Anda di halaman 1dari 57

DASAR HUKUM KESELAMATAN PERTAMBANGAN

 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


 UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
 UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 1973 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN
KESELAMATAN KERJA DI BIDANG PERTAMBANGAN
 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2010 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG
PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
 KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL NOMOR 1827K/30/MEM/2018
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
Pelaksanaan K3 Pertambangan Meliputi

a. Manajemen Resiko e. Administrasi keselamatan kerja

b. Program keselamatan Kerja f. Manajemen keadaan darurat

c. Pendidikan dan pelatihan g. Inspeksi keselamatan kerja

keselamatan kerja h. Penyelidikan kecelakaan dan

d. Kampanye safety kejadian berbahaya


M A N A J E M E N R I S I KO

1. Menyusun prosedur manajemen


risiko
2. Menetapkan prosedur tersebut
sebagai langkah yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan ,
disyahkan pimpinan tertinggi
perusahaan
3. Menerapkan manajemen risiko
dalam bisnis perusahaan
4. Membuat sistem dokumentasi
dari manajemen risiko
perusahaan
M A N A J E M E N R I S I KO

Perencanaan K3LH
Keselamatan dan Lingkungan
Kesehatan Kerja Hidup

Identifikasi Aspek
Identifikasi Bahaya Identifikasi Bahaya
dan Dampak
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja
Lingkungan
Proses M A N A J E M E N R I S I KO
Proses manajemen risiko meliputi 5 (lima) kegiatan :

1. Komunikasi dan konsultasi risiko

2. Penetapan konteks risiko

3. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko

4. Pengendalian risiko

5. Pemantauan dan peninjauan.


P R O S E S M A N A J E M E N R I S I KO
Penetapan Konteks

Komunikasi Identifikasi Bahaya Pemantauan


dan dan
0
Konsultasi Peninjauan

Penilaian dan
Pengendalian
Risiko
1. Komunikasi Dan Konsultasi Risiko
Komunikasi dan konsultasi dilakukan
dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, baik internal maupun
eksternal yang terkait,

serta dilakukan pada setiap tahap


proses Manajemen Risiko

melalui pengembangan rencana untuk


berkomunikasi dan berkonsultasi
dengan para pemangku kepentingan
pada tahap awal.
2. Penetapan Konteks Risiko

Penetapan konteks risiko terkait


dengan pemantauan batasan-
batasan risiko yang akan dikelola dan
menentukan lingkup proses
manajemen risiko selanjutnya,
berupa faktor internal dan faktor
eksternal
Faktor Internal Perusahaan
 ketidakpatuhan terhadap rekomendasi sebelumnya, standar
 kegiatan dan proses rutin dan tidak rutin dan/atau prosedur Keselamatan Pertambangan yang ada,
 perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan kerja, atau ketidakpatuhan terhadap tindak lanjut rekomendasi
kegiatan, atau bahan/material insiden;
 modifikasi pada sistem manajemen Keselamatan  faktor personal Pekerja
Pertambangan, termasuk perubahan-perubahan sementara,  desain area kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur
serta dampak pada operasi, proses, dan kegiatan; operasi dan organisasi kerja, termasuk kemampuan adaptasi
 fasilitas yang baru dibangun, peralatan atau proses manusia;
yang baru diperkenalkan, serta kegiatan dan instalasi di  sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana,
dalam lokasi kerja prasarana instalasi, dan peralatan Pertambangan;
 kondisi normal dan abnormal dan/atau kondisi proses  pengamanan instalasi
serta potensi insiden dan keadaan darurat selama siklus  kelayakan sarana, prasarana, instalasi, serta peralatan
pemakaian produk dan/ atau siklus lamanya proses Pertambangan;
 kompetensi tenaga teknik; dan
 evaluasi laporan hasil kajian teknis Pertambangan.
Faktor Eksternal Perusahaan
 budaya, politik, hukum, keuangan, teknologi,  bahaya-bahaya teridentifikasi yang berasal dari luar
ekonomi, alam, dan lingkungan yang kompetitif
lokasi kerja yang dapat membahayakan keselamatan
secara lokal, nasional, regional, dan internasional
dan kesehatan orang di tempat kerja yang berada
 pendorong utama dan perkembangan isu yang
berdampak signifikan terhadap tujuan organisasi dalam kendali pemegang IUP, IUPK, dan IUP Operasi
 persepsi dan nilai-nilai dari para pemangku Produksi
kepentingan eksternal;
 Infrasruktur peralatan, dan bahan-bahan di tempat kerja
 kegiatan semua orang yang memiliki akses ke
yang disediakan pihak lain
tempat kerja, termasuk yang dilakukan oleh
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi  kewajiban hukum yang berkaitan dengan identifikasi
khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, bahaya dan penilaian risiko serta pengendalian yang
IUJP dan para tamu;
diperlukan.
 fasilitas yang baru dibangun, peralatan atau
proses yang baru serta kegiatan dan instalasi
3. Identifikasi Bahaya
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, atau IPR mengidentifikasi sumber-
sumber bahaya, area yang terpapar oleh
bahaya, dan konsekuensi yang potensial

Proses yang dilakukan disini harus mampu


mengidentifikasi semua sumber, tindakan dan
kondisi yang ada dalam semua proses
perusahaan yang dapat menimbulkan bahaya
terhadap kecelakaan maupun penyakit akibat
kerja.
3. Identifikasi Bahaya
Mengapa perlu melakukan IBPR
• Manajemen resiko modern
• Mengetahui potensi terjadinya
kecelakaan atau kerugian sejak
dini
• Dapat membuat perencanaan
• Sebelum terjadinya kecelakaan
• Pada saat terjadinya kecelakaan
• Setelah terjadinya kecelakaan
3. Identifikasi Bahaya
Prosedur IBPR
• Dimana Perencanaan

Dilakukan terhadap semua area


kerja tambang Identifikasi
Bahaya
• Kapan
– Awal Proyek Penilaian
Resiko
– Tinjau ulang Manajemen
Perubahan
– Jika ada modifikasi
Menetapkan
• Oleh siapa Pengendalian

Tim IBPR yang kompeten dan Penerapan


ditunjuk Pengendalian
3. Identifikasi Bahaya
Definisi
• Bahaya
setiap benda, bahan, kegiatan atau kondisi yang memiliki
potensi menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian

• Resiko
kesempatan atau kemungkinan bertemunya dua atau lebih
bahaya dan mengakibatkan sejumlah kerugian
3. Identifikasi Bahaya
Jenis-jenis Bahaya
FISIK KIMIA BIOLOGI PSIKOSOSIAL ERGONOMI

Kebisingan Bahan mudah Mikroorganisme


meledak •Virus
Hubungan kerja Layout
•Bakteri
Radiasi Bahan mudah •Jamur
terbakar •Fungi
Jam kerja Manual handling
Getaran
Bahan Korosif
Panas Makroorganisme Kekerasan /
Desain pos kerja
•Tanaman beracun intimidasi
Bahan Karsinogenik •Lebah
Pencahayaan
•Ular
•Beruang
Bahan Beracun Stress Desain pekerjaan
Ketinggian •dll
3. Identifikasi Bahaya
Sumber Bahaya

1. Pelaksana pekerjaan (MAN)


2. Peralatan yang digunakan (MACHINE)
3. Prosedur pekerjaan (METHOD)
4. Bahan / energi yang terlibat (MATERIAL)
5. Lingkungan tempat kerja (ENVIRO)

4M+1E
3. Identifikasi Bahaya
Pelaksana Pekerjaan ( MAN : Manusia )
 Manusia/pekerja tidak terampil
 Pengetahuan kurang / tidak ada sama sekali
 Kondisi fisik pekerja cacat / tidak sesuai kualifikasi
 Sikap dalam bekerja :
 Sembrono
 Tidak disiplin
 Bercanda tidak pada tempatnya
 Suka mengambil risiko
 Tidak perhatian terhadap pekerjaan
3. Identifikasi Bahaya
Peralatan (MACHINE )
 Alat tidak sesuai baik kapasitas / ukuran
 Kondisi rusak tidak memadai
 Peralatan tidak lengkap
 Tidak memenuhi persyaratan :
 bahannya
 Keamanan alat
 spesifikasinya
 fungsinya
 dll
3. Identifikasi Bahaya

Prosedur (METHOD)
 SOP tidak diriview berkala
 Langkah kerja tidak lengkap
 SOP tidak mencakup aspek safety
 SOP tidak sesuai dengan kondisi operasional yang selalu berubah
 Tidak ada SOP yang baku dan ditetapkan
3. Identifikasi Bahaya
Lingkungan (ENVIRO)
 Fisik
 Lantai licin , jalan gelap , gang sempit
 Non Fisik
 Suasana kerja tidak menyenangkan
 Organisasi tidak baik
 Manajemen tidak berfungsi baik
 Sosial budaya kerja
 Kurang kesadaran keselamatan
3. Identifikasi Bahaya

Bahan / energi (MATERIAL)


 Bahan tidak standar
 Mengandung listrik ,bahan kimia , radiasi dll
 Ada energi tersimpan ( pegas,kinetik )
 Bahan mudah meledak
 Bahan beracun dan berbahaya
3. Identifikasi Bahaya
Melakukan identifikasi bahaya
1. Tetapkan area cakupan
2. Cermati, semua :
– Aktifitas, rutin dan non-rutin
– Semua alat dan peralatan
– Semua material dan bahan
3. Kondisi lingkungan
4. Termasuk perilaku orang yang berada di area, tanya pada pekerja tentang
pemikiran dan pertimbangan mereka
5. Cermati informasi tertulis (manual peralatan, MSDS dll)
6. Cermati semua hal, namun fokus pada bahaya berpotensi serius
7. Gunakan format standar PSMS
3. Identifikasi Bahaya
Alur identifikasi bahaya
Lokasi: Workshop Plant
Aktifitas / Alat / Kondisi Bahaya Spesifik Konsekwensi
Bahan Operasi
Parkir Unit Normal Unit menabrak mundur orang yang Cedera Fatal
bekerja karena kurang penerangan

Unit menabrak mundur bangunan Kerusakan bangunan


(atap/tiang)
Tangan terjepit waktu memasang Amputasi
ganjal ban
   
Pilih sebuah aktifitas Kondisi Jenis bahaya yang teridentifikasi Konsekwensi cedera, penyakit atau
/ alat / bahan dilakukannya kerusakan yang timbul
aktifitas
tersebut
3. Identifikasi Bahaya
Identifikasi Bahaya
Situasi A Situasi B
2.2 MANAJEMEN RISIKO
2.2.4 PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian risiko dilakukan melalui proses
evaluasi risiko untuk menentukan risiko dapat
diterima atau tidak dengan metodologi:
• memperhatikan ruang lingkung, sifat, dan
waktu untuk memastikan metode yang
bersifat proaktif; dan
• menyediakan cara untuk melakukan
identifikasi bahaya, penentuan nilai risiko,
penentuan kinerja, dan prioritas risiko,
penentuan pengendalian yang sesuai, dan
pendokumentasiannya.
METODE IBPR
• Fault Tree Analysis
• Hazard & Operability Study
• Failure Mode & effect Study
• Checklist
• Analysis / Brainstorming
• What If?
• Management Oversight & Risk Tree
• Event Tree Analysis
• Safety Auditors
• Job Safety analysis
PEMILIHAN METODE
• Situasi & Jenis Operasi
• Tingkat Keahlian & Kemampuan
• Tingkat Kerumitan Operasi
• Tingkat Paparan Terhadap Resiko
• Jumlah Orang Yang Terlibat
IBPR/HIRA

YANG PERU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN IBPR / HIRA

 Tidak Bergantung pada satu metode tunggal, karena banyak macamnya!


 Namun bergantung sepenuhnya pada komitmen orang yang terlibat!
 Tidak perlu terlalu mempersoalkan jumah variasi dan / atau teknik!
IBPR / HIRA
LANGKAH PROSES IBPR / HIRA PROCESS STEPS
• Rencana Awal / Prior Planning
• Pemilihan & Penunjukan Fasilitator / Select & appoint a facilitator
• Pemilihan & penunjukan Tim / Select & Appoint a Team
• Rencanakan Pelatihan / Plan the Exercise
• Lakukan Pelatihan / Conduct the Exercise
• Lakukan Penilaian Resiko / Do the Risk Assesment
IBPR / HIRA
RENCANA AWAL
 Tentukan sebelumnya tujuan utama & hasil yang diharapkan.
 Apakah IBPR ditujuan pada masalah Plant, Proses, Tempat Kerja,
Perilaku atau Kesempatan Kerja?
 Pilih Metodologi & Ruang lingkup IBPR
IBPR / HIRA
HIRA Circle Team
• Membina Leader, membentuk team, menggulirkan
Coordinator
HIRA, Review

Facilitator • Menentukan metodologi yang standar serta


Menjembatani pelaksanaan HIRA

Leader Leader • Menggulirkan HIRA Circle Team, Monitoring

Member Member • Identifikasi, analisa, tindakan perbaikan yang


Member Member berhubungan dengan pekerjaannya
Member Member

Member Member
IBPR / HIRA
FASILITATOR TIM/TEAM FACILITATOR

 Tidak memihak terhadap daerah tersebut untuk menjamin evaluasi


tidak bias
 Pengertian menyeluruh tentang strategi metodologi & evaluasi
digunakan
 Memiliki kemampuan komunikasi yang luas
 Memiliki kemampuan berorganisasi
 Kemampuan untuk memfokus tim & kegiatan
IBPR / HIRA

KEBUTUHAN TIM / TEAM REQUIRE


 Mempunyai pengertian tentang metodologi IBPR

 Mengerti metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi
 Kemampuan untuk mengidentifikasi Bahaya & Resiko di tempat
kerja
IBPR / HIRA

KEBUTUHAN TIM / TEAM REQUIRE

 Kemampuan untuk mebedakan jenis yang berbeda dari bahaya

 Mengerti sumber-sumber energi di tempat kerja

 Mengerti kemungkinan dampak dari faktor Lingkungan


IBPR / HIRA
SELEKSI TIM / TEAM SELECTION
Potongan Verikal / Vertical Cut:

• Manajemen / Management

• Pengawasan / Supervisory

• Tenaga ahli / Experts

• Perwakilan K3LH / SH&E Representatives

• Karyawan / Workers
IBPR / HIRA
DOKUMENTASI / DOCUMENTATION
 Form yang standar / Standard form

 Melatih para pengguna / Coach users

 Sistem Pengendalian Dokumen / Document Control System

 Strategi Tindak Lanjut / Follow-Up Strategy


IBPR / HIRA
Peninjauan dan Perbaikan Terus menerus
• Adanya cara kerja baru, mesin atau bahan
baru.

• Kekerapan peninjauan ini harus didasarkan


pada potensi resiko yang sudah diidentifikasi.
IBPR / HIRA

Penilaian Resiko
Potensi resiko =
Kemungkinan  Keparahan  Frekwensi

• Penilaian dilakukan pada setiap skenario bahaya yang diidentifikasi


IBPR / HIRA
MATRIKS RESIKO
SEVERITY (S) / KEPARAHAN (S) PROBABILITY (P) / PROBABILITAS (P)

1 Minor Injury or (Property Damage < US$ 100) 1 No Probability of Occurrence/


Cedera Ringan atau (Kerugian Harta Benda <US$ Tidak Terdapat Kemungkinan Terjadi
100) 2 Less than Average Probability of Occurrence/
2 Lost Time Injury with No Permanent Disability or Kemungkinan Terjadi Lebih Kecil daripada Rata-
Rata
(US$ 100 < Property Damage < US$ 1 000)
3 Average Probability of Occurrence/
Cedera Hari Hilang tanpa Cacat Permanen atau
Kemungkinan Terjadi Rata-Rata
(US$ 100 < Kerugian Harta Benda < US$ 1 000)
4 Good Probability of Occurrence
3 Lost Time Injury with Permanent Disability or Kemungkinan Besar Terjadi
(US$ 1 000 < Property Damage < US$ 5 000) 5 Will Definitely Occur
Cedera Hari Hilang dengan Cacat Permanen atau Pasti Akan Terjadi
(US$ 1 000 < Kerugian Harta Benda < US$ 5 000) FREQUENCY (F) / FREKUENSI (F)
4 Fatal Injury to One Employee or 1 Few persons once per year (Rare)
(US$ 5 000 < Property Damage < US$ 10 000) Sedikit orang sekali dalam setahun (Jarang)
Cedera Berakibat Kematian pada Satu Karyawan 2 Some persons monthly (Unusual)
atau Beberapa orang setiap bulan (Tidak Biasa)
(US$ 5 000 < Kerugian Harta Benda < US$ 10 000) 3 Some persons weekly (Seldom)
5 Multiple Fatal Injuries or Beberapa orang setiap minggu (Kadang-Kadang)
(US$ 10 000 < Property Damage) 4 Few persons once per day (Often)
Cedera Berakibat Kematian pada Banyak Orang Sedikit orang sekali setiap hari (Sering)
atau
(US$ 10 000 < Kerugian Harta Benda)
5 Many persons many times per day (Continuous)
Banyak orang berkali-kali setiap hari (Terus- 561
menerus)
SHE/98/07.01/STD
IBPR / HIRA
Penilaian Resiko
Angka yang diberikan merupakan Best Profesional Judgement dengan
mempertimbangkan :

1. Worst Case Scenario

2. Efektifitas Pengendalian yang telah ada (semakin efektif, semakin kecil


kemungkinan / keparahannya)

3. Konsensus dari tim


IBPR / HIRA
Skoring Resiko
Lokasi: Workshop Plant
Aktifitas / Alat Kondisi Skenario Bahaya Konsekwensi P S F RPN
/ Bahan Operasi

Parkir Unit Normal Unit menabrak mundur Cedera Fatal 2 4 4 32


orang yang bekerja karena
kurang penerangan

Unit menabrak mundur Kerusakan bangunan 3 2 4 24


bangunan (atap/tiang)

Tangan terjepit waktu Amputasi 1 3 4 12


memasang ganjal ban
2.2 MANAJEMEN RISIKO
2.2.4 PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Berdasarkan hasil penilaian risiko, pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan /atau Pemurnia, IPR, dan IUJP menetapkan,
menerapkan, dan mendokumentasikan langkah-
langkah pengendalian terhadap risiko tersebut
dengan mengikuti hierarki pengendalian risiko sebagai
berikut:
• Rekayasa, seperti eliminasi, substitusi, dan isolasi;
• Administrasi, seperti rambu peringatan, pemilihan
pekerja, rotasi pekerja, atau jadwal kerja,
pembatasan jam kerja, serta pemiihan perusahaan
jasa pertambangan;
• Praktik kerja, seperti prosedur kerja baku (Standar
Operating Procedure), instruksi kerja (work
instruction), dan pelatihan (training); dan
• Alat pelindung diri.
IBPR / HIRA
Tujuan Pengendalian Resiko
• Memprioritaskan pengendalian

• Menetapkan pengendalian pro-aktif

• Menurunkan tingkat resiko


IBPR / HIRA
Pengendalian Resiko
KODE RISK RISK KEMUNGKINAN TINDAKAN
BAHAYA POTENTIAL LEVEL AKIBAT DIPERLUKAN
HAZARD POTENSI TINGKAT POSSIBLE REQUIRED
CODE RESIKO RESIKO CONSEQUENCE ACTION
AA 75  125 Resiko Kritikal Kematian atau Kerugian Barang Besar >US$ Stop & Perbaiki (Segera)
10000
Critical Risk Stop & Fix
Fatality or Major Property Damage >US$ 10000 (Immediately)
A 32  75 Resiko Tinggi LTI Serius / Kerugian Barang US$ 5000 to 10000 Perbaiki Dalam12 Jam
High Risk Serious LTI or Property Damage US$ 5000 to Fix Within 12 Hours
10000
B 18  32 Resiko Sedang LTI / Kerugian Barang US$ 1000 to 5000 Perbaiki Dalam 3 Hari
Medium Risk LTI or Property Damage US$ 1000 to 5000 Fix Within 3 Days

C 2  18 Resiko Rendah Cedera Ringan atau Kerugian Barang Ringan Perbaiki Jika Dapat
Low Risk Minor Injury or Minor Property Damage Fix When Possible
Hierarki pengendalian dalam IBPR / HIRA
Pengendalian Penjelasan Contoh
Engineering Pengendalian ini meliputi modifikasi/perubahan • Mensubstitusi dengan proses yang kuarang
(Rekayasa) peralatan dan pabrik (plant), prosedur lockout, berbahaya
mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat • Mengganti proses untuk mengurangi pemaparan
peringatan, dsb • Menutupi/melindungi (isolasi) prosessehingga bahaya
tidak tertransformasi ke pekerja
• Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal
atau keseluruhan untuk mengurangi konsentrasi zat
(agent) berbahaya di udara
• Mengukur getaran yang timbul sehingga kebisingan
dan trauma ke badan dapat dikurangi
Administrative Variasi proses manajemen untuk • Pemilihan staff
(Administrasi) mengendalikan pengaruh biaya • Pembatasan jam kerja
• Merotasi dan mengatur jadwal kerja karyawan agar
tidak terlalu terpapar bahaya/resiko tempat kerja
• Program pelatihan
• Prosedurbpembelian
Work Practice Praktek kerja yang sesuai dengan prosedur • Merevisi langkah kerja pada prosedur kerja
(Praktek Kerja yang yang tepat dalam pelatihan untuk memastikan • Mengurangi penggunaan tenaga fisik
sesuai) bahwa para pekerja mengetahui bagaimana • Merubah syarat ketenagakerjaan
mengenal dan menghindari bahaya
• Menyediakan peralatan yang lebih baik
PPE (APD) Langkah terakhir pengendalian resiko dan juga Suatu daerah yang tingkat kebisingannya tinggi,
dimanfaatkan untuk pengendalian resiko jangka dimana operator harus memasuki daerah tersebut
pendek untuk waktu sesaat harus menggunakan pelindung
telinga
Hierarki pengendalian dalam IBPR / HIRA
Memilih Pengendalian Resiko
Lokasi: Workshop Plant
• Membatasi area manuver alat
Aktifitas / Kondisi Skenario Bahaya Konsekwensi P S F RPN
(isolasi)
Operasi
• Penggunaan Lampu penerangan di
Alat / Bahan
Parkir Unit Normal Unit menabrak Cedera Fatal 2 4 5 40
mundur orang yang
bekerja karena
kurang penerangan
halaman workshop (Rekayasa)
Unit menabrak
mundur bangunan
Kerusakan bangunan 3 2 5 30
• Penggunaan KIMPER (administrasi)
(atap/tiang)
Tangan terjepit
waktu memasang
Amputasi 1 3 5 15 • Pelatihan bagi operator / mekanik
ganjal ban (training)
• Mekanik menggunakan reflective
vest (alat pelindung diri)
Hierarki pengendalian dalam IBPR / HIRA
Menilai Pengendalian Tambahan K3
Lokasi: Workshop Plant
Aktifitas / Alat / Kondisi Skenario Bahaya Konsekwensi P S F RPN Kontrol Tambahan P S F RPN
Bahan Operasi

Parkir Unit Normal Unit menabrak mundur Cedera Fatal 2 4 4 32 •Pembatasan area 1 4 5 20
orang yang bekerja •Lampu penerangan
karena kurang •KIMPER
penerangan •Training Opt/Mek
•Reflective Vest
High Medium

Kontrol Tambahan harus:


• Mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan
/ penyakit akibat kerja dengan efektif
• Mengurangi keparahan jika insiden terjadi
• Memenuhi peraturan K3
• Sesuai dengan hirarki pengendalian resiko
2.2 MANAJEMEN RISIKO
2.2.5 PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, atau IPR:
• menetapkan cara untuk melakukan pemantauan dan
peninjauan terhadap setiap proses Manajemen Risiko;
• mengkomunikasikan setiap hasil dari pemantauan dan
peninjauan terhadap proses Manajemen Risiko kepada
seluruh pihak yang terkait;
• memastikan pengendalian risiko yang dilakukan telah
memadai; dan
• melaksanakan pemantauan dan peninjauan secara
berkala atau apabila:
- terjadi kecelakaan
- Kejadian Berbahaya;
- terjadi kejadian akibat penyakit tenaga kerja
- terjadi penyakit akibat kerja
- terjadi perubahan peralatan, instalasi, dan/atau
proses serta kegiatan pemegang izin; dan/atau
- ada proses serta kegiatan baru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai