Anda di halaman 1dari 6

Nomor : SOP-QHSE-11

PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :1/6

1. TUJUAN
Meningkatkan terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman sehingga menaikkan produktivitas
perusahaan.

2. LINGKUP
Prosedur ini berlaku di seluruh lingkungan perusahaan.

3. REFERENSI
3.1 UU No. 1 tahun 1970
3.2 Permenaker No. 04/1980
3.3 Kepmenakaer 186/1999

4. DEFINISI
4.1 P2K3L : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
4.2 MR : Management Representative
4.3 PP : Peraturan Pemerintah
4.4 UU : Undang-Undang
4.5 Permenaker : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
4.6 Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja

5. KETENTUAN UMUM
5.1. URAIAN PROSEDUR Sekretaris P2K3 bersama pimpinan masing-masing bagian mengidentifikasi
potensi situasi darurat dan kecelakaan yang dapat menimbulkan resiko K3. Identifikasi berasal dari
HIRA maupun kondisi di lapangan.

5.1.1. Sekretaris P2K3 menyusun kesiagaan dan tanggap darurat yang berisi informasi
yang diperlukan untuk melakukan tindakan terhadap situasi darurat dan
kecelakaan yang terjadi. Tanggap Darurata mencegah dan mengatasi resiko K3
negatif yang ditimbulkan.

5.1.2. Membuat kesiagaan & tanggap darurat yang minimal berisi sebagai berikut :
5.1.2.1. Pengenalan keadaan darurat
5.1.2.2. Pengkajian akibat/dampak dan menyiapkan pencegahannya
5.1.2.3. Prosedur penanggulangan keadaan darurat
5.1.2.4. Sistem komunikasi dalam keadaan darurat
5.1.2.5. Personil yang bertanggung jawab
5.1.2.6. Program pelatihan keadaan darurat.

5.1.3. Sekretaris P2K3 bekerjasama dengan personalia memberikan pelatihan


kesiagaan dan tanggap darurat terutama pada keadaan darurat yang paling
memungkinkan terjadi di area perusahaan dan menimbulkan Resiko K3.

5.1.4. Sekretaris P2K3 , dan pimpinan bagian terkait meninjau prosedur kesiagaan
dan tanggap darurat secara berkala minimal sekali dalam setahun dengan
melakukan simulasi dan bila diperlukan menyempurnakan prosedur khususnya
setelah terjadi kecelakaan dan situasi darurat.

5.2. Menetapkan kewenangan dan tanggungjawab personel yang ditunjuk sebagai


penanggung jawab dalam keadaan darurat sebelum personel yang berkompeten tiba di
lokasi mengambil alih tanggung jawab. Semua pegawai termasuk pengunjung harus
mengikuti komando yang diberikan oleh personel tersebut. Apabila ada perubahan
personel harus disampaikan ke sekretaris P2K3.
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :2/6

5.3. Sekretaris P2K3 mengajukan rencana pelatihan dan melakukan latihan tanggap darurat
minimal sekali setahun untuk menguji prosedur kesiagaan dan tanggap darurat yang
memungkinkan dilakukan.

5.4. Laporan dan dokumentasi terkait latihan tanggap darurat, pemeriksaan sarana dan
peralatan maupun catatan kejadian dan arsip lainnya disimpan dan dipelihara sesuai
prosedur pengendalian arsip.

5.5. Keadaan darurat di gedung kantor dan gedung lainnya ditandai dengan bunyi alarm
secara terus – menerus. Tombol alarm dipasang di tempat – tempat strategis didalam
gedung kantor dan gedung-gedung lainnya.

5.6. Jika alarm berbunyi secara terus – menerus semua orang harus meninggalkan kantor
dan gedung lainnya mengikuti petunjuk arah keluar untuk menuju tempat aman yang
disediakan di tempat berkumpul yang telah ditentukan, yaitu didepan area parkir
kendaraan. Tiap kepala bagian harus menghitung anggotanya masing – masing untuk
memastikan tidak ada anggotanya yang tertinggal dalam ruangan.

5.7. Tim tanggap darurat setelah memadamkan api, maka melakukan pemeriksaan untuk
memastikan apakah kondisi sudah aman.

5.8. Apabila sirene berbunyi terputus – putus tiga kali selama satu menit ini menandakan
keadaan darurat telah selesai, dan telah dinyatakan aman oleh ketua team keadaan
darurat

5.9. Jika memungkinkan, maka area diisolasi dan area aman dapat dimasuki kembali. Namun
apabila belum aman, maka area harus dikosongkan hingga dapat dimasuki kembali.

6. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Kebakaran & Ledakan


Petunjuk Umum
Kebakaran dapat sangat berbahaya dan anda diharapkan selalu memastikan bahwa tidak
akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain ketika mencoba memadamkan kebakaran.
1. Team Darurat/emergensi adalah bertindak sebagai Koordinator pengendalian
keadaan darurat/emergensi untuk pengendalian keadaan darurat atau tempat
kejadian
2. Team Kebakaran langsung menuju tempat kejadian dan memimpin penanggulangan
kebakaran serta melapor kepada Koordinator pengendalian keadaan darurat
tentang perkembangan situasi.
3. Anggota Satpam segera membuka pintu darurat, segera menghubungi PMK
terdekat dan menuju tempat kejadian untuk menutup daerah kejadian serta
mengabsensi/ mendaftar penghuni dari daerah kejadian.
4. Team P3K segera menyiapkan peralatan penolong di pos P3K. Kalau diperlukan
dapat dipanggil atau menuju ke tempat kejadian.
5. Kabag. Listrik segera menuju ke tempat kejadian dan mematikan aliran listrik jika
diperlukan dan melapor kepada Koordinator pengendalian keadaan darurat.

6. Ketua Team P2K3 segera menghubungi Pimpinan untuk diskusi tindakan – tindakan
penting apa yang perlu dilakukan didalam menanggulangi keadaan darurat bersama
Management
7. Semua orang yang berada di daerah emergensi harus meninggalkan tempat
tersebut dan berkumpul di tempat berkumpul yang telah ditentukan dan melapor
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :3/6

kepada Pengawas serta mengikuti petunjuk – petunjuk yang diberikan oleh petugas
keamanan dan team keadaan darurat.

8. Semua karyawan perusahaan wajib memperhatikan :


A. Apabila anda mengetahui ada kebakaran :
a.Bunyikan bel tanda bahaya yang berada terdekat dengan anda dengan
memecah kaca dan menekan tombolnya
b.Usahakan memadamkan api dengan alat pemadam api yang terdekat
c. Apabila api tak terkuasai, tinggalkan lokasi kerja dan pergi ketempat
berkumpul yang telah ditentukan

B. Apabila anda mendengar bel tanda bahaya (alarm) :


a. Segera tinggalkan lokasi kerja dan pergi ketempat berkumpul yang
ditunjuk, yaitu : didepan area parkir kendaraan
b. Setiap Kepala Bagian bertanggung jawab untuk memeriksa kehadiran/
mengabsensi bawahannya dan melaporkan nama – nama mereka yang
tidak hadir kepada Koordinator Keadaan Darurat.
c. Siapapun tidak dibenarkan memasuki lokasi kerja kembali sebelum
sirene tanda aman dibunyikan

7. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Banjir


 Jangan melintasi sungai atau aliran air yang dalam dengan kendaraan atau dengan
berjalan kaki.
 Tetap dalam ruangan, pindah ke lantai bangunan yang lebih tinggi jika banjir semakin
tinggi.
 Lakukan pemutusan aliran listrik terhadap peralatan dan mesin-mesin yang dapat
menyebabkan kerusakan karena hubungan arus pendek.
 Lakukan tugas dan kewajiban sesuai prosedur pada point 3.

8. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Gempa Bumi


 Usahakan jangan panic
 Menjauh dari pohon atau bangunan yang tinggi
 Berlindung di kolong meja / gunakan benda yang bisa untuk menutup kepala
 Selamatkan dokumen penting perusahaan
 Segera keluar ruangan melalui petunjuk jalur evakuasi
 Segera bawa ke rumah sakit terdekat bila ada yang memerlukan tindakan medis

9. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : PETIR


 Cari tempat perlindungan, hindari tempat yang tinggi dan terbuat dari struktur baja.
 Cari lokasi yang rendah dan hindari area terbuka, Bila terpaksa berada di area yang
tinggi dan terbuka, tengkurap ke permukaan tanah dengan posisi kaki yang rapat satu
dan lainnya.
 Hindari berlindung dibawah pohon, apalagi pohon tunggal.
 Hindari menyentuh atau berdiri disekitar benda logam (mobil, tower, tiang listrik, dll).
 Hindari penggunaan telepon.
 Hindari penggunaan benda elektronik, radio.

10. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : BAHAYA H2S


 Setiap kelompok kerja di luar lapangan harus mengetahui arah angin (dari titik kompas
dari mana angin datang) bersamaan dengan setiap pengecekan radio.
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :4/6

 Project Manager harus mempunyai peta dengan gambar posisi dan identitas sumur-
sumur.
 Didalam peta akan juga ditandai lokasi personil kru seismik dan operasi yang akan
diperbaharui sepanjang harinya.
 Pada saat menerima tanda bahaya Project Manager atau wakil yang ditunjuk harus
melakukan penilaian bagian-bagian kru yang mungkin terpengaruh dan menghubungi
mereka dengan cepat.
 Personil yang mungkin ada di dalam jalan pengeluaran gas (yaitu di bawah angin) harus
diperintahkan untuk berhenti kerja dan keluar dari jalan gas. Mereka harus diberitahu
arah sumur dari posisi mereka dan diberikan instruksi rute janan untuk diikuti yang akan
membawa mereka ke garis tegak lurus dari arahnya sumur. Bilamana ada
kecenderungan perjalanan oleh sebab pola jalan raya harus ‘keluar’ dari sumber tanda
bahaya.

DILAPANGAN
Setiap kelompok kerja akan mempunyai peralatan petunjuk arah angin.
Bila alarm H2S berbunyi, senior personil harus memerintahkan kepada semua
personil untuk menurunkan semua peralatan kerja dan arahkan mereka
secepatnya ke arah yang berlawanan dengan arah angin dengan membawa radio
HT.
Segera hubungi Base Camp dengan radio walky talky dan memberitahu bahwa ada
alarm gas, beritahu lokasi alarm dan mengarahkan perjalanan anda sendiri.
Meneruskan hubungan radio tiap saat dengan pembicaraan singkat tetapi sering
dan tetap beritahu lokasi dan jumlah personil.
Personil jangan mencoba membawa peralatan atau barang-barang pribadi.
Personil harus berhenti menolong jika yang lain meninggal karena pengaruh gas.
Project Manager atau wakil harus segera menghubungi Client untuk mencari bukti-
bukti yang menguatkan atau komentar mengenai tanda alarm.
Kembali ke alarm berada hanya bisa dengan perintah dari Base Camp.
Kembali ke alarm berada harus dari arah yang berrlawanan dengan angin dan juga
dari arah yang berlawanan perkiraan/kemungkinan sumber gas.
Kembali ke alarm berada harus dengan dua orang saja, keduanya membawa alat
pendeteksi gas dan radio walky-talky yang akan digunakan untuk memantau
lokasi dan keadaan.
Dilakukan pemulihan kembali hanya ketika areal dinyatakan sudah bersih dari gas.
Oksigen akan diperlukan saat pertama ada kali tanggapan medis.

11. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Huru-hara


 Tetap tenang. Tetap berada di dalam kantor atau bangunan kecuali anda berada di
tempat yang tidak aman atau diminta oleh security untuk meninggalkan kantor atau
lokasi.
 Tutup semua jendela dan jauhi semua jendela (supaya tidak menjadi sasaran
kemarahan). Bila diminta untuk meninggalkan ruangan, biarkan lampu tetap dalam
keadaan hidup dan matikan semua peralatan yang ada.
 Bersiap untuk evakuasi ke daerah yang aman dan amankan barang-barang berharga
yang ukurannya kecil dan dokumen penting lainnya ditempat yang aman.
 Jangan biarkan telepon menggantung atau menggunakannya untuk hal-hal yang tidak
berkaitan dengan kejadian huru-hara dan pemogokan pegawai.
 Jika anda berhadapan dengan demonstrator, jangan melakukan hal-hal yang sifatnya
melawan mereka. Jika memungkinkan, beritahu Security tanpa memprovokasi
demonstrator. Hindari argumentasi, berdebat, atau mengeluarkan pernyataan yang
sifatnya provokatif.
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :5/6

 Jangan menonton. Hindari kontak dengan demonstrator jika memungkinkan. Jangan


memprovokasi.
 Bekerjasama dengan petugas keamanan. Jangan mencoba untuk masuk ke daerah yang
terlarang atau menerobos pengamanan. Keselamatan anda adalah kepedulian mereka
yang utama.

12. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Tumpahan Bahan Kimia


12.1. Petunjuk Umum
Tumpahan bahan kimia dapat sangat berbahaya dan anda diharapkan selalu memastikan
bahwa tidak akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain ketika mencoba menangani
tumpahan bahan kimia.
12.2. Ketika ada tumpahan bahan kimia:
 Stop pekerjaan dan segera ambil lap atau peralatan lainnya untuk menghentikan
penyebaran tumpahan.
 Jika tumpahan cukup banyak dan tidak dapat dibersihkan dengan lap, segera beri
pasir atau serbuk kayu untk menyerap tumpahan dan mencegah penyebaran meluas.
 Segera laporkan pada Laborat atau Pengawas yang ada.
 Bekas tumpahan yang dibuang di tempat sampah B3.
 Sisa tumpahan yang ada dibersihkan dengan lap.
 Jika diperlukan gunakan air untuk menetralisir sisa tumpahan, namun jangan dibuang
ke saluran air.
 Untuk penanganan korban tumpahan, mengacu pada MSDS (Material safety Data
Sheet).

13. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat : Letusan Gunung Berapi


Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
 Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk
kemungkinan bencana susulan
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
 Jangan memakai lensa kontak
 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan
Setelah terjadi letusan gunung berapi
 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
 Bersihkan atap dari timbunan abu, karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan
atap bangunan

14. Prosedur Pemulihan Keadaan Darurat


14.1. Petunjuk Umum
Area yang berbahaya dari kondisi tanggap darurat dipastikan aman sebelum karyawan dapat
kembali memasuki area kerja. Korban yang timbul sudah diberikan pertolongan medis yang
memadai
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020

Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :6/6

1.1.1 Personel
Karyawan dan semua personel yang menjadi korban atau terkena dampak
dari peristiwa darurat diberikan pertolongan. Yang terluka dan pingsan
segera diberi tindakan P3K. Yang memerlukan perawatan medis dirujuk
pada RS / Klinik rekanan. Jika diperlukan diberikan istirahat sesuai
rekomendasi dokter.
Untuk karyawan dan personel yang shock akan ditenangkan dan bila
dibutuhkan dapat dirujuk ke psikiater untuk mendapatkan bimbingan dan
konseling.
1.1.2 Mesin & Peralatan
Tim tanggapdarurat bersama bagian mekanik melakukan pemeriksaan
pada kondisi mesin dan peralatan kerja. LOTO diberikan untuk menghindari
resiko lebih besar. Perbaikan dan pemeriksaan dilakukan sebelum mesin
dan peralatan dinyatakan aman untuk dioperasikan kembali.
1.1.3 Area kerja
Dilakukan pemersihan area yang terkena peristiwa tanggap daruat.
Perapian dan pembersihan dilakukan agar area kerja dapat dipergunakan
kembali. Tim tanggap darurat dan ahli K3 melakukan peninjauan sebelum
menyatakan area siap diaktifkan kembali.

15. DOKUMEN TERKAIT


- Struktur tanggap darurat
- Nomor penting keadaan darurat
- Denah Evakuasi

Anda mungkin juga menyukai