Anda di halaman 1dari 17

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1 Identifikasi bahaya, peniliaan resiko, pengendalian dan peluang
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3 Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
C.2 Kompetensi
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E Evaluasi Kinerja Keselamatan Kontruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
E.2 Tinjauan Manajemen
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

A.1 KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

CV. EMPAT PUTRA Menetapkan kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.

Direktur CV. EMPAT PUTRA mengesahkan kebijakan K3


Kebijakan K3 CV. EMPAT PUTRA yang ditetapkan memenuhi ketentuan :
a. Sesuai dengan sifat dan kategori resiko K3;
b. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
berpedoman pada Permen PU. Nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang PU;
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan;
d. Mencakup Komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3
/ OHSAS;
e. Mencakup Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang - undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;

f. Sebagai kerangka untuk menyusun dan mengkaji sasaran K3;


g. Didokumentasikan, diterapkan dan diperlihara;
h. Dikomunikasikan kepa semua personil yang bekerja dibawah pengendalian agar peduli terhadap K3;
i. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dan;
j. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai.

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

ttd.

DENNY IRAWAN
Direktur
KOP SURAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : DENNY IRAWAN
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk
dan atas nama : CV. EMPAT PUTRA

Dalam rangka pengadaan Paket Pekerjaan Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 10 Kandang Baru , Tahun Anggaran 2022 pada Pokja 2.04.01.08.009.22
pada LPBJ Kabupaten Sijunjung , Alamat : Sekretariat Daerah Kabupaten Sijunjung Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 53 Muaro Sijunjung , berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1 . Memenuhi ketentuan keselamatan Konstruksi


2 . Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat
3 . Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan
4 . Menggunaka material yang memenuhi standar mutu
5 . Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan
6 . Melaksanakan standar operasi dan prosedur (SOP); dan
7 . Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA CV. EMPAT PUTRA

Ttd Ttd

RULLY SAPUTRA DENNY IRAWAN


Petugas K3 - Konstruksi bangunan dan Sipil Direktur
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

A2. KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Sudah menjadi kebijaksanaan direksi CV. EMPAT PUTRA agar setiap karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan
sehat dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah
positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan ini
adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang merupakan persyaratan
minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset perusahaan dengan mencegah dan
mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip tahap penyelenggaraan kegiatan serta
mengendalikan resikoyang ada seminimal mungkin
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu dapat dicegah.
6.
Memberikan pengertian bahwah target utama CV. EMPAT PUTRA adalah “zero accident”

7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu
dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat,
instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat.
9. Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta menjamin akan digunakan
secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah diikuti.
11. Meningkatkan perlindindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang
mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggungjawabnya masing-masing termasuk peduli akan
kesehatannya, keselamatannya dan lingkunangan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

ttd.

DENNY IRAWAN
Direktur
B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

Nama Perusahaan : CV. EMPAT PUTRA


Pekerjaan : Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 10 Kandang Baru
Lokasi : SDN 10 Kandang Baru
Tanggal dibuat : Solok, 20 Mei 2022

DESKRIPSI RISIKO PERSYARATAN PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO


IDENTIFIKASI BAHAYA ( PEMENUHAN
NO PENGENDALIAN AWAL NILAI PENGENDALIAN LANJUTAN KEMUNG NILAI KETERANGAN
Skenario Bahaya ) Jenis Bahaya ( Tipe PERATURAN KEMUNGKI KEPARAHA TINGKAT KEPARAH TINGKAT
URAIAN PEKERJAAN RESIKO ( KINAN ( RESIKO (
Kecelakaan ) NAN ( F) N (A) RESIKO AN (A) RESIKO
FxA) F) FxA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 11 12 13 14 16

Gangguan kesehatan Cidera Ringan / - UU No. 1 Tahun 1 Diberikan penyuluhan ● Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD)
1 Pekerjaan Atap 1 - 1 2 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
akibat kondisi kerja secara Sedang / Berat 1970 tentang bahaya kecelakaan kerja Sesuai Standar yang berlaku
umum keselamatan kerja sebelum bekerja ● Menggunakan Sabuk Pengaman pada
2
kecelakaan akibat jenis pekerjaan yng tinggi, mekai sepatu safety
dan cara penggunaan - UU No. 23 1992 2 Menyusun instruksi
peralatan kurang baik Cidera Ringan / ● Menempatkan Personil yang ahli dan
- tentang kesehatan dan metode kerja yang 1 2 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Sedang / Berat berpengalaman
benar
- UU No. 13 Tahun 3 Penempatan material
Cidera Ringan / ● Meenggunakan peralatan kerja yang sesuai
3 Alergi saluran pernafasan - 2003 tentang pada lokasi yang bukan 1 2 2 Kecil N/A N/A N/A N/A
Sedang / Berat dengan fungsi peralatan
ketenaga kerjaan akses utama lalu lintas
manusia
4 Tertimpa Material - Surat Edaran Dirjen 4 Membersihkan Area dari ● Memastikan Setiap Peralatan Mekanis di
Binawas No. material yang dapat operasikan oleh operator/personil yang ahli
5 Tangan terjepit SE.05/BW/1997 mencederai /melukai dan berpengalaman
Tentang Penggunaan
6 Tersengat aliran listrik 5 Pemasangan safety line
Alat Pelindung Diri.
dan rambu – rambu
keselamatan disekitar
area kerja
7 Tertusuk Baja - Peraturan Menteri 6 Pengecekan rutin alat
tenaga Kerja No: PER kerja dan instalasi kabel
8 Kejatuhan dari ketinggian .05/MEN/1996 yang dialiri listrik,
tentang sistem Menggunakan Alat
Manajemen Bantu kerja yang aman
kesehatan dan terhadap penggunanya
keselamatan kerja.
9 Tertusuk Screw - Permen PU No.9 7 Melakukan Pelatihan
/PRT/M/2008 kepada pekerja dalam
tentang pedoman Memahami dan
sistem manajemen melaksanaan sesuai SOP
keselamatan Kerja dari alat bantu
(SMK3) konstriuksi
bidang PU
? kecelakaan akibat jenis dan - Permen PUPR 8 Melakukan
NOMOR housekeeping setiap
21/PRT/M/2019 menyelesaikan
cara penggunaan peralatan
TENTANG pekerjaan
PEDOMAN SISTEM
MANAJEMEN
kurang baik KESELAMATAN
? Alergi saluran pernafasan KONSTRUKSI
? Tertimpa Material
? Tangan terjepit

? Tersengat aliran listrik

Catatan Skala Prioritas : ? Tertusuk Baja Solok, 20 Mei 2022

(1) = Tinggi ? Kejatuhan


= Kecil
dari ketinggian (7) = Tinggi Penawar

(2) = Sedang ? Tertusuk Screw (8) CV. EMPAT PUTRA

(3) = Kecil (3) (9)

(4) = Sedang (10)

(5) DENNY IRAWAN


(6) Direktur
B.2 PENYUSUNAN SASARAN KHUSUS DAN PROGRAM KHUSUS
Nama Perusahaan : CV. EMPAT PUTRA
Pekerjaan : Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 10 Kandang Baru
Lokasi : SDN 10 Kandang Baru
Tanggal dibuat : Solok, 20 Mei 2022

SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN RESIKO ( Sesuai Kolom Tabel
NO URAIAN JADWAL BENTUK INDIKATOR PENGANGGUNG
6 IBPRP ) URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA
KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

Pekerja terampil berpengalaman dan memakai Semua Pekerja SOP yang sudah disepakati 1 Pekerjaan Masker, Sepatu Selama pekerjaan Checklis dan
1 1. APD dan APK lengkap termasuk Sarung tangan, - menggunakan APD dan APK - dan standart APD dan APK Atap keselamatan dan Inspeksi 100 % sesuai standart Petugas K3 Konstruksi
kacamata kerja dan masker standart pelindung kepala,
2. Menyusun instruksi dan metode kerja yang benar - Tersedianya Metode kerja - Sesuai dengan metode kerja Sabuk Selama pekerjaan Check List & Tertib melaksanakan Petugas K3 Konstruksi &
yang telah disepakati Evaluasi metode kerja Project Manager
3. Memastikan bahwa instalasi pipa pada lokasi - seluruh operator memiliki lulus tes dan paham Instruktur Sebelum bekerja harus Sebelum bekerja 100% lulus dan paham Operator
galian yang akan dikerjakan telah dipadamkan dan surat ijin dan mengikuti pengoperasian alat sudah terlatih harus sudah
dipindahkan sebelum memulai pekerjaan pelatihan terlatih
4. Penempatan material pada lokasi yang bukan - Melakukan Pelatihan kepada Pelatihan terhadap SOP alat Dokumen Petunjuk Selama pekerjaan Selama pekerjaan Tertib melaksanakan Petugas K3 Konstruksi
akses utama lalu lintas manusia pekerja dalam Memahami yang baik dan benar kerja metode kerja
dan pemasangan
5. Pemasangan safety line dan rambu – rambu - pemasangan rambu Rambu dan barikade standar rambu dan barikade Sebelum bekerja harus Sebelum bekerja 100 % sesuai standart Petugas K3 Konstruksi
keselamatan disekitar area lubang. peringatan pada semua lokasi standar sudah lengkap dan harus sudah
yang rawan bahaya/ terpasang selama pekerjaan lengkap dan
kecelakaan berlangsung terpasang selama
pekerjaan
berlangsung
6. Melakukan Pelatihan kepada pekerja dalam - pemasangan rambu penempatan sisa material Dokumen Petunjuk Sebelum bekerja harus Sebelum bekerja 100 % sesuai standart Petugas K3 Konstruksi
Memahami dan melaksanaan sesuai SOP dari alat pengaman pada area yang tidak mengganggu lalu lintas kerja sudah terpasang harus sudah
bantu. rawan banyak dilalui manusia terpasang
7. Melakukan housekeeping setiap menyelesaikan Menjaga kebersihan Dokumen Petunjuk Selama pekerjaan Selama pekerjaan Tertib melaksanakan Petugas K3 Konstruksi
pekerjaan lingkungan kerja kerja metode kerja

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd
DENNY IRAWAN
Direktur
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

B.3 STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANGAN


1) Identifikasi Bahaya dan pengendalian Resiko Bahaya
2) Pemenuhan perundang – undangan dan persyaratan lainnya
Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 23 1992 tentang kesehatan
c. UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
d. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
e. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep – 51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang batas Faktor Fisika ditempat
kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor kep- 187/Men 1999 Tentang pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat
kerja
g. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
i. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

j. Keputusan presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja
k. Keputusan menteri kesehatan Nomor 876/menkes/SK/IX/2001/tentang pedoman teknis analisis dampak lingkungan

l. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes SK/IX/2001tentang pedoman penanganan dampak radiasi

m. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor
kesehatan
n. Permen PU No.9 /PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja (SMK3) konstriuksi bidang PU

o. PERMEN PUPR NOMOR 21/PRT/M/2019 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN

1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Direktur 150 Hari Kalender


2 Pertemuan pagi hari (safety morning ) Petugas K3 Konstruksi 150 Hari Kalender
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Petugas K3 Konstruksi 150 Hari Kalender
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Direktur dan Staf 150 Hari Kalender

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
KOP SURAT
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

C.1 SUMBER DAYA

- Manusia
- Lingkungan
- Peralatan
- Material

C.2 KOMPETENSI

- Manusia - Intruksi dan Inspeksi


- Lingkungan - Peringatan
- Peralatan - Simbol dan rambu
- Material - Simbol dan rambu

C.3 KEPEDULIAN

- Peringatan
- Instruiksi
- Pemberitahuan

C.4 KOMUNIKASI

- Spanduk
- Simbol - simbol
- Instruksi

C.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI

- Foto dokumentasi
- Poster

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Tabel Contoh Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

1 Nama Pekerja : Pekerjaan, Tukang, Kepala tukang dan Mandor


Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Atap
Tanggal Pekerjaan :

Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


1 Helm/Safety Helmet Ѵ
2 Sepatu/Safety Shoes Ѵ
3 Sarung Tangan/Safety Gloves Ѵ
4 Rompi Keselamatan/Safety Vest Ѵ
5 Masker Pernapasan/Respiratory Ѵ
6 Kacamata Safety Ѵ
7 Sabuk Pengaman Ѵ
dst

No. Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


- Diberikan Penyuluhan dan
Persiapan Pengerjaan alat Gangguan kesehatan akibat Pelatihan Bahaya Kecelakaan
1
bahan dan tenaga kondisi kerja secara umum Kerja Sebelum Bekerja
- Memasang Rambu-Rambu
Pengukuran dan pemasangan Peringatan Bahaya dilokasi Pimpinan
2 0
patok Pekerjaan Teknik,Pelaksana K3,
Logistik dan Petugas
3 Pembuatan Shop Drawing Alergi saluran pernafasan - Memakai APD Pengawas Pelaksanaan

- Akan disediakan Peralatan


4 Request pekerjaan Kerja yang Sesuai Standard
Mengikuti SOP Pekerjaan
5 Pekerjaan Atap -Memakai Sabuk Pengaman

D.1. Perencanaan Operasi


Setelah seluruh bahaya K3 di tempat kerja telah diidentifikasidan dipahami, Perusahaan menerapkan pengendalian operasi
yang diperlukan untuk mengelola resiko-resiko terkait bahaya - bahaya K3 ditempat kerja serta untuk memenuhi peraturan
perundang-undangan danpersyaratan lainnya terkait dengan penerapan K3 di tempat kerja dan Keseluruhan pengendalian
operasi bertujuan unutk mengelola resiko K3 untuk memenuhi kebijaka K3 Perusahaan. Beberapa pengendalai operasi K3
antara lain :

• Umum
- Program Pelatihan dan Pengembangan Pengetahuan
- Pengendalian akses tempat kerja
- Menjaga kebersihan lingkungan dan fasilitas MCK yang memadai.
- Pengaturan lalu lintas manusia I barang, dsb
- Pengunaan procedure, instruksi kerja dan cara kerja yang aman
- Pengunaan peralatan I mesin yang tepat.
- Pengunaan izin kerja terlebih dalu sebelum di mulai.
- Prosedur Pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di temapat kerja yg berbahaya
- Pengendalian dan Pengelolaan Pengunaan bahan berbahaya / beracun ( El3 )
- Persyaratan kompentensi keahlian
- Seleksi Pemilihan Pemasok Barang
- Persyaratan Kriteria Kinerja dan Pengetahuan K3

• Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar


- Pengendalian batas akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APO
- Instruksi K3
- Persyaratan Tangap Darurat.

Perencanaan operasi berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian risiko ditetapkan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko :
Yang diidentifikasi meliputi :
a. Bahaya yang timbul dari jenis pekerjaan
- Pekerjaan di ketinggian menimbulkan bahaya jatuh
- Pekerjaan galian tanah menimbulkan bahaya longsor, tertimbun
- Pekerjaan di sungai terancam bahaya hanyut
b. Bahaya yang timbul dari cara, metode dan prosedur kerja
- Prosedur pengangkatan secara manual menimbulkan cedera terkilir
- Penggunaan perkakas mekanik tanpa pelindung menimbulkan bahaya terpotong
c. Bahaya yang timbul dari kondisi lingkungan tempat pekerjaan
- Bekerja di lingkungan sungai menimbilkan bahaya tenggelam dan hanyut
d. Bahaya yang timbul dari jenis dan mekanisme peralatan penunjang yang digunakan
- Bekerja dengan alat berat bisa terguling, terlindas
e. Bahaya yang timbul dari jenis dan sifat material yang digunakan
- Material bahan kimia, BBM, tinner, cat dsb bisa menimbulkan sakit

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk perencanaan tanggap darurat adalah :

- Identifikasi keadaan darurat :


Langkah pertama menuju perencanaan tanggap darurat adalah mengidentifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi
organisasi selama jam kerja atau setelah jam kerja. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau bahan
kimia yang digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi
perusahaan. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.
- Identifikasi persediaan / sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat :
Personil K3 perlu menilai kemampuan tempat kerja saat ini untuk merespons keadaan darurat. Ini termasuk sumber daya internal
dan eksternal, persediaan medis atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat. mungkin dapat mengendalikan
beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber pengapian. Selain kontrol proaktif, identifikasi
kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin
diperlukan saat keadaan darurat terjadi.

- Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan mekanisme tanggapan mereka diidentifikasi. Ini akan
mencakup prosedur untuk menangani keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan
fasilitas darurat.

- Komunikasikan dan Latih pekerja / pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Begitu Rencana Tanggap Darurat dibuat, penting untuk mengkomunikasikan rencana tersebut kepada semua pekerja / pemangku
kepentingan yang relevan. Anda perlu melatih pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dapat dilakukan
untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.

- Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini
harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.
KOP SURAT
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

D2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

D2.1 Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja


Memuat daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala

Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Seluruh pekerjaan konstruksi dan penerapan SMKK pada

pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja yang telah ditandatangani.

D2.1 Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat


a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan
penyakit akibat kerja) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan dan Konstruksi Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
KOP SURAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

D1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI


Pengendalian operasional K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) merupakan tahapan setelah perencanaan tujuan K3 di dalam
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Pengendalian operasional K3 ini ada dalam klausul 4.4.6 OHSAS 18001
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sedangkan dalam ISO 45001: 2018 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pengendalian operasional K3 tetap ada yaitu pada klausul 8.1 “operational planning and
control” (perencanaan dan pengendalian operasional).

Semua organisasi yang menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan ISO 45001 haruslah
mengendalikan operasionalnya sesuai dengan tahapan berikut:
- Menyusun kriteria untuk proses
- Menerapkan pengendalian proses yang sesuai dengan kriteria
- Menjaga dokumen informasi yang dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa pengendaliann sesuai dengan apa yang
direncanakan
- Melakukan adaptasi pekerjaan kepada pekerja

Beberapa program pengendalian operasional K3 yang dapat dilakukan sesuai dengan ISO 45001 antara lain:
- Penggunaan prosedur dan sistem di tempat kerja
- Memastikan kompetensi pekerja
- Membuat program pemeliharaan preventif atau prediktif dan juga program inspeksi
- Menerapkan spesifikasi khusus untuk pengadaan barang dan jasa
- Menerapkan persyaratan legal dan persyaratan lain atau instruksi manufaktur untuk peralatan
- Rekayasa teknik dan administrative
- Adaptasi pekerjaan ke pekerja dengan cara membuat definisi tentang bagaimana pekerjaan diorganisasi, induksi pekerja baru,
dan menggunakan prinsip ergonomik untuk membuat desain baru, modifikasi dari tempat kerja atau peralatan.

Program pengendalian operasional K3 lain yang secara spesifik disebutkan dalam ISO 45001 klausul 8.1 “operational
planning and control” meliputi:
1 Melakukan Eliminasi Bahaya dan Mengurangi Risiko
Eliminasi bahaya dan pengurangan risiko haruslah menggunakan hierarki pengendalian bahaya. Hierarki tersebut menyediakan
pendekatan sistematik untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, eliminasi bahaya dan mengurangi atau
mengendalikan risiko K3. Dalam hierarki pengendalian bahaya, level paling atas dianggap lebih efektif daripada level di bawahnya.
Setiap level pengendalian bahaya wajar jika dikombinasikan untuk mencapai level risiko K3 yang as reasonable as practicable
(ALARP).

Hierarki pengendalian bahaya meliputi:


- Eliminasi
- Substitusi
- Rekaya teknik
- Pengendalian administrative
- Alat pelindung diri
Untuk lebih jelasnya, baca juga tulisan saya tentang hierarki pengendalian bahaya.

2 Manajemen Perubahan ( management of change)


Tujuan dari manajemen perubahan adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengurangi masuknya
bahaya dan risiko K3 baru kepada lingkungan kerja sebagai dampak adanya perubahan. Adapun hal-hal yang dapat berubah
sehingga mungkin mendatangkan risiko K3 baru sehingga diperlukan management of change antara lain:
- Produk, jasa dan proses baru atau pergantian terhadap produk , barang dan jasa termasuk perubahan lokasi dan lingkungan
tempat kerja, organisasi pekerjaan, kondisi kerja, peralatan dan tenaga kerja
- Pergantian terhadap persyaratan legal dan persyaratan lain
- Pergantian terhadap pengetahuan atau informasi tentan bahaya dan risiko K3
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Organisasi haruslah meninjau perubahaan dan konsekuensi yang mungkin terjadi sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan
yang tepat.
3 Pengadaan Barang dan Jasa (procurement)
Proses pengadaan barang atau jasa harus digunakan untuk menentukan, menilai dan mengeliminasi bahaya atau mengurangi
risiko K3 yang tekait misalnya tentang pembelian barang berbahaya, peralatan atau jasa sebelum mereka datang ke tempat kerja.
Organisasi yang menjalankan sistem keselamatan dan kesehatan kerja harus menetapkan peraturan untuk berbagai barang dan
jasa yang dibeli sudah sesuai dengan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

Organisasi menetapkan peralatan, instalasi dan material telah aman digunakan oleh pekerja dengan memastikan:
- Peralatan dikirimkan dengan spesifikasi yang telah teruji untuk menjamin mereka dapat bekerja sesuai keinginan
- Instalasi yang dikerjakan telah dilakukan uji serah terima untuk menjamin mereka dapat berfungsi sesuai dengan desain yang
ditentukan
- Material dikirimkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
- Pedoman penggunaan, peringatan atau tindakan perlindungan lain telah dikomunikasikan dan telah tersedia

4 Keselamatan Kontraktor
Kontraktor sering dilibatkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan spesifik yang pekerjaan tidak mampu untuk lakukan. Misalnya
adalah pekerjaan pembersihan tangki, perbaikan atap gedung, pembuatan mesin dan lain-lain. Setiap organisasi yang menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan ISO 45011 haruslah mengatur keselamatan kontraktor untuk
mengendalikan risiko K3 yang muncul dari:
- Aktivitas kontraktor dan operasionalnya yang mungkin berdampak pada organisasi
- Aktivitas organisasi dan operasionalnya yang mungkin berdampak pada pekerja kontraktor
- Aktivitas kontraktor dan operasionalnya yang berdampak pada pihak terkait di tempat kerja
Organisasi harus memastikan peraturan terkait dengan K3 sudah dipenuhi oleh kontraktor dan pekerjanya. Kriteria untuk
pemilihan kontraktor harus dipastikan dan diterapkan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja.

5 Pekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu/ PKWT (outsourcing)


Organisasi harus memastikan bahwa semua proses terkait dengan pekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu telah
dikendalikan. Organisasi harus memastikan bahwa proses outsourcing harus konsisten dengan semua peraturan yang ada
termasuk peraturan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Jenis dan tingkatan pengendalian untuk pekerja outsourcing harus dijelaskan dalam sistem manajemen K3. Koordinasi dengan

penyedia jasa eksternal dapat membantu organisasi untuk menunjukkan dampak dari outsourcing kepada performa K3.

6 Aktivitas lain Pengendalian Operasional K3


Beberapa program K3 lain yang termasuk dengan Pengendalian Operasional K3 berdasarkan objek nya antara lain

a. Pekerja dan Tempat Kerja


- Pemeriksaan rutin alat
- Lock out tag out
- Interaksi dengan mesin
- Pengendalian zat kimia dan bahan berbahaya beracun (B3)
- Manajemen alat pelindung diri
- Persyaratan pembelian barang dan jasa
- Transporaatasi bahan berbahaya dan beracun
- Seleksi dan penilaian pemasok
- Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa
- Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok
b. Kontraktor
- Seleksi kontraktor
- Izin kerja kontraktor
- Sertifikasi kontraktor
- Audit kontraktor
- Evaluasi kontraktor
- Pelatihan kontraktor
- Pembatasan area dengan risiko tinggi
- Persyaratan alat pelindung diri
c. Tamu
- Pelatihan tamu
- Izin masuk tamu
- Akses kontrol tamu
Referensi :
British Standard Institution. 2018. ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management System. ISO Standard, Geneva: BSI
standard limited.

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

DENNY IRAWAN
Direktur
KOP SURAT
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

E.1 PEMANTAUAN DAN EVALUASI


- Perusahaan sebaiknya memberikan pengertian dan peringatan kepada pekerja agar tetap menjaga alat pelindung diri (APD)
seperti sepatu, sarung tangan, sabuk pengaman dan sebagainya agar tidak ada pemborosan waktu dan biaya.

E.2 TINJAUAN MANAJEMEN


- Perlunya pengawasan yang lebih baik dalam pengecekan dan perawatan APD Secara berkala agar terjaminnya pemenuhan
pelaksanaan program SMK3 yang ada.

E.3 PENINGKATAN KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


- Setiap Pihak yang terkait dalam perusahaan sebaiknya bekerjasama memiliki kesadaran untuk tetap taat dalam peraturan
Program SMK3.

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi

BULAN KE -
NO KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5 KETERANGAN
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Direktur

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3 Konstruksi

3 Audit internal Petugas K3 Konstruksi

Solok, 20 Mei 2022


Penawar
CV. EMPAT PUTRA

Ttd

DENNY IRAWAN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai