Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

“MODUL KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG


KESELAMATAN KONSTRUKSI”

Disampaikan oleh:
Direktorat Keberlanjutan Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR
Manado, 26 September 2022
Penerapan SMKK dalam IKN
Regulasi terkait Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
UU No. 28 Tahun 2002 Permen PUPR No. 09 Tahun 2021
tentang Bangunan Gedung 1 tentang Penyelenggaraan Konstruksi
UU No. 2 Tahun 2017
7 Berkelanjutan
tentang Jasa Konstruksi 2 Permen PUPR No. 10 Tahun 2021
8 tentang Pedoman Sistem Manajemen
UU No. 11 Tahun 2020 Keselamatan Konstruksi (SMKK)
tentang Cipta Kerja 3 Peraturan LKPP No. 12 tahun 2021
IKN
9 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
UU No. 2 Tahun 2022
tentang Jalan
4 Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Permen PUPR No. 1 Tahun 2022
UU No. 3 Tahun 2022
tentang Ibu Kota Negara 5 10 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR
PP No. 22 tahun 2020 & SE Menteri PUPR No. 10 Tahun 2022
PP No. 14 Tahun 2021 6 11 tentang Panduan Operasional Tertib
tentang Perubahan atas PP No. 22 12 Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi
Tahun 2020 tentang Peraturan
di Kementerian PUPR 2
Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Peraturan Teknis Terkait Lainnya
Tentang Jasa Konstruksi
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN,
KEBERLANJUTAN
UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
UU 2 tahun 2017 UU 11 tahun 2020
tentang Jasa Konstruksi tentang Cipta Kerja Pasal 52
Ps. 4 ayat 1 huruf c Perubahan Ketentuan UU 2/2017 Ps. 5 ayat
3
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pemerintah Pusat
bertanggung jawab 4 ayat (l) huruf c, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
atas terselenggaranya a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan,
Jasa Konstruksi yang Kesehatan, dan Keberianjutan dalam penyelenggaraan
sesuai dengan Jasa Konstruksi
Standar Keamanan, b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar
Keselamatan, Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Kesehatan, dan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Keberlanjutan Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi;

Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan


Aya Konstruksi, Pengguna Jasa dan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa Aya
t Penyedia Jasa wajib memenuhi
Ps 59 wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, t
1 Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud 2
Kesehatan, dan Keberlanjutan. pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN,
KEBERLANJUTAN
PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 22 Tahun 2020
• Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi harus menerapkan
prinsip Konstruksi Berkelanjutan.
Dalam menyusun Standar K4 untuk setiap • Dalam setiap Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi, Pengguna
produk Jasa Konstruksi, menteri teknis Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar K4.
terkait memperhatikan kondisi geografis • Penyedia Jasa termasuk Subpenyedia Jasa dan pemasok.
yang rawan gempa dan kenyamanan
lingkungan terbangun
84F
Dalam memenuhi Standar K4 Pengguna Jasa dan/atau
Penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau
persetujuan atas:
84H 84G a. hasil pengkajian,
perancangan;
perencanaan, dan/atau
Ayat (2)
Pasal Ayat (1) b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan,
pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;

84 c. pelaksanaan
pemeliharaan,
suatu proses
pembongkaran,
pembangunan,
dan/atau
pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi;
dan/atau,
84H 84I e. hasil layanan Jasa Konstruksi
Ayat (1) Ayat (1)
Standar K4 setiap produk Jasa
Konstruksi diatur oleh menteri teknis Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
terkait sesuai dengan kewenangannya penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus menerapkan SMKK.

4
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN,
KEBERLANJUTAN
PP Nomor 22 Tahun 2020

Pasal 163
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota mengenakan sanksi
peringatan tertulis kepada Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa
yang tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan
Substansi
1 Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
SMKK
“ Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan
keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi
dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang Keselamatan Mutu
menjamin “ keselamatan keteknikan konstruksi,
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan
dan PMPM: RMPK,
publik dan lingkungan Kesehatan Program Mutu
Kerja (K3)
PP Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 1 angka 39

Pedoman SOP

“ Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


merupakan pemenuhan terhadap Standar Keamanan,
RKPPL RMLLP
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan
menjamin keselamatan keteknikan konstruksi,

keselamatan dan Kesehatan kerja, keselamatan Lingkungan Lalu LIntas
publik, dan keselamatan lingkungan

PP Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 84I ayat (4) Spesifikasi


Teknis, SNI
Substansi & Penerapan SMKK
PP No. 14 tahun 2021 dan Permen PUPR No.10 Tahun 2021

PEMENUHAN STANDAR KEAMANAN,


KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN PENERAPAN PENYELENGGARAAN USAHA JASA
KEBERLANJUTAN (Standar K4) KONSTRUKSI KONSTRUKSI
BERKELANJUTAN
Keselamatan ❑ PENGKAJIAN
Keselamatan & ❑ PERENCANAAN
Keteknikan
Kesehatan Kerja ❑ PERANCANGAN
Konstruksi PENERAPAN
❑ MANAJEMEN
KESELAMATAN ▪ Pemilik/pemberi SISTEM
▪ Bangunan/aset PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI konstruksi
pekerjaan MANAJEMEN
KONSTRUKSI/MK
▪ Tenaga kerja KESELAMATAN
❑ SUPERVISI/PENGAWASAN
▪ Peralatan,
konstruksi KONSTRUKSI ❑ PEKERJAAN KONSTRUKSI
material
▪ Pemasok, tamu, (SMKK) (Pembangunan,pengoperasia
subpenyedia jasa n, pemeliharaan,
PENJAMINAN
Keselamatan Keselamatan MUTU DAN pembongkaran atau
PENGENDALIAN pembangunan kembali)
Publik Lingkungan
MUTU (PMPM) ❑ PEKERJAAN KONSTRUKSI
▪ Masyarakat di ▪ Lingkungan kerja TERINTEGRASI
sekitar proyek ▪ Lingkungan PEKERJAAN
▪ Masyarakat terdampak proyek KONSTRUKSI
terpapar ▪ Lingkungan alam
▪ Lingkungan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
terbangun DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2021
Pasal 1–2
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
STRATEGI PEMENUHAN STANDAR K4
DALAM SMKK
1. UU 2 TAHUN 2017
2. UU 11 TAHUN 2020
3. PP 22 TAHUN 2020
BIAYA PENERAPAN 4. PP 14 TAHUN 2021
SMKK 5. PERMEN PUPR 10 TAHUN 2021
STRUKTUR ORGANISASI 6. PERMEN PUPR NO. 1 TAHUN 2022
7. SE PUPR 10 TAHUN 2022
KESELAMATAN KONSTRUKSI OPERASIONAL
3 PENERAPAN SMKK

2
PEMENUHAN SMKK PADA
4
TIAP TAHAPAN JASA
KONSTRUKSI PEMBINAAN DAN
1 5 PENGAWASAN
PENGKAJIAN atau
1 PEMENUHAN SMKK PADA TIAP TAHAPAN JASA KONSTRUKSI
PERENCANAAN Pasal 21-23
PERANCANGAN
Informasi awal dan PEMILIHAN
Rekomendasi Teknis - Metode Pelaksanaan PELAKSANAAN
- Aspek Lokasi, Pekerjaan Konstruksi, - Identifikasi dan KONSTRUKSI
- Aspek lingkungan fisik, - SERAH TERIMA
Standar pemeriksaan dan pengendalian risiko - Gambar Kerja,
- Aspek sosio-ekonomi, pengujian, (IBPRP), - Rencana Metode Pelaksanaan
dampak lingkungan - Rekomendasi rencana - Biaya penerapan - Gambar Terlaksana
Kerja (Work Method Statement),
pengelolaan lingkungan SMKK - Identifikasi Bahaya dan dan Laporan
hidup, - Personil Manajerial Pengendalian hingga Sisa Risiko Pelaksanaan (As-Built
- Rencana manajemen lalu Keselamatan (IBPRP), document),
lintas, - Kebutuhan - Rencana Pengujian dan - Completion Test
- Identifikasi bahaya dan Subpenyedia jasa Pemeriksaan (ITP), - Panduan keselamatan
pengendalian risiko - Rencana Pengelolaan Lingkungan dan pemeliharaan
(IBPRP), Hidup, konstruksi bangunan
- standar/ ketentuan desain, - Manajemen Lalu Lintas, yang dimutakhirkan
- penetapan tingkat risiko, - Sumber Daya (Peralatan, Material,
- biaya SMKK dan Biaya Dan Personil),
kebutuhan personil, - Pengendalian Subpenyedia dan
- rancangan panduan Pemasok,
keselamatan operasi dan - Prosedur Kerja,
pemeliharaan - Audit dan Inspeksi,
- Panduan Keselamatan dan
KAK/TOR, Dok.
Pemeliharaan Konstruksi
Pemilihan dan
Bangunan
Penawaran
(termasuk RKK Penyusunan dan Penerapan RKK,
Rancangan Konseptual SMKK, DED dan Penawaran dan RMPK, RKPPL, RMLLP, Program Pelaporan dan
Spesifikasi Teknis, Engineer Estimate Biaya) Mutu Dokumentasi
STRUKTUR ORGANISASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
2 Struktur Organisasi Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi (Penyelenggara Proyek)

Memposisikan Personil Manajerial


Keselamatan Konstruksi sebagai
pimpinan UKK yang berkoordinasi sejajar
dengan kepala proyek/ pimpinan
tertinggi di proyek, terutama untuk
pekerjaan dengan risiko KK sedang dan
besar
Anggota Unit Keselamatan Konstruksi, terdiri atas:
a. ahli Keselamatan Konstruksi;
b. ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi;
c. petugas Keselamatan Konstruksi atau Petugas K3
Konstruksi;
d. petugas tanggap darurat;
e. petugas pemadam kebakaran;
f. petugas pertolongan pertama pada kecelakaan;
g. petugas pengatur lalu lintas;
h. tenaga kesehatan; dan
i. petugas pengelolaan lingkungan.
STRUKTUR ORGANISASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
2 Struktur Organisasi Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi (Penyelenggara Proyek)

KEBUTUHAN KUALIFIKASI PERSONIL MANAJERIAL KEBUTUHAN KUALIFIKASI TENAGA AHLI KESELAMATAN


KESELAMATAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI

Untuk Bangunan
Tidak Sederhana

RISIKO KK BESAR RISIKO KK SEDANG RISIKO KK KECIL


RISIKO KK BESAR RISIKO KK SEDANG RISIKO KK KECIL
• Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3 Ahli
Konstruksi Utama; Keselamatan/K3 Konstruksi Utama; Konstruksi Madya; Keselamatan/K3
Konstruksi Madya; atau
atau • Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Muda; atau atau Konstruksi Muda
• Ahli Keselamatan/K3 Konstruksi Muda atau • Ahli Keselamatan/K3 • Ahli Keselamatan/K3
Konstruksi Madya pengalaman minimal 3 • Petugas Konstruksi Madya Konstruksi Muda
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun keselamatan pengalaman minimal pengalaman minimal
(tiga) tahun konstruksi 3 (tiga) tahun 3 (tiga) tahun
3 BIAYA PENERAPAN SMKK

Ps. 21 (8) Permen PUPR 10/2021: Biaya Penerapan SMKK harus dimasukkan pada daftar kuantitas
dan harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK

PELAKSANA KONSTRUKSI KONSULTANSI KONSTRUKSI


1) Biaya Penerapan SMKK dalam Pekerjaan Konstruksi mencakup rincian: 1) Biaya Penerapan SMKK dalam pekerjaan Konsultansi
a. Penyiapan RKK, RKPPL, dan RMLLP; Konstruksi paling sedikit mencakup rincian:
b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan; a. penyiapan RKK dan/atau rancangan konseptual
c. alat pelindung kerja dan alat pelindung diri*; SMKK;
d. asuransi dan perizinan; b. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
e. personel Keselamatan Konstruksi; dan
f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan*; c. kegiatan dan peralatan terkait pengendalian
g. rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen risiko Keselamatan Konstruksi.
lalu lintas*; 2) Biaya Penerapan SMKK dalam pekerjaan Konsultansi
h. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi; dan Konstruksi terkait biaya asuransi kesehatan, asuransi
i. kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko profesi, biaya pendidikan, pelatihan, asuransi, dan
Keselamatan Konstruksi, termasuk biaya pengujian/pemeriksaan biaya keselamatan dan kesehatan kerja dalam
lingkungan*. pekerjaan Konsultansi Konstruksi sudah termasuk
2) Huruf c,f,g,dan i merupakan barang habis pakai dalam komponen remunerasi tenaga ahli sesuai
3) Huruf h tidak wajib untuk pekerjaan dengan risiko keselamatan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
konstruksi kecil
4 OPERASIONAL PENERAPAN SMKK
PERMEN PUPR NO. 10 TAHUN 2021
SE MENTERI PUPR NO. 10 TAHUN 2022
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Bab II Penerapan SMKK 1. Penerapan Panduan Operasional
Paragraf 2 Tahap Pemilihan Penyedia Jasa a. Paket-paket pek. konstruksi infrastuktur di PUPR
Paragraf 3 Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi b. Paket-paket pek konstruksi infrastruktur di IKN
Paragraf 4 Tahap Serah Terima Pekerjaan 2. Tugas dan Tanggung Jawab Para Pihak
Bab III Komponen Kegiatan Penerapan SMKK a. PPK;
BAB IV Pembinaan dan Pengawasan b. Penyedia Jasa Kons. Perancangan;
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
LAMPIRAN d. Penyedia Jasa Kons. Pengawasan/MK;
A. SUBLAMPIRAN A TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 3. Panduan Operasional:
B. SUBLAMPIRAN B PMPM PK a.Keselamatan Keteknikan Konstruksi;
C. SUBLAMPIRAN C RANCANGAN KONSEPTUAL b.Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
D. SUBLAMPIRAN D RKK c. Keselamatan Publik;
E. SUBLAMPIRAN E RMPK d.Keselamatan Lingkungan.
F. SUBLAMPIRAN F PROGRAM MUTU
G. SUBLAMPIRAN G RKPPL (LINGKUNGAN) LAMPIRAN
H. SUBLAMPIRAN H RMLLP (LALU LINTAS) Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan
I. SUBLAMPIRAN I FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN RKK Keselamatan Konstruksi di Kementerian PUPR
J. SUBLAMPIRAN J KRITERIA PENETAPAN RISIKO
K. SUBLAMPIRAN K KOMPONEN KEGIATAN
14
14
SE PUPR 10/2022
PANDUAN OPERASIONAL
01 02 03 04

KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN


KETEKNIKAN DAN KESEHATAN KERJA PUBLIK LINGKUNGAN
a. Rapat Persiapan Pelaksanaan a. Aturan Umum Keselamatan dan a. Manajemen Lalu Lintas; a. Penanganan Bahan Kimia;
Pekerjaan (Pre-Construction Kesehatan Kerja (Basic Safety) di b. Manajemen b. Pemanfaat Air;
Meeting/PCM); Proyek; Transportasi; c. Pengelolaan Limbah (Padat,
b. Permohonan Izin Kerja; b. Komunikasi Keselamatan Konstruksi; c. Manjemen Cair, Udara);
c. Pemeriksaan Bahan Material; c. Pemeriksaan/Pengelolaan Kesehatan Pengamanan; d. Transportasi Limbah;
d. Pemeriksaan/Kalibrasi Peralatan; Tenaga Kerja; d. Manajemen Sosial e. Kebersihan
e. Identifikasi Bahaya dan d. Pengaturan Lingkungan Tempat kerja; Ekonomi. (Housekeeping);
Pengendalian Risiko; e. Pengaturan Jam Kerja; f. Efisiensi Energi;
f. Rencana Pemeriksaan dan f. Pengaturan Berkendara; g. Perlindungan Flora dan
Pengujian (Incoming, Inspection g. Mes Pekerja (Hunian Sementara Fauna;
and Test Plan/ITP); Pekerja) dan Kawasan Pekerja; h. Perlindungan Ekosistem
g. Pelaksanaan Pemeriksaan dan h. Pelatihan Keselamatan Konstruksi bagi dari Spesies Tumbuhan
Pengujian Pekerjaan Konstruksi; Tenaga Kerja; Invasif;
h. Perubahan Pelaksanaan i. Penggunaan APD; i. Penanganan Benda
Pekerjaan; j. Ketentuan Keselamatan dalam Kepurbakalaan.
i. Tes dan Pengujian Kelaikan Pekerjaan Konstruksi
Fungsi (Testing and k. Tanggap Darurat;
Commissioning). l. Audit Keselamatan Konstruksi. 15
15
LESSON LEARNED KECELAKAAN KONSTRUKSI
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi & Kegagalan Bangunan
Surabaya, Desember 2018
a. Sebagian badan Jalan Raya Gubeng Surabaya mengalami
longsor/amblas selebar ±20 m dan sepanjang ±50 m dengan
kedalaman ± 15 meter.
b. Sebagian halaman Gedung Bank BNI mengalami longsor.
c. Sebagian halaman Gedung Toko Elizabeth mengalami longsor.

Investigasi lapangan dan wawancara:


- Catatan kegempaan tidak menunjukkan mekanisme pergeseran
batuan, bukan akibat gempa bumi (aktivitas tektonik). BMKG
- Dinding Penahan Tanah (DPT) sisi timur pada pembangunan Mix-
Pemeriksaan dan Pengujian ?? Used Development mengalami Keruntuhan
Rona Awal Lingkungan ??
Metode ?? - DPT merupakan bagian dari proses pembangunan basement 2
Tahapan ?? lantai dan konstruksi gedung 24 lantai
Desain dan Spesifikasi ?? - Putusnya strand pada ground anchor dan/atau kegagalan block
Peralatan dan Material?? anchor sebagai akibat dari kombinasi pergerakan lateral DPT dan
adanya penurunan tanah.
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
Cengkareng, November, 2021
Bangunan 4 lantai mengalami keruntuhan pada saat
pembongkaran scaffolding di lantai 3 dan lantai 4
Investigasi lapangan dan wawancara:
- Adanya kolom menerus lantai 1 dan 2 dengan
dimensi 40x60 cm setinggi 7 meter lebih
- Umur beton plat lantai dan kolom di lantai 3 dan 4
belum cukup (11 hari)
- Beton yang digunakan K-300
- Tumpukan Scaffolding terpusat di tengah lantai 3
Metode dan Prosedur ??
- Tidak didapat prosedur dan/ atau metode pekerjaan
Desain dan Spesifikasi ?? dan persetujuan izin kerja
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko?? - Sisa waktu pekerjaan terbatas
Komunikasi Perencana dan Pelaksana ?? - Kontrak Desain Build dengan Perencana dan
Kontraktor berbeda
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
Pulau Bintan, April, 2021
Penurunan seketika secara drastis (immediate settlement),
setelah terjadinya curah hujan sebesar 150 mm, di tanah
pada ke-2 sisi dalam dan luar Retaining Wall yang sudah
ditimbun dan dipadatkan.

Investigasi lapangan dan wawancara:


- Pada Oktober 2021 sudah terjadi penurunan Oprit yang
dilakukan perbaikan dengan perkuatan pada abutment
dan retaining wall dengan tie rod dan tie beam
- retaining wall menggunakan tiang pancang ukuran
Penyelidikan tanah ?? 30x30,
Analisis desain perancangan?? - Penimbunan oprit menggunakan urugan timbunan biasa
dari sumber galian setinggi 2m (layer 1) dan 0,75 (layer
Metode dan Prosedur ??
2) dan dengan lapisan geotek.
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko?? - Meminta pertimbangan pemutusan/ pengakhiran/
Dokumen kontrak ?? perpanjangan kontrak
Lesson Learned
Kecelakaan Konstruksi
JU Bekasi, November, 2021
launcher terpuntir dan terjatuh pada pengangkatan PCI-
Girder G15 dengan panjang girder 50.8 meter dan tinggi
2,3 m, dengan kecepatan Launching 2,35 m/min
Investigasi lapangan dan wawancara:
- Girder yang dilaunch adalah Girder tepi (terluar)
- Positioning girder (kurang 5 cm dari bearing pad)
menggunakan sistem tekel katrol
- Balok LCB tempat perletakan stopper berada di super
Metode dan Prosedur ?? elevasi, maka dilakukan pergeseran titik stopper ke
Desain dan Spesifikasi ?? arah luar sehingga maintruss melampaui batas aman
- Balok LCB dengan super elevasi tanpa
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko??
penguat/shoring/penopang
Pengawasan ??
- Pergeseran titik stopper tanpa analisis, atas inisiatif
Komunikasi Pelaksana dengan subkon spesialis, pelaksana lapangan
pengawas, dan engineer kontraktor ??
- Eksekusi launching girder tanpa pendampingan
REKOMENDASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dampak Positif Pemenuhan Standar K4 pada Sektor Konstruksi
MEMPERCEPAT JADWAL PROYEK
50% SELAMA 1 MINGGU ATAU LEBIH
DAMPAK POSITIF 50% lebih cepat kurang dari 1 minggu 12% lebih cepat dua minggu
IMPLEMENTASI KESELAMATAN 31% lebih cepat satu minggu 7% lebiih cepat 3 minggu atau lebih
KONSTRUKSI DALAM PROYEK
MENURUNKAN BIAYA
71%
73% PROYEK
SEBESAR
27% turun sebesar kurang1% ATAU
dari 1% LEBIH
17% turun sebesar 6%-10%
51% 49% turun sebesar 1%-5% 7% turun sebesar 11% atau lebih
43%
39%
73% MENINGKATKAN ROI* PROYEK
SEBESAR 1% ATAU LEBIH
27% meningkat sebesar kurang dari 1% 15% meningkat sebesar 6%-10%
15%
13% 53% meningkat sebesar 1%-5% 5% meningkat sebesar 10% atau lebih
5% 6%

82% MENINGKATKAN NAMA BAIK


Jadwal Biaya ROI* Kecelakaan PERUSAHAAN
Positif Negatif

* ROI : Return of Investment 66% MENINGKATKAN KUALITAS PROYEK

Sumber : Safety Management in The Construction Industry : Identifying Risk and Reducing Accident to Improve Site
Productivity and Project ROI, 2013, McGrawHill
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

REKOMENDASI PENINGKATAN BUDAYA KESELAMATAN

PENERAPAN
INVESTIGASI KOMUNIKASI KOMITMEN
SMKK

1 2 3 4

RELIABILITY LIABILITY KONSITENSI


MANAJEMEN KESELAMATAN (4M + KK)
KONSTRUKSI ▪ Komunikasi / alur 1. Pengawasan
1. DED & Spektek koordinasi, instruksi dan 2. Pengendalian
1. Perencanaan dan 2. Standarisasi persetujuan 3. Approval
Pengkajian 3. Kalibrasi & Kelaikan ▪ Tugas, tanggung jawab 4. Inspeksi dan Audit
2. Desain & Spektek 4. Nonconformity dan dan wewenang para 5. Pelaksanaan Operasional
Perancangan Corrective Action pihak: konsultan dan Pemeliharaan
3. SOP 5. Pengujian Tambahan pengawas, mk, pmi & ces,
4. Tahapan 6. Rencana Tanggap perancang, kontraktor,
5. Metode Darurat subkon spesialis,
6. Identifikasi Risiko 7. Pemenuhan Personel pemasok/ vendor
Keselamatan Konstruksi (Jumlah dan Kompetensi)
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

REKOMENDASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

Sistem Manajemen
Keberlanjutan Konstruksi
Keselamatan Konstruksi

Teknis Manajemen Proyek


ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI
Perlunya perbaikan dalam sistem penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia, di antaranya pada:
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
a. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam melakukan identifikasi dan penetapan isu
eksternal dan interal yang berpengaruh pada pelaksanaan pekerjaan.
b. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko, dan Peluang (IBPRP) dengan menerapkan analisis multi risiko secara rinci (multiple risk analysis) pada setiap langkah
kerja di dalam Work Breakdown Structure (WBS) untuk keselamatan pekerja, properti/ harta benda, publik, dan lingkungan.
c. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Analisa Keselamatan
Konstruksi (AKK) sesuai dengan risiko pekerjaan di tiap tahapan pekerjaan sesuai dengan nilai kekerapan (probability)
kejadian bahaya dan keparahan (severity) atas potensi dampak terhadap manusia (pekerja dan/atau publik), harta benda,
dan lingkungan.
d. Menyusun dokumen RKK Pengawasan oleh Konsultan Pengawas yang diintegrasikan dengan RKK Pelaksanaan sebagai
alat (tools) dalam melaksanakan pengawasan yang lebih teknis, termasuk apabila terjadi ketidaknormalan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI
e. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan secara jelas dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, hujan,
petir, kecepatan angin, antrian kendaraan, dll, sehingga tim lapangan dapat melakukan penanganan yang tepat
dan tindak lanjutnya.
f. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan mencakup kondisi lingkungan (cuaca, kecepatan angin, hujan)
yang dituangkan dalam dokumen kerja.
g. Mempekerjakan Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) dengan kualifikasi sesuai dengan risiko
keselamatan konstruksi, serta memperhatikan jumlah Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi
terhadap pekerja dalam UKK sesuai dengan Risiko Keselamatan Konstruksi.
h. Memperbaiki struktur organisasi proyek dengan memposisikan Pimpinan UKK yang sejajar dengan Manajer
Proyek, bukan di bawah kendali Manajer Proyek.
i. Menempatkan Biaya Keselamatan Konstruksi pada daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK.
j. Menempatkan peralatan kerja pada tempat yang sesuai, sehingga mengurangi kejadian material jatuh, serta dalam
rangka mewujudkan program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) pada lokasi kerja.
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI

k. Memasang rambu-rambu keselamatan yang dapat terlihat secara jelas oleh pekerja, maupun masyarakat
sekitar, terutama pada saat pekerjaan sedang berlangsung. Contohnya rubber cone/concrete barrier, rambu
peringatan bahaya, dan informasi (spanduk) pekerjaan sebelum lokasi kerja, pagar pengamanan pekerjaan,
lampu selang, dan lainnya.
l. Melakukan penyeragaman pakaian dan helm dari para pekerja, sesuai dengan instansi dan tugas dari
pekerja, serta menggunakan APD dan APK yang sesuai dengan jenis dan potensi bahaya.
m. Melakukan edukasi dan sosialisasi secara reguler kepada pekerja terampil terkait keselamatan konstruksi
dan risikonya saat tool box meeting (TBM).
n. Menempelkan SILO, SIO/SIA, nama operator, dan foto operator berukuran 8R pada seluruh alat berat yang
digunakan.
o. Memasang penangkal petir pada posisi tertinggi dan terendah dengan peletakan horizontal dan vertikal pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI

2. Keberlanjutan Konstruksi
a. Pemilik Proyek dapat mempertimbangkan penerapan prinsip-prinsip konstruksi berkelanjutan dalam tahapan
rancang bangun dan green construction termasuk adaptasi budaya local sebagaimana tertuang dalam Permen
PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Konstruksi Berkelanjutan
b. Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas agar melakukan prinsip kehati-hatian untuk mewujudkan
konstruksi yang zero accident dan zero fatality, yang tetap mematuhi protocol Kesehatan pada masa pandemic
Covid-19
c. Dokumen seluruh proses kegiatan agar dijadikan informasi terdokumentasi sebagai pembelajaran dan referensi
untuk perbaikan kegiatan sejenis pada masa yang akan datang.
d. Para pihak agar tidak membenarkan kebiasaan melainkan membiasakan kebenaran mengingat setiap
pekerjaan memiliki karakteristik masing-masing.
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI
3. Manajemen Proyek
a. Menyampaikan SOP, Instruksi Kerja, manual book dan/atau penggunaan peralatan beserta identifikasi bahaya atau
ancaman (bukan dampak resiko), sebagai acuan petugas, tenaga kerja dan operator di lapangan.
b. Melakukan monitoring terhadap pembagian shift pekerja.
c. Menyusun pembagian peran, tanggung jawab, dan kewenangan yang jelas antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa di
dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan pengawasan secara berlapis, dengan melakukan tugas pengawasan sebelum dan sesudah pekerjaan
konstruksi dilaksanakan.
e. Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat dan terdampak pekerjaan terkait dengan izin kerja dan
manajemen lalu lintas.
f. Menyusun jadwal pelaksanaan yang menjabarkan tahap pekerjaan secara detail yang diintegrasikan dengan manajemen
lalu lintas (traffic management), sehingga pihak-pihak terkait dapat melakukan pemantauan dan pengendalian.
g. Melakukan sosialisasi secara reguler kepada warga sekitar yang terdampak pekerjaan, jauh sebelum pekerjaan dimulai
dan pada saat pekerjaan dilaksanakan.
ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

EVALUASI DAN REKOMENDASI


KESELAMATAN KONSTRUKSI
4. Teknis
a. Memperhatikan safety factor dari seluruh peralatan dan komponen dengan telah memasukkan gaya-
gaya yang timbul akibat pekerjaan.
b. Melakukan uji beban dari seluruh alat angkat dan angkut dengan durasi 2 (dua) kali dari perkiraan
total durasi pekerjaan.
c. Memastikan seluruh platform dari alat angkat dan angkut dalam keadaan rata dan padat, serta
melakukan monitoring penurunan pada saat pengangkatan beban tertentu.
d. Melakukan analisis keselamatan keteknikan dalam dokumen keselamatan konstruksi sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan.
e. Tidak membenarkan kebiasaan sebagai pembiasaan atas pekerjaan konstruksi, tetapi membiasakan
melakukan hal yang benar karena pekerjaan konstruksi memiliki karakteristik dan perlakuan yang
berbeda.
v

TERIMA KASIH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai