URGENSI PENDATAAN
PROGRAM SEJUTA RUMAH &
REALISASI
tan PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN
Disampaikan oleh :
Ir. Muria Istamtiah, M.B.A.
Sub Koordinator Bidang Analisa Teknik
Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 28 h Ayat 1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
1 dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
3 Pada tahun 2015, Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka Backlog
11,4 Jt Kepemilikan dan 3,4 Jt Rumah Tidak Layak Huni
5 Target dan Misi Program Sejuta Rumah : Ketersediaan Rumah Layak Huni,
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, Kemudahan Memperoleh Rumah, dan
Menyasar Semua Kalangan
Kondisi Umum Pembangunan
KEBIJAKAN
2015-2019
Perumahan Tahun 2015-2019
Capaian DJP Tahun 2015-2019
“
HAMBATAN PENCAPAIAN
Memperluas akses terhadap tempat tinggal yang
TARGET RENSTRA 2015-2019
layak yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana dan utilitas yang memadai untuk Permasalahan teknis: Lahan,
seluruh kelompok masyarakat secara Perizinan, Basis Data,
berkeadilan, melalui pengembangan multi- Regulasi
sistem penyediaan perumahan secara utuh dan
Delivery system kebijakan
seimbang, meliputi (1) pengendalian perumahan
komersial, (2) penguatan perumahan umum &
rumah susun, (3) pemberdayaan perumahan
“ dan kelembagaan yang
kurang efektif
swadaya, dan (4) fasilitas perumahan khusus. Penyusunan target yang
terlalu optimis
3
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN PADA RPJMN 2020-2024
Meningkatkan akses
50 50
2019
40
2024 40
30 30
20 20 Pertumbuhan masyarakat secara
10 10 rumah tangga
0 0
baru 3,2 juta bertahap terhadap
56,51% 70% 11 JUTA RUMAH TANGGA perumahan dan
permukiman layak, aman
dan terjangkau untuk
mewujudkan kota yang
inklusif dan layak huni
4
KEBIJAKAN SEKTOR PERUMAHAN DALAM RPJMN 2020-2024
Program Prioritas :
Arah Kebijakan Sektor Perumahan 2020-2024 INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR
5
Rumah Tangga
• Mengembangkan perumahan 500.000
yang layak huni, berkualitas
56,75
56,75 Eksisting Swasta
%
%
& terjangkau
VISI PRESIDEN
• Mengembangkan permukiman DAK 253.600
yang sehat & produktif
Masyarakat 25.384
TARGET
INTERVENSI LANGSUNG PEMERINTAH
5.000.000
KOLABORASI PEMERINTAH
(Pemerintah Pusat, BUMN termasuk Perumnas,
Pemerintah Daerah, swasta & masyarakat)
900.000 Unit
SARANA
MULTIGRIYA
FINANSIAL (SMF)
50.000 Unit
TABUNGAN
PERUMAHAN RAKYAT SUBSIDI BP2BT
(TAPERA)
100.000
500.000 Unit
(68.645) Unit
6
Sumber : RPJMN 2020-2024
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
7
TUJUAN DAN SASARAN
DITJEN PERUMAHAN 2020-2024
TUJUAN
SASARAN
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan
rumah layak huni melalui: Rp. 57,13 T
Pembangunan Pembangunan Bantuan Stimulan Bantuan
Rumah Susun Rumah Khusus Rumah Swadaya PSU
9
Tugas Ditjen Perumahan dalam Rencana
Strategis Kementerian PUPR Tahun 2 0 20
- 2024 Jumlah rumah yang sudah
terfasilitasi PSU tahun 2020
11.514 unit rumah MBR
1 Menyediakan 875.000 unit rumah
melalui pembangunan
PAGU DAN OUTPUT
51.340 unit rumah rumah susun DITJEN PERUMAHAN TAHUN 2020-2024
Rp 3,43 T Rp 2,77 T
262.345 Unit Rp 4,81 T 10.000 Unit
9
STRATEG
I 1 Kontribusi ±20%
PROGRAM Terbatasnya kemampuan
PROVIDER
PEMBANGUNAN RUMAH APBN dalam hal penyediaan
SEJUT
±30 %
OLEH PEMERINTAH DAN perumahan di Indonesia,
PEMDA
yang hanya berkisar sekitar
A • Rusunawa
±30% terhadap total
kebutuhan penyediaan
• Rumah Khusus
3 Kontribusi ±30% perumahan di Indonesia
RUMA
DIREKTORAT
JENDERAL
PERUMAHAN
• Rumah Swadaya
(PB/PK)
• Bantuan Stimulan
PEMBANGUNAN RUMAH
OLEH PENGEMBANG
H
PERAN
PSU DENGAN BANTUAN SUBSIDI
DARI PEMERINTAH
KESWADAYAAN pengembang.
MASYARAKAT
2. MBR Non Fixed Income/
Non Bankable
Community termasuk di
Kemudahan perizinan dalamnya.
pembangunan
perumahan
3. Penyediaan Perumahan
secara swadaya ini
memiliki potensi besar
yang perlu ditingkatkan.
10 14
Dukungan Pemerintah Terhadap PSR
SISI DEMAND
Tujuan kebijakan di sisi demand
adalah untuk meningkatkan
1. Bantuan langsung pembangunan hunian (rusunawa, rusus, BSPS)
kapasitas masyarakat dalam
2. Bantuan pembiayaan KPR (FLPP, SSB, bantuan uang muka)
memperoleh rumah.
3. Kebijakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
4. Insentif perpajakan untuk konsumen
5. Kemudahan sertifikasi di BPN dengan PTSL Tujuan kebijakan di sisi supply
6. Pemotongan BPHTB dan retribusi IMB (Inpres 5 Tahun 2016) adalah untuk meningkatkat
Pelaksanaannya diatur oleh Perda kapasitas pengembang untuk
menghasilkan rumah.
SISI SUPPLY
1.400.000
Total selama tahun 2015-2019:
jumlah capaian program satu juta
1.300.000 1.257.852
rumah sebesar 4.800.170 Unit.
1.200.000 1.132.621 25%
1.100.000
Pertanyaannya kemudian dari data
1.000.000 31% 965.217
tersebut adalah:
904.758
900.000 17%
805.169 25% 1. Bagaimana penyebarannya pada
800.000 75% setiap daerah di Indonesia?
699.770 29%
700.000 69% 2. Apakah capaian tersebut
35% 83%
600.000 75% signifikan mengurangi angka
71% backlog kepemilikan rumah di
500.000 65%
Indonesia?
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Angka rasio kepemilikan rumah BPS
(2014) = 79.77%
MBR Komersial (2019) = 80,07%
12
Sumber: Kementerian PUPR
OBJEK PENDATAAN PSR
1
13
TAHAPAN PELAKSANAAN PENDATAAN PSR
1
14
ALUR VERIFIKASI PENDATAAN
PROGRAM SEJUTA RUMAH
5. Kuantitatif
6. Format Kuesioner
7. Wawancara
8. Pencatatan
1
15
KRITERIA RUMAH TERDATA
TIDAK MASUK
PENDATAAN
Sinkronisasi Data
PSR Data menjadi
tidak terkini, dan Penda
Belum Optimalnya taan MASYARAKAT
Pelaksanaan Terkesan menjadi kebutu
Koordinasi Pendataan tanggungjawab han PELAKU PEMBANGUNAN
PSR di Daerah Pusat Pemer /PERBANKAN
intah
Proses pendataan Terbatasnya Anggaran
mengalami
Pendataan dan Pemantauan
kendala mobilitas
Pelaksanaan Program Sejuta
dan daya jangkau
Rumah
SINKRONISASI DATA PSR
Sumber Data Hasil Pendataan
Klasifikasi Data
KEMENTERIAN PUPR (RUMAH SUSUN, Jumlah Unit
RUMAH KHUSUS, RUMAH SWADAYA, PSU)
Rumah
PEMBANGUNAN RUMAH OLEH Terbangun
KEMENTERIAN / LEMBAGA LAIN (RUMAH
BENCANA BNPB, RUTILAHU KEMENSOS) MBR
BSPS PEMDA, RUTILAHU, PENINGKATAN
KUALITAS, PEMBANGUNAN BARU, RUMAH Lokasi Rumah
SUSUN
Terbangun
RUMAH SUBSIDI
RUMAH NON SUBSIDI
CSR
NON MBR
Peta Sebaran
PEMBANGUNAN RUMAH OLEH MASYARAKAT
RUMAH KHUSUS
RUMAH UMUM & Pembangunan Rusus 2.423 unit,
KOMERSIAL a.l Rusus di Kawasan perbatasan,
Kab. Banjar Baru, Kab. Morowali, FASILITASI PEMBIAYAAN
Pembangunan PSU 25.000 Kab. Konawe Selatan, kawasan
unit terdampak bencana lainnya
PERUMAHAN
Kementerian PUPR
Kementerian Lain
Pemerintah Daerah
MBR
MBR
Pengembang Capaian
Program
Satu Juta
CSR
Rumah
Masyarakat
Pengembang
NON MBR NON MBR
Masyarakat
1
20
STRATEGI PENDATAAN PSR
1. Melalui penyebaran form TAPP
21
STRATEGI PENDATAAN PSR
2. Melalui Website PSR
DAFTAR USER SEMENTARA
Dilakukan melalui website www.programsatujutarumah.pu.go.id/auth
1. Balai Penyediaan Perumahan
2. Pemprov
3. Pemkab/kot
4. K/L Lainnya
5. Pengembang
6. DJPI PUPR
22
Progress pendataan melalui website PSR
23
3. Melalui penyebaran google form ke
pengembang
24
Jumlah Total Data
Satuan Jumlah
Strategi
Perumahan
Rencana Pembangunan
(Perumahan)
(Unit)
836
167.283 Pendataan
Rumah Terbangun
Jenis Rumah
(unit)
80.336
PSR
Rumah Tapak (Perumahan) 835
Rumah Susun (Perumahan) 1
Asosiasi
REI (Perumahan) 82 Rekap hasil google form ke
HIMPERRA (Perumahan) 265 pengembang:
APERSI (Perumahan) 376
APERNAS (Perumahan) 18 Rencana Pembangunan:
APPERNAS JAYA (Perumahan) 25 167.283 unit
APEPPI (Perumahan) 4
Rumah Terbangun:
PERWIRANUSA (Perumahan) 4
80.336 unit
APPERINDO (Perumahan) 12
ASPRUMNAS (Perumahan) 1
Tanpa Asosiasi (Perumahan) 48
Total 836
25
Tipe Rumah Terbangun
Strategi
Sederhana Subsidi
Komersial
(Unit)
(Unit)
72.849
7.487
Pendataan
Jenis Pengembang
Rumah Sederhana Subsidi dan komersil
(Pengembang) 759
PSR
Hanya Rumah Komersil (Pengembang) 77
Harga Rumah
≤ 100 juta (Unit) 74 Rekap hasil google
100 juta - 200 juta (Unit) 73.894 form ke pengembang
200 juta - 500 juta (Unit) 5.442 total rencana rumah
500 juta - 1 M (Unit) 689 terjual (rupiah):
1M-2M (Unit) 208
2M-5M (Unit) 30 Subsidi:
≥5M (Unit) - 11.178.895.903.358
Total Rencana Rumah Terjual Komersil:
Subsidi (Rupiah) 11.178.895.903.358 2.682.146.976.461
Komersil (Rupiah) 2.682.146.976.461
26
CAPAIAN PSR
Capaian Program Sejuta Rumah Tahun
2021
(Status 30 April 2021)
250,000
Persentase
24.972 UNIT MBR dan Non
200,000
MBR
207.180 UNIT 11%
17.305 UNIT
150,000
146.766 UNIT
89%
100,000
50,000
1.194 UNIT
Keterangan
53 UNIT
28.563 UNIT MBR
17.417 UNIT
Non MBR
-
31 Januari 28 Februari 31 Maret 30 April
Total April 2021 29
232.152 UNIT
Rencana Tindak Lanjut
1. Menyelesaikan Aplikasi PSR dan melakukan sosialisasi kepada user agar dapat
melakukan pengisian data PSR
TERIMA
KASIH
C A PA I A N K I N E R J A S U B S I D I P E R U M A H A N 2 0 1 5 -
2(0F2L0 P P , S S B , d a n B P 2 B T )
300,000
Capaian Subsidi
Rata-Rata Perumahan 2015-2020
Realisasi 202.666 Unit
250,000
BP2BT
UNIT
6.538 Unit
200,000
SSB
805.511 Unit
150,000
FLPP
100,000 403.748 Unit
50,000
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020
SSB
SUBSIDI SELISIH BUNGA
• Pemilikan rumah dan pembangunan
rumah
• Penghasilan < 8.000.000 • Penghasilan < 8.000.000 a. Penghasilan maksimal Rp 7,5 juta untuk
• Pemilikan rumah tapak dan • Pemilikan rumah tapak dan sarusun pembelian sarusun;
• Untuk pembelian sarusun di Papua dan b. Penghasilan maksimal Rp 6 juta untuk
sarusun Papua Barat, penghasilan maksimal pembelian rumah tapak dan
• Suku bunga 5% pa Rp8,5 juta pembangunan rumah swadaya;
• Suku bunga 5% pa, kecuali Papua dan c. Untuk Papua dan Papua Barat:
• Masa subsidi 20 tahun Papua Barat suku bunga 4%
1. penghasilan maksimal Rp 8,5 juta
untuk pembelian sarusun; dan
• SBUM Rp4 Juta • Masa subsidi 10 tahun, selanjutnya 2. Penghasilan maksimal Rp 6,5 juta
suku bunga komersial untuk pembelian rumah tapak dan
• Uang Muka 1% • SBUM Rp4 Juta, kecuali untuk Papua pembangunan rumah swadaya
• Harga jual sesuai dan Papua Barat SBUM Rp10 juta • Suku bunga pasar
• Uang Muka 1% • Dana BP2BT max Rp. 40 juta untuk
KepmenPUPR UM/biaya membangun
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Bebas PPN sesuai PMK • Bebas PPN sesuai PMK
• Persyaratan menabung 3 bulan
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Bebas PPN sesuai PMK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 34
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
PERSYARATAN KPR BERSUBSIDI
Kelompok Ketentuan Lain
Sasaran Memiliki KTP-el Memanfaatkan untuk tempat
tinggal atau hunian • Permen PUPR No. 20 Tahun 2019
Memiliki Kartu Keluarga
Tidak disewakan atau dialihkan • Kepmen PUPR No.242/KPTS/M/2020
Tidak memiliki rumah kepemilikannya selama 5 tahun
Memiliki Akta Nikah/ Akta (rumah tapak) dan 20 tahun
Perkawinan untuk pasangan (rumah susun)
suami istri Uang Muka min 1%*)
Belum pernah menerima subsidi
pemerintah untuk pemilikan rumah • Rp150,5 Juta (Jawa dan Sumatera)
Memiliki NPWP dan SPT Tahunan • Rp164,5 Juta (Kalimantan)
Harga Jual
• Rp156,5 Juta (Sluawesi, Babel, Kep.
MBR penerima manfaat dengan Maksimum
Mentawai dan Kep. Riau)
pendapatan maksimal Rp. 8 Juta • Rp168 Juta (Maluku, Maluku Utara, Bali dan
Rumah Tapak
per bulan Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kep.
2020*
MBR yang berpenghasilan tidak Anambas, Kab. Murung Raya dan Kab.
tetap yang bekerja di sektor Mahakam Ulu)
informal dapat melakukan • Rp219 Juta (Papua dan Papua Barat)
penyetoran angsuran secara • Harga jual tersebut bebas PPN 10%
Catatan: harian atau mingguan atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di • Rp248.4 Juta (Prov. Sulawesi Tengah) –
*) Ketentuan di atas Harga Jual
dapat dikecualikan Bank Pelaksana. Rp565,2 Juta (Prov. Papua);
Maksimum
sesuai dengan • Rp302,4 Juta (Kab/Kota. Tangerang dan
kemampuan
Rumah Susun
Kota Tangsel) – Rp345,6 Juta (Kota Jakarta 2020*
mengangsur MBR
Timur)
• Harga jual tersebut belum bebas PPN 10%
300,000
250,000
200,000
Rumah Tangga
150,000
100,000
Keterangan:
• FLPP berasal dari BA. 999.03 50,000
• SSB dan SBUM berasal dari BA. 999.07
• SMF dari PMN
• TAPERA berasal dari Dana Masyarakat
• SBUM merupakan komplementer dari SSB -
dan FLPP 2020 2021 2022 2023 2024
250,000
300,000
Rata-Rata
250,000Realisasi 202.666 Unit 200,000
Rata-Rata
UNIT
Unit
150,000
100,000
100,000
50,000 50,000
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 -
2015 2016 2017 2018 2019 2020
FLPP SSB BP2BT
100,000
80,000 TOTAL
60,000 120.505
40,000 39.105
779.405
20,000
112.134
- 19.587
2015 2016 2017 2018 2019 2020
( F L P P, S S B , S B U M , d a n B P 2 B T )
PER KELOMPOK GAJI TAHUN 2015-2020
400,000 3% 1% 1%
300,000 8%
< 2 Jt
200,000
2 Jt > < 3 Jt
100,000
3 Jt > < 4 Jt
-
4 Jt > < 5 Jt
36% 5 Jt > < 6 Jt
U nit
51% > 6 Jt
TOTAL
88.362
400.854
563.252
37.081
11.441
8.340
0.64% 0.90%
0.42% 0.37% 13.32%
1.27% 0.97% 8.55%
3.62% 12.91%
2.93% 7.70%
34.61
% 47.81% 30.37%
39.22%
52.53 40
40
40
40
% 41.86%
REALISASI BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN Status: 6 April 2021
TARGET 157.500 Rp
157.500 18.950
5.960.000.000.000*
Rp16.660.000.000.000 Rp 630.000.000.000 Rp758.000.000.000
21.228 93.816
PENCAPAIAN 1.736 0
Rp 2.311.236.454.323 Rp 28.815.216.302 Rp 7.748.000.000 Rp 0
*untuk membayar Subsidi Selisih Bunga ulang tahun sebanyak 859.582 unit
42
TIM MONEV PSR
1
43
TIM MONEV PSR
TUGAS
TIM PELAKSANA Melaksanakan Monitoring, Evaluasi, dan Pengendalian Pelaksanaan
Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk Rakyat Guna
Memastikan Tercapainya Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Rumah
FUNGSI
1 Mengembangkan Sistem Pendataan Pembangunan Perumahan dan
Melaksanakan Pendataan
KEMENTERIAN PUPR DPP REI Melaksanakan Pemutakhiran Data Pembangunan Perumahan
2
KEMENTERIAN DALAM DPP APERSI
NEGERI Melakukan Monitoring dan Pengendalian Realisasi Pembangunan Atas
DPP AP2ERSI 3 Dasar Rencana Pembangunan Perumahan
KEMENTERIAN DPP ASPRUMNAS
KETENAGAKERJAAN Menyeleksi, Menyusun Jadwal, dan Mengkoordinasi-kan Persiapan
DPP APPERINDO 4 Pelaksanaan Groundbreaking Lanjutan
KEMENTERIAN ATR/BPN
DPP ASPERI Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Perumahan
BANK TABUNGAN NEGARA 5
DPP APERNAS
PERUM PERUMNAS Memfasiliasi Perubahan Regulasi Yang Dibutuhkan Dalam
BLU PEMBIAYAAN 6 Rangka Menciptakan Iklim Yang Kondusift
BADAN PENGELOLA PERUMAHAN
JAMINAN SOSIAL 7 Menyelenggarakan Rapat Monitoring dan Evaluasi
BAPPERTARUM PNS Menyusun Laporan Dua Mingguan Kepada Tim Pengarah
8 1
44
KENDALA
PELAKSANAAN
PEMERINTAH MASYARAKAT PELAKU PEMBANGUNAN PERBANKAN
Perlambatan Pertumbuhan Tekanan terhadap Menurunnya Produksi Kredit Macet;
Ekonomi; penghasilan, kemampuan Rumah dan Permintaan Mendapatkan banyaknya
Realokasi/Refocussing mencicil rumah berkurang Rumah; permohonan
Anggaran; Priority Shifting, Terlambatnya serah terima restrukturisasi berkas
Perlambatan Pelaksanaan perumahan tidak dianggap rumah kepada konsumen; KPR;
Terhambatnya proses
Pekerjaan Pembangunan Fisik sebagai prioritas utama; Selektif dalam
perijinan (sidang TABG
Trend Positif Capaian Program Pengajuan KPR terhambat, terkendala kebijakan Covid- memberikan kredit KPR;
Sejuta Rumah terganggu karena pertemuan fisik 19); Proses survey
dibatasi Menurunnya kemampuan pemberian KPR
pembayaran kewajiban terhambat penanganan
kepada perbankan; Covid-19