Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3

Nomor Dokumen : KSK/SOP/HSE-EXP-01/2020


Edisi/Revisi : 1/1
Tanggal Efektif : 08 Maret 2020
Siklus Tinjau Ulang : 2 Tahun

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,


Jabatan SHE Head Kepala Teknik Tambang

Tanda Tangan

Nama
Tanggal

Di Distribusikan :
Kepada
Status Dokumen : Tidak Terkendali

CATATAN REVISI
No. Rev Tanggal Alasan Revisi
1 02 Mar 2020 Penyempurnaan SOP
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa aspek dan kinerja K3
dipantau kesesuaiannya dengan peraturan perundangan, standar dan
pedoman yang berlaku dan terkait.

1. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Prosedur ini untuk mencakup pemantauan dan pengukuran
yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan sistem manajemen keselamatan di
wilayah operasional PT

2. REFRENSI
3.1. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.2. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3.3. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
3.4. PP No. 55 Tahun 2010 Tentang Pembinaan, Pengawasan,
Penyelenggaraan, Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara.
3.5. Peraturan Menteri ESDM Nomor: 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan
Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral
dan Batubara.
3.6. Keputusan Menteri ESDM Nomor: 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik.
3.7. Keputusan Direktur Jendral Mineral dan Batubara Nomor
185K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan
Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara.
3.8. “HSE Policy” PT.

4. DEFINISI
4.1. Pengukuran dan pemantauan K3 adalah suatu Metode sistematis yang
dilakukan secara teratur dan kontinyu, serta sebagai bagian dari
keseluruhan penerapan sistem manajemen K3 perusahaan yang berlaku.

5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


5.1. Kepala Teknik Tambang
5.1.1. Bertanggung jawab menyetujui semua prosedur yang terkait
dengan sistem manajemen K3 dan menyediakan sumber daya yang
diperlukan.
5.1.2. Bertanggung jawab atas pengontrolan dan keputusan mengenai
prosedur ini.

5.2. Bagian K3
Bersama Komite Keselamatan Pertambangan membuat rencana
pengukuran dan pemantauan yang dituangkan dalam Sasaran K3.
5.3. Pekerja
Setiap karyawan bertanggung jawab dalam mengambil inisiatif untuk
melakukan tindakan koreksi/pencegahan yang diperlukan.
.

6. PROSEDUR
6.1.
6.2. menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
memantau dan mengukur secara teratur aspek keselamatan dan
kesehatan kerja serta lingkungan
6.3. Melaksanakan Pengukuran dan pemantauan dampak penting oleh pihak
internal atau eksternal, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang
berlaku jika secara internal belum mampu melaksanakan karena
keterbatasan sumber daya
6.4. Mencatat informasi untuk mengetahui perkembangan kinerja
pengendalian operasional terkait dan kesesuaiannya dengan tujuan dan
sasaran
6.5. menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk secara
berkala mengevaluasi pemenuhan terhadap peraturan dan undang-
undang tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan

6.5.1. Setiap karyawan dapat memberikan usulan atau inisiatif


tindakan koreksi/pencegahan yang sesuai dengan
ketidaksesuaian/potensi ketidaksesuaian yang ditemukan.
6.5.2. Inisiatif tindakan koreksi dapat didasarkan atas:
• Temuan audit internal dan eksternal
• Ketidaksesuaian produk
• Keluhan pihak terkait
• Penyimpangan terhadap prosedur
6.5.3. Inisiatif tindakan pencegahan dapat didasarkan atas :
• Hasil pemantauan K3 untuk SMKP
• Usulan-usulan pihak terkait

6.6. Identifikasi
6.6.1. Identifikasi Ketidaksesuaian/ Potensi Ketidaksesuaian
a. Ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian dapat diperoleh dari
kegiatan antara lain :
• Pengukuran keluhan pihak eksternal,
• Audit internal maupun eksternal,
• Pemantauan dan pengukuran produk/ proses, lingkungan
& K3 termasuk
• perundangan dan peraturan pemerintah
• Pengendalian proses kerja diluar Gangguan Unit
(operation & maintenance),
• Pengendalian pencemaran,
• K3, Investigasi kecelakaan kerja dan bahaya potensial
• Pengendalian Keamanan
b. Kategori penyebab ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian
terdiri dari :
Manusia adalah ketidakmampuan personil dalam
melaksanakan suatu proses/ kegiatan.
• Bahan adalah ketidaksesuaian bahan yang digunakan
dalam suatu proses/ kegiatan.
• Alat adalah ketidakmampuan peralatan dalam
menjalankan suatu proses/ kegiatan.
• Cara (proses) adalah ketidakmampuan metoda/ cara kerja
untuk mencapai hasil yang direncanakan atau
disyaratkan.
• Lingkungan adalah ketidaksesuaian lingkungan untuk
melaksanakan suatu proses/kegiatan.
• Keamanan
• Lain-lain, selain 6 (enam) kategori di atas.
6.6.2. Kesuaian yang ditemukan sebagai hasil audit internal akan
diidentifikasi sesuai dengan Form Daftar Monitoring Temuan Audit &
Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi dan Pencegahan.
6.6.3. Ketidaksesuaian atau potensi ketidaksesuaian yang terkait
dengan rekanan dapat diidentifikasi dari proses kontrak, penerimaan
dan pemeriksaan barang ataupun proses evaluasi rekanan.
6.6.4. Ketidaksesuaian atau potensi ketidaksesuaian yang terkait
dengan pihak terkait dapat diidentifikasi melalui hasil komunikasi
eksternal sesuai Prosedur Komunikasi Eksternal.
6.6.5. Tindakan pencegahan dapat juga diidentifikasi berdasarkan hasil
statistik yang menunjukkan adanya suatu kecenderungan (trend)
yang menunjukkan potensi terjadinya ketidaksesuaian. Penetapan
tindakan pencegahan harus berdasarkan pada tingkat potensi
ketidaksesuaian.

6.7. Pencatatan dan tinjauan


6.7.1. Inisiator akan mencatat setiap ketidaksesuaian dan potensi
ketidaksesuaian yang perlu ditindaklanjuti pada form Permintaan
Tindakan Koreksi dan Pencegahan kemudian disampaikan kepada
Management Representative terkait dan Manager /Kepala Unit
terkait.
6.7.2. Management Representative akan meninjau apakah CPAR perlu
ditindaklanjuti dengan acuan bahwa CPAR tersebut berkaitan
dengan penerapan SMKP, dan mempunyai bukti yang mendukung.
Jika CPAR tersebut tidak perlu ditindaklanjuti, maka CPAR akan
disimpan sebagai data dan khususnya untuk keluhan pelanggan jika
diperlukan akan dikirimkan surat balasan yang menyatakan bahwa
keluhan tersebut tidak dapat ditindak lanjuti karena suatu alasan.
6.7.3. Jika CPAR perlu ditindak lanjuti, Management Representative
akan memberikan nomor dan mengidentifikasi bagian/unit yang
terkait.
6.7.4. Management Representative akan meneruskan CPAR kepada
bagian/unit terkait.

6.8. Penetapan Tindakan yang Diperlukan


6.8.1. Bagian/unit yang bersangkutan harus menganalisis penyebab
ketidaksesuaian atau potensi ketidaksesuaian guna menetapkan
tindakan koreksi atau pencegahan, dan bila diperlukan pembahasan
ini dilakukan bersama dengan bagian/unit yang terkait.
6.8.2. Analisis ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi rekaman
yang ada termasuk rekaman hasil audit, laporan hasil komunikasi
eksternal/keluhan masyarakat, rekaman tinjauan manajemen dan
evaluasi rekanan.
6.8.3. Hasil pembahasan mengenai penyebab ketidaksesuaian atau
potensi ketidaksesuaian akan dicantumkan pada form CPAR
termasuk juga rencana implementasi, batas waktu pelaksanaan dan
pegawai yang bertanggung jawab.
6.8.4. ika hal tersebut berkaitan dengan pihak luar, maka rencana
tindakan koreksi/pencegahan tersebut disampaikan pada pihak
terkait.

6.9. Implementasi
6.9.1. Semua Bagian/unit yang terkait harus menerapkan tindakan
koreksi dan pencegahan sesuai dengan keputusan dalam
pembahasan yang dituangkan dalam form CPAR.
6.9.2. Apabila diperlukan, maka bagian terkait perlu untuk
mengadakan penyesuaian sesuai dengan prosedur yang berlaku
6.9.3. Untuk hasil keputusan yang berhubungan dengan rekanan
maupun pelanggan akan disampaikan oleh pejabat yang berwenang.

6.10.Monitoring dadn Identifikasi CPR


6.10.1. Management Representative akan mencatat semua tindakan
koreksi dan pencegahan pada Daftar CPAR
6.10.2. Jika dibutuhkan analisis lebih lanjut terhadap tindakan
koreksi/pencegahan hasil internal audit atau
ketidaksesuaian/potensi ketidaksesuaian yang ditemukan, HSE MR
melakukan peninjauan tindakan koreksi dan pencegahan dengan
menggunakan form CPAR
6.10.3. Apabila penerapan tindakan koreksi dan pencegahan yang
direncanakan telah dilakukan sesuai dengan persetujuan batas
waktu yang disepakati perlu adanya verifikasi oleh Auditor atau
ketua tim Audit dan diketahui oleh KTT.
6.10.4. Management Representative akan memantau penerapan
tindakan koreksi dan pencegahan yang direncanakan dan
memastikan bahwa tindakan tersebut telah efektif untuk
menyelesaikan ketidaksesuaian
6.10.5. Hasil penerapan tindakan koreksi/pencegahan akan dilaporkan
kepada SHE MR pada saat tinjauan manajemen.

7. DOKUMEN TERKAIT

Nomor Nama Dokumen Masa Simpan

F Formulir Tindakan Koreksi dan Tindak Lanjut Ketidak 2 Tahun

Anda mungkin juga menyukai