Anda di halaman 1dari 48

Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Pajak


2020—2024
KEP-389/PJ/2020
VISI
VISI PRESIDEN
PRESIDEN
Indonesia
Indonesia Maju
Maju yang
yang Berdaulat,
Berdaulat, Mandiri,
Mandiri, dan
dan Berkepribadian
Berkepribadian Berlandaskan
Berlandaskan Gotong
Gotong Royong
Royong

MISI 2 MISI 3
Struktur Ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing Pembangunan yang merata dan berkeadilan

VISI
VISI Kementerian
Kementerian Keuangan
Keuangan
Menjadi
Menjadi pengelola
pengelola keuangan
keuangan negara
negara untuk
untuk mewujudkan
mewujudkan perekonomian
perekonomian Indonesia
Indonesia yang
yang produktif,
produktif, kompetitif,
kompetitif, inklusif,
inklusif, dan
dan berkeadilan
berkeadilan

MISI 2 MISI 5
MISI 1
Mencapai Tingkat Pendapatan Negara yang tinggi Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital
Menerapkan Kebijakan Fiskal yang responsif dan
melalui pelayanan prima serta pengawasan dan dan pengelolaan SDM yang adaptif sesuai kemajuan
berkelanjutan
penegakan hukum yang efektf teknologi
TUJUAN
TUJUAN TUJUAN
Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan
Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan Penerimaan Negara yang Optimal
Efisien

VISI
VISI DJP
DJP
Menjadi
Menjadi mitra
mitra tepercaya
tepercaya pembangunan
pembangunan bangsa
bangsa untuk
untuk menghimpun
menghimpun penerimaan
penerimaan negara
negara melalui
melalui penyelenggaraan
penyelenggaraan administrasi
administrasi perpajakan
perpajakan yang
yang efisien,
efisien, efektif,
efektif,
berintegritas,
berintegritas, dan
dan berkeadilan
berkeadilan
MISI 2 MISI 3
MISI 1 Meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital
Merumuskan regulasi perpajakan yang mendukung berkualitas dan terstandardisasi, edukasi dan didukung budaya organisasi yang adaptif dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. pengawasan yang efektif, serta penegakan hukum kolaboratif serta aparatur pajak yang berintegritas,
yang adil. profesional, dan bermotivasi.
TUJUAN 3
TUJUAN 1 TUJUAN 2
Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan
Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan Penerimaan Negara yang Optimal
Efisien
Menjadi
Menjadi mitra
mitra tepercaya
tepercaya pembangunan
pembangunan bangsa
bangsa untuk
untuk menghimpun
menghimpun penerimaan
penerimaan negara
negara melalui
melalui penyelenggaraan
penyelenggaraan administrasi
administrasi
VISI perpajakan
perpajakan yang
yang efisien,
efisien, efektif,
efektif, berintegritas,
berintegritas, dan
dan berkeadilan
berkeadilan dalam
dalam rangka
rangka mewujudkan
mewujudkan visivisi Kementerian
Kementerian Keuangan
Keuangan Menjadi
Menjadi
2020 - 2024
pengelola
pengelola keuangan
keuangan negara
negara untuk
untuk mewujudkan
mewujudkan perekonomian
perekonomian Indonesia
Indonesia yang
yang produktif,
produktif, kompetitif,
kompetitif, inklusif,
inklusif, dan
dan berkeadilan
berkeadilan
MISI 1 MISI 2 MISI 3
Merumuskan regulasi perpajakan yang mendukung Meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital
pertumbuhan ekonomi Indonesia. berkualitas dan terstandardisasi, edukasi dan pengawasan didukung budaya organisasi yang adaptif dan kolaboratif
yang efektif, serta penegakan hukum yang adil. serta aparatur pajak yang berintegritas, profesional, dan
bermotivasi.
TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN 3
(Arah Kebijakan) (Arah Kebijakan) (Arah Kebijakan)
Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan Penerimaan Negara yang Optimal Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien

SS (kondisi yang ingin dicapai) SS (kondisi yang ingin dicapai) SS (kondisi yang ingin dicapai)
Kebijakan Fiskal yang ekspansif konsolidatif Penerimaan negara dari sektor pajak yang optimal Organisasi dan SDM yang Optimal

Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Indeks efektivitas Persentase realisasi Indeks kepuasan


Kebijakan Fiskal dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% publik atas layanan 100% 100% 100% 100% 100%
penerimaan pajak 1)
Sektor Keuangan 1) DJP 1)
Tingkat efektivitas
pengawasan dan
penegakan hukum 100% 100% 100% 100% 100% SS (kondisi yang ingin dicapai)
perpajakan 1) Sistem Informasi yang andal dan terintegrasi
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase
penyelesaian project 1,97 11,99 48,05 87,83 100
strategis TIK 2)
Catatan:
1) IKU ini merupakan turunan dari Renstra Kemenkeu. Uraian dan SS (kondisi yang ingin dicapai)
target disesuaikan untuk lingkup DJP
Pengendalian dan Pengawasan internal yang bernilai
2) pembangunan sistem administrasi perpajakan yang terintegrasi
(core tax administration system), target sesuai yang ditetapkan
tambah
dalam RPJMN 2020 – 2024 Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
3) sesuai hasil Konsinyasi Rencana Strategis DJP Tahun 2020 –
2024, Bali, Agustus 2019 Indeks persepsi
80 82,5 85 87,5 90
integritas pegawai 3)
SASARAN STRATEGIS / STRATEGI KEMENTERIAN KEUANGAN (PMK No-77/PMK.01/2020)
(yang terkait dengan DJP)
SS 1 - Kebijakan Fiskal yang ekspansif konsolidatif
Strategi: a. Penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang fiskal dan sektor keuangan khususnya kebijakan relaksasi dan refocusing belanja untuk
percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dampak Covid-19
b. Pemberian insentif fiskal dan prosedural guna memulihkan kinerja perekonomian yang terdampak Covid-19
d. Penyempurnaan dan perbaikan peraturan perundangundangan di bidang fiskal dan sektor keuangan
SS 2 - Penerimaan negara dari sektor pajak, kepabeanan dan cukai serta PNBP yang optimal
Strategi: a. Perpanjangan waktu penyelesaian administrasi perpajakan untuk memberikan kemudahan dan kepastian hukum bagi wajib pajak dalam
pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajibannya
b. Penyesuaian prosedur pelayanan administrasi perpajakan dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait Covid-19
c. Identifikasi potensi dan peningkatan kepatuhan perpajakan atas transaksi perdagangan melalui sistem elektonik (PMSE)
d. Pengembangan layanan pajak, kepabeanan dan cukai serta PNBP berbasis digital yang berfokus pada user experience dan user friendly
e. Penggalian potensi penerimaan melalui upaya perluasan basis pajak, kepabeanan dan cukai, serta pemetaan potensi PNBP
f. Modernisasi sistem administrasi pajak, kepabeanan dan cukai serta PNBP
i. Penguatan Joint Program penerimaan di lingkungan Kementerian Keuangan
j. Peningkatan kepatuhan melalui model pengawasan berbasis segmentasi dan territorial
k. Penguatan pengawasan Perpajakan dan PNBP serta pemberantasan penyelundupan dan barang-barang ilegal
SS 5.1 - Organisasi dan SDM yang Optimal
Strategi: m. Pembangunan dan pengembangan manajemen pengetahuan (knowledge management)
- Pengelolaan Organisasi yang efektif
- Pengelolaan SDM yang efektif
SS 5.2 - Sistem Informasi yang andal dan terintegrasi
Strategi: c. Pengembangan proyek strategis TIK Kementerian Keuangan
SS 5.3 - Pengendalian dan Pengawasan internal yang bernilai tambah
Strategi: g. Penguatan tata Kelola pengendalian internal
SS 1 - Kebijakan fiskal yang ekspansif konsolidatif
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC
a. Penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang 1. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 2 tahun 2020, PP I
fiskal dan sektor keuangan khususnya kebijakan relaksasi insentif fiskal dan penyesuaian prosedur pelayanan
dan refocusing belanja untuk percepatan penanganan administrasi perpajakan terkait Covid-19.
Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dampak Covid-
19
1. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 2 tahun 2020, PP I
b. Pemberian insentif fiskal dan prosedural guna memulihkan insentif fiskal dan penyesuaian prosedur pelayanan
kinerja perekonomian yang terdampak Covid-19 administrasi perpajakan terkait Covid-19.
2. Otomasi Pemberian Fasilitas Perpajakan PP I
3. E-Meterai PP I
4. Pembangunan Sistem/Tata Kelola Regulasi yang tidak PP II
d. Penyempurnaan dan perbaikan peraturan tumpang tindih dan tidak multitafsir
perundangundangan di bidang fiskal dan sektor keuangan 5. Akselerasi pencegahan sengketa Transfer Pricing melalui PI
simplifikasi dan harmonisasi penerapan Prinsip Kewajaran
dan Kelaziman Usaha (PKKU)
Penerimaan negara dari sektor pajak yang
SS 2 - optimal
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC
a. Perpanjangan waktu penyelesaian administrasi perpajakan 1. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 2 tahun 2020, PP I
untuk memberikan kemudahan dan kepastian hukum bagi insentif fiskal dan penyesuaian prosedur pelayanan
wajib pajak dalam pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan administrasi perpajakan terkait Covid-19.
kewajibannya
b. Penyesuaian prosedur pelayanan administrasi perpajakan 1. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 2 tahun 2020, PP I
dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait Covid- insentif fiskal dan penyesuaian prosedur pelayanan
19 administrasi perpajakan terkait Covid-19.
c. Identifikasi potensi dan peningkatan kepatuhan 6. Peningkatan Kepatuhan Pajak Pelaku Usaha Ekonomi PKP
perpajakan atas transaksi Perdagangan Melalui Sistem Digital
Elektonik (PMSE)
7. Click, Call, Counter P2Humas
8. Integrasi Tax Knowledge Based dan Situs Web DJP P2Humas
9. Pengembangan Layanan Edukasi P2Humas
10. Pengembangan Program Inklusi Perpajakan P2Humas
d. Pengembangan layanan pajak, kepabeanan dan cukai 11. Pengembangan edukasi melalui pihak ketiga P2Humas
serta PNBP berbasis digital yang berfokus pada user
experience dan user friendly 12. Pengembangan kapasitas dan sarana yang menunjang P2Humas
kehumasan yang efektif
13. Perluasan Prepopulated SPT PPh TPB
14. Perluasan Kanal Pembayaran Pajak TPB
15. Otomasi Penelitian Restitusi WP Risiko Rendah TPB
Penerimaan negara dari sektor pajak yang
SS 2 - optimal
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC
16. Pengaturan Kembali Basis Pemajakan Wajib Pajak Orang PP II
Pribadi
e. Penggalian potensi penerimaan melalui upaya perluasan 17. Pembangunan Basis Data dan Modernisasi Sistem PKP
basis pajak, kepabeanan dan cukai, serta pemetaan
Pengawasan Pelaku UMKM
potensi PNBP
18. Penguatan dan Perluasan Basis Pajak PPN PP I
19. Optimalisasi Fungsi Penilaian EP
f. Modernisasi sistem administrasi pajak, kepabeanan dan 20. Core tax system TPB
cukai serta PNBP
i. Penguatan Joint Program penerimaan di lingkungan 21. Penguatan Joint Program untuk mendukung optimalisasi IP
Kementerian Keuangan penerimaan pajak dan pelayanan kepada Wajib Pajak
j. Peningkatan kepatuhan melalui model pengawasan 22. Tata Kelola Pengumpulan Data Lapangan EP
berbasis segmentasi dan territorial
Penerimaan negara dari sektor pajak yang
SS 2 - optimal
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC
23. Kedalaman Audit yang Selektif dan Proses yang lebih Efisien P2
24. Pembangunan DJP Digital Map EP
25. Organisasi Penegakan Hukum yang Utuh Gakum
26. Redefinisi Pelanggaran Pidana/Administrasi Gakum
27. Sarana dan infrastruktur forensik digital Gakum
28. Pengambilan Keputusan Penegakan Hukum Pidana Pajak yang Tersistemasi Gakum
29. Penyusunan ketentuan tentang pembiayaan kegiatan intelijen yang IP
akuntabel
30. Penempatan petugas sebagai Perwakilan Direktorat Jenderal Pajak di luar IP
negeri
31. Peningkatan Kepatuhan Pajak High Wealth Individuals dan Grup Usahanya PKP
32. Pembangunan Basis Data Terintegrasi dan Modernisasi Sistem Pengawasan PKP
k. Penguatan pengawasan Perpajakan dan PNBP Instansi Pemerintah (Bendahara)
serta pemberantasan penyelundupan dan 33. Pembangunan basis data perizinan melalui perluasan Konfirmasi Status PKP
barang-barang illegal Wajib Pajak (KSWP) dalam mendorong kepatuhan pajak Wajib Pajak
34. Pembentukan Database Perpajakan Berdasarkan Nomor Induk DIP
Kependudukan dan Nomor Pokok Wajib Pajak
35. Penyempurnaan Tata Kelola Data dan Informasi DIP
36. Pembangunan data dan environment DIP
37. Peningkatan kualitas pemanfaatan data dan informasi perpajakan DIP
SS 5.1 - Organisasi dan SDM yang optimal
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC
m. Pembangunan dan pengembangan manajemen 38. Penyempurnaan Knowledge Management TPB
pengetahuan (knowledge management)
39. Penataan Organisasi Instansi Vertikal KITSDA
Pengelolaan Organisasi yang efektif 40. Penataan KPDJP KITSDA
41. Penataan Jabatan Fungsional KITSDA
42. Kebijakan pengamanan bagi Petugas Direktorat Jenderal IP
Pajak
43. Perbaikan Sistem Manajemen Karier KITSDA
44. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan KITSDA
Pengelolaan SDM yang efektif 45. Implementasi Individual Development Plan (IDP) KITSDA
46. Penyesuaian Peringkat Jabatan dengan Kompetensi KITSDA
47. Pengukuran Kinerja Terintegrasi Bagi Seluruh Pegawai KITSDA
48. Penyusunan Peta Pembelajaran (Learning Journey) KITSDA
SS 5.2 - Sistem Informasi yang andal dan terintegrasi

Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC


c. Pengembangan proyek strategis TIK Kementerian
Keuangan 20. Core Tax System TPB
Pengendalian dan pengawasan internal
SS 5.3 - yang bernilai tambah
Strategi Kemenkeu Strategi DJP UIC

g. Penguatan tata Kelola pengendalian internal 49. Pembangunan Sistem Pengendalian Internal Komprehensif KITSDA
KEP-390/PJ/2020
Tata Kelola dan
Implementasi
Rencana Strategis
DJP
Konten Kep Dirjen Tata Kelola dan Implementasi Renstra
DJP

• KEP Induk
• Lampiran I: Tata Kelola Rencana Strategis
• Lampiran II: Piagam Implementasi atas 49 Strategi
Tata Kelola Rencana Strategis:
Struktur organisasi

Pemilik Renstra
(Dirjen Pajak)

Pejabat Pengelola
Renstra
(Direktur KITSDA)

Manager Program 1 Manager Program 2 Manager Program


(Pejabat Eselon II KP DJP) (Pejabat Eselon II KP DJP) dst s.d. 49
Tata Kelola Rencana Strategis:
Cakupan

1 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Strategi

2 Mekanisme Penambahan dan Pemutakhiran


Strategi

3 Mekanisme Penutupan Strategi


SOP
Cakupan
LAPORAN PERKEMBANGAN Tanggal 10 bulan berikutnya
STRATEGI setelah semester berakhir
 

1 Mekanisme Pemantauan
dan Evaluasi Strategi
KAJIAN TIM PENGELOLA
RENSTRA

Akhir bulan berikutnya setelah


LAPORAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI RENSTRA DJP
semester berakhir disampaikan
Wewenang: Dir KITSDA ke dirjen

Kapan: Semesteran.
Manajer Program
menyampaikan laporan capaian
program paling lambat tanggal
10 setelah semester berakhir
Produk: Laporan Pemantauan dan
Evaluasi Renstra DJP dari Dir
KITSDA ke Dirjen
SOP
Cakupan USULAN
PENAMBAHAN/
PEMUTAKHIRAN
STRATEGI

KAJIAN TIM PENGELOLA


RENSTRA

PERSETUJUAN
NOTA DINAS TANGGAPAN

2
PEJABAT Tidak

Mekanisme Penambahan
USULAN PENAMBAHAN/
PENGELOLA
PEMUTAKHIRAN STRATEGI
RENSTRA
 
dan Pemutakhiran Ya

Strategi PERSETUJUAN
DIRJEN
Tidak NOTA DINAS TANGGAPAN
USULAN PENAMBAHAN/
PEMUTAKHIRAN STRATEGI

 
Wewenang: Dir KITSDA atau Dirjen Pajak Ya

Kapan: semesteran, bersamaan dengan


penyampaian laporan PERUBAHAN KEPDIRJEN
TENTANG TATA KELOLA DAN
perkembangan strategi IMPLEMENTASI RENSTRA DJP
TAHUN 2020 - 2024
Produk: Revisi Kepdirjen Tentang Tata  
Kelola Dan Implementasi Renstra
 
DJP Tahun 2020 - 2024
SOP
Cakupan LAPORAN USULAN
PENUTUPAN STRATEGI

KAJIAN TIM PENGELOLA


RENSTRA

3 Mekanisme Penutupan
Program PERSETUJUAN
DIRJEN
Tidak

Wewenang: Dirjen Pajak


NOTA DINAS PEJABAT
Kapan: satu bulan setelah periode PENGELOLA RENSTRA ATAS
Renstra DJP 2020 – 2024 Ya TANGGAPAN USULAN
PENUTUPAN PROGRAM
berakhir atau apabila seluruh STRATEGIS
milestone sebagaimana NOTA DINAS PEJABAT
tercantum dalam piagam PENGELOLA RENSTRA ATAS
PENGESAHAN USULAN
implementasi strategi telah PENUTUPAN PROGRAM
tercapai STRATEGIS 

Produk: Nota Dinas Pejabat Pengelola


Renstra DJP
Contoh Strategi Renstra DJP

1 Merupakan wujud perubahan dan pengembangan digitalisasi layanan yang dapat


• Click, Call, and Counter

diakses melalui aplikasi mobile dan situs web.


Kondisi saat ini sebagian besar layanan belum ada di situs Web dan belum ada
Mobile Apps. Diharapkan, Tahun 2024 terdapat 54 layanan administrasi di situs Web
dan penyediaan layanan melalui Mobile Apps.
Diharapkan ke depannya pelayanan kepada Wajib Pajak dapat dilakukan lebih
efisien.
Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (1)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
Current State: Layanan administrasi sebagian besar masih belum ada di situs Web dan belum ada Mobile Apps

End State: Tahun 2024 terdapat 54 layanan administrasi di situs Web dan penyediaan layanan melalui Mobile Apps

Milestone Stakeholder Sesditjen, Direktorat P2Humas, KITSDA, TIK, PP I, PP II, TPB


2020 : Regulasi Dasar hukum penyediaan layanan melalui situs Web dan Mobile Apps
21 Layanan pada situs web dan persiapan Infrastruktur 1. Peningkatan kapasitas server dan jaringan Situs Web
penyediaan layanan melalui Mobile Apps 2. Pembuatan server dan jaringan Mobile Apps
2021 : Evaluasi Survey kepuasan pengguna layanan DJP
9 Layanan pada situs web dan penyediaan
layanan melalui Mobile Apps Feedback 1. Penyampaian update layanan per periode
Loop 2. Koordinasi secara berkala dengan pengembang sistem dan UIC Program
2022 :
9 Layanan pada situs web dan penyediaan Organisasi Pembuatan Back End Office pengelola layanan melalui web dan Mobile Apps
layanan melalui Mobile Apps Timeline Terlampir
2023 : Pengawas Direktur P2Humas , Staf Ahli Menteri Bidang Pengawasan
9 Layanan pada situs web dan penyediaan
layanan melalui Mobile Apps Anggaran 2020 : Rp 296.780.000
2021 : Rp 2.148.870.000
2024 :
2022 : Rp 1.001.820.000
6 Layanan pada situs web dan penyediaan
layanan melalui Mobile Apps 2023 : Rp 1.001.820.000
2024 : Rp 1.001.820.000

Prakondisi Simplifikasi pelayanan


Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (2)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
TIMELINE 2020
Rincian Penambahan Layanan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Perubahan Data Wajib Pajak Ekspress
2. Permintaan Kembali NPWP
3. Surat Keterangan PP23
4. Surat Keterangan Jasa Luar Negeri
5. Pengaktifan Kembali WP NE Orang Pribadi
6. Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran PPhPTB
7. e-TPA
8. Konfirmasi Dokumen
9. Konfirmasi NTPN
10. SKB PPh Pasal 22 terkait PMK 28
11. SKB PPh Pasal 23 terkait PMK 28
12. Pemberitahuan Memilih dikenai PPh berdasarkan Ketentuan Umum PPh (PP23)
13. Surat Keterangan Tidak Dipungut
14. Pembatalan Surat Keterangan Tidak Dipungut
15. Rencana Kebutuhan Impor dan Perolehan Perubahan
16. Pelaporan Realisasi SKB PPh Pasal 22 terkait PMK 28
17. Pemberitahuan Penggunaan NPPN
18. Pemberitahuan Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Inggris dan Mata Uang Dollar Amerika Serikat
19. Pemberitahuan Pembatalan Izin Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Inggris dan Mata Uang Dollar Amerika
Serikat
20. Izin Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Inggris dan Mata Uang Dollar Amerika Serikat
21. Penerbitan Kembali Izin Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Inggris dan Mata Uang Dollar Amerika Serikat
Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (3)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
TIMELINE 2021
Rincian Penambahan Layanan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Surat Kuasa Khusus (e-Kuasa)
2. Pemusatan Tempat PPN Terutang
3. Penambahan dan/atau Pengurangan Pemusatan Tempat PPN Terutang
4. Perubahan Pemusatan Tempat PPN Terutang
5. Perpanjangan Pemusatan Tempat PPN Terutang
6. Pencabutan Pemusatan Tempat PPN Terutang
7. Penetapan/Perpanjangan Penetapan sebagai Daerah Tertentu
8. Izin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi
9. Izin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan Teknologi Percetakan
Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (4)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
TIMELINE 2022
Rincian Penambahan Layanan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Rincian Perhitungan Nilai (Objek PBB P3)
2. SKB atas Penghasilan dari PHTB bagi Wajib Pajak yang Usaha Pokoknya Melakukan PHTB
3. Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan dan Perolehan Harta dalam rangka Penggabungan,
Peleburan, Pemekaran, atau Pengambilalihan Usaha
4. Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan
5. Penggunaan Stempel Tanda Tangan Pada Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan Pasal 26
6. Penggunaan Stempel Tanda Tangan Pada Bukti Pemotongan PPh Bunga Deposito, Tabungan,
Jasa Giro, dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.
7. Surat Keterangan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Bakal Calon Kepala Daerah
8. Perubahan Tahun Buku Pertama
9. Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT
Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (5)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
TIMELINE 2023
Rincian Penambahan Layanan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25
2. Pengangsuran Pembayaran Pajak
3. Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan Pajak
4. Angsuran atas Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan
Perpajakan
5. Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi (Pasal 36 Ayat 1a UU KUP)
6. Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar (Pasal 36 Ayat 1b UU
KUP)
7. Pembatalan Surat Ketetapan Pajak dari Hasil Pemeriksaan (Pasal 36 Ayat 1d UU KUP)
8. Pencabutan Permohonan Pasal 36 UU KUP
9. Pembetulan (Pasal 16 UU KUP)
Pengembangan Sistem Click, Call, Counter
Sub Program: Perubahan Pelayanan ke Arah Digital (6)
(UIC: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat)
TIMELINE 2024
Rincian Penambahan Layanan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan
2. Pengurangan Denda Administrasi PBB (Pasal 20 UU PBB)
3. Pengurangan SPPT atau SKP PBB Yang Tidak Benar
4. Pembatalan SPPT, SKPPBB, atau STP PBB yang Tidak Benar
5. Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB
6. Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB karena Diterbitkannya Keputusan atau Putusan Yang
Mengakibatkan Lebih Bayar PBB
Contoh Strategi Renstra DJP

2 • Perluasan Kanal Pembayaran Pajak


Pelaksanaan strategi Perluasan Kanal Pembayaran Pajak dilatarbelakangi oleh beberapa alasan:
a. Terbatasnya Kanal pembuatan kode billing yang terintegrasi dengan kanal pembayaran yang
saat ini tersedia;
b. Wajib Pajak harus mengakses beberapa aplikasi atau situs web untuk dapat melakukan
pembayaran pajak;
c. Aplikasi e-billing baru tersedia pada platform situs web.
Dengan Strategi Perluasan Kanal Pembayaran Pajak, kanal pembayaran pajak tersedia dengan mulus
dan lancar melalui interoperabilitas sistem DJP dengan sistem eksternal seperti MPN, sistem
Collecting Agents, sistem Keuangan Pemerintah, sehingga Wajib Pajak cukup mengakses 1 Aplikasi
untuk dapat melakukan pembayaran pajak.
Perluasan Kanal Pembayaran Pajak (1)
(UIC: Direktorat Transformasi Proses Bisnis)

Current State:
1. Kanal pembuatan kode billing yang terintegrasi dengan kanal pembayaran masih terbatas;
2. Wajib Pajak harus mengakses beberapa aplikasi atau situs web untuk dapat melakukan pembayaran pajak;
3. Aplikasi e-billing baru tersedia pada platform situs web.

End State: Penyediaan kanal pembayaran yang seamless melalui interoperabilitas sistem DJP dengan sistem eksternal seperti MPN,
sistem Collecting Agents, sistem Keuangan Pemerintah, sehingga Wajib Pajak cukup mengakses 1 Aplikasi untuk dapat melakukan
pembayaran pajak.
Milestone Stakeholder 1. DJPb, yaitu Dit. PKN dan Dit SITP sebagai regulator terkait penerimaan negara secara
2020: elektronik;
1. Implementasi nasional pembayaran 2. DJP, yaitu Dit. TPB (pengembang probis), Dit. PP1 (regulator), Dit. TIK (perancang
pajak melalui Agen Laku Pandai
sistem informasi);
(Layanan Keuangan Tanpa Kantor
3. Collecting Agents;
dalam Rangka Keuangan Inklusif)
4. PJAP;
5. Pengembang Aplikasi Keuangan Pemerintah.

2021: Regulasi 1. Revisi PMK-242/PMK.03/2014 (?);


2. Revisi PMK-202/PMK.05/2018 (sedang dalam proses pembahasan);
2. Implementasi nasional SP2D Online; 3. Revisi PER-05/PJ/2017 (?);
3. Penambahan Collecting Agents yang
menyediakan fitur autocreate pada Infrastruktur Komputer dan server yang memadai
kanal EDC, ATM, mobile banking, dan Evaluasi 1. Monev;
Internet banking; 2. Survey kepuasan pengguna;
4. Penyediaan Billing Batch; Billing pada
Feedback Komunikasi secara berkala dengan seluruh stakeholder
e-faktur dan Ex-officio Billing
loop
Perluasan Kanal Pembayaran Pajak (2)
(UIC: Direktorat Transformasi Proses Bisnis)

Current State:
1. Kanal pembuatan kode billing yang terintegrasi dengan kanal pembayaran masih terbatas;
2. Wajib Pajak harus mengakses beberapa aplikasi atau situs web untuk dapat melakukan pembayaran pajak;
3. Aplikasi e-billing baru tersedia pada platform

End State: Penyediaan kanal pembayaran yang seamless melalui interoperabilitas sistem DJP dengan sistem eksternal seperti MPN,
sistem Collecting Agents, sistem Keuangan Pemerintah, sehingga Wajib Pajak cukup mengakses 1 Aplikasi untuk dapat melakukan
pembayaran pajak.
Milestone Organisasi N/A
4. Penyediaan kanal pembayaran pajak
dari LN melalui Virtual Account dan Timeline
Credit Card/Debit Card. Terlampir
2022: Pengawas Sahli OBTI;
5. Pengembangan Aplikasi Billing Mobile;
Anggaran N/A
6. Integrasi Sistem Billing dengan
Aplikasi Keuangan Pemerintah Pusat Prakondisi 1. Biller MPN diperkenankan untuk mengintegrasikan kanal pembayaran ke kanal
(SPAN/SAKTI) dan Aplikasi Keuangan pembuatan billing.
Pemda (SIMDA, SIMRAL, SIPKD, 2. Tersedianya Application Programming Interface (API) yang compatible untuk dapat
SIMKADES, SIMAKDA, SIADINDA, terhubung secara fleksibel dengan sistem eksternal.
dll) 3. Pengembang Aplikasi Keuangan Pemerintah dapat diperlakukan sebagai PJAP.
2023:
Integrasi kanal pembayaran pajak ke kanal
pembuatan kode billing.
Perluasan Kanal Pembayaran Pajak (3)
(UIC: Direktorat Transformasi Proses Bisnis)
Timeline
2020 2021 2022 2023
N
o Milestone
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

1 Implementasi nasional pembayaran pajak melalui Agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor
dalam Rangka Keuangan Inklusif)

 Evaluasi perluasan kegiatan piloting


 Pembukaan kanal pembayaran pajak pada Agen Laku Pandai
2 Penyediaan Billing Batch
 Penyusunan kajian, koordinasi, dan persiapan terkait proses bisnis dan IT
 Pengembangan Aplikasi
 Implementasi dan evaluasi
2 Implementasi nasional SP2D Online
 Pengembangan sistem
 Piloting (32 Bank Persepsi Pemegang RKUD), dikoordinasikan oleh DJPb
 Implementasi nasional dan evaluasi
3 Penambahan Collecting Agents yang menyediakan fitur autocreate pada kanal EDC, ATM, mobile
banking, dan Internet banking.

 Korespondensi dan koordinasi dengan potential collecting agents


 Pengembangan sistem dan UAT
 Deployment dan evaluasi
5 Penyediaan kanal pembayaran pajak dari LN melalui Virtual Account dan Credit Card/Debit Card.
 Penyampaian pendapat dan pembahasan revisi PMK-202/PMK.05/2018
 Korespondensi dan koordinasi dengan potential collecting agents
 Pengembangan kanal, SIT, UAT, deployment kanal VA untuk pembayaran dari LN
 Pengembangan kanal, SIT, UAT, deployment kanal credit card/debit card untuk pembayaran dari LN
Perluasan Kanal Pembayaran Pajak (4)
(UIC: Direktorat Transformasi Proses Bisnis)
Timeline
2020 2021 2022 2023
No Milestone
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
6 Integrasi e-Faktur dengan Sistem Billing;
 Penyusunan kajian, koordinasi, dan persiapan antara proses bisnis dan IT
 Pengembangan Aplikasi
 Implementasi dan evaluasi
7 Pengembangan ex-officio billing.
 Penyusunan kajian, koordinasi, dan persiapan antara proses bisnis dan IT
 Pengembangan Aplikasi
 Implementasi dan evaluasi
8 Penyediaan Aplikasi Billing Mobile
 Penyusunan kajian, koordinasi dan persiapan antara proses bisnis dan IT
 Pengembangan Aplikasi, UAT, dan deployment
9 Integrasi Sistem Billing dengan Aplikasi Keuangan Pemerintah Pusat (SPAN/SAKTI) dan Aplikasi
Keuangan Pemda.

 Penyusunan kajian dan dokumen development guide


 Koordinasi dan pengembangan Aplikasi dengan pengembang Aplikasi Keuangan Pemerintah
 Piloting dan implementasi
10 Integrasi kanal pembayaran pajak ke kanal pembuatan kode billing.
 Penyusunan kajian pengembangan sistem, koordinasi dan persiapan antara regulasi, proses bisnis
dan IT antara DJP dan DJPB

 Koordinasi dengan potential Collecting Agent yang berpotensi membuka kanal pembayaran pada e-
billing, pengembangan sistem, dan UAT

 Deployment
Contoh Strategi Renstra DJP

3 Core tax system dibangun karena Sistem informasi DJP saat ini tidak dapat
• Core Tax System

mengikuti perkembangan teknologi dan proses bisnis DJP.


Dengan Core Tax System, akan tersedia sistem informasi DJP dengan platform baru,
yang mencakup keseluruhan proses bisnis inti administrasi perpajakan yang
terintegrasi, efektif, dan efisien.
Pembangunan Sistem Administrasi Perpajakan yang Terintegrasi (Core Tax System)
(1)
(UIC:
Current State:Direktorat Transformasi
Sistem informasi Proses
DJP saat ini sudah Bisnis)
obsolete terhadap kemajuan teknologi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan atas
proses bisnis inti administrasi perpajakan yang terintegrasi, efektif, dan efisien.

End State: Tersedianya sistem informasi DJP dengan platform baru, yang mencakup keseluruhan proses bisnis inti administrasi
perpajakan yang terintegrasi, efektif, dan efisien.
Milestone Stakeholder Seluruh Eselon I dan II di lingkungan Kantor Pusat DJP
2020 :
Regulasi 1. Perpres 40 tahun 2018
1. Pengadaan System Integrator.
2. KMK PSAP (KMK-767/KMK.03/2018)
2. Pengadaan Jasa Konsultansi OA- 3. PMK dan KMK Pengadaan Barang dan Jasa, dan
PMQA. 4. Regulasi baru (dalam bentuk PMK, KMK, Perdirjen, Kepdirjen, dan/atau SE Dirjen)
3. Pengadaan Jasa Konsultansi OA-CM. sebagai payung hukum penyesuaian hasil Business Process Redesign.

2021 : Infrastruktur Hardware untuk pengembangan sistem, hardware untuk deployment dan implementasi
4. Solution Development fase 1 , meliputi sistem.
planning, high level design, detailed Evaluasi Assessment atas efektifitas pengembangan sistem
design, konfigurasi sistem, dan testing.
5. Pengadaan production hardware fase 1. Feedback Pelaporan secara periodik kepada stakeholder terkait (misal, laporan triwulanan ke
Loop Menkeu).
2022 : Organisasi Dedicated Team yang anggotanya berkisar antara 170-350 orang sesuai fase proyek
6. Solution Deployment fase 1.
Timeline Januari 2020 s.d. Des 2024
7. Solution Development fase 2 , meliputi
konfigurasi sistem dan testing. Pengawas Tim Pengendali PSIAP, Dit. KITSDA, Inspektorat Jenderal
8. Pengadaan production hardware fase 2.
Pembangunan Sistem Administrasi Perpajakan yang Terintegrasi (Core Tax System)
(2)
(UIC:
Current State:Direktorat Transformasi
Sistem informasi Proses
DJP saat ini sudah Bisnis)
obsolete terhadap kemajuan teknologi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan atas
proses bisnis inti administrasi perpajakan yang terintegrasi, efektif, dan efisien.

End State: Tersedianya sistem informasi DJP dengan platform baru, yang mencakup keseluruhan proses bisnis inti administrasi
perpajakan yang terintegrasi, efektif, dan efisien.
Milestone Anggaran 1. Anggaran Pengadaan: BA 015 Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2. Anggaran Operasional: BA 015 Dit. Transformasi Proses Bisnis
2023 :
Solution Deployment fase 2.

2024 : Prakondisi 1. SDM yang fully-dedicated untuk menyelesaikan proyek PSIAP.


1. Support & Maintenance 2. Organisasi dan regulasi yang sesuai dengan proses bisnis dan sistem yang baru
2. Pengadaan storage hardware
Contoh Strategi Renstra DJP

4 • Penyempurnaan Tata Kelola Data


dan Informasi
Strategi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan stakeholder akan data yang terintegrasi
dan valid serta mudah untuk diakses dan dioptimalisasi pengunaannya
Strategi ini bertujuan untuk menyusun kebijakan tata kelola data yang komprehensif
agar data valid dapat mengalir secara otomatis
Penyempurnaan Tata Kelola Data dan Informasi (1)
(UIC: Direktorat Data dan Informasi Perpajakan)

Current State: Tata Kelola Data berdasarkan SE-10/PJ/2015 serta Data Eksternal berdasarkan PMK-228/PMK.03/2017

End State: Kebijakan Tata Kelola Data yang Komprehensif serta Data Valid yang Mengalir Secara Otomatis

Milestone Stakeholder Bank Indonesia, Dit Jenderal Bea dan Cukai, Pusintek, Setditjen, Dit. Data dan Informasi Perpajakan, Dit.
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dit. Peraturan Perpajakan I, Dit. Transformasi Proses Bisnis, Dit.
2020 : Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
• Penyusunan Kebijakan Tata Kelola Regulasi 1. Pedoman Administrasi Pembangunan, Pemanfaatan dan Pengawasan Data
Data (Area Arsitektur Data, Desain & 2. Perbaikan / Penambahan Probis Untuk Melengkapi SE-30/PJ./2019
Modelling Data, Kualitas Data, dan 3. Revisi PMK 228/PMK.03/2017
Pengelolaan Data Warehouse) Infrastruktur -
• Data Ekspor Impor
Evaluasi Evaluasi berkala oleh Dit Data dan Informasi Perpajakan dan seluruh Stakeholder
Feedback Loop Komunikasi secara berkala dengan seluruh Stakeholder
Organisasi Peningkatan Kompetensi SDM terkait Data Governance
Timeline 1. Penyusunan Kebijakan Tata Kelola Data
2. Penerimaan Data DHE dari BI, skema tarik data ke BI
3. Penerimaan Data PEB dengan DJBC, sudah di pusintek, namun belum melalui Sistem Layanan Data
Kementerian Keuangan (SLDK)
4. Pendistribusian Data via Approweb

Pengawas Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dit. Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
Anggaran Rp.635.180.000,00
Prakondisi 1. Kebutuhan IT: Aplikasi Metadata, Data Governance Portal, Tata Kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Align dgn Tata Kelola Data dan Informasi Perpajakan)
2. Pendanaan untuk Data Maturity Asessment
3. Perbaikan kualitas data Ditjen Bea dan Cukai
Penyempurnaan Tata Kelola Data dan Informasi (2)
(UIC: Direktorat Data dan Informasi Perpajakan)

Current State: Tata Kelola Data berdasarkan SE-10/PJ/2015 serta Data Eksternal berdasarkan PMK-228/PMK.03/2017

Kebijakan Tata Kelola Data yang Komprehensif serta Data Valid yang Mengalir Secara Otomatis

Milestone Stakeholder Kementerian ATR/Badan Pertanahan Negara, Notaris, BPS, Korlantas Kepolisan Republik Indonesia, Pemerintah
Daerah, GAIKINDO, Setditjen, Dit. Data dan Informasi Perpajakan, Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi,
2021 : Dit. Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Dit. Peraturan Perpajakan I, Dit. Transformasi Proses
• Penyusunan Kebijakan Tata Kelola Bisnis, Dit. Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
Data (Area Database Operation, Data Regulasi 1. Pedoman Administrasi Pembangunan, Pemanfaatan dan Pengawasan Data
Integration, Metadata dan Document/ 2. Perbaikan / Penambahan Probis Untuk Melengkapi SE-30/PJ./2019
Content Management) 3. Revisi PMK 228/PMK.03/2017
4. Perjanjian Kerjasama
• Data Properti
Infrastruktur -
• Data Transaksi E-Commerce
• Data Kendaraan Bermo Evaluasi Evaluasi berkala oleh Dit Data dan Informasi Perpajakan dan seluruh Stakeholder
Feedback Loop Komunikasi secara berkala dengan seluruh Stakeholder
Organisasi Peningkatan Kompetensi SDM terkait Data Governance
Timeline 1. Penyusunan Kebijakan Tata Kelola Data
2. Penyelesaian payung hukum dan PKS
3. Penyelesaian Aplikasi, melalui Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK)
4. Penerimaan Data secara Bulk / Gelondongan dan melalui Aplikasi Konfirmasi NIK
5. Pendistribusian Data melalui Apportal (Menu Data Kependudukan)

Pengawas Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dit. Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
Anggaran Rp. 406,340,000,00
Prakondisi 1. Kebutuhan IT: Aplikasi Metadata, Data Governance Portal, Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
2. Kesiapan aplikasi/sarana dan prasarana
3. PKS / MoU dengan ILAP (kesepahaman pemberian data dari Korlantas kepada DJP)
Penyempurnaan Tata Kelola Data dan Informasi (3)
(UIC: Direktorat Data dan Informasi Perpajakan)

Current State: Tata Kelola Data berdasarkan SE-10/PJ/2015 serta Data Eksternal berdasarkan PMK-228/PMK.03/2017

End State: Kebijakan Tata Kelola Data yang Komprehensif serta Data Valid yang Mengalir Secara Otomatis
Milestone Stakeholder Setditjen, Transformasi Proses Bisnis, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kepatuhan
2022 : Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
Kebijakan Pengembangan Self-Service Regulasi 1. Pedoman Administrasi Pembangunan, Pemanfaatan dan Pengawasan Data
BI/Business Intelligence (Online 2. Perbaikan / Penambahan Probis Untuk Melengkapi SE-30/PJ./2019
Analytics), Data Analytics, dan Penyajian
Data ke Pihak Eksternal Infrastruktur -
Evaluasi Evaluasi berkala oleh Dit Data dan Informasi Perpajakan dan seluruh Stakeholder
Feedback Komunikasi secara berkala dengan seluruh Stakeholder
Loop
Organisasi Peningkatan Kompetensi SDM terkait Data Governance
Timeline -
Pengawas Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dit. Kepatuhan Internal dan Transformasi
Sumber Daya Aparatur

Anggaran Rp. 374,519,000,00


Prakondisi Kebutuhan IT: Aplikasi Metadata, Data Governance Portal, Tata Kelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Penyempurnaan Tata Kelola Data dan Informasi (4)
(UIC: Direktorat Data dan Informasi Perpajakan)

Current State: Tata Kelola Data berdasarkan SE-10/PJ/2015 serta Data Eksternal berdasarkan PMK-228/PMK.03/2017

End State: Kebijakan Tata Kelola Data yang Komprehensif serta Data Valid yang Mengalir Secara Otomatis
Milestone Stakeholder Setditjen, Transformasi Proses Bisnis, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kepatuhan Internal
2023 : dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
• Audit Tata Kelola Data Regulasi 1. Pedoman Administrasi Pembangunan, Pemanfaatan dan Pengawasan Data
• Penyesuaian Kebijakan Tata Kelola 2. Perbaikan / Penambahan Probis Untuk Melengkapi SE-30/PJ./2019
Data untuk New Core Tax System Infrastruktur -
• Pengembangan dan Implementasi Evaluasi Evaluasi berkala oleh Dit Data dan Informasi Perpajakan dan seluruh Stakeholder
Self-Service BI/Business Intelligence
(Online Analytics) Feedback Komunikasi secara berkala dengan seluruh Stakeholder
Loop
Organisasi Peningkatan Kompetensi SDM terkait Data Governance
Timeline 1. Audit Tata Kelola Data
2. Penyesuaian Kebijakan Tata Kelola Data untuk New Core Tax System
3. Pengembangan dan Implementasi Self-Service BI/Business Intelligence (Online Analytics)
Pengawas Dit. Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dit. Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber
Daya Aparatur
Anggaran Rp. 660,920,000,00
Prakondisi 1. Kebutuhan IT: Aplikasi Metadata, Data Governance Portal, Tata Kelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi
2. Pendanaan untuk Jasa Konsultasi dan Review atas Tata Kelola Data
3. Pendanaan untuk Data Maturity Assessment
Contoh Strategi Renstra DJP

5 Dalam rangka optimalisasi tugas dan fungsi organisasi baik di tingkat pusat maupun
• Penataan Organisasi dan SDM

di unit vertikal serta perbaikan manajemen sumber daya manusia, DJP akan
menjalankan strategi
a. Penataan KP DJP
b. Penataan organisasi instansi vertikal
c. Penataan jabatan fungsional
dengan pelaksanaan strategi ini diharapkan adanya perbaikan koordinasi dan
pemerataan beban kerja di tingkat pusat; perwujudan organisasi yang agile dengan
memperhatikan cakupan geografis, kearifan lokal, potensi penerimaan dan rentang
kendali yang memadai; serta perluasan jalur karier pegawai.
Penataan Kantor Pusat DJP (1)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Fungsi koordinasi antar direktorat yang masih belum optimal
• Tumpang tindih urjab dan fungsi antar direktorat dan masih terdapat uraian kegiatan yang belum ada pengampunya
• Belum meratanya beban kerja di masing-masing direktorat

End State: Organisasi Direktorat Jenderal Pajak yang paling sesuai dengan memperhatikan cakupan geografis, karakteristik
organisasi, ekonomi, kearifan lokal, potensi penerimaan dan rentang kendali yang memadahi.
Milestone Stakeholder Dit. TPB, Dit. TIK, Dit. KITSDA (Subdit PMK), Dit. KITSDA (Subdit KPKP), Dit. KITSDA
Sesditjen
2020:
• Tersedianya Konsep RPMK tentang Regulasi • PMK Tugas dan Fungsi KPDJP
• KMK Uraian Jabatan atas Reorganisasi KPDJP
OTK KPDJP: Kajian dan Bahan
• KMK nomenklatur jabatan baru (pelaksana)
Pembahasan Struktur, Tugas dan • KMK peringkat jabatan (struktural dan pelaksana)
Fungsi KPDJP; konsep Uraian • KEP Pelimpahan wewenang
Jabatan atas Reorganisasi KPDJP; dan • KEP SMO
nomenklatur jabatan baru (struktural • SE Implementasi
dan pelaksana).
Infrastruktur
• Tersedianya aturan SMO KPDJP Laptop dengan spesifikasi teknis yang baik yang dapat melakukan komputasi pengolahan data
2021: tingkat tinggi dan mendukung pelaksanaan tugas baik WFO dan WFH.
Tersedianya aturan SMO KPDJP
Evaluasi Evaluasi dilakukan pada tiap semester.
2022: -
Feedback
2023: - Dilakukan penyampaian update proses/perkembangan pada setiap periode.
Loop
2024: - Dilakukan komunikasi secara berkala dengan seluruh stakeholder (internal dan eksternal).
Penataan Kantor Pusat DJP (2)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Fungsi koordinasi antar direktorat yang masih belum optimal
• Tumpang tindih urjab dan fungsi antar direktorat dan masih terdapat uraian kegiatan yang belum ada pengampunya
• Belum meratanya beban kerja di masing-masing direktorat

End State: Organisasi Direktorat Jenderal Pajak yang paling sesuai dengan memperhatikan cakupan geografis, karakteristik
organisasi, ekonomi, kearifan lokal, potensi penerimaan dan rentang kendali yang memadahi.
Organisasi Penyusunan Naskah Akademik
Pelaksanaan evaluasi jabatan
Menyesuaikan dengan arahan delayering, PSIAP, dan 3C
Timeline terlampir
Pengawas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
Anggaran 2020: Rp 391.920.000,-
2021: Rp 2.200.000,-
2022: Rp 387.960.000,-
2023: Rp 387.960.000,-
2024: Rp 387.960.000,-

Prakondisi
Proses bisnis telah ditetapkan dengan jelas dan rinci.
Ketepatan waktu pengesahan aturan oleh instansi lain (KemenPAN RB) terutama berkaitan
dengan timeline.
Penataan Kantor Pusat DJP (3)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)

Timeline
No Milestone 2020 2021 2022 2023 2024
1 Konsep RKMK tentang dedicated team PSIAP √
2 Kajian dan Bahan Pembahasan Struktur, Tugas dan Fungsi

KPDJP
3 Konsep RPMK Organisasi dan Tata Kerja KPDJP √
4 Nomenklatur jabatan baru (Struktural dan Pelaksana) √
5 Aturan SMO KPDJP √ √
6 Kajian dan Bahan Pembahasan Struktur, Tugas dan Fungsi
√ √ √
KPDJP terkait implementasi PSIAP
7 Konsep RPMK Organisasi dan Tata Kerja KPDJP terkait
√ √ √
implementasi PSIAP
8 Konsep Uraian Jabatan atas KP DJP terkait implementasi PSIAP √ √ √
9 Nomenklatur jabatan baru (Struktural dan Pelaksana) KP DJP
√ √ √
terkait implementasi PSIAP
10 SMO KPDJP terkait implementasi PSIAP √ √ √
Penataan Organisasi Instansi Vertikal (1)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Kriteria dan kondisi (segmentasi) WP yang sangat beragam pada berbagai wilayah namun masih diperlakukan sama
• Masih terdapat blank spot pengawasan perpajakan

End State: Organisasi Direktorat Jenderal Pajak yang paling sesuai dengan memperhatikan cakupan geografis, karakteristik
organisasi, ekonomi, kearifan lokal, potensi penerimaan dan rentang kendali yang memadai.

Milestone Stakeholder Dit. TPB, Dit. TIK, DitTIK, Dit. DIP, Dit. KITSDA (Subdit PMK), Dit. KITSDA (Subdit
KPKP), Sesditjen
2020:
• Tersedianya Konsep RPMK tentang Regulasi 1. PMK OTK Instansi Vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
2. PMK OTK Instansi Vertikal tentang contact center dan UPDDP
OTK Instansi vertikal (Kanwil, KPP
3. PMK OTK Instansi Vertikal terkait implementasi PSIAP
Madya, & KPP Pratama) 4. PMK tentang Tata Cara Penghitungan Tukin Pegawai di lingkungan DJP
• Tersedianya aturan SMO Instansi 5. KMK Uraian Jabatan atas reorganisasi instansi vertikal
Vertikal 6. KMK nomenklatur jabatan baru (pelaksana)
• Tersedianya konsep RPMK tentang 7. KMK Peringkat Jabatan struktural dan pelaksana
OTK contact center dan OTK UPDDP 8. KEP SMO OTK Instansi Vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
9. KEP SMO OTK Instansi Vertikal tentang contact center dan UPDDP
10. KEP SMO OTK Instansi Vertikal terkait implementasi PSIAP
11. KEP Pelimpahan wewenang
12. SE Implementasi

Infrastruktur
5 Laptop untuk keperluan komputasi di berbagai tempat lokasi pihak terkait
Evaluasi • Dilakukan evaluasi terkait efektivitas organisasi dengan tujuan yang telah ditetapkan
• periodisasi per tahun sejak reorganisasi telah diimplementasikan
Penataan Organisasi Instansi Vertikal (2)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Kriteria dan kondisi (segmentasi) WP yang sangat beragam pada berbagai wilayah namun masih diperlakukan sama
• Masih terdapat blank spot pengawasan perpajakan

End State: Organisasi Direktorat Jenderal Pajak yang paling sesuai dengan memperhatikan cakupan geografis, karakteristik
organisasi, ekonomi, kearifan lokal, potensi penerimaan dan rentang kendali yang memadai.

Feedback • Penyampaian update per periode sesuai dengan timeline yang telah dibuat.
2021: Loop • Komunikasi secara berkala dengan seluruh stakeholder
• Tersedianya Konsep RPMK tentang
OTK Instansi vertikal (Kanwil, KPP Organisasi • Penyusunan Naskah Akademik
Madya, & KPP Pratama) • Pelaksanaan evaluasi jabatan
• Tersedianya aturan SMO Instansi • Penyesuaian IKU
Vertikal • Menyesuaikan dengan arahan delayering, 3C, dan PSIAP
• Tersedianya konsep RPMK tentang Timeline terlampir
OTK contact center dan OTK UPDDP
• Tersedianya aturan SMO contact Pengawas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
center dan UPDDP Anggaran 2020: Rp648.750.000,-
2021: Rp221.700.000,-
2022: Rp443.550.000,-
2023: Rp438.050.000,-
2024: Rp438.050.000,-

Prakondisi Perubahan Proses Bisnis inti telah ditetapkan dengan jelas


Penataan Organisasi Instansi Vertikal (3)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Timeline
No Milestone 2020 2021 2022 2023 2024
1 Kajian dan bahan pembahasan struktur, tugas dan fungsi Instansi vertikal
(Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama) Kajian dan bahan pembahasan struktur, √
tugas dan fungsi Instansi vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
2 Konsep RPMK tentang OTK Instansi vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP

Pratama)
3 Konsep Uraian Jabatan atas Reorganisasi Konsep RPMK tentang OTK Instansi

vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
4 Nomenklatur jabatan baru (pelaksana) Instansi vertikal (Kanwil, KPP Madya, &

KPP Pratama)
5 Aturan SMO Instansi vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama) √ √
6 Kajian dan bahan pembahasan struktur, tugas dan fungsi Instansi vertikal, contact
√ √
center, dan UPDDP
7 Konsep RPMK tentang OTK Instansi vertikal, contact center, dan UPDDP √ √
8 Aturan SMO Instansi vertikal (contact center dan UPDDP) √ √
9 Kajian dan bahan pembahasan struktur, tugas dan fungsi Instansi vertikal terkait
√ √ √
implementasi PSIAP
10 Konsep RPMK tentang OTK Instansi vertikal terkait implementasi PSIAP √ √ √
11 konsep Uraian Jabatan atas Reorganisasi Konsep RPMK tentang OTK terkait
√ √ √
implementasi PSIAP
12 Nomenklatur jabatan baru (pelaksana) instansi vertikal terkait implementasi
√ √ √
PSIAP
13 Aturan SMO Instansi vertikal terkait implementasi PSIAP √ √ √
Penataan Jabatan Fungsional (1)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Ruang lingkup jabatan spesialisasi di DJP belum komprehensif
• Jalur karier pegawai yang masih terbatas

End State: Terwujudnya alternatif jalur karier melalui jabatan spesialisasi yang komprehensif yang dapat mendorong peningkatan
kompetensi dan profesionalisme pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
Milestone Stakeholder Dit. TPB, Dit. TIK, DitTIK, Dit. DIP, Dit. KITSDA (Subdit PMK), Dit. KITSDA (Subdit KPKP), Sesditjen
2020:
Regulasi PMK OTK Instansi Vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
• Tersedianya konsep perubahan PMK OTK Instansi Vertikal tentang contact center dan UPDDP
Permenpan JF Pemeriksa Pajak & PMK OTK Instansi Vertikal terkait implementasi PSIAP
aturan pelaksanaannya PMK tentang Tata Cara Penghitungan Tukin Pegawai di lingkungan DJP
2021: KMK Uraian Jabatan atas reorganisasi instansi vertikal
• Tersedianya aturan pelaksanaan KMK nomenklatur jabatan baru (pelaksana)
Permenpan JF Penyuluh KMK Peringkat Jabatan struktural dan pelaksana
2022: KEP SMO OTK Instansi Vertikal (Kanwil, KPP Madya, & KPP Pratama)
• Tersedianya konsep Penyempurnaan KEP SMO OTK Instansi Vertikal tentang contact center dan UPDDP
Permenpan Kelompok Jabatan KEP SMO OTK Instansi Vertikal terkait implementasi PSIAP
Fungsional/KJF lainnya KEP Pelimpahan wewenang
2023:- SE Implementasi
2024:-
Infrastruktur
5 Laptop untuk keperluan komputasi di berbagai tempat lokasi pihak terkait
Evaluasi • Dilakukan evaluasi terkait efektivitas organisasi dengan tujuan yang telah ditetapkan
• periodisasi per tahun sejak reorganisasi telah diimplementasikan
Penataan Jabatan Fungsional (2)
(UIC: Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur)
Current State:
• Ruang lingkup jabatan spesialisasi di DJP belum komprehensif
• Jalur karier pegawai yang masih terbatas

End State: Terwujudnya alternatif jalur karier melalui jabatan spesialisasi yang komprehensif yang dapat mendorong peningkatan
kompetensi dan profesionalisme pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.

Milestone Feedback • Penyampaian update per periode sesuai dengan timeline yang telah dibuat.
2020: Loop • komunikasi secara berkala dengan seluruh stakeholder.
• Tersedianya konsep perubahan Organisasi • Penyusunan Naskah Akademik
Permenpan JF Pemeriksa Pajak & • Pelaksanaan evaluasi jabatan
aturan pelaksanaannya • Penyesuaian IKU
2021: • Menyesuaikan dengan arahan delayering, 3C, dan PSIAP
• Tersedianya aturan pelaksanaan
Timeline 2020: konsep perubahan Permenpan JF Pemeriksa Pajak & aturan pelaksanaannya
Permenpan JF Penyuluh
2021: aturan pelaksanaan Permenpan JF Penyuluh
2022: 2022: Tersedianya konsep Penyempurnaan Permenpan Kelompok Jabatan Fungsional/KJF
• Tersedianya konsep Penyempurnaan lainnya
Permenpan Kelompok Jabatan
Fungsional/KJF lainnya Pengawas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
2023:- Anggaran 2020: Rp 336.800.000,-
2024:- 2021: Rp 336.800.000,-
2022: Rp 336.800.000,-
Prakondisi Perubahan Proses Bisnis inti telah ditetapkan dengan jelas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai