KEBAKARAN 1. Lokasi kejadian Keadaan darurat kebakaran terjadi di station press tepatnya area fruit elevator pada saat kegiatan maintenance.
2. Penyebab Kebakaran disebabkan bunga api dari kegiatan pengelasan di fruit elevator yang membakar sisa minyak dan fiber yang menempel di body dalam elevator.
3. Langkah-Langkah Penanganan Keadaan Darurat
Kebakaran - Ada kelalaian dari welder pada saat melakukan kegiatan pengelasan, sebelumnya tidak adanya persiapan dengan baik seperti tidak dilakukan pembersihan dan penyiraman material yang berpotensi terjadinya kebakaran (fiber dan minyak) serta tidak menyiapkan APAR dilokasi pekerjaan.
- Saat kegiatan pengelasan berlangsung, tanpa diketahui percikan dari hasil
pengelasan mengenai minyak dan fiber yang menempel di body dalam elevator sehingga mencapai titik nyala (flash point) dan terjadinya pembentukan api awal.
- Mengetahui kejadian itu, welder langsung mencari APAR dan langsung
melakukan pemadaman, dikarenakan lokasi APAR terdekat di stasiun press sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 4 menit dan api tidak bisa padam.
- Welder berteriak “kebakaran” dan terdengar operator enginee room
selanjutnya langsung menyalakan sirine. Setelah itu, operator enginee room berlari keluar melalui arah evakuasi untuk menghubungi team komunikasi karena diduga kebakaran berpotensi akan menjadi semakin besar, team komunikasi menghubungi team keadaan darurat lainnya seperti koordinator, pengawas, team pemadam kebakaran, team evakuasi dan team P3K. - Team tanggap darurat (hydrant) mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Tim hydrant langsung melakukan pergelaran selang dan membentuk tim pemadaman untuk segera melakukan pemadaman. Jika team pemadam menganggap potensi kebakaran tidak mungkin bisa ditanggulangi team, segera mengintruksikan team komunikasi untuk menghubungi Damkar.
- Team evakuasi mengarahkan dan memastikan karyawan untuk keluar melalui
jalur evakuasi yang benar dan aman menuju muster point, membantu team P3K untuk memastikan para korban yang pingsan dan cidera keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar dan aman menuju muster point).
- Team P3K mencari korban yang cidera atau pingsan, ditemukan karyawan
welder terjatuh pada saat turun tangga dan mengakibatkan cedera, maka Team P3K melakukan pertolongan pertama, dengan cara membaringkan ditempat yang aman, jika keadaan tidak memungkinkan langsung baringkan di tandu atau jika masih bisa berjalan dibimbing atau digendong melalui jalur evakuasi yang benar dan aman untuk menuju muster point. Hal ini team P3K bisa meminta bantuan team evakuasi atau karyawan lain yang selamat.
- Team pemadam memanfaatkan APAR dan APAB untuk berusaha
memadamkan api mengikuti arah angin dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar disekitar sumber api.
- Pengawas ERT, mendata korban yang terluka, dibantu tim keamanan
memeriksa memastikan karyawan yang dievakuasi berada di muster point dengan aman dan nyaman. Menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat
- Koordinatoor, mengkoordinir team tanggap darurat, mengumumkan keadaan
aman.
4. Pemulihan Keadaan Darurat
Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat sesuai dengan tugasnya masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan aman, team berkumpul untuk mendengarkan arahan dari koordinator tentang upaya pemulihan keadaan darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya pemulihan dengan cara :
- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara
tertulis(krnologis komunikasi) kepada koordinator melalui pengawas. - Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K memobilisasi korban yang terluka yang mungkin selanjutnya akan di bawa ke rumah sakit dan lain sebagainya.
- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan
petugas medis.
- Team pemadam/tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan-
tumpahan yang timbul akibat adanya keadaan emergency.