Anda di halaman 1dari 50

Terdiri dari :

VI Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
Pasal 1

Definisi
SMK3 adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif
Pasal 2

1. Meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh; serta
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman
dan efisien untuk mendorong produktifitas
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
13 Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012


ttg Penerapan
SMK3

Sanksi
(1) Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 87 yaitu
bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan
SMK3.
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 pada pasal 5 yaitu :
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang: atau
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
Lima Prinsip Dasar Penerapan
SMK3

Peningkatan Penetapan
Penetapan
berkelanjutan Kebijakan
KebijakanK3
K3

Peninjauan
Peninjauanulang
ulang&&
Peningkatan Perencanaan
Peningkatankinerja
kinerja Perencanaan
SMK3 K3
K3
SMK3

Pemantauan
Pemantauandandan Pelaksanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Evaluasikinerja
kinerja rencana
rencanaK3
K3
K3
K3
Penetapan kebijakan K3: Perencanaan K3 :
Pelaksanaan rencana Pengukuran, pemantauan
1.Penyusunan Kebijakan K3: 1. Rencana K3 berdasarkan: dan evaluasi kinerja:
 Tinjauan awal  Hasil penelaahan awal K3:
1.Pemeriksaan, Pengujian dan
 Konsultasi bipartit  Risk mgt 1.Penyediaan SDM Pengukuran
2.Penetapan Kebijakan:  Peraturan per-uu-an 2.Penyediaan sarana & a. Personil yg kompeten
 Disahkan pimpinan prasarana
 SDA yg ada b. Catatan pemerisaan,
 Tertuis, tanggal, tanda 3.Prosedur & Instruksi Kerja pengujian & pengukuran
2. Rencana K3 memuat:
tangan 4.Penyerahan Sbgn Pel. Pek
 Tujuan & sasaran c. Perlatan dan metode
 Tujuan & sasaran
5.Peembelian/Pengadaan pengujian
 Dijeaskan dan disebarkan  Skala prioritas
Barang dan Jasa d. Tindkan perbaikan
 Terdokumentasi  Upaya pengendalian
 Dinamis 6.Produk Akhir e. Penyelidikan yg memadai
bahaya
 Ditinjau berkala 7.Keadaan Darurat Kec. Dan f. Hasil temuan
 Penetapan sumber daya
3.Pelaksanaan No.2 diatas harus: Bencana Industri
 Jangka waktu pel. 2.Audit Internal SMK3
 organisasi K3 8.Rencana & Pemulihan
 Indikator pencapaian Keadaan Darurat
 SDA
 menetapkan personil  Sistim pertanggung
 perencanaan K3 jawaban
penilaian kinerja & tindak
lanjut
4.Peninjauan ulang Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
5.Komitmen tingkatan pimpinan 1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
6.Peran serta pekerja & orang a. Evaluasi thd kebiakan K3
lain di tempat b. Tujuan. Sasaran & kinerja K3
c. Hasil temuan audit
d. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan pengembangan
2. Dapat mengatasi implikasi K3
SMK3
Kerangka Kerja

Penetapan Kebijakan K3

Keberhasilan penerapan SMK3


terletak pada keterlibatan
aktif pengusaha, pekerja dan
integrasinya ke dalam sistem
dan proses di perusahaan
SMK3
Persyaratan

1. Penetapan Kebijakan K3
Kebijakan K3 disusun
dengan :
a)Melakukan tinjauan awal
b)Memperhatikan
peningkatan kinerja
manajemen K3 secara terus
menerus
c)Memperhatikan masukan
dari pekerja/buruh
dan/atau serikat pekerja
buruh
SMK3
Persyaratan
Kebijakan K3 memuat :
Penetapan Kebijakan K3 a)Visi
b)Tujuan perusahaan
c)Komitmen dan tekad
melaksanakan kebijakan
d)Kerangka kerja dan program
kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh
yang bersifat umum dan/atau
operasional

Kebijakan K3 disebarluaskan
kepada seluruh pekerja/buruh &
org lain yg ada di tempat kerja
SMK3
Persyaratan

A. PENETAPAN KEBIJAKAN K3
• Penyusunan kebijakan K3 dilakukan melalui:
– tinjauan awal kondisi K3; dan
– proses konsultasi antara pengurus dan wakil
pekerja/buruh.
• Penetapan kebijakan K3 harus:
– disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan;
– tertulis, tertanggal dan ditanda tangani;
– secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3;
SMK3
Persyaratan

• Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh


pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok,
dan pelanggan;
• Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik;
• Bersifat dinamik; dan
• Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan
peraturan perundang- undangan.
Contoh Kebijakan K3

PT Prisma Sejahtera (PT PS)


Kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
Dalam rangka mewujudkan visi PT PS menjadi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja
terkemuka di Indonesia yang mengutamakan kepuasan pelanggan, kami berkomitmen untuk
memberikan pelayanan jasa yang terbaik dengan menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman
bagi pekerja dan pelanggan dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui sistem
manajemen K3 sebagai berikut:
•Menetapkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tujuan, sasaran dan program
manajemen K3 secara berkala agar selaras dengan perkembangan perusahaan, peraturan yang
berlaku, dan harapan pelanggan
•Meminimalkan timbulnya risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk menciptakan
tempat kerja yang aman dan produktif sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK)
•Menyediakan rencana kerja dan peninjauan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan
•Mematuhi peraturan / perundang-undangan maupun ketentuan lain yang berlaku
•Menginformasikan kepada personil dan pihak lain yang terkait mengenai tanggung jawabnya
dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu dan K3 perusahaan
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan pihak terkait serta
menjadi acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional perusahaan
Jakarta, Mei 2015
Ttd
Suparman
Direktur Utama
SMK3
Persyaratan
Penyusunan rencana K3 harus
Penetapan Kebijakan K3
mempertimbangkan:
a)Hasil penelaahan awal
b)Identifikasi bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko
c)Peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya
d)Sumberdaya yang di miliki

Perencanaan harus melibatkan


AK3, P2K3, wakil pekerja dan
pihak yang berkaitan
SMK3
Persyaratan
Rencana K3 memuat :
Penetapan Kebijakan K3

a)Tujuan & sasaran


b)Skala prioritas
c)Upaya pengendalian
bahaya
d)Penetapan sumberdaya
e)Jangka waktu pelaksanaan
f)Indikator pencapaian
g)Sistem pertanggung
jawaban
Perencanaan K3

• Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau


kembali secara teratur ngan perkembangan. Tujuan dan
sasaran K3 paling sedikit memenuhi kualifikasi:
– 1)  dapat diukur;
– 2)  satuan/indikator pengukuran; dan
– 3)  sasaran pencapaian.
Perencanaan K3

• Dalam menetapkan tujuan dan sasaran K3, pengusaha


harus berkonsultasi dengan:
– 1)  wakil pekerja/buruh;
– 2)  ahli K3;
– 3)  P2K3; dan
– 4)  pihak-pihak lain yang terkait.
• Skala Prioritas
• Upaya Pengendalian Bahaya
• Penetapan Sumber Daya
• Jangka Waktu Pelaksanaan
• Indikator Pencapaian
• Sistem Pertanggung Jawaban
SMK3
Persyaratan

Penetapan Kebijakan K3 1. Menyediakan sumber daya


manusia yang mempunyai
kualifikasi; dan

2. Menyediakan prasarana
dan sarana yang memadai
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

1. Pengadaan SDM K3

① Prosedur Pengadaan SDM K3

② Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

③ Tanggungjawab dan tanggung gugat

④ Pelatihan dan Kompetensi Kerja

21
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

① Prosedur Pengadaan SDM K3


a. Pengadaan sumber daya manusia dibuktikan melalui:
– sertifikat K3 yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; dan
– surat izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukan dari instansi
yang berwenang.
b.Pengidentifikasian kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap
pelatihan yang dibutuhkan;
c. Pembuatan ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 secara
efektif;
d. Pembuatan peraturan untuk memperoleh pendapat dan saran
para ahli; dan
e. Pembuatan peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan
keterlibatan pekerja/buruh secara aktif
22
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

② Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,


pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan
konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan
melibatkan pekerja/ buruh maupun pihak lain
yang terkait.

23
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

③ Tanggungjawab dan tanggung gugat


dilakukan oleh perusahaan dengan cara:
1.menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan
tanggung jawab dan tanggung gugat di bidang K3;
2.menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk
bertindak dan menjelaskan
3.mempunyai prosedur untuk memantau dan
mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan
tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program
K3;
4.memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap
kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.

