Pengetahuan Dasar K3
WA 081221562112
Yanyan Agustian, S.T.,M.Eng.,PhD
Education
S1, 1996 : Geology Department, UNPAD (S.T)
S2, 2004 : Yamanashi University, Civil and Environmental Eng.
Dept (M. Eng)
S3, 2009: Yamanashi University, Civil and Environmental Eng.
Dept (Ph.D)
Research topic
1. Strength and deformation
Work experience characteristics of granular
material
August 1997- July 1999 : Indominco, pit geology supervisor, 2. Liquefaction strength of
bontang coal project, Geology Supervisor sands
March 2009- March 2018 : Takenaka Civil Engineering and 3. Static and dynamic behavior
Construction Co.Ltd., Tokyo, Engineer-Site Manager of sands
4. Development in soils
March 2018~ Present : Lecturer at Widyatama University element tests in laboratory
5. Field investigation of
K3 Certification geotechnical hazards due to
earthquake
Ahli K3 Umum Kemenaker RI
Pendahuluan
Work – Kerja - ワーク - 作業
Risiko Perlunya
Risiko Kegagalan
Kecelakaan K3
Kecelakaan Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).
https://www.jisha.or.jp/english/statist
https://www.mom.gov.sg/ ics/accidents_in_detail_2017.html
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Banyak standar yang menjelaskan referensi tentang kode-kode
kecelakaan kerja, salah satunya adalah standar Australia AS 1885- 1
tahun 1990, sebagai berikut:
1. Jatuh dari atas ketinggian
2. Jatuh dari ketinggian yang sama
3. Menabrak objek dengan bagian tubuh
4. Terpajan oleh getaran mekanik
5. Tertabrak oleh objek yang bergerak
6. Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
7. Terpajan suara yang lama
8. Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
9. Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah
10. Otot tegang lainnya
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Banyak standar yang menjelaskan referensi tentang kode-kode
kecelakaan kerja, salah satunya adalah standar Australia AS 1885- 1
tahun 1990, sebagai berikut:
1. Jatuh dari atas ketinggian
2. Jatuh dari ketinggian yang sama
3. Menabrak objek dengan bagian tubuh
4. Terpajan oleh getaran mekanik
5. Tertabrak oleh objek yang bergerak
6. Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
7. Terpajan suara yang lama
8. Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
9. Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah
10. Otot tegang lainnya
Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
Pengertian cidera berdasarkan Heinrich et al. (1980) adalah patah, retak, cabikan,
dan sebagainya yang diakibatkan oleh kecelakaan. Bureau of Labor Statistics, U.S.
Department of Labor (2008) menyatakan bahwa bagian tubuh yang terkena
cidera dan sakit terbagi menjadi:
1. Kepala; mata.
2. Leher.
3. Batang tubuh; bahu, punggung.
4. Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan, tangan selain jari, jari
tangan.
5. Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki, jari kaki
6. Sistem tubuh.
7. Banyak bagian
Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
Tujuan analisis cidera atau sakit: Pengelompokan jenis cidera dan
Tujuan menganalisa cidera atau sakit keparahannya:
yang mengenai anggota bagian tubuh a. Fatality
yang spesifik adalah untuk membantu
b. Loss Time Injury
dalam mengembangkan program
c. Loss Time Day
untuk mencegah terjadinya cidera
karena kecelakaan, sebagai contoh d. Restricted duty
cidera mata dengan penggunaan kaca e. Medical Treatment Injury
mata pelindung. Selain itu juga bisa f. First aid injury
digunakan untuk menganalisis g. Non Injury Incident
penyebab alami terjadinya cidera
karena kecelakaan kerja
Teori Penyebab Kecelakaan
Teori Domino Heinrich:
Konsep dasar model tersebut adalah:
1. Kecelakaan adalah sebagai suatu hasil dari serangkaian kejadian yang
berurutan. Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.
2. Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.
3. Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial kerja.
4. Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.
Teori Penyebab Kecelakaan
Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung
Sedang
Ringan
Ringan
Sangat
Sangat
Berat
Berat
suatu bahaya (contoh : luka bakar, patah
tulang, kram, asbetosis, dsb). Sangat Ekstri
Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim
Sering m
Penilaian dan Kategori Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Ekstri
m
Frekuensi
Perkalian antara nilai frekuensi dengan nilai Ekstri
keparahan suatu resiko. Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi
m
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
Sangat
Sedang Perlu Tindakan Langsung Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Jarang
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
Risiko Kecelakaan Kerja
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Nilai frekwensi rate 40 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi
hilangnya waktu kerja sebesar 40 jam per-sejuta orang kerja. Angka ini tidak
mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan kerja. Angka ini
mengindikasikan bahwa pekerja tidak berada di tempat kerja setelah terjadinya
kecelakaan kerja
Ukuran Statistik Kecelakaan
Contoh:
Sebuah tempat kerja telah bekerja 365,000 jam orang, selama
setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan
175 hari kerja hilang. Tentukan rate waktu kerja hilang akibat
kecelakaan kerja tersebut.
Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik (Postur,
Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
Kesehatan kerja
Pengertian
Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya
dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja pada
semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga
kerja yang disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga
kerja dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu
lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya merupakan penyesuaian
pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada pekerjaanya.
Kesehatan kerja
Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja
Dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
9. Surar Edaran Menakertrans 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
10. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja.
Kesehatan kerja
Ruang Lingkup
1. Penyelenggaraaan pelayanan kesehatan kerja :
a. Sarana.
b. Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan
dan paramedis perusahaan).
c. Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan PKK).
2. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja tenaga kerja (Awal, Berkala,
Khusus dan Purna Bakti)
3. Pelaksanaan P3K (Petugas P3K, Kotak P3k dan Isi Kotak P3K).
4. Pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan tenaga kerja, kantin,
katering pengelola makanan tenaga kerja , pengelola dan petugas katering).
5. Pelaksanaan pemeriksaan syarat-syarat ergonomi.
6. Pelaksanaan pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja, Penyakit Akibat Kerja)
Alat Pelindung Diri (APD)
5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat 整
kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan. 理
Tujuan 整
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja. 頓
Manfaat 清
Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih 掃
efisien. 清
Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas. 潔
Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang
bagus/baik. し
Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-pemborosan
つ
け
di tempat kerja.
5S
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
Rapi
Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan
penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu.
Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Resik
Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
Terima Kasih