PROSEDUR
PENANGANAN KECELAKAAN DAN KEADAAN DARURAT
___________________________________________________________
Peringatan :
Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari manajemen
PT JAYA MARINE SHAKTI
PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS
PROSEDUR No Dokumen : P-MK3L.MR-05
01 TUJUAN
Prosedur ini ditujukan sebagai pedoman bagi personil di PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS
dalam menangani kondisi darurat atau kecelakaan.
02 RUANG LINGKUP
Penanganan kondisi darurat atau kecelakaan yang terjadi di lokasi proyek ataupun kantor pusat
meliputi penanganan ledakan, kebakaran, kecelakaan kerja, kecelakaan transportasi, evakuasi,
gempa bumi dan kerusuhan/bom/ancaman bom serta kecelakaan yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan.
03 REFERENSI
– OHSAS 18001:2007, butir 4.5.3.1.
– ISO 14001:2015, butir 4.4.7.
04 DEFINISI
Kondisi Darurat : adalah kondisi yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan korban
atau kerugian besar.
Ledakan : adalah lepasnya energi tekan dalam jumlah besar dan waktu yang
singkat.
Kebakaran : adalah menyalanya api tanpa kendali.
05 URAIAN UMUM
05.01. Setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk mencegah terjadinya kondisi
kecelakaan/darurat dan segera melaporkan kondisi darurat/kecelakaan yang terjadi
kepada Tim Tanggap Darurat yang bertugas.
05.02. Tim Tanggap Darurat bertugas untuk menangangi kondisi darurat/kecelakaan yang terjadi
sesuai dengan kesanggupan tim untuk menanganinya. Apabila kondisi
darurat/kecelakaan yang terjadi diluar kesanggupan tim, segera minta bantuan pada
tim-tim tanggap darurat yang ada di sekitar lokasi kerja dan kantor polisi.
05.03. Pada hari libur atau malam hari, satuan pengamanan bertanggung-jawab untuk
menangani atau mengkoordinir penanganan kecelakaan atau kondisi darurat.
06 URAIAN PROSEDUR
Pencegahan Kecelakaan dan Kondisi Darurat
06.01. Semua karyawan,
a. Bertanggung-jawab untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kondisi darurat yang
mungkin terjadi.
b. Segera laporkan potensi-potensi darurat/kecelakaan yang mungkin terjadi,
seperti sistem perkabelan yang tidak aman, rusaknya APD (Alat Pelindung Diri),
mesin-mesin yang dioperasikan tanpa pengaman, dan kondisi tidak aman lainnya,
kepada atasan langsung, Engineering Manager, atau Safety Committee.
______________________________________________________________________________________________________
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari MANAJEMEN PT PETROKOPINDO CIPTAS
SELARAS
PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS
PROSEDUR No Dokumen : P-MK3L.MR-05
Catatan : Pada malam hari atau hari libur, peran Ketua Tim Tanggap Darurat
digantikan oleh Komandan Satuan Pengaman atau wakil Site Manager
yang berada dilokasi kejadian.
______________________________________________________________________________________________________
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari MANAJEMEN PT PETROKOPINDO CIPTAS
SELARAS
PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS
PROSEDUR No Dokumen : P-MK3L.MR-05
Permintaan Bantuan
06.09. Ketua Tim Tanggap Darurat,
a. Apabila keadaan memburuk, evaluasi kembali kesanggupan tim untuk menangani
kondisi darurat/kecelakaan.
b. Jika dinilai, kondisi darurat/kecelakaan diluar kemampuan tim untuk menanganinya,
segera informasikan kondisi darurat/kecelakaan kepada Ketua P2K3 atau
Site Manager (jika berada dilokasi proyek).
07 REKAMAN
F-MK3L.MR-15 Berita Acara Kondisi Darurat/Kecelakaan..
F-MK3L.MR-16 Daftar Nomor Telepon Keadaan Darurat.
F-MK3L.MR-17 Daftar Tempat Evakuasi.
08 LAMPIRAN
–––
______________________________________________________________________________________________________
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari MANAJEMEN PT PETROKOPINDO CIPTAS
SELARAS