1. Lokasi kejadian
Keadaan darurat kebakaran terjadi di Area Baker tepatnya di area panel listrik ……. (lihat lay out kejadian
darurat kebakaran).
2. Penyebab
Kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek di panel listrik sehingga menyebabkan terjadinya
percikan api pada panel tersebut. Percikan api tersebut menimbulkan terbakarnya panel. Tim simulasi
keadaan darurat mematikan lampu dan membunyikan alarm atau Megaphone toa serta bersiap
melakukan evakuasi
1.Lokasi kejadian
Keadaan darurat terjadi diarea IPAL tepatnya di tempat penyimpanan bahan kimia/chamical.
2. Penyebab kejadian
Karyawan shift 2 yang sedang bekerja di IPAL, tidak sengaja menumpahkan bahan kimia yang ada di
jerigen, dan mengenai bagian tangan yang tidak tertutup sarung tangan.
Korban kemudian memanggil security untuk meminta pertolongan yang mana pos security berada tidak
jauh dari lokasi kejadian
3. Langkah-langkah penanganan
Pada kejadian tumpahan bahan kimia, Tim P3K menjadi target untuk diketahui responnya (karena
kejadian terjadi pada malam hari), dan mengetahui bagaimana tindakannya dalam menangani masalah
tersebut
- Ada kondisi dimana petugas saat itu menggunakan bahan kimia tidak menggunakan sarung
tangan khusus, sehingga terjadi tumpahan dibagian tangan yang mengakibatkan petugas saat itu
sotak teriak “tolong…tolong kearah Pos Security.
- Security langsung mendatangi lokasi tersebut yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kejadian
- Security langsung menghubungi tim P3K yang bertugas saat itu
- Tim P3K langsung langsung melakukan pertolongan pertama dengan memperhatikan petunjuk
yang ada didalam MSDS.
SIMULASI KEBAKARAN
1. Ada kejadian kebakaran di Gedung A, terdengar teriakan “kebakaran”.-------> persiapan titik api
dilakukan 30 menit sebelum kebakaran oleh tim LOGO.
2. Usaha pemadaman dilakukan oleh para karyawan / Petugas Peran setempat dengan menggunakan APAR
yang ada juga ditunjuk 1 orang sebagai biang petugas APAR
.3. Petugas Peran yang memadamkan dengan APAR, ti dak mampu memadamkan api dan segera menyalakan
fire alarm dan meminta para karyawan untuk evakuasi dengan teriakan “keluar” atau “evakuasi”, “ada
kebakaran”.------> 1 orang menyalakan alarm secara manual, sambil teriak “kebakaran”.
4. Penyelia / Petugas Peran segera menghubungi Security untuk panggil Satdamkar, sementara satu orang
Petugas Peran segera memimpin evakuasi karyawan dan tamu. Petugas Peran meminta seluruh operator untuk
mematikan mesin dan segera melakukan evakuasi.
5. Petugas Security membantu proses evakuasi karyawan dan tamu.
6. Petugas security meminta evakuasi kepada para tamu dan karyawan
7. Sementara itu, berdasarkan pengecekan thd status pada fi re alarm security sudah melakukan panggilan
ke:
-Security support
-Anggota Regu Pemadam Kebakaran
-Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran
-Klinik,
Panel alarm dilakukan mode silent.
8. Tim PengamananLokasi dating untuk membantu proses evakuasi ke lokasi aman.
9. Seti ap mobil diminta bersiap bergerak dan menunggu komando dari ti m Security.
10. Tim Security memandu pelaksanaan evakuasi mobil /motor dll, agar tidak membahayakan karyawan/tamu yang
sedang evakuasi. Pergerakan mobil dapatd ipercepat bila evakuasi karyawan sudah selesai.
11. Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran atau Komandan Satuan Pemadam Kebakaran memastikan informasi ke
Security, Klinik, dan Anggota Regu Pemadam Kebakaran sudah diterima dan masing – masing sudah bergerak sesuai
lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Juga tim Engineering untuk mematikan listrik ke Gedung A.
12. Anggota Regu Pemadam Kebakaran segera datang ke lokasi. Beberapa orang anggota segera mempersiapkan selang
nosle; dan langsung merangkai selang, dan pilar hydrant. Ketua regu berkomunikasi dengan security tentang keadaan
listrik, apakah sudah aman? Setelah listrik aman, hydrant siap dinyalakan. Petugas di pilar harus membuka secara
perlahan main valvenya agar tidak membahayakan tim nozzle