Bagaimana pembelajarannya?
E-LEARNING
Menarik kan?
Berikut ini Kang Edu berikan
kompilasi materi yang telah Sobat
PENGENALAN MANAJEMEN RISIKO
pelajari pada mata pelajaran ini.
2 PROSES
PERENCANAAAN PPITA
Submateri 1
Konsep Perencanaan PPITA
KEYAKINAN MEMADAI
Three lines of defense
Berkelanjutan
Evaluasi terpisah UKI (Lini II)
Tindak lanjut
PPITA
EPITE [EKR]+[PPU]
TUJUAN
• memahami proses bisnis,
• mengidentifikasi risiko utama dan
rancangan pengendaliannya,
• menentukan pengendalian utama
LANGKAH-LANGKAH
a. Pemahaman c. Identifikasi
Proses Bisnis Pengendalian
• Urutan proses
• Penanggung jawab
• Waktu pelaksanaan
• keluaran
METODE
REVIU OBSERVASI
dan memahami kebijakan, - mengetahui kesesuaian dokumen
prosedur, dan dokumentasi kebijakan dan prosedur dengan
terkait sistem informasi. kondisi sesungguhnya;
- pada saat transaksi diinput ke
dalam sistem/aplikasi
METODE
WAWANCARA PENELUSURAN
tanya jawab dengan personel yang menelusuri proses secara
terlibat dalam proses menyeluruh dari awal sampai akhir
(end-to-end) mulai suatu transaksi
diinisiasi, dicatat, diotorisasi, diolah,
dan dilaporkan.
SOP
PEMETAAN PROSES
BISNIS
Tahapan A1
Probis A
Probis 5
Kelompok Probis A
Tahapan B1
Probis B Kelompok Probis B
Tahapan B2
Kelompok Probis C
Tahapan C1
Probis C
Tahapan C2
b. IDENTIFIKASI RISIKO UTAMA
Cara Identifikasi
mengacu pada
mengajukan dapat dibantu dengan kegiatan utama dalam
pertanyaan risiko menentukan terlebih dahulu proses bisnis yang
utama pada proses tujuan pengendalian (control memiliki keluaran
bisnis utama tersebut objective) setiap kegiatan utama
utama dalam proses bisnis
!
Kegagalan atau tidak dijalankannya pengendalian serta
kendala sumber daya bukan merupakan risiko utama;
“Manual”,
Jenis
Identifikasi pengendalian yang “application control”, atau
Pengendalian “IT Dependent Manual (ITDM)”
ditetapkan untuk mencegah
atau mendeteksi risiko
identifikasi
utama
Pelaksana Pihak yang melaksanakan
pengendalian yang ditetapkan Pengendalian kegiatan pengendalian tersebut.
merupakan pengendalian yang
telah ditetapkan dalam
SOP/peraturan/kebijakan
tertulis lainnya Dokumen Dokumen-dokumen yang terkait,
Pendukung input, output atau kertas kerja, dll
d. PENENTUAN PENGENDALIAN UTAMA
DEFINISI KARAKTERISTIK
kegagalan pengendalian akan
mempengaruhi tujuan proses bisnis dan
Pengendalian utama merupakan
tidak dapat dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian yang ketika dievaluasi pengendalian-pengendalian yang lain,
dapat memberikan kesimpulan dan/atau
tentang kemampuan keseluruhan
sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan pengendalian akan mencegah
mencapai tujuan proses bisnis yang atau mendeteksi kegagalan sebelum
ditetapkan kegagalan tersebut memiliki pengaruh
material terhadap tujuan proses bisnis
HASIL PEMETAAN RANCANGAN PENGENDALIAN
Hasil pemetaan rancangan pengendalian dituangkan ke dalam Tabel
Rancangan Pengendalian (TRP) kolom (1) sampai dengan kolom (9).
Rancangan pengendalian pada suatu proses Bila tidak cukup, sebaiknya tidak
bisnis dinyatakan cukup apabila seluruh dilakukan pemantauan sebelum
kegiatan utama dinyatakan memadai pengendalian internnya diperbaiki.
rancangan pengendaliannya.
Pengendalian
Kegiatan Risiko Utama
Memadai
Utama 1 Utama Pengendalian
Tidak Utama
Pengendalian
PROSES Kegiatan Risiko Tidak Utama
BISNIS A Utama 2 Utama Memadai
Pengendalian
Utama
Pengendalian
Kegiatan Risiko Utama
Utama 3 Utama Memadai
Pengendalian
Tidak Utama
Seluruh risiko utama pada seluruh kegiatan utama telah dilengkapi dengan pengendalian
utama.
HASIL EVALUASI KECUKUPAN RANCANGAN
Dilakukan
Pemantauan
EVALUASI KECUKUPAN RANCANGAN
Contoh Proses Bisnis yang Rancangan Pengendaliannya dinyatakan TIDAK CUKUP.
Pengendalian
Kegiatan Risiko Utama
Pengendalian
Memadai
Utama 1 Utama
Tidak Utama
Pengendalian
PROSES Kegiatan Risiko Tidak Utama Tidak
PROSES Utama 2 Utama
BISNIS B Pengendalian Memadai
BISNIS B
Tidak Utama
Pengendalian
Kegiatan Risiko Tidak Utama
Utama 3 Utama Memadai
Pengendalian
Utama
Terdapat kegiatan utama yang risiko utamanya tidak dilengkapi dengan pengendalian utama.
HASIL EVALUASI KECUKUPAN RANCANGAN
Defisiensi
Perbaiki rancangan
Tidak Simpulan
pengendalian
Dilakukan
Pemantauan Akhir (4F)
4. PENYUSUNAN TABEL RANCANGAN PENGENDALIAN
5. PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
Semakin homogen suatu populasi maka semakin rendah EPDR dan semakin
sedikit sampel yang diperlukan untuk menguji keseluruhan populasi, demikian
sebaliknya.
Contoh:
1. Kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh satu orang akan lebih
homogen dibandingkan dengan yang dilakukan oleh banyak orang.
2. Beban kerja yang merata setiap bulan akan menghasilkan pekerjaan yang
lebih homogen dibandingkan yang tidak merata.
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
EPDR
EPITE Akhir ARO
1% 2,5% 3,5% 4%
Sedang
5% 93 234 624 1348
Rendah
Januari: 5
Februari: 7
Maret: 5
77 di-breakdown
April: 5
Mei: 5
Juni: 5
Juli: 5
sampel dalam satu Agustus: 5
tahun September: 5
Oktober: 10
November: 10
Desember: 10
KERTAS KERJA PENETAPAN SAMPEL
KERTAS KERJA PENETAPAN SAMPEL
[NAMA UNIT ESELON I]
Sensus/
No. Proses Bisnis Perkiraan Populasi EPDR Jumlah Sampel
Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5% atau 10% sesuai dengan kategori dapat berupa range, Support data dari UKI
hasil EPITE akhir misal: P & UKI W
500 s.d. 5000
6. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMANTAUAN
TPPU TRPU
DUPU TOPU
TABEL PEMANTAUAN PENGENDALIAN UTAMA
(TPPU)
Proses Bisnis A
Pengendalian Utama 1
Pengendalian Utama 2
Pengendalian Utama 3
Pengendalian Utama 4
CUKUP
TABEL PEMANTAUAN PENGENDALIAN UTAMA (TPPU)
Dapat diisi:
1) AUP ok
2) AUP & AUL ok
3) AUP & AL ok
4) AUP, AUL, & AL ok
DAFTAR UJI PENGENDALIAN UTAMA (DUPU)
Proses bisnis : …
Berkas : … [diisi nama berkas dan nomor berkas keluaran (bila ada) yang dilakukan reperformance]
UKI-E1 meminta masukan atas RPT ke Inspektorat Jenderal (jika 10 hari kerja
tidak direspon dapat segera ditetapkan).
[Nama]
[NIP]
PENYUSUNAN
JADWAL PEMANTAUAN DAN SUMBER
DAYA
JADWAL PEMANTAUAN DAN SUMBER DAYA
JADWAL PEMANTAUAN DAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
[Nama unit]
disusun oleh UKI di semua
TAHUN ...
tingkatan dan disampaikan
a. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (EPITE) kepada pimpinan unit kerja
Unsur-Unsur Pejabat/Pegawai yang
No. Metode Evaluasi Tanggal Evaluasi
Pengendalian Melaksanakan Pemantauan
[Nama]
[NIP]
Ringkasan
PPITA dilaksanakan dalam 3 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan.
Perencanaan PPITA dilakukan melalui 8 langkah, yaitu pemilihan proses
bisnis, pemetaan rancangan pengendalian, evaluasi kecukupan
rancangan, penyusunan TRP, penetapan jumlah sampel, penyusunan
perangkat pemantauan, dan penyusunan jadwal serta sumber daya
pemantauan.
Hasil EPITE digunakan untuk menentukan asumsi berupa nilai ARO, TDR,
dan EPDR yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel.
45
SELESAI
46
PELATIHAN
PENGUATAN, REVITALISASI, DAN OPTIMALISASI
UNIT KEPATUHAN INTERNAL (PRO UKI)
MODUL
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
TINGKAT AKTIVITAS (PPITA)
TAHAP PERENCANAAN
Oleh:
Theresia Vera Yuliastanti
Widyaiswara Ahli Madya
&
Amelia Rose
Widyaiswara Ahli Muda
Widyaiswara Pusdiklat Keuangan Umum
Judul Modul:
Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA)
Tahap Perencanaan
Penulis:
Theresia Vera Yuliastanti
Widyaiswara Ahli Madya
&
Amelia Rose
Widyaiswara Ahli Muda
Digunakan untuk:
Pelatihan Penguatan, Revitalisasi dan Optimalisasi
Unit Kepatuhan Internal (PRO UKI)
Cetakan Pertama:
2018
Gambar 1.1 Mekanisme Pemantauan Pengendalian Intern Menurut KMK 940 Tahun
2013 ....................................................................................................... 7
Gambar 1.2 Proses Perencanaan PPITA ..................................................................... 10
Gambar 1.3 Tahapan Pemilihan Proses Bisnis dalam Perencanaan PPITA ................... 11
Gambar 2.1 Tahapan Pemetaan Rancangan Pengendalian dalam Perencanaan
PPITA .................................................................................................... 23
Gambar 2.2 Tahapan Evaluasi Kecukupan Rancangan dalam Perencanaan PPITA ....... 30
Gambar 2.3 Tahapan Penyusunan Tabel Rancangan Pengendalian dalam
Perencanaan PPITA ............................................................................... 31
Gambar 2.4 Ringkasan Tahapan Penetapan Kesimpulan EKR (I) ................................. 36
Gambar 2.5 Ringkasan Tahapan Penetapan Kesimpulan EKR (II) ................................ 37
Gambar 3.1 Tahapan Penetapan Jumlah Sampel dalam Perencanaan PPITA .............. 45
Gambar 3.2 Ringkasan Tahapan Penetapan Jumlah Sampel ....................................... 49
Gambar 3.3 Tahapan Penyusunan Perangkat Pemantauan dalam Perencanaan
PPITA .................................................................................................... 54
Gambar 3.4 Alur Keterkaitan Hasil Kegiatan dalam PPITA .......................................... 54
Pelaporan
PPITA
Pelaksanaan
PPITA
Perencanaan
PPITA
Konsep Perencanaan
PPITA
KEGIATAN BELAJAR 1
Pemetaan Rancangan
Pengendalian
Evaluasi Kecukupan
Rancangan
KEGIATAN BELAJAR 2
Penyusunan Tabel
Rancangan Pengendalian
Perencanaan
PPITA
Penentuan Jumlah
Sampel
Penyusunan Perangkat
Pemantauan
KEGIATAN BELAJAR 3
Penyusunan Rancangan
Pemantauan Tahunan
A. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini merupakan sarana pembelajaran mandiri untuk mata pelajaran
Perencanaan PPITA pada Pelatihan PRO UKI di Kementerian Keuangan. Pembelajaran
menggunakan modul ini akan membahas konsep perencanaan pada kegiatan PPITA
dan langkah-langkah (ada delapan langkah) pada pelaksanaan perencanaan PPITA,
yaitu: pemilihan proses bisnis, pemetaan rancangan pengendalian, evaluasi
kecukupan rancangan, penyusunan tabel rancangan pengendalian, penetapan jumlah
sampel, penyusunan perangkat pemantauan, penyusunan rencana pemantauan
tahunan, dan penyusunan jadwal dan sumber daya. Isi modul secara rinci adalah
sebagai berikut:
B. PRASYARAT KOMPETENSI
Peserta yang melakukan pembelajaran menggunakan modul ini sebaiknya
telah:
1. memahami konsep pengendalian intern di Kementerian Keuangan;
2. memahami konsep pemantauan pengendalian intern di Kementerian Keuangan;
2. Kompetensi Dasar
Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul ini peserta
diharapkan mampu:
a. menjelaskan konsep perencanaan PPITA dan juga mengimplementasikan
pemilihan proses bisnis untuk kegiatan PPITA;
b. mengimplementasikan mekanisme evaluasi kecukupan rancangan, yang
didahului dengan:
1) pemetaan rancangan pengendalian, dan dilengkapi dengan;
2) penyusunan Tabel Rancangan Pengendalian.
c. mengimplementasikan penentuan jumlah sampel;
d. mengimplementasikan penyusunan perangkat pemantauan; dan
e. mengimplementasikan penyusunan rencana pemantauan tahunan serta jadwal
dan sumber daya.
D. RELEVANSI MODUL
Pada rangkaian pembelajaran PRO UKI, modul Perencanaan PPITA ini
merupakan modul untuk pembelajaran materi keempat sebagaimana divisualisasikan
melalui gambar berikut. Sehingga, untuk melakukan pembelajaran materi ini, peserta
EPITE
Perencanaan PPITA
Pelaksanaan PPITA
Pelaporan PPITA
PPTIK
INDIKATOR
Setelah mengikuti Kegiatan Belajar 1 ini, peserta diharapkan mampu untuk
menjelaskan konsep perencanaan PPITA, termasuk mengimplementasikan
pemilihan proses bisnis untuk kegiatan PPITA dengan baik
Sumber: KMK Nomor 32/KMK.09/2013 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Teknis Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan
Kementerian Keuangan
Jika kita perhatikan, sebelum berlakunya KMK Nomor 940 Tahun 2017, EKR
merupakan satu kegiatan yang berdiri sendiri dan dilaksanakan pada akhir tahun
anggaran. Setelah berlakunya KMK Nomor 940 Tahun 2017, EKR menjadi bagian
dari tahapan perencanaan PPITA. EKR dilakukan sebelum pelaksanaan
pemantauan pengendalian intern yang dilakukan melalui pengujian kepatuhan
atribut dan pengujian kesesuaian pelaksanaan pengendalian intern. Jadi, penilaian
ketepatan rancangan pengendalian dilaksanakan sebelum pemantauan
pelaksanaan pengendalian intern proses bisnis unit. EKR dilaksanakan sebelum
pemantauan pengendalian intern tingkat aktivitas dengan maksud agar
pengendalian intern yang dinilai belum tepat tidak dipantau pelaksanaannya,
sebelum dilakukan penelaahan lebih lanjut terhadap pengendalian intern yang
belum tepat tersebut.
Selain perbedaan pelaksanaan EKR, pada kegiatan PPU sebagai bagian dari
PPITA juga terdapat langkah penentuan jumlah sampel dokumen yang akan
dipantau keberadaan atribut pengendalian utamanya. Sebelumnya, tidak langkah
ini tidak terdapat pada kegiatan PPU, tetapi terdapat pada kegiatan PEI. Oleh
Tentu saja, tidak semua proses bisnis dari suatu unit organisasi perlu
dipantau pelaksanaan pengendalian intern-nya. Proses bisnis yang dipantau hanya
proses bisnis yang dianggap penting bagi organisasi dan dianggap tepat menurut
a. proses bisnis yang memiliki keterkaitan yang erat dengan pencapaian sasaran
strategis;
b. proses bisnis yang menjadi perhatian masyarakat atau pimpinan;
c. proses bisnis yang berpengaruh langsung terhadap citra Kementerian
Keuangan; dan
d. proses bisnis yang memiliki risiko kecurangan (fraud).
Penentuan proses bisnis yang akan dipantau dilakukan pada tahun Y-1
sebelum pelaksanaan pemantauan. Sehingga, untuk pemantauan pengendalian
intern tahun 2019, penentuannya dilakukan pada tahun 2018.
2. KMK Nomor 940 Tahun 2017 mengatur bahwa kegiatan EKR merupakan bagian
dari kegiatan....
a. PPU
b. PPITA
c. EPITE
d. PEIKR
6. Pelaksana kegiatan perencanaan PPITA untuk unit eselon I dengan unit vertikal
di daerah adalah....
a. UKI-E1
b. UKI-W
c. UKI-P
d. Semua UKI
8. Proses bisnis yang akan dipantau dipilih atas dasar... dari proses bisnis
tersebut....
a. faktor risiko
b. volume kegiatan
c. penggunaan aplikasi komputer
d. jumlah pihak yang terlibat
9. Kegiatan EKR menurut KMK Nomor 940 Tahun 2017 dilaksanakan setelah....
a. pemilihan proses bisnis
b. pemantauan pengendalian utama
c. pemetaan rancangan pengendalian
d. penyurunan perangkat pemantauan
10. Menurut KMK Nomor 940 Tahun 2017, penentuan jumlah sampel dilaksankan
pada saat....
a. pelaksanaan PEI
b. pelaksanaan EKR
c. perencanaan PPITA
d. perencanaan PEIKR
12. Proses bisnis berikut ini yang dapat dipilih untuk dipantau pengendalian
internnya adalah....
a. proses bisnis yang banyak membutuhkan judgement dari pelaksana
kegiatannya
b. proses bisnis yang mencakup fungsi pokok suatu bagian dalam unit
organisasi tersebut
c. proses bisnis yang volume kegiatannnya dalam satu tahun anggaran paling
banyak
d. proses bisnis yang bersinggungan langsung dengan masyarakat sehingga
membawa citra Kementerian Keuangan
13. Menurut hasil proses manajemen risiko, suatu proses bisnis memiliki risiko
operasional dengan level di bawah garis selera risiko. Maka, proses bisnis
tersebut....
a. harus dipilih untuk dipantau
b. tidak perlu dipilih untuk dipantau
c. diperbaiki terlebih dahulu pengendalian internnya
d. dapat dipilih atau tidak dipilih, bergantung kepada kesesuaiannya dengan
kriteria lain
14. Suatu proses bisnis memiliki alur kegiatan yang panjang dan melibatkan
banyak pihak eksternal unit organisasi. Maka, proses bisnis tersebut....
a. harus dipilih untuk dipantau
b. tidak perlu dipilih untuk dipantau
c. diperbaiki terlebih dahulu pengendalian internnya
d. dapat dipilih atau tidak dipilih, bergantung kepada kesesuaiannya dengan
kriteria lain
Anda dapat menilai tingkat penguasaan Anda akan materi pada kegiatan belajar ini
dengan cara:
1. mencocokkan jawaban tes formatif Anda dengan kunci jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini;
2. mengukur tingkat penguasaan dengan rumus:
Anda dinyatakan berhasil menguasai materi kegiatan belajar ini apabila hasil
pengukuran mendapatkan predikat baik dan baik sekali. Namun apabila ternyata
nilai tersebut belum dicapai, Anda harus mempelajari ulang materi pada kegiatan
belajar ini.
INDIKATOR
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini, peserta diharapkan mampu
mengimplementasikan mekanisme Evaluasi Kecukupan Rancangan yang didahului
dengan Pemetaan Rancangan Pengendalian, dan dilengkapi dengan Penyusunan
Tabel Rancangan Pengendalian dengan baik.
c. Identifikasi Pengendalian
Jika pada penentuan kegiatan utama didapatkan dari hasil identifikasi
alur pelaksanaan proses dan penentuan risiko utama didapatkan dari hasil oleh
pikir pemantau, maka pada identifikasi pengendalian didapatkan dari
pencarian informasi tentang aktivitas pengendalian yang ada dalam
pelaksanaan proses bisnis. Aktivitas pengendalian atau control activities
merupakan kebijakan atau prosedur untuk memastikan bahwa arahan
manajemen telah dilaksanakan pada
seluruh tingkatan dan fungsi dalam suatu Contoh jenis
entitas. Aktivitas tersebut merupakan hal pengendalian adalah:
yang dapat mencegah terjadinya atau pemberian persetujuan
(approval), otorisasi
mendeteksi risiko utama. Aktivitas
(authorization), verifikasi
pengendalian dilaksanakan antara Iain
(verification), reviu atas
melalui: pemberian persetujuan kinerja operasi (review of
(approval), otorisasi (authorization), operating performance),
verifikasi (verification), reviu atas kinerja pengamanan aktiva
(security of asset),
operasi (review of operating
pemisahan tugas
performance), pengamanan aktiva (segregation of duties),
(security of asset), dan pemisahan tugas dan seterusnya.
(segregation of duties). Aktivitas
pengendalian yang diidentifikasi hanya pengendalian yang telah ditetapkan
melalui dokumen dokumen SOP/peraturan/kebijakan tertulis lainnya.
Pada langkah ini juga diidentifikasi jenis pengendalian yang ada, apakah
pengendalian tersebut termasuk pengendalian manual, application control,
atau IT Dependent Manual. Jika suatu pengendalian sama sekali tidak
menggunakan aplikasi terkomputerisasi maka pengendalian tersebut
dikategorikan sebagai pengendalian manual. Jika suatu pengendalian
dilaksanakan secara otomatis melalui aplikasi terkomputerisasi, maka
pengendalian tersebut dikategorikan dalam application control. Sedangkan jika
suatu pengendalian dalam aplikasi terkomputerisasi, pelaksanaannya
memerlukan intervensi pelaksana pengendalian, maka pengendalian tersebut
dikategorikan sebagai IT Dependent Manual.
TRP terdiri atas sepuluh kolom, dengan format sebagaimana ditunjukkan pada
tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel Rancangan Pengendalian
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Kolom (5), (6), (7), dan (8) pada TRP merupakan hasil dari identifikasi
pengendalian. Pada kolom (5) diisikan dengan aktivitas pengendalian terhadap
setiap kegiatan utama yang telah ditetapkan melalui dokumen dokumen
SOP/peraturan/kebijakan tertulis lainnya. Pada kolom (6) diisikan jenis
pengendalian untuk setiap pengendalian. Jenis pengendalian yang dimaksud
adalah pengendalian manual, IT dependent manual, atau application control. Pada
kolom (7) diisikan dengan para pelaksana pengendalian untuk setiap
pengendalian pada kolom (5). Sedangkan, kolom (8) diisikan dengan dokumen
yang terlibat pada setiap kegiatan utama, baik dokumen input, output, maupun
kertas kerja.
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Tabel 2.6 Kolom Hasil Penentuan Kememadaian Pengendalian dari Kegiatan Utama
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Tabel 2.7 Kolom Hasil Penentuan Kecukupan Pengendalian dari Proses Bisnis
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: diolah dari KMK Nomor 940/KMK.09/2017 dan Bahan Tayang Pelatihan PRO UKI 2018
Sumber: diolah dari KMK Nomor 940/KMK.09/2017 dan Bahan Tayang Pelatihan PRO UKI 2018
C. RANGKUMAN
1. Pemetaan rancangan pengendalian dilakukan untuk mengidentifikasi
pengendalian utama dan menilai kecukupan pengendalian dari setiap kegiatan
utama, yang menggunakan kertas kerja Tabel Rancangan Pengendalian, dan
dilakukan dengan kordinasi dari UKI-E1 setiap unit eselon 1.
2. Tahapan yang dilakukan dalam pemetaan proses bisnis adalah:
- Pemahaman proses bisnis,
- Identifikasi risiko utama,
- Identifikasi pengendalian,
- Penentuan pengendalian utama, dan
- evaluasi kecukupan rancangan.
3. Pemahaman proses bisnis dilakukan untuk menentukan kegiatan utama dari
setiap proses bisnis, dengan cara reviu dokumen, wawancara, obervasi, dan
penelusuran kegiatan.
4. Identifikasi risiko utama ialah identifikasi potensi kesalahan dalam alur proses
yang dapat menghambat atau menggagalkan pencapaian tujuan proses bisnis.
5. Identifikasi pengendalian ialah identifikasi aktivitas pengendalian berupa:
pemberian persetujuan (approval), otorisasi (authorization), verifikasi
(verification), reviu atas kinerja operasi (review of operating performance),
pengamanan aktiva (security of asset), dan pemisahan tugas (segregation of
duties) yang telah ditetapkan melalui dokumen-dokumen
SOP/peraturan/kebijakan tertulis lainnya.
Anda dapat menilai tingkat penguasaan Anda akan materi pada kegiatan belajar ini
dengan cara:
1. mencocokkan jawaban tes formatif Anda dengan kunci jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini;
2. mengukur tingkat penguasaan dengan rumus:
Anda dinyatakan berhasil menguasai materi kegiatan belajar ini apabila hasil
pengukuran mendapatkan predikat baik dan baik sekali. Namun apabila ternyata
nilai tersebut belum dicapai, Anda harus mempelajari ulang materi pada kegiatan
belajar ini.
INDIKATOR
setelah mengikuti kegiatan belajar 3 ini, peserta diharapkan mampu
mengimplementasikan penentuan jumlah sampel, penyusunan perangkat
pemantauan, penyusunan Rencana Pemantauan Tahunan (RPT), serta penyusunan
Jadwal dan Sumber Daya dengan baik.
Perkiraan jumlah populasi dapat berupa suatu range angka. Contohnya: 80-
120, 500-1000 perkiraan populasi, dan seterusnya. Untuk perkiraan jumlah
populasi yang berupa range angka, penentuan cara pemantauannya memerlukan
perhatian lebih. Yang pertama adalah penting memastikan ketepatan perkiraan
range tersebut. Jika range menerobos batasan cara pemantauan antara
pengambilan sensus atau sensus/sampling, misalnya range 80-120, 90-200, dst.,
maka disarankan untuk mengambil cara pemantauan sensus. Sedangkan, untuk
range menerobos batasan cara pemantauan antara sensus/sampling dengan
sampling, musalnya range 400-600, 450-750, dst., maka dapat memilih sensus
atau sampling.
dengan,
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Jika terdapat beberapa unit vertikal dengan tugas dan fungsi yang sama
tetapi nilai EPITE-nya berbeda, maka jumlah sampelnya juga berbeda. Sehingga,
kertas kerja penetapan sampel yang disusun ada dua, yaitu untuk ARO 5% dan
Penetapan ARO
Penyusunan •Penentuan
Pengendalian
TRP Utama
•Penentuan
Penyusunan Atribut
TPPU Pengendalian
Utama
•Pemantauan
terhadap
PPITA - Uji keberadaan
atribut
Kepatuhan pengendalian
utama
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
TPPU disusun untuk setiap proses bisnis. Ketika menyusun TPPU, hal
yang dilakukan adalah:
1) mendaftar semua pengendalian utama;
2) mengidentifikasi jenis atribut pengendalian utama;
3) menentukan kriteria kepatuhan; dan
4) mendaftar cara penentuan dokumen yang akan dipantau.
AUP merupakan karakteristik atau ciri khusus utama yang melekat pada
pengendalian atau bukti, yang menunjukkan bahwa pengendalian telah
dilaksanakan. Jika suatu atribut yang teridentifikasi ditentukan sebagai AUP,
maka atribut tersebut diisikan pada kolom (3) TPPU.
AUL merupakan karakteristik atau ciri khusus utama atas sesuatu yang
ingin dikendalikan. Contoh AUL adalah realisasi anggaran untuk mengendalikan
realisasi tidak melebihi pagu anggaran, atau tanggal untuk mengendalikan
tidak terjadinya keterlambatan. Jika suatu atribut yang teridentifikasi
ditentukan sebagai AUL, maka atribut tersebut diisikan pada kolom (4) TPPU.
b. Penyusunan DUPU
DUPU merupakan kertas kerja yang digunakan pada saat pelaksanaan uji
kepatuhan untuk meyakini dilaksanakannya pengendalian utama. Selain itu,
DUPU dapat pula digunakan untuk meyakini pengujian atribut lain yang
penting menurut manajemen, seperti tanggal dan lain-lain. Berikut format
DUPU.
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
d. Penyusunan TRPU
TRPU merupakan kertas kerja yang digunakan untuk pelaksanaan uji
kesesuaian pelaksanaan pengendalian utama, yaitu untuk dapat memberikan
keyakinan yang memadai bahwa suatu pengendalian telah dijalankan sesuai
rancangan. TRPU digunakan untuk menuangkan hasil pelaksanaan
reperformance. Berikut format TRPU.
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
RPT disusun untuk satu tahun anggaran dan disusun untuk rencana
kegiatan pemantauan pengendalian intern seluruh unit organisasi dalam lingkup
suatu unit eselon 1. Selain berisi perencanaan tentang kegiatan PPITA, RPT juga
berisi tentang kegiatan EPITE dalam tahun anggaran tersebut.
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Sumber: KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern
dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
Anda dapat menilai tingkat penguasaan Anda akan materi pada kegiatan belajar ini
dengan cara:
1. mencocokkan jawaban tes formatif Anda dengan kunci jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini;
2. mengukur tingkat penguasaan dengan rumus:
Anda dinyatakan berhasil menguasai materi kegiatan belajar ini apabila hasil
pengukuran mendapatkan predikat baik dan baik sekali. Namun apabila ternyata
nilai tersebut belum dicapai, Anda harus mempelajari ulang materi pada kegiatan
belajar ini.
A. KESIMPULAN
Perencanaan PPITA merupakan bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan
PPITA. Hal ini disebabkan karena pada tahap perencanaan PPITA ini dilakukan
pemilihan proses bisnis yang dipantau, penentuan pengendalian utama beserta
atributnya, evaluasi kecukupan rancangan pengendalian, penentuan sampel untuk
pemantauan, penyusunan perangkat pemantauan, dan penyusunan rencana beserta
alokasi sumber daya untuk pemantauan. Pemilihan proses bisnis yang dipantau,
evaluasi kecukupan rancangan itu penting karena melalui proses-proses bisnis yang
dipilih untuk dipantau inilah dinilai keefektifan pelaksanaan pengendalian intern dari
suatu unit organisasi. Penentuan pengendalian utama beserta atributnya, penentuan
sampel, dan penyusunan perangkat itu penting karena menjadi hasil pelaksanaannya
menjadi input untuk penyelenggaraan pelaksanaan pemantauan. Penyusunan
rancana beserta alokasi sumber daya pemantauan itu penting karena menjadi dasar
pelaksanaan kegiatan pemantauan seluruh unit selama satu tahun anggaran.
B. IMPLIKASI
Perencanaan PPITA merupakan tahapan yang menentukan kualitas dari
pemantauan pengendalian intern tingkat aktivitas. Sehingga, perencanaan PPITA
harus dilakukan dengan baik agar kegiatan PPITA dapat memberikan manfaat
maksimal. Selain itu, perencanaan PPITA tidak dapat dilaksanakan oleh UKI-E1 sendiri
tetapi dengan bantuan dari seluruh UKI. Oleh karena itu, pelaksanaannya disebutkan:
dikordinasikan oleh UKI-E1.
C. TINDAK LANJUT
Untuk dapat mengaplikasikan kegiatan dan menghasilkan output kegiatan yang
bermanfaat bagi organisasi, setiap pelaksana pemantauan perlu untuk mengalami
proses pembelajaran terkait PRO UKI. Pembelajaran selain di ruang kelas pelatihan
PRO UKI, juga dapat dilakukan pada saat praktik pelaksanaan kegiatan melalui
konsultasi dengan unit pembina pelaksanaan pemantauan pengendalian intern, yaitu
A. PILIHAN BERGANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Kegiatan pertama yang dilakukan pada tahapan Perencanaan PPITA adalah....
a. pemilihan proses bisnis
b. penentuan jumlah sampel
c. pemetaan rancangan pengendalian
d. penyusunan perangkat pemantauan
2. Kegiatan yang dipilih untuk dipantau dalam kegiatan PPITA, adalah kegiatan
yang....
a. hasil pengawasan APIP
b. pada tahun lalu dipantau
c. memiliki risiko operasional
d. melibatkan anggota organisasi secara luas
3. Berikut ini yang bukan merupakan prasyarat dan tujuan pengelompokan
tahapan-tahapan kegiatan menjadi kegiatan utama adalah....
a. pertimbangan kesamaan tujuan utama proses bisnis
b. agar tidak terjadi redudansi identifikasi pengendalian utama
c. signifikansi tahapan kegiatan dengan tujuan utama proses bisnis
d. agar tidak terjadi identifikasi risiko utama dan pengendalian yang
berlebihan
4. Pengelompokkan tahapan proses bisnis dalam kegiatan utama ketika
pemahanan proses bisnis, dilakukan berdasarkan....
a. kesamaan tujuan pengendalian
b. signifikansinya individu yang terlibat
c. kesamaan pelaksana kegiatan pengendalian
d. kerumitan proses pelaksanaan tahapan kegiatan
B-S 1. Suatu proses bisnis memiliki volume yang sangat besar, maka proses
bisnis tersebut harus dipilih untuk dipantau.
B-S 3. Hasil pemahaman proses bisnis dituangkan dalam kolom kegiatan utama
TRP.
B-S 5. Suatu pengendalian utama yang disampling dengan ARO 5% dan EPDR
3,5%, sampelnya adalah 1.348.
B-S 7. Tidak adanya respon unit terhadap kesalahan pihak luar merupakan
risiko utama suatu kegiatan utama.
B-S 10. Jadwal dan sumber daya disusun berdasarkan data dari TPPU.
PILIHAN BERGANDA
1. a 10. b 19. c
2. a 11. c 20. a
3. b 12. b 21. b
4. a 13. b 22. a
5. d 14. d 23. c
6. a 15. d 24. a
7. a 16. c 25. d
8. a 17. b
9. c 18. b
BENAR-SALAH
1. S 6. B
2. S 7. B
3. B 8. B
4. B 9. B
5. S 10. S
Estimated Population Deviation Rate (EPDR) atau tingkat deviasi populasi yang
diperkirakan ialah persentase penyimpangan yang diperkirakan terjadi dalam
populasi.
Evaluasi Kecukupan Rancangan (EKR) ialah kegiatan bagian dari PPITA yang
dilaksanakan oleh pelaksana pemantauan untuk memberikan keyakinan memadai
bahwa seluruh risiko utama telah diidentifikasi dan pengendalian utama telah
dirancang dengan tepat sehingga pada saat dilaksanakan dapat mencegah dan/atau
mendeteksi kesalahan.
Pemantauan Pengendalian Utama (PPU) ialah kegiatan bagian dari PPITA yang
dilaksanakan oleh pelaksana pemantauan untuk memberikan keyakinan memadai
bahwa suatu pengendalian utama telah cukup dari sisi rancangannya dan efektif
pelaksanaannya.
Pengendalian utama (key control) ialah pengendalian yang ketika dievaluasi dapat
memberikan kesimpulan tentang kemampuan keseluruhan sistem pengendalian
intern dalam mencapai tujuan proses bisnis yang ditetapkan.
LAMPIRAN 1