Anda di halaman 1dari 44

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

ROLAND SIMAMORA
INSPEKTUR TAMBANG - KESDM
IMPLEMENTASI SMKP MINERBA :
ELEMEN I - KEBIJAKAN

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL
MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Audit Elemen I

KEBIJAKAN
SMKP MINERBA

Kebijakan

Tinjauan Manajemen dan


Peningkatan Kinerja Perencanaan

Dokumentasi Organisasi dan


Personel

Pemantauan,
Evaluasi, dan Tindak Implementasi
Lanjut 4
FAKTA

Kenapa dan Bagaimana ada Kebijakan di suatu Perusahaan?

Persyaratan Sistem Manajemen K3

Kreatifitas Personil SHE/Safety

Dapat dari konsultan

Copy n Paste

5
Audit SMKP Minerba:
Pembobotan Nilai Elemen Kebijakan 10%
Perencanaan 15%

Organisasi dan Personel 17%

Implementasi 35%

Pemantauan, Evaluasi
15%
dan Tindak Lanjut

Dokumentasi 3%

Tinjauan Manajemen dan


5%
Peningkatan Kinerja
Audit SMKP
Minerba: Elemen I
Definisi Kebijakan
• Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kebijakan adalah rangkaian
konsep dan asas yang
menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara
bertindak

KEBIJAKAN = PERATURAN = HUKUM ?


Definisi Kebijakan
Kebijakan K3 merupakan
perwujudan dari komitmen pucuk
pimpinan yang memuat visi dan
tujuan organisasi, komitmen dan
tekad untuk melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja,
kerangka dan program kerja
(Soehatman Ramli, 2010)
ELEMEN #1
KEBIJAKAN

P E N YUS UN A N I S I K E B I JA K A N P E N ETA PA N KOMU NI K A SI T I N JAUA N


K E B I JA K A N K E B I JA K A N K E B I JA K A N K E B I JA K A N

Perusahaan menyusun, menetapkan, menerapkan, memelihara dan mendokumentasikan kebijakan KP, serta
mengomunikasikan ke seluruh pihak yg bekerja atas nama perusahaan, dan selalu melakukan tinjauan ulang secara
periodik
1.1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN
Penyusunan kebijakan mempertimbangkan hasil tinjauan
awal dan masukan dari para Pekerja, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan
Pertambangan yang paling sedikit terdiri atas:
a. peninjauan risiko Keselamatan Pertambangan;
b. perbandingan penerapan Keselamatan
Pertambangan dengan Pemegang IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP lain
dan/atau sektor lain yang lebih baik;
c. penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya
yang disediakan.
2. melibatkan Pekerja dan/atau memperhatikan
masukan dari serikat Pekerja. 11
1.1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN

1. Melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan:

• Peninjauan Risiko Keselamatan Pertambangan


a

• Perbandingan penerapan Keselamatan Pertambangan dengan Pemegang IUP, IUPK,


IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP
b lain dan/atau sektor lain yang lebih baik

• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan


c
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Peninjauan risiko keselamatan pertambangan:


➢ identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian risiko
(evaluasi Manajemen Risiko)
➢ meninjau ulang sebab dan akibat kejadian yang membahayakan
(laporan insiden)
➢ meninjau risiko keselamatan berdasarkan kontrak yang diberikan
oleh owner, yang didokumentasikan di form Risk Assessment
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Manajemen Risiko dilakukan melalui tahapan:


➢ Komunikasi dan Konsultasi
➢ Penetapan Konteks
➢ Identifikasi Bahaya
➢ Penilaian dan Pengendalian Risiko
➢ Pemantauan dan Peninjauan
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Kapan dilakukan evaluasi manajemen risiko ?


Dilaksanakan pemantauan dan peninjauan secara berkala
atau apabila:
1) terjadi kecelakaan;
2) Kejadian Berbahaya;
3) terjadi Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja;
4) terjadi Penyakit Akibat Kerja;
5) terjadi perubahan peralatan, instalasi, dan/atau proses
serta kegiatan pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi
Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IPR; dan/atau
6) ada proses serta kegiatan baru
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Hazard
source with a potential to cause injury and ill health
Note 1 to entry: Hazards can include sources with the potential to cause harm or hazardous
situations, orcircumstances with the potential for exposure leading to injury and ill health.
(ISO 45001 : 2018)

Bagaimana cara mengidentifikasi bahaya ?


• INSPEKSI
• PEMANTAUAN
• AUDIT
• KUESIONER
• DATA STATISTIK
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Risk
effect of uncertainty
Note 1 to entry: An effect is a deviation from the expected — positive or negative.

Note 2 to entry: Uncertainty is the state, even partial, of deficiency of information


related to, understanding or knowledge of, an event, its consequence, or
likelihood.

Note 3 to entry: Risk is often characterized by reference to potential “events” (as


defined in ISO Guide 73:2009, 3.5.1.3) and “consequences” (as defined in ISO
Guide 73:2009, 3.6.1.3), or a combination of these.

Note 4 to entry: Risk is often expressed in terms of a combination of the


consequences of an event (including changes in circumstances) and the
associated “likelihood” (as defined in ISO Guide 73:2009, 3.6.1.1) of occurrence.

(ISO 45001 : 2018)


PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF

Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan


cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian
dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.

Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks


risiko dengan 2 parameter, yaitu: peluang dan akibat.
Berikut ini adalah contoh sistem penilaian yang ada pada:

Australian Standard 4360:1995, ttg Risk Management.

(https://repository.dinus.ac.id)
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 )
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.

Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
D
kemungkinan terjadinya.

E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.

Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.

2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang.

Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
3 fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.

Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
4 proses produksi, kerugian materi besar.

5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.


PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 (lanjutan)
Tabel-3: Matriks Penilaian Risiko
AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5

A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T

E R R M S S

Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN

• Meninjau ulang laporan insiden/investigasi

Perbaikan
Hasil tindak lanjut (Buku
Tambang, PICA)
Analisa
Data TTA, KTA, Rekomendasi
(Buku Tambang)
• Laporan investigasi
internal
• Laporan investigasi
inspektur tambang.

review

review
PENINJAUAN RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN
• Meninjau risiko keselamatan berdasarkan kontrak yang diberikan oleh owner, yang
didokumentasikan di form Risk Assessment

Pekerjaan yang sama ( Target produksi


meningkat, area operasi bertambah)

Pekerjaan baru atau kontraktor baru


1.1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN

1. Melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan:

• Peninjauan Risiko Keselamatan Pertambangan


a

• Perbandingan penerapan Keselamatan Pertambangan dengan Pemegang IUP, IUPK,


IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP
b lain dan/atau sektor lain yang lebih baik

• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan


c
PERBANDINGAN PENERAPAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Bencmarking dengan perusahaan


tambang lain atau sektor lain,
proyek di jobsite lain di Indonesia
yang memiliki kinerja keselamatan
pertambangan yang lebih baik.
• Lagging Indicator
• Leading Indicator
1.1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN

1. Melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan:

• Peninjauan Risiko Keselamatan Pertambangan


a

• Perbandingan penerapan Keselamatan Pertambangan dengan Pemegang IUP, IUPK,


IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP
b lain dan/atau sektor lain yang lebih baik

• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan


c
PENILAIAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER DAYA YANG DISEDIAKAN

• Menyediakan sumber daya yang memadai


sesuai dengan kebutuhan.
✓ Sumberdaya manusia
✓ Sumberdaya peralatan

• Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang


diperlukan pada setiap tingkatan/level pekerja dan
menyelenggarakan setiap pelatihan yang dibutuhkan
PENILAIAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER DAYA YANG DISEDIAKAN

Identifikasi Pekerja dilakukan dengan


mempertimbangkan:
(1) kompetensi khusus yang diperlukan di setiap departemen,
meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan
perilaku (attitude); dan
(2) jumlah aktual Pekerja di setiap departemen baik yang sudah
memiliki kompetensi sesuai kebutuhan ataupun yang belum
memiliki kompetensi.
PENILAIAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER DAYA YANG DISEDIAKAN
Penyusunan analisis kebutuhan pendidikan dan
pelatihan (training need analysis) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a) tingkat kebutuhan Pekerja yang berkompeten dari
setiap departemen;
b) kesenjangan antara standar yang berlaku dengan
kondisi aktual;
c) sumber daya manusia yang tersedia selama proses
pendidikan dan pelatihan berlangsung;
d) ketersediaan penyelenggara pendidikan dan
pelatihan untuk materi yang dibutuhkan; dan
e) alokasi dana yang direncanakan dalam program
pendidikan dan pelatihan.
1.1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN

2. Melibatkan Pekerja dan/atau memperhatikan masukan dari serikat Pekerja

Kepdirjen 185 hal 365…


“ KTT atau PTL melaksanakan program
partisipasi, konsultasi, motivasi, dan kesadaran
dengan melibatkan Pekerja maupun pihak lain
yang terkait di dalam penerapan dan
pengembangan SMKP Minerba atau SMKP
khusus pada Pengolahan dan/atau Pemurnian “

29
1.2 ISI KEBIJAKAN

1. Terdapat visi, misi, dan tujuan Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi
Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP
terkait aspek Keselamatan Pertambangan.
2. Komitmen dalam melaksanakan Keselamatan Pertambangan, yang
mencakup:
a. peningkatan berkelanjutan dalam upaya untuk mencegah
kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja, kejadian akibat penyakit tenaga
kerja, dan kejadian berbahaya, serta dalam upaya untuk
mencegah kerusakan aset dan terhentinya produksi, menciptakan
kegiatan operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif
serta mewujudkan budaya Keselamatan Pertambangan;
b. pematuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Keselamatan Pertambangan serta persyaratan lainnya yang
terkait; dan
c. dorongan untuk melibatkan Pekerja dalam pengelolaan
Keselamatan Pertambangan.
30
1.2 ISI KEBIJAKAN

Isi kebijakan harus diturunkan menjadi program Keselamatan Pertambangan


Perusahaan dalam membuat dan menetapkan program
Program Keselamatan Pertambangan ditetapkan dan
keselamatan kerja Pertambangan didasarkan pada:
disahkan oleh Komite Keselamatan Pertambangan.
1) peraturan perundang-undangan dan standar terkait yang
berlaku;
2) persyaratan lainnya yang terkait; Komite Keselamatan Pertambangan siapa saja?
3) kebijakan perusahaan; a) ketua yang dijabat oleh KTT, PTL, atau PJO sesuai
4) hasil Manajemen Risiko terhadap seluruh proses, kewenangannya;
kegiatan, dan area kerja; b) wakil ketua;
5) evaluasi kinerja program keselamatan kerja Pertambangan
c) sekretaris yang dijabat oleh pengelola
6) hasil pemeriksaan terhadap kecelakaan dan Kejadian
Keselamatan Pertambangan tertinggi di pemegang
Berbahaya; dan
IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
7) ketersediaan sumber daya, antara lain manusia, finansial,
peralatan. Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP;
dan
Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian program yang
ditetapkan dengan menggunakan parameter tertentu sebagai
d) anggota
dasar penilaian keberhasilan program Keselamatan
Pertambangan.

31
1.2 ISI KEBIJAKAN
Komite Keselamatan Pertambangan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) mengidentifikasi, menetapkan, dan mengesahkan tujuan, sasaran, dan program Keselamatan Pertambangan;
2) memastikan pelaksanaan dan perkembangan tujuan, sasaran, dan program Keselamatan Pertambangan;
3) memastikan diterbitkannya kebijakan, standar, dan prosedur Keselamatan Pertambangan;
4) memastikan terselenggaranya audit Keselamatan Pertambangan secara berkala
5) memastikan terlaksananya tinjauan manajemen terhadap penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus pada
Pengolahan dan/atau Pemurnian paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai dengan
jenjang dalam struktur organisasi pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP; dan
6) membahas masalah-masalah dan membuat program pencegahan mengenai Keselamatan Pertambangan yang
dapat mengakibatkan, antara lain terjadinya kondisi dan tindakan tidak aman, nyaris/hampir celaka, Kejadian
Berbahaya, kecelakaan, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, Penyakit Akibat Kerja, dan wabah penyakit;

❑ komite Keselamatan Pertambangan mengadakan pertemuan secara berkala atau terjadwal minimum 1 (satu) kali dalam dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan. Risalah pertemuan dibuat dan didistribusikan kepada pihak-pihak terkait dan didokumentasikan; dan
❑ seluruh anggota Komite Keselamatan Pertambangan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang disyaratkan sesuai dengan
kebutuhan
32
1.2 ISI KEBIJAKAN

Program kerja yang akan dibuat sudah tertuang dalam RKAB :

Rencana kerja dan anggaran biaya Keselamatan Pemegang izin menetapkan kewajiban
Pertambangan disusun dengan sekurang-kurangya kepada perusahaan jasa Pertambangan
mempertimbangkan: untuk melaporkan kepada KTT mengenai
a) skala prioritas sasaran dan program pelaksanaan program Keselamatan
Keselamatan Pertambangan; Pertambangan secara berkala serta
b) kebutuhan untuk perbaikan dan peningkatan mengenai setiap kejadian nyaris celaka
Keselamatan Pertambangan yang (nearmiss), kerusakan properti (property
berkelanjutan; dan damage), kejadian berbahaya, cidera, dan
c) pemenuhan terhadap peraturan perundang-
sakit akibat kerja kepada KTT atau PTL;
undangan dan persyaratan lainnya yang terkait.

33
1.2 ISI KEBIJAKAN

34
1.3 PENETAPAN KEBIJAKAN

Penetapan kebijakan mengikuti ketentuan:


1. tertulis, tertanggal, dan ditandatangani;
2. Disahkan oleh pimpinan tertinggi Pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP;
dan
3. bersifat dinamis, yaitu menyesuaikan perubahan
yang ada di Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi
Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP.

35
1.4 KOMUNIKASI KEBIJAKAN

Kebijakan dijelaskan dan disebarluaskan kepada


Pekerja dan orang yang diberi izin masuk oleh
KTT, dengan ketentuan:
1. menggunakan bahasa yang dapat dipahami
oleh Pekerja;
2. menggunakan beberapa media seperti papan
pengumuman, brosur, verbal dalam apel
(briefing), dan/atau media lainnya; dan
3. dilakukan evaluasi pemahaman isi kebijakan.

36
1.4 KOMUNIKASI KEBIJAKAN

37
1.4 KOMUNIKASI KEBIJAKAN

General safety talk

38
1.5 TINJAUAN KEBIJAKAN

Peninjauan dilakukan oleh manajemen secara berkala,


dengan menyesuaikan kondisi yang dihadapi Pemegang
IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP saat ini dan tantangan
ke depan, seperti:
1. adanya perubahan yang terjadi di dalam Pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP (internal); dan
2. adanya perubahan yang terjadi di luar pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP (eksternal), seperti
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar.
39
1.5 TINJAUAN KEBIJAKAN

Manajemen perubahan dilakukan apabila


terjadi perubahan pada sarana, prasarana,
instalasi, dan peralatan Pertambangan
paling sedikit meliputi:
a. spesifikasi;
Penetapan dan pelaksanaan manajemen b. fungsi; dan/atau
perubahan paling sedikit terhadap c. peralatan keselamatan.
perubahan proses, teknologi, peralatan
yang kritikal

40
ISO 45001 – 2018 <> SMK3 <> SMKP MINERBA
ISO 45001
(Pengganti OHSAS 18001 – SMK3 SMKP MINERBA
2007)
1. Context of the organization 1. Penetapan kebijakan K3; 1. Kebijakan

2. Leadership and worker participation2. Perencanaan K3; 2. Perencanaan

3. Planning 3. Pelaksanaan rencana K3; 3. Organisasi dan Personel

4. Support 4. Pemantauan dan evaluasi 4. Implementasi


kinerja K3;
5. Operation 5. Peninjauan dan peningkatan 5. Pemantauan, Evaluasi dan
kinerja SMK3 Tindak Lanjut

6. Performance evaluation 6. Dokumentasi

7. Improvement 7. Tinjauan Manajemen dan


Peningkatan Kinerja
ISO 45001 – 2018 <> SMK3 <> SMKP MINERBA
ISO 45001
(Pengganti OHSAS 18001 – SMK3 SMKP MINERBA
2007)
1. Context of the organization 1. Penetapan kebijakan K3; 1. Kebijakan

2. Leadership and worker participation 2. Perencanaan K3; 2. Perencanaan

• Leadership and commitment 3. Pelaksanaan rencana K3; 3. Organisasi dan Personel

• OH&S policy 4. Pemantauan dan evaluasi kinerja 4. Implementasi


K3;
• Organizational roles, responsibilities and 5. Peninjauan dan peningkatan kinerja 5. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak
authorities SMK3 Lanjut

• Consultation and participation of workers 6. Dokumentasi

7. Tinjauan Manajemen dan


Peningkatan Kinerja
TERIMA KASIH
TUGAS..

Saat kondesi pandemic, Perusahaan membuat suatu kebijakan dalam


menjalankan kegiatan operasional. Coba digambarkan kebijakan seperti
apa yang dibuat oleh perusahaan? Bagaimana program-program yang
dibuat selaras dengan kebijakan yang diputuskan perusahaan dalam
menunjang kegiatan operasional supaya tetap berjalan dengan aman,
sehat, dan selamat?

Selamat mengerjakan…!!

Anda mungkin juga menyukai