Anda di halaman 1dari 29

Modul 8

PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT


PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

DIREKTORAT KEBERLANJUATAN KONSTRUKSI


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
OUTLINE
KESIAPAN TERHADAP KONDISI
01 JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT 02
DARURAT

MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP TANGGAPAN TERHADAP KONDISI


03 04
DARURAT DARURAT

RAMBU-RAMBU KESELAMATAN
05
KONSTRUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

MEMAHAMI PENGERTIAN TANGGAP DARURAT DAN ISTILAH-ISTILAH TERKAIT

MEMAHAMI PENYEBAB TERJADINYA KEADAAN DARURAT

MELAKSANAKAN PELATIHAN DAN SIMULASI

MEMBANTU MEMBUAT LAPORAN DAN MENDOKUMENTASIKAN

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TANGGAP DARURAT


PENDAHULUAN
DEFINISI
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada suatu kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban

LATAR BELAKANG
1. Kecelakaan walaupun sudah diupayakan pencegahannya, masih bisa terjadi
Upaya pencegahan kecelakaan dan sakit tidaklah cukup, masih diperlukan upaya untuk terbiasa dalam kesiagaan
menghadapi keadaan darurat ditempat kerja

2. Kompleksitas pekerjaan konstruksi


Jenis pekerjaan yang dimulai dari bawah hingga keatas, pondasi dilanjutkan struktur, mekanikal dan arsitektur dan
finishing yang bisa berjalan beriringan dan paralel serta jenis alat dan bahan yang beraneka-ragam yang digunakan,
melibatkan banyak pihak

3. Menekan jumlah dan tingkat keparahan korban


Pertolongan awal terhadap korban dapat membantu meringankan dan menjaga agar kondisi tidak lebih parah,
sampai didapatkannya bantuan lanjutan

4. Pelatihan adalah bagian dari persyaratan pembinaan


Peraturan Perundangan dan persyaratan Sistem Manajemen K3 Konstruksi mengharuskan adanya pelatihan siaga
darurat oleh pengurus, untuk meningkatkan kompetensi petugas dan partisipasi tenaga kerja
JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT

KETUMPAHAN KEBOCORAN GAS HURU HARA


BANJIR BADAI BAHAN KIMIA BERACUN

GEMPA BUMI KEBAKARAN DINAMIT/ BOM GUNUNG MELETUS TSUNAMI


KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Contoh Menetapkan Darurat Bahaya sesuai dengan kemungkinan tempat bekerja

Keadaan Darurat Mungkin Lokasi


Kebakaran dan ledakan ….. …..
Bom ….. …..
Bahan Kimia Berbahaya Ya Gudang SUMBER INFORMASI

Kebocoran Radiasi Ya Ground  Info Media


SUMBER PENGARUH
Amuk Massa Ya Kantor  Lembaga Pemerintah
Orang/ People
Banjir Tidak -  Lingkungan Setempat
Peralatan/ Equipment
 Cuaca
Kerusakan Lingkungan Ya Semua Bahan/ Materials
 Kebiasaan Pekerja
Kecelakaan Jumlah Besar Ya Semua Lingkungan/ Environment
 Kejadian Khusus
Kerusakan Benda Ya Semua
 Operasional
Gempa Bumi Tidak -
Tenggelam Tidak -
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Kebutuhan Organisasi Tanggap Darurat dan Pembagian Tugas

Anggota Unit

Evakuasi P3K APAR Pengamanan

Kelengkapan :
1. Seragam dan Tanda Petugas
2. APD sesuai Bidangnya: ditambah Masker,
Kacamata, Sarungtangan, Helmet
3. Senter, Bendera, HT, Pengeras suara, Peluit, Tas
P3K Kecil
4. Nomor-nomor penting internal dan Pihak Luar
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Perlengkapan Peralatan P3K Isi Kotak P3K
(Permenakertrans No.PER.15/MEN/VIII/2008)

No. Isi Jumlah


1 Kasa Steril Terbungkus 20
2 Perban (lebar 5 cm) 2
3 Perban (lebar 10 cm) 2
4 Plester (Lebar 1,25 cm) 2
5 Plester Cepat 10
6 Kapas (25 gram) 1
7 Kain segitiga/mittela 2
8 Gunting 1
9 Peniti 12
10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2
11 Masker 2
12 Pinset 1
13 Lampu senter 1
14 Gelas untuk cuci mata 1
15 Kantong plastik bersih 1
16 Aquades (100 ml larutan saline) 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1
18 Alkohol 70% 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1
20 Buku catatan 1
21 Daftar isi kotak 1
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Tabung APAR

tambahkan tinggi
dasar APAR
minimal brp cm.
Kalau diletakkan di
bawah lantai,harus
diberi alas
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Penempatan tabung APAR ternyata juga diatur
dalam Permenakertrans RI No 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan:

 Tabung APAR haruslah mudah dilihat, diakses


dan diambil, juga harus diberi tanda
pemasangan APAR di atasnya.
 Pemberian tanda pemasangan APAR paling
tidak 125 cm dari lantai (jarak minimal APAR dari
lantai adalah 15 cm) dan harus berada tepat di
atas tabung APAR yang dimaksud.
 Jarak antar APAR adalah 15 meter, atau bisa
diatur ulang sesuai dengan arahan ahli atau
petugas K3.
 Tabung APAR sebaiknya berwarna merah.
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80

A
Combustible
Material

Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment

D Metals
ABC

A B C
Multi Purpose
MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur
Tanggap Darurat

Ya

Tidak

Dibawa ke RS untuk divisum


MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur Tanggap Darurat
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
E Partisipasi Karyawan dan Pekerja
REKAP EVALUASI LATIHAN TANGGAP DARURAT
1.Mempelajari Petunjuk Umum Keadaan Darurat V sedikit yang mempelajari
No Kegiatan PIC Penjelasan
2.Membawa file/dokumen penting V sedikit yang membawa
A Organisasi
3.Menyesuaikan atau berjalan kearah yang benar V banyak yang mengikuti arah
Belum lengkap, dan petugas lantai
1.Struktur MKKG -lengkap V
kurang 4.Mengikuti arahan Petugas V banyak yang mengikuti arahan
2.Surat Penetapan Tugas-ada V ada 5.Serius dalam melakukan tindakan V masih banyak yang tidak serius
6.Tidak menggunakan HP V masih ada yang menggunakan hp, sedikit
3.Terlatih-lebih awal ada latihan yang cukup V ada latihan diruang dan di tempat tugas
7.Rapat penting V masih ada yang tetap berlangsung
paling lama 20 menit sampai Muster
4.Waktu Evakuasi-tercepat-paling lama-Menit V
point
F Peran Petugas Lantai kerja
5.Papan "Sedang Pelatihan Tanggap Darurat"-
V ada dan cukup 1.Rompi atau Tanda Lengan atau Topi V kurang lengkap, bendera tidak ada
ada
2.TOA, Masker, Sempritan, HT, V belum semua pakai HT, toa kurang
3.Tindakan Menuntun Karyawan/tenant V belum semua mengarahkan
B Peran Tim leader/BM/Garuda 1
1.Suara Jelas V jelas 4.Floor Warden - Kepemimpinan - perintah V semua mengarahkan
2.Tegas dan runtut dalam memberikan 5.Pemeriksaan Kelengkapan sarana ( pakai
V tepat namun perlu lebih tegas V semua pakai check list
perintah Check List)
3.Kepemimpinan di lokasi Muster Point-Bagus V seimbang, perlu latihan 7.Anggota-aktif-pasif-terlatih V semua petugas terlatih
8.Pelaporan Akhir-ada V Belum semua membuat laporan akhir
4.Perintah Pemulihan-ada V seimbang
5.Evaluasi secara Umum dan Ucapan G Pelaksanaan Kerja Tim P3K
V seimbang
Terimakasih-ada
1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
seimbang, korbang tidak perlu dibawa ke
C Sosialisasi 2.Anggota-kerjasama V
MP
1.Surat Pemberitahuan V ada, bocor disampaikan oleh atasan 3.Tahapan Kerja - Bantuan Dasar V tepat
2.Sosialisasi internal V di beberapa unit, ada yang kurang jelas 4.Transportasi Menuju Mobil Ambulan V tepat, ambulan sebaiknya jangan mundur
5.Transportasi Ibu Hamil-kursi dorong V tepat
cukup dengan surat, namun jadual
3.Sosialisasi Tenant dan Eksternal V
berubah 6.Transportasi-Memanggul korban pincang V tepat
3.Sosialisasi ke Tetangga V cukup, dengan pemberitahuan 7.Pelaporan Akhir-ada V ada
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
H Peran Security
1.Menutup Jalur Keluar/Masuk Kendaraan V tertutup
kurang, Masih ada kendaraan di jalur
2.Mengamankan jalur evakuasi halaman V
evakuasi
3.Melarang Karyawan Kembali Ke ruangan V semua melarang
4.Komandan-Kepemimpinan- Perintah V kepemimpinan jelas
5.Mengamankan lingkungan dari pihak luar V semua melarang
6.Pelaporan akhir-ada V belum semua melaporkan
7. Mengarahkan pekerja ke muster point V tidak dilakukan..mengarahkan

I Pelaksanaan Kerja Tim APAR


1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
2.Alat Pelindung Diri-lengkap V semua lengkap
3.Anggota-kerjasama-bagus V seimbang
4.Tahapan Kerja - menggunakan APAR-tepat V tepat tegas
5.Pelaporan akhir-ada V ada

J Suasana Muster Point


1.Tertib dan Rapi V belum semua tertib
2.Lokasi-cukup-sempit-kurang nyaman V luas dan cukup
3.Hujan-terang-panas V terang dan panas
4.Serius dalam latihan-meneriman arahan V belum semua serius
5.Tanda Lokasi-batasan area evakuasi-ada dan jelas V kurang banyak dan jelas
RAMBU-RAMBU
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Contoh Rambu anjuran/Wajib Pakai di Proyek
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

A. Identifikasi keadaan darurat:


1. Identifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama
jam kerja atau setelah jam kerja.
2. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau
bahan kimia yang digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi.
3. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi
perusahaan.
4. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.

B. Identifikasi persediaan/sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:


1. Menilai kemampuan tempat kerja.
2. Respon keadaan darurat, termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis
atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat.
3. Pengendalian beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber
pengapian.
4. Identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

C. Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan
mekanisme tanggapan diidentifikasi.
Prosedur mencakup untuk penanganan keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk
fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

D. Komunikasikan dan Latih pekerja/pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap


darurat:
Penting untuk mengkomunikasikan Rencana Tanggap Darurat kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Pelatihan pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat
yang sering dilakukan untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.

E. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat
dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil
pengujian atau latihan.
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menjalankan Jadwal Pelatihan Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
• Perusahaan / supplier emergency
support
• Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor
penting saat terjadi tanggap
darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menyiapkan Akses Darurat dan Penunjuk Arah
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Pelaksanaan Latihan
Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
PARTISIPATIF • Perusahaan / supplier emergency
DARI SEMUA
PIHAK
support
PROYEK • Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor penting


saat terjadi tanggap darurat
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap Perencaan
3. Penyusunan IAP (Incident Action Plan)
1. Penyusunan JSA (Job Safety Analysis) Colour Code Action
Fire
Evacuation
Bomb Threat
Medical Emergency
Internal Emergency
Personal Threat
External Threat
All Clear

4. Penyusunan ICS (Incident Mild, Medium & Fatal Incident


Command System)
2. Penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) Fatal PROJECT MANAGER

Incident EKHWAN YULIANTO (08112000277)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5


PT. SKTEK Energi PT. Girder indonesia PT. Pertamina Gas
PT. Citra Waspphutowa
REY RUYADI SURIPTO FARI AR
(087855508560) HADHI S (08118125646)
(081330088076) (081316686087)

Pws. Lap Pws. Lap. Pws. Lap.


Pws. Lap.

Launcher Gantry berada Unlock sling safety - Pasang sling - Angkat girder setinggi - Angkat girder NAWIH SARMAN
(081281682896)
TOTO
(085213168234)
DIDIT DAMAYANTO
(081218666954)
AHMAD SIROJUDIN
(081286695678)

pada posisi winch, jalankan winch ikat pada ±20 cm, kemudian cek setinggi posisi HSE
INDRI WAHYU H
HSE HSE
HSE
TOHARI
DUDIK INDRAS BUDIANTO (0817585989)

pengambilan girder, menuju arah titik girder break system apakah diantara truss, agar (087775545565) (082111796855)
(081252843000)

DAMKAR PEMDA

dengan posisi 2 pengangkatan girder - Cek bekerja dengan baik dapat di launching Identifikasi Evakuasi
H. MANSYUR
(082125003282)

tumpuan seimbang yang sudah ditandai pemasangan pin - Matikan sumber power girder pada span POLSEK
DEDI
KLINIK KITA
02177202381
pada hook sling (genset) tahan sampai perletakan (081293592007)

Sling safety winch dan Turunkan sling angkat, ikat dengan ±15 menit. Cek - Cek kondisi girder implementation of
repairs total
report completed Checking report
Yes/N
sling safety truss tetap cek kondisi sling angkat terhadap posisi girder dan tali ikat. Cek No
o
Yes

pada posisi terpasang dan sling ikat apakah terjadi kestabilan girder
penurunan atau tidak.
5. Penyusunan Contingency Plan Rencana yang dirancang untuk hasil
selain dari rencana yang biasa
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Saat Terjadi Incident
3. Pemasangan Barikade di Area Insident
1. Mengehentikan aliran gas
MELAPORKAN KE PIHAK
PERTAGAS

KP 117 KP 93
PAMULANG NAGRAK

PENGAWAS
UTAMA
Flarestack 05 Flarestack 04 Nagrak DILOKASI INCIDENT
pamulang
PENGAWAS UTAMA DI LOKASI
KEJADIAN

field coordinator berkoordinasi dengan security dan kepolisian untuk memasang


2. Melakukan Koordinasi kepada pihak terkait sesuai ICS barikade untuk mensterilisasikan area insiden dari kerumunan masyarakat setempat,
sekurang kurangnya berjarak 200 meter dari titik insiden
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. GIRDER INDONESIA BPK ADHITIYA DENGAN N0MOR TELP :
081320468244
4. Memastikan Kandungan Gas Pada Pipa Menggunakan Detektor Gas dan
PENGAWAS
UTAMA
DILOKASI INCIDENT
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. PERTAMINA GAS (PWS. PIPELINE DAN HSE) NOMOR TELP :
081316686087 Bapak Fari AR N2 Sebelum Eksekusi Perbaikan
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK DAMKAR PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI NOMOR TELP : (021) Apapun alasan yang ada, kebocoran gas akan sangat
7543025 membahayakan bagi keselamatan pekerja. Beberapa
kasus kecelakaan yang disebabkan oleh ledakan gas
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK POLSEK WILAYAH CINERE/POSEK TERDEKAT MELALUI NOMOR : (021) berdampak parah pada beberapa pekerja.
7544891

Kebocoran gas pada proses pengelasan dapat berdampak pada kebakaran atau ledakan,
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI KLINIK TERDEKAT MELALUI NOMOR TELP : (021) 77202381
acetylene dan oxygen merupakan gas yang mudah terbakar, dan dapat terjadi ledakan jika
proses oksidasi terjadi cepat. Kebocoran sekecil apapun dapat sangat membahayakan jika
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PEMERINTAHAN DAERAH (KELURAHAN, KECAMATAN, terjadi dalam ruang yang tertutup atau kurang ventilasi. Gas akan terakumulasi, apabila ada
KABUPATEN/WALIKOTA MELALUI NOMOR TELP : (021) 7543340
sedikit pemicu saja maka kebakaran atau ledakan akan terjadi.
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap Perbaikan Pipa Gas
Melakukan pemotongan Pipa dengan Cold Cutting dilokasi incident yang
1 tersinyalir rusak/bocor, (Bilamana memungkinkan lakukan pemasangan
Clamp Sleeve untuk sementara mengatasi kebocoran pipa).

2 Lakukan persiapan penggantian pipa sepanjang yang dibutuhkan.


Maksud pekerjaan ini adalah penempatan pipa di sepanjang jalur pemasangan sebelum
pekerjaan pengelasan dimulai. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bila tempatnya telah
dipersiapkan dengan baik seperti bebas dari benda-benda atau rintangan lainnya
3 Pengelasan/Penyambungan Pipa Gas 4 NDT hasil penyambungan
Syarat-Syarat Pengelasan: Hasil pengelasan akan diperiksa dengan cara NDT (Non
1. Standard yang digunakan adalah API 1104 edisi terakhir. Destructive Test), yaitu Radiography Test yang dilakukan
2. Juru las yang berkualifikasi 5G dan 6G, bersertifikat MIGAS, dan masih melakukan 100% terhadap sambungan las, sedangkan untuk
kegiatan pengelasan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. sambungan yang tidak dapat di radiography, maka NDT
3. Peralatan, material, dan sarana lain untuk pengelasan akan sudah tersedia dan dilakukan dengan cara dye penentrant atau sejenisnya.
sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. Pelaksanaan pemeriksaan ini adalah NDT Company yang
4. Tenaga, peralatan dan material disediakan PT SKTek disediakan oleh PT SKTek dandisetujui oleh Pertamina Gas.
Prosedur Pengelasan
PT SKTek mempunyai Welding Procedure Specification (WPS) yang sesuai dengan Sebelum memulai pekerjaan di lakukan N2 Purging. Lebih
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengacu pada API 1104 untuk pipeline. Semua 5 baik tetap terisi N2 ketika pekerjaan berjalan
kualifikasi terhadap WPS akan disaksikan dan disetujui oleh Pertamina gas.
Contoh Skenario Fire & Medivac Drill Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
LOKASI KEJADIAN : JALUR PIPA GAS KRUKUT DEPOK
Kebakaran disebabkan dari terjatuhnya girder saat pekerjaan erection menimpa pipa gas hingga patah dan meledak
Gambaran Kejadian
AreaSudahDilakukan
1
Saat terjadi ledakan, mobil kebakaran
sosialisasi
dikerahkan untuk membantu memadamkan api
Area Standby
DAMKAR& mula yang berada di titik lokasi kebakaran. 2
AreaSudahDilakukan Ambulance Area Simulasi Lalu operator membunyikan sirine sebagai Team komunikasi langsung menghubungi
sosialisasi KORBAN pemadaman
tanda bahaya peringatan kepada seluruh DAMKAR yang standby di lokasi untuk
crew untuk berkumpul di muster point. Crew mengantisipasi api yang semakin membesar.
memasang barricade tape di sekitar lokasi Selain itu juga menghubungi operator yang
ledakan seminimnya 200 meter dari titik bertugas di Flarestack 05 Pamulang dan
Titik KejadianLedakandan
Kebakaransebenarnya
insiden kemudian mulai mengosongkan area Flarestack 04 Nagrak untuk menghentikan
aliran gas, Melakukan koordinasi kepada
pihak terkait sesuai dengan table incident
3 command system (ICS).
Team Evakuasi mengarahkan dan memastikan
crew untuk keluar melalui jalur evakuasi yang 4
benar dan aman menuju ke muster point. Team P3K menemukan korban yang cidera
Membantu team p3k untuk memastikan para hingga berdarah terkena benda yang
korban yang terluka atau pingsan keluar terpental dari ledakan pipa. Korban
mengikuti jalur evakuasi yang benar dan dibaringkan di tandu dan diletakkan di lokasi
aman menuju muster point. yang aman untuk dilakukan pertolongan
pertama. Team p3k langsung menghubungi
5 ambulance yang standby dan melakukan
Tim Komunikasi mendata korban yang terluka
pertolongan kepada korban cidera dengan
dibantu security memeriksa seluruh personnel
membawanya ke Rumah sakit atau klinik
on board memastikan seluruh crew yang
terdekat.
dievakuasi sudah berada di muster point
dengan aman serta menyiapkan laporan
investigasi keadaan darurat. Koordinator
mengkoordinir team tanggap darurat dan
mengumumkan keadaan aman
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai