Anda di halaman 1dari 71

ELEMEN II - PERENCANAAN

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 1


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 2

ELEMEN II - PERENCANAAN

1 5

PERENCANAAN
Penelaahan Rencana Kerja dan
Awal Anggaran KP

4
2
Manajemen Penetapan
Risiko Tujuan, Sasaran dan
Program
Identifikasi Kepatuhan
Terhadap Ketentuan
Perundang-undangan

3
Perencanaan Adalah Merupakan Tindak Lanjut Dan Penjabaran Dari Kebijakan
Keselamatan Pertambangan Yang Telah Ditetapkan
ELEMEN II - PERENCANAAN

PENELAAHAN AWAL

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 3


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 4

ELEMEN II - PERENCANAAN

A. Penelaahan Awal

Sebelum mulai mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan perusahaan harus melakukan penelaahan
awal, yang dijadikan sebagai base line assessment untuk mengetahui kondisi keselamatan pertambangan di suatu
perusahaan, yang memperimbangkan beberapa faktor:

1. Sistematika Proses Bisnis Dan Interaksi Proses;


2. Penyesuaian Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Standar;
3. Peninjauan Terhadap Kebijakan Keselamatan Pertambangan Yang Disesuaikan Dengan
Angka (1) Dan (2).

1 2 3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 5

ELEMEN II - PERENCANAAN

A. Penelaahan Awal

Penilaian Kinerja

Dalam Menentukan Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan Berdasarkan Pada:

1. Partisipasi Pekerja

2. Tanggung Jawab Pimpinan Unit

3. Analisis dan Statistik Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, Penyakit


Akibat Kerja, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja

4. Upaya Pengendalian Yang Telah Dilakukan


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA

ELEMEN II - PERENCANAAN

A. Penelaahan Awal

Penilaian Kinerja

Tingkat a) Sistem yang ada hanya Tingkat a) Telah terdapat system yang
Dasar sekedar pemenuhan regulasi Terencana terencana dan
dikembangkan, namun
b) Implementasi hanya hanya berfokus terhadap
dilakukan saat dilakukan penurunan angka
kegiatan pengawasan kecelakaan , kejadian
berbahaya, Kejadian APTK,
Tingkat a) Sistem bekerja berdasarkan dan PAK
Reaktif kejadian/insiden

b) Hanya fokus terhadap


b) Fokus hanya pada penerapan
masalah/kejadian
program KP yang telah
direncanakan
c) Investigasi hanya difokuskan
terhadap kesalahan manusia
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA

ELEMEN II - PERENCANAAN

A. Penelaahan Awal

Penilaian Kinerja

Tingkat a) Target dan sasaran KP telah Tingkat Seluruh pekerja baik manajemen
Proaktif ada di masing-masing Resilient maupun pelaksana telah
departemen/bagian dan bekerja sesuai dengan peraturan
menjadi poin utama dalam dan budaya keselamatan
penyusunan rencana pertambangan
kegiatan

b) Sistem dijalankan untuk


pemenuhuan kebutuhan
pekerjaan
Tingkat Dasar Tingkat Reaktif Tingkat Terencana Tingkat Proaktif Tingkat Resilient

a) Sistem yang ada hanya a) Sistem bekerja a) Telah terdapat system yang
a) Target dan sasaran KP telah Seluruh pekerja baik
sekedar pemenuhan berdasarkan terencana dan dikembangkan,
ada di masing-masing manajemen maupun
regulasi kejadian/insiden namun hanya berfokus terhadap
penurunan angka kecelakaan , departemen/bagian dan pelaksana telah bekerja
kejadian berbahaya, Kejadian menjadi poin utama dalam sesuai dengan peraturan
b) Hanya fokus terhadap
APTK, dan PAK penyusunan rencana
b) Implementasi hanya masalah/kejadian dan budaya keselamatan
kegiatan
dilakukan saat dilakukan pertambangan
kegiatan pengawasan b) Fokus hanya pada penerapan
c) Investigasi hanya program KP yang telah direncanakan b) Sistem dijalankan untuk
difokuskan terhadap pemenuhuan kebutuhan
kesalahan manusia pekerjaan
ELEMEN II - PERENCANAAN

MANAJEMEN RISIKO

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 10


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 11

ELEMEN II - PERENCANAAN

B. Manajemen Risiko
a. Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menyusun, Menetapkan, Menerapkan,
Dan Mendokumentasikan Prosedur Manajemen Risiko Sesuai Dengan Jenis
Dan Skala Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
b. Proses Manajemen Risiko Dilakukan Secara Terintegrasi Dengan Sistem
Manajemen Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Sesuai Dengan Bisnis Proses
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
c. Proses Manajemen Risiko Yang Dilakukan Pemegang Iup, Iupk, Iup Operasi
Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP
Meliputi 5 (Lima) Kegiatan, Terdiri Atas:
a. Komunikasi Dan Konsultasi Risiko
b. Penetapan Konteks
c. Identifikasi Bahaya
d. Penilaian Dan Pengendalian Risiko
e. Pemantauan Dan Peninjauan
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 12

ELEMEN II - PERENCANAAN

a. Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk


Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menyusun,
Menetapkan, Menerapkan, Dan Mendokumentasikan Prosedur
Manajemen Risiko Sesuai Dengan Jenis Dan Skala Pemegang
IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 13

ELEMEN II - PERENCANAAN

b. Proses Manajemen Risiko Dilakukan Secara Terintegrasi Dengan Sistem Manajemen Pemegang IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Sesuai Dengan Bisnis Proses
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.

SMKP

SMKP

SMKP
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 14

ELEMEN II - PERENCANAAN

C. Proses Manajemen Risiko Yang


Dilakukan Pemegang IUP, IUPK,
IUP OPERASI PRODUKSI KHUSUS
UNTUK PENGOLAHAN
DAN/ATAU PEMURNIAN, IPR,
DAN IUJP Meliputi 5 (Lima)
Kegiatan, Terdiri Atas:
a. Komunikasi Dan Konsultasi
Risiko
b. Penetapan Konteks
c. Identifikasi Bahaya
d. Penilaian Dan Pengendalian
Risiko
e. Pemantauan Dan Peninjauan
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 15

ELEMEN II - PERENCANAAN

Komunikasi dan Konsultasi


Komunikasi dan konsutasi merupakan proses yang terus menerus dan berulang untuk menyediakan,
menyebarluaskan, atau mendapatkan informasi dan untuk terlibat dalam dialog dengan para pemangku
kepentingan terkait dengan manjemen risiko.

Komunikasi dan Konsultasi Dilakukan Sebelum Dan Selama Proses Manajemen Risiko Dilaksanakan

Tata Cara

Pelaksanaan Rapat Dengan Para Pemangku Kepentingan

Penyampaian Informasi Melalui Papan Pengumuman

Email, Sosial Media, Aplikasi atau Sarana Komunikasi

Menyediakan Kotak Saran

Saluran Khusus Untuk Menerima Masukkan Dari Semua


Pemangku Kepentingan.
MANAJEMEN RISIKO
PENETAPAN KONTEKS RISIKO

Penetapan konteks risiko terkait


dengan pemantauan batasan-
batasan risiko yang akan dikelola dan
menentukan lingkup proses
manajemen risiko selanjutnya,
berupa faktor internal dan faktor
eksternal
MANAJEMEN RISIKO
PENETAPAN KONTEKS RISIKO
faktor internal, paling sedikit terdiri atas: faktor eksternal, paling sedikit terdiri atas:
• kegiatan dan proses rutin dan tidak rutin: • budaya, politik, hukum, keuangan, teknologi, ekonomi, alam, dan
• perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan kerja, kegiatan, lingkungan yang kompetitif secara lokal, nasional, regional, dan
atau bahan/material; internasional;
• modifikasi pada sistem manajemen Keselamatan Pertambangan, • pendorong utama dan perkembangan isu yang berdampak signifikan
termasuk perubahan-perubahan sementara, serta dampak pada terhadap tujuan organisasi;
operasi, proses, dan kegiatan; • persepsi dan nilai-nilai dari para pemangku kepentingan eksternal;
• fasilitas yang baru dibangun, peralatan atau proses yang baru • kegiatan semua orang yang memiliki akses ke tempat kerja, termasuk
diperkenalkan, serta kegiatan dan instalasi di dalam lokasi kerja; yang dilakukan oleh pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus
• kondisi normal dan abnormal dan/atau kondisi proses serta potensi untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, IUJP dan para tamu;
insiden dan keadaan darurat selama siklus pemakaian produk dan/ • fasilitas yang baru dibangun, peralatan atau proses yang baru
atau siklus lamanya proses; diperkenalkan, serta kegiatan dan instalasi pemegang IUP, IUPK, IUP
• ketidakpatuhan terhadap rekomendasi sebelumnya, standar dan/atau Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan
prosedur Keselamatan Pertambangan yang ada, atau ketidakpatuhan IUJP di luar lokasi kerja;
terhadap tindak lanjut rekomendasi insiden; • bahaya-bahaya teridentifikasi yang berasal dari luar lokasi kerja yang
• faktor personal Pekerja; dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang di tempat kerja
• desain area kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur operasi dan yang berada dalam kendali pemegang IUP, IUPK, dan IUP Operasi Produksi
organisasi kerja, termasuk kemampuan adaptasi manusia; khusus;
• sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, • infrastruktur, peralatan, dan bahan-bahan di tempat kerja yang disediakan
instalasi, dan peralatan Pertambangan; oleh pihak lain; dan
• pengamanan instalasi; • kewajiban hukum yang berkaitan dengan identifikasi bahaya dan penilaian
• kelayakan sarana, prasarana, instalasi, serta peralatan Pertambangan; risiko serta pengendalian yang diperlukan.
• kompetensi tenaga teknik; dan
• evaluasi laporan hasil kajian teknis Pertambangan.
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, atau IPR mengidentifikasi sumber-
sumber bahaya, area yang terpapar oleh
bahaya, dan konsekuensi yang potensial

Proses yang dilakukan disini harus mampu


mengidentifikasi semua sumber, tindakan dan
kondisi yang ada dalam semua proses
perusahaan yang dapat menimbulkan bahaya
terhadap kecelakaan maupun penyakit akibat
kerja.
SECTION BREAK
DEFINISI BAHAYA
Insert the title of your subtitle Here
Identifikasi Bahaya
Proses identifikasi bahaya juga mempertimbangkan
aktivitas perusahaan yang bersifat rutin dan non
rutin (contoh kegiatan periodik, tertentu dan
emergency), serta mempertimbangkan, manusia,
metode, material, mesin, dan lingkungan kerja
Identifikasi Bahaya

Mesin
Manusia

Material Metode

Lingkungan Kerja
Cara Mengenal Bahaya
Variasi
Anggota
Tim
Kerja

Penunjukan
Manajemen Tugas Tanggung
Keterwakilan
Unit Kerja
Jawab dan
Risiko Wewenang Tim
Kerja

Kompetensi
Tim Kerja
Definisi Bahaya
Bahaya adalah suatu sumber potensi cidera
atau situasi dengan potensi yang dapat
menyebabkan cidera.

(AS/NZS 4360 Risk Management)

Segala sesuatu yang dapat menyebabkan


kerugian; Bahan kimia, panas, kebisingan,
bagian mesin yang bergerak.

(HSE-UK)

Suatu kondisi atau perbuatan dengan potensi


kerugian.

(SHEQM-Germain- dkk)
ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan
atau penyakit akibat kerja (PAK)

(OHSAS 18001:2007)
Jenis - Jenis Bahaya
No. Bahaya Contoh
1. Faktor Bahaya Biologi 1. Jamur
2. Virus
3. Bakteri
4. Tanaman
5. Binatang

2. Faktor Bahaya Kimia 1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap


Berbahaya
2. Beracun
3. Reaktif
4. Radioaktif
5. Mudah Meledak
6. Mudah Terbakar/Menyala
7. Iritan
8. Korosif
Jenis - Jenis Bahaya
No. Bahaya Contoh
3. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik 1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat
Berat.
4. Ruangan Terbatas
(Terkurung).
5. Tekanan.
6. Kebisingan.
7. Suhu.
8. Cahaya.
9. Listrik.
10. Getaran.
11. Radiasi.

4. Faktor Bahaya Biomekanik 1. Gerakan Berulang.


2. Postur/Posisi Kerja.
3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja/alat/mesin.
Jenis - Jenis Bahaya
No. Bahaya Contoh
5. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis 1. Stress
2. Kekerasan
3. Pelecehan
4. Pengucilan
5. Intimidasi
6. Emosi Negatif
CONTOH BAHAYA
CONTOH BAHAYA
CONTOH BAHAYA
SECTION BREAK
DEFINISI RISIKO
Insert the title of your subtitle Here
Definisi Risiko
Risiko adalah kemungkinan terjadinya
sesuatu yang berdampak pada objek

(AS/NZS 4360 Risk Management)

Risiko adalah Kemungkinan, besar atau kecil,


dimana seseorang dapat terluka akibat suatu
bahaya

(HSE-UK)
Risiko adalah Kemungkinan terhadap kerugian;
Suatu ukuran kemungkinan (probabilitas) dan
potensi keparahan (severity) dari suatu bahaya

(SHEQM-Germain- dkk)

Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan seberapa


berat akibat yang ditimbulkan apabila bahaya terjadi

(OHSAS 18001:2007)
CONTOH RISIKO
CONTOH RISIKO
CONTOH RISIKO
Penilaian Risiko
Untuk dapat melakukan penilaian risiko (analisis dan evaluasi) yang lebih akurat maka proses
penilaian risiko tidak hanya dilakukan oleh bagian KP atau seorang spesialis dalam bidang KP saja
atau bahkan hanya dilakukan oleh konsultan eksternal tetapi proses penilaian risiko harus melibatkan
beberapa pihak yang dilakukan dalam sebuah diskusi kelompok yang terdiri dari

• Perwakilan dari karyawan yang • Seorang Fasilitator yang sudah


melaksanakan tugas yang terkait seperti familiar dan memahami metode
Operator atau Mekanik;
• Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja penilaian risiko yang akan
(K3) pertambangan; digunakan.
• Bagian Keselamatan Operasi (KO) • Dan Jika diperlukan termasuk
Pertambangan orang yang memiliki keahlian
• Seorang Supervisor atau Pengawas teknis yang sesuai dengan
Operasional yang memimpin atau
mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang pekerjaan tersebut misalnya
terkait secara langsung; seorang ahli geologi (geologis),
mechanical engineer dan lain -
lain .
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Terdapat 3 buah metode umum yang lazim digunakan untuk melakukan analisis risiko, yaitu:

1.Metode Kualitatif
2.Metode Semi-Kuantitatif
3.Metode Kuantitatif
SECTION BREAK
Penilian
METODERisiko
KUALITATIF
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
INDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Metode Kualitatif:
Metode kualitatif merupakan metode yang paling sering digunakan untuk melakukan
analisis risiko, metode ini merupakan cara yang cepat dan relatif mudah untuk menilai
konsekuensi dan kemungkinan (likelihood), metode ini dapat memberikan gambaran
secara umum berbagai tingkat risiko dengan menggunakan matriks resiko untuk membagi
risiko ke dalam tingkatan - tingkatan risiko

Metode analisis kualitatif ini menggunakan kata-kata deskriptif untuk menggambarkan


besarnya konsekuensi dan kemungkinan yang akan terjadi. Metode ini menggambarkan
kemungkinan (likelihood) dengan probabilitas dan menggambarkan konsekuensi dalam
suatu skala kelipatan nilai - nilai tertentu (misalnya estimasi biaya, jumlah korban jiwa),
ukuran skala ini disesuaikan dengan keadaan masing – masing perusahaan, artinya antara
satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dapat menggambarkan konsekuensi dan
kemungkinan dalam skala yang berbeda – beda yang telah ditetapkan pada saat
menetapkan kontek risiko
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Kemungkinan

KEMUNGKINAN
PENJELASAN NILAI
Secara teori insiden dapat terjadi tetapi secara nyata tidak pernah terjadi / belum
1
pernah terjadi dimanapun
Kemungkinan kecil terjadi insiden, Biasanya tidak terjadi namun masih ada
2
kemungkinan untuk terjadi insiden setiap saat.
Mungkin terjadi insiden : Terjadinya insiden dan tidak terjadinya insiden
3
memiliki kemungkinan yang sama
Kemungkinan besar terjadi insiden : Bukan sesuatu hal yang mengejutkan jika
4
terjadi insiden.
Hampir Pasti Terjadi : Sangat mungkin/hampir dapat dipastikan akan terjadi
5
pada setiap kesempatan
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity

KONSEKUENSI KONSEKUENSI
PENJELASAN NILAI PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Cidera ringan hanya membutuhkan pertolongan P3K 1 Keselamatan : Mengalami cidera yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (LTI) tanpa 3

Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengalami ketidak cacat permanen,

nyamanan tetapi masih dapat bekerja seperti biasa. Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan sakit dan tidak dapat bekerja dengan kehilangan

: Kerusakan Harta benda kurang dari 1% asset perusahaan hari kerja atau perubahan permanen pada bagian tubuh tanpa cacat tetap atau

Harta benda : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan kehilangan kualitas hidup

Operasional selama kurang dari 6 Jam Harta benda : Kerusakan harta benda 2,5 % - 5 % aset perusahaan.

: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan teguran dari Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 25% - 50% kegiatan operasional selama lebih

Regulasi pemerintah dari 1 hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 6 – 12 Jam
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman denda
KONSEKUENSI
Regulasi dan atau ancaman hukuman kurungan/penjara .
PENJELASAN NILAI
KONSEKUENSI
Keselamatan : Mengalami cidera dan membutuhkan pertolongan dari petugas medis 2
PENJELASAN NILAI
(perawat/dokter) di rumah sakit / klinik.
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengakibatkan Keselamatan : Beberapa orang mengalami kehilangan hari kerja (LTI) atau satu orang 4

gejala yang memerlukan intervensi (pertolongan) dari petugas medis dan mengalami cacat tetap.

dapat bekerja kembali seperti biasa. Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan hilangnya kemampuan fungsi /hilangnya

Harta benda : Kerusakan harta benda 1% - 2,5% asset perusahaan kualitas hidup/ cacat tetap.

Operasional : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan Harta benda : Kerusakan harta benda 5 % - 10 % asset perusahaan.

selama 1 hari Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 50% kegiatan operasioanl selama lebih dari 1

Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan peringatan keras hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 1 hari

/ peringatan tertulis dari pemerintah. : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
Regulasi penutupan kegiatan sementara.
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Konsekuensi/Saverity

KONSEKUENSI
PENJELASAN NILAI

Keselamatan : Beberapa orang mengalami cacat tetap atau terdapat kematian satu atau 5
beberapa orang.
Kesehatan : Paparan terhadap bahaya mengakibatkan beberapa orang mengalami
hilangnya fungsi organ tubuh / hilangnya kualitas hidup atau menyebabkan
kematian pada stau atau beberapa orang.
Harta benda : Kerusakan harta benda / alat lebih dari 10% asset perusahaan .
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi menyeluruh selama lebih dari 1 hari
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
penutupan atau pancabutan izin usaha,
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Setelah nilai kemungkinan (likelihood) dan nilai konsekuensi ditetapkan kemudian dilakukan analisis lanjut
dengan menggunakan matrik risiko sebagai berikut

Nilai Risiko

KONSEKUENSI – AKIBAT

RISK
1 2 3 4 5
ASSESSMENT
KEMUNGKINAN

MATRIX

5 C B B A A

4 C C B B A

3 D C C B B

2 D D C C B

1 D D D C C

A = Risiko Sangat Tinggi B = Risiko Tinggi C = Risiko Sedang D = Risiko Rendah


SECTION BREAK
METODE Risiko
Penilian SEMI-KUANTITATIF
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA
INDENTIFIKASI PENILAIAN
BAHAYA DAN
PENILAIAN PENGENDALIAN
DAN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Metode Semi-Kuantitatif: Metode semi-kuantitatif ini banyak digunakan untuk mengatasi beberapa
kekurangan yang ada pada pendekatan kualitatif, analisis risiko Semi-
kuantitatif memberikan peringkat yang lebih rinci dan menambahkan nilai-
nilai pada kemungkinan (likelihood) dan mengelompokan peringkat
konsekuensi.

Metode penilaian risiko Semi-kuantitatif menilai risiko atau


mengelompokkan risiko berdasar dari nilai yang didapatkan dari hasil
perkalian nilai kemungkinan dengan nilai konsekuensi, sehingga dapat
digambarkan dengan rumus : R = L x S (Risk = Likelihood X Severity)

Pada beberapa tempat yang menganalisis risiko berdasarkan kombinasi dari


konsekuensi, paparan (frekuensi paparan), dan probabilitas seperti
disebutkan dalam standar AS 4804, maka risiko dikelompokkan berdasar dari
nilai yang didapatkan dari hasil perkalian antara nilai konsekuensi dikalikan
dengan probabilitas dikalikan dengan ferkuensi paparan sehingga dapat
digambarkan dengan rumus : R = P X F X S (Risk = Probability X Frequency X
Severity)
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Kemungkinan/Probability

KEMUNGKINAN/PROBABILITY
PENJELASAN NILAI
Secara teori insiden dapat terjadi tetapi secara nyata tidak pernah terjadi / belum
1
pernah terjadi dimanapun
Kemungkinan kecil terjadi insiden, Biasanya tidak terjadi namun masih ada
2
kemungkinan untuk terjadi insiden setiap saat.
Mungkin terjadi insiden : Terjadinya insiden dan tidak terjadinya insiden
3
memiliki kemungkinan yang sama
Kemungkinan besar terjadi insiden : Bukan sesuatu hal yang mengejutkan jika
4
terjadi insiden.
Hampir Pasti Terjadi : Sangat mungkin/hampir dapat dipastikan akan terjadi pada
5
setiap kesempatan
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Frequency/Keseringan

FREQUENCY / KESERINGAN
PENJELASAN NILAI
Sekali dalam setahun (JARANG) 1
Beberapa kali setiap bulan (TIDAK BIASA) 2
Beberapa kali setiap minggu (KADANG-KADANG) 3
Sekali dalam sehari (SERING) 4
Berkali-kali setiap hari (TERUS MENERUS) 5
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity

KONSEKUENSI/SEVERITY KONSEKUENSI/SEVERITY

PENJELASAN NILAI PENJELASAN NILAI


Keselamatan : Mengalami cidera yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (LTI) tanpa 3
Keselamatan : Cidera ringan hanya membutuhkan pertolongan P3K 1
cacat permanen,
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengalami ketidak Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan sakit dan tidak dapat bekerja dengan
nyamanan tetapi masih dapat bekerja seperti biasa. kehilangan hari kerja atau perubahan permanen pada bagian tubuh tanpa
: Kerusakan Harta benda kurang dari 1% asset perusahaan cacat tetap atau kehilangan kualitas hidup

Harta benda : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan selama Harta benda : Kerusakan harta benda 2,5 % - 5 % aset perusahaan.
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 25% - 50% kegiatan operasional selama lebih
Operasional kurang dari 6 Jam
dari 1 hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 6 – 12 Jam
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan teguran dari
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman denda
Regulasi pemerintah Regulasi dan atau ancaman hukuman kurungan/penjara .

KONSEKUENSI/SEVERITY KONSEKUENSI/SEVERITY
PENJELASAN NILAI PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Mengalami cidera dan membutuhkan pertolongan dari petugas medis 2 Keselamatan : Beberapa orang mengalami kehilangan hari kerja (LTI) atau satu orang 4
(perawat/dokter) di rumah sakit / klinik.
mengalami cacat tetap.
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengakibatkan
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan hilangnya kemampuan fungsi /hilangnya
gejala yang memerlukan intervensi (pertolongan) dari petugas medis dan
kualitas hidup/ cacat tetap.
dapat bekerja kembali seperti biasa.
Harta benda : Kerusakan harta benda 5 % - 10 % asset perusahaan.
Harta benda : Kerusakan harta benda 1% - 2,5% asset perusahaan
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 50% kegiatan operasioanl selama lebih dari 1
Operasional : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan selama
1 hari hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 1 hari

Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan peringatan keras : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
/ peringatan tertulis dari pemerintah. Regulasi penutupan kegiatan sementara.
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Konsekuensi/Saverity

KONSEKUENSI/SEVERITY
PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Beberapa orang mengalami cacat tetap atau terdapat kematian satu atau 5
beberapa orang.
Kesehatan : Paparan terhadap bahaya mengakibatkan beberapa orang mengalami hilangnya
fungsi organ tubuh / hilangnya kualitas hidup atau menyebabkan kematian
pada stau atau beberapa orang.
Harta benda : Kerusakan harta benda / alat lebih dari 10% asset perusahaan .
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi menyeluruh selama lebih dari 1 hari
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
penutupan atau pancabutan izin usaha,
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Nilai Risiko
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Nilai Risiko

MATRIKS RISIKO KESELAMATAN PERTAMBANGAN


(risiko = kemungkinan terjadi x konsekuensi)

16 12 8 4

12 9 6 3

8 6 4 2

4 3 2 1
SECTION BREAK
METODE Risiko
Penilian KUANTITATIF
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA
INDENTIFIKASI PENILAIAN
BAHAYA DAN
PENILAIAN PENGENDALIAN
DAN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)

Metode Kuantitatif

Analisis kuantitatif menggunakan nilai numerik (bukan skala deskriptif


yang digunakan dalam analisis kualitatif dan semi-kuantitatif) untuk
menilai konsekuensi dan kemungkinan (likelihood) menggunakan data
dari berbagai sumber. Sumber data yang digunakan dalam metode
kuantitatif dapat diambil dari sumber-sumber seperti tabel frekuensi
industri yang sejenis. Kualitas analisis tergantung pada keakuratan dan
kelengkapan dari nilai-nilai numerik dan validitas model yang
digunakan
SECTION BREAK
PENGENDALIAN RISIKO
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Pengendalian Risiko
(Hirarki Kontrol)

Rekayasa Teknik antara lain :


Rekayasa Teknik Eliminasi, Subtitusi dan Isolasi

Administrasi antara lain :

ADMINISTRASI Rambu Peringatan, Pemilihan Pekerja, rotasi kerja, pembatasan jam


kerja, serta pemilihan perusahaan jasa pertambangan.

Praktek Kerja antara lain :


Job Safety Analisys (JSA), Training, Standard
PRAKTEK KERJA
Operation Procedure (SOP)

APD Alat Pelindung Diri & Alat Keselamatan


Pengendalian Risiko
(Efektivitas Tindakan Pengendalian)

Rencana tindakan pengendalian risiko yang telah ditetapkan harus dievaluasi untu
memastikan bahwa tindakan tersebut diyakini akan mampu menurunkan risiko serendah
mungkin misalnya seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau
masih ada risiko residu/sisa, jika setelah tindakan pengendalian masih ada risiko residual,
maka harus diambil keputusan apakah risiko akan akan dipertahankan atau mengulangi dan
mencari alternative tindakan pengendalian resiko
Pengendalian Risiko
(Efektivitas Tindakan Pengendalian)

Hirarki Kontrol Contoh Konstan Persentase Dibulatkan


Alat Pelindung Diri APD 1 10%
SOP
Praktik Kerja 2 15%
Pelatihan/Pembinaan
Rambu-Rambu
Administratif Pemilihan Personil 3 20%
Pembatasan Paparan
Isolasi
Rekayasa Teknik 6 45%
Substitusi
Efektivitas Maksimum 12 90%
Elemen II - Hal. 57

ELEMEN II - PERENCANAAN

e. Pemantauan dan Peninjauan

Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk


Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, Atau IPR:
• Menetapkan Cara Untuk Melakukan Pemantauan Dan
Peninjauan Terhadap Setiap Proses Manajemen Risiko;
• Mengkomunikasikan Setiap Hasil Dari Pemantauan Dan
Peninjauan Terhadap Proses Manajemen Risiko Kepada
Seluruh Pihak Yang Terkait;
• Memastikan Pengendalian Risiko Yang Dilakukan Telah
Memadai; Dan
• Melaksanakan Pemantauan Dan Peninjauan Secara
Berkala Atau Apabila:
- Terjadi Kecelakaan
- Kejadian Berbahaya;
- Terjadi Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja
- Terjadi Penyakit Akibat Kerja
- Terjadi Perubahan Peralatan, Instalasi, Dan/Atau
Proses Serta Kegiatan Pemegang Izin; Dan/Atau
- Ada Proses Serta Kegiatan Baru.
ELEMEN II - PERENCANAAN

I N D E N T I F I K A S I DA N K E PAT U H A N T E R H A DA P
K E T E N T UA N P E R AT U R A N P E R U N DA N G -
U N DA N G A N DA N P E RSYA R ATA N L A I N N YA
YA N G T E R K A I T

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 58


Elemen II - Hal. 59

ELEMEN II - PERENCANAAN

Indentifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Yang Terkait

Perusahaan Harus Mengidentifikasi, Memperoleh, Dan Memantau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan
Lainnya Yang Terkait, Kemudian Dievaluasi Apakah Memiliki Dampak Terhadap Perusahaan Atau Menjadi Persyaratan
Dalam Proses Perusahaan

Identifikasi Dan Pemantauan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya Yang
Terkait, Dengan Ketentuan:

a) Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/ Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menjalankan Proses
Formal Untuk Mengidentifikasi, Memperoleh, Dan Memantau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan
Lainnya Yang Terkait.

b) Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menentukan
Kesesuaian Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Yang Spesifik Terhadap Operasi, Proses, Kegiatan, Dan Fasilitas
Pemegang IUP, IUPK, IUPK Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Dan

c) Pengkajian Terhadap Ketentuan Peraturan Perundangundangan Dilakukan Jika Terdapat Perubahan Atas Ketentuan Peraturan
Perundang- Undangan Tersebut Yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Atau Pengaruh Tearhadap Operasi, Proses, Kegiatan,
Dan Fasilitas Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP
Elemen II - Hal. 60

ELEMEN II - PERENCANAAN

Pemegang IUP,IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus


Dokumen Kelayakan Sarana, Prasarana, Dan
Untuk Pengolahan Dari/ Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Instalasi Pertambangan;
Menginventarisasi Dan Membuat Daftar Yang Telah
Sertifikat Dan Laporan Kompetensi Tenaga Kerja;
Dipenuhi Dan Dipatuhi Terhadap:

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan


Lisensi Antara Lain Kartu izin Meledakkan,
Persyaratan Lain Yang Terkait Di Tingkat Lokal, Kartu Pekerja Peledakan, Kartu Pengawas
Nasional, Regional, Dan Internasional; Dan Operasional, Dan / Atau Surat Izin
Mengoperasikan Unit Yang Dikeluarkan Oleh
KIT Atau PTL, Atau Orang Yang Ditunjuk Oleh
Ketentuan Lain Mengenai: KIT Atau PTL;

Pengesahan KIT, PTL, Wakil KIT, Wakil PTL,


Dan atau Kepalatambang Bawah Tanah; Dan

Izin Kerja Khusus Antara Lain Izin Kerja


Ruang Terbatas, Izin Kerja Di Ketinggian,
Izin Kerja Panas, Izin Kerjaterpapar
Radioaktif.
Elemen II - Hal. 61

ELEMEN II - PERENCANAAN

Pemegang IUP, IUPK, IUP


Operasi Produksi Khusus
Untuk Pengolahan Dan/ Dikaji Ulang Akurasi Dan Relevansinya Secara Berkala;
Atau Pemurnian, IPR, Atau
IUJP Bertanggung Jawab
Untuk Menyimpan Dan
Bila Perlu Memajang Izin,
Lisensi, Atau Sertifikat Diperbarui Jika Terjadi Perubahan Dalam Peraturan
Terkait Yang Dimiliki, Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya Yang
Serta Membuat Daftar Terkait; Dan
Tanggal Habis Berlaku
Dan Perpanjangan Semua
Izin Dan Lisensi Yang
Terkait Dengan Operasi, Dapat Diakses Oleh Pihak-pihak Terkait Yang Diperbolehkan
Sarana, Dan Prasarana, Untuk Mengakses Oleh PemegangIUP, IUPK, IUP Operasi
Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dari/ Atau Pemurnian,
Dengan Ketentuan Daftar Ipr,dan IUJP.
Tersebut:
Elemen II - Hal. 62

ELEMEN II - PERENCANAAN

C. Indentifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Contoh


Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya Yang Terkait
No Doc XXXX
Logo Perusahaan Tanggal Terbit XX-XX-XXX
Revisi XX
Halaman 1 dari XX
Formulir
Indentifikasi dan Evaluasi Peraturan dan Persyaratan Lainnya

Periode : Bulan Tahun


Judul Rangkuman
Nomor Instansi Yang Pasal/Ayat/ Status Keterangan/
No Peraturan/Perizinan/ Tanggal Terbit Ruang Lingkup Peraturan/Kewajiban Dalam
Peraturan Perundangan Menerbitkan Lampiran Penerapan Implementasi
Persyaratan Lainnya Peraturan
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. Peraturan Perundang-undangan
1 UU. No. 1 Tahun 1970 Kesehatan Kerja 12 Januari 1970 Pemerintah Pengawasan K3 oleh petugas K3 di
Pasal 5 Ayat 1 Comply Sertifikat K3 Umum
Perusahaan
Induksi sebelum memulai absensi dan form
Pasal 9 Ayat 1 Comply
pekerjaan induksi
Pengurus hanya dapat
Training, safety talk,
memperkerjakan orang yang telah Pasal 9 Ayat 2 Comply
induksi
memahami K3
SK Pengesahan P2K3
Pembentukan P2K3 di Perusahaan Pasal 10 Ayat 1 Comply
dari Disnaker
Keselamatan Kerja
Pengurus diwajibkan melapor
Laporan hasil
setiap ada kecelakaan di tempat Pasal 11 Ayat 1 Comply
investigasi
kerja
Kewajiban bila memasuki tempat Prosedur, induksi,
kerja menggunakan APD yang Pasal 13 Comply kewajiban
sesuai menggunakan APD
Memasang gambar keselamatan
kerja safety sign di tempat kerja, Pasal 14 Ayat 2 Comply Foto safety sign
di area yang mudah terlihat
Pemeriksaan kesehatan karyawan Data Mou dengan
Kesehatan Kerja Pasal 8 Ayat 1 & 2 Comply
secara berkala instansi pemeriksa
Elemen II - Hal. 63

ELEMEN II - PERENCANAAN

C. Indentifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Contoh


Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya Yang Terkait
ELEMEN II - PERENCANAAN

PENETAPAN TUJUAN SASARAN


DAN PROGRAM

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 64


Elemen II - Hal. 65

ELEMEN II - PERENCANAAN

D. Penetapan Tujuan Sasaran dan Program

Tujuan Dan Sasaran Adalah Objective Atau Misi Yang Ingin Dicapai Oleh Suatu Perusahaan Dalam Aspek
Keselamatan Pertambangan

Program Keselamatan Pertambangan Adalah Cara/Langkah Untuk Mencapai Objective (Tujuan dan Sasaran)

Pertimbangan Penjelasan
Ketentuan Peraturan Perundangan Yang Terkait Dengan Bisnis Organisasi,
1 Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya dan Hal-hal Yang Bersifat Mandatory (Wajib) Yang Akan Memberikan
Yang Terkait Dampak Kepada Perusahaan

Kebijakan Perusahaan Secara Menyeluruh, Termasuk Kebijakan Dalam


Kebijakan Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Bidang Keselamatan Pertambangan, Agar Objektif Program Pada Aspek
2 Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP; Keselamatan Pertambangan Sejalan Dengan Objektif Perusahaan

Hasil Manajemen Risiko Terhadap Seluruh Proses, Kegiatan, Dan Area Dari Manajemen Risiko Akan Diketahui Risiko-Risko Yang Ada Pada Proses
3 Kerja; Rutin Aktivitas Perusahaan Terkait Aspek Keselamatan Pertambangan

4 Evaluasi Kinerja Program Keselamatan Pertambangan Dari Evaluasi Kinerja Program Keselamatan Pertambangan,
Diketahui Strategi Yang Tepat Untuk Langkah Perbaikan Di
Masa Yang Akan Datang
Elemen II - Hal. 66

ELEMEN II - PERENCANAAN

D. Penetapan Tujuan Sasaran dan Program

Tujuan Dan Sasaran Adalah Objective Atau Misi Yang Ingin Dicapai Oleh Suatu Perusahaan Dalam Aspek
Keselamatan Pertambangan

Program Keselamatan Pertambangan Adalah Cara/Langkah Untuk Mencapai Objective (Tujuan dan Sasaran)

Pertimbangan Penjelasan

Hasil Pemeriksaan Terhadap Kecelakaan, Kejadian Rekaman Kejadian Kecelakaan, Kejadian


5 Berbahaya, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja, Berbahaya, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga
Dan Penyakit Akibat Kerja; Kerja, Dan Penyakit Akibat Kerja Turut Menjadi
Bahan Pembelajaran.

Ketersediaan Sumber Daya, Antara Lain Manusia, Sumber Daya Diperlukan Untuk Mencapai
6
Finansial, Peralatan; Dan Program Kerja Yang Telah Ditetapkan

7 Jangka Waktu Pelaksanaan Jangka Waktu Atau Jadwal Pelaksanaan


ELEMEN II - PERENCANAAN

RENCANA KERJA DAN


ANGGARAN BIAYA

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba Hal. 67


Elemen II - Hal. 68

ELEMEN II - PERENCANAAN

E. Rencana Kerja dan Anggaran Biaya

a. Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Melakukan
Penetapan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Aspek Keselamatan Pertambangan Sesuai Dengan Rencana Kerja
Dan Anggaran Biaya Tahunan Yang Telah Mendapat Persetujuan Dari Direktur Jenderal Atas Nama Menteri
Atau Gubernur Sesuai Dengan Kewenangannya;
b. Pemegang IUJP Memiliki Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Aspek Keselamatan Pertambangan Yang Sesuai
Dengan Persetujuan Dari Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau
Pemurnian;
c. Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Keselamatan Pertambangan Yang Ditetapkan Mempertimbangkan:
• Skala Prioritas Sasaran Dan Program Keselamatan Pertambangan;
• Kebutuhan Untuk Perbaikan Dan Peningkatan Keselamatan Pertambangan Yang Berkelanjutan; Dan
• Pemenuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya Yang Terkait.
69

TUGAS
Berdasarkan
1. Partisipasi Pekerja

2. Tanggung Jawab Pimpinan Unit

3. Analisis dan Statistik Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, Penyakit


Akibat Kerja, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja

4. Upaya Pengendalian Yang Telah Dilakukan

Berdasarkan penilaian kualitatif saudara buatlah tingkat pencapaian keselamatan pertambangan perusahaan
Saudara berdasarkan parameter-parameter di atas
70

TUGAS
Berdasarkan
1. Partisipasi Pekerja
Narasi kondisi partisipasi penilaia kualitatif

2. Tanggung Jawab Pimpinan Unit


Narasi kondisi partisipasi penilaia kualitatif

3. Analisis dan Statistik Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, Penyakit


Akibat Kerja, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja SML
Narasi kondisi partisipasi penilaia kualitatif
Safety Maturity Level
4. Upaya Pengendalian Yang Telah Dilakukan

Narasi kondisi partisipasi penilaia kualitatif

Catatan
Lampirkan bukti-bukti pendukung
71

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai