TUGAS 2 RANGKUMAN MENERAPKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN K3 KONSTRUKSI
Oleh : Zulfa Nadhia Ariusta 170523627108
PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2020 RANGKUMAN
MENERAPKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TERKAIT DENGAN K3 KONSTRUKSI
A. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah bagi tenaga kerja untuk menuju masyarakat adik dan makmur. Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara Praktis Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja dalam keadaan selamat dan sehat selama proses bekerja di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja. B. DASAR HUKUM 1. Pasal 5, 20, dan 27 ayat 2 UUD 1945 2. Pasal 3, 9, dan 10 UU No. 14 tahun 1969 3. Undang-undang - UU No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja. - UU No. 13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan. - UU No. 18 Tahun 1999 & UU No. 2 tahun 2017, tentang jasa konstruksi. 4. Peraturan Pelaksanaan a. Peraturan Khusus b. Peraturan Non-Khusus - Peraturan Pemerintah : PP No.50 Tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) - Peraturan Menteri Peraturan Menteri PUPR no 5 tahun 2014, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum - Surat Edaran Surat Edaran Menteri PUPR no 66/SE/M/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Surat Keputusan Menteri PUPR no 66/KPTS/M/2018 tentang Komite Keselamatan Konstruksi. C. PENERAPAN DAN PENERAPAN SMK3 1. Komitmen dan Kebijakan - Kepmimpinan dan Komitmen - Tinjauan Awal K3 - Kebijakan K3 2. Perencanaan - Perncanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko - Peraturan Perundang-undangan lainnya - Tujuan dan Sasaran 3. Penerapan - Jaminan Kemampuan - Kegiatan Pendukung 4. Pengukuran dan Evaluasi - Jaminan dan Pengujian - Audit SMK3 - Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 5. Peninjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen D. SIKLUS PDCA SISTEM MANEJEMEN K3 Berdasarkan PP 50 tahun 2012, terdapat 12 elemen persyaratan di dalam Sistem Manajemen K3 (SMK3). 12 elemen tersebut dapat kita petakan ke dalam siklus PDCA Sistem Manajemen K3. 1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 2. Strategi pendokumentasian 3. Peninjauan ulang desain dan kontrak 4. Pengendalian dokumen 5. Pembelian 6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 7. Standar pemantauan 8. Pelaporan dan perbaikan 9. Pengelolaan material dan pemindahannya 10. Pengumpulan dan pengelolaan data 11. Audit Sistem Manajemen K3 12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan E. ELEMEN SMK3 1. Plan - Pembangunan dan pemeliharaan komitmen - Strategi pendokumentasian - Peninjauan ulang design dan kontrak 2. Do - Pengendalian d okumen - Pembelian - Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 - Pengelolaan material dan pemindahannya - Pengembangan ketrampilan dan kemampuan 3. Check - Standar pemantauan - Pelaporan dan perbaikan - Pengumpulan dan pengelolaan data - Audit sistim manajemen K3 4. Action - Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen
F. PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
SMK3 Konstruksi Bidang PU meliputi: 1. Kebijakan K3 2. Perencanaan K3 3. Pengendalian Operasional K3 4. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 5. Tinjauan Ulang Kinerja K3 Rencana K3 Kontrak (RK3K) merupakan dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU yang menjadi satu kesatuan dengan dokumen kontrak pekerjaan konstruksi. Dokumen ini dibuat oleh penjedia jasa dan disetujui oleh pengguna jasa. Norma dan standar : 1. Kode Etik dan Tata Laku Ahli K3 Konstruksi 2. Dokumen Sistem MAnajemen K3 Konstruksi 3. Standar Teknik (SNI, Standar Mutu, SKKNI) 4. Norma Standar Prosedur Manual/NSPM 5. Norma Standar Prosedur Kriteria/NSPK
Penyedia Jasa Perencana Konstruksi memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk membuat telaahan aspek K3 dalam pekerjaan konstruksi.
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi memiliki tugas, tanggung jawab
dan wewenang sebagai berikut: a. Berhak meminta penjelasan kepada pokja ULP tentang Risioko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (aanwisjing) b. Menyampaikan RK3K Penawaran sebagai lampiran dokumen penawaran c. Apabila ditetapkan sebagai pemenang lelang maka bertugas menyampaikan RK3K yang memuat seluruh kegiatan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan dan menugaskan Ahli K3 Konstruksi untuk pekerjaan dengan potensi bahaya tinggi atau Petugas K3 Konstruksi untuk tingkat potensi bahaya rendah. d. Menghitung dan memasukan biaya penyelangaraan SMK3 Konstruksi bidang PU dalam harga penawaran e. Membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3 Konstruksi f. Melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan setempat tentang kejadian bahaya g. Menindak lanjuti surat peringatan dari PPK h. Bertanggung jawa atas kejadian kecelakaan kerja i. Mengikut sertakan pekerja dalam program perlindungan tenaga kerja j. Melakukan pengendalian risiko K3 Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dialokasikan dalam biaya umum yang mencakup sebagai berikut: a. Penyiapan RK3K b. Sosialisasi dan promosi K3 c. Alat pelindung kerja d. Alat pelindung diri e. Asuransi dan perijinan f. Personil K3 g. Fasilitas sarana kesehatan h. Rambu-rambu i. Lain-lain terkait pengendalian risiko K3 Setiap kebijakan K3 harus : 1. Disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan; 2. Tertulis, tertanggal dan ditanda tangani; 3. Secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3; 4. Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok dan pelanggan; 5. Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik; 6. Bersifat dinamik; dan 7. Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Rincian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): 1. Komitmen pimpinan dan jejaring K3 2. Keutuhan program K3 3. Akurasi laporan, analisa, dan investigasinya. Termasuk jam kerja hilang dan jumlah kecelakaan. (Tujuannya untuk mencapai 0 kecelakaan/ 100% tidak ada hari hilang akibat kecelakaan)