Anda di halaman 1dari 49

Dwi Harsono Soehoed 1


 Proses yg sistematik, independen
adalah pemeriksaan secara dan terdokumentasi untuk
sistematis dan independen memperoleh bukti audit dan
terhadap pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan untuk  mengevaluasinya secara objektif
mengukur suatu hasil kegiatan untuk menentukan sampai sejauh
yang telah direncanakan dan mana kriteria audit dipenuhi.

dilaksanakan dalam penerapan


SMK3 di perusahaan  Memastikan pelaksanaan K3
sesuai dengan peraturan
perundangan
BAB I Pasal 1 no. 2
Permenaker 26 Tahun 2014
adalah audit SMK3 yang
diselenggarakan oleh
Lembaga Audit dalam
rangka penilaian
penerapan SMK3 di
perusahaan.

BAB I Pasal 1 Nomor 5


aPrsoEnoRSMoehEoeNd AKER No.
Adalah audit SMK3 yang
dilakukan oleh perusahaan
sendiri dalam rangka
pembuktian penerapan
SMK3 dan persiapan audit
eksternal SMK3 dan/atau
pemenuhan standar nasional
atau internasional atau
tujuan-tujuan lainnya.
Didasarkan pada pertimbangan:
1. Prioritas manajemen;
2. Tujuan komersial;
3. Persyaratan sistem manajemen;
4. Persyaratan peraturan per-uu;
5. Persyaratan kontrak;
6. Kebutuhan untuk evaluasi
pemasok;
7. Persyaratan pelanggan;
8. Kebutuhan pihak lain yang
berkepentingan;
9. Risiko terhadap organisasi.
 MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR
SISTEM OPERASI SEBELUM
TIMBUL GANGGUAN.

 MEMPEROLEH GAMBARAN YANG


JELAS DAN LENGKAP TENTANG
STATUS MUTU PELAKSANAAN K3.

 MENINGKATKAN PENGETAHUAN
DAN KESADARAN THD K3.

 MENINGKATKAN CITRA PENGURUS


PERUSAHAAN.
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI
AUDIT SMK3 INSPEKSI K3
• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm ketidaksesuaian dlm
penerapan sistem
obyek
manajemen
• Mengukur kesesuaian • Mengukur
pelaksaanaan sistem kesesuaian obyek
manajemen terhadap
terhadap standar
standar
• Berfokus pada sistem • Berfokus pada
manajemen obyek
Lanjutan...

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


• Metode: • Metode:
pemeriksaan pemeriksaan secara
dokumen, verifikasi, teknis dan atau
wawancara dan mendetail
observasi

•Pelaksanaan •Pelaksanaan
dengan jangka dengan jangka
panjang pendek
Perusahaan yang telah melaksanakan penerapan SMK3
dilakukan penilaian penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal
SMK3 oleh Lembaga Audit SMK3 yang ditunjuk oleh
Menteri.
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan terhadap:
a. Perusahaan yang secara sukarela minta
Audit SMK3;
b. perusahaan yang bergerak di bidang dengan
potensi bahaya tinggi : antara lain bidang
pertambangan, minyak dan gas bumi;
c. perusahaan yang mempunyai potensi
bahaya tinggi berdasarkan penetapan Direktur
Jenderal 20d/2a02n0 /atau Kepala
D ina s Pro v i nsi.
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
Diaudit oleh oleh n
Auditor manajeme
√ Perencanaan
Internal sesuai K3
lamp. II Pemantauan dan
evaluasi kinerja
Bagian ke V K3 Pelaksanaan
rencana K3
Pasal 14 (2)
 Audit
Internal
PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

Pasal 16 Diaudit oleh Auditor Eksternal


dari Lembaga Audit Independen
0 Audit Eksternal Dwi Harsono SoeSheoseduai lamp. II
Diaudit oleh
Bagian ke V Auditor Internal
Pasal 14 (2) 12 unsur/elemen audit
 Audit Internal  166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3
2s0e/2s02u0ai lamp. II
Diaudit oleh Lembaga
Audit Independen
Pasal 16
 Audit Eksternal 12 unsur/elemen audit
 166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3
2s0e/2s02u0ai lamp. II
• Kategori pelaksanaan penilaian
penerapan SMK3:
• tingkat awal dengan pemenuhan
terhadap 64 kriteria Audit
SMK3;
• tingkat transisi dengan pemenuhan
terhadap 122 kriteria Audit SMK3;
dan
• tingkat lanjutan dengan pemenuhan
terhadap 166 kriteria Audit SMK3.
1. KATEGORI KRITIKAL
Temuan yg mengakibatkan fatality/
kematian
2. KATEGORI MAJOR
a) tidak memenuhi ketentuan
peraturan per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu
prinsip SMk3; dan
HASIL c) Terdapat temuan minor untuk 1 (satu)
kriteria audit di beberapa lokasi
TEMUAN 3. KATEGORI MINOR
AUDIT
PENILAIAN HASIL Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
persyaratan per. per-uu-an, standar,
AUDIT
pedoman, dan acuan lainnya.
SMK3
BERDASARKAN
KRITERIA MENURUT Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal
atau mayor, dinilai balum berhasil menerapkan
SIFATNYA TERDIRI
DARI 3 KATEGORI SMK3 dan panilaian tidak menDwgi aHcaursotnao
bSoeelho2ed
PENILAIAN KRITERIA
Kategori Kritikal
• Temuan yang mengakibatkan fatality /
kematian.
• Ditetapkan terhadap temuan pada
peralatan/mesin/pesawat/instalasi/bahan, cara
kerja, sifat kerja, lingkungan kerja dan proses
kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa.
• Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3
dengan kategori kritikal harus ditindaklanjuti
dengan tindakan koreksi paling lambat dalam
jangka waktu 1x24 jam.
PENILAIAN KRITERIA

Kategori Mayor
• Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 :
dibuktikan apabila terdapat salah satu kriteria
yang berkesinambungan yang tidak
dilaksanakan.
• Temuan minor : dibuktikan apabila terdapat 3
(tiga) temuan lokasi dengan kriteria minor.
• Penilaian dengan kategori mayor : harus
ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling
lambat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Prosedur audit berisikan hal-hal sbb:
o Perencanaan dan jadwal audit
o Pemastian kompetensi auditor dan
Ketua Tim Auditor/senior
o Pemilihan tim audit dan pembagian
tugas dan tanggung jawab
o Pelaksanaan audit
o Pelaksanaan tindak lanjut audit, jika
perlu
o Pemeliharaan rekaman audit
o Pemantauan kinerja dan
efektivitas audit
o Pelaporan kepada ‘top
management’ dan Menaker cq.
DDiwri jHearnsonBo SIoNehWoedASNAKER
TAHAPAN PELAKSANAN AUDIT
EKSTERNAL 1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara untuk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas perusahaan
4. Pengamatan kondisi dan ling. kerja
TAHAP PERSIAPAN 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan

PERTEMUAN PEMBUKA

PROSES AUDIT SMK3

TINGKAT PENILAIAN PERTEMUAN TIM AUDITOR SMK3


1. Tidak berlaku
2. Terpenuhi PERTEMUAN PENUTUP
3. Tidak terpenuhi minor
PEMBUATAN LAPORAN
4. Tidak terpenuhi mayor
TINDAK LANJUT
SEPAKAT UNTUK TIDAK SEPAKAT

• Dalam hal terdapat perbedaan


interpretasi penilaian kriteria Audit
SMK3 antara perusahaan dengan
Lembaga Audit SMK3 maka para
pihak yang tidak menerima hasil Audit
SMK3 dapat mengajukan keberatan
kepada Direktur Jenderal
Binwasnaker.
 Sesuai Lampiran II
PP No.50 Tahun
2012 tentang
Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
 Laporan audit yang
dibuat merupakan
dokumentasi dari
kegiatan audit dan hasil
temuan audit

 Bentuknya sesuai
Lampiran III PP No.50
Tahun 2012

Lampiran III PP No. 50 th 2012



Adalah tenaga teknis yang
AUDITOR berkeahlian khusus dan
SMK3
independen untuk
melaksanakan audit SMK3
yang ditunjuk oleh Menteri
atau pejabat yang ditunjuk

Pasal 1 Per. Menaker No.26/2014


KUALIFIKASI ▩Auditor Internal SMK3
AUDITOR SMK3
▩Auditor Eksternal
Junior SMK3
▩ Auditor Eksternal
Senior SMK3
PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL
1. Pendidikan D3 dg pengalaman 2
th
2. Sertifikat Ahli K3
3. Lulus pendidikan auditor SMK3
• Dalam hal keputusan penunjukan
auditor eksternal junior SMK3 dan
auditor eksternal senior SMK3 telah
diterbitkan, maka yang bersangkutan
tidak berhak merangkap sebagai
ahli keselamatan dan kesehatan
kerja spesialis dan tidak berhak
melaksanakan pemeriksaan dan
pengujian sesuai dengan penunjukan
spesialisnya.
Keputusan penunjukan auditor eksternal
SMK3 dicabut apabila:
• pindah tugas dari Lembaga Audit
SMK3;
• mengundurkan diri;
• meninggal dunia;
• dikenakan sanksi pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
• melakukan kesalahan dan kecerobohan
sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya;
Lanjutan…Keputusan penunjukan auditor
eksternal SMK3 dicabut apabila:
• dengan sengaja dan/atau karena
kekhilafannya menyebabkan terbukanya
rahasia suatu perusahaan dan/atau instansi;
• melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan
pengujian dalam bidang keselamatan
dan kesehatan kerja;
• melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3; dan/atau
• adanya permohonan pencabutan dari
10 p/2i0m/202p0 inan LembagDwai HaArsouno dSoiethoSed MK3.
Kewajiban auditor:
• melaksanakan Audit SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
• merahasiakan hasil Audit SMK3
kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan; dan
• mematuhi peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan.
Wewenang Auditor:
• memasuki semua tempat kerja yang terkait
dengan Audit SMK3;
• memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
• meminta perusahaan memberikan
keterangan, menunjukkan dokumen dan
menyediakan petugas pendamping dalam
pelaksanaan Audit SMK3; dan
• menghentikan pelaksanaan Audit SMK3
apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan
A u d itor SMK3.
20/ 20 20
PENYELENGGARA Badan hukum yang
AUDIT
SMK3 Pasal 16
ditunjuk oleh
Berdasarkan
PP No.50 Tahun Menteri untuk
2012 disebut sebagai
Lembaga Audit
Independen
melakukan audit
eksternal SMK3
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
AUDIT
Penyelenggara audit SMK3 wajib :
• menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang keselamatan dan kesehatan kerja;
• melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
• menjaga kerahasiaan perusahaan yang diaudit;
dan
• melaporkan hasil Audit SMK3 kepada Menteri,
perusahaan yang diaudit, dan Dinas Provinsi.
Perm10e/2n0a/2k0e2r0 No. 26/Men/2014
LARANGAN BAGI PENYELENGGARA
AUDIT
Lembaga Audit SMK3 dilarang:
• melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3;
• melakukan jasa pabrikasi, pemeliharaan,
reparasi, dan instalasi teknik K3;
• melakukan pemeriksaan dan pengujian
K3;
• dan d. melakukan jasa pembinaan K3.

Perm10e/2n0a/2k0e2r0 No.
26/Men/2014
PENCABUTAN PENUNJUKAN

Menteri dapat mencabut keputusan


penunjukan penyelenggara audit SMK3
dalam hal tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan kewajiban dan larangan di
atas berdasarkan hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan

Perm10e/2n0a/2k0e2r0 No.
26/Men/2014
Tabel 1
Kriteria Penetapan Hari Audit SMK3
DURASI AUDIT DURASI AUDIT
JUMLAH DI LOKASI JUMLAH DI LOKASI
(Hari Orang) (Hari Orang)
TENAGA Risiko Risiko Risiko TENAGA Risiko Risiko Risiko
KERJA Tinggi Menengah Rendah KERJA Tinggi Menengah Rendah

1-5 2 1 1 626-875 10 8 6
6-10 4 2 2 876-1175 10 8 6
11-15 6 4 2 1176-1550 10 8 6
16-25 6 4 4 1551-2025 10 8 6
26-45 6 6 4 2026-2675 12 10 8
46-65 6 6 4 2676-3450 12 10 8
66-85 6 6 4 3451-4350 12 10 8
86-125 6 6 4 4351-5450 15 12 10
126-175 8 6 4 5451-6800 15 12 10
176-275 8 6 4 6801-8500 20 15 12
276-425 8 6 4 8501-10700 20 15 12
426-625 10 8 6 >10700 25 20 15
Catatan: durasi waktu Audit SMK3 tidak termasuk waktu perjalanan

ke10l/o20k2/ a0s2i0 Audit SMK3 (pergi-DpwuilHaansr gon)odSaonehokeedgiatan induksi


• Penetapan hari Audit SMK3
dikelompokkan beberapa hal sebagai
berikut:
– Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat awal dilakukan sekurang-
kurangnya 40% dari Tabel 1
– Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat transisi dilakukan
sekurang-kurangnya 60% dari Tabel 1
–Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat lanjutan dilakukan
20s ekurang-kura n g n y a 8 0 %
20 D w H ar so no Soe ho ed
RUANG LINGKUP AUDIT SMK3
• Pelaksanaan Audit SMK3 harus dilakukan
pada setiap tempat kerja yang diajukan
sebagai ruang lingkup yang disertifikasi.
Tabel 3
Jumlah pengambilan contoh (sample) Audit SMK3

JUMLAH LOKASI JUMLAH CONTOH


PROYEK/KEGIATAN (SAMPLE) AUDIT
<4 2
4-7 2–3
8-11 3–4
12-19 4–5
20-29 5–6
30-39 6–7
40-99 7 - 10
100-199 10 - 15
200-399 15 - 20
400-699 20 - 27
700-999 27 - 32
0
S
>1000 Dwi Harsono oehoedLebih dari 32
• KETENTUAN KHUSUS PENILAIAN AUDIT SMK3
SEKTOR KONSTRUKSI/JASA
– Untuk kegiatan sektor konstruksi/jasa yang
belum memiliki proyek dapat dilakukan audit
sistem dokumentasi SMK3 tanpa dilakukan
penilaian kegiatan/proyek, selanjutnya harus
dilakukan kegiatan Audit SMK3 kembali oleh
Lembaga Audit SMK3 terhadap kegiatan/proyek
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak
diterbitkan surat keterangan Audit SMK3 oleh
Kementerian.
– Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tidak
dapat dilakukan penilaian kegiatan/proyek,
maka surat keterangan Audit SMK3 dinyatakan
H
tidak berlaku.
Tingkat Penilaian Penerapan
SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59%
termasuk tingkat penilaian penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84%
termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100%
termasuk tingkat penilaian penerapan
memuaskan
• Kalau tingkat penilaian penerapannya
kurang, maka Dirjen dapat
melakukan:
– tindakan hukum pada perusahaan yang
wajib Audit Eksternal SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangan; dan/atau
– tindakan pembinaan pada perusahaan
yang secara sukarela minta untuk
dilakukan Audit Eksternal SMK3.
• Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan baik maka Menteri
dapat memberikan penghargaan
berupa:
– sertifikat perak bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
– bendera perak bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
• Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan memuaskan maka
Menteri dapat memberikan
penghargaan berupa:
– sertifikat emas bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
– bendera emas bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
 Ditanda
tangani Menteri
Berlaku 3 th

 Dimensi/ukuran
sertifikat didesign u/
menghindari
pemalsuan
 Ukuran
sertifikat:
Panjang : 42 cm Harsono Soehoed 51
Keterangan:
• Ukuran:
a. Panjang : 140 cm
b. Lebar : 90 cm
c. Tebal border : 3 cm
d. Warna latar belakang
putih

Anda mungkin juga menyukai