Anda di halaman 1dari 55

SESUAI PP NO 50 TH 2012 DAN PERMENAKER NO 26 TH 2014

 Proses yg sistematik,
ialah pemeriksaan secara independen dan
terdokumentasi untuk
sistematis dan independen memperoleh bukti audit
terhadap pemenuhan dan
kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur  Mengevaluasinya secara
objektif untuk menentukan
suatu hasil kegiatan yang sampai sejauh mana
telah direncanakan dan kriteria audit dipenuhi.
dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di  Memastikan pelaksanaan K3
perusahaan sesuai dengan peraturan
perundangan

BAB I
Pasal 1 No. 2
Permenaker 26 Tahun 2014
ialah audit SMK3 yang
dilakukan oleh perusahaan
sendiri dalam rangka
pembuktian penerapan SMK3
dan persiapan audit
eksternal SMK3 dan/atau
pemenuhan standar nasional
atau internasional atau
tujuan-tujuan lainnya.
ialah audit SMK3 yang
diselenggarakan oleh
Lembaga Audit dalam
rangka penilaian
penerapan SMK3 di
perusahaan.

BAB I
Pasal 1 Nomor 5
PERMENAKER No. 26/2014
o Untuk pembuktian
penerapan SMK3 dapat
dilakukan dengan audit
melalui Badan Audit yang
ditunjuk

o Audit meliputi elemen-


elemen SMK3

o Direktur berwenang
menetapkan persh yang
dinilai wajib untuk
diaudit berdasarkan
pertimbangan tingkat
risiko bahaya
Didasarkan pada pertimbangan:
1. Prioritas manajemen;
2. Tujuan komersial;
3. Persyaratan sistem manajemen;
4. Persyaratan peraturan per-uu;
5. Persyaratan kontrak;
6. Persyaratan pelanggan;
 MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR
SISTEM OPERASI SEBELUM
TIMBUL GANGGUAN.

 MEMPEROLEH GAMBARAN YANG


JELAS DAN LENGKAP TENTANG
STATUS MUTU PELAKSANAAN K3.

 MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN


KESADARAN THD K3.

 MENINGKATKAN CITRA PENGURUS


PERUSAHAAN.
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaa: AUDIT
1.Rencana K3
1.Penetapan Penetapan 1. Pembangunan dan
Kebijakan K3 Kebijakan Pemeliharaan Komitmen
2.Perencanaan K3: 2. Strategi
Penerapan K3 Pendokumentasian
1. Penyusunan
3.Penerapan K3 Kebijakan 3. Peninjauan Ulang Desain
4.Pengukuran, K3:
Pelaksnaan dan Kontrak
Pemantauan, Rencana K3: 4. Pengendalian Dokumen
2. Penetapan
dan Evaluasi 1. Penyediaan SDM 5. Pembelian
Kebijakan:
Kinerja K3 2. Penyediaan sarana 6. Keamanan Bekerja
3. Pelaksanaan & prasarana Berdasarkan SMK3
5.Peninjauan No.2 diatas
secara teratur 3.Prosedur & Pemantauan 7. Standar Pemantauan
harus: Instruksi Kerja 8. Pelaporan dan Perbaikan
untuk dan
4. Peninjauan 4.Penyerahan Sbgn 9. Pengelolaan material
meningkatkan Evaliasi
kinerja K3 ulang Pel. Pek dan perpindahannya
Kinerja: 10. Pengumpulan dan
secara 5. Komitmen 5.Peembelian/Pengada
an Barang dan Jasa 1.Pemeriksaan penggunaan data
berkesinam- tingkatan
pimpinan 6.Produk Akhir , Pengujian 11. Audit SMK3
bungan
dan 12. Pengembangan
6. Peran serta
7.Keadaan Darurat
Kec. Dan Bencana Pengukuran Ketrampilan dan
pekerja &
Industri 2.Audit Kemampuan
orang lain
di tempat 8.Rencana & Internal
Pemulihan Keadaan SMK3
Darurat
Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja K3
1. Tinjauan ulang secara berkala,
meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
Pasal 2 Permenaker No 26/2014

1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang


terintegrasi dengan sistem di perusahaan.

2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit
100 (seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Pasal 3 Permenaker No 26/2014

Perusahaan yang telah melaksanakan penerapan SMK3


dilakukan penilaian penerapan SMK3 melalui Audit
Eksternal SMK3 oleh Lembaga Audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri.

Penilaian penerapan SMK3 dilakukan terhadap:


a. Perusahaan yang secara sukarela minta Audit SMK3;
b. Perusahaan yang bergerak di bidang dengan potensi
bahaya tinggi : bidang pertambangan, minyak dan
gas bumi;
c. Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi
berdasarkan penetapan Direktur Jenderal dan/atau
Kepala Dinas Provinsi.
Peningkatan
Diaudit oleh berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Auditor Peninjauan
Peninjauan dan
Internal Ulang&
peningkatan
sesuai lamp. II Peningkatan
kinerja SMK3
PP 50/2012 oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Bagian ke V Pemantauan dan
Pasal 14 (2) evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
 Audit Internal rencana K3

(sesuai PP 50/2012)

PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

Pasal 16 Diaudit oleh Auditor Eksternal


dari Lembaga Audit Independen
 Audit Eksternal Sesuai lamp. II
Diaudit oleh Lembaga
Audit Independen
Pasal 16
 Audit Eksternal 12 unsur/elemen audit
 166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3
sesuai lamp. II
Kategori pelaksanaan penilaian
penerapan SMK3:(ps 30 Permenaker 26/2014)

 Tingkat awal dengan pemenuhan terhadap


64 kriteria Audit SMK3;

 Tingkat transisi dengan pemenuhan


terhadap 122 kriteria Audit SMK3;dan

 Tingkat lanjutan dengan pemenuhan


terhadap 166 kriteria Audit SMK3.
1. KATEGORI KRITIKAL
Temuan yg mengakibatkan fatality/
kematian
2. KATEGORI MAJOR
a) Tidak memenuhi ketentuan
peraturan per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu
prinsip SMk3; dan
c) Terdapat beberapa temuan minor
HASIL untuk 1 (satu) kriteria audit di
TEMUAN AUDIT beberapa lokasi
3. KATEGORI MINOR
PENILAIAN HASIL Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
AUDIT SMK3 persyaratan per. per-uu-an,
standar, pedoman, dan acuan
BERDASARKAN lainnya.
KRITERIA MENURUT
Dalam hal penilaian termasuk kategori
SIFATNYA TERDIRI
kritikal atau mayor, dinilai belum
DARI 3 KATEGORI berhasil menerapkan SMK3 dan panilaian
PS 25-28 PERMENAKER tidak mengacu tabel 2 (Lamp II PP
26/2014 50/2012)
PENILAIAN KRITERIA
• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.

• Ditetapkan terhadap temuan pada peralatan/


mesin/ pesawat/ instalasi/bahan, cara kerja,
sifat kerja, lingkungan kerja dan proses kerja
yang dapat menimbulkan korban jiwa.

• Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan


kategori kritikal harus ditindaklanjuti dengan
tindakan koreksi paling lambat dalam jangka
waktu 1 x 24 jam.
PENILAIAN KRITERIA

• Kategori Mayor
• Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3:
dibuktikan apabila terdapat salah satu kriteria
yang berkesinambungan yang tidak dilaksanakan.
• Temuan minor : dibuktikan apabila terdapat 3
(tiga) temuan lokasi dengan kriteria minor.
• Penilaian dengan kategori mayor : harus
ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling
lambat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
PENILAIAN KRITERIA

• Kategori Minor
• Ditetapkan terhadap ketidakkonsistenan dalam
pemenuhan persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
Prosedur audit berisikan hal-hal sbb:
o Perencanaan dan jadwal audit
o Pemastian kompetensi auditor dan Ketua
Tim Auditor/senior
o Pemilihan tim audit dan pembagian
tugas dan tanggung jawab
o Pelaksanaan audit
o Pelaksanaan tindak lanjut audit, jika
perlu
o Pemeliharaan rekaman audit
o Pemantauan kinerja dan efektivitas
audit
o Pelaporan kepada ‘top management’ dan
Menaker cq. Dirjen BINWASNAKER
SEPAKAT UNTUK TIDAK SEPAKAT
 Dalam hal terdapat perbedaan interpretasi
penilaian kriteria Audit SMK3 antara perusahaan
dengan Lembaga Audit SMK3 maka para pihak
yang tidak menerima hasil Audit SMK3 dapat
mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal
Binwasnaker.
 Sesuai Lampiran II
PP No.50 Tahun
2012 tentang
Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
 Laporan audit yang dibuat
merupakan dokumentasi
dari kegiatan audit dan
hasil temuan audit

 Bentuknya sesuai
Lampiran III PP No.50
Tahun 2012

AUDITOR
SMK3
Adalah tenaga teknis yang
berkeahlian khusus dan
independen untuk melaksanakan
audit SMK3 yang ditunjuk oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk

Pasal 1 Per. Menaker No.26/2014


KUALIFIKASI
AUDITOR
SMK3
▩ Auditor Internal SMK3

▩ Auditor Eksternal Junior


SMK3

▩ Auditor Eksternal Senior


SMK3
PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL
1. Sertifikat Ahli K3 Umum
2. Lulus pendidikan auditor SMK3
Auditor SMK3
Auditor Eksternal Junior :
a. daftar riwayat hidup;
b. surat keterangan sehat dari dokter;
c. fotokopi sertifikat pembinaan Auditor SMK3;
d. fotokopi ijasah pendidikan terakhir serendah-
rendahnya D3 dengan pengalaman kerja minimum 4
(empat) tahun di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja dan/atau S1 dengan pengalaman kerja minimum
2 (dua) tahun di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja;
e. fotokopi keputusan penunjukan ahli keselamatan dan
kesehatan kerja yang masih berlaku;

Ps 11 Permenaker No. 26/Men/2014


Auditor SMK3
Auditor Eksternal Junior :
f. surat keterangan telah melaksanakan Audit Eksternal
SMK3 sebagai peninjau sekurang-kurangnya 5 (lima) kali
audit yang ditandatangani oleh auditor eksternal senior
SMK3;
g. surat keterangan telah melaksanakan Audit Eksternal
SMK3 sebagai auditor magang sekurang-kurangnya 5 (lima)
kali;
h. surat rekomendasi dari auditor eksternal senior SMK3;
i. pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2
(dua) lembar; dan
j. surat pernyataan tidak sedang ditunjuk sebagai ahli
keselamatan dan kesehatan kerja spesialis.

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
DirJEN
Ps 11 Permenaker No. 26/Men/2014
Auditor SMK3
Auditor Eksternal Senior :
a. daftar riwayat hidup;
b. surat keterangan pengalaman kerja sesuai
persyaratan tingkatan auditor;
c. surat keterangan telah melaksanakan sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) kali Audit Eksternal
SMK3 secara penuh;
d. fotokopi keputusan penunjukan sebagai auditor
eksternal junior SMK3 yang masih berlaku;

Ps 13 Permenaker No. 26/Men/2014


Auditor Eksternal Senior :
e. tanda bukti telah mengikuti pengembangan
kemampuan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja sekurang-kurangnya 120 (seratus dua
puluh) jam; dan
f. pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm
sebanyak 2 (dua) lembar.

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

DirJEN
Ps 13 Permenaker No. 26/Men/2014
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DI BIDANG
MAKSIMUM JAM YG K3
BOLEH
KEGIATAN DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, Sesuai dengan jumlah
workshop, seminar atau lokakarya di bidang jam kegiatan
K3
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi 2
dalam bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja 10
yg berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg 10
diseminarkan
Menulis artikel di bidang K3 yg 5
dipublikasikan
Mengajar kursus/pendidikan untuk setiap 20
materi yg berbeda dan pertama kali di
bidang K3
Menyusun materi yg dipergunakan dlm 20
pendidikan dan pelatihan di bidang K3

Kep. Dirjen BINWASNAKER No. KEP.24/DJPPK/V/2006


 Dalam hal keputusan penunjukan auditor
eksternal junior SMK3 dan auditor
eksternal senior SMK3 telah
diterbitkan, maka yang bersangkutan
tidak berhak merangkap sebagai ahli
keselamatan dan kesehatan kerja
spesialis dan tidak berhak melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan
penunjukan spesialisnya.
Keputusan penunjukan auditor eksternal
SMK3 dicabut apabila:
 Pindah tugas dari Lembaga Audit SMK3;
 Mengundurkan diri;
 Meninggal dunia;
 Dikenakan sanksi pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
 Melakukan kesalahan dan kecerobohan
sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya;
Lanjutan…Keputusan penunjukan auditor eksternal SMK3 dicabut apabila:

 Dengan sengaja dan/atau karena kekhilafannya


menyebabkan terbukanya rahasia suatu
perusahaan dan/atau instansi;
 Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan
pengujian dalam bidang keselamatan dan
kesehatan kerja;
 Melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3; dan/atau
 Adanya permohonan pencabutan dari pimpinan
Lembaga Audit SMK3.

Sesuai Ps 16 Permenaker 26/2014


Kewajiban auditor:
 Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
 Merahasiakan hasil Audit SMK3 kepada
pihak-pihak yang tidak berkepentingan;
dan
 Mematuhi peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan.

Sesuai Ps 18 Permenaker 26/2014


Wewenang Auditor:
 memasuki semua tempat kerja yang
terkait dengan Audit SMK3;
 memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
 meminta perusahaan memberikan
keterangan, menunjukkan dokumen dan
menyediakan petugas pendamping dalam
pelaksanaan Audit SMK3; dan
 menghentikan pelaksanaan Audit SMK3
apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan
Auditor SMK3.

Sesuai Ps 19 Permenaker 26/2014


PENYELENGGARA
AUDIT SMK3
Berdasarkan Pasal 16
PP No.50 Tahun 2012 Badan hukum
disebut sebagai
Lembaga Audit
Independen
yang ditunjuk
oleh Menteri
untuk melakukan
audit eksternal
SMK3
Lembaga Auditor SMK3
1. PT Sucofindo
2. PT Surveyor Indonesia
3. PT ALKON Indonesia Sejahtera
4. PT Biro Klasifikasi Indonesia
5. PT PLN PUSERTIF
6. PT SAI Global Indonesia
7. PT Multi Sertifikasi Indonesia
8. PT Jatim Aspek Nusantara
9. PT TUV Rheinland
10. PT Mutu Agung Lestari
11. PT Solusindo Hutama Sejahtera
12. PT Sapta Mutu Utama
13. PT Pusat Sertifikasi Prasetya
14. PT Mutu Indonesia Gemilang Global
15. PT Abdi Karya Angkasa
16. PT Lloyd’s Register Indonesia
17. PT Mitra Satu Rupa
18. PT Biro Sertifikasi Indonesia
PENYELENGGARA / Lembaga Audit SMK3
Penyelenggara Audit :
a. fotokopi akte pendirian dan/atau akte perubahan
Perseroan Terbatas dan tanda bukti pengesahan dari
instansi yang berwenang;
b. fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
c. fotokopi Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. fotokopi Surat Keterangan Domisili Hukum;
e. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
f. fotokopi bukti kepemilikan kantor cabang paling sedikit
di 3 (tiga) wilayah pada Indonesia bagian barat, bagian
tengah dan bagian timur;
g. fotokopi Wajib Lapor Ketenagakerjaan di tingkat pusat
dan cabang;

Ps 4 Permenaker No. 26/2014


PENYELENGGARA / Lembaga Audit SMK3
Penyelenggara Audit :

h. fotokopi keputusan penunjukkan auditor eksternal SMK3 yang


masih berlaku paling sedikit 4 (empat) orang auditor
eksternal senior SMK3 dan 8 (delapan) orang auditor eksternal
yunior SMK3;
i. fotokopi sertifikat kepesertaan jaminan sosial;
j. dokumen yang membuktikan telah berpengalaman melakukan
sertifikasi sistem manajemen;
k. struktur organisasi penyelenggara Audit SMK3 kantor pusat dan
cabang;
l. pas photo berwarna pimpinan perusahaan ukuran 3x4 cm sebanyak
4 (empat) lembar; dan
m. dokumen panduan audit sistem manajemen yang digunakan
olehblembaga audit sesuai dengan standar yang berlaku.

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
Menteri
Ps 4 dan 5 Permenaker No. 26/2014
KEWAJIBAN PENYELENGGARA AUDIT

Penyelenggara audit SMK3 wajib :


 Menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja;
 Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
 menjaga kerahasiaan perusahaan yang
diaudit; dan
 Melaporkan hasil Audit SMK3 kepada
Menteri, perusahaan yang diaudit, dan
Dinas Provinsi.

Ps 7 Permenaker No. 26/2014


LARANGAN BAGI PENYELENGGARA AUDIT

Lembaga Audit SMK3 dilarang:


 Melakukan kegiatan konsultasi dalam
bidang SMK3;
 Melakukan jasa pabrikasi, pemeliharaan,
reparasi, dan instalasi teknik K3;
 Melakukan pemeriksaan dan pengujian K3;
 dan d. melakukan jasa pembinaan K3.

Ps 8 Permenaker No. 26/2014


PENCABUTAN PENUNJUKAN

Menteri dapat mencabut keputusan penunjukan


penyelenggara audit SMK3 dalam hal tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan kewajiban dan
larangan di atas berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan

Ps 9 Permenaker No. 26/2014


Tabel 1
Kriteria Penetapan Hari Audit SMK3
DURASI AUDIT DURASI AUDIT
JUMLAH DI LOKASI JUMLAH DI LOKASI
TENAGA (Hari Orang) TENAGA (Hari Orang)
KERJA Risiko Risiko Risiko KERJA Risiko Risiko Risiko
Tinggi Menengah Rendah Tinggi Menengah Rendah

1-5 2 1 1 626-875 10 8 6
6-10 4 2 2 876-1175 10 8 6
11-15 6 4 2 1176-1550 10 8 6
16-25 6 4 4 1551-2025 10 8 6
26-45 6 6 4 2026-2675 12 10 8
46-65 6 6 4 2676-3450 12 10 8
66-85 6 6 4 3451-4350 12 10 8
86-125 6 6 4 4351-5450 15 12 10
126-175 8 6 4 5451-6800 15 12 10
176-275 8 6 4 6801-8500 20 15 12
276-425 8 6 4 8501-10700 20 15 12
426-625 10 8 6 >10700 25 20 15

Catatan: durasi waktu Audit SMK3 tidak termasuk waktu perjalanan


ke lokasi Audit SMK3 (pergi-pulang) dan kegiatan induksi K3.
Tabel 3
Jumlah pengambilan contoh (sample) Audit SMK3

JUMLAH LOKASI JUMLAH CONTOH


PROYEK/KEGIATAN (SAMPLE) AUDIT
<4 2
4-7 2–3
8-11 3–4
12-19 4–5
20-29 5–6
30-39 6–7
40-99 7 - 10
100-199 10 - 15
200-399 15 - 20
400-699 20 - 27
700-999 27 - 32
>1000 Lebih dari 32
 KETENTUAN KHUSUS PENILAIAN AUDIT SMK3
SEKTOR KONSTRUKSI/JASA

 Untuk kegiatan sektor konstruksi/jasa yang belum


memiliki proyek dapat dilakukan audit sistem
dokumentasi SMK3 tanpa dilakukan penilaian
kegiatan/proyek, selanjutnya harus dilakukan
kegiatan Audit SMK3 kembali oleh Lembaga Audit
SMK3 terhadap kegiatan/proyek selambat-lambatnya
1 (satu) tahun sejak diterbitkan surat keterangan
Audit SMK3 oleh Kementerian.

 Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tidak


dapat dilakukan penilaian kegiatan/proyek, maka
surat keterangan Audit SMK3 dinyatakan tidak
berlaku.
Tingkat Penilaian Penerapan
SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan
0-59% termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan
60-84% termasuk tingkat penilaian
penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan
85-100% termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan
 Kalau tingkat penilaian
penerapannya kurang, maka Dirjen
dapat melakukan:
Tindakan hukum pada perusahaan yang
wajib Audit Eksternal SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangan; dan/atau
 Tindakan pembinaan pada perusahaan
yang secara sukarela minta untuk
dilakukan Audit Eksternal SMK3.
 Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan baik maka Menteri dapat
memberikan penghargaan berupa:
 Sertifikat perak bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
 Bendera perak bagi perusahaan tingkat
kategori lanjutan.
 Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan memuaskan maka Menteri
dapat memberikan penghargaan
berupa:
 Sertifikat emas bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
 Bendera emas bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
 Ditanda
tangani
Menteri
 Berlaku 3 th

Anda mungkin juga menyukai