Anda di halaman 1dari 61

Materi 06 :

Melakukan Evaluasi Program Pengawasan

Disampaikan oleh :

Perkumpulan Ahli Keselamatan konstruksi Indonesia


( PAKKI)

PELATIHAN SUPERVISOR K3 KONSTRUKSI - 2023


DAFTAR UNIT KOMPETENSI
No KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI
1. S. 941200.001.01 Melaksanakan Penerapan Peraturan Perundang-undangan di
Bidang K3 Konstruksi
2. S. 941200.002.01 Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Konstruksi
3. S. 941200.003.01 Merencanakan Program Pengawasan
4. S. 941200.004.01 Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pengawasan
5. S. 941200.005.01 Melaksanakan Kegiatan Pengawasan
6. S. 941200.006.01 Melakukan Evaluasi Program Pengawasan
7. S. 941200.007.01 Mengawasi Tindakan Perbaikan
8. S. 941200.008.01 Membuat Laporan Pelaksanaan
Unit Kompetensi 06 :
Melakukan Evaluasi Program Pengawasan K3 Konstruksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengumpulkan bahan evaluasi 1.1 Kelengkapan bahan evaluasi program pengawasan dikumpulkan yang
program pengawasan K3 Konstruksi mencakup standar yang digunakan sebagai pedoman pengawasan.
1.2 Bahan evaluasi program pengawasan didokumentasikan.
2. Memeriksa kelengkapan evaluasi 2.1 Pemeriksaan kelengkapan evaluasi didentifikasi.
program pengawasan K3 Konstruksi 2.2 Kelengkapan evaluasi program pengawasan disesuaikan dengan
pedoman.
3. Menilai ulang kesesuaian 3.1 Data evaluasi program pengawasan dinilai kecukupannya terhadap
pelaksanaan program pengawasan standar serta pedoman pengawasan.
K3 Konstruksi 3.2 Kesesuaian pelaksanaan standar serta pedoman pengawasan dikaji.
3.3 Hasil penilaian evaluasi program pengawasan disimpulkan.
3.4 Hasil evaluasi program pengawasan dan kesimpulan didokumentasikan.
4. Meninjau kesesuaian metode dan 4.1 Metode dan sistem yang digunakan dalam pelaksanaan pengawasan
sistem yang digunakan dalam dijelaskan.
pelaksanaan pengawasan K3 4.2 Kesesuaian pelaksanaan metode dan sistem dikaji.
Konstruksi 4.3 Hasil kajian didokumentasikan. 3
TUJUAN PENGAJARAN
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan informasi dan
instruksi kerja terkait Melakukan Evaluasi
Program Pengawasan K3 Konstruksi.

Tujuan Khusus:
• Mampu Mengumpulkan bahan evaluasi
program pengawasan K3 Konstruksi
• Mampu memeriksa kelengkapan evaluasi
program pengawasan K3 Konstruksi
• Mampu menilai ulang kesesuaian
pelaksanaan program pengawasan K3
Konstruksi
• Mampu meninjau kesesuaian metode
dan sistem yang digunakan dalam
pelaksanaan pengawasan K3 Konstruksi
Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
d. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2O21 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemertntah Nomor 22 Tahun 2O2O Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OL7 Tentang Jasa Konstruksi.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
g. Permen PUPR No.1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi Yang Dilaksanakan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, Dan
Kota
Dasar Hukum
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
i. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja.
j. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 09 tahun 2016 tentang K3 dalam Pekerjaan
di Ketinggian.
k. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 15 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan kerja
l. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08 tahun 2020 tentang Pesawat Angkat
Angkut.
m. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10/SE/M/2022
tentang Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
n. Dan peraturan lain yang terkait dengan pngendalian kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang lain.
TINJAUAN PERMEN PUPR NO 10 TAHUN 2021
MELAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENGAWASAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
• Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi Pengguna Jasa dapat
dibantu oleh Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, ahli
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli teknis yang terkait
Keselamatan Konstruksi, dan/atau petugas Keselamatan Konstruksi
• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi adalah tenaga
ahli yang mempunyai kompetensi khusus di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja konstruksi dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi SMKK yang dibuktikan dengan
Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.
TINJAUAN PERMEN PUPR NO 10 TAHUN 2021
MELAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENGAWASAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Setiap RKK memuat elemen SMKK yang terdiri atas:
a. kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja
dalam Keselamatan Konstruksi;
b. perencanaan Keselamatan Konstruksi;
c. dukungan Keselamatan Konstruksi;
d. operasi Keselamatan Konstruksi; dan
e. evaluasi kinerja penerapan SMKK.
TINJAUAN PERMEN PUPR NO 10 TAHUN 2021
MELAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENGAWASAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Elemen evaluasi kinerja penerapan SMKK paling
sedikit terdiri atas subelemen:
a. pemantauan atau inspeksi;
b. audit;
c. evaluasi;
d. tinjauan manajemen; dan
e. peningkatan kinerja Keselamatan Konstruksi
TINJAUAN PERMEN PUPR NO 10 TAHUN 2021
MELAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENGAWASAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Berdasarkan hasil pengawasan pelaksanaan RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL dan RMLLP dan laporan Pengguna Jasa
melaksanakan evaluasi kinerja penerapan SMKK setiap bulan.
Evaluasi untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan
pelaksanaan dan penerapan RKK, RMPK, Program Mutu, RKPPL,
dan RMLLP.
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi harus melaksanakan
peningkatan kinerja sesuai evaluasi kinerja penerapan SMKK
ZERO ACCIDENT
MENJAMIN: KESELAMATAN KONSTRUKSI, K3, KESELAMATAN PUBLIK DAN KESELAMATAN LINGKUNGAN

PENGAWASAN & EVALUASI


RKK, RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan RMLLP

MEMBANGUN PROYEK KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


AUDIT
• Proses yang sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan

• Mengevaluasinya secara objektif utk menentukan


sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi.

ISO 19011:2011 Pedoman Audit Sistem Manajemen


AUDIT
ADALAH :
PEMERIKSAAN SECARA SISTEMATIS DAN
INDEPENDEN TERHADAP PEMENUHAN KRITERIA
TERHADAP STANDAR SISTEM YANG DITETAPKAN
DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SUATU HASIL
KEGIATAN YANG TELAH DIRENCANAKAN DAN
DILAKSANAKAN DALAM PENERAPAN STNADAR
SISTEM TERSEBUT
JENIS AUDIT SMK3

1. Audit Internal SMK3


2. Audit Eksternal SMK3
Audit Internal SMKK
• AUDIT INTERNAL SMKK DILAKSANAKAN SECARA
BERKALA UNTUK MENGETAHUI KEEFEKTIFAN
PENERAPANNYA, MINIMAL SATU KALI DALAM PROYEK
ATAU MINIMAL SATU KALI DALAM TAHUN

• AUDIT SMKK DILAKSANAKAN SECARA SISTEMATIK DAN


INDEPENDEN OLEH PERSONIL YANG MEMILIKI
KOMPETENSI KERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODOLOGI YANG DITETAPKAN
DEFINISI
Audit Internal disebut audit pihak kesatu (First Part Audit),
dilakukan oleh dan atas nama organisasi sendiri untuk
tinjauan manajemen dan tujuan intern lain

Audit Eksternal disebut audit pihak kedua atau ketiga,


➢ Audit pihak kedua dilakukan oleh pelanggan (Customer)
atau badan atau seseorang yang ditunjuk oleh pelanggan.
➢ Audit pihak ketiga dilakukan oleh badan independen lain,
misalnya badan sertifikasi yang menerbitkan sertifikat.
DEFINISI
Kriteria Audit SMKK :
Seperangkat Kebijakan, Prosedur atau Persyaratan pada Lampiran K Permen PUPR No.10 Tahun 2021
yang dipakai sebagai rujukan bagi bukti audit.

Bukti Audit :
Rekaman / Catatan, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan dapat
diverifikasi

Temuan Audit :
Hasil Penilaian dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Bisa berupa kesesuaian atau
ketidaksesuaian (untuk peluang perbaikan)

Kesimpulan Audit :
Hasil audit yang diberikan oleh tim audit setelah mempertimbangkan
tujuan audit dan semua temuan audit
DEFINISI
Auditee :
Organisasi atau Penyedia Jasa Pihak Proyek yang diaudit

Auditor :
Orang yang melakukan audit, yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit

Tim Audit :
Seorang auditor atau lebih yang melakukan audit didukung kalau perlu oleh pakar teknis.
(Seorang auditor dari tim audit, dapat ditunjuk sebagai “audit team leader”. Tim audit dapat mencakup
“auditor magang”

Pakar Teknis :
Orang yang menyediakan pengetahuan khusus atau kepakaran kepada tim audit.
(Pakar teknis tidak bertindak sebagai auditor. Hanya diminta pendapatnya terkait dengan proses di
organisasi auditee)
DEFINISI
Rencana Audit :
Uraian kegiatan dan pengaturan untuk suatu audit

Program Audit :
Seperangkat satu atau lebih audit. Yang direncanakan untuk suatu kerangka waktu tertentu dan
diarahkan pada tujuan tertentu.

Lingkup Audit :
Jangkauan dan batas-batas audit
(Biasanya mencakup batasan lokasi fisik, satuan organisasi, kegiatan dan proses, juga rentang waktu)

Kompetensi :
Sifat pribadi, pengetahuan, keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang diperagakan
FUNGSI AUDIT SMKK
• Alat Manajemen (management tool)
➢ Memantau dan memverifikasi efektifitas penerepan
kebijakan

• Alat untuk menilai Kesesuaian (Conformity Assesment),


seperti :
➢ Sertifikasi Eksternal
➢ Evaluasi rantai pasokan
TUJUAN AUDIT SMKK
Didasarkan pada pertimbangan :
1. Penerapan dan pemenuhan persyaratan peraturan perundang-
undangan
2. Prioritas manajemen;
3. Tujuan komersial;
4. Persyaratan sistem manajemen;
5. Persyaratan kontrak;
6. Kebutuhan utk evaluasi pemasok;
7. Persyaratan pelanggan;
8. Kebutuhan pihak lain yg berkepentingan;
9. Risiko terhadap organisasi.
MANFAAT AUDIT SMKK
• Mengetahui Kelemahan Unsur Sistem Operasi
Sebelum Timbul Gangguan.
• Memperoleh Gambaran Yang Jelas Dan Lengkap
Tentang Status Mutu Pelaksanaan Keselamatan
Konstruksi.
• Meningkatkan Pengetahuan Dan Kesadaran
Terhadap Keselamatan Konstruksi Meningkatkan
Citra Pengurus Perusahaan.
ATRIBUT AUDITOR (PRINSIP AUDITOR)
PRINSIP YANG BERKAITAN DENGAN SUPERVISOR K3 KONSTRUKSI SEBAGAI
AUDITOR :
a. Sikap Etis :
Auditor harus dapat Dipercaya, Jujur, Menjaga Rahasia dan Bijaksana.Ini
adalah dasar dari profesionalisme

b. Penyajian yang adil/fair :


Auditor wajib melaporkan dengan benar dan teliti Temuan Audit,
Kesimpulan Audit, dan Laporan Audit. Termasuk hambatan penting yang
dijumpai selama audit dan perbedaan pendapat yang tak terselesaikam
antara tim audit
ATRIBUT AUDITOR (PRINSIP AUDITOR)
PRINSIP YANG BERKAITAN DENGAN SUPERVISOR K3 KONSTRUKSI SEBAGAI
AUDITOR :
c. Profesionalisme :
Auditor harus memperlihatkan Kesungguhan dan kemampuan memberi
keputusan yang tepat dalam audit.

d. Independent :
Auditor haruslah independent / mandiri terhadao aktivitas yang diaudit
dan bebas dari bias dan konflik kepentingan. Auditor menjaga keputusan
yang objektif selama proses audit untuk meyakinkan temuan-temuan dan
keputusan didasarkan hanya pada bukti audit (evidence)
ATRIBUT AUDITOR (PRINSIP AUDITOR)
PRINSIP YANG BERKAITAN DENGAN SUPERVISOR K3 KONSTRUKSI SEBAGAI
AUDITOR :
e. Basis Pendekatan – Bukti (evidence) :
Metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan audit yang handal
(reliable) dan dapat diproduksi ulang (reproducible) dalam proses audit
yang sistematik adalah dengan menggunakan basis pendekatan bukti
audit.
ATRIBUT BAIK AUDITOR
1. Etis – adil, dapat dipercaya, bersungguh2, jujur, bijak
2. Berpikiran terbuka – mau mempertimbangkan gagasan atau titik pandang lain
3. Diplomatis – cekatan dalam mengahadapi orang
4. Pemerhati - sadar dgn kegiatan & keadaan fisik sekitar
5. Cerdas – secara naluri sadar mampu memahami situasi
6. Cakap/Luwes – beradaptasi dlm berbagai hal & situasi
7. Tangguh – tekun,memusatkan perhatian m’capai tujuan.
8. Tegas – Tepat waktu mencapai kesimpulan berdasarkan logika dan analisis
9. Percaya diri – bertindak mandiri, efektif berinteraksi
ATRIBUT BURUK AUDITOR
1. Argumentatif - jangan mendebat selama audit
2. Menyebalkan – jangan selalu membahas masalah yang
sama dari waktu ke waktu
3. Berlebihan – jangan mencampur adukkan antara hal-hal
sepele dengan masalah penting
4. Terlalu pemaaf kepada auditee – catat setiap kekurangan
5. Memaparkan pandangan atau pendapatnya sendiri -
jangan membuang waktu untuk mendiskusikan pendapat
atau pendangan Anda sendiri
ATRIBUT BURUK AUDITOR
6. Terlalu banyak memeriksa catatan – jangan menyibukkan
diri dengan terlalu banyak memeriksa catatan
dibandingkan pemeriksaan lapangan
7. Lompat pada kesimpulan - jangan mengasumsikan sebab
dari suatu temuan, cari bukti !
8. Kurang klarifikasi dalam menyampaikan temuan -
sampaikan temuan dengan cara sedemikian rupa sehingga
dapat diterima auditee
9. Agresif dan arogan - jangan membuat auditee merasa
sebagai orang yang bersalah / tersangka
PERSIAPAN AUDIT LAPANGAN
• Pembuatan rencana audit (audit plan)
➢ Audit plan terdiri dari : tujuan audit, kriteria audit dan referensi, ruang
lingkup, tanggal dan tempat, waktu dan lamanya, peran dan tanggung jawab
anggota tim, dan alokasi sumber daya yang diperlukan, jika ada.

• Pembagian tugas kepada tim audit


➢ Auditor Team Leader (ATL) berkonsultasi dengan
➢ anggota tim untuk pembagian tugas antar anggota.

• Penyiapan dokumen-dokumen kerja audit


➢ checklist
➢ formulir-formulir untuk mencatat informasi
Pembuatan CHECK LIST
• Mengacu pada tujuan dan kriteria audit serta hal-hal lain yang
terkait.
• Checklist bertujuan untuk memandu dalam mendapatkan bukti-
bukti audit
• “Keyword” dalam pembuatan checklist:
– Teliti
– Dalam
– Menyeluruh
• Sebaiknya format checklist dibakukan
Contoh isi Checklist 1
1. Apa sasaran K3 area yang akan diaudit ?
2. Apa action plan area tersebut guna mencapai sasaran
yang ditetapkan ?
3. Bagaimana alur prosesnya ? dan apa output mereka ?
4. Sumber daya apa yang dibutuhkan agar proses
berjalan sesuai rencana ?
5. Di mana tahapan terpenting dari proses tersebut ?
Contoh Checklist 2
1. Apa parameter Lingkungan Kerja yang dipantau
dan diukur ?
2. Siapa yang memantau dan mengukurnya ?
3. Alat ukur apa yang digunakan ?
4. Bagaimana system pencatatan/perekaman
untuk memantau dan mengukur ?
5. Apa yang dilakukan bila terjadi penyimpangan ?
PEMBUATAN CHECKLIST YANG MEMADAI
BERARTI KITA TELAH
MENYELESAIKAN SEPARUH DARI
PELAKSANAAN AUDIT DAN AUDITOR MENJADI
LEBIH PERCAYA DIRI
B. Mengumpulkan Bukti
• Menggunakan daftar periksa/checklist
• Melihat bukti obyektif dengan :
– Pemeriksaan dokumen, data & catatan
– Verifikasi
– Observasi
– Wawancara
– Pengamatan kegiatan dan kondisi
• Mencatat secara detail
Sumber-sumber bukti audit

Wawancara

Teknik Pengamatan kegiatan


audit

Dokumentasi

Rekaman-rekaman (records) Pengamatan kondisi


C. Dokumentasi & Evaluasi Temuan Audit
(Pertemuan Tim Audit)
• Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan
audit
• Mencatat hasil temuan ke dalam daftar
periksa audit
• Mempersiapkan laporan temuan
ketidaksesuaian untuk pertemuan penutup
PENGESAHAN DAN PENDISTRIBUSIAN
• Laporan audit harus diterbitkan sesuai jangka waktu
yang telah ditetapkan
• Laporan audit harus ada tanggalnya, nomor dan
disahkan
• Laporan yang telah disahkan harus didistribusikan
kepada penerima yang telah ditentukan.
KARAKTERISTIK LAPORAN AUDIT
• Mampu mengkomunikasi kan fakta dengan baik
• Mengkomunikasikan juga kelebihan selain
kekurangan
• Tidak menggeneralisasi
• Hindari opini
• Berfokus pada sistem bukan orang
Kategori Ketidaksesuaian
1.Kategori Kritikal
• Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
2.Kategori Mayor
a) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 dan
c) Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit dibeberapa
lokasi
3.Kategori Minor
• Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman dan
Mengumpulkan Bukti

Checlist
Mengumpulkan Bukti
Observasi
KESIMPULAN EVALUASI
• Kesimpulan audit dapat mengindikasikan kebutuhan
akan tindakan koreksi, pencegahan dan peningkatan
yang akan dilakukan oleh auditee.
• Penyelesaian dan efektifitas tindak lanjut audit harus
diverifikasi.
• Verifikasi tersebut dapat merupakan proses audit.

TINDAK LANJUT :
▪ MELAKUKAN PEMANTAUAN TINDAKAN PERBAIKAN ATAS TEMUAN
EVALUASI MELALUI
AUDIT INTERNAL SMKK
AUDIT INTERNAL SMKK
• Kegiatan audit sebagai proses menilai kesesuaian terhadap suatu persyaratan,
bukanlah proses untuk mencari kesalahan di organisasi/perusahaan. Jadi, tidak
tepat kalau seorang auditor ditargetkan untuk mendapatkan sejumlah temuan
atau ketidaksesuaian dalam suatu pelaksanaan audit
• Auditor seseorang yang melaksanakan audit harus independen, auditor tidak
boleh mengaudit pekerjaannya sendiri, karena dibebrapa perusahaan atau
proyek seorang auditor juga mengerjakan tugas lain bukan pekerjaan audit,
mengingat pekerjaan audit dilakukan pada interval waktu tertentu.
• Temuan audit adalah hasil evaluasi atas bukti atau dokumen yang didapatkan
dalam pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan kreteria standar audit. Pada
saat auditor melakukan audit, auditor menginvestigasi bukti-bukti penerapan
sistem manajemen di perusahaan apakah bukti tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi persyaratan/kriteria standar audit yang disepakati
KRETERIA AUDIT
Kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau
standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai
pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat berupa:

1. peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif


2. Kinerja suatu badan atau lembaga, perusahaan
3. Anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh
manajemen
AUDIT INTERNAL
Audit internal adalah suatu aktivitas pemberian jaminan keyakinan dan
konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah serta menungkatkan kegiatan operasi
organisasi
Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis dan
meningkatkan keefektifan manajemen resiko, pengendalian dan
proses pengolahannya.
Audit internal dilaksanakan oleh internal perusahaan yang dilakukan
oleh karyawan bagian pemeriksaan atau kepala departemen tertentu
yang memiliki kapasitas sebagai auditor.
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMKK
PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
Pedoman penilaian penerapan SMKK meliputi:
1. Kriteria Audit SMKK;
2. Penetapan kriteria audit tiap tingkat
pencapaian penerapan SMKK;
3. Ketentuan penilaian hasil Audit SMKK.
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

7/17/202
KUSUMO 2023 48
3
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kriteria Audit SMKK
Lampiran K, PERMEN PUPR NO.10 TAHUN 2021
E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

7/17/202
KUSUMO 2023 56
3
Kegiatan Persiapan audit meliputi :
• Mempelajari proses dan dokumentasi KK
• Pelajari tanggung jawab dan wewenang
auditee
• Pahami KEBIJAKAN & SASARAN KK

• Kebijakan KK harus dijadikan acuan utama


• Sasaran KK merupakan salah satu kriteria
audit yang paling terukur
Kegiatan Peninjauan Dokumen :
• Dokumentasi auditee dikaji ulang untuk menentukan
kesesuaiannya dengan kriteria audit.
• Dokumentasi tsb mencakup: panduan/manual,
prosedur, instruksi kerja, rekaman, termasuk laporan
audit sebelumnya.
• Struktur Organisasi K3 & Jobdesc
• Peraturan perudangan dan standar-standar lainnya
DOKUMENTASI
• Menunjukkan proses • Sebagai mekanisme dan
dilakukan dengan layak alat pertanggungjawaban
• Bukti bahwa telah • Memfasilitasi monitoring
dilakukan pendekatan dan review yang
sistematis dlm identifikasi berkelanjutan
dan analisis risiko • Menyediakan bukti audit
• Menyediakan bahan untuk • Memberikan dan
pengambil keputusan mengkomunikasikan
dalam KUSUMO
merencanakan
2023 dan informasi
59
tindak lanjut pengendalian
risiko
Untuk Penerapan SMKK di
PROYEK KONSTRUKSI

Komitment

Komunikasi Kerjasama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai