Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang akan
membiayai saya ??
PENGERTIAN
• Risiko K3 adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan
lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu
yang terjadi pada pekerjaan.
• Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap risiko
yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai
tingkat risiko, dan menetapkan upaya pengendalian risiko.
• Penilaian Tingkat Risiko K3 dapat dilakukan dengan
memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya peristiwa
bahaya K3 dengan keparahan/ kerugian/dampak kerusakan
yang ditimbulkannya.
3
PENGERTIAN
BAHAYA:
Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi atau
tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit
penyakit atau kombinasi dari semuanya
MANAJEMEN RISIKO
Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen
Proses. Manajemen risiko adalah bagian dari
proses kegiatan didalam organisasi dan
pelaksananya terdiri dari multi disiplin keilmuan dan
latar belakang, manajemen risiko adalah proses
yang berjalan terus menerus.
4
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA
KESEHATAN KERJA (SMK3)
(PP NO 50/2012)
Continual
Improvement I.
V.
PENINJAUAN KEBIJAKAN K3
& PENINGKATAN Action Plan
KINERJA K3
II.
PERENCANAAN K3
IV.
PEMANTAUAN & Check Do
EVALUASI
KINERJA K3 III.
PELAKSANAAN
RENCANA K3
SMK3
I. KEBIJAKAN K3
Langkah 1:
Mengidentifikasi Bahaya
**)
*)
Langkah 5:
Memantau & Meninjau Langkah 2:
Ulang Tindakan Menilai &
Pengendalian Risiko
Harus dilakukan Memproritaskan Risiko
konsultasi pada
setiap Langkah
**) **)
Langkah 4: Langkah 3:
Menerapkan Tidakan Memutuskan Tindakan
Pengendalian Risiko Pengendalian Risiko &
Hirarkinya
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO
1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM PROYEK
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,
➢
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya10 nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat
dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi
pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat,
rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak
dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau
suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera
dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya
pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang
kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan
tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan
sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul,
misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik
atau mesin yang kadang-kadang mati.
PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN
1
PERILAKU
BERBAHAYA
PERUBAHAN
CARA
BERPKIR
LINGKUNG
FAKTOR
AN
LAIN
BERBAHAYA
3 2
11
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?
14
SUMBER BAHAYA
• LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi
dsb)
• PROSES (Tender, Operasi, Pemeliharaan,
Renovasi, Pembongkaran)
• ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas,
• MATERIAL (B3)
• PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan,
kebugaran dlsb)
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
HAZARD DANGER
Tali
putus
Tali putus
rantas
INSIDENT
SANGAT
BAHAYA
BAHAYA
NEAR-MISS ACCIDENT
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA PEKERJAAN
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA KECELAKAAN
BAHAYA JATUH Bekerja di ketinggian, perancah tanpa Pekerja jatuh /
A
Hazards due to Falls tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. tertimpa
BAHAYA PERANCANGAN Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- Ambruk, peker
B
Design hazards hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. ja tertimpa
BAHAYA MATERIAL Material berbahaya/beracun dipakai, di- BBM bocor,
C
Hazards of material simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan kebakaran
BAHAYA PERALATAN Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak Alat terguling,
D kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, menimpa/me-
Hazards of Equipment bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. nabrak pekerja
BAHAYA METODE KERJA
Metode kerja tidak ada, tidak sesuai Struktur runtuh
F Hazards of work persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi longsor dsb.
methods
BAHAYA LISTRIK Jenis material, perancangan, pemasangan Pekerja t’sengat
G
Electrical hazards & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan listrik, terbakar
RUANG TERBATAS Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang Terhirup gas
H
Confined Space hazards bawah tanah, mengandung udara beracun beracun
BAHAYA LONGSOR Dinding tebing galian tanah kedalaman >1.2 Longsor , me-
I
Landslide hazards m tidak dipasang turap dan shoring nimbun pekerja
J Dan jenis bahaya lain nya Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi,
psiko-sosial
Penyakit akibat
kerja (PAK)17
M. Mushanif Mukti
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan ➢ Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
➢ Buta
• Tekanan ➢ Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi ➢ Kanker
FISIK • Suhu ekstrim ➢ Kelelahan fisik
> Intensitas
• Gataran ➢ Jaringan otot rusah
• Partikulat > Lama paparan ➢ Silikosis, asbestosis
K
a > Tingkat paparan ➢Iritasi kulit
>Flamable, ekplosif
•G d > Dosis–respon: ➢Keracunan
BAHAYA >Beracun
a > Konsentrasi R
•P >Iritant, Korosif, ➢Catat pancaindera
KIMIA r > Intensitas I ➢Kanker, Alergi, dll
•C >Karsinogen,Alergen > Lama paparan
S
x ➢ DB, HIV, MALARIA dsb
• Virus > Intensitas I ➢ INFEKSI
BAHAYA • Serangga > Lama paparan
BIOLOGI w K ➢ BISA / RACUN
• Bakteri a > Imunitas ➢ ALERGI
> Sensitivitas O
• Jamur, dll k ➢ dll
t
• Salah posisi u ➢ Sakit punggung
BAHAYA
ERGONOMI • Gerakan janggal > Lama paparan ➢ Terkilir
• Gerak monoton ➢ Carpal syndrome
• Letak tidak sesuai ➢ Cacat permanen
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
MONITOR &
ANALISA RISIKO REVIEW
AKIBAT PELUANG
PENILAIAN RISIKO
PENANGANAN RISIKO
PENGERTIAN
❑ Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada pada berbagai
sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan, dan pekerja) yang berpotensi
menyebab- kan timbulnya risiko kecelakaan dan sakit akinat kerja
❑ Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan keparahan
kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap jenis bahaya, dan
menentukan peringkat risiko nya dengan mengalikan tingkat kekerapan
dan tingkat keparahan
1 2 3
22
23
23
24
24
MANAJEMEN RESIKO
HI-RA-DC
PERINGKAT RISIKO
Frekuensi Keparahan
Mungkin Ringan
Jarang Berat
Sering Fatal
Hirarki pengendalian
Risiko
RISIKO K3
Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi. v
➢ Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
➢ RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat
27
RISIKO RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN
28
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
5 Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang dilakukan.
4 Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
3 Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
2
kemungkinan terjadinya.
1 Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.
Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
3 fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.
Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
4 proses produksi, kerugian materi besar.
AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5
1 R R R R R
2 R R M M S
3 R M S S T
4 R M S T T
5 R S T T T
Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian ! : Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
ELIMINASI PENGENDAL
IAN PALING
MENIADAKAN BAHAYA SELURUHNYA DENGAN MEMBUANGNYA DARI
TEMPAT KERJA EFEKTIF
SUBSTITUSI
MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL ATAU ALAT DENGAN
YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA
REKAYASA
MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA DENGAN BANTUAN
MEKANIS / TEKNOLOGI
ADMINISTRASI
MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT, KEBIJAKAN,
PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA PENGENDAL
IAN
ALAT ELINDUNG DIRI (APD) KURANG
EFEKTIF
MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI UNTUK MENUTUI DAN
MELINDUNGI PEKERJA
PALING HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
EFEKTIF
MERUBAH KONDISI :
> SUBSTITUSI spy risiko
1 turun
ELIMI
NASI MERUBAH KONDISI :
➢ REKAYASA ubah
2 sistem peralatan
SUBSTITUSI ➢ ISOLASI orang dr
smber bahaya
3 MERUBAH
PENGENDALIAN ORANG :
Melakukan
REKAYASA, ISOLASI tindakan
Administratip
4 mengurangi
cedera
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
& PRAKTIK KERJA WAJIB
PAKAI
5 APD
KURANG
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
EFEKTIF (APD)
JKS-Bintek k3 2014
MENGEVALUASI PENGENDALIAN RISIKO
a. Melakukan pemantauan efektifitas
tindakan pengendalian yang diterapkan
apakah telah cukup efektif
b. Melakukan perbaikan upaya pengendalian
risiko secara terintegrasi
CONTOH : Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan
Penanggung Jawab K3
34
PENETAPAN TINGKAT RESIKO & SKALA
PRIORITAS
5 5 25 1
tinggi utama
MELAKUKAN PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO