Anda di halaman 1dari 2

Purwakarta, 26 Agustus 2022, Jum'at malam sekitar pukul 20:00 waktu Indonesia Bagian Barat, terdengar raungan

sirine dari kendaraan emergency melaju cepat menuju area Citarum Harum Project WWTP2. Call taker mendapat
laporan dari Safety officer PT. MGP, melalui pesawat telpon 9333 bahwa ada seorang korban tidak sadarkan diri di
dasar turbo cuagulator, project Harum WWTP2.
Pada kedalaman 15 meter di dasar turbo cuagulator terpantau ada pekerjaan penguatan bekisting slab turbo
cuagulator. Sekira pukul 19:57 dilaporkan oleh rekan kerja bahwa ada seorang pekerja tergeletak, dengan dugaan
awal korban tidak sadarkan diri.
Tiba di lokasi kejadian, emergency response team menyiapkan vertical rescue equipment, memasang tali
pengaman untuk selanjutnya digunakan untuk menaikkan korban dari dasar kedalaman kurang lebih 15 meter.
Selanjutnya, karena kondisi malam hari, tentu saja jarak pandang menjadi berkurang, team memasang penerangan
tambahan emergency lamp dan menggunakan head lamp pada masing-masing penolong. Evakuasi korban kali
ini menggunakan metode hauling/ raising system yaitu memindahkan atau menarik korban dari dasar
menggunakan tali, tandu spinal dan tandu basket.
Kegiatan ini adalah bagian dari latihan penanganan kedaruratan pada waktu malam hari dan lokasi kejadian berada
pada dasar kedalaman. Karena tidak menutup kemungkinan kejadian kedaruratan terjadi pada malam hari saat
pandangan terbatas. Seperti disampaikan Captain ERT group D, Sutrisno; "Emergency drill kali ini bertujuan untuk
mengukur kesiapsiagaan dan mengasah kemampuan ERT serta untuk menguji peralatan kedaruratan seperti
vertical rescue equipment, lampu darurat serta alat yang lainnya dalam penanganan kejadian kedaruratan malam
hari dan pada lokasi di dasar kedalaman seperti turbo cuagulator, project Harum WWTP2".
Kondisi skenario ini menjadi salah satu kekhawatiran ERT Leader Rachmat Sapta Riyadi, secara terpisah beliau
menyampaikan, "ERT serta emergency equipment harus siap kapan pun dibutuhkan terutama saat terjadi
kedaruratan, tidak mengenal siang atau pun malam, karena kecelakaan bisa terjadi kapan pun, jadi harus terus
waspada karena bahaya tidak pernah tidur". Selanjutnya beliau menambahkan bahwa latihan ini adalah untuk
memastikan kesiapsiagaan dan menguji kemampuan personil dan peralatan dalam metode High Angle Rescue
Technic.
Team yang terlibat pada emergency drill kali ini adalah ERT Department, Security, Safety officer PT. MGP sebagai
1st aider, dan Medical Care team di Clinic Emergency. Petugas dilapangan adalah Sutrisno sebagai Captain ERT,
Perdi Safety officer bertugas sebagai 1st aider, Ryan sebagai Hauling Man bertugas menarik korban dari dasar ke
atas, Endi sebagai Ambulance driver dan Rigger, bertugas untuk memasang ancor, atau tali tambatan atau tali
pengaman untuk proses pengangkatan korban, Arman sebagai Litter tender rescuer, bertugas menemukan korban
dan first aid di dasar dan menaikkan korban ke dalam tandu (long spinal board dan basket stretcher), Rudi
paramedis bertugas menjaga stabilitas kondisi korban selama evakuasi sampai di klinik emergensi untuk
selanjutnya dilakukan penatalaksanaan lanjutan oleh doktor.

1|P a g e © 2 6 0 8 2 0 2 2 , E R T , S H E D e p t . P T S P V
Leave Healthy, Come Home Healthy

2|P a g e © 2 6 0 8 2 0 2 2 , E R T , S H E D e p t . P T S P V

Anda mungkin juga menyukai