1.6
PENGAWASAN, 1.2
TATA KELOLA ORGANISASI PKM
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA ➢ 5 KRITERIA
➢ 14 EP
➢ 3 KRITERIA
➢ 15 EP
1.3
1.5 1.4
MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN (MFK) ➢ 6 KRITERIA
➢ 1 KRITERIA
➢ 22 EP
➢ 2 EP
➢ 8 KRITERIA
➢ 30 EP
STANDAR 1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi
Pokok Pikiran :
Puskesmas perlu menyusun Program :
a. Manajemen Keselamatan dan Keamanan
b. Manajemen Bahan dan Limbah Berbahaya dan
Beracun (LB3)
c. Manajemen Bencana/Disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen Syste, Utilitas
g. Pendidikan (Edukasi) petugas
Sistem Utilitas
Diklat MFK
D
PJ. MFK
Risk Register Terkait Keselamatan
Risk Register Terkait Keamanan
Risk Register Terkait B3 dan Limbahnya
Risk Register Terkait Manajemen Kedaruratan
Risk Register Terkait Pengamanan Kebakaran
Risk Register Terkait Peralatan Kesehatan
Risk Register Terkait Sistem Utilitas
CONTOH MAPPING RISIKO DI AREA FASYANKES
SOSIALISASI MANAJEMEN RISIKO DI RUANGAN
Kerangka ISI Program MFK
1.Pendahuluan
2. Latar Belakang
R 3. Tujuan Umum dan Khusus
4. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
▪ Kegiatan Pokok :
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Bahan beracun dan berbahaya
c. Disaster plan
d. Kebakaran
e. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya
f. Peralatan medis
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya -→ Ketentuan Review
Program
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi Kegiatan
2. Keselamatan dan Keamanan
Kriteria 1.4.2
Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
Pokok Pikiran :
✓ Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cidera bagi pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat akibat keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa
bangunan, kebakaran, gedung roboh dan tersengat listrik
✓ Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan kesehatan kerja
✓ Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun
cidera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti penculikan bayi, pencurian dan kekerasan pada
petugas
✓ Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka perlu di susun Infection
Control Risk Asessment (ICRA) renovasi untuk memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan
dilakukan secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2)
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1 4
Dilakukan identifikasi Dilakukan pemantauan
terhadap pengunjung, terhadap pekerjaan konstruksi
petugas dan petugas alih
ELEMENPENILAIAN terkait keamanan dan
daya (outsourcing) (D,O,W)
pencegahan penyebaran infeksi.
(D,O,W)
2
Dilakukan inspeksi fasilitas 3 Dilakukan simulasi
secara berkala meliputi terhadap kode darurat
bangunan, prasarana dan secara berkala. (D, O,W).
peralatan (D,O,W)
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN f) Penggunaan kartu identitas seluruh staf RS dan
semua individu yang bekerja di RS, pada pasien
1. Pendahuluan RI, penunggu pasien, pengunjung (termasuk
2.Latar belakang tamu) yang memasuki area terbatas (restricted
3.Tujuan umum & khusus area) sehingga menciptakan lingkungan yang
aman
4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan
g) Melindungi dari kejahatan perorangan,
kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif &
milik pribadi
proaktif untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan /
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan
area, peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang
PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya, lantai
berpotensi menimbulkan cedera.
tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa : pintu
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara
kamar menghadap keluar, shower di kamar mandi
berkala &terdokumentasi.
tidak boleh menggunakan selang, dll
R c. Menyediakan anggaran untuk melakukan
perbaikan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko
keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi, OK,
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra
ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak
construction risk assessment / PCRA) setiap ada
dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan /
minta bantuan bila terjadi bahaya.
demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas 5. Cara melaksanakan kegiatan
pendukung yang aman, untuk mencegah 6. Sasaran
terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
bahaya dan risiko serta mempertahankan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pelaporannya
pengunjung. 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
Upaya yang perlu dilakukan (antar lain….)
1. Melakukan asessmen risiko secara komprehensif dan pro aktif untuk mengidentifikasi :
✓bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan & fasilitas Iainnya yang berpotensi.
menimbulkan cedera. Sebagai contoh risiko keselamatan yang dapat menimbulkan cedera
atau bahaya termasuk diantarnya perabotan yang tajam dan rusak, kaca jendela yang
pecah, kebocoran air di atap, lokasi dimana tidak ada jalan keluar saat terjadi kebakaran.
✓Area yang berisiko keamanan terjadinya bahaya kehilangan, kerusakan atau pengrusakan,
gangguan, tindak kekerasan, akses atau penggunaan oleh orang yang tidak berwenang.
Pastikan semua Pengunjung Rawat Inap/ Vendor / Kontraktor Menggunakan ID
KESELAMATAN KERJA
Menciptakan kondisi
Mengendalikan dan
kerja yang aman/
Mencegah kerugian
selamat
Mengurangi Risiko Tertusuk Jarum
CEDERA PUNGGUNG (PREVENTIF)
TERPAPAR KUMAN
(PREVENTIF)
Hand Hygiene
Penanganan linen
Pembersihan lingkungan
Penanganan limbah
IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient Risk
Kriteria 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah
bahan berbahaya beracun dilakukan berdasarkan perencanaan yang
memadai dan ketentuan perundangan
Pokok Pikiran :
✓ Bahan berbahaya (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi
dan dikendalikan secara aman
✓ Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputu lokasi,
jenis dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan
✓ Daftar inventarisasi ini selalu dimutakhirkan sesuai
dengan perubahan yang terjadi ditempat penyimpanan
✓ Pengolahan limbah B3 sesuai standard (penggunaan dan
pemilahan, pewadahan dan penyimpanan TPS B3 serta
pengolahan akhir)
✓ Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3 DAN LIMBAH B-3
1 4
Dilaksanakan program Ada laporan, analisis, dan
pengelolaan B3dan tindak lanjut penanganan
limbahnya sesuaiangka tumpahan, paparan/pajanan B3
satu sampai tujuh huruf b ELEMENPENILAIAN dan atau limbah B3. (D,W)
(R)
2
Pengolahan limbah B3sesuai 3 Tersedia IPALsesuai
standar (penggunaan dan dengan ketentuan
pemilahan, pewadahan dan peraturan perundang-
penyimpanan/TPS B3serta undangan. (D, O)
pengolahan akhir) (D,O,W)
Program Pengelolaan B3 dan Limbah B3, meliputi :
1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
2) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
R 4) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai
peraturan perundang-
undangan
8) Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
inventarisasi
PROGRAM PENGENDALIAN
B3 & LIMBAH B3
INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
Regulasi PENGGUNAAN
PENGENDALIAN
40
WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun dan
limbahnya dengan kategori sebagai berikut :
a. Infeksius
b. Patologi anatomi
c. Farmasi
d. Bahan kimia
e. Logam berat
f. Kontainer bertekanan
g. Benda tajam
h. Genotoksik / sitotoksik
i. Radioaktif
Daftar, Jenis dan Jumlah Maksimal B3 Yang Disimpan di Ruangan
DAN CONTOH
SIMBOL B3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL
DAN LABEL LIMBAH B3
CARA MENYIMPAN B3
konsep
Risk
Disaster/Eksposure
5. Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kriteria 1.4.5
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi
program pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk
sarana evakuasi.
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
ELEMENPENILAIAN
2
Dilakukan inspeksi, pengujian 3 Dilakukan simulasi dan evaluasi
dan pemeliharaan terhadap alat
deteksi dini, alarm, jalur tahunan terhadap program
evakuasi, serta keberfungsian pengamanan kebakaran. (D, W)
alat pemadam api. (D, O, W)
.
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN
INSPEKSI,PENGUJIAN,
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI 7
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SK Larangan merokok
JALUREVAKUASI
LARANGAN MEROKOK
PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN
Kriteria 1.4.6
Puskesmas menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan
yang dapat digunakan setiap saat
a. Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis.
1.
Dilakukan inventarisasi
alat kesehatan sesuai
dengan ASPAK (R)
4
ELEMENPENILAIAN Dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi terhadap alat
kesehatan secara periodik
(D,O,W)
2 3
Dilakukan inspeksi dan
pengujian terhadap alat Dilakukan pelatihan bagi
kesehatan secaraperiodik staf agar kompeten untuk
(D, 0, W) mengoperasikan peralatan
tertentu(D,W)
▪ .
DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH
ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______
Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas.....
Sticker Pada Alat Medis
Puskesmas ......
JL ........................... Jember
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
Kartu Catatan Pemeliharaan
7. Sistem Utilitas / Penunjang
Kriteria 1.4.7
Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua
prasarana atau sistem utilisasi berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak
tersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
Utilitas Puskesmas
1.4 7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan
semua prasarana atau sistem utilisasi berfungsi dan mencegah terjadinya
ketidak tersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
Pokok Pikiran :
✓ Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya seperti
genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya
✓ Program pengelolaan sistem utilitas perlu di susun untuk menjamin ketersediaan dan
keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan puskesmas
✓ Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum
✓ Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk mengganti jika terjadi
kegagalan air dan/atau listrik
✓ Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis selama 7
hari 24 jam sesuai kebutuhan
✓ Prasarama air, listrik dan prasarana penting lainnya seperti genset, perpipaan air,
panel listrik, perlu dipersiksa dan dipeliharan untuk menjaga ketersediaannya dalam
mendukung kegiatan pelayanan
✓ Prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti uji kualitas air secara
periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
1.4.7 Program Pengelolaan Sistem Utilitas
02 Dilaksanakan program
pengelolaan sistem
Dilakukan inventarisasi sistem utilitas
utilitas dan sistem
sesuai ASPAK. (R)
penunjang lainnya
01 sesuai huruf f pada
kriteria 1.4.1. (R)
ELEMEN PENILAIAN
03
Sumber air, listrik dan gas medik tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas. (D,O)
Ketersediaan listrik, air, gas
medis
implementasi
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
Pokok Pikiran :
2. Dilaksanakan program
pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan
bagi petugas sesuai rencana
(D, W)
Sosialisasi
Program MFK