SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AY A M I N E R A L
1. Kebijakan
5. Pemantauan,
Evaluasi, dan Tindak 4. Implementasi
Lanjut 2
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 3
ELEMEN II - PERENCANAAN
1 5
PERENCANAAN
Penelaahan Rencana Kerja dan
Awal Anggaran KP
4
2
Manajemen Penetapan
Risiko Tujuan, Sasaran dan
Program
Identifikasi Kepatuhan
Terhadap Ketentuan
Perundang-undangan
3
Perencanaan Adalah Merupakan Tindak Lanjut Dan Penjabaran Dari Kebijakan
Keselamatan Pertambangan Yang Telah Ditetapkan
ELEMEN II - PERENCANAAN
D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AY A M I N E R A L
ELEMEN II - PERENCANAAN
A. Penelaahan Awal
Sebelum mulai mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan perusahaan harus melakukan
penelaahan awal, yang dijadikan sebagai base line assessment untuk mengetahui kondisi keselamatan pertambangan di
suatu perusahaan, yang memperimbangkan beberapa faktor:
1 2 3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 6
ELEMEN II - PERENCANAAN
A. Penelaahan Awal
Penilaian Kinerja
Dalam Menentukan Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan
Berdasarkan Pada:
1. Partisipasi Pekerja
2. Tanggung Jawab Pimpinan Unit
3. Analisis dan Statistik Kecelakaan, Kejadian Berbahaya,
Penyakit Akibat Kerja, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga
Kerja
ELEMEN II - PERENCANAAN
A. Penelaahan Awal
Penilaian Kinerja
Tingkat a) Sistem yang ada hanya Tingkat a) Telah terdapat system yang
1 Dasar sekedar pemenuhan regulasi
3 Terencana terencana dan
dikembangkan, namun
b) Implementasi hanya hanya berfokus terhadap
dilakukan saat dilakukan penurunan angka
kegiatan pengawasan kecelakaan , kejadian
berbahaya, Kejadian APTK,
Tingkat a) Sistem bekerja berdasarkan dan PAK
2 Reaktif kejadian/insiden
ELEMEN II - PERENCANAAN
A. Penelaahan Awal
Penilaian Kinerja
Tingkat a) Target dan sasaran KP telah Tingkat Seluruh pekerja baik manajemen
4 5 Resilient maupun pelaksana telah
Proaktif ada di masing-masing
departemen/bagian dan bekerja sesuai dengan peraturan
menjadi poin utama dalam dan budaya keselamatan
penyusunan rencana pertambangan
kegiatan
a) Sistem yang ada hanya a) Sistem bekerja a) Telah terdapat system yang
a) Target dan sasaran KP telah Seluruh pekerja baik
sekedar pemenuhan berdasarkan terencana dan dikembangkan,
ada di masing-masing manajemen maupun
regulasi kejadian/insiden namun hanya berfokus terhadap
penurunan angka kecelakaan , departemen/bagian dan pelaksana telah bekerja
kejadian berbahaya, Kejadian menjadi poin utama dalam sesuai dengan peraturan
b) Hanya fokus terhadap
APTK, dan PAK penyusunan rencana
b) Implementasi hanya masalah/kejadian dan budaya keselamatan
kegiatan
dilakukan saat dilakukan pertambangan
kegiatan pengawasan b) Fokus hanya pada penerapan
c) Investigasi hanya b) Sistem dijalankan untuk
program KP yang telah direncanakan
difokuskan terhadap pemenuhuan kebutuhan
kesalahan manusia pekerjaan
ELEMEN II - PERENCANAAN
D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AY A M I N E R A L
ELEMEN II - PERENCANAAN
B. Manajemen Risiko
a. Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menyusun, Menetapkan, Menerapkan, Dan
Mendokumentasikan Prosedur Manajemen Risiko Sesuai Dengan Jenis Dan
Skala Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
b. Proses Manajemen Risiko Dilakukan Secara Terintegrasi Dengan Sistem
Manajemen Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Sesuai Dengan Bisnis Proses
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
c. Proses Manajemen Risiko Yang Dilakukan Pemegang Iup, Iupk, Iup Operasi
Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP
Meliputi 5 (Lima) Kegiatan, Terdiri Atas:
a. Komunikasi Dan Konsultasi Risiko
b. Penetapan Konteks
c. Identifikasi Bahaya
d. Penilaian Dan Pengendalian Risiko
e. Pemantauan Dan Peninjauan
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 12
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
b. Proses Manajemen Risiko Dilakukan Secara Terintegrasi Dengan Sistem Manajemen Pemegang IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Sesuai Dengan Bisnis Proses
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP.
SMKP
SMKP
SMKP
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA Elemen II - Hal. 14
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
Komunikasi dan Konsultasi Dilakukan Sebelum Dan Selama Proses Manajemen Risiko Dilaksanakan
Tata Cara
Mesin
Manusia
Material Metode
Lingkungan Kerja
Cara Mengenal Bahaya
Variasi
Anggota
Tim
Kerja
Penunjukan
Manajemen Tugas Tanggung
Keterwakilan
Unit Kerja
Jawab dan
Risiko Wewenang Tim
Kerja
Kompetensi
Tim Kerja
Definisi Bahaya
Bahaya adalah suatu sumber potensi cidera
atau situasi dengan potensi yang dapat
menyebabkan cidera.
(HSE-UK)
(SHEQM-Germain- dkk)
ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan
atau penyakit akibat kerja (PAK)
(OHSAS 18001:2007)
Jenis - Jenis Bahaya
No. Bahaya Contoh
1. Faktor Bahaya Biologi 1. Jamur
2. Virus
3. Bakteri
4. Tanaman
5. Binatang
(HSE-UK)
Risiko adalah Kemungkinan terhadap kerugian;
Suatu ukuran kemungkinan (probabilitas) dan
potensi keparahan (severity) dari suatu bahaya
(SHEQM-Germain- dkk)
(OHSAS 18001:2007)
CONTOH RISIKO
CONTOH RISIKO
CONTOH RISIKO
Penilaian Risiko
Untuk dapat melakukan penilaian risiko (analisis dan evaluasi) yang lebih akurat maka proses
penilaian risiko tidak hanya dilakukan oleh bagian KP atau seorang spesialis dalam bidang KP saja
atau bahkan hanya dilakukan oleh konsultan eksternal tetapi proses penilaian risiko harus melibatkan
beberapa pihak yang dilakukan dalam sebuah diskusi kelompok yang terdiri dari
Terdapat 3 buah metode umum yang lazim digunakan untuk melakukan analisis risiko, yaitu:
1.Metode Kualitatif
2.Metode Semi-Kuantitatif
3.Metode Kuantitatif
SECTION BREAK
Penilian
METODERisiko
KUALITATIF
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
INDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Metode Kualitatif:
Metode kualitatif merupakan metode yang paling sering digunakan untuk melakukan
analisis risiko, metode ini merupakan cara yang cepat dan relatif mudah untuk menilai
konsekuensi dan kemungkinan (likelihood), metode ini dapat memberikan gambaran
secara umum berbagai tingkat risiko dengan menggunakan matriks resiko untuk membagi
risiko ke dalam tingkatan - tingkatan risiko
KEMUNGKINAN
PENJELASAN NILAI
Secara teori insiden dapat terjadi tetapi secara nyata tidak pernah terjadi / belum
1
pernah terjadi dimanapun
Kemungkinan kecil terjadi insiden, Biasanya tidak terjadi namun masih ada
2
kemungkinan untuk terjadi insiden setiap saat.
Mungkin terjadi insiden : Terjadinya insiden dan tidak terjadinya insiden
3
memiliki kemungkinan yang sama
Kemungkinan besar terjadi insiden : Bukan sesuatu hal yang mengejutkan jika
4
terjadi insiden.
Hampir Pasti Terjadi : Sangat mungkin/hampir dapat dipastikan akan terjadi
5
pada setiap kesempatan
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity
KONSEKUENSI KONSEKUENSI
PENJELASAN NILAI PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Cidera ringan hanya membutuhkan pertolongan P3K 1 Keselamatan : Mengalami cidera yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (LTI) tanpa 3
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengalami ketidak cacat permanen,
nyamanan tetapi masih dapat bekerja seperti biasa. Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan sakit dan tidak dapat bekerja dengan kehilangan
: Kerusakan Harta benda kurang dari 1% asset perusahaan hari kerja atau perubahan permanen pada bagian tubuh tanpa cacat tetap atau
Harta benda : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan kehilangan kualitas hidup
Operasional selama kurang dari 6 Jam Harta benda : Kerusakan harta benda 2,5 % - 5 % aset perusahaan.
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan teguran dari Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 25% - 50% kegiatan operasional selama lebih
Regulasi pemerintah dari 1 hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 6 – 12 Jam
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman denda
KONSEKUENSI
Regulasi dan atau ancaman hukuman kurungan/penjara .
PENJELASAN NILAI
KONSEKUENSI
Keselamatan : Mengalami cidera dan membutuhkan pertolongan dari petugas medis 2
PENJELASAN NILAI
(perawat/dokter) di rumah sakit / klinik.
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengakibatkan Keselamatan : Beberapa orang mengalami kehilangan hari kerja (LTI) atau satu orang 4
gejala yang memerlukan intervensi (pertolongan) dari petugas medis dan mengalami cacat tetap.
dapat bekerja kembali seperti biasa. Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan hilangnya kemampuan fungsi /hilangnya
Harta benda : Kerusakan harta benda 1% - 2,5% asset perusahaan kualitas hidup/ cacat tetap.
Operasional : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan Harta benda : Kerusakan harta benda 5 % - 10 % asset perusahaan.
selama 1 hari Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 50% kegiatan operasioanl selama lebih dari 1
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan peringatan keras hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 1 hari
/ peringatan tertulis dari pemerintah. : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
Regulasi penutupan kegiatan sementara.
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity
KONSEKUENSI
PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Beberapa orang mengalami cacat tetap atau terdapat kematian satu atau 5
beberapa orang.
Kesehatan : Paparan terhadap bahaya mengakibatkan beberapa orang mengalami
hilangnya fungsi organ tubuh / hilangnya kualitas hidup atau menyebabkan
kematian pada stau atau beberapa orang.
Harta benda : Kerusakan harta benda / alat lebih dari 10% asset perusahaan .
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi menyeluruh selama lebih dari 1 hari
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
penutupan atau pancabutan izin usaha,
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Setelah nilai kemungkinan (likelihood) dan nilai konsekuensi ditetapkan kemudian dilakukan analisis lanjut
dengan menggunakan matrik risiko sebagai berikut
Nilai Risiko
KONSEKUENSI – AKIBAT
RISK
1 2 3 4 5
ASSESSMENT
KEMUNGKINAN
MATRIX
5 C B B A A
4 C C B B A
3 D C C B B
2 D D C C B
1 D D D C C
Metode Semi-Kuantitatif: Metode semi-kuantitatif ini banyak digunakan untuk mengatasi beberapa
kekurangan yang ada pada pendekatan kualitatif, analisis risiko Semi-
kuantitatif memberikan peringkat yang lebih rinci dan menambahkan nilai-
nilai pada kemungkinan (likelihood) dan mengelompokan peringkat
konsekuensi.
Kemungkinan/Probability
KEMUNGKINAN/PROBABILITY
PENJELASAN NILAI
Secara teori insiden dapat terjadi tetapi secara nyata tidak pernah terjadi / belum
1
pernah terjadi dimanapun
Kemungkinan kecil terjadi insiden, Biasanya tidak terjadi namun masih ada
2
kemungkinan untuk terjadi insiden setiap saat.
Mungkin terjadi insiden : Terjadinya insiden dan tidak terjadinya insiden
3
memiliki kemungkinan yang sama
Kemungkinan besar terjadi insiden : Bukan sesuatu hal yang mengejutkan jika
4
terjadi insiden.
Hampir Pasti Terjadi : Sangat mungkin/hampir dapat dipastikan akan terjadi pada
5
setiap kesempatan
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Frequency/Keseringan
FREQUENCY / KESERINGAN
PENJELASAN NILAI
Sekali dalam setahun (JARANG) 1
Beberapa kali setiap bulan (TIDAK BIASA) 2
Beberapa kali setiap minggu (KADANG-KADANG) 3
Sekali dalam sehari (SERING) 4
Berkali-kali setiap hari (TERUS MENERUS) 5
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity
KONSEKUENSI/SEVERITY KONSEKUENSI/SEVERITY
Harta benda : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan selama Harta benda : Kerusakan harta benda 2,5 % - 5 % aset perusahaan.
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 25% - 50% kegiatan operasional selama lebih
Operasional kurang dari 6 Jam
dari 1 hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 6 – 12 Jam
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan teguran dari
: Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman denda
Regulasi pemerintah Regulasi dan atau ancaman hukuman kurungan/penjara .
KONSEKUENSI/SEVERITY KONSEKUENSI/SEVERITY
PENJELASAN NILAI PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Mengalami cidera dan membutuhkan pertolongan dari petugas medis 2 Keselamatan : Beberapa orang mengalami kehilangan hari kerja (LTI) atau satu orang 4
(perawat/dokter) di rumah sakit / klinik.
mengalami cacat tetap.
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan Kesehatan terganggu dan mengakibatkan
Kesehatan : Paparan bahaya menyebabkan hilangnya kemampuan fungsi /hilangnya
gejala yang memerlukan intervensi (pertolongan) dari petugas medis dan
kualitas hidup/ cacat tetap.
dapat bekerja kembali seperti biasa.
Harta benda : Kerusakan harta benda 5 % - 10 % asset perusahaan.
Harta benda : Kerusakan harta benda 1% - 2,5% asset perusahaan
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi 50% kegiatan operasioanl selama lebih dari 1
Operasional : Berpotensi stop produksi terhadap 25% - 50% operasional perusahaan selama
1 hari hari atau stop produksi seluruh kegiatan operasional selama 1 hari
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan peringatan keras : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
/ peringatan tertulis dari pemerintah. Regulasi penutupan kegiatan sementara.
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Konsekuensi/Saverity
KONSEKUENSI/SEVERITY
PENJELASAN NILAI
Keselamatan : Beberapa orang mengalami cacat tetap atau terdapat kematian satu atau 5
beberapa orang.
Kesehatan : Paparan terhadap bahaya mengakibatkan beberapa orang mengalami hilangnya
fungsi organ tubuh / hilangnya kualitas hidup atau menyebabkan kematian
pada stau atau beberapa orang.
Harta benda : Kerusakan harta benda / alat lebih dari 10% asset perusahaan .
Operasional : Berpotensi bisa stop produksi menyeluruh selama lebih dari 1 hari
Regulasi : Pelanggaran terhadap peraturan perundangan mendapatkan ancaman
penutupan atau pancabutan izin usaha,
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Nilai Risiko
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Nilai Risiko
16 12 8 4
12 9 6 3
8 6 4 2
4 3 2 1
SECTION BREAK
METODE Risiko
Penilian KUANTITATIF
Insert the title of your subtitle Here
INDENTIFIKASI BAHAYA
INDENTIFIKASI PENILAIAN
BAHAYA DAN
PENILAIAN PENGENDALIAN
DAN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Penilaian Risiko
(Analisis Risiko)
Metode Kuantitatif
Rencana tindakan pengendalian risiko yang telah ditetapkan harus dievaluasi untuk
memastikan bahwa tindakan tersebut diyakini akan mampu menurunkan risiko serendah
mungkin misalnya seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau
masih ada risiko residu/sisa, jika setelah tindakan pengendalian masih ada risiko residual,
maka harus diambil keputusan apakah risiko akan akan dipertahankan atau mengulangi dan
mencari alternative tindakan pengendalian resiko
Pengendalian Risiko
(Efektivitas Tindakan Pengendalian)
ELEMEN II - PERENCANAAN
I I . 3 I N D E N T I F I K A S I DA N K E PAT U H A N T E R H A DA P
K E T E N T UA N P E R AT U R A N P E R U N DA N G -
U N DA N G A N DA N P E R SYA R ATA N L A I N N YA
YA N G T E R K A I T
D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AY A M I N E R A L
ELEMEN II - PERENCANAAN
Indentifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Yang Terkait
Perusahaan Harus Mengidentifikasi, Memperoleh, Dan Memantau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan
Lainnya Yang Terkait, Kemudian Dievaluasi Apakah Memiliki Dampak Terhadap Perusahaan Atau Menjadi Persyaratan
Dalam Proses Perusahaan
Identifikasi Dan Pemantauan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya Yang
Terkait, Dengan Ketentuan:
a) Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/ Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menjalankan Proses
Formal Untuk Mengidentifikasi, Memperoleh, Dan Memantau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan
Lainnya Yang Terkait.
b) Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Menentukan
Kesesuaian Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Yang Spesifik Terhadap Operasi, Proses, Kegiatan, Dan Fasilitas
Pemegang IUP, IUPK, IUPK Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP Dan
c) Pengkajian Terhadap Ketentuan Peraturan Perundangundangan Dilakukan Jika Terdapat Perubahan Atas Ketentuan Peraturan
Perundang- Undangan Tersebut Yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Atau Pengaruh Tearhadap Operasi, Proses, Kegiatan,
Dan Fasilitas Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian, IPR, Dan IUJP
Elemen II - Hal. 60
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
ELEMEN II - PERENCANAAN
Tujuan Dan Sasaran Adalah Objective Atau Misi Yang Ingin Dicapai Oleh Suatu Perusahaan Dalam Aspek
Keselamatan Pertambangan
Program Keselamatan Pertambangan Adalah Cara/Langkah Untuk Mencapai Objective (Tujuan dan Sasaran)
Pertimbangan Penjelasan
Ketentuan Peraturan Perundangan Yang Terkait Dengan Bisnis Organisasi,
1 Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya dan Hal-hal Yang Bersifat Mandatory (Wajib) Yang Akan Memberikan
Yang Terkait Dampak Kepada Perusahaan
Hasil Manajemen Risiko Terhadap Seluruh Proses, Kegiatan, Dari Manajemen Risiko Akan Diketahui Risiko-Risko Yang Ada Pada Proses
3 Rutin Aktivitas Perusahaan Terkait Aspek Keselamatan Pertambangan
Dan Area Kerja;
4 Evaluasi Kinerja Program Keselamatan Pertambangan Dari Evaluasi Kinerja Program Keselamatan Pertambangan,
Diketahui Strategi Yang Tepat Untuk Langkah Perbaikan Di
Masa Yang Akan Datang
Elemen II - Hal. 66
ELEMEN II - PERENCANAAN
Tujuan Dan Sasaran Adalah Objective Atau Misi Yang Ingin Dicapai Oleh Suatu Perusahaan Dalam Aspek
Keselamatan Pertambangan
Program Keselamatan Pertambangan Adalah Cara/Langkah Untuk Mencapai Objective (Tujuan dan Sasaran)
Pertimbangan Penjelasan
Ketersediaan Sumber Daya, Antara Lain Manusia, Sumber Daya Diperlukan Untuk Mencapai
6
Finansial, Peralatan; Dan Program Kerja Yang Telah Ditetapkan
D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AY A M I N E R A L
ELEMEN II - PERENCANAAN
a. Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Melakukan
Penetapan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Aspek Keselamatan Pertambangan Sesuai Dengan Rencana
Kerja Dan Anggaran Biaya Tahunan Yang Telah Mendapat Persetujuan Dari Direktur Jenderal Atas Nama
Menteri Atau Gubernur Sesuai Dengan Kewenangannya;
b. Pemegang IUJP Memiliki Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Aspek Keselamatan Pertambangan Yang Sesuai
Dengan Persetujuan Dari Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Dan/Atau
Pemurnian;
c. Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Keselamatan Pertambangan Yang Ditetapkan Mempertimbangkan:
• Skala Prioritas Sasaran Dan Program Keselamatan Pertambangan;
• Kebutuhan Untuk Perbaikan Dan Peningkatan Keselamatan Pertambangan Yang Berkelanjutan; Dan
• Pemenuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Dan Persyaratan Lainnya Yang Terkait.
69
TERIMA KASIH
70
Tugas
• Buatlah Tujuan Sasaran dan Program sesuai site masing - masing