28 - 29 NOVEMBER 2022
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
JENJANG 7
Oleh:
Ir.Kusumo Dradjad S, ST., MSi, CSP, IPU, ASEAN Eng.
❖ Sekertaris Jenderal Perkumpulan Ahli Keselamatan konstruksi Indonesia (PAKKI)
❖ Lead Auditor SMK3 – PT AIS
❖ Dosen Politeknik Negeri Jakarta
❖ Narasumber Kementerian PUPR
1
PERKENALAN
NAMA : IR. KUSUMO DRAJAD S, ST,MSI, CSP,IPU,ASEAN Eng
TEMPAT/ TGL LAHIR : SEMARANG, 8 JANUARI 1960
STATUS : KAWIN
ALAMAT : Jl. BULAK BARAT NO.46, RT.01, RW.07, CIPAYUNG DEPOK
PENGALAMAN KERJA :
1. Sekertaris Jenderal Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI)
2. Pernah bekerja di PT. HUTAMA KARYA CABANG BALI
3. Pernah bekerja di PT. META EPSI > SUPERVISOR
PUSAT PEMBINAAN
4. PernahPENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
bekerja di PT. IES PUTRA > MANAGER PROYEK
5. KOMISARIS PT. PUJA NUGRAH JAYA KONSULTAN
6. PT. ALKON, LEMBAGA AUDIT SMK3 PP 50, Tahun 2012
7. MANJER SERTIFIKASI LSP K3 KONSTRUKSI
8. ASESOR BNSP & LPJK
9. INSTRUKTUR PJK3, PUPR & NAKER
10. DOSEN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
11. PENYUSUN SKKNI
12. PENYUSUN MODUL SMKK
SERTIFIKASI PROFESIONAL : - AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI
- LEAD AUDITOR SMK3 - PP 50 tahun 2012
- AHLI K3 UMUM
- AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI
2
1 LATAR BELAKANG
5
DAMPAK LINGKUNGAN (1/4)
Pembangunan Jalur
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
Pembangunan Jalur
Crossdrain tertutup Sedimentasi dan
Sedimentasi dan
Kereta Cepat material dan
penumpukan sampah penumpukan sampah
Tidak difungsikan Pada saluran dan cross
Pada saluran dan cross
Jakarta-Bandung (KCJB) drain drain
DAMPAK LINGKUNGAN (3/4)
11
DASAR MANAJEMEN LINGKUNGAN (1/2)
LATAR BELAKANG
MANAJEMEN LINGKUNGAN
suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan
ke dalam proses/ tahapan–tahapan pekerjaan
konstruksi agar dapat diukur, dikelola dan di
dipantau dampak-dampak lingkungan secara
efektif.
TAHAPAN
Identifikasi Dampak
Terjaganya Kualitas
Upaya Pengelolaan
Lingkungan Lingkungan
Pemantauan dan Evaluasi
Lingkungan
DASAR MANAJEMEN LINGKUNGAN (2/2)
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
ASPEK PERILAKU
REGULASI
DESAIN/KETEKNIKAN MANUSIA
Pencegahan Kecelakaan Teknis Kecelakaan Kerja & Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan
Terhadap Konstruksi Penyakit akibat Kerja Masyarakat
PENGELOLAAN LINGKUNGAN 02 02
PENILAIAN
TAHAP KONSTRUKSI LINGKUNGAN KERJA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN
03 03
TAHAP PASCA KONSTRUKSI LINGKUNGAN KERJA
04
17
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah
14 Tahun 2021
PP No 88 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor
UU RI No. 32 Tahun 2009 Kesehatan Kerja 22 Tahun 2020 tentang
tentang Perlindungan dan 1 4 Peraturan Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
8 Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi
Peraturan Menteri PUPR
UU No 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi 2 5 No 10/2021
tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
7 Peraturan Menteri Negara
UU No 11 Tahun 2020 3 ISO 14001
6 Lingkungan Hidup No. 38
tentang Cipta Kerja Tahun 2019
Sistem Manajemen tentang Jenis Kegiatan Usaha
Lingkungan dan / atau Kegiatan yang Wajib
18
AMDAL
4
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN TERDAMPAK
PROYEK
19
TAHAP PERENCANAAN Dokumen Lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 🡪 kajian mengenai dampak penting suatu Usaha
AMDAL dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup🡪 upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan
RKL-RPL Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup🡪 upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang
terkena dampak akibat rencana Usaha dan/atau kegiatan
TAHAP PELAKSANAAN
Rencana Kerja Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan🡪 dokumen telaah tentang Keselamatan
RKPPL Konstruksi yang memuat rona lingkungan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang merupakan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
20
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGGUNA JASA
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• Mengidentifikasi bahaya terkait keselamatan
lingkungan (sebagian bagian dari SMKK) dengan
mengacu pada dokumen perancangan.
• Menyampaikan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-
www.free-powerpoint-templates-design.com
UPL) ke Calon Penyedia Jasa saat Prakualifikasi.
PENGGUNA JASA • Memastikan dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
telah memuat biaya pengujian (masuk ke dalam
• Unit Organisasi komponen 9 biaya SMKK).
• Unit Kerja • Membahas dan mengesahkan RKPPL pada saat
• Satker/PPK rapat persiapan pelaksanaan.
• Pokja • Melakukan pengawasan terkait pelaksanaan RKK
Pelaksanaan, RMPK/Program Mutu, RMLLP, dan
RKPPL di lapangan.
21
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (1/2)
• Mencantumkan telaahan aspek keselamatan
konstruksi termasuk telaahan lingkungan terkait
hasil tahap Pra FS (Pengkajian) dan/atau FS
www.free-powerpoint-templates-design.com
(Perencanaan), serta, penyusunan dokumen
lingkungan (AMDAL /UKL-UPL/SPPL).(Konsultan
PENYEDIA JASA
Pengkajian/Perencanaan)
Tahap Pra Konstruksi • Mencantumkan telaahan aspek keselamatan
• Konsultan konstruksi termasuk telaahan lingkungan ke
Pengkajian/Perencanaa dalam kriteria dan hasil perancangan, termasuk
• Konsultan Perancangan metode pelaksanaan konstruksi, metode operasi
dan pemeliharaan serta menjabarkan
rekomendasi dokumen lingkungan ke dalam
desain (DED). (Konsultan Perancangan)
22
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (2/2)
• Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) menyusun
RKPPL (Rancangan Kerja Pengelolaan &
Pemantauan Lingkungan) dan dipresentasikan dan
dibahas pada saat PCM (Pre-Construction
www.free-powerpoint-templates-design.com
Meeting).
PENYEDIA JASA • Kontraktor menyusun laporan pelaksanaan RKL-
RPL /UKL-UPL/ SPPL dan RKPPL dilampirkan dalam
Tahap Konstruksi laporan bulanan/setiap bulan.
• Konsultan Pengawas melakukan Pemantauan
• Konsultan Pengawas
Pengelolaan Lingkungan berdasarkan RKL-
• Kontraktor RPL/UKL-UPL/SPPL dan memeriksa Laporan
Pelaksanaan RKL-RPL /UKL-UPL/SPPL dan RKPPL
yang dilakukan setiap bulan oleh Penyedia
Jasa/Pelaksana.
23
INTEGRASI KESELAMATAN KONSTRUKSI, MUTU, DAN
LINGKUNGAN DALAM PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
PENGKAJIAN &
TAHAPAN PERENCANAAN
PERANCANGAN PEMBANGUNAN
PROCUREMENT PELAKSANAAN
Rancangan
Rancangan Dok. RMPK & RKK
Konseptual, KAK, RMLL RKP
DOKUMEN Konseptual
HPS, Risk Analysis,
Penawara RKK Program Pelaksan
P PL
SMKK n Teknis Mutu aan
Biaya SMKK
Pemantapan RKL-RPL UKL-
Penyusunan Dokumen UPL/SPPL, biaya pengelolaan Pemantapan dan
Penjabaran RKL-RPL/UKL-
Lingkungan: lingkungan disesuaikan Pemantauan RKL-RPL UKL-
UPL/SPPL dalam Desain
AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan spektek/Divisi/Kriteria UPL/SPPL & RKPPL
Perencanaan
Pengguna/Konsultan Pengkajian/
Pengguna/Kontraktor/
PELAKU Konsultan Perencanaan/
Konsultan Pengawas/Konsultan MK
Konsultan Perancangan 24
TAHAP “ Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan
PRA-KONSTRUKSI
Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat yang
(Pengkajian–Perencanaan) dilengkapi dengan AMDAL atau UKL_UPL.
”
(UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja dan PP 22/2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH)
Amdal disusun oleh pihak
Kegiatan berdampak penting
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Pemrakarsa atau pihak ketiga yang
terhadap lingkungan hidup memiliki sertifikat kompetensi
WAJIB AMDAL atau berisiko besar penyusun amdal pada tahap
Prakonstruksi
A B
28
Contoh Penerapan Pertimbangan
Lingkungan dalam Desain
C. Penyeberangan satwa liar digabung dengan bangunan air
C (gorong-gorong)
29
TAHAP KONSTRUKSI
(Procurement–Pelaksanaan Konstruksi)
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PADA TAHAP PEMBANGUNAN
Pemilihan Penyedia Pelaksanaan Pekerjaan Serah Terima Pekerjaan
Jasa Konstruksi
BENTUK
1. Pelaksanaan/Penerapan RKK
Dokumen Pemilihan
2. Pelaksanaan /Penerapan Dokumen hasil pengelolaan
(Dok. Teknis + Administrasi),
RMPK-Program Mutu, RKPPL, lingkungan kepada pengguna jasa
Penyusunan RKK
RMLLP
RKK (Tabel IBRP) Penyedia Jasa pada saat PCM ▪ Laporan Pemantauan dan
• Biaya pengelolaan ▪ Pengawasan dapat dilakukan evaluasi pelaksanaan
lingkungan hidup masuk ke Konsultan Pengawas dan pengelolaan lingkungan
N
dalam biaya penerapan dilaporkan kepada PPK ▪ Seluruh laporan disertai bukti
SMKK . dokumentasi
TAHAPAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA
A. Dok. Tender 5. Dokumen Penawaran 6. Rancangan kontrak
1. Umum • Teknis : tertuang dalam elemen
Pengelolaan dan
Dok 2.Pengumuman
dokumen RKK (perencanaan dan
pengendalian operasi) pemantauan lingkungan
hidup masuk ke dalam
Pemilihan 3. Instruksi kepada Peserta • Harga : Biaya untuk butir
kegiatan pengujian untuk Syarat Syarat Umum
4. Lembar Data Pemilihan Kontrak (SSUK) →
lingkungan masuk ke dalam
biaya penerapan SMKK. pemeliharaan
lingkungan.
7.a) Spesifikasi
7.b) DED B. Dok. Kualifikasi
Teknis/KAK
1. Lembar Data Kualifikasi
Tata cara pengelolaan Pada gambar
dan pemantauan Pada LDK memiliki Sertifikat Manajemen
kerja/desain telah 2. Formulir
lingkungan hidup untuk Mutu, Sertifikat Manajemen Lingkungan,
disesuaikan untuk Isian
menangani dampak menangani dampak serta Sertifikat Manajemen Keselamatan
lingkungan hidup yang dan Kesehatan Kerja, hanya disyaratkan Kualifikasi
lingkungan hidup yang
timbul diuraikan dalam timbul, yang merupakan untuk Pekerjaan Konstruksi yang bersifat 3. Tata Cara
kriteria dan penjabaran dari Kompleks/Berisiko Tinggi dan/atau Evaluasi
spesifikasi teknis. dokumen RKL/RPL diperuntukkan bagi Kualifikasi Usaha Besar. Kualifikasi
atau UKL/UPL. (Permen PUPR No 14/2020 Pasal .....?)
CONTOH STRUKTUR Direktur Utama
ORGANISASI
Pada Penyedia Jasa Direktur OP Direktur QHSE
Level Proyek
Pimpinan Proyek Pimpinan Unit Keselamatan
Konstruksi (UKK)
Laborat
Nama
Assisten Nama Petugas
Inspector/ Operator
Nama
Tenaga tanggap
Garis Instruksi QC/QE
Ahli darurat
Garis Koordinasi
Operator/ Operator/
Teknisi Teknisi
STRUKTUR ORGANISASI Direktur Utama
Level Proyek
Pimpinan Proyek Pimpinan Unit Keselamatan
Konstruksi (UKK)
Laborat
Nama
Assisten Nama Petugas
Inspector/ Operator
Nama
Tenaga tanggap darurat
Garis Instruksi QC/QE
Ahli
Garis Koordinasi
Operator/ Operator/
Teknisi Teknisi
BIAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
BAB II
Rona Lingkungan pada Lokasi Pekerjaan
3 Konstruksi/Kegiatan dan Foto Kondisi existing Rona Lingkungan Awal
BAB III
Rencana Pengelolaan Lingkungan dari setiap tahapan
4 pekerjaan Potensi dampak yang ditimbulkan Rencana Pengelolaan Lingkungan
BAB IV
Rencana Pemantauan terhadap Pengelolaan Lingkungan
5 yang dilakukan dan Potensi dampak yang ditimbulkan Rencana Pemantauan Lingkungan
35
Lampiran
TAHAP
SERAH TERIMA PEKERJAAN
(PHO–Pemeliharaan–FHO)
A
*) Dokumen RKL-RPL/UKL-UPL dan
Pelaksanaan
B RKPPL bersifat dinamis, dapat berubah
ketika terjadi perubahan desain/ruang
dan lingkup
Pemantapan disusun
pemantapan oleh Penyedia Jasa C
RKL-RPL/UKL- Pekerjaan
UPL dan
Konstruksi Pemantauan D
berdasarkan hasil pengelolaan
RKPPL pada pelaksanaan lingkungan dilakukan Dokumen
(Amdal/UKL-UPL/SPPL),
Lingkungan
Dok
tahap operasi dokumen RKL- oleh Konsultan RKPPL (Pemutkahiran), RMPK
RPL/UKL-UPL dan Pengawas dan (Pemutakhiran), Laporan
dan pemantauan lingkungan hidup
RKPPL*) dilaporkan kepada diserahkan kepada pengguna jasa
pemeliharaan dimutakhirkan pengguna jasa
5
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN KERJA
37
Konsep Dasar Pengelolaan Lingkungan
Kerja(Proyek Konstruksi)
39
3. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
41
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KESEHATAN
Faktor Kimia
43
PROGRAM Semua usaha untuk memelihara, melindungi, dan
HYGIENE meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk
umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan
PROYEK dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta
Keuntungan meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan
02 Mengurangi kompensasi
Penyediaan ruang karantina dan isolasi pada proyek Pemberian Vitamin secara berkala
47
Pemeriksaan suhu pagi dan sore hari Bekerja sama dengan unit Kesehatan setempat Penyemprotan Disinfektan berkala
Contoh: Kondisi Lingkungan Kerja
Pada Pekerjaan Konstruksi
48
Atur dan susun
tata letak
peralatan dan
Pertahankan
perlengkapan
ringkas, rapi, resik,
kerja agar selalau
siap pada saat
RINGKAS diperlukan RESIK RAJIN
PROGRAM 5R
RAPI RAWAT
Bersihkan tempat
Pisahkan dan
kerja dan
singkirkan barang Jadikan sebagai
senantiasa
yang tidak perlu suatu kebiasaan
melaksanakan
dari tempat kerja
kebersihan
TOILET 50
TEMPAT JEMURAN BAJU
7
SARANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
51
52
53
54
55
56
57
58
TEMPAT KERJA
(PENYIMPANAN MATERIAL)
59
60
61
62
63
KESEHATAN KERJA
(PENGANGKATAN)
64
65
66
67
KESEHATAN KERJA
(MENCEGAH DEHIDRASI)
68
69
70
71
KESEHATAN KERJA
(FOGGING NYAMUK)
72
TERIM
A
KASIH
73
CONTOH MATRIKS RKL
B. Pengendalian Getaran
► Menghilangkan sumber getaran ditempat kerja
► Mengganti alat, bahan, proses kerja yang
menimbulkan getaran
► Mengurangi pajanan getaran dengan
menambah/menyisipkan bantalan/peredam diantara
alat dan bagian tubuh yang kontak dengan alat
bergetar
► Membatasi waktu pajanan, SOP, pengaturan jam
kerja
► Penggunaan APD Whole Body Pad
79
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
(Metode Pengamanan Umum)
C. Pengendalian Limbah Konstruksi
Cara meminimalkan atau menghilangkan pembuangan
polutan (bahan pencemaran) dari limbah berbahaya
konstruksi ke saluran pembuangan atau ke aliran air.
▪ Menyediakan fasilitas penahanan sementara
(secondary containment) dengan kapasitas 110% dari
volume tersimpan.
▪ Menjaga fasilitas penahanan sementara bebas dari
Tempat khusus penyimpanan
bercampurnya air hujan dan tumpahan. limbah
▪ Area penyimpanan limbah berbahaya di lokasi harus
terletak jauh dari saluran aliran air.
▪ Meminimalkan pemakaian atau produksi limbah
berbahaya di lokasi kerja.
▪ Memisahkan limbah yang berpotensi berbahaya dari
puing-puing yang tidak berbahaya.
▪ Limbah berbahaya cair atau semi-cair harus disimpan
dalam wadah yang sesuai (drum tertutup atau
sejenisnya) dan tertutup. 80
Metode penyimpanan limbah
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
(Metode Pengamanan Umum)
Limbah Beton Limbah Septik
▪ Limbah mortar beton dilarang dibuang ke ▪ Menempatkan fasilitas sanitasi sementara
saluran pembuangan air atau aliran air. (portable toilet) sejauh mungkin dari fasilitas
▪ Limbah mortar beton harus dikumpulkan drainase aliran air, tetapi masih berlokasi
dan dibuang dengan benar atau strategis bagi personel.
ditempatkan di fasilitas pencucian beton ▪ Tidak membuang atau mengubur air limbah di
sementara. dalam area kegiatan.
▪ Memasang rambu tempat membuang ▪ Fasilitas sanitasi sementara harus dibuang ke
sistem saluran pembuangan resmi.
limbah beton dekat setiap fasilitas
▪ Limbah cair dari sanitasi sementara dibuang
pencucian beton.
ke sistem saluran pembuangan sanitasi resmi.
▪ Menunjuk seorang pengawas pekerjaan ▪ Fasilitas sanitasi/septik harus dijaga dengan
beton di lokasi untuk memantau kegiatan baik.
pemotongan beton, coring, penggilingan, ▪ Portabel toilet dibersihkan setiap hari dan
dan grooving. selalu diberikan air secukupnya.
81
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
(Metode Pengamanan Umum)
D. Pengendalian Debu Pekerjaan Konstruksi Mist Sprayer Kabut Air Meriam Untuk Debu Kontrol
minum
84
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
(Metode Pengamanan Umum)
H. Penyimpanan Bahan Berbahaya Beracun
Bagaimanakah cara menyimpan material/ bahan
agar tidak mencemari drainase?
Manajemen atau pengelolaan aliran air pada kegiatan Sedimentasi adalah proses partikel-partikel dalam
pembangunan jalan telah mengidentifikasi adanya ancaman suspensi untuk mengendap dari cairan (air) di mana
signifikan terhadap kualitas air dan badan air. mereka tertahan pada penghalang. Partikel padat
Salah satu penyebab buruknya kualitas air karena yang terperangkap oleh turbulensi air yang bergerak
meningkatnya erosi dan sedimentasi di dapat dihilangkan secara alami dengan sedimentasi
sekitar lokasi pembangunan jalan. dalam air danau.
Gambar 2. Aliran Air
Kesalahan pengelolaan sedimen dan erosi di lokasi kerja Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, Mengandung Sedimen
berpotensi menimbulkan dampak ekonomi, keselamatan, dan tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
ekologis yang merugikan. transportasi angin, air atau es, yang berpindah dari
satu lokasi di permukaan bumi, dan kemudian
Penumpukan sedimen pada saluran drainase menyebabkan mengangkutnya ke lokasi lain.
pendangkalan dan berpotensi banjir. Endapan sedimen di
jalan dapat menyebabkan jalan licin dan/atau mengakibatkan
kecelakaan kendaraan.
1 MENSTABILKAN SALURAN
2 MENGENDALIKAN SEDIMENTASI
A
Menstabilkan saluran air
menggunakan rumput atau Membangun/membuat pagar sedimen yang
pelindung batu dibangun di ujung lereng untuk menampung
limpasan sedimen
Merencanakan konstruksi
B saluran air untuk
memperlambat aliran air
3 MENGENDALIKAN EROSI
88
Contoh : Manajemen/Pengendalian Sedimen
Dengan memasang struktur penahan sedimen untuk mencegah
sedimen keluar dari lokasi melalui aliran limpasan permukaan.
Ada beberapa cara pengendalian sedimen untuk aliran air yang tidak terlalu deras antara lain dengan:
1.Pagar lanau dari gulungan jerami (Straw 4. Check Dam
Bale) Check Dam adalah bendungan kecil yang
Memasang gulungan jerami secara rapat bersamaan sebagai dibangun melintasi parit drainase, sengkedan,
penghalang aliran air untuk meminimalkan celah pada aliran permukaan atau saluran untuk menurunkan kecepatan
pembawa sedimen berfungsi sebagai pagar lanau. Jerami kering diikat aliran. Kecepatan limpasan yang berkurang
membentuk gulungan jerami yang dipasang pada aliran air. Gulungan mengurangi erosi dan alur di saluran dan
jerami diberi penguat yang diikatkan pada tiang atau patok agar tidak memungkinkan sedimen mengendap.
hanyut. Bendungan ini dapat dibangun dari batu,
(Lanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang karung pasir yang diisi dengan kerikil kacang,
berukuran diantara pasir dan lempung) atau batang kayu.
Check Dam dapat digunakan untuk mengurangi
2. Kantong Kerikil (Rock Bund) aliran di saluran sementara kecil yang saat ini
Penyaring lanau sintetis berpori (permeable) ini terdiri dari penutup sedang mengalami degradasi.
geotekstil. Kantung kerikil bekerja mirip dengan kantung pasir tetapi
diisi dengan batuan drain dan digunakan untuk melindungi lubang
drainase. 5. Kolam Sedimen /
Batuan yang lebih besar memungkinkan pasir untuk
menyaring tanpa membuat bendungan.
Sediment Basin
Permeable/permeabel adalah membran sintetis berpori yang dapat
dilewati oleh semua cairan.
Kolam Sedimen adalah bak pengendapan
sementara yang dibangun di lokasi
3. Pagar Lanau Sintetis (Synthetic Silt konstruksi untuk menangkap tanah yang
Fence) tererosi atau terganggu yang tersapu saat
hujan, dan untuk melindungi kualitas air dari
Pagar lanau sintetis dari anyaman bahan sintetis adalah
aliran terdekat, sungai, danau, atau teluk.
penghalang sedimen sementara. Pagar lanau sintetis terbuat dari Kolam sedimen dibangun di sepanjang jalur
anyaman, bahan sintetis yang memungkinkan air meresap, tetapi air atau daerah dataran rendah di lokasi
tidak memungkinkan partikel lanau yang lebih besar lewat. konstruksi
Pagar lanau ditempatkan di tempat antara tanah yang terganggu 89
dan saluran air atau sistem drainase yang akan mengalir.
Contoh : Manajemen/Pengendalian Erosi
Dengan memasang struktur penahan sedimen untuk mencegah
sedimen keluar dari lokasi melalui aliran limpasan permukaan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengendalian Erosi, antara lain dengan:
3. Riprap / Hamparan Batu
1. Selimut pengendali erosi (Erosion control Hamparan Batu yaitu susunan batu yang
ditempatkan sepanjang garis pantai, pondasi
blankets) jembatan, dan/atau lereng curam untuk
Selimut Pengendali Erosi dan tikar jerami atau mulsa melindungi dari gerusan dan erosi.
dirancang untuk melindungi bukit, lereng, lahan basah,
Ukuran batu yang dibutuhkan tergantung
dan tepian dari erosi angin dan air. Selimut pengendali kepada
erosi terbuat dari bahan biodegradable (alami) seperti
sabut, jerami, atau serbuk kayu. Bahan-bahan ini kecuraman lereng dan seberapa cepat air
memberikan pengendalian erosi yang efektif sampai bergerak.
vegetasi dapat berakar.
90
TERIMAKASIH