Anda di halaman 1dari 69

PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN

KONSTRUKSI

GINANJAR
Gins.andrian@gmail.com

1
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA
KESEHATAN KERJA (SMK3)
(PP NO 50/2012)

Continual
Improvement I.
V.
PENINJAUAN KEBIJAKAN K3
& PENINGKATAN Action Plan
KINERJA K3

II.
PERENCANAAN K3
IV.
PEMANTAUAN & Check Do
EVALUASI
KINERJA K3 III.
PELAKSANAAN
RENCANA K3
SMK3
I. KEBIJAKAN K3

PENINGKATAN II. PERENCANAAN K3


BERKELANJUTAN
1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO &
PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC)
V. PENINJAUAN & 2. PEMENUHAN UU/PP/PERMEN
PENINGKATAN 3. PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN K3
KINERJA K3 4. PENETAPAN PROGRAM K3

IV. PEMANTAUAN &


III. PELAKSANAAN RENCANA K3
EVALUASI KINERJA K3
1. SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB
1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN
2. KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN
2. EVALUASI KEPATUHAN
3. KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI
3. PENYELIDIKAN INSIDEN,
KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN 4. DOKUMENTASI
PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN 5. PENGENDALIAN DOKUMEN
4. PENGENDALIAN REKAMAN 6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
5. AUDIT INTERNAL 7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
MANAJEMEN RISIKO K3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control =
HIRADC)
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3
Persiapan: Menetapkan konteks.
Pertimbangkan tugas, kegiatan, proses
pekerjaan, kondisi bahan, alat, lingkungan
kerja dan praktek-praktek, untuk penilaian

Langkah 1:
Mengidentifikasi Bahaya

**)
*)
Langkah 5:
Memantau & Meninjau Langkah 2:
Ulang Tindakan Menilai &
Pengendalian Risiko
Harus dilakukan Memproritaskan Risiko
konsultasi pada
setiap Langkah
**) **)
Langkah 4: Langkah 3:
Menerapkan Tidakan Memutuskan Tindakan
Pengendalian Risiko Pengendalian Risiko &
Hirarkinya
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO

1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM PROYEK
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,

4. Menerapkan Pengendalian Risiko,


SELAMA PROYEK
5. Memantau dan Meninjau Ulang DILAKSANAKAN
Pengendalian Risiko

HIRADC : Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko /


(Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control)
PENGERTIAN
• Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan
kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda,
jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari
sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi.

• Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap


risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi
bahaya, menilai tingkat risiko, dan menetapkan upaya
pengendalian risiko.

• Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan


dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi
terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/
kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
8
PENGERTIAN
BAHAYA:
Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi
atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya

MANAJEMEN RISIKO
Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan
didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi
disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko
adalah proses yang berjalan terus menerus.

9
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
HAZARD DANGER
Tali
putus

Tali putus
rantas

INSIDENT

SANGAT
BAHAYA
BAHAYA

NEAR-MISS ACCIDENT
BAHAYA

 Sesuatu/sumber yang berpotensi


menimbulkan cedera / sakit/
kerusakan/ kerugian pada (proses
kerja, properti dan lingkungan).
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat
dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi
pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat,
rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak
dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau
suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera
dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya
pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang
kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan
tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan
sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul,
misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik
atau mesin yang kadang-kadang mati.
M. Mushanif Mukti 12
PENGENALAN POTENSI BAHAYA

DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?

13
SUMBER BAHAYA
• LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi
dlsb)
• PROSES (FS, DED, Tender, Konstruksi, Operasi,
Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran)
• ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas,
• MATERIAL (B3)
• PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan,
kebugaran dlsb)
APA SAJA BAHAYA PADA UMUMNYA KETIKA
BEKERJA DI KETINGGIAN?
• Meski jelas berbahaya, bekerja pada
ketinggian seharusnya tidak menciptakan
bahaya bagi siapa pun dalam proyek
konstruksi.
• Luangkan 10 menit untuk memikirkan
mengapa bahaya muncul, dan daftar sepuluh
kemungkinan penyebabnya.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


BAHAYA UMUM SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN

1. Desain konseptual pekerjaan permanen yang buruk


2. Desain struktur yang buruk
3. Desain fungsional yang buruk
4. Perencanaan lingkungan, waktu & cuaca tidak memadai
5. Elemen struktural dipasang/diereksi dengan cara salah
6. Desain tempat kerja yang buruk (atau tidak ada)
7. Sistem sinyal (manual/mekanis/elektronis) tak berfungsi
8. Elemen & peralatan yang digunakan tak sesuai design atau
rencana
9. Tepi dan bukaan yang tidak diproteksi
10. Beban terpasang dengan tidak aman
11. Pelepasan tekanan (pompa beton)
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PENYEBAB & BAHAYANYA
a. Pekerja ditempatkan dalam posisi sangat berbahaya
b. Pekerja menangani beban amat berat/canggung shg jatuh
c. Jatuh karena runtuhnya sebagian pekerjaan permanen
d. Pekerja tewas jatuh atau tertimpa elemen atau peralatan
e. Mesin, onderdil mesin, material, puing, & beban yg jatuh
f. Tertimpa, terbentur peralatan yang tergelincir
g. Terdampak pelepasan tekanan
h. Jatuh dari instalasi dan alat
i. Jatuh disebabkan terkena ayunan beban, pabrik dan alat
j. Tungkai atau badan yang tergencet struktur atau mesin
k. Kerusakan fisiologis terkena paparan cuaca
l. Ergonomi buruk
m. Kerusakan fisiologis/psikologis akibat stres kerja
berbahaya
n. Stres akibat lingkungan yang buruk
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
• Tentu saja itu hanya daftar beberapa bahaya
utama, tetapi sesungguhnya masih banyak lagi
bahaya yang spesifik untuk proyek-proyek
tertentu.
• Setiap proyek harus dinilai secara khusus dan
semua bahaya harus diidentifikisasi dan
diperhitungkan secara cermat.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya
1. Mengakomodasi kegiatan rutin.
2. Mengakomodasi kegiatan non rutin.
3. Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja.
4. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya.
5. Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan personil
di tempat kerja.
v
6. Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan
kegiatan kerja penyedia jasa.
7. Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja
yang disediakan oleh penyedia jasa atau pihak lain.
8. Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan
dampaknya pada operasi, proses dan kegiatannya.
9. Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait
dengan penilaian risiko dan penerapan pengendaliannya.
10. Desain lokasi kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur
operasi dan instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap
kemampuan manusia.
19
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA KECELAKAAN
BAHAYA JATUH Bekerja di ketinggian, perancah tanpa Pekerja jatuh /
A
Hazards due to Falls tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. tertimpa
BAHAYA PERANCANGAN Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- Ambruk, peker
B
Design hazards hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. ja tertimpa
BAHAYA MATERIAL Material berbahaya/beracun dipakai, di- BBM bocor,
C
Hazards of material simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan kebakaran
BAHAYA PERALATAN Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak Alat terguling,
D kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, menimpa/me-
Hazards of Equipment bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. nabrak pekerja
BAHAYA METODE KERJA
Metode kerja tidak ada, tidak sesuai Struktur runtuh
F Hazards of work persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi longsor dsb.
methods
BAHAYA LISTRIK Jenis material, perancangan, pemasangan Pekerja t’sengat
G
Electrical hazards & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan listrik, terbakar
RUANG TERBATAS Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang Terhirup gas
H
Confined Space hazards bawah tanah, mengandung udara beracun beracun
BAHAYA LONGSOR Dinding tebing galian tanah kedalaman >1.2 Longsor , me-
I
Landslide hazards m tidak dipasang turap dan shoring nimbun pekerja
Dan jenis bahaya lain nya Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, Penyakit akibat
J
M. Mushanif Mukti psiko-sosial kerja (PAK)20
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan  Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
 Buta
• Tekanan  Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi  Kanker
FISIK • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
> Intensitas
• Gataran  Jaringan otot rusah
• Partikulat > Lama paparan  Silikosis, asbestosis
K
a > Tingkat paparan Iritasi kulit
>Flamable, ekplosif
•G d > Dosis–respon: Keracunan
BAHAYA >Beracun
a > Konsentrasi R
KIMIA •P >Iritant, Korosif, Catat pancaindera
•C r > Intensitas I Kanker, Alergi, dll
>Karsinogen,Alergen > Lama paparan
S
x  DB, HIV, MALARIA dsb
• Virus > Intensitas I  INFEKSI
BAHAYA • Serangga > Lama paparan
BIOLOGI w K  BISA / RACUN
• Bakteri a > Imunitas  ALERGI
> Sensitivitas O
• Jamur, dll k  dll
t
• Salah posisi u  Sakit punggung
BAHAYA
ERGONOMI • Gerakan janggal > Lama paparan  Terkilir
• Gerak monoton  Carpal syndrome
• Letak tidak sesuai  Cacat permanen

• Stress beban kerja, > Intensitas  Gangguan mental


BAHAYA > immunitas  Depresi , Gelisah
PSIKOLOGI • Pelecehan, kekerasan
• Intoleran, dll > Sensitivitas  Tidak konsentrasi
PENGERTIAN
 Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada
pada berbagai sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan,
dan pekerja) yang berpotensi menyebab- kan timbulnya risiko
kecelakaan dan sakit akinat kerja
 Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan
keparahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap
jenis bahaya, dan menentukan peringkat risiko nya dengan
mengalikan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan
 Pengendalian Risiko: Melakukan penurunan derajat
kekerapan dan keparahan yang ada dengan menggunakan
berbagai alternatif metode dll
 Monitor dan Review: Monitor dan review hasil sistem
manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
 Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi
dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk22
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.
MANAJEMEN RESIKO
HI-RA-DC PERINGKAT RISIKO
TINGGI
PERINGKAT RISIKO SEDANG
KECIL
Frekuensi Keparahan

Mungkin Ringan

Jarang Berat

Sering Fatal HIRARKI PENGENDALIAN


Eliminasi
Subsitusi
Pengendalian Rekayasa
Pengend. Administrasi
Alat Pelindung Diri
RISIKO K3
Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi. v
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
 RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat

24
RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN

RISIKO TINGKAT FREQUENCY TINGKAT SEVERITY


TERJADINYA JENIS (KEPARAHAN AKIBAT)
KECELAKAAN YANG X JENIS KECELAKAAN
SAMA YANG SAMA
> SERING = 3 > PARAH = 3
> AGAK SERING = 2 X > SEDANG = 2
> JARANG = 1 > RINGAN = 1

TINGKAT RISIKO
FREQUENCY
SERING AGAK SERING JARANG
SEVERITY
3 2 1
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
• RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH
M. Mushanif Mukti 25
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3

 Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi


yg pelaksanaannya berisiko sangat
membahayakan keselamatan umum, harta benda,
jiwa manusia, dan lingkungan serta terganggunya
kegiatan konstruksi.
 Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi
yg pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan
keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya tidak membahayakan
keselamatan umum dan harta benda serta
terganggunya kegiatan konstruksi. 26
PENILAIAN RISIKO K3
KERAPAN/FREKUENCYI
nilai 1 = Jarang terjadi
Tingkat Risiko
nilai 2 = Kadang-kadang terjadi
nilai 3 = Sering terjadi Kegiatan
adalah nilai
rata-rata
KEPARAHAN/SEVERITY
risiko
• nilai 1= luka ringan
• nilai 2 = luka sedang
• nilai 3 = luka berat, cacat, kematian

nilai 1 dan 2 = Risiko rendah


TINGKAT RISIKO = PELUANG X AKIBAT nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
ELIMINASI PENGEN
DALIAN
MENIADAKAN BAHAYA SELURUHNYA DENGAN
MEMBUANGNYA DARI TEMPAT KERJA
PALING
EFEKTIF

SUBSTITUSI
MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL
ATAU ALAT DENGAN YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA

REKAYASA
MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA
DENGAN BANTUAN MEKANIS / TEKNOLOGI

ADMINISTRASI
MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT,
KEBIJAKAN, PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA
PENGEN
ALAT ELINDUNG DIRI (APD) DALIAN
KURANG
MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI
UNTUK MENUTUI DAN MELINDUNGI PEKERJA
EFEKTIF
PALING HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
EFEKTIF
MERUBAH KONDISI :
> SUBSTITUSI spy risiko
1 turun
ELIMI
NASI MERUBAH KONDISI :
 REKAYASA ubah
2 sistem pek
SUBSTITUSI  ISOLASI orang dr
smber bahaya
3 MERUBAH
PENGENDALIAN ORANG :
Melakukan
REKAYASA, ISOLASI tindakan
Administratip
4 mengurangi
cedera
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
& PRAKTIK KERJA WAJIB
PAKAI
5 APD
KURANG
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
EFEKTIF (APD)
JKS-Bintek k3 2014
Cara melakukan Penilaian resiko bahaya.

2 3

CARA MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO


Dari statistik pemberitaan tentang kecelakaan galian longsor,
maka dari segi tingkat frekuensi termasuk kategori agak
sering terjadi (kita nilai F = 2), dan tingkat keparahan yang
umumnya diberitakan adalah tertimbun hingga meninggal
dunia (kita nilai S = 3)
PENETAPAN TINGKAT RESIKO & SKALA
PRIORITAS

2 3 6 2
tinggi utama
Menetapkan Pengendalian Risiko Bahaya

 Menyusun Rencana Pengendalian Risiko


 Melakukan penetapan Pengendalian Risiko
 Mengevaluasi Pengendalian Risiko
CONTOH MENYUSUN RENCANA PENGENDALIAN RISIKO
Mencegah galian longsor, tertimbun dan tenggelam :
Harus didasarkan pada hirarki Pengendalian Risiko:
1. Upaya eliminasi, tidak dimungkinkan.
2. Upaya Pengendalian rekayasa:
a. substitusi supaya tingkat risiko turun tidak bisa
b. isolasi orang dari sumber bahaya tidak mungkin
c. Rekayasa merubah sistem pekerjaan Proteksi, dengan memberi
turap (dinding penahan Tanah)
d. Menggunakan metoda kerja selamat.
3. Upaya Pengendalian Administratip:
a. menerapkan prosedur operasi standar, Ijin Kerja
b. Barikade, safety zone, rambu rambu, life line
4, Upaya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):
a. Pelampung dan life line
b. Saveti helmet
c. Safety shoes
d. Safety Vest
e. Safety harness dll
MELAKUKAN PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO
MENGEVALUASI PENGENDALIAN RISIKO
a. Melakukan pemantauan efektifitas tindakan
pengendalian yang diterapkan apakah telah cukup efektif
b. Melakukan perbaikan upaya pengendalian risiko secara
terintegrasi
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini

JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
Identifikasi bahaya – menilai risiko - mengendalikannya….

38
TUJUAN
* Meningkatkan dan mempertajam naluri
kewaspadaan karyawan terhadap potensi-
potensi bahaya di lingkungan kerja.

* Meningkatkan cara berpikir yang sistimatis dari karyawan


dalam mengendalikan hazards

* Melibatkan karyawan dalam pencegahan kecelakaan

* Mendukung manajemen dalam upaya mengurangi atau


meniadakan angka kecelakaan.

39
PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN

1
PERILAKU
BERBAHAYA

PERUBAHAN
CARA
BERPKIR
FAKTOR LINGKUNGAN
LAIN BERBAHAYA

3 2

40
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

• Menjalankan Mesin/ • Mengambil posisi pada tempat


Peralatan tanpa yang berbahaya
wewenang • Membetulkan mesin dalam
• Menjalankan Mesin/ keadaan jalan
Peralatan dgn kecepatan • Lalai memberikan peringatan atau
yg tidak semestinya lupa mengamankan tempat kerja
• Membuat Alat Pengaman • Bersenda gurau tidak pada
tidak berfungsi tempatnya
• Lalai menggunakan APD • Memaksakan diri untuk bekerja
• Mengangkat barang walaupun sakit
dengan cara yg salah • Merancang /memasang peralatan
tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

• Pelindung atau • Kebersihan lingkungan kerja


pembatas/pengaman yang yang jelek
tidak memadai
• Polusi udara di ruangan kerja
• Peralatan/ perkakas dan (gas, uap, asap, debu, dsb.)
bahan yang rusak tetap
digunakan • Kebisingan yang berlebihan
• Penempatan barang yang • Pemaparan Radiasi
salah • Ventilasi yang tidak memadai
• Sistem peringatan yang • Penerangan yang tidak
tidak memadai memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
DANGER adalah situasi di mana seorang
individu BERISIKO TINGGI atau RENTAN
terhadap kemungkinan kecelakaan karena
belum diambil tindakan pencegahan
Merupakan suatu tingkat kondisi sumber
bahaya, telah teridentifikasi yang dapat
muncul kapan saja

Hazardous substances are classified according


to their long term health effects, while dangerous
goods are classified by their immediate physical
and / or chemical effects.
TEORI KECELAKAAN

Salah satu teori kecelakaan


yang sering digunakan
untuk menganalisis
penyebab kecelakaan
konstruksi adalah teori
domino kecelakaan,
kombinasi teori Frank E.
Bird dan Haddon, yang
menyebutkan bahwa setiap
kecelakaan memiliki 3 level
penyebab yaitu penyebab
langsung (direct causes),
penyebab tidak langsung
(indirect causes) dan
penyebab dasar (basic
causes) atau akar penyebab
(root causes).
DEFINISI KECELAKAAN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Mengganggu proses; bahkan
menimbulkan kerugian

DEFINISI INSIDEN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Seedikit mengganggu proses;
Tidak menimbulkan kerugian yang signifikan
RISIKO ?

 RISIKO ADALAH KEMUNGKINAN TERJADINYA


KERUGIAN JIWA/ CEDERA PADA ORANG,
HARTA ATAU LINGKUNGAN KARENA ADANYA
BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI
 PENGENDALIAN RISIKO ADALAH MEKANISME/
PROSES UNTUK MENIADAKAN / MENGURANGI
PAPARAN BAHAYA AGAR TIDAK TERJADI
KERUGIAN DENGAN MELINDUNGI ORANG,
HARTA ATAU LINGKUNGAN DARI BAHAYA YANG
TERIDENTIFIKASI
SIAPA YANG HARUS MENGIDENTIFIKASI
BAHAYA DAN MENGENDALIKANNYA
KAPAN DILAKUKAN?
?
GAMBAR & METODE KERJA,  TEKNIK / ENJINIRING
SUBSTITUSI SUMBERDAYA ,
SARANA PELINDUNG KERJA

KONTRAK/ PESANAN, TRAN-  PENGADAAN / LOGISTIK


SPORT, HANDLING, SMDS

PERSIAPAN, PELAKSANAAN,  PELAKSANA /SUPERVISOR


PENYELESAIAN PEKERJAAN

RECRUITMENT,  SDM & UMUM


PENUGASAN,PELATIHAN,
SKA/SKT, PENILAIAN
 SAFETY OFFICER & STAF K3
INDUCTION, JSA, INSPEKSI,
PATROLI, AUDIT, LAPORAN
& PENYELIDIKAN INSIDEN
FAKTOR APA SAJA YANG
MEMPENGARUHI
?
 PENGGUNAAN BAHAN
 KOMPETENSI PERSONIL
 METODE KERJA
 PENGGUNAAN ALAT KERJA
 LINGKUNGAN TEMPAT BEKERJA
JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
 GRAVITASI (JATUH,
BAHAYA TERPELESET, TERSANDUNG)
FISIK  LISTRIK
 MESIN / PERKAKAS
KIMIA
 TEGANGAN PANAS
BIOLOGIS  TEGANGAN DINGIN
 KEBISINGAN SUARA
ERGONOMIS
 GETARAN
PSIKOLOGIS  RADIASI
 API / KEBAKARAN
JENIS BAHAYA DASAR
PEKERJAAN MEKANIKAL:

Gerakan-gerakan:
 Berputar (rotating)
 Bolak-balik (reciprocating)
 Berpindah-pindah (transversing)
Tindakan / kegiatan:
 Memotong (cutting)
 Melubangi (punching)
 Menggeser (shearing)
 Membengkok (bending)
50
BAHAYA GERAKAN MEMUTAR

51
Bahaya Mekanis: TITIK JEPIT
1. Putaran rantai/tali/pita
2. Putaran mesin, as
3. Putaran gigi transmisi
4. Putaran roda,
5. Lontaran benda dll.

Jenis-jenis cedera:
1. Terjepit, tergencet
2. Terpotong, tergesek
3. Terbelit, terjatuh
4. Terbentur, tertabrak
5. Terkena lemparan Dll.
52
Kabel disambung
langsung ke jaringan listrik
tanpa diproteksi dengan
pemutus arus hubung
tanah, dan kabel dua jalur
tanpa kabel pentanahan
yang tidak ditanahkan
tidak boleh untuk beban
berat

53
JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
 DEBU, PARTIKEL PADAT
BAHAYA
 SERAT ASBES
FISIK  ASAP/FUMES, PARTIKEL
HALUS LOGAM BERACUN
KIMIA
 GAS, CHLORINE, BUTANE,
BIOLOGIS  ASAM TIMAH BATERAI
 CAR PAINT SPRAYING
ERGONOMIS
 UAP BAHAN KIMIA
PSIKOLOGIS  CAIRAN BAHAN KIMIA
 AEROSOL
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN

BAHAYA  JAMUR
 GANGGAN BIRU/HIJAU
FISIK
 BAKTERI LEGIONELLA (AC)
KIMIA  BAKTERI ZOONOSES:
 LEPTOSPIROSIS
BIOLOGIS
 TETANUS
ERGONOMIS  ANTHRAX
 BRUCELLOSIS
PSIKOLOGIS
VIRUS
FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– SERANGGA
– CACING
– PARASIT
– BINATANG BUAS
DLL

BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang bersifat
patogen, seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur Dll
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
 MSDS (GANGGUAN OTOT):
BAHAYA
 TENDONITIS
FISIK  CARPAL TUNNEL
SYNDROME
KIMIA  TENNIS ELBOW
 NECK / BACK INJURIES
BIOLOGIS  STRAINS / SPRAIN
 BURSITIS
ERGONOMIS  THORAIC OUTLET
SYNDROM
PSIKOLOGIS  TRIGGER FINGER
 EYESTRAIN
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN

BAHAYA  TAKUT KETINGGIAN


 STRESS
FISIK
 ASOSIAL
KIMIA  PSIKOSOMATIS
BIOLOGIS  SCHIZOPRENIA
 PSIKOPAT
ERGONOMIS
 DLL
PSIKOLOGIS
59
60
60
61
61
62
62
SANKSI PELANGGARAN

SESUAI KUHP 359 & 360


• TENTANG LUKA YANG MENYEBABKAN MATI
ATAU LUKA KARENA KEALPAAN

Pasal 359
Kealpaannya, menyebabkan orang lain mati,
diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau pidana kurungan paling
lama satu tahun.
SANKSI PELANGGARAN SESUAI
KUHP 359 & 360
Pasal 360*
1) karena kealpaannya menyebabkan orang luka-luka berat, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
2) kealpaannya menyebahkan orang lain luka-luka sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama
enam bulan.
Pasal 361*
1) Jika kejahatan dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
No. Lingkungan berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Pengaman dan pembatas kerja tidak memadai
2 Pengaman Alat tidak tersedia/tepat
3 Alat Kerja, Peralatan atau Bahan yang rusak
4 Tempat sempit atau pergerakan tubuh terbatas
5 Sistim Peringatan tidak memadai
6 Ada Bahaya Kebakaran dan Peledakan
7 Kebersihan yang buruk/ berantakan
8 Terpapar Kebisingan suara
9 Terpapar Radiasi
10 Terpapar suhu ekstrem
11 Cahaya penerangan yang kurang/berlebih
12 Ventilasi/udara kurang memadai
13 Kondisi Lingkungan kerja yang berbahaya
65
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
No. Perilaku berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Mengoperasikan Alat tanpa Kewenangan
2 Gagal atau Lalai memberi Peringatan
3 Gagal atau Lalai mengamankan
4 Mengoperasikan Alat pada kecepatan yang tidak tepat
5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi
6 Menggunakan alat yang rusak
7 Gagal menggunakan APD / tidak pas
8 Membebani dengan berat tidak tepat
9 Penempatan yang tidak tepat
10 Pengangkatan dengan cara yang tidak tepat
11 Posisi Tubuh yang tidak tepat dalam bekerja
12 Memperbaiki Alat yang sedang beroperasi/berenergi
13 Bergurau dalam bekerja
14 Bekerja dibawah pengaruh obat/Alkohol atau sejenisnya
15 Penggunaan Alat yang tidak tepat fungsi
66
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini

JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3

68

Anda mungkin juga menyukai