Anda di halaman 1dari 45

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

URGENSI PENDATAAN
PROGRAM SEJUTA RUMAH &
REALISASI
tan PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN
Disampaikan oleh :
Ir. Muria Istamtiah, M.B.A.
Sub Koordinator Bidang Analisa Teknik

Dalam Acara Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan PSU TA 2021


Pontianak,, 03 Mei 2021
DASAR HUKUM
DATABASE PERUMAHAN

Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 28 h Ayat 1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
1 dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011


2 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Wewenang Pasal 16, 17 & 18 – Menyusun
dan menyediakan basis data PKP, pada tingkat provinsi, dan Kabupaten/Kota

3 Pada tahun 2015, Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka Backlog
11,4 Jt Kepemilikan dan 3,4 Jt Rumah Tidak Layak Huni

4 29 April 2015, Pemerintah mencanangkan PROGRAM SEJUTA RUMAH (PSR)

5 Target dan Misi Program Sejuta Rumah : Ketersediaan Rumah Layak Huni,
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, Kemudahan Memperoleh Rumah, dan
Menyasar Semua Kalangan
Kondisi Umum Pembangunan
KEBIJAKAN
2015-2019
Perumahan Tahun 2015-2019
Capaian DJP Tahun 2015-2019


HAMBATAN PENCAPAIAN
Memperluas akses terhadap tempat tinggal yang
TARGET RENSTRA 2015-2019
layak yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana dan utilitas yang memadai untuk Permasalahan teknis: Lahan,
seluruh kelompok masyarakat secara Perizinan, Basis Data,
berkeadilan, melalui pengembangan multi- Regulasi
sistem penyediaan perumahan secara utuh dan
Delivery system kebijakan
seimbang, meliputi (1) pengendalian perumahan
komersial, (2) penguatan perumahan umum &
rumah susun, (3) pemberdayaan perumahan
“ dan kelembagaan yang
kurang efektif
swadaya, dan (4) fasilitas perumahan khusus. Penyusunan target yang
terlalu optimis

TARGET RENSTRA 2015-2019


CAPAIAN PROGRAM 1.257.852
Rumah Susun Rumah SEJUTA RUMAH 1.132.621
TOTAL
Swadaya (Unit Rumah) 904.758 2015-2019
550.000 805.169
unit 1.750.000 699.770
unit 4.800.170
unit rumah

Rumah Khusus 2015 2016 2017 2018 2019


PSU
50.000 Persentase
unit 676.950
unit MBR
MBR
65% 71% 75% 70% 80%
Non MBR

3
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN PADA RPJMN 2020-2024

TARGET RPJMN BIDANG


PERUMAHAN 2020-2024
Meningkatkan Jumlah Rumah Tangga
yang Menghuni Rumah Layak
Target Rumah Tangga
Tahun 2024
100 100
90
80
70
90
80
70
Rumah tangga
eksisting 7,8 juta
ARAH KEBIJAKAN
60 60

Meningkatkan akses
50 50
2019

40
2024 40
30 30
20 20 Pertumbuhan masyarakat secara
10 10 rumah tangga
0 0
baru 3,2 juta bertahap terhadap
56,51% 70% 11 JUTA RUMAH TANGGA perumahan dan
permukiman layak, aman
dan terjangkau untuk
mewujudkan kota yang
inklusif dan layak huni

Sumber: Bappenas, 2020

4
KEBIJAKAN SEKTOR PERUMAHAN DALAM RPJMN 2020-2024

Program Prioritas :
Arah Kebijakan Sektor Perumahan 2020-2024 INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR

Meningkatkan akses masyarakat secara


bertahap terhadap perumahan dan Target Akses 13,25%
permukiman layak dan aman yang FLPP, BP2BT,
terjangkau untuk mewujudkan kota yang 1.518.654
Tapera dan SMF
inklusif dan layak huni
Rumah Susun
30% Pertumbuhan (APBN dan KPBU) 51.340
Mempercepat Pemulihan Rumah Tangga
Ekonomi & Reformasi Sosial
70% Baru 3,2 juta
Rumah Khusus 10.000
13,25 Rumah Tapak BUMN
FOKUS % 534.642
Perumnas
727.917
PROGRAM 2021 Rumah Susun
193.275 Pemda 330.000
PENINGKATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN & MASYARAKAT 70%
K/L Lain 30.517
Perbaikan 7,8 juta

5
Rumah Tangga
• Mengembangkan perumahan 500.000
yang layak huni, berkualitas
56,75
56,75 Eksisting Swasta
%
%
& terjangkau
VISI PRESIDEN
• Mengembangkan permukiman DAK 253.600
yang sehat & produktif
Masyarakat 25.384

• Pengembangan prasarana &


TEMA sarana air bersih, sanitasi,
Rumah Swadaya 813.660
RKP persampahan dll) 2019 2024
2021 • Pengembangan perumahan 11 Juta
khususnya bagi MBR, Rumah Tangga
termasuk skema Total 4.261.073
pembiayaan
FLPP
GAP RPJMN 6.738.927
5
TARGET RPJMN & RENSTRA
B I D A N G P E R U M A H A N 2 0 2 0 - 2 0 2 4

TARGET
INTERVENSI LANGSUNG PEMERINTAH

5.000.000
KOLABORASI PEMERINTAH
(Pemerintah Pusat, BUMN termasuk Perumnas,
Pemerintah Daerah, swasta & masyarakat)

3.450.000 Unit SUBSIDI PERUMAHAN


(FLPP/SSB/SBUM)

900.000 Unit
SARANA
MULTIGRIYA
FINANSIAL (SMF)
50.000 Unit

TABUNGAN
PERUMAHAN RAKYAT SUBSIDI BP2BT
(TAPERA)
100.000
500.000 Unit
(68.645) Unit

6
Sumber : RPJMN 2020-2024
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KEBIJAKAN

Peningkatan akses masyarakat terhadap hunian layak


melalui penyediaan rumah layak huni secara kolaboratif

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3


Menyediakan sistem regulasi
Mengoptimalkan yang harmonis, Mempercepat penyediaan
penyediaan rumah layak mengoptimalkan pemanfaatan rumah layak huni melalui
huni dengan melanjutkan teknologi, dan meningkatkan implementasi skema
Program Sejuta Rumah koordinasi untuk mendukung penyediaan perumahan
kolaborasi antar stakeholder yang inovatif
dalam rangka memperkuat
Program Sejuta Rumah

7
TUJUAN DAN SASARAN
DITJEN PERUMAHAN 2020-2024

TUJUAN

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, terutama untuk


kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

SASARAN
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan
rumah layak huni melalui: Rp. 57,13 T
Pembangunan Pembangunan Bantuan Stimulan Bantuan
Rumah Susun Rumah Khusus Rumah Swadaya PSU

51.340 10.000 813.660 262.345


Unit Unit Unit Unit

9
Tugas Ditjen Perumahan dalam Rencana
Strategis Kementerian PUPR Tahun 2 0 20
- 2024 Jumlah rumah yang sudah
terfasilitasi PSU tahun 2020
11.514 unit rumah MBR
1 Menyediakan 875.000 unit rumah
melalui pembangunan
PAGU DAN OUTPUT
51.340 unit rumah rumah susun DITJEN PERUMAHAN TAHUN 2020-2024

10.000 unit rumah khusus


Pagu 2020-2024
Penanganan 813.660 unit rumah Pembangunan
Rumah Susun
Rumah Swadaya

milik MBR yang belum Rp 57,13


Rp 18,52 T* Rp 27,6 T
memenuhi indikator layak huni
51.340 Unit* Triliun 813.660 Unit
*) termasuk pembayaran AP KPBU

2 Menyediakan PSU yang melayani


262.345 unit rumah milik MBR.
Bantuan PSU Pembangunan
Rumah Umum Dukungan Manajemen Rumah Khusus
dan Output Non-Fisik

Rp 3,43 T Rp 2,77 T
262.345 Unit Rp 4,81 T 10.000 Unit

9
STRATEG
I 1 Kontribusi ±20%
PROGRAM Terbatasnya kemampuan

PROVIDER
PEMBANGUNAN RUMAH APBN dalam hal penyediaan
SEJUT

±30 %
OLEH PEMERINTAH DAN perumahan di Indonesia,
PEMDA
yang hanya berkisar sekitar

A • Rusunawa
±30% terhadap total
kebutuhan penyediaan
• Rumah Khusus
3 Kontribusi ±30% perumahan di Indonesia
RUMA
DIREKTORAT
JENDERAL
PERUMAHAN
• Rumah Swadaya
(PB/PK)
• Bantuan Stimulan
PEMBANGUNAN RUMAH
OLEH PENGEMBANG

H
PERAN
PSU DENGAN BANTUAN SUBSIDI
DARI PEMERINTAH

PEMERINTAH • KPR FLPP 1. ±50% penyediaan


• Subsidi Selisih Bunga perumahan
2 Kontribusi ±50% • Bantuan Uang Muka
dilaksanakan secara
PEMBANGUNAN RUMAH
swadaya oleh
ENABLER

OLEH PENGEMBANG DAN masyarakat dan


±70 %

KESWADAYAAN pengembang.
MASYARAKAT
2. MBR Non Fixed Income/
Non Bankable
Community termasuk di
Kemudahan perizinan dalamnya.
pembangunan
perumahan
3. Penyediaan Perumahan
secara swadaya ini
memiliki potensi besar
yang perlu ditingkatkan.
10 14
Dukungan Pemerintah Terhadap PSR

SISI DEMAND
 Tujuan kebijakan di sisi demand
adalah untuk meningkatkan
1. Bantuan langsung pembangunan hunian (rusunawa, rusus, BSPS)
kapasitas masyarakat dalam
2. Bantuan pembiayaan KPR (FLPP, SSB, bantuan uang muka)
memperoleh rumah.
3. Kebijakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
4. Insentif perpajakan untuk konsumen
5. Kemudahan sertifikasi di BPN dengan PTSL  Tujuan kebijakan di sisi supply
6. Pemotongan BPHTB dan retribusi IMB (Inpres 5 Tahun 2016) adalah untuk meningkatkat
Pelaksanaannya diatur oleh Perda kapasitas pengembang untuk
menghasilkan rumah.

SISI SUPPLY

1. Kebijakan Ekonomi Paket XIII: Kemudahan Perizinan Pembangunan


Perumahan MBR, ditindaklanjuti dengan Penerbitan PP 64/2016
2. Relaksasi Permenhub Bebas Andal Lalin dari sebelumnya 150 unit
menjadi 300 unit
“ Ke depan pasca
penerbitan UU Cipta Kerja,

3. Bantuan pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) akan dibentuk Bank Tanah
4. Pemanfaatan tanah pemerintah/BUMN dan Badan Percepatan
5. Bantuan single digit kredit konstruksi untuk pengembang Penyelenggaran
6. insentif perpajakan untuk Pengembang Perumahan (BP3)
11
Capaian Program Sejuta Rumah 2015-2020
Progres Capaian Program Sejuta Rumah

1.400.000
Total selama tahun 2015-2019:
jumlah capaian program satu juta
1.300.000 1.257.852
rumah sebesar 4.800.170 Unit.
1.200.000 1.132.621 25%
1.100.000
Pertanyaannya kemudian dari data
1.000.000 31% 965.217
tersebut adalah:
904.758
900.000 17%
805.169 25% 1. Bagaimana penyebarannya pada
800.000 75% setiap daerah di Indonesia?
699.770 29%
700.000 69% 2. Apakah capaian tersebut
35% 83%
600.000 75% signifikan mengurangi angka
71% backlog kepemilikan rumah di
500.000 65%
Indonesia?
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Angka rasio kepemilikan rumah BPS
(2014) = 79.77%
MBR Komersial (2019) = 80,07%
12
Sumber: Kementerian PUPR
OBJEK PENDATAAN PSR

KEMENTERIAN PUPR RUMAH UMUM (MBR)


(RUMAH SUSUN, RUMAH KHUSUS, APBN RUMAH KOMERSIAL (NON MBR) Pengembang
RUMAH SWADAYA, PSU) PUPR Perumahan

PEMBANGUNAN RUMAH OLEH


KEMENTERIAN / LEMBAGA LAIN
(RUMAH BENCANA BNPB, APBN RUMAH BANTUAN CSR Korporasi / Swasta
RUTILAHU KEMENSOS) K/L Lain

BSPS PEMDA, RUTILAHU,


PENINGKATAN KUALITAS, PEMBANGUNAN RUMAH OLEH
PEMBANGUNAN BARU, APBD MASYARAKAT Masyarakat
RUMAH SUSUN PEMDA

1
13
TAHAPAN PELAKSANAAN PENDATAAN PSR

1
14
ALUR VERIFIKASI PENDATAAN
PROGRAM SEJUTA RUMAH

DATA INPUT DATA PELAPORAN

Sumber : Pengecekan Data : Laporan Berisi :


1. Data Internal 1. Nama Perumahan 1. Progres Jumlah Pembangunan
2. Data Eksternal 2. Nama Pengembang Rumah
3. Lokasi Perumahan 2. Peta Pembangunan Perumahan Per
Jenis : Provinsi
3. Data Primer Bila ada yang sama, data tidak 3. Peta Pembangunan Perumahan Per
4. Data Sekunder dihitung Kab/Kota

5. Kuantitatif
6. Format Kuesioner
7. Wawancara
8. Pencatatan
1
15
KRITERIA RUMAH TERDATA
TIDAK MASUK
PENDATAAN

RENCANA PEMBANGUNAN ATAU MASIH


DALAM BENTUK KONSEP PERANCANGAN

RUMAH SETENGAH TERBANGUN ATAU


DALAM PROSES PEMBANGUNAN

RUMAH LAMA YANG DIBANGUN PADA


TAHUN SEBELUMNYA

RUMAH BARU YANG TELAH SELESAI


DIBANGUN MASUK
PENDATAAN
RUMAH BARU YANG TELAH TERBANGUN
DAN DIHUNI
1
16
KENDALA
PELAKSANAAN
PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH

 Sinkronisasi Data
PSR  Data menjadi
tidak terkini, dan Penda
Belum Optimalnya taan MASYARAKAT
Pelaksanaan  Terkesan menjadi kebutu
Koordinasi Pendataan tanggungjawab han PELAKU PEMBANGUNAN
PSR di Daerah Pusat Pemer /PERBANKAN
intah
 Proses pendataan Terbatasnya Anggaran
mengalami
Pendataan dan Pemantauan
kendala mobilitas
Pelaksanaan Program Sejuta
dan daya jangkau
Rumah
SINKRONISASI DATA PSR
Sumber Data Hasil Pendataan
Klasifikasi Data
KEMENTERIAN PUPR (RUMAH SUSUN, Jumlah Unit
RUMAH KHUSUS, RUMAH SWADAYA, PSU)
Rumah
PEMBANGUNAN RUMAH OLEH Terbangun
KEMENTERIAN / LEMBAGA LAIN (RUMAH
BENCANA BNPB, RUTILAHU KEMENSOS) MBR
BSPS PEMDA, RUTILAHU, PENINGKATAN
KUALITAS, PEMBANGUNAN BARU, RUMAH Lokasi Rumah
SUSUN
Terbangun
RUMAH SUBSIDI
RUMAH NON SUBSIDI

CSR
NON MBR
Peta Sebaran
PEMBANGUNAN RUMAH OLEH MASYARAKAT

Potensi sumber data :


1. Data IMB
2. Data Instansi Listrik Rumah Baru
1
18
Target Pembangunan Bidang Perumahan
TA 2021
PENYEDIAAN PERUMAHAN BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
RUMAH SUSUN RUMAH SWADAYA
Pembangunan Rusun 8.283 unit, Bantuan Rumah Swadaya
a.l di Jabar (termasuk dukungan 114.900 unit. Tersebar di 33 FLPP SBUM BP2BT
KI Subang), Jateng (termasuk Propinsi
dukungan KI Batang), Jatim, 157.500 157.500 54.566
Kalsel & Kalbar, Papua dll
unit unit unit

RUMAH KHUSUS
RUMAH UMUM & Pembangunan Rusus 2.423 unit,
KOMERSIAL a.l Rusus di Kawasan perbatasan,
Kab. Banjar Baru, Kab. Morowali, FASILITASI PEMBIAYAAN
Pembangunan PSU 25.000 Kab. Konawe Selatan, kawasan
unit terdampak bencana lainnya
PERUMAHAN

Prognosisi Capaian PSR Tahun 2021 dari TAPERA


Dukungan Program Pemerintah Bidang 25.380 unit
DANA MASYARAKAT
Perumahan
520.552 Unit 19
KONSEP PERHITUNGAN SEJUTA RUMAH

Kementerian PUPR

Kementerian Lain

Pemerintah Daerah
MBR
MBR
Pengembang Capaian
Program
Satu Juta
CSR
Rumah

Masyarakat

Pengembang
NON MBR NON MBR
Masyarakat
1
20
STRATEGI PENDATAAN PSR
1. Melalui penyebaran form TAPP

21
STRATEGI PENDATAAN PSR
2. Melalui Website PSR
DAFTAR USER SEMENTARA
Dilakukan melalui website www.programsatujutarumah.pu.go.id/auth
1. Balai Penyediaan Perumahan
2. Pemprov
3. Pemkab/kot
4. K/L Lainnya
5. Pengembang
6. DJPI PUPR

User bagi stakeholder dibuat oleh


administrator di Dit. RUK untuk
memudahkan operasional sistem

Pengisian data dilakukan


secara berkala setiap bulan
oleh user

22
Progress pendataan melalui website PSR

Pencapaian PSR Bulan


Maret 2021

Rusun: 484 unit


Rusus: 393 unit
Ruswa: 3012 unit

23
3. Melalui penyebaran google form ke
pengembang

Memanfaatkan momen PMK 21


untuk menarik data pembangunan
perumahan baik MBR dan rumah
komersial

Pengisian data melalui form


http://bit.ly/surveipengembang

24
 
Jumlah Total Data
 
 
Satuan Jumlah
  Strategi
 
 
Perumahan
Rencana Pembangunan
(Perumahan)
(Unit)
836
167.283 Pendataan
  Rumah Terbangun
Jenis Rumah
(unit)
 
80.336
 
PSR
  Rumah Tapak (Perumahan) 835
  Rumah Susun (Perumahan) 1
Asosiasi    
  REI (Perumahan) 82 Rekap hasil google form ke
  HIMPERRA (Perumahan) 265 pengembang:
  APERSI (Perumahan) 376
  APERNAS (Perumahan) 18 Rencana Pembangunan:
  APPERNAS JAYA (Perumahan) 25 167.283 unit
  APEPPI (Perumahan) 4
Rumah Terbangun:
  PERWIRANUSA (Perumahan) 4
80.336 unit
  APPERINDO (Perumahan) 12
  ASPRUMNAS (Perumahan) 1
  Tanpa Asosiasi (Perumahan) 48
  Total   836

25
Tipe Rumah Terbangun    
Strategi
 
 
Sederhana Subsidi
Komersial
(Unit)
(Unit)
72.849
7.487
Pendataan
Jenis Pengembang
  Rumah Sederhana Subsidi dan komersil
 
 (Pengembang) 759
 
PSR
  Hanya Rumah Komersil  (Pengembang) 77
Harga Rumah    
  ≤ 100 juta (Unit) 74 Rekap hasil google
  100 juta - 200 juta (Unit) 73.894 form ke pengembang
  200 juta - 500 juta (Unit) 5.442 total rencana rumah
  500 juta - 1 M (Unit) 689 terjual (rupiah):
  1M-2M (Unit) 208
  2M-5M (Unit) 30 Subsidi:
  ≥5M (Unit) - 11.178.895.903.358
Total Rencana Rumah Terjual     Komersil:
  Subsidi (Rupiah) 11.178.895.903.358 2.682.146.976.461
  Komersil (Rupiah) 2.682.146.976.461

26
CAPAIAN PSR
Capaian Program Sejuta Rumah Tahun
2021
(Status 30 April 2021)

Kementerian PUPR 65.887 unit

Kementerian Lain 0 unit

MBR Pemerintah Daerah 1.353 unit MBR


89% 207.180 Capaian
Pengembang 136.597 unit unit Program
Satu Juta
Rumah
CSR 0 unit
232.152
unit
Masyarakat 3.343 unit

Pengembang 15.923 unit NON MBR


NON MBR
24.972
11%
Masyarakat 9.049 unit unit
28
Capaian Program Sejuta Rumah Tahun
2021
(Status 30 April 2021)

250,000

Persentase
24.972 UNIT MBR dan Non
200,000
MBR
207.180 UNIT 11%
17.305 UNIT
150,000
146.766 UNIT

89%
100,000

50,000
1.194 UNIT
Keterangan
53 UNIT
28.563 UNIT MBR
17.417 UNIT
Non MBR
-
31 Januari 28 Februari 31 Maret 30 April
Total April 2021 29
232.152 UNIT
Rencana Tindak Lanjut
1. Menyelesaikan Aplikasi PSR dan melakukan sosialisasi kepada user agar dapat
melakukan pengisian data PSR

Catatan: Penyebaran website 3 minggu, baru 7 provinsi yang melakukan pengisian

2. Membuka ruang diskusi sebagai masukan dari audience untuk


percepatan pendataan PSR 30
LANGKAH DAN UPAYA
Pemerintah Pusat sebagai enabler akan menggerakkan sektor swasta
(pengembang perumahan) dan BUMN untuk meningkatkan pembangunan
perumahan di tengah penurunan target pembangunan yang bisa dibangun
pemerintah melalui dana APBN

Meningkatkan koordinasi dengan daerah melalui Balai Pelaksana


Penyediaan Perumahan untuk membantu sinkronisasi dan inputting
pendataan Program Sejuta Rumah

Meningkatkan peran serta Pemerintah Daerah dalam pembangunan,


khususnya pembangunan melalui dana APBD

Melakukan sinergi pendataan dengan pengembang perumahan melalui


suatu aplikasi yang tersistem dan terintegrasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Perumahan
Direktorat Rumah Umum dan Komersial

TERIMA
KASIH
C A PA I A N K I N E R J A S U B S I D I P E R U M A H A N 2 0 1 5 -
2(0F2L0 P P , S S B , d a n B P 2 B T )
300,000
Capaian Subsidi
Rata-Rata Perumahan 2015-2020
Realisasi 202.666 Unit
250,000
BP2BT
UNIT

6.538 Unit
200,000

SSB
805.511 Unit
150,000

FLPP
100,000 403.748 Unit

50,000

-
2015 2016 2017 2018 2019 2020

FLPP SSB BP2BT


33
FITUR SUBSIDI PERUMAHAN

SSB
SUBSIDI SELISIH BUNGA
• Pemilikan rumah dan pembangunan
rumah
• Penghasilan < 8.000.000 • Penghasilan < 8.000.000 a. Penghasilan maksimal Rp 7,5 juta untuk
• Pemilikan rumah tapak dan • Pemilikan rumah tapak dan sarusun pembelian sarusun;
• Untuk pembelian sarusun di Papua dan b. Penghasilan maksimal Rp 6 juta untuk
sarusun Papua Barat, penghasilan maksimal pembelian rumah tapak dan
• Suku bunga 5% pa Rp8,5 juta pembangunan rumah swadaya;
• Suku bunga 5% pa, kecuali Papua dan c. Untuk Papua dan Papua Barat:
• Masa subsidi 20 tahun Papua Barat suku bunga 4%
1. penghasilan maksimal Rp 8,5 juta
untuk pembelian sarusun; dan
• SBUM Rp4 Juta • Masa subsidi 10 tahun, selanjutnya 2. Penghasilan maksimal Rp 6,5 juta
suku bunga komersial untuk pembelian rumah tapak dan
• Uang Muka 1% • SBUM Rp4 Juta, kecuali untuk Papua pembangunan rumah swadaya
• Harga jual sesuai dan Papua Barat SBUM Rp10 juta • Suku bunga pasar
• Uang Muka 1% • Dana BP2BT max Rp. 40 juta untuk
KepmenPUPR UM/biaya membangun
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Bebas PPN sesuai PMK • Bebas PPN sesuai PMK
• Persyaratan menabung 3 bulan
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Bebas PPN sesuai PMK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 34
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
PERSYARATAN KPR BERSUBSIDI
Kelompok Ketentuan Lain
Sasaran Memiliki KTP-el  Memanfaatkan untuk tempat
tinggal atau hunian • Permen PUPR No. 20 Tahun 2019
Memiliki Kartu Keluarga
 Tidak disewakan atau dialihkan • Kepmen PUPR No.242/KPTS/M/2020
Tidak memiliki rumah kepemilikannya selama 5 tahun
Memiliki Akta Nikah/ Akta (rumah tapak) dan 20 tahun
Perkawinan untuk pasangan (rumah susun)
suami istri  Uang Muka min 1%*)
Belum pernah menerima subsidi
pemerintah untuk pemilikan rumah • Rp150,5 Juta (Jawa dan Sumatera)
Memiliki NPWP dan SPT Tahunan • Rp164,5 Juta (Kalimantan)
Harga Jual
• Rp156,5 Juta (Sluawesi, Babel, Kep.
MBR penerima manfaat dengan Maksimum
Mentawai dan Kep. Riau)
pendapatan maksimal Rp. 8 Juta • Rp168 Juta (Maluku, Maluku Utara, Bali dan
Rumah Tapak
per bulan Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kep.
2020*
MBR yang berpenghasilan tidak Anambas, Kab. Murung Raya dan Kab.
tetap yang bekerja di sektor Mahakam Ulu)
informal dapat melakukan • Rp219 Juta (Papua dan Papua Barat)
penyetoran angsuran secara • Harga jual tersebut bebas PPN 10%
Catatan: harian atau mingguan atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di • Rp248.4 Juta (Prov. Sulawesi Tengah) –
*) Ketentuan di atas Harga Jual
dapat dikecualikan Bank Pelaksana. Rp565,2 Juta (Prov. Papua);
Maksimum
sesuai dengan • Rp302,4 Juta (Kab/Kota. Tangerang dan
kemampuan
Rumah Susun
Kota Tangsel) – Rp345,6 Juta (Kota Jakarta 2020*
mengangsur MBR
Timur)
• Harga jual tersebut belum bebas PPN 10%

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 35


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
KELOMPOK SASARAN BP2BT
MBR PROFESI *)

Kelompok Sasaran merupakan MBR


perorangan yang berstatus tidak kawin atau
pasangan suami istri dengan batasan
penghasilan tertentu

LAJANG/DUDA/JANDA PEKERJA FORMAL PEKERJA INFORMAL


SUAMI + ISTRI

Persyaratan Kelompok Sasaran


*) Kategori Penghasilan Gabungan untuk
Memiliki Akta Nikah Pasangan Suami Isteri ditentukan
Mempunyai Memiliki Kartu Tanda
(untuk suami istri) berdasarkan penghasilan yang lebih
penghasilan. Penduduk (KTP-El)
dominan
Tabungan min. 3
bulan
Belum pernah Memiliki Nomor Pokok (min. saldo: Rp. 2-5
memiliki rumah. Wajib Pajak (NPWP). juta, tergantung
penghasilan)
Memiliki lahan/rumah satu-
Belum pernah satunya yang rusak total, di Memiliki SPT Pajak
mendapat Penghasilan (PPh)  Permen PUPR No. 13/PRT/M/2019
atas tanah dengan alas hak
subsidi/ bantuan orang pribadi.  Kepmen PUPR No. 587/KPTS/M 2019
yang sah, tidak dalam
perumahan dari sengketa untuk pembangunan
Pemerintah. Rumah Swadaya.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 36


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
TARGET RPJMN & RENSTRA BIDANG PERUMAHAN 2020-2024

300,000

250,000

200,000

Rumah Tangga
150,000

100,000

Keterangan:
• FLPP berasal dari BA. 999.03 50,000
• SSB dan SBUM berasal dari BA. 999.07
• SMF dari PMN
• TAPERA berasal dari Dana Masyarakat
• SBUM merupakan komplementer dari SSB -
dan FLPP 2020 2021 2022 2023 2024

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 37


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
C A PA I A N K I N E R J A S U B S I D I P E R U M A H A N 2 0 1 5 -
2(0F2L0 P P , S S B , S B U M , d a n
BP2BT)
Capaian Subsidi Perumahan 2015-2020 Capaian Kinerja SBUM 2015-2020

250,000
300,000
Rata-Rata
250,000Realisasi 202.666 Unit 200,000
Rata-Rata
UNIT

200,000 Realisasi 139.579 Unit


150,000

Unit
150,000
100,000
100,000

50,000 50,000

-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 -
2015 2016 2017 2018 2019 2020
FLPP SSB BP2BT

BP2BT SSB FLPP SBUM


6.538 Unit 805.511 Unit 403.748 Unit 837.476 Unit
38
REALISASI FLPP, SSB, & BP2BT TAHUN 2015 – 2020
BERDASARKAN PEKERJAAN
( F L P P, S S B , S B U M , d a n
BP2BT) 10 3.
Kinerja FLPP, SSB, & BP2BT Tahun 2015 - 2020 per Pekerjaan .4 1.83% 11.25%
65
200,000 7 %
180,000 % PNS
160,000 TNI/POLRI
SWASTA
140,000
WIRASWASTA
120,000 72.79% LAINNYA
UNIT

100,000
80,000 TOTAL
60,000 120.505
40,000 39.105
779.405
20,000
112.134
- 19.587
2015 2016 2017 2018 2019 2020

3.34% 4.60% 5.17% 1.15%


11.87%
10.87% 1.03% 11.00% 9.72% 9.47%
3.69% 3.63%

SSB FLPP BP2BT


79.61%
71.44%
73.42%
39
39
PROFIL REALISASI FLPP, SSB, & BP2BT TAHUN 2015 – 2020
BERDASARKAN KELOMPOK GAJI

( F L P P, S S B , S B U M , d a n B P 2 B T )
PER KELOMPOK GAJI TAHUN 2015-2020
400,000 3% 1% 1%
300,000 8%
< 2 Jt
200,000
2 Jt > < 3 Jt
100,000
3 Jt > < 4 Jt
-
4 Jt > < 5 Jt
36% 5 Jt > < 6 Jt
U nit

51% > 6 Jt

TOTAL

88.362
400.854
563.252
37.081
11.441
8.340
0.64% 0.90%
0.42% 0.37% 13.32%
1.27% 0.97% 8.55%
3.62% 12.91%
2.93% 7.70%

SSB FLPP BP2BT

34.61
% 47.81% 30.37%
39.22%
52.53 40
40
40
40
% 41.86%
REALISASI BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN Status: 6 April 2021

TA 2021 FLPP SSB SBUM BP2BT

13,48% 0,48 % 1,10% 0%

TARGET 157.500 Rp
157.500 18.950
5.960.000.000.000*
Rp16.660.000.000.000 Rp 630.000.000.000 Rp758.000.000.000

21.228 93.816
PENCAPAIAN 1.736 0
Rp 2.311.236.454.323 Rp 28.815.216.302 Rp 7.748.000.000 Rp 0

*untuk membayar Subsidi Selisih Bunga ulang tahun sebanyak 859.582 unit

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 41


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
INSENTIF PPN SEKTOR PERUMAHAN
PMK No. 21 Tahun 2021 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak Dan
Unit Hunian Rumah Susun Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021
Kriteria Rumah Tapak dan/atau Rumah
Susun yang Diberikan Fasilitas
 Memiliki harga jual maksimal Rp 5 miliar
Atas penyerahan rumah tapak dan unit  Diserahkan secara fisik pada periode pemberian
hunian rumah susun dengan kriteria insentif
tertentu diberikan dukungan PPN  Merupakan rumah baru yang diserahkan
Ditanggung Pemerintah dalam kondisi siap huni
 Diberikan maksimal 1 unit rumah tapak/ unit
Untuk masa Pajak Maret 2021 s.d. Agustus 2021 huniah rumah susun untuk 1 orang dan tidak
boleh dijual kembali dalam jangka waktu 1 th

Dalam hal rumah tapak dan unit hunian rumah


Besaran PPN DTP susun telah dilakukan pembayaran uang muka
atau cicilan, tetap dapat diberikan fasilitas PPN
DTP dengan ketentuan:
100 50  Dimulainya pembayaran uang muka atau
cicilan pertama kali paling lama 1 Januari
% % Ketentuan 2021
 Penyerahan dilakukan pada periode insentif
Insentif  PPN yang ditanggung pemerintah diberikan
Harga jual rumah paling Harga jual rumah lebih dari hanya atas pembayaran sisa cicilan dan
tinggi Rp 2 Miliar Rp 2 Miliar s.d Rp 5 Miliar peluanasan pada periode insentif

42
TIM MONEV PSR

TIM PENGARAH TUGAS


Mengarahkan dan Mengendalikan
1 DIRJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN – KEMENPUPR
Pelaksanaan Seluruh Kegiatan Tugas dan
Fungsi Tim Pelaksana
2 DIRJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN – KEMENPUPR

3 DIRJEN PEMERINTAHAN UMUM – KEMENDAGRI


FUNGSI
DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
4 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA – KEMENAKER
1
Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Tim
Pelaksana
5 DIRJEN PENATAAN RUANG – KEMENATR/BPN
Melaporkan Seluruh Kegiatan Tim Monev
2 Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk
6 DIREKTUR UTAMA BANK BTN
Rakyat kepada Menteri PUPR

1
43
TIM MONEV PSR
TUGAS
TIM PELAKSANA Melaksanakan Monitoring, Evaluasi, dan Pengendalian Pelaksanaan
Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk Rakyat Guna
Memastikan Tercapainya Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Rumah

FUNGSI
1 Mengembangkan Sistem Pendataan Pembangunan Perumahan dan
Melaksanakan Pendataan
KEMENTERIAN PUPR DPP REI Melaksanakan Pemutakhiran Data Pembangunan Perumahan
2
KEMENTERIAN DALAM DPP APERSI
NEGERI Melakukan Monitoring dan Pengendalian Realisasi Pembangunan Atas
DPP AP2ERSI 3 Dasar Rencana Pembangunan Perumahan
KEMENTERIAN DPP ASPRUMNAS
KETENAGAKERJAAN Menyeleksi, Menyusun Jadwal, dan Mengkoordinasi-kan Persiapan
DPP APPERINDO 4 Pelaksanaan Groundbreaking Lanjutan
KEMENTERIAN ATR/BPN
DPP ASPERI Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Perumahan
BANK TABUNGAN NEGARA 5
DPP APERNAS
PERUM PERUMNAS Memfasiliasi Perubahan Regulasi Yang Dibutuhkan Dalam
BLU PEMBIAYAAN 6 Rangka Menciptakan Iklim Yang Kondusift
BADAN PENGELOLA PERUMAHAN
JAMINAN SOSIAL 7 Menyelenggarakan Rapat Monitoring dan Evaluasi
BAPPERTARUM PNS Menyusun Laporan Dua Mingguan Kepada Tim Pengarah
8 1
44
KENDALA
PELAKSANAAN
PEMERINTAH MASYARAKAT PELAKU PEMBANGUNAN PERBANKAN
 Perlambatan Pertumbuhan  Tekanan terhadap  Menurunnya Produksi  Kredit Macet;
Ekonomi; penghasilan, kemampuan Rumah dan Permintaan  Mendapatkan banyaknya
 Realokasi/Refocussing mencicil rumah berkurang Rumah; permohonan
Anggaran;  Priority Shifting,  Terlambatnya serah terima restrukturisasi berkas
 Perlambatan Pelaksanaan perumahan tidak dianggap rumah kepada konsumen; KPR;
 Terhambatnya proses
Pekerjaan Pembangunan Fisik sebagai prioritas utama;  Selektif dalam
perijinan (sidang TABG
 Trend Positif Capaian Program  Pengajuan KPR terhambat, terkendala kebijakan Covid- memberikan kredit KPR;
Sejuta Rumah terganggu karena pertemuan fisik 19);  Proses survey
dibatasi  Menurunnya kemampuan pemberian KPR
pembayaran kewajiban terhambat penanganan
kepada perbankan; Covid-19

Proses Pendataan Mengalami Kendala Mobilitas Dan Daya Jangkau

Menurunnya daya ? Belum Optimalnya Terbatasnya Anggaran


beli masyarakat Pelaksanaan Pendataan dan Pemantauan
dalam membeli Koordinasi Pendataan Pelaksanaan Program Sejuta
rumah PSR di Daerah Rumah

Anda mungkin juga menyukai