka, kematian, kerusakan atau kerugian aset
maupun lingkungan

14
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur
adanya korban manusia cidera atau
mati.
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat
energi, zat atau kondisi kerja yang
potensial dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa :



 bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
INCIDENT
Suatu event / kejadian/ peristiwa,
yang berpotensi mengarah dapat
mengakibatkan terjadinya
konsekuensi resiko berupa :
kematian, cidera, sakit fisik/ mental,
kerusakan properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi
dari kerugian-kerugian tadi.
 Fisik
 Kimia
 Listrik
 Mekanik
 Psikososial
 Biologi
 Ergonomi
 Kebakaran
 Geologi
“RISK”
Resiko adalah kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
 
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-kan
resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger)
dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat
dikendalikan secara memadai serta mengambil
langkah-langkah yang tepat.
KEMUNGINAN TERJADI
KEPARAHAN
SULIT TERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
“DANGER”
Kondisi (pesawat/mesin/instalasi/
proses/lingkungan/cara kerja dll)
teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan menunjukkan melampaui
nilai batas aman.

Danger lawan katanya


adalah Safe atau Aman.
Hubungan timbal Balik Tenaga Kerja – Lingkungan
Kerja – Kecelakaan Kerja/Penyakit Akibat Kerja

TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PAK Kec. Kerja
APD APM
PROSES
BAHAN ALAT

POLUSI
LINGKUNGAN
NAB
APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????

08/19/22
Penyakit akibat kerja adalah :

“Setiap penyakit yang disebabkan


oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Tenaga Kerja
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality
• PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
 H. W. Heinrich (1930) melakukan studi terhadap 75.000
kasus kecelakaan menyebutkan rasio
88 : 10 : 2
Artinya:
88 % kecelakaan karena faktor tindakan tidak aman.
10 % kecelakaan karena faktor kondisi tidak aman
2 % kecelakaan karena faktor yang tidak dapat
dicegah/dijelaskan
GUNUNG ES - BIAYA
KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Kecelakaan dengan luka gawat/meninggal
1

10 Kecelakaan dengan luka ringan

30 Kecelakaan dengan kerusakan benda/material

600 Insiden tanpa luka atau kerusakan/kerugian


Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET
SAKIT

BERBAHAYA
DILARANG
OFF JOB
BERMAIN DISINI
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL LOSSES
CAUSES
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL
ENVIRON FAULT UNSAFE
MENT OF ACT/
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N
PERKEMBANGAN

1949 : GORDON
1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
INCIDENT
INJURY /
CAUSES CAUSES / ACCIDEN
DAMAGE
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Substandard Energy or Process
Job
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
 Tindakan/perbuatan tidak aman (unsafe act) adalah
suatu perbuatan yang melanggar prosedur keselamatan
dan kesehatan kerja yang telah disyaratkan, yang
memberikan peluang terjadinya kecelakaan
 Kondisi tidak aman (unsafe condition) adalah:
suatu kondisi fisik atau keadaan berbahaya
yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan/penyakit akibat
 LINGKUNGAN KERJA
 MESIN, PESAWAT, ALAT DAN BAHAN
 CARA KERJA
 SIFAT PEKERJAAN
 PROSES PRODUKSI
 Zat atau  Jatuh,  Runtuh,  Luka,
 Energi,  kejatuhan,  ambruk,  cacat,
 Proses  terpukul,  kebakaran  kematian,
 Lingkungan  terjepit,  peledakan, dll  kerusakan,
 Pesawat,  terpapar,  kerugian
 Perilaku dll
 dll
Tempo doeloe Saat Ini
 K3 dimiliki oleh orang K3.  K3 dimiliki oleh semua orang.
 K3 dilaksanakan krn ada proyek  K3 merupakan perubahan
budaya.
 Inspeksi K3.  Audit manajemen K3.
 Mensupervisi.  Pembina.
 K3 sebagai bagian dari SDM  K3 langsung melapor ke
pimpinan puncak.
 Berperan sebagai polisi  Berperan sebagai penasihat
perilaku/ proses.
 Untuk mencapai Zero injury rate  Kita yang menetapkan kapan
masih menunggu apabila ada saja dapat mencapai Zero
kesempatan Injury rate
RISK MANAGEMENT
Penerapan K3 harus diupayakan
melalui proses manajemen, meliputi :
 proses mengidentifikasi sumber bahaya,
 penilaian resiko, dan
 tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi resiko (RISK CONTROL)
secara terus menerus.
PENERAPAN

NORMA
1. Mengidentifikasi bahaya &STANDAR

• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas • Menghitung,
/Ahli K3
•ENERGI
•PROSES • Mengukur
SAFE
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER
3. Kendalikan
2. Menilai Risiko
 Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi
Bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi
Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan
Safety Departement.
 Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku
seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops, dsb.
 Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan
baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan AMAN

Identifikasi
Syarat K3 Inspeksi
Hazard K3

Konsep
K3
Ref: UU, Pert, Standar
Safe
Accident

Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure

Management
Failure
OSH
Management System
“RISK”
Resiko terdiri dari 2 dimensi:

Akibat Kekerapan
(Consequence) (Frequency)

Atau
Consequence x Frequency, dimana “Frequency” terdiri
dari Probabilitas dan Paparan
“Level of RISK”
adalah perhitungan antara keparahan
(consequence) dan kemungkinan
untuk terjadi (probabilities), yang
biasanya disebut

(Tingkat resiko).
 
Hazards Identification

H  materials
 Energy
 Proses

I Risk Assessment

R
 Klasifikasi risiko
 Mapping risiko
 Analisa sumber daya yang telah ada

A Control
 Pencegahan

C  Sistem proteksi
 Tanggap darurat
 Org, Prsonel, Training/Latihan, Gladi
(HIRAC)
 Apakah ada sumber potensi bahaya
 Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
 Apa akibat dan pengaruhnya
 Bagaimana pencegahannya
DAFTAR
PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA
No THAPAN PROSES TINDAKAN
RISIKO
KEGIATAN PENGENDALIAN
BAHAYA
1 2 3 4
Peluang
5. Hampir pasti terjadi
4. Cenderung untuk terjadi
Risiko = P x K 3. Mungkin dapat terjadi
2. Kecil untuk terjadi
1. Jarang terjadi

Keparahan
5. Kematian dan kerugian sangat besar
4. Cacat/kerugian besar
3. Hari kerja hilang/ kerugian cukup besar
2. Cidera ringan/kerugian sedang
1. Tdk ada cidera/kerugian kecil
PENILAIAN RISIKO
Keparahan Risk assessment

5 25
4 12
3 6
2
1

1 2 3 4 5 Peluang
PANITIA PEMBINAAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PERUSAHAAN : KEPADA
ALAMAT : YTH. PIMPINAN PERUSAHAAN
DI ……………………………………
REKOMENDASI
No:

No TAHAPAN PROSES RISIKO SARAN


KEGIATAN BAHAYA
1 2 3 4
 Elimination
 Substitution
 Minimisation
 Engineering Controls
 Administrative Controls
 PPE (Personal Protective Equipment
Hirarki Pengendalian berdasarkan Julian B. Olishifski,

ENGINEERING
CONTROL

ADMINISTRATIF
CONTROL

PILIHAN
TERAKHIR
Definisi :
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

APD.......
WAJIB
Sesuai SNI
Rambu-rambu /Safety sign
Manajemen APD
 Identifikasi kebutuhan dan syarat APD
 Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya
dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh
 Penggunaan, perawatan, penyimpanan
 Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan
 Pembinaan
 Inspeksi
 Evaluasi dan pelaporan
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi: melindungi kepala dari benturan, terantuk benda
tajam atau benda keras, kejatuhan atau terpukul oleh benda-
benda yang melayang atau meluncur di udara, radiasi panas,
api dan percikan bahan-bahan kimia.
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang dapat
menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion
maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles,
Tameng muka (face shield)
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari kebisingan dan
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.
Jenis :
•Sumbat telinga atau ear plug
•Penutup telinga atau ear muff

4. Alat pelindung pernafasan (Respirator)


Fungsi : Memberikan perlindungan organ pernafasan akibat
pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas fume, asap, mist,
kabut dan sebagainya.
Jenis :
•Respirator untuk memurnikan udara
•Respirator untuk memasok udara
5. Pelindung Tangan
Fungsi : Melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan
api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion
listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi.
Jenis : Sarung tangan biasa, Mitten, Hand Pad, Sleeve

6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda berat,
tertuang logam panas cair dan bahan kimia korosif, penyakit
kulit, tersandung , terpeleset, tergelincir.
Jenis :
•Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan dan pengecoran
logam
•Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi bahaya
peledakan
•Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi bahaya
listrik
•Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau kontruksi
•Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau licin.
•Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak benda-
benda runcing
•Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak bahan kimia
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh dari
bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api
maupun api.
Jenis :
•Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
•Overalis (menutup seluruh tubuh).

8. Tali dan Sabuk pengaman


Fungsi: Digunakan untuk mengurangi resiko bahaya fisik
apabila si pemakai terjatuh.
Jenis :
• Penggantung
• Pelana atau harness
Strategi Implentasi K3
Kecelakaan
Engineering
Control
SMK3
Musibah Kecelakaan Human
Dianalisis Control
Potensi
bahaya
di
Kompetensi
identifikasi
SDM K3
Diterima Kesadaran
(Takdir) Upaya Di Disiplin BUDAYA
Perbaikan kendalikan Individu Kelompok Masyarakat

Merubah Paradigma
AKTIVITAS PENGENDALIAN
•Identification of work.
(Elemen program dan aktivitas untuk mencapai hasil)
•Standard.
(Penetapan standar kinerja)
•Measurement.
(Pengukuran kinerja, pencatatan & pelaporan)
•Evaluation.
(Evaluasi kinerja dengan mengukur dan membanding).
•Commendation and Correction.
(Penyempurnaan terus menerus)
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
 Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan
kerugian dan effisiensi
 Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan
terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 dalam
perusahaan
 Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
 Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan
fungsi kontrolnya dalam aspek K3
 Semua sumber produksi yang ada dapat dipakai
secara aman dan efisien
 Proses produksi berjalan lancar.
 Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan
asuransi.
 Dan lain-lain
 Sebagai salah satu bentuk perlindungan bagi
tenaga kerja agar selalu dalam keadaan selamat
dan sehat, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan.
 Bagi orang lain yang berada di tempat kerja,
terjamin keselamatan dan kesehatannya
Safety is Everybody’s Responsibility

Anda mungkin juga menyukai