KOORDINASI
DI TEMPAT KERJA DENGAN PIHAK TERKAIT
disampaikan oleh:
Gitaning Primaswari, ST., MM., MT
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Gitaning Primaswari, ST., MM., MT
TTL : Jakarta, 28 Maret 1984
HP : 0856 271 3084
Email : gita.primaswari@pu.go.id
Pendidikan:
S-1 Teknik Sipil UNDIP 2002
S-2 Manajemen UNDIP 2007
S-2 Teknik Sipil UNDIP 2012
Sertifikasi
Ahli Madya Pengawas Jalan
Ahli Madya K3 Konstruksi
Asosiasi Profesi
HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia
PAKKI (Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia)
Pekerjaan
• 2007 – 2010 Laboratorium Bahan dan Konstruksi UNDIP
• 2010 – 2020 Ditjen Bina Marga (BBPJN V Surabaya, Satuan Kerja PJN Metropolitan
Semarang, Pembuat Komitmen) PUPR
• 2020 – saat ini Politeknik Pekerjaan Umum PUPR
4
4
OUTLINE
5
TUJUAN PEMBELAJARAN
6
Komunikasi Keselamatan Konstruksi
7
INDUKSI KESELAMATAN KONSTRUKSI
8
Jenis- Jenis Induksi Keselamatan Konstruksi
Penjelasan dan pengarahan tentang Keselamatan Konstruksi
yang bersifat umum, yang diberikan kepada
karyawan/pekerja baru atau karyawan/pekerja yang
kembali setelah berpindah dari kegiatan konstruksi yang lain
INDUKSI UMUM
Penjelasan dan
pengarahan tentang
Keselamatan Konstruksi Penjelasan dan
yang bersifat pengarahan tentang
khusus/spesifik yang Keselamatan Konstruksi
diberikan kepada secara singkat yang
karyawan baru yang diberikan khusus untuk
telah mengikuti lnduksi tamu atau pengunjung
umum dan karyawan proyek
mutasi/pindahan dalam
perusahaan yang sama.
9
a)Induksi harus diberikan kepada karyawan / pekerja baru
a
yang akan melakukan pekerjaan di proyek
INDUKSI b
Induksi dilakukan oleh orang yang berkompeten yang
diberi wewenang oleh perusahaan.
UMUM c
Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar
periksa dan akan menjadi acuan bagi pelaksana induksi.
Topik tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
1. Hak dan kewajiban karyawan dan pengusaha dalam hal Keselamatan
Konstruksi berdasarkan peraturan yang berlaku.
2. Kebijakan dan SMKK perusahaan.
3. Peraturan umum Keselamatan Konstruksi perusahaan.
4. Prestasi SMKK dan pengalaman kegagalan sistem (Kecelakaan
Konstruksi).
5. Gambaran umum kegiatan proyek dan struktur organisasi proyek.
6. Prosedur penanganan gawat darurat, nomor telepon, komunikasi
saluran radio.
7. Prosedur evakuasi dan tempat berkumpul bila ada kebakaran dan atau
keadaan darurat.
8. Denah lokasi proyek dan Ruangan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K), Induksi diakhiri dengan evaluasi tertulis dan
diberikan kartu identitas pekerja. Peserta dan penyaji induksi
menandatangani daftar periksa. 10
a a)Induksi dilakukan saat tamu akan masuk ke daerah
kerja.
Tujuan
1. Penjelasan informasi Keselamatan Konstruksi
secara periodik keseluruh tingkatan pekerja.
2. Semua potensi sumber bahaya dan penyakit
yang berada pada lingkungan pekerjaan
diidentifikasi dan diantisipasi
3. Meningkatkan pemeliharaan-pembiasaan
Kondisi Keselamatan Konstruksi yang aman,
sikap, dan perilaku kerja bermutu dan efisien
serta konsisten.
12
CONTOH INDUKSI TERKAIT SOP TANGGAP DARURAT
CONTOH INDUKSI TERKAIT SOP TANGGAP DARURAT
15
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi.
Induksi Keselamatan Konstruksi dilakukan untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan,
tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam
area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Tabel 3-5 Contoh Pengisian Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
18
b. Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning)
22
Pertemuan Kelompok Pekerja
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
3 1) Topik Pertemuan Kelompok Pekerja, dapat Dipimpin oleh: Petugas Anggota pertemuan
berupa : Penjelasan kondisi yg berbahaya dari Keselamatan kelompok pekerja
setiap pekerjaan. Konstruksi atau Mandor adalah: kelompok
2) Penyimpangan keadaan yg ditemukan saat yg sudah dilatih pekerja yg terlibat
inspeksi Keselamatan Konstruksi. dalam proses
3) Insiden/Kecelakaan dan dijelaskan maksud pekerjaan secara
dan tujuan pencegahannya. langsung
dilapangan
4) Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek,
Unit Keselamatan Konstruksi dan Pemberi
Pekerjaan).
5) Peraturan dan ketetapan perundang-
undangan.
23
CONTOH PEMBAHASAN CSA (Construction Safety Analysis) PADA TBM (Tool Box Meeting)
CONTOH PEMBAHASAN CSA PADA TBM
CONTOH PEMBAHASAN IZIN KERJA PEK LISTRIK PADA TBM
CONTOH PEMBAHASAN IZIN KERJA PEK PENGGALIAN PADA TBM
c. Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox Meeting)
Contoh Pengisian Prosedur/Petunjuk Kerja Pertemuan Internal Kelompok kerja (Toolbox Meeting)
29
d. Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Meeting)
• Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi
(construction safety meeting) yg ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
• Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin oleh
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit Kerja.
30
e. Penerapan Informasi Bahaya-bahaya
Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya memuat
prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya sesuai tingkat
risiko atas pekerjaan yg dilaksanakan yg ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
31
Jadwal Program Komunikasi
32
Notes : masukkan gambar gambar terkait dengan komunikasi; papan inform, spanduk, rambu rambu,
Termasuk gambar pimpinan kunjungan ke proyek dan mengkomunikasikannya
33
33
Rambu K3 Proyek
34
Menteri PUPR berkunjung ke lapangan proyek
35
Contoh Formulir
Daftar Hadir Induksi
Keselamatan
Konstruksi
36
TERIMA KASIH