Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :1/6
1. TUJUAN
Meningkatkan terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman sehingga menaikkan produktivitas
perusahaan.
2. LINGKUP
Prosedur ini berlaku di seluruh lingkungan perusahaan.
3. REFERENSI
3.1 UU No. 1 tahun 1970
3.2 Permenaker No. 04/1980
3.3 Kepmenakaer 186/1999
4. DEFINISI
4.1 P2K3L : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
4.2 MR : Management Representative
4.3 PP : Peraturan Pemerintah
4.4 UU : Undang-Undang
4.5 Permenaker : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
4.6 Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja
5. KETENTUAN UMUM
5.1. URAIAN PROSEDUR Sekretaris P2K3 bersama pimpinan masing-masing bagian mengidentifikasi
potensi situasi darurat dan kecelakaan yang dapat menimbulkan resiko K3. Identifikasi berasal dari
HIRA maupun kondisi di lapangan.
5.1.1. Sekretaris P2K3 menyusun kesiagaan dan tanggap darurat yang berisi informasi
yang diperlukan untuk melakukan tindakan terhadap situasi darurat dan
kecelakaan yang terjadi. Tanggap Darurata mencegah dan mengatasi resiko K3
negatif yang ditimbulkan.
5.1.2. Membuat kesiagaan & tanggap darurat yang minimal berisi sebagai berikut :
5.1.2.1. Pengenalan keadaan darurat
5.1.2.2. Pengkajian akibat/dampak dan menyiapkan pencegahannya
5.1.2.3. Prosedur penanggulangan keadaan darurat
5.1.2.4. Sistem komunikasi dalam keadaan darurat
5.1.2.5. Personil yang bertanggung jawab
5.1.2.6. Program pelatihan keadaan darurat.
5.1.4. Sekretaris P2K3 , dan pimpinan bagian terkait meninjau prosedur kesiagaan
dan tanggap darurat secara berkala minimal sekali dalam setahun dengan
melakukan simulasi dan bila diperlukan menyempurnakan prosedur khususnya
setelah terjadi kecelakaan dan situasi darurat.
Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :2/6
5.3. Sekretaris P2K3 mengajukan rencana pelatihan dan melakukan latihan tanggap darurat
minimal sekali setahun untuk menguji prosedur kesiagaan dan tanggap darurat yang
memungkinkan dilakukan.
5.4. Laporan dan dokumentasi terkait latihan tanggap darurat, pemeriksaan sarana dan
peralatan maupun catatan kejadian dan arsip lainnya disimpan dan dipelihara sesuai
prosedur pengendalian arsip.
5.5. Keadaan darurat di gedung kantor dan gedung lainnya ditandai dengan bunyi alarm
secara terus – menerus. Tombol alarm dipasang di tempat – tempat strategis didalam
gedung kantor dan gedung-gedung lainnya.
5.6. Jika alarm berbunyi secara terus – menerus semua orang harus meninggalkan kantor
dan gedung lainnya mengikuti petunjuk arah keluar untuk menuju tempat aman yang
disediakan di tempat berkumpul yang telah ditentukan, yaitu didepan area parkir
kendaraan. Tiap kepala bagian harus menghitung anggotanya masing – masing untuk
memastikan tidak ada anggotanya yang tertinggal dalam ruangan.
5.7. Tim tanggap darurat setelah memadamkan api, maka melakukan pemeriksaan untuk
memastikan apakah kondisi sudah aman.
5.8. Apabila sirene berbunyi terputus – putus tiga kali selama satu menit ini menandakan
keadaan darurat telah selesai, dan telah dinyatakan aman oleh ketua team keadaan
darurat
5.9. Jika memungkinkan, maka area diisolasi dan area aman dapat dimasuki kembali. Namun
apabila belum aman, maka area harus dikosongkan hingga dapat dimasuki kembali.
6. Ketua Team P2K3 segera menghubungi Pimpinan untuk diskusi tindakan – tindakan
penting apa yang perlu dilakukan didalam menanggulangi keadaan darurat bersama
Management
7. Semua orang yang berada di daerah emergensi harus meninggalkan tempat
tersebut dan berkumpul di tempat berkumpul yang telah ditentukan dan melapor
Nomor : SOP-QHSE-11
PT. INDOTEKNIK TJANDRA UTAMA Tgl. Dok : 10 JAN 2020
Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :3/6
kepada Pengawas serta mengikuti petunjuk – petunjuk yang diberikan oleh petugas
keamanan dan team keadaan darurat.
Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :4/6
Project Manager harus mempunyai peta dengan gambar posisi dan identitas sumur-
sumur.
Didalam peta akan juga ditandai lokasi personil kru seismik dan operasi yang akan
diperbaharui sepanjang harinya.
Pada saat menerima tanda bahaya Project Manager atau wakil yang ditunjuk harus
melakukan penilaian bagian-bagian kru yang mungkin terpengaruh dan menghubungi
mereka dengan cepat.
Personil yang mungkin ada di dalam jalan pengeluaran gas (yaitu di bawah angin) harus
diperintahkan untuk berhenti kerja dan keluar dari jalan gas. Mereka harus diberitahu
arah sumur dari posisi mereka dan diberikan instruksi rute janan untuk diikuti yang akan
membawa mereka ke garis tegak lurus dari arahnya sumur. Bilamana ada
kecenderungan perjalanan oleh sebab pola jalan raya harus ‘keluar’ dari sumber tanda
bahaya.
DILAPANGAN
Setiap kelompok kerja akan mempunyai peralatan petunjuk arah angin.
Bila alarm H2S berbunyi, senior personil harus memerintahkan kepada semua
personil untuk menurunkan semua peralatan kerja dan arahkan mereka
secepatnya ke arah yang berlawanan dengan arah angin dengan membawa radio
HT.
Segera hubungi Base Camp dengan radio walky talky dan memberitahu bahwa ada
alarm gas, beritahu lokasi alarm dan mengarahkan perjalanan anda sendiri.
Meneruskan hubungan radio tiap saat dengan pembicaraan singkat tetapi sering
dan tetap beritahu lokasi dan jumlah personil.
Personil jangan mencoba membawa peralatan atau barang-barang pribadi.
Personil harus berhenti menolong jika yang lain meninggal karena pengaruh gas.
Project Manager atau wakil harus segera menghubungi Client untuk mencari bukti-
bukti yang menguatkan atau komentar mengenai tanda alarm.
Kembali ke alarm berada hanya bisa dengan perintah dari Base Camp.
Kembali ke alarm berada harus dari arah yang berrlawanan dengan angin dan juga
dari arah yang berlawanan perkiraan/kemungkinan sumber gas.
Kembali ke alarm berada harus dengan dua orang saja, keduanya membawa alat
pendeteksi gas dan radio walky-talky yang akan digunakan untuk memantau
lokasi dan keadaan.
Dilakukan pemulihan kembali hanya ketika areal dinyatakan sudah bersih dari gas.
Oksigen akan diperlukan saat pertama ada kali tanggapan medis.
Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :5/6
Revisi : 00
PROSEDUR KESIAGAAN & TANGGAP Tgl Revisi :-
DARURAT
Halaman :6/6
1.1.1 Personel
Karyawan dan semua personel yang menjadi korban atau terkena dampak
dari peristiwa darurat diberikan pertolongan. Yang terluka dan pingsan
segera diberi tindakan P3K. Yang memerlukan perawatan medis dirujuk
pada RS / Klinik rekanan. Jika diperlukan diberikan istirahat sesuai
rekomendasi dokter.
Untuk karyawan dan personel yang shock akan ditenangkan dan bila
dibutuhkan dapat dirujuk ke psikiater untuk mendapatkan bimbingan dan
konseling.
1.1.2 Mesin & Peralatan
Tim tanggapdarurat bersama bagian mekanik melakukan pemeriksaan
pada kondisi mesin dan peralatan kerja. LOTO diberikan untuk menghindari
resiko lebih besar. Perbaikan dan pemeriksaan dilakukan sebelum mesin
dan peralatan dinyatakan aman untuk dioperasikan kembali.
1.1.3 Area kerja
Dilakukan pemersihan area yang terkena peristiwa tanggap daruat.
Perapian dan pembersihan dilakukan agar area kerja dapat dipergunakan
kembali. Tim tanggap darurat dan ahli K3 melakukan peninjauan sebelum
menyatakan area siap diaktifkan kembali.