KONSTRUKSI
GINANJAR
Gins.andrian@gmail.com
1
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA
KESEHATAN KERJA (SMK3)
(PP NO 50/2012)
Continual
Improvement I.
V.
PENINJAUAN KEBIJAKAN K3
& PENINGKATAN Action Plan
KINERJA K3
II.
PERENCANAAN K3
IV.
PEMANTAUAN & Check Do
EVALUASI
KINERJA K3 III.
PELAKSANAAN
RENCANA K3
SMK3
I. KEBIJAKAN K3
Langkah 1:
Mengidentifikasi Bahaya
**)
*)
Langkah 5:
Memantau & Meninjau Langkah 2:
Ulang Tindakan Menilai &
Pengendalian Risiko
Harus dilakukan Memproritaskan Risiko
konsultasi pada
setiap Langkah
**) **)
Langkah 4: Langkah 3:
Menerapkan Tidakan Memutuskan Tindakan
Pengendalian Risiko Pengendalian Risiko &
Hirarkinya
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO
1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM PROYEK
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,
MANAJEMEN RISIKO
Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan
didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi
disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko
adalah proses yang berjalan terus menerus.
9
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
HAZARD DANGER
Tali
putus
Tali putus
rantas
INSIDENT
SANGAT
BAHAYA
BAHAYA
NEAR-MISS ACCIDENT
BAHAYA
DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?
13
SUMBER BAHAYA
• LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi
dlsb)
• PROSES (FS, DED, Tender, Konstruksi, Operasi,
Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran)
• ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas,
• MATERIAL (B3)
• PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan,
kebugaran dlsb)
APA SAJA BAHAYA PADA UMUMNYA KETIKA
BEKERJA DI KETINGGIAN?
• Meski jelas berbahaya, bekerja pada
ketinggian seharusnya tidak menciptakan
bahaya bagi siapa pun dalam proyek
konstruksi.
• Luangkan 10 menit untuk memikirkan
mengapa bahaya muncul, dan daftar sepuluh
kemungkinan penyebabnya.
Mungkin Ringan
Jarang Berat
24
RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN
TINGKAT RISIKO
FREQUENCY
SERING AGAK SERING JARANG
SEVERITY
3 2 1
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
• RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH
M. Mushanif Mukti 25
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3
SUBSTITUSI
MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL
ATAU ALAT DENGAN YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA
REKAYASA
MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA
DENGAN BANTUAN MEKANIS / TEKNOLOGI
ADMINISTRASI
MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT,
KEBIJAKAN, PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA
PENGEN
ALAT ELINDUNG DIRI (APD) DALIAN
KURANG
MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI
UNTUK MENUTUI DAN MELINDUNGI PEKERJA
EFEKTIF
PALING HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
EFEKTIF
MERUBAH KONDISI :
> SUBSTITUSI spy risiko
1 turun
ELIMI
NASI MERUBAH KONDISI :
REKAYASA ubah
2 sistem pek
SUBSTITUSI ISOLASI orang dr
smber bahaya
3 MERUBAH
PENGENDALIAN ORANG :
Melakukan
REKAYASA, ISOLASI tindakan
Administratip
4 mengurangi
cedera
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
& PRAKTIK KERJA WAJIB
PAKAI
5 APD
KURANG
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
EFEKTIF (APD)
JKS-Bintek k3 2014
Cara melakukan Penilaian resiko bahaya.
2 3
2 3 6 2
tinggi utama
Menetapkan Pengendalian Risiko Bahaya
JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
Identifikasi bahaya – menilai risiko - mengendalikannya….
38
TUJUAN
* Meningkatkan dan mempertajam naluri
kewaspadaan karyawan terhadap potensi-
potensi bahaya di lingkungan kerja.
39
PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN
1
PERILAKU
BERBAHAYA
PERUBAHAN
CARA
BERPKIR
FAKTOR LINGKUNGAN
LAIN BERBAHAYA
3 2
40
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
DEFINISI INSIDEN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Seedikit mengganggu proses;
Tidak menimbulkan kerugian yang signifikan
RISIKO ?
Gerakan-gerakan:
Berputar (rotating)
Bolak-balik (reciprocating)
Berpindah-pindah (transversing)
Tindakan / kegiatan:
Memotong (cutting)
Melubangi (punching)
Menggeser (shearing)
Membengkok (bending)
50
BAHAYA GERAKAN MEMUTAR
51
Bahaya Mekanis: TITIK JEPIT
1. Putaran rantai/tali/pita
2. Putaran mesin, as
3. Putaran gigi transmisi
4. Putaran roda,
5. Lontaran benda dll.
Jenis-jenis cedera:
1. Terjepit, tergencet
2. Terpotong, tergesek
3. Terbelit, terjatuh
4. Terbentur, tertabrak
5. Terkena lemparan Dll.
52
Kabel disambung
langsung ke jaringan listrik
tanpa diproteksi dengan
pemutus arus hubung
tanah, dan kabel dua jalur
tanpa kabel pentanahan
yang tidak ditanahkan
tidak boleh untuk beban
berat
53
JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
DEBU, PARTIKEL PADAT
BAHAYA
SERAT ASBES
FISIK ASAP/FUMES, PARTIKEL
HALUS LOGAM BERACUN
KIMIA
GAS, CHLORINE, BUTANE,
BIOLOGIS ASAM TIMAH BATERAI
CAR PAINT SPRAYING
ERGONOMIS
UAP BAHAN KIMIA
PSIKOLOGIS CAIRAN BAHAN KIMIA
AEROSOL
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
BAHAYA JAMUR
GANGGAN BIRU/HIJAU
FISIK
BAKTERI LEGIONELLA (AC)
KIMIA BAKTERI ZOONOSES:
LEPTOSPIROSIS
BIOLOGIS
TETANUS
ERGONOMIS ANTHRAX
BRUCELLOSIS
PSIKOLOGIS
VIRUS
FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– SERANGGA
– CACING
– PARASIT
– BINATANG BUAS
DLL
BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang bersifat
patogen, seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur Dll
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
MSDS (GANGGUAN OTOT):
BAHAYA
TENDONITIS
FISIK CARPAL TUNNEL
SYNDROME
KIMIA TENNIS ELBOW
NECK / BACK INJURIES
BIOLOGIS STRAINS / SPRAIN
BURSITIS
ERGONOMIS THORAIC OUTLET
SYNDROM
PSIKOLOGIS TRIGGER FINGER
EYESTRAIN
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
Pasal 359
Kealpaannya, menyebabkan orang lain mati,
diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau pidana kurungan paling
lama satu tahun.
SANKSI PELANGGARAN SESUAI
KUHP 359 & 360
Pasal 360*
1) karena kealpaannya menyebabkan orang luka-luka berat, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
2) kealpaannya menyebahkan orang lain luka-luka sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama
enam bulan.
Pasal 361*
1) Jika kejahatan dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
No. Lingkungan berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Pengaman dan pembatas kerja tidak memadai
2 Pengaman Alat tidak tersedia/tepat
3 Alat Kerja, Peralatan atau Bahan yang rusak
4 Tempat sempit atau pergerakan tubuh terbatas
5 Sistim Peringatan tidak memadai
6 Ada Bahaya Kebakaran dan Peledakan
7 Kebersihan yang buruk/ berantakan
8 Terpapar Kebisingan suara
9 Terpapar Radiasi
10 Terpapar suhu ekstrem
11 Cahaya penerangan yang kurang/berlebih
12 Ventilasi/udara kurang memadai
13 Kondisi Lingkungan kerja yang berbahaya
65
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
No. Perilaku berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Mengoperasikan Alat tanpa Kewenangan
2 Gagal atau Lalai memberi Peringatan
3 Gagal atau Lalai mengamankan
4 Mengoperasikan Alat pada kecepatan yang tidak tepat
5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi
6 Menggunakan alat yang rusak
7 Gagal menggunakan APD / tidak pas
8 Membebani dengan berat tidak tepat
9 Penempatan yang tidak tepat
10 Pengangkatan dengan cara yang tidak tepat
11 Posisi Tubuh yang tidak tepat dalam bekerja
12 Memperbaiki Alat yang sedang beroperasi/berenergi
13 Bergurau dalam bekerja
14 Bekerja dibawah pengaruh obat/Alkohol atau sejenisnya
15 Penggunaan Alat yang tidak tepat fungsi
66
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini
JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3
68