Anda di halaman 1dari 69

Manajemen Lingkungan

dan Hygiene K3

Yanyan Agustian, S.T., M.Eng. Ph.D


TEORI KECELAKAAN KERJA
Teori Heinrinch (Teori Domino)
Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan terjadi dari suatu
rangkaian kejadian . Ada lima faktor yang terkait dalam rangkaian
kejadian tersebut yaitu : lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan
atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan, dan cedera atau kerugian
( Ridley, 1986 ).
TEORI KECELAKAAN KERJA
Teori Frank E. Bird Petersen
Penelusuran sumber yang mengakibatkan kecelakaan . Bird
mengadakan modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan
menggunakan teori manajemen, yang intinya sebagai berikut
(M.Sulaksmono,1997) :
• Manajemen kurang control
• Sumber penyebab utama
• Gejala penyebab langsung (praktek di bawah standar)
• Kontak peristiwa (kondisi di bawah standar)
• Kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda)
Penyebab Kecelakaan Kerja
Sedangkan menurut Ridley “2008”, penyebab terjadinya kecelakaan
kerja adalah sebagai berikut:

Situasi Kerja
• Pengendalian manajemen yang kurang.
• Standar kerja yang minim.
• Tidak memenuhi standar.
• Perlengkapan yang gagal atau tempat kerja yang tidak mencukupi.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Sedangkan menurut Ridley “2008”, penyebab terjadinya kecelakaan
kerja adalah sebagai berikut:

Kesalahan Orang
• Keterampilan dan pengetahuan yang minim.
• Masalah fisik atau mental.
• Motivasi yang minim atau salah penempatan.
• Perhatian yang kurang.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Sedangkan menurut Ridley “2008”, penyebab terjadinya kecelakaan
kerja adalah sebagai berikut:

Tindakan Tidak Aman


• Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui.
• Mengambil jalan pintas.
• Menyingkirkan atau tidak menggunakan perlengkapan
keselamatan kerja.
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini

1 2 3 7
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 1 (1)
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di
mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana
diperinci dalam pasal 2;

termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan


sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut;
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 1 (6)
"ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari
luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB III Syarat – Syarat Keselamatan Kerja
Pasal 3 (1)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB III Syarat – Syarat Keselamatan Kerja
Pasal 3 (1)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk :
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB III Syarat – Syarat Keselamatan Kerja
Pasal 3 (1)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk :
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB III Syarat – Syarat Keselamatan Kerja
Pasal 3 (1)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk :
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB IV Pengawasan
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun
akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh
pengusaha dan dibenarkan oleh direktur.
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB IV Pengawasan
Pasal 9
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja
baru tentang :
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam
tempat kerjanya;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam
tempat kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga
kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai
pengawas dan atau ahli keselamatan kerja;
b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
DASAR HUKUM
UU no 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
BAB VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga
kerja untuk :
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan
lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung-jawabkan.
DASAR HUKUM
PERMENAKER No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Pasal 1
(1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan keshatan Tenaga Kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
(2) Higiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu maupun usaha
pribadi hidup manusia.
(3) Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
DASAR HUKUM
PERMENAKER No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Pasal 1
(5) Lingkungan Kerja adalah aspek Higiene di Tempat Kerja yang
didalamnya mencakup faktor fisika, kimia biologi, ergonomic dan
psikologi yang keberadaannya di Tempat Kerja dapat memperngaruhi
keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.
(7) Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat (NAB) adalah
standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata –
rata tertimbang waktu (time weight average) yang dapat diterima
Tenaga Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan
kesehatan, dalam pekerjaan sehari – hari untuk waktu tidak melebihi
8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
DASAR HUKUM
PERMENAKER No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Lingkungan Kerja
• Faktor Ergonomi • Penerapan Hiigiene & Sanitasi
• Faktor Psikologi • Pemeriksaan Dan Pengujian K3
• Standar Iklim Kerja Dingin • Pelaporan Pemeriksaan Dan Pengujian
• K3 Lingkungan Kerja • Stiker Tidak Memenuhi Persyaratan K3
• Ahli Higiene Industri
• Metode Uji
Perencanaan K3 (RK3)
• Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) harus sudah diperhitungkan
lebih dahulu pada saat sebelum pelelangan
• Perencanaan K3 di-evaluasi kembali pada saat kontrak akan ditanda
tangani oleh para pihak
• Penyedia Jasa wajib mendetailkan rencana k3 kontrak sudah berubah
menjadi rk3 pelaksanaan pada saat akan dilaksanakan di tempat kerja
• Perencanaan K3 Lingkungan Kerja adalah perencanaan keselamatan
dan kesehaatan kerja lingkungan kerja untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui pengendalian
lingkungan kerja dan higiene sanitasi di tempat kerja
Hal penting yang harus diteliti:
• Dasar Hukum/Perundang-undangan Yang Wajib Dipenuhi
• Pembentukan Organisasi
• Garis Besar Pekerjaan Di Proyek
• Membuat Manajemen Risiko
• Merencanakan Vendor Atau Supplier
• Peralatan Pokok Dan Penunjang
• Peralatan Lainnya, Termasuk Alat Uji
• Sumber Daya Manusia Yang Kompeten
• Hambatan – Hambatan Yang Mungkin Terjadi, Baik Internal Maupun
Eksternal
• Biaya K3
Pembentukan Organisasi
Pembentukan Organisasi
Pembentukan Organisasi
Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
Identifikasi bahaya meliputi faktor-faktor bahaya di tempat kerja antara lain :
1. Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).
2. Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah
meledak/menyala/terbakar, korosif, iritan, bertekanan, reaktif, radioaktif, oksidator,
penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan lingkungan, dsb).
3. Fisik/Mekanik (infrastruktur, mesin/alat/perlengkapan/kendaraan/alat berat, ketinggian,
tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi, kebisingan, getaran
dan ventilasi).
4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang serta
ergonomi tempat kerja/alat/mesin).
5. Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian manajemen,
lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).
Manajemen Resiko
Penilaian Resiko merupakan
hasil kali antara nilai frekuensi
dengan nilai keparahan suatu
resiko.
Untuk menentukan kategori
suatu resiko apakah itu rendah,
sedang, tinggi ataupun ekstrim
dapat menggunakan metode
matriks resiko seperti pada tabel
matriks resiko di bawah
Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan
sampai dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang
aman). Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi,
substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang
terdapat pada tabel di bawah :
Pelaksanaan K3 Lingkungan Kerja
• Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Standar Pencahayaan
• Nilai Ambang Batas Faktor Kimia
• Indeks Pajanan Biologi
• Standar Faktor Biologi
• Standar Faktor Ergonomi
• Standar Faktor Psikologi
• Formulir Pemeriksaan dan/atau pengujian
• Stiker tidak memenuhi persyaratan K3 Lingkungan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB)
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Nilai Ambang Batas Kebisingan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemaparan Lengan dan Tangan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemaparan Seluruh Tubuh
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Nilai Ambang Batas Radiasi Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Standar Iklim Kerja Dingin (Cold Stress)
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Jadwal Kerja dan Pemanasan untuk Shift Kerja 4 Jam
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• Waktu Pemaparan Radiasi Sinar Ultra Ungu yang DIperkenankan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• NAB Pemaparan Medan Magnit Statis yang diperkenankan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
• NAB Pemaparan Medan Magnit untuk Frekuensi 1-30 Kilo Hertz
Standar Pencahayaan
No Keterangan Intensitas (Lux)
1 Penerangan darurat 5
2 Halaman dan jalan 20
3 Pekerjaan membedakan barang kasar 50
4 Pekerjaan membedakan barang – barang kecil sepintas 100
5 Pekerjaan membedakan barang – barang kecil yang agak 200
teliti
6 Pekerjaan membedakan barang – barang kecil yang teliti 300
7 Pekerjaan Membedakan barang – barang yang kecil dan 500-1000
halus
8 Pekerjaan membedakan barang – barang halus dengan 1000
kontras yang sedang dan dalam waktu yang lama
Kriteria Bahan Kimia Berbahaya
• Bahan beracun
• Bahan sangat beracun
• Cairan mudah terbakar
• Cairan sangat mudah terbakar
• Gas mudah terbakar
• Bahan mudah meledak
• Bahan reaktif
• Bahan oksidator
Toksikologi
• Adalah ilmu yang mempelajari efek suatu substansi/material pada
kehidupan organisme.
• Toksisitas kemampuan suatu material untuk dapat memberikan
gangguan pada kesehatan.
• Toksisitas dipengaruhi oleh:
1. Bentuk fisik
2. Dose/Paparan
3. Route of Entry
4. Absorption, distribusi, metabolism dan ekresi
Kriteria Bahan Beracun
Apa itu LD50?
LD50 adalah Lethal Dose 50% of Responses. Artinya, dosis suatu zat
pada LD50 dapat memberikan respons kematian sebanyak 50% dari
total orang yang mengonsumsinya.
Sebagai contoh, kafein memiliki LD50 200 mg/kg. Artinya dosis 200
mg/kg itu sangat mematikan bagi 50% orang yang mengonsumsi kafein
tersebut.
200 mg kan sedikit, PAK? Iya, memang. Tapi satuan untuk dosis adalah
mg/kg. Jadi, seseorang dengan BB 50 kg kemungkinan (probability
50%) akan mati jika mengonsumsi kafein sebanyak 10 g (50 kg (weight)
x 200 mg/kg (dose) = 10.000 mg –> 10 g). Untuk dosis mematikan
masing-masing orang, kalikan sendiri dengan berat badan kalian.
Kriteria Bahan Beracun
Berikut ini adalah daftar LD50 (mg/kg) dari beberapa zat:

• ethyl alcohol 10000


sodium chorida (garam dapur) 4000
BHA/BHT (antioksidan) 2000
aspirin 1750
ethanol 1000
morphine sulfate 900
morphine 500 Semakin kecil nilai LD50,
caffein 200 maka zat tersebut akan
heroin 150 sangat mematikan
lead (timbal) 20
cocain 17.5
sodium cyanide (NaCN) 10
nicotin 1-2
curare 0.5
shellfish toxin 0.01
sarin 0.001
botulinum toxin 0.00001
Cairan Mudah Terbakar
Bahan Mudah Meledak
Apabila reaksi kimia bahan tsb menghasilkan:
• Gas dalam jumlah yang besar
• Tekanan yang besar
• Suhu yang tinggi
• Menimbulkan kerusakan disekelilingnya
Bahan Reaktif
Apabila bahan tsb bereaksi dengan:
• Air mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
• Asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar atau
beracun.
Kriteria Oksidator
Apabila reaksi kimia atau penguraiannya menghasilkan:
• Oksigen yang menyebabkan kebakaran
Standar Faktor Biologi
Faktor biologi di tempat kerja adalah faktor yang dapat mempengaruhi
aktifitas tenaga kerja yang disebabkan oleh makhluk hidup dan
produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada tenaga kerja,
meliputi mikroorganisme dan toksinnya, Anthropoda, allergen dan toksin
tumbuhan tingkat tinggi serta protein allergen dari tumbuhan tingkat
rendah dan hewan invertebrate.
Pengendalian dilakukan dengan cara sanitasi ruangan tempat kerja.
Bakteri : 700 cfu/m3 (batas maksimum) dan bebas mikroba pathogen
Jamur : 1000 cfu/m3 (batas maksimum)
Standar Faktor Ergonomi
Antropometri adalah suatu studi tentang pengukuran yang sistematis
dari fisik tubuh manusia, terutama mengenai dimensi bentuk dan ukuran
tubuh yang dapat digunakan dalam klasifikasi dan perbandingan.
Standar Faktor Ergonomi
Standar Faktor Ergonomi
Standar Faktor Ergonomi
Standar Faktor Psikologi
Survei Diagnosis Stress Kerja
Kuesioner ini dirancang untuk mengetahui sejauh mana berbagai kondisi pekerjaan
menjadi sumber stress seseorang.
Responden diminta meimilih seberapa sering kondisi tersebut menimbulkan stress:
1. Bila kondisi yang diuraikan tidak pernah menimbulkan stress
2. Bila kondisi yang diuraikan jarang sekali menimbulkan stress
3. Bila kondisi yang diuraikan jarang menimbulkan stress
4. Bila kondisi yang diuraikan kadang – kadang menimbulkan stress
5. Bila kondisi yang diuraikan sering menimbulkan stress
6. Bila kondisi yang diuraikan sering sekali menimbulkan stress
7. Bila kondisi yang diuraikan selalu menimbulkan stress
Standar Faktor Psikologi
Standar Faktor Psikologi
Formulir Pemeriksaan dan/atau pengujian
Formulir Pemeriksaan dan/atau pengujian
Formulir Pemeriksaan dan/atau pengujian
Stiker tidak memenuhi persyaratan K3 Lingkungan Kerja
Terima Kasih
Keselamatan adalah Prioritas Utama

Anda mungkin juga menyukai