24
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

④ Pelatihan dan Kompetensi Kerja

 menggunakan standar kompetensi kerja yang


ada;
 memeriksa uraian tugas dan jabatan;
 menganalisis tugas kerja;
 menganalisis hasil inspeksi dan audit; dan
 meninjau ulang laporan insiden

25
SMK3
Persyaratan

2. Prasarana dan sarana paling


Penetapan Kebijakan K3
sedikit terdiri dari ;

a)Organisasi/unit yang
bertanggung jawab di bidang K3
b)Anggaran yang memadai
c)Prosedur operasi/kerja,
informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
d)Instruksi kerja
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

c. Prosedur operasi/ kerja, informasi, dan pelaporan serta


pendokumentasian
 Prosedur operasi/ kerja harus disediakan pada setiap
jenis pekerjaan dan dibuat melalui JSA
 Prosedur informasi K3 harus menjamin pemenuhan
kebutuhan
• mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen,
temuan audit dan tinjauan ulang;
• melakukan identifikasi dan menerima informasi K3
dari luar perusahaan; dan
• menjamin bahwa informasi K3 dikomunikasikan

27
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

Informasi yang perlu dikomunikasikan :


 persyaratan eksternal/peraturan perundangan-undangan
dan internal/indikator kinerja K3;
 izin kerja;
 hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko:
 kegiatan pelatihan K3;
 kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
 pemantauan data;
 hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan tindak
lanjut;
 identifikasi produk termasuk komposisinya;
 informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan
 audit dan peninjauan ulang SMK3

28
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

Prosedur pelaporan informasi yang terkait harus ditetapkan


Prosedur pelaporan terdiri atas
a. Prosedur pelaporan internal yang harus ditetapkan
untuk menangani:
pelaporan terjadinya insiden;
pelaporan ketidaksesuaian;
pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja; dan
pelaporan identifikasi sumber bahaya.
b. Prosedur pelaporan eksternal yang harus ditetapkan
untuk menangani:
pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundang-
undangan; dan
pelaporan kepada pemegang saham atau pihak lain yang
terkait. 29
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

Pendokumentasian kegiatan K3

 menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan


sasaran K3;
 menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3;
 mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan
prosedur;
 memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait
dan menguraikan unsur-unsur lain dari sistem
manajemen perusahaan; dan
 menunjuk bahwa unsur-unsur SMK3 yang sesuai untuk
perusahaan telah diterapkan

30
PELAKSANAAN PERENCANAAN K3

Dalam pendokumentasian
 dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian
tugas dan tanggung jawab di perusahaan;
 dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika
diperlukan dapat direvisi;
 dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu
disetujui oleh personil yang berwenang;
 dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat
kerja yang dianggap perlu;
 semua dokumen yang telah usang harus segera
disingkirkan; dan
 dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah
dipahami
31
SMK3
Persyaratan
Pelaksanaan rencana K3 harus
Penetapan Kebijakan K3 melakukan kegiatan dalam pemenuhan
persyaratan K3
Kegiatan paling sedikit meliputi;
1.Tindakan pengendalian
2.Perancangan (desain) dan rekayasa
3.Prosedur dan instruksi kerja
4.Penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan
5.Pembelian/pengadaan barang dan
jasa
6.Produk akhir
SMK3
Persyaratan
Pelaksanaan rencana K3 harus
melakukan kegiatan dalam pemenuhan
Penetapan Kebijakan K3 persyaratan K3
Kegiatan paling sedikit meliputi
(lanjutan);
7. Upaya menghadapi keadaan
darurat kecelakaan dan bencana
industri

8. Rencana dan pemulihan keadaan


darurat
*(1-6) berdasarkan identifikasi bahaya,
penilaian dan pengendalian risiko
*(7-8) berdasarkan potensi
bahaya,investigasi dan analisa kecelakaan
SMK3
Persyaratan
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan
melalui pemeriksanaan, pengujian, dan audit
Penetapan Kebijakan K3
internal SMK3 dilakukan oleh sumberdaya
manusia yang kompeten

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dapat


dilakukan oleh pihak lain bila tidak memiliki
sumberdaya untuk melakukannya

Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3


digunakn untuk melakukan tindakan
perbaikan

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


kinerja k3 dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau
standar
Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3

1. PEMERIKSAAN, PENGUJIAN, DAN PENGUKURAN


• Personel berpengalaman dan berkeahlian
• Catatan terpelihara dan tersedia
• Peralatan dan metode yang memadai
• Tindakan perbaikan dan ketidak sesuaian
• Penyelidikan atas insiden
• Temuan dianalisa dan ditinjau ulang

2. AUDIT INTERNAL SMK3


• Dilakuan secara berkala
• Personel berkompeten
• Tinjauan ulang dari hasil audit
35
SMK3
Persyaratan
Memastikan keseuaian dan efektifitas
penerapan SMK3 dilakukan peninjauan (review)
Penetapan Kebijakan K3
Peninjauan dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi
Perbaikan & peningkatan kinerja
dilaksanakan dalam hal :
a)Terjadi perubahan peraturan perundangan
b)Tuntutan pihak terkait & pasar
c)Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
d)Perubahan struktur organisasi
e)Perkembangan IPTEK, epidemiologi
f)Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat
kerja
g)Adanya pelaporan, dan/atau
h)Adanya masukan dari pekerja/buruh
Peninjauan & Peningkatan
Kinerja SMK3
Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi:

•Evaluasi terhadap kebijakan K3;


•Tujuan, sasaran dan kinerja K3;
•Hasil temuan audit SMK3; dan
•Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan
untuk pengembangan SMK3.
Peninjauan & Peningkatan
Kinerja SMK3
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
•perubahan peraturan perundang-undangan;
•tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
•perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
•perubahan struktur organisasi perusahaan;
•perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
epidemologi;
•hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
•adanya pelaporan; dan/atau
•adanya saran dari pekerja/buruh.
1. Penilaian penerapan SMK3 oleh
lembaga audit independen

2. Perusahaan yang memiliki potensi


bahaya tinggi wajib melakukan
penilaian penerapan SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangan

3. Hasil audit sebagai bahan


pertimbangan dalam upaya
peningkatan SMK3
JENIS-JENIS AUDIT K3

Audit Eksternal SMK3

Badan Audit Au
di
a

t
tig
Ke

Pi
ha
k
ha

k
Ke
Pi

tig
t
di

a
Au

Perusahaan
Vendor/Subkontraktor
Audit
Audit Internal Subkontraktor
SMK3

Audit Pihak Pertama Audit Pihak Kedua


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

 kriteria Audit SMK3;


 penetapan kriteria audit tiap tingkat
pencapaian penerapan SMK3; dan
 ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
1. Penilaian oleh lembaga audit meliputi :
1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen
2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian dan pengendalian produk
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Tabel I : Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3
No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1; 1.1.3; 1.2.2; 1.2.4; 1.1.2; 1.2.1;1.2.3; 1.3.1; 1.1.4; 1.1.5; 1.2.7; 1.3.2;
komitmen 1.2.5; 1.2.6; 1.3.3; 1.4.1; 1.4.2 1.4.10; 1.4.11
1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.6;
1.4.7; 1.4.8; 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1; 2.4.1 2.1.2; 2.1.3; 2.1.4; 2.2.1; 2.1.5; 2.1.6; 2.2.2; 2.2.3;
2.2.1; 2.3.1; 2.3.2; 2.3.4. 2.3.3.
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4

4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1,


5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.2.1, 6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.2, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1,
6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.1, 7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
9.3.1, 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan data   10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7,
kemampuan 12.5.1 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1 12.3.3
Kriteria Penilaian

Kategori Kritikal Kategori Mayor Kategori Minor

Temuan yang Tidak memenuhi peraturan Ketidak konsistenan dalam


mengakibatkan perundangan pemenuhan persyaratan
fatality/kematian peraturan perundangan ,
standar, pedoman dan
acuan lainnya

Tidak melaksanakan salah


satu prinsip SMK3

Terdapat temuan minor


untuk satu kriteria audit di
beberapa lokasi
Penilaian Tingkat
Penerapan SMK3

Kategori Kategori Kategori


Tingkat awal Tingkat Tingkat
64 Kriteria transisi Lanjutan
122 Kriteria 166 Kriteria

0 - 59% Penerapan Penerapan Penerapan


kurang kurang kurang
60-84% Penerapan Penerapan Penerapan
Baik Baik Baik
85 - 100% Penerapan Penerapan Penerapan
Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Dikeluarkan oleh Kementerian
Tenaga Kerja setelah tim
Evaluasi melakukan penilaian
terhadap hasil audit eksternal
yang dilakukan secara
independen oleh Badan Audit
SMK3.
PENGAWASAN
KETENTUAN PERALIHAN

• Pada saat Peraturan Pemerintah telah berlaku,


perusahaan yang telah menerapkan SMK3, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah ini paling lama 1 (satu) tahun
SANKSI

Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi
administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai