Ujung Pandang
SPESIFIKASI
JALAN DAN JEMBATAN
PERKERASAN CAMPURAN BERASPAL PANAS
1C ALIH JENJANG |KELOMPOK 2 | ANNISA NUR QALBI (41220121)
A.UMUM
URAIAN UMUM
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat
yang awet berupa lapis perata, lapis fondasi, lapis
antara atau lapis aus campuran beraspal panas yang
terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan
aspal, yang dicampur secara panas di pusat instalasi
pencampuran, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut di atas permukaan jalan yang
telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian dan potongan
memanjang yang ditunjukkan dalam Gambar.
B. STANDAR RUJUKAN
Agregat Kasar
Pengujian Standar Rujukan
Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat
SNI 3407:2008
larutan magnesium sulfat
Temperatur yang menghasilkan Geser Dinamis (G*/sinδ) pada osilasi 10 rad/detik (°C) SNI 06-6442-2000
Stabilitas Penyimpanan: Perbedaan Titik Lembek (°C) ASTM D 5976-00 Part 6.1 dan SNI 2434:2011
Residu aspal segar setelah PAV pada temperature 100°C dan tekanan 2,1 MPa SNI 03-6837-2002
B. STANDAR RUJUKAN
Campuran Aspal
Pengujian Spesifikasi
Analisa saringan SNI ASTM C136:2012
Pengujian campuran beraspal dengan alat Marshall SNI 06-2489-1991
C. MUTU MATERIAL
Agregat Kasar
Pengujian Ketentuan
Kekekalan bentuk agregat natrium sulfat Maks.12 %
terhadap larutan magnesium sulfat Maks.18 %
100 Putaran Maks. 6%
Campuran AC Modifikasi dan SMA
500 Putaran Maks. 30%
Abrasi dengan mesin Los Angeles
Semua jenis campuran beraspal 100 Putaran Maks. 8%
Bergradasi lainnya 500 Putaran Maks. 40%
Kelekatan agregat terhadap aspal Min. 95%
SMA 100/90
Butir Pecah pada Agregat Kasar
Lainnya 95/90
SMA Maks. 5 %
Partikel Pipih dan Lonjong
Lainnya Maks.10 %
Material lolos Ayakan No.200 Maks. 1%
C. MUTU MATERIAL
Agregat Halus
Pengujian Ketentuan
Nilai Setara Pasir Min.50%
Uji Kadar Rongga Tanpa Pemadatan Min. 45
Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah dalam Agregat Maks. 1%
Material lolos Ayakan No.200 Maks. 10%
C. MUTU MATERIAL
Filler (Bahan Pengisi)
a. Bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) dapat berupa debu batu kapur (limestone dust), atau
debu kapur padam atau debu kapur magnesium atau dolomit yang sesuai dengan AASHTO M303-
89 (2014), atau semen atau abu terbang tipe C dan F yang sumbernya disetujui oleh Pengawas
Pekerjaaan. Bahan pengisi jenis semen hanya diizinkan untuk campuran beraspal panas dengan
bahan pengikat jenis aspal keras Pen.60-70.
b. Bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan - gumpalan dan bila diuji
dengan pengayakan sesuai SNI ASTM C136: 2012 harus mengandung bahan yang lolos ayakan
No.200 (75 mikron) tidak kurang dari 75 % terhadap beratnya.
c. Bahan pengisi yang ditambahkan (filler added), untuk semen harus dalam rentang 1% sampai
dengan 2% terhadap berat total agregat dan untuk bahan pengisi lainnya harus dalam rentang 1%
sampai dengan 3% terhadap berat total agregat kecuali SMA. Khusus untuk SMA tidak boleh
menggunakan semen.
C. MUTU MATERIAL
Filler (Bahan Pengisi)
d. Bila diuji dengan SK SNI M-1966-1990-F, bahan pengisi harus mempunyai nilai indek plastisitas
sesuai Tabel berikut.
Jenis Bahan Nilai Indeks Plastisitas (%)
Abu Batu ≤4
Abu Slag ≤4
Kapur (CaCo3) ≤4
Abu Terbang ≤4
Semen Tidak Disyaratkan
Kapur Hidrolik {Ca(OH)2} Tidak Disyaratkan
e. Sesuai dengan SNI 03-2460-1991 bahan pengisi berupa abu terbang harus mempunyai nilai pijar
yang paling tinggi 12%
C. MUTU MATERIAL
Aspal Keras
Tipe II Aspal Modifikasi
Tipe I
Pengujian Aspal
Pen.60-70 PG70 PG